Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Bengkel Motor "X" di Kota Bandung.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Bengkel Motor “X” di Kota Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan konsumen Bengkel Motor “X” dilihat dari masing-masing dimensinya, yang meliputi dimensi: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Bengkel Motor “X”, yang kemudian dilakukan pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Sample dalam penelitian ini berjumlah 40 orang.
Alat ukur yang digunakan adalah SERVQUAL: A multidimensional Scale to Capture Customer Perception and Expected of Service Quality, yang dibuat oleh Valerie A. Zeithaml (1988), dan dimodifikasi oleh peneliti sesuai kebutuhan penelitian. Menurut hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur kuesioner perceived service diperoleh nilai validitas yang berkisar antara 0,411 – 0,901, sedangkan nilai reliabilitasnya adalah 0,8575. Dari 35 pernyataan pada alat ukur 31 item diterima dan 4 item ditolak. Untuk expected diperoleh nilai validitas yang berkisar antara 0,384 – 0,861, sedangkan nilai reliabilitasnya adalah 0,9592. Dari 35 pernyataan pada alat ukur 35 item diterima Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan distribusi frekuensi dan analisis kesenjangan (gap), dengan menggunakan program SPSS 11.0.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden (34 responden), merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan Bengkel Motor “X”, 5 responden merasa puas dan 1 responden netral. Ketidakpuasan yang menonjol adalah pada dimensi tangibles dan reliability yang kemudian diikuti oleh ketidakpuasan terhadap dimensi responsiveness dan empathy, sedangkan pada dimensi assurance konsumen sudah merasa cukup puas.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode wawancara kepada konsumen dalam proses pengambilan data selain menggunakan kuesioner, agar hasil penelitian lebih kaya dan lengkap.
(2)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Daftar Isi... ii
Daftar Bagan ... vi
Daftar Tabel ... vii
Daftar Lampiran ... viii
Bab I. Pendahuluan ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8
1.3.1 Maksud ... 8
1.3.2 Tujuan ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1 Kegunaan Teoretis ... 9
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9
1.5 Kerangka Pemikiran ... 10
1.6 Asumsi Penelitian ... 16
Bab II. Tinjauan Pustaka ... 17
2.1 Kepuasan Konsumen ... 17
2.1.1 Definisi Kepuasan Konsumen ... 17
2.1.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen ... 18
(3)
Universitas Kristen Maranatha
2.2.1 Definisi Jasa ... 20
2.2.2 Teori Harapan Konsumen ... 21
2.2.2.1 Tipe Harapan Konsumen ... 22
2.2.3 Teori Persepsi Konsumen ... 24
2.2.4 Teori Model Kesenjangan dalam Kualitas Jasa ... 25
2.2.4.1 Kesenjangan Konsumen ... 25
2.2.4.2 Kesenjangan Pemberi Jasa ... 25
2.2.5 Dimensi Kualitas Pelayanan ... 26
2.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 27
Bab III. Metodologi Penelitian ... 30
3.1 Rancangan Penelitian ... 30
3.2 Variabel Penelitan dan Definisi Operasional ... 31
3.2.1 Variabel Penelitian ... 31
3.2.2 Definisi Operasional ... 31
3.3 Alat Ukur Penelitian ... 32
3.3.1 Spesifikasi Alat Ukur ... 32
3.3.2 Sistem Penilaian ... 34
3.3.3 Validitas Alat Ukur ... 34
3.3.4 Reliabilitas Alat Ukur ... 36
3.3.5 Hasil Uji Coba Alat Ukur ... 38
3.4 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling ... 39
3.4.1 Populasi Sasaran ... 39
(4)
Universitas Kristen Maranatha
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 39
3.4.4 Ukuran Sampel ... 39
3.5 Teknik Analisis Data ... 39
Bab IV. Hasil dan Pembahasan ... 41
4.1 Hasil Penelitian ... 41
4.1.1 Gambaran Responden ... 41
4.1.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
4.1.1.1 Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 42
4.1.1.1 Berdasarkan Intensitas Perbaikan Motor... 42
4.1.2 Deskripsi Hasil Secara Umum ... 43
4.1.3 Deskripsi Hasil Berdasarkan Dimensi Kualitas Pelayanan ... 44
4.1.3.1 Kepuasan Konsumen Bengkel Motor “X” pada Dimensi Tangibles ... 44
4.1.3.2 Kepuasan Konsumen Bengkel Motor “X” pada Dimensi Reliability ... 44
4.1.3.3 Kepuasan Konsumen Bengkel Motor “X” pada Dimensi Responsiveness ... 45
4.1.3.4 Kepuasan Konsumen Bengkel Motor “X” pada Dimensi Assurance ... 46
4.1.3.5 Kepuasan Konsumen Bengkel Motor “X” pada Dimensi Empathy ... 46
(5)
Universitas Kristen Maranatha
Bab V. Kesimpulan dan Saran ... 53
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 54
5.2.1 Saran Teoritis ... 54
5.2.2 Saran Praktis ... 55
Daftar Pustaka ... xi
Daftar Rujukan ... x Lampiran
(6)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran... 15 Bagan 3.1 Rancangan Penelitian ... 30
(7)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Alat Ukur Kepuasan Kualitas Pelayanan ... 33
Tabel 3.2 Sistem Skor Alat Ukur Kepuasan Kualitas Pelayanan... 34
Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 42
Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Intensitas Perbaikan Motor ... 42
Tabel 4.4 Gambaran Tingkat Kepuasan Secara Umum ... 43
Tabel 4.5 Gambaran Tingkat Kepuasan pada Dimensi Tangibles ... 44
Tabel 4.6 Gambaran Tingkat Kepuasan pada Dimensi Reliability ... 45
Tabel 4.7 Gambaran Tingkat Kepuasan pada Dimensi Responsiveness ... 45
Tabel 4.8 Gambaran Tingkat Kepuasan pada Dimensi Assurance ... 46
(8)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Hasil Penelitian
Lampiran II Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Kualitas Pelayanan Lampiran III Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Kualitas Pelayanan Lampiran IV Bengkel Motor “X”
(9)
Lampiran I Hasil Penelitian
Tabel 1 Skor masing-masing item untuk kuesioner perceived service
Res n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 n8 n9 n10 n11 n12 n13 n14
1 2 4 1 3 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3
4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3
5 2 3 3 3 2 1 1 3 4 4 3 3 3 3
6 3 4 3 2 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4
7 3 3 3 2 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4
8 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
9 3 4 2 2 1 1 2 4 4 4 3 3 3 4
10 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
11 3 4 3 3 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3
12 3 4 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 3 4
13 2 3 3 2 2 1 2 3 3 4 3 2 3 3
14 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3
15 3 3 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2
16 3 3 1 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 4
17 3 4 3 4 3 1 1 4 4 4 3 4 4 4
18 2 4 3 2 2 1 1 4 4 4 3 4 4 3
19 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 4
20 3 4 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4
21 3 4 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3
22 2 3 2 2 2 1 1 3 2 4 3 3 3 4
23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3
25 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4
26 3 3 1 1 1 1 2 3 2 3 3 3 3 3
27 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3
28 3 3 2 2 2 1 1 3 3 4 3 3 3 2
29 3 3 3 2 3 1 1 4 4 3 3 3 3 4
30 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 4
31 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2
32 3 3 1 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 4
33 3 4 3 4 3 1 1 4 4 4 3 4 4 4
34 2 4 3 2 2 1 1 4 4 4 3 4 4 3
35 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 4
36 3 4 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4
37 4 3 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3
38 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3
39 2 3 3 2 2 1 1 3 4 4 3 3 3 3
(10)
n15 n16 n17 n18 n19 n20 n21 n22 n23 n24 n25 n26 n27 n28 n29 n30 n31
4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3
2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3
4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3
3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
4 4 4 1 4 3 1 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3
3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 2 3 2 3 1 4 3 4 3 4 2 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3
4 4 4 1 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3
2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 2
3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3
3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3
3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2
3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
4 4 4 1 3 2 1 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
3 4 4 1 2 4 1 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2
4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 2 3 2 3 1 4 3 4 3 4 2 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4
3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3
4 4 4 1 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3
2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2
2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
(11)
Tabel 2 Skor masing-masing item untuk kuesioner expectation service
Res n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 n8 n9 n10 n11 n12 n13 n14
1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3
3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4
8 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
9 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
11 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
12 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
13 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
14 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3
15 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
16 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4
17 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
19 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4
20 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4
21 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
23 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
24 3 4 3 4 3 4 1 3 3 3 4 3 4 3
25 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4
26 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
28 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2
29 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
30 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 2
32 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4
33 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
35 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4
36 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
37 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
(12)
n15 n16 n17 n18 n19 n20 n21 n22 n23 n24 n25 n26 n27 n28 n29 n30 n31
4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3
3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3
3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3
4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4
4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4
4 4 4 3 3 2 3 1 4 3 4 3 4 3 3 4 4
4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4
4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4
3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4
4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4
3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4
4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4
4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4
3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3
4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4
(13)
Tabel 3 Pengolahan data secara umum
Total PS Total ES GAP Kategori
103 118 15 Tidak Puas
88 96 8 Tidak Puas
105 104 -1 Puas
75 84 9 Tidak Puas
89 107 18 Tidak Puas
99 120 21 Tidak Puas
105 111 6 Tidak Puas
89 99 10 Tidak Puas
90 113 23 Tidak Puas
84 113 29 Tidak Puas
85 107 22 Tidak Puas
99 118 19 Tidak Puas
80 111 31 Tidak Puas
92 106 14 Tidak Puas
85 112 27 Tidak Puas
93 106 13 Tidak Puas
114 112 -2 Puas
97 111 14 Tidak Puas
91 102 11 Tidak Puas
104 108 4 Tidak Puas
90 89 -1 Puas
84 109 25 Tidak Puas
90 114 24 Tidak Puas
103 102 -1 Puas
95 106 11 Tidak Puas
79 112 33 Tidak Puas
92 113 21 Tidak Puas
85 108 23 Tidak Puas
95 116 21 Tidak Puas
85 117 32 Tidak Puas
87 107 20 Tidak Puas
93 104 11 Tidak Puas
113 113 0 Netral
96 112 16 Tidak Puas
91 111 20 Tidak Puas
104 119 15 Tidak Puas
91 90 -1 Puas
76 101 25 Tidak Puas
86 115 29 Tidak Puas
(14)
Tabel 4 Pengolahan data dimensi tangibles
Total PS Total ES GAP Kategori 30 43 13 Tidak Puas
28 35 7 Tidak Puas
34 38 4 Tidak Puas
28 32 4 Tidak Puas
27 41 14 Tidak Puas 33 44 11 Tidak Puas
36 39 3 Tidak Puas
32 37 5 Tidak Puas
28 42 14 Tidak Puas 30 43 13 Tidak Puas 29 41 12 Tidak Puas 32 42 10 Tidak Puas 26 42 16 Tidak Puas
32 39 7 Tidak Puas
26 41 15 Tidak Puas
29 38 9 Tidak Puas
34 38 4 Tidak Puas
30 43 13 Tidak Puas
30 35 5 Tidak Puas
35 38 3 Tidak Puas
28 32 4 Tidak Puas
25 41 16 Tidak Puas 32 43 11 Tidak Puas
36 36 0 Netral
31 37 6 Tidak Puas
24 42 18 Tidak Puas 32 43 11 Tidak Puas 26 41 15 Tidak Puas 29 42 13 Tidak Puas 23 41 18 Tidak Puas 28 39 11 Tidak Puas
29 37 8 Tidak Puas
34 40 6 Tidak Puas
30 44 14 Tidak Puas 30 40 10 Tidak Puas
35 43 8 Tidak Puas
28 32 4 Tidak Puas
29 41 12 Tidak Puas 26 44 18 Tidak Puas
(15)
Tabel 5 Pengolahan data dimensi reliability
Total PS Total ES GAP Kategori
12 14 2 Tidak Puas
11 12 1 Tidak Puas
12 13 1 Tidak Puas
10 12 2 Tidak Puas
10 14 4 Tidak Puas
9 16 7 Tidak Puas
12 14 2 Tidak Puas
10 13 3 Tidak Puas
11 15 4 Tidak Puas
10 16 6 Tidak Puas
12 14 2 Tidak Puas
8 16 8 Tidak Puas
8 14 6 Tidak Puas
10 14 4 Tidak Puas
10 15 5 Tidak Puas
8 10 2 Tidak Puas
16 15 -1 Puas
13 14 1 Tidak Puas
11 13 2 Tidak Puas
10 13 3 Tidak Puas
11 11 0 Netral
10 15 5 Tidak Puas
10 16 6 Tidak Puas
14 13 -1 Puas
11 13 2 Tidak Puas
10 15 5 Tidak Puas
11 15 4 Tidak Puas
12 15 3 Tidak Puas
10 15 5 Tidak Puas
7 13 6 Tidak Puas
10 14 4 Tidak Puas
8 13 5 Tidak Puas
15 14 -1 Puas
12 14 2 Tidak Puas
11 14 3 Tidak Puas
10 16 6 Tidak Puas
10 12 2 Tidak Puas
10 14 4 Tidak Puas
10 16 6 Tidak Puas
(16)
Tabel 6 Pengolahan data dimensi responsiveness
Total PS Total ES GAP Kategori
12 12 0 Netral
9 9 0 Netral
11 10 -1 Puas
7 9 2 Tidak Puas
10 10 0 Netral
10 12 2 Tidak Puas
11 12 1 Tidak Puas
9 9 0 Netral
9 12 3 Tidak Puas
7 11 4 Tidak Puas
8 12 4 Tidak Puas
11 12 1 Tidak Puas
8 12 4 Tidak Puas
9 12 3 Tidak Puas
10 12 2 Tidak Puas
9 11 2 Tidak Puas
12 11 -1 Puas
12 12 0 Netral
9 9 0 Netral
11 11 0 Netral
7 9 2 Tidak Puas
8 10 2 Tidak Puas
10 12 2 Tidak Puas
11 12 1 Tidak Puas
9 9 0 Netral
9 12 3 Tidak Puas
7 11 4 Tidak Puas
8 11 3 Tidak Puas
11 12 1 Tidak Puas
8 11 3 Tidak Puas
10 12 2 Tidak Puas
9 9 0 Netral
12 12 0 Netral
12 11 -1 Puas
9 12 3 Tidak Puas
11 12 1 Tidak Puas
7 9 2 Tidak Puas
7 10 3 Tidak Puas
8 12 4 Tidak Puas
(17)
Tabel 7 Pengolahan data dimensi assurance
Total PS Total ES GAP Kategori
34 34 0 Netral
27 27 0 Netral
33 30 -3 Puas
21 21 0 Netral
27 27 0 Netral
32 32 0 Netral
33 33 0 Netral
27 27 0 Netral
28 28 0 Netral
27 27 0 Netral
27 27 0 Netral
34 34 0 Netral
27 27 0 Netral
28 28 0 Netral
28 28 0 Netral
32 32 0 Netral
36 34 -2 Puas
27 27 0 Netral
32 32 0 Netral
33 33 0 Netral
29 27 -2 Puas
28 28 0 Netral
27 27 0 Netral
28 27 -1 Puas
34 34 0 Netral
27 27 0 Netral
28 28 0 Netral
28 28 0 Netral
32 32 0 Netral
36 36 0 Netral
28 28 0 Netral
32 32 0 Netral
36 33 -3 Puas
27 27 0 Netral
32 32 0 Netral
33 33 0 Netral
31 27 -4 Puas
21 21 0 Netral
27 27 0 Netral
(18)
Tabel 8 Pengolahan data dimensi empathy
Total PS Total ES GAP Kategori
15 15 0 Netral
13 13 0 Netral
15 13 -2 Puas
9 10 1 Tidak Puas
15 15 0 Netral
15 16 1 Tidak Puas
13 13 0 Netral
11 13 2 Tidak Puas
14 16 2 Tidak Puas
10 16 6 Tidak Puas
9 13 4 Tidak Puas
14 14 0 Netral
11 16 5 Tidak Puas
13 13 0 Netral
11 16 5 Tidak Puas
15 15 0 Netral
16 14 -2 Puas
15 15 0 Netral
9 13 4 Tidak Puas
15 13 -2 Puas
15 10 -5 Puas
13 15 2 Tidak Puas
11 16 5 Tidak Puas
14 14 0 Netral
10 13 3 Tidak Puas
9 16 7 Tidak Puas
14 16 2 Tidak Puas
11 13 2 Tidak Puas
13 15 2 Tidak Puas
11 16 5 Tidak Puas
11 14 3 Tidak Puas
15 13 -2 Puas
16 14 -2 Puas
15 16 1 Tidak Puas
9 13 4 Tidak Puas
15 15 0 Netral
15 10 -5 Puas
9 15 6 Tidak Puas
15 16 1 Tidak Puas
(19)
Lampiran II Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Kualitas Pelayanan Tabel 1 Hasil uji kuesioner kepuasan kualitas pelayanan mengenai perceived service
Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Tangibles
Lokasi 2 0.5422 Diterima
11 0.0193 Ditolak
Toilet 7 -0.1787 Ditolak
8 0.0022 Ditolak
Kebersihan ruang tunggu dan fasilitas
fisik
1 0.5320 Diterima
5 0.8374 Diterima
Pencahayaan ruangan 3 0.8065 Diterima Kenyamanan ruang
tunggu
6 0.6031 Diterima
9 0.4461 Diterima
10 0.1256 Ditolak
12 0.5454 Diterima
Harga 4 0.8066 Diterima
17 0.4791 Diterima
Peralatan dan suku cadang
15 0.4115 Diterima
16 0.4641 Diterima
Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Reliability Pelayanan sesuai janji
22 0.5554 Diterima
26 0.5266 Diterima
32 0.4393 Diterima
Pelayanan akurat 25 0.6439 Diterima Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Responsiveness
Kesiapan mekanik dan front office
19 0.8942 Diterima
28 0.8537 Diterima
Kecepatan mekanik
dan front office 35 0.9011 Diterima
Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Assurance
Kesopanan 20 0.8603 Diterima
29 0.8535 Diterima
Keramahan 21 0.8206 Diterima
33 0.5243 Diterima
Komunikasi 30 0.7506 Diterima
18 0.7177 Diterima
Keterampilan 24 0.5310 Diterima
Kepercayaan konsumen
27 0.6829 Diterima
(20)
Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Empathy
Kepedulian 31 0.7962 Diterima
23 0.8399 Diterima
Pemahaman kebutuhan
13 0.8141 Diterima
14 0.7765 Diterima
Tabel 2 Hasil uji validitas kuesioner kepuasan kualitas pelayanan mengenai expected service
Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Tangibles
Lokasi 2 0.6021 Diterima
11 0.6183 Diterima
Toilet 7 0.6511 Diterima
8 0.6000 Diterima
Kebersihan ruang tunggu dan fasilitas
fisik
1 0.6112 Diterima
5 0.7583 Diterima
Pencahayaan ruangan 3 0.4208 Diterima Kenyamanan ruang
tunggu
6 0.3848 Diterima
9 0.2945 Ditolak
10 0.7735 Diterima
12 0.8376 Diterima
Harga 4 0.2338 Ditolak
17 0.7256 Diterima
Peralatan dan suku cadang
15 0.7442 Diterima
16 0.6616 Diterima
Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Reliability Pelayanan sesuai janji
22 0.6330 Diterima
26 0.8148 Diterima
32 0.7380 Diterima
Pelayanan akurat 25 0.6162 Diterima Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Responsiveness
Kesiapan mekanik dan front office
19 0.8536 Diterima
28 0.8659 Diterima
Kecepatan mekanik
(21)
Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Assurance
Kesopanan 20 0.8558 Diterima
29 0.8159 Diterima
Keramahan 21 0.8159 Diterima
33 0.7844 Diterima
Komunikasi 30 0.8543 Diterima
18 0.8086 Diterima
Keterampilan 24 0.8619 Diterima
Kepercayaan konsumen
27 0.8619 Diterima
34 0.7844 Diterima
Dimensi Indikator No. Item Spearman's Rho Kriteria
Empathy
Kepedulian 31 0.5964 Diterima
23 0.8258 Diterima
Pemahaman kebutuhan
13 0.8614 Diterima
(22)
Lampiran III Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Kualitas Pelayanan Hasil Uji Validitas Item – Item Kuesioner Kepuasan Kualitas Pelayanan Mengenai Perceived Service
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 35 Alpha = .8575
Hasil Uji Reliabilitas Item – Item Kuesioner Kepuasan Kualitas Pelayanan Mengenai Expectation Service
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 35 Alpha = .9592
(23)
Lampiran IV Bengkel Motor “X”
Bengkel Motor “X” adalah salah satu bengkel motor resmi yang dikelola secara perseorangan namun berada dibawah naungan perusahaan sepeda motor terkemuka di Indonesia. Bengkel ini berdiri pada awal tahun 2005, pendirinya merupakan seorang wanita yang sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam dunia perbengkel motoran, namun beliau berusaha untuk belajar dan mencari pengetahuan mengenai bisnis ini melalui bimbingan perusahaan sepeda motor di atasnya. Pada awalnya jumlah konsumen yang datang hanya 3-9 orang per hari, namun pada bulan ke-6 konsumen yang datang mulai menunjukan peningkatan yang signifikan yaitu rata-rata 18 orang per hari dan hingga saat ini peningkatan jumlah konsumen tetapnya sudah mencapai 400-500 orang per tahun (Sumber : Galamedia, 2006).
Bengkel Motor “X” tidak seperti bengkel resmi pada umumnya yang biasanya dilengkapi dengan showroom motor. Disekitar Bengkel Motor “X” terdapat dua bengkel resmi yang tergolong cukup besar, dan kedua kompetitor ini menangani merek sepeda motor yang serupa dengan Bengkel Motor “X”. Dengan adanya berbagai hambatan tersebut, pendiri berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan posisinya, upaya utamanya dengan cara berkomitmen pada dua tujuan umum Bengkel Motor “X”, yaitu mengupayakan pemeliharaan yang terbaik pada setiap sepeda motor konsumennya serta meningkatkan terus kualitas pelayanan agar konsumen merasa puas dan menjadi konsumen setia dari Bengkel Motor “X” (Sumber : Galamedia, 2006).
(24)
Lampiran V Alat Ukur Kuesioner Kepuasan Kualitas Pelayanan
KATA PENGANTAR
Dengan hormat, saya sebagai mahasiswa psikologi Universitas Krisren Maranatha Bandung, hendak melakukan penelitian tentang “kepuasan kualitas pelayanan pada Bengkel Motor “X” di Kota Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai aspek-aspek yang dapat memuaskan pelanggan dan aspek-aspek lain yang tidak memuaskan pelanggan.
Kuesioner ini, berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan tujuan penelitian ini. Jawaban yang saudara berikan akan menjadi data penelitian. Oleh karena itu, saya memohon kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner ini dengan jelas dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Peneliti mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kerjasama yang diberikan oleh saudara.
(25)
DATA DIRI RESPONDEN
Lengkapilah data diri dibawah ini sesuai dengan diri anda.
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Service di Bengkel Motor “X” :
PETUNJUK PENGISIAN
Untuk mengisi kuesioner ini saudara diminta untuk membaca setiap pernyataan dan memililih satu alternatif jawaban. Jawaban yang saudara berikan, tidak ada yang benar atau salah. Saudara diharapkan dapat memberikan pendapat mengenai kepuasan kualitas pelayanan pada Bengkel Motor “X”. Saudara cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan yang menurut saudara sesuai dengan penilaian saudara.
Pilihan jawaban sebagai berikut : SS : Sangat setuju
S : Setuju TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju
Jawablah setiap pertanyaan dan periksalah kembali agar tidak ada yang terlewat. Selamat mengerjakan!
(26)
No Pernyataan Kenyataan Harapan (mengenai Bengkel Motor "X") SS S TS STS SS S TS STS
1 Ruang tunggu bersih dan terawat
2 Lokasi mudah dijangkau
3 Ruang tunggu memiliki pencahayaan yang cukup terang 4 Harga suku cadang yang diberikan, sama dengan harga
suku cadang pada bengkel resmi lainnya
5 Air serta gelas yang disediakan, bersih dan higienis 6 Saya merasa nyaman apabila terdapat larangan merokok
di ruang tunggu
7 Ruang tunggu cukup luas, sehingga tidak terasa sempit
apabila konsumen yang datang cukup ramai
8 Saya merasa nyaman di ruang tunggu karena disediakan
televisi
9
Pihak bengkel selalu memberikan kompensasi sebagai tanda permintaan maaf, bila konsumen kecewa terhadap
perbaikan yang dilakukan oleh mekanik
10 Mekanik terlebih dahulu bertanya kepada pemilik mengenai
keadaan sepeda motor sebelum diperbaiki
11 Peralatan yang digunakan untuk melakukan perbaikan,
lengkap dan canggih
12 Suku cadang yang tersedia untuk sepeda motor, lengkap
dan tersegel baik
13 Harga yang saya bayar sesuai dengan kualitas perbaikan
yang dilakukan oleh mekanik
14 Mekanik terlebih dahulu mengkomunikasikan kerusakan
(27)
No Pernyataan Kenyataan Harapan (mengenai Bengkel Motor "X") SS S TS STS SS S TS STS 15 Mekanik dan front office selalu siap dalam melayani
konsumen
16 Mekanik dan front office melayani konsumen dengan
sikap yang sopan
17 Saya suka dengan keramahan front office dan mekanik
saat melayani kebutuhan saya
18 Konsumen tidak menunggu perbaikan sepeda motor lebih lama dari waktu yang telah dijanjikan 19 Pihak bengkel mengadakan berbagai promo yang ditujukan sebagai bentuk kepedulian kepada konsumen 20 Saya merasa para mekanik memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik mengenai sepeda motor 21
Saya tidak pernah melakukan perbaikan kembali, karena kesalahan mekanik yang tidak memeriksa seluruh
kerusakan pada sepeda motor saya
22 Pihak bengkel terbuka untuk menerima keluhan dan saran
yang disampaikan oleh konsumen
23 Saya percaya dengan kemampuan dan keterampilan yang
dimilki oleh mekanik
24 Front office dan mekanik sigap dalam melayani keluhan
ataupun kebutuhan konsumen
25 Front office dan mekanik berbicara dengan bahasa yang
yang santun ketika melayani konsumen
26 Front office akan segera menghubungi saya apabila
(28)
No Pernyataan Kenyataan Harapan (mengenai Bengkel Motor "X") SS S TS STS SS S TS STS
27
Pihak bengkel berusaha untuk mengerti dan memahami keinginan para konsumen (melalui penerapan sistem angket atau kuesioner untuk perbaikan kualitas bengkel) 28
Fasilitas dan pelayanan yang diberikan dan disediakan oleh bengkel sesuai dengan informasi yang didapat konsumen
mengenai bengkel motor "X"
29 Front office dan mekanik tetap bersikap sabar dan tenang saat melayani setiap permintaan dan keluhan konsumen
30
Sikap front office dan mekanik yang menghargai konsumen, menimbulkan keyakinan pada diri saya untuk kembali pada bengkel ini, bila sepeda motor saya mengalami
gangguan pada lain waktu
31 Konsumen tidak dibiarkan menunggu lama, karena front office dan mekanik cepat dalam melayani konsumen
(29)
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) menunjukkan pada tahun 2007 rasio perbandingan antara penjualan sepeda motor dengan penambahan kapasitas bengkel adalah 5:1, yang berarti setiap penjualan lima sepeda motor di kota Bandung hanya diikuti oleh penambahan satu kapasitas bengkel motor (http://k-center.sbm.itb.ac.id/Uploads/view/306). Situasi ini disebabkan oleh adanya ketimpangan antara pertumbuhan penjualan sepeda motor dengan pertumbuhan bengkel itu sendiri.
Kebutuhan ini juga menyebabkan banyak pengusaha yang tertarik untuk menginvestasikan dananya dengan membangun bengkel motor umum atau bengkel motor resmi, yang bekerjasama dengan perusahaan sepeda motor yang sudah terkenal di kalangan masyarakat. Dengan demikian persaingan antar bengkel motor baik yang resmi maupun umum akan semakin ketat, sehingga setiap bengkel motor harus memiliki strategi jitu agar sekurang-kurangnya mampu bertahan dan dapat dipercaya oleh para konsumennya.
Beberapa cara yang dilakukan oleh kebanyakan bengkel motor antara lain memberikan discount jasa, discount spare part, garansi, dan gratis satu kali service bagi konsumen yang sudah lima kali melakukan service di bengkel
(30)
Universitas Kristen Maranatha
bersangkutan. Pihak bengkel motor juga mulai memperhatikan untuk melatih para mekanik dan customer service agar mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada konsumen, sehingga konsumen merasa puas dan tetap loyal dengan bengkel motor tersebut.
Salah satu industri layanan jasa yang mengandalkan kualitas pelayanan untuk menarik dan mempertahankan konsumennya adalah perusahaan Bengkel Motor “X” di kota Bandung. Bengkel motor ini memiliki fungsi untuk menyediakan berbagai fasilitas yang bertujuan memberikan perbaikan sepeda motor yang mengalami gangguan atau kerusakan. Fasilitas tersebut dapat berupa pelayanan dalam bentuk kondisi fisik seperti ruang bengkel, ruang tunggu, spare part dan bentuk lain seperti keramahan dan pelayanan yang baik dari front desk maupun mekanik yang menangani langsung sepeda motor konsumen. Bengkel motor “X” ini tergolong kedalam bengkel motor resmi. Bengkel resmi adalah bengkel yang memberikan jasa perbaikan motor dari suatu merek tertentu, artinya pihak bengkel hanya menangani motor dengan merek yang sama.
Bengkel Motor “X” berdiri pada awal tahun 2005 yang dikelola secara perseorangan namun berada di bawah naungan perusahaan sepeda motor terkemuka di Indonesia (Galamedia, 2006). Bengkel Motor “X” tidak seperti bengkel resmi pada umumnya yang biasanya dilengkapi dengan showroom motor, seperti dua bengkel resmi disekitarnya, dan kedua kompetitor ini menangani merek sepeda motor yang serupa dengan Bengkel Motor “X”. Adanya showroom motor mengindikasikan besarnya investasi kedua bengkel motor tersebut,
(31)
Universitas Kristen Maranatha
sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen mengenai kelengkapan spare part, kualitas mekanik, kecanggihan alat, dan fasilitas lainnya.
Pendiri Bengkel Motor “X” menyadari bahwa keberadaan kedua kompetitor ini dapat mempengaruhi pendapatan bengkel motornya, sehingga ia harus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas bengkelnya. Upaya utamanya dengan cara berkomitmen pada dua tujuan umum Bengkel Motor “X”, yaitu mengupayakan pemeliharaan yang terbaik pada setiap sepeda motor konsumennya serta meningkatkan secara terus-menerus kualitas pelayanan agar konsumen merasa puas dan menjadi konsumen setia dari Bengkel Motor “X”. Diharapkan dengan peningkatan kualitas pelayanan yang tepat, maka penghasilan Bengkel Motor “X” akan meningkat pula.
Untuk mengetahui sejauh mana konsumen merasakan kepuasan dari pelayanan yang diberikan Bengkel Motor “X” maka pihak bengkel melakukan pengukuran kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Bengkel Motor “X”. Konsumen digunakan sebagi tolok ukur karena konsumenlah yang akan menentukan apakah pelayanan bengkel motor yang bersangkutan memuaskan atau tidak. Apabila konsumen merasa puas, maka besar kemungkinannya ia menjadi konsumen setia bahkan selalu menggunakan jasa Bengkel Motor “X”, dan cenderung akan memberikan referensi yang baik terhadap jasa yang diberikan Bengkel Motor “X” kepada orang lain.
Sebaliknya bila konsumen merasa tidak puas maka konsumen dapat melakukan berbagai hal untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka, antara lain mengajukan berbagai keluhan mulai dari kinerja mekanik dan front office hingga
(32)
Universitas Kristen Maranatha
spare part yang dipergunakan, meninggalkan Bengkel Motor “X” dan pindah ke bengkel motor lainnya, bahkan konsumen dapat memberikan referensi yang negatif atas pengalaman yang dialaminya. Pada akhirnya, kepuasan konsumen akan mempengaruhi jumlah pendapatan yang akan diterima oleh Bengkel Motor “X”.
Valerie A. Zeithaml (2006) mengungkapkan bahwa “Pada bidang jasa, kualitas pelayanan merupakan salah satu elemen yang cukup dominan dan penting dalam evaluasi konsumen yang pada akhirnya akan menentukan kepuasan konsumen”. Kualitas pelayanan merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen, dua faktor utama lainnya adalah kualitas produk dan harga. Valerie A. Zeithaml (2006) mengidentifikasi lima dimensi karakteristik jasa yang dapat digunakan konsumen dalam mengevaluasi kualitas pelayanan, mencakup kualitas tangibles (kondisi fisik dari ruangan dan fasilitas), reliability (keandalan), responsiveness (kecekatan pelayanan), assurance (jaminan dan kepastian), dan empathy (kemampuan merasakan apa yang dirasakan konsumen).
Dalam proses pelaksanaanya, baik atau tidaknya kualitas pelayanan akan ditentukan melalui kesenjangan antara dua aspek. Aspek yang pertama adalah harapan konsumen terhadap suatu jasa (costumer expectations of service) yang muncul ketika konsumen menilai suatu pelayanan jasa yang diberikan, dimana konsumen berharap pelayanan yang mereka terima sesuai dengan standar atau acuan yang mereka miliki. Standar atau acuan yang dimiliki konsumen biasanya
(33)
Universitas Kristen Maranatha
didasarkan pada pengalaman yang mereka alami maupun informasi yang mereka dapatkan melalui pengalaman orang lain.
Aspek yang kedua adalah persepsi konsumen terhadap suatu jasa (costumer perceptions of service) yang muncul dalam benak konsumen ketika mereka menerima suatu pelayanan jasa atau ketika mereka menilai kualitas dari suatu pelayanan jasa. Melalui persepsi ini konsumen akan menilai dan menyimpulkan apakah pelayanan jasa tersebut memuaskan atau tidak. Persepsi konsumen terhadap suatu jasa dapat diketahui melalui pelayanan jasa yang diterima atau yang disebut dengan perceived service.
Untuk mengetahui apa saja langkah yang telah diambil oleh Bengkel Motor “X” untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang terkait dengan dimensinya, maka dilakukan survei awal berupa wawancara dengan kepala bengkel. Menurutnya, salah satu usaha yang dilakukan Bengkel Motor “X” untuk menjaga kualitas pelayanannya adalah dengan menekankan prinsip 5B pada setiap mekaniknya. Isi dari prinsip 5B tersebut adalah bersih diri, bersih tempat kerja, bersih bengkel, bersih hasil kerja, dan bersih pekerjaannya. Prinsip tangibles ini ditekankan agar memberikan suasana nyaman bagi konsumen yang secara langsung dapat melihat kinerja mekanik dari ruang tunggu. Namun secara keseluruhan dimensi tangibles dalam perusahaan ini belum terpenuhi, keterbatasan ruang gedung menjadi faktor penyebab seperti ruang tunggu yang terlalu sempit (kurang lebih berukuran sembilan meter persegi) dan personil yang berjumlah lima orang.
(34)
Universitas Kristen Maranatha
Selain usaha diatas, berbagai program juga telah dilakukan oleh Bengkel Motor “X” dalam upaya menjaga dan meningkatkan terus jumlah konsumennya. Program yang telah dilakukan tersebut antara lain pada tahun 2006 diadakan program satu kali service gratis bagi konsumen yang telah melakukan lima kali service dengan menunjukkan kartu langganan, pada tahun 2007 diadakan program service berhadiah dengan cara diundi setiap periodenya, selain itu Bengkel Motor “X” juga memberikan garansi selama satu minggu setelah service selesai. Semua program ini telah dilaksanakan sebagai wujud dari reliability perusahaan.
Bengkel Motor “X” juga selalu berusaha untuk memperbaiki sepeda motor secepat mungkin agar konsumen tidak menunggu terlalu lama, terkecuali pada kasus sepeda motor yang memiliki gangguan cukup berat yang memerlukan waktu cukup lama untuk memperbaikinya. Namun wujud responsiveness perusahaan ini masih belum maksimal, bengkel tidak dapat menampung banyak sepeda motor untuk diperbaiki karena keterbatasan tempat dan kurangnya jumlah mekanik, sehingga konsumen harus mengantri apabila bengkel sedang penuh.
Dalam hal assurance dari kualitas pelayanan, Bengkel Motor “X” memiliki suatu standar layanan yang ditetapkan sama oleh perusahaan induk. Salah satunya adalah standar layanan para mekanik yang telah mengikuti tiga tahapan training dari perusahaan induk mengenai skill-skill yang diperlukan dalam menangani sepeda motor yang bermasalah. Semua staf harus menerapkan standar layanannya masing-masing, dan yang terpenting adalah terus belajar dan memiliki pengetahuan yang baik mengenai informasi yang berkaitan dengan Bengkel Motor “X”.
(35)
Universitas Kristen Maranatha
Untuk mengetahui pelaksanaan standar layanan pada masing-masing stafnya, Bengkel Motor “X” memiliki sistem quality control yang ditangani langsung oleh Kepala Bengkel untuk bagian front desk dan Kepala Mekanik untuk bagian mekanik. Mereka bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan oleh para staf. Selain dari kedua orang tersebut, penilaian mengenai pelaksanaan standar layanan juga dilakukan oleh bagian technical service dari pihak perusahaan induk secara berkala. Cara lain adalah dengan meminta pendapat para konsumen mengenai pelayanan Bengkel Motor “X” melalui angket yang dibuat setiap tahun oleh Kepala Bengkel namun hal ini baru dilakukan sebanyak dua kali.
Melalui evaluasi ini pihak Bengkel Motor “X” dapat mengetahui keluhan para konsumennya dan dapat memberikan feedback pada setiap stafnya, sehingga dapat dilakukan berbagai langkah perbaikan. Langkah empathy ini dilakukan dengan harapan Bengkel Motor “X” dapat memberikan kualitas pelayanan yang terbaik dan meningkatkan loyalitas konsumennya.
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap sepuluh orang konsumen Bengkel Motor “X” mengenai gambaran kepuasan konsumen dan bagaimana pelayanan yang diterima konsumen. Sebanyak 50% konsumen menyatakan fasilitas yang disediakan cukup baik dan lengkap, seperti ruang tunggu yang bersih dan nyaman, tersedianya minuman gratis dan televisi. Selain fasilitas, 50% konsumen juga berpendapat mengenai pelayanan yang cukup baik mulai dari front desk hingga mekanik dan hal ini sudah sesuai dengan prosedur layanan yang tertera di dalam ruangan bengkel. Namun ada kekurangan yang dikemukakan oleh
(36)
Universitas Kristen Maranatha
konsumen, yaitu sebanyak 50% konsumen mengungkapkan harapannya agar disediakan kantin, tempat cuci motor, serta disediakan majalah atau koran yang selalu diperbaharui edisinya.
Dari hasil wawancara juga didapat data mengenai daerah tempat tinggal para konsumen Bengkel Motor “X” melalui kartu konsumen yang tercatat di bagian front desk. Sebanyak 60% konsumen berasal dari daerah sekitar Bengkel Motor “X” sedangkan 40% konsumen lainnya berasal dari daerah yang cukup jauh dari Bengkel Motor “X” dan beberapa diantaranya telah menjadi konsumen tetap selama beberapa tahun. Berbagai upaya dalam meningkatkan dan menjaga kualitas pelayanan telah dilakukan oleh Bengkel Motor “X”, dan hal ini cukup menarik minat konsumen baik yang berada di daerah sekitar bengkel maupun daerah yang cukup jauh dari bengkel. Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian mengenai kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Bengkel Motor “X” di Kota Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Seperti apakah kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Bengkel Motor “X” di Kota Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Bengkel Motor “X” di Kota Bandung.
(37)
Universitas Kristen Maranatha
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan dari masing-masing dimensinya.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang berkaitan dengan bidang Psikologi Industri dan Organisasi khususnya Psikologi Konsumen.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perkembangan penelitian selanjutnya atau sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lain dalam topik yang sama.
1.4.2 Kegunaan praktis
a. Untuk memberikan gambaran tentang kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan kepada pimpinan Bengkel Motor “X”, agar dapat mempertahankan atau meningkatkan kembali kualitas pelayanannya.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat menggambarkan dimensi pelayanan yang harus ditingkatkan dan dipertahankan oleh pihak Bengkel Motor “X”, yaitu dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy.
(38)
Universitas Kristen Maranatha
1.5 Kerangka Pemikiran
Setiap konsumen yang memutuskan untuk memilih Bengkel Motor “X” akan melalui sebuah proses yang disebut dengan proses pengambilan keputusan, hal ini menjadi dasar alasan konsumen untuk menjadi seorang konsumen dari Bengkel Motor “X”. Proses ini diawali dengan munculnya kebutuhan (need recognition) dalam diri konsumen, yaitu mencari sebuah bengkel motor yang dapat membantu memperbaiki sepeda motornya yang mengalami gangguan. Kemudian kebutuhan ini direspon oleh konsumen dengan cara mencari informasi (information search) mengenai bengkel motor mana yang dapat memuaskan kebutuhannya. Informasi ini dapat dicari melalui dua sumber, yaitu sumber personal seperti teman-teman atau orang lain yang lebih mengerti mengenai sepeda motor dan sumber non-personal seperti media massa atau website. Setelah mendapat berbagai informasi, konsumen akan memilah-milah dan mengevaluasi sumber informasi mana yang akan ia pilih (evaluation of alternatives). Pada akhirnya konsumen akan memutuskan untuk menggunakan (purchase) jasa dan menjadi konsumen bengkel motor yang sesuai dengan kriterianya. Proses inilah yang terjadi saat konsumen memutuskan untuk memilih Bengkel Motor “X”.
Dalam proses pengambilan keputusan di atas akan muncul pelayanan yang diharapkan konsumen pada Bengkel Motor “X” (expected service) dan kenyataan yang dipersepsi oleh konsumen setelah menerima pelayanan dari Bengkel Motor “X” (perceptions service). Baik harapan konsumen maupun kenyataan yang dipersepsi oleh konsumen akan didasarkan pada 5 dimensi dari kualitas pelayanan Bengkel Motor “X”. Kualitas pelayanan adalah penilaian sebagai hasil dari
(39)
Universitas Kristen Maranatha
persepsi konsumen tentang lima dimensi pelayanan. Persepsi konsumen tersebut merupakan penilaian secara menyeluruh mengenai keunggulan kinerja jasa yang diterima terhadap harapan jasa yang akan diterima dari penyedia jasa.
Valerie A. Zeithaml (2006) mengidentifikasi lima dimensi karakteristik jasa yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi kualitas pelayanan, mencakup kualitas tangibles (kondisi fisik dari ruangan dan fasilitas), reliability (keandalan), responsiveness (kecekatan pelayanan), assurance (jaminan dan kepastian), dan empathy (kemampuan merasakan apa yang dirasakan konsumen).
Tangibles berupa benda fisik yang dapat dilihat, didengar dan dipegang, yang meliputi fasilitas gedung, ruangan Bengkel Motor “X”, ruang tunggu, sarana dan prasarana fisik, perlengkapan dan peralatan bengkel. Dimensi tangibles yang terwujud dengan baik antara lain berupa fasilitas gedung yang lengkap (terdapat alat pemadam kebakaran dan perawatan gedung yang baik), ruangan bengkel yang memiliki pencahayaan cukup dan ventilasi udara yang baik, ruang tunggu yang nyaman, serta peralatan bengkel yang lengkap.
Reliability, yaitu dimensi yang mengukur keandalan dan kemampuan mekanik dan front office Bengkel Motor “X” untuk memberikan pelayanan sesuai standar prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan induk. Responsiveness adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada konsumen Bengkel Motor “X”. Salah satu contohnya adalah kesiapan mekanik untuk melayani permintaan konsumen dan pemberian informasi yang jelas kepada konsumen mengenai kerusakan/gangguan pada motornya.
(40)
Universitas Kristen Maranatha
Assurance merupakan dimensi kualitas pelayanan yang berhubungan dengan jaminan dan kemampuan para mekanik Bengkel Motor “X”, hal ini diperlukan untuk menumbuhkan rasa percaya konsumen kepada Bengkel Motor “X”. Contohnya antara lain: mekanik memastikan persetujuan konsumen apabila ada beberapa komponen sepeda motor yang perlu diganti, Bengkel Motor “X” memberikan garansi pada konsumen, dan mekanik yang disediakan harus kompeten di bidangnya.
Hal terakhir yang menyangkut kualitas pelayanan adalah empathy. Dimensi ini menyangkut kemampuan pihak Bengkel Motor “X” memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para konsumen dengan berupaya memahami keinginan dan kebutuhan konsumen secara spesifik seperti perhatian front office kepada konsumen yang memerlukan waktu lama untuk menunggu di ruang tunggu, perhatian ini dapat berupa tawaran untuk minum atau menawarkan majalah untuk dibaca.
Harapan (expected service) dan kenyataan yang akan dipersepsi konsumen (perceived service) mengenai dimensi-dimensi kualitas pelayanan, akan menimbulkan sebuah kesenjangan (gap). Kesenjangan ini muncul karena adanya perbedaan antara harapan konsumen dengan kenyataan yang dipersepsi oleh konsumen setelah menerima pelayanan jasa yang diberikan Bengkel Motor “X”. Kesenjangan ini sekaligus merefleksikan seberapa besar kepuasan yang akan didapat oleh konsumen setelah menerima pelayanan dari Bengkel Motor “X”. Valerie A. Zeithaml (2006), mengungkapkan bila harapan konsumen dan persepsi konsumen memiliki kesenjangan yang rendah, maka konsumen merasa puas. Jika
(41)
Universitas Kristen Maranatha
harapan konsumen dan persepsi konsumen memiliki kesenjangan yang tinggi, maka konsumen merasa tidak puas. Sedangkan apabila harapan konsumen sudah sesuai dengan persepsi konsumen, maka konsumen merasa sudah cukup terpuaskan atau disebut dengan netral.
Kesenjangan juga dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri konsumen dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri konsumen. Kedua faktor ini akan memberikan kontribusi bagi penilaian konsumen mengenai kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakannya. Faktor internal yang pertama adalah costumer emotion, yaitu keadaan emosi konsumen pada saat menerima pelayanan dari Bengkel Motor “X”. Keadaan emosi ini lebih dititik beratkan pada mood konsumen dalam memberikan penilaian. Apabila mood konsumen positif maka pikiran positif dalam benak konsumen akan mempengaruhi perasaannya mengenai pelayanan yang diberikan, sedangkan bila mood konsumen negatif maka pikiran negatif dalam benak konsumen yang akan mempengaruhi penilaian itu.
Faktor internal yang kedua adalah perceptions of equity or fairness, yaitu keadilan pelayanan yang diterima oleh konsumen. Maksudnya adalah setiap konsumen memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan yang sama dengan konsumen lain, sehingga pihak bengkel harus bersikap adil dalam memberikan pelayanan kepada konsumen tanpa membeda-bedakan latar belakang konsumen.
Faktor eksternal yang pertama adalah service features, yaitu keistimewaan dari pelayanan Bengkel Motor “X” yang diberikan kepada konsumen.
(42)
Universitas Kristen Maranatha
Keistimewaan ini dapat dilihat melalui fasilitas yang disediakan oleh Bengkel Motor “X”, kenyamanan didalam ruang tunggu, keramahan dan kesigapan mekanik dan front office, harga untuk pelayanan perbaikan sepeda motor, dan lain sebagainya. Kemudian yang kedua adalah attribution for service, yaitu hasil akhir dari pelayanan yang diberikan oleh Bengkel Motor “X”. Konsumen akan melihat secara langsung hasil dari pekerjaan mekanik terhadap motornya, konsumen akan menilai apakah hasil pekerjaan mekanik memuaskan atau tidak.
Faktor eksternal yang ketiga adalah other consumers, family members, and coworkers, yaitu keberadaan konsumen lain, keluarga, dan rekan sekerja yang pernah menerima pelayanan dari Bengkel Motor “X”. Pengalaman yang mereka ungkapkan pada seorang konsumen akan mempengaruhi juga penilaian terhadap pelayanan dari Bengkel Motor “X”.
Kualitas pelayanan yang baik merupakan suatu keuntungan bagi penyedia jasa maupun konsumen. Dengan ini, maka jelaslah bahwa kualitas pelayanan yang memuaskan harus menjadi salah satu tujuan dari pihak Bengkel Motor “X” agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan perbengkel motoran lainnya.
(43)
Universitas Kristen Maranatha
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Konsumen
Bengkel Motor “X”
Harapan konsumen terhadap:
- Reliability - Responsiveness - Assurance - Tangibles
- Empathy P < E
P > E Kesenjangan
Persepsi konsumen terhadap:
- Reliability - Responsiveness - Assurance - Tangibles - Empathy Proses yang
melandasi:
- Need recognition - Information search - Evaluation of
service - Purchase
Puas Tidak puas
P = E Netral
Faktor Internal: - Costumer emotions - Perceptions of equity
or fairness
- Service features - Attributions for
service
- Other consumers, family members, and coworkers
(44)
Universitas Kristen Maranatha
1.6. Asumsi Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran, dapat diambil asumsi sebagai berikut :
1. Konsumen sudah melalui proses pengambilan keputusan untuk memilih Bengkel Motor “X”.
2. Evaluasi konsumen Bengkel Motor “X” dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
3. Kepuasan konsumen diukur berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.
4. Apabila harapan konsumen dan persepsi konsumen memiliki kesenjangan yang rendah, maka konsumen merasa puas. Jika harapan konsumen dan persepsi konsumen memiliki kesenjangan yang tinggi, maka konsumen merasa tidak puas. Sedangkan apabila harapan konsumen sudah sesuai dengan persepsi konsumen, maka konsumen merasa sudah cukup terpuaskan atau disebut dengan netral.
(45)
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. 85% konsumen Bengkel Motor “X” pada umumnya merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak Bengkel Motor “X”. Ketidakpuasan ini dapat dilihat pada beberapa dimensi, yaitu:
− Ketidakpuasan pada dimensi tangibles, dirasakan kurangnya: kenyamanan ruang tunggu yang berukuran kurang lebih sembilan meter persegi sehingga bila bengkel sedang ramai ruang tunggu terasa sempit, dan kurangnya majalah atau koran edisi terbaru yang dapat dibaca saat menunggu proses perbaikan sepeda motor selesai.
− Ketidakpuasan pada dimensi reliability, dirasakan kurangnya: ketepatan janji waktu perbaikan sepeda motor oleh mekanik dan front
office Bengkel Motor “X”.
− Ketidakpuasan pada dimensi responsiveness, dirasakan kurangnya: kecepatan mekanik dan front office Bengkel Motor “X” dalam
(46)
Universitas Kristen Maranatha − Ketidakpuasan pada dimensi empathy, dirasakan kurangnya: perhatian dan kepedulian secara individual dari mekanik maupun front office
Bengkel Motor “X”.
2. 15% konsumen Bengkel Motor “X” pada umumnya merasakan cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak Bengkel Motor “X”. Kepuasan ini terlihat pada dimensi assurance, dirasakan bahwa: para mekanik dan front
office telah menjalankan seluruh prosedur perbaikan sepeda motor sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan induk, sehingga konsumen merasa hasil pelayanan Bengkel Motor “X” lebih terjamin.
5.2 Saran
Sehubungan dengan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran berupa:
5.2.1 Saran Teoritis
Bagi peneliti selanjutnya, disarankan menggunakan teknik analisis item untuk membahas hasil penelitian, agar faktor-faktor penyebab kepuasan dan ketidakpuasan konsumen dapat terlihat dengan lebih jelas dan detail.
(47)
Universitas Kristen Maranatha
5.2.2 Saran Praktis
Bagi pemiliki Bengkel Motor “X”:
1. Sebaiknya mengusahakan agar ruang tunggu diperluas sehingga konsumen dapat merasa nyaman saat menunggu perbaikan sepeda motornya selesai. Menambah jumlah dan memperbaharui edisi majalah atau koran yang disediakan.
2. Diharapkan agar pihak Bengkel Motor “X” dapat menambah jumlah mekanik yang bertugas sehingga proses perbaikan sepeda motor dapat dilakukan dengan lebih cepat sesuai waktu yang dijanjikan.
3. Sebaiknya pihak Bengkel Motor “X” memberikan pelatihan kepada bagian
front office dan mekanik, agar lebih peduli dengan konsumen yang telah
menunggu cukup lama di ruang tunggu.
4. Sebaiknya pihak Bengkel Motor “X” menyediakan kotak saran agar dapat lebih memahami kebutuhan konsumen sehingga pihak Bengkel Motor “X” mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan. 5. Para mekanik dan front office Bengkel Motor “X” telah menjalankan
prosedur pelayanan kepada konsumen sesuai dengan standar yang diberikan. Hal ini merupakan kelebihan dari Bengkel Motor “X” dan diharapkan dapat terus dipertahankan oleh pihak Bengkel Motor “X”
(48)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT Prenhallindo dan Pearson Education Asia Ptc.Ltd
Pedoman Penulisan Skripsi (Juni 2000). Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Siegel, Sidney. 1997. Statistika Non Parametrik. Jakarta: PT. Gramedia
Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi
Zeithalm, Valarie A, dkk. 2006. Service Marketing : Intergrating Customer Focus Across The Fitm, Fourth Edition. New York. Mc Graw Hill
(49)
xiii
DAFTAR RUJUKAN
Galamedia. 14 Desember 2006. Bermodal Pantang Menyerah, hlm. 4.
Rosyid, M. 11 Sepetember 2008. Rencana Bisnis Bengkel Motor. (Online). (http://k-center.sbm.itb.ac.id/Uploads/view/306, diakses 15 Maret 2009).
Trisnani, Duhita. 2008. Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Jasa Layanan Kereta Api Parahyangan Kelas Bisnis PT.KAI Bandung. Metode Penelitian Lanjutan. Universitas Kristen Marantha.
(1)
1.6. Asumsi Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran, dapat diambil asumsi sebagai berikut :
1.
Konsumen sudah melalui proses pengambilan keputusan untuk memilih
Bengkel Motor “X”.
2.
Evaluasi konsumen Bengkel Motor “X” dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
3.
Kepuasan konsumen diukur berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan
yaitu dimensi
tangibles, reliability,
responsiveness,
assurance, dan
empathy.
4.
Apabila harapan konsumen dan persepsi konsumen memiliki kesenjangan
yang rendah, maka konsumen merasa puas. Jika harapan konsumen dan
persepsi konsumen memiliki kesenjangan yang tinggi, maka konsumen
merasa tidak puas. Sedangkan apabila harapan konsumen sudah sesuai
dengan persepsi konsumen, maka konsumen merasa sudah cukup
terpuaskan atau disebut dengan netral.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
85% konsumen Bengkel Motor “X” pada umumnya merasakan ketidakpuasan
terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak Bengkel Motor “X”.
Ketidakpuasan ini dapat dilihat pada beberapa dimensi, yaitu:
−
Ketidakpuasan pada dimensi
tangibles, dirasakan kurangnya:
kenyamanan ruang tunggu yang berukuran kurang lebih sembilan
meter persegi sehingga bila bengkel sedang ramai ruang tunggu terasa
sempit, dan kurangnya majalah atau koran edisi terbaru yang dapat
dibaca saat menunggu proses perbaikan sepeda motor selesai.
−
Ketidakpuasan pada dimensi
reliability, dirasakan kurangnya:
ketepatan janji waktu perbaikan sepeda motor oleh mekanik dan front
office Bengkel Motor “X”.
−
Ketidakpuasan pada dimensi
responsiveness, dirasakan kurangnya:
kecepatan mekanik dan
front office
Bengkel Motor “X” dalam
melayani konsumen.
(3)
−
Ketidakpuasan pada dimensi empathy, dirasakan kurangnya: perhatian
dan kepedulian secara individual dari mekanik maupun
front office
Bengkel Motor “X”.
2.
15% konsumen Bengkel Motor “X” pada umumnya merasakan cukup puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak Bengkel Motor “X”. Kepuasan
ini terlihat pada dimensi assurance, dirasakan bahwa: para mekanik dan front
office telah menjalankan seluruh prosedur perbaikan sepeda motor sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan induk, sehingga konsumen
merasa hasil pelayanan Bengkel Motor “X” lebih terjamin.
5.2 Saran
Sehubungan dengan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka
peneliti mengajukan saran berupa:
5.2.1 Saran Teoritis
Bagi peneliti selanjutnya, disarankan menggunakan teknik analisis item untuk
membahas hasil penelitian, agar faktor-faktor penyebab kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen dapat terlihat dengan lebih jelas dan detail.
(4)
5.2.2 Saran Praktis
Bagi pemiliki Bengkel Motor “X”:
1.
Sebaiknya mengusahakan agar ruang tunggu diperluas sehingga konsumen
dapat merasa nyaman saat menunggu perbaikan sepeda motornya selesai.
Menambah jumlah dan memperbaharui edisi majalah atau koran yang
disediakan.
2.
Diharapkan agar pihak Bengkel Motor “X” dapat menambah jumlah
mekanik yang bertugas sehingga proses perbaikan sepeda motor dapat
dilakukan dengan lebih cepat sesuai waktu yang dijanjikan.
3.
Sebaiknya pihak Bengkel Motor “X” memberikan pelatihan kepada bagian
front office
dan mekanik, agar lebih peduli dengan konsumen yang telah
menunggu cukup lama di ruang tunggu.
4.
Sebaiknya pihak Bengkel Motor “X” menyediakan kotak saran agar dapat
lebih memahami kebutuhan konsumen sehingga pihak Bengkel Motor “X”
mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan.
5.
Para mekanik dan
front office
Bengkel Motor “X” telah menjalankan
prosedur pelayanan kepada konsumen sesuai dengan standar yang
diberikan. Hal ini merupakan kelebihan dari Bengkel Motor “X” dan
diharapkan dapat terus dipertahankan oleh pihak Bengkel Motor “X”
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran
: Analisis, Perencanaan, Implementasi,
dan Kontrol. Jakarta : PT Prenhallindo dan Pearson Education Asia Ptc.Ltd
Pedoman Penulisan Skripsi (Juni 2000). Bandung: Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Maranatha
Siegel, Sidney. 1997. Statistika Non Parametrik. Jakarta: PT. Gramedia
Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi
Zeithalm, Valarie A, dkk. 2006.
Service Marketing :
Intergrating Customer Focus
Across The Fitm, Fourth Edition. New York. Mc Graw Hill
(6)