ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA UD. CENGKEH MADAGASKAR DI SIDOARJO.

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No.1 April 2014

13

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA UD. CENGKEH MADAGASKAR
DI SIDOARJO
Oleh :
Ahmad Khuzaimy
Prodi Ilmu Administrasi Bisnis, UPNV Jawa Timur
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi bisnis yang
dilakukan UD.Cengkeh Madagaskar di Sidoarjo.
UD. Cengkeh Madagaskar merupakan suatu usaha di bidang hasil bumi yaitu
cengkeh.Bisnis cengkeh bukan tanpa masalah, karena setiap usaha pasti akan bersaing dengan
usaha lain untuk teta pada dan ber kembang. Untuk hal ini, para pelaku bisinis cengkeh harus
mempunyai strategi bisnis yang baik untuk mengembangkan usahanya sehingga tetap bisa
bersaing. Mengamati hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kualitatif tentang
strategi pada bisnis cengkeh di UD. Cengkeh Madagaskar. Dengan menggunakan informan dari
pemilik UD. Cengkeh Madagaskar serta mengamati empat strategi utama bisnis yang meliputi
strategi keuangan, produksi, pemasaran dan sumber daya manusia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengelola keuangan, UD. Cengkeh

Madagaskar hanya mencatat jumlah seluruh hasil penjualan kemudian dikurangi dengan jumlah
pembelian serta biaya-biaya lainnya.Dari sisi strategi produksi, UD. Cengkeh Madagaskar
dalam memperoleh produk selalu menyediakan yang matang untuk menarik minat pelanggan,
dalam memasarkan produk, UD. Cengkeh Madagaskar hanya memberikan informasi kepada
pelanggan maupun teman-teman seprofesi mereka.Dalam mencari tenaga kerja, UD .Cengkeh
Madagaskar mendapatkan tenaga kerja dari orang-orang sekitar perusahaan sendiri.Untuk
merekrut tenaga kerja, perusahaan hanya melihat orang tersebut nit bekerja atau tidak.
Kata Kunci : strategi produksi, Strategi pemasaran, strategi sumber daya alam.
PENDAHULUAN
Dalam era pasar bebas dimana situasi pasar yang semakin kompetitif serta penuh
dengan ketidak pastian setiap akan dihadapkan pada persaingan yang ketat. Hal ini
mengharuskan perusahaan untuk dapat melakukan aktifitasnya secara efektif dan efisien
sehingga perusahaan tersebut dapat meningkatkan daya saing dan kelangsungan hidup
perusahaan.
Pada kondisi saat ini, konsumen memliki peluang yang lebih luas untuk memilih produk
atau barang yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Oleh karena itu, konsentrasi
pemasaran tidak lagi sekedar bagaimana produk itu sampai pada pelanggan, tetapi lebih fokus
kepada apakah produk atau barang tersebut dapat memnuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
sehingga tercapailah kepuasan pelanggan.
Ketatnya persaingan, membuat perusahaan yang inggin memperoleh keunggulan,

dituntut untuk mencari kiat-kiat yang tepat agar tetap mampu bertahan menghadapi persaingan.
Oleh karena itu, Penyesuaian diri perusahaan terhadap perkembangan mutlak diperlukan.
Menghadapi persaingan antar perusahaan, manajemen membutuhkan suatu strategi
bisnis yang terpadu sehingga para eksekutif dapat mengantidipasi dampak dari suatu kejadian
dan mampu bertindak proaktif atau inovatif untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan bersaing.
Kemampuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan bersaing dapat
dilakukan antara lain dengen menetapkan strategi bisnis yang tepat.
Mengembangkan strategi bisnis yang tepat bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.
Untuk mencapai strategi bisnis kompetitif yang efektif, perusahaan harus memperoleh informasi

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No.1 April 2014

14

mengenai pesaingan dan secara terus menerus mampu membandingkan antara produk, harga,
saluran distribusi,dan promosinya dengan pesaing-pesaing yang terdekat. Dengan cara ini, maka
perusahaan akan dapat menemukan bidang-bidang berpotensi yang memiliki keunggulan dan
kelemahan kompetitif.
Dalam perencanaan strategi bisnis, kreativitas merupakan komponen yang penting

untuk menciptakan pembedaan yang unik serta menghasilkan strategi bersaing yang memiliki
keunggulan. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan ide-ide baru untuk
menganti atau mengubah ide-ide lama yang selama ini dilakukan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis sangat diperlukan untuk
bisnis apapun, termasuk dalam bisnis cengkeh. Bisnis cengkeh dapat dilakukan oleh semua
orang yang mau mengeluti usaha ini, karena bisnis cengkeh ini banyak mendatangkan
keuntungan, asal mengetahui harga dari pabrik dan harga jual ke konsumen. Selain itu dalam
bisnis cengkeh untuk dapat berhasil perlu dilakukan strategi yang tepat.
Strategi bisnis yang efektif, salah satunya dapat dilihat dari stabilitas tingkat pembelian
dari tahun ke tahun sesuai dengan kualitas produk atau barang yang mampu dihasilkan dan
dijual oleh perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui strategi bisnis apa yang digunakan
oleh UD. Cengkeh Madagaskar dalam mempertahankan usahanya agar dapat berkembang.
Analisis SWOT
Hampir setiap perusahaan dalam pendekatannya menggunakan analisis SWOT, karena
dengan menggunakan analisis SWOT maka perusahaan akan dapat mengetahui apakah
perusahaan tersebut mengalami peningkatan atau tidak. Penggunaan analisis SWOT ini
sebenarnya telah muncul dari bentuk yang paling sederhana, yaitu dalam rangka menyusun
strategi untuk mengalahkan pesaing sampai menyusun strategi untuk memenangkan persaingan
bisnis, dengan konsep cooperation dan competition.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Kekuatan
(Strength) dan Peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threats). (Rangkuti, 2004 : 19).
Strategi di Bidang Produksi
Perumusan dan penetapan strategi dibidang produksi atau operasi penting dilakukan
untuk dijadikan sebagai tuntutan kerja para manajer. Pengalaman menunjukan bahwa ada dua
komponen yang biasanya menjadi perhatian utama. Yang pertama adalah sarana dan prasarna
kerja. Komponen ini menyangkut berbagai keputusan, misalnya tentang lokasi usaha, besarnya
usaha, pemakaian fasilitas kerja, dan penggantiannya. Kedua adalah cara pengadaan sarana dan
prasana. Pada umumnya terdapat dua jenis pilihan dalam hal pengadaan dan fasilitas kerja, yaitu
dengan menyewa atau beli.pilihan mana yang digunakan diukur brdasarkan pada biaya, masingmasing memiliki kebaikan dan kebaikan. Oleh karena itu, rincian yang lebih jelas perlu dibuat
dan dimasukkan sebagai bagian strategi fungsional dan oprasional.
Strategi di Bidang Keuangan
Manajemen keuangan merupakan bagian dari perusahaan yang fungsinya adalah
mengorganisasikan perolehan dana, menggunakan dana dan sekaligus mengendalikan dana
tersebut dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan. Dana dapat diperoleh dari beberapa
sumber, yaitu dari sumber internal dan eksternal. Selanjutnya dana yang didapat tersebut
dikendalikan melalui manajemne kas, yang pada tahapan sebelum dana tersebut akan di
investasikan baik untuk investasi jangka panjang maupun jangka pendek untuk memperoleh

laba (Umar, 2005 : 328).
Strategi di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No.1 April 2014

15

Kualitas, sikap dan prilaku sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh perkembanga
sosial, politik, kebudayaan, dan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan sumber daya manusia
trepengaruh oleh faktor-faktor eksternal, antara lain berupa perkembangan pendidikan, jumlah
penawaran tenaga kerja, perkembangan sosial, perburuhan, adat, agama, budaya, dan system
nilai masyarakat lainnya. Sedangkan faktor-faktor internal sumber daya manusiaitu sendiri,
yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya
manusia. Fungsi kedua, yaitu fungsi oprasional yang terdiri atas pengadaan,
pengembangan,kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja
fungsi ketiga yaitu kedudukan manajemen sumber daya manusia dalam rangka pencapaian
tuuan organisasi perusahaan secara terpadu (Umar, 2005 : 137)
Strategi Pasar
Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai laba maksimal. Kegiatan atau aktivitas pemasran
tidak sekedar menjual barang dan jasa tetapi juga merupakan suatu kegiatan pemasaran.
Pemasaran juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui proses pertukaran. Pemasaran juga merupakan upaya untuk menyalurkan
barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis tidak menguji hubungan antara variable sehingga tidak ada
pengukuran variable X dan Y. penelitian ini difokuskan pada strategi bisnis cengkeh
UD.Cengkeh Madagaskar di Sidoarjo, sehingga peneliti akan menggunakan metode penelitian
kualitatif.
Penelitian kualitatif yang bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan)
dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian kualititatif dalam melihat antara variable
pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi (reciprocal atau
interaktif), sehingga tidak diketahui mana variable independen dan dependennya (Sugiyono,
2005 : 7)
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada obyek yang ilmiah (natural setting), dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada genalisasi.

Pengumpulan data dengan teknik trianggulasi adalah pengumpulan data yang
menggunakan data secara simultan, sehingga dapat diperoleh data yang pasti. Dalam penelitian
kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang
ditemukan pada saat penelitian lapangan. Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat
induktif berdasarkan fakta-fakta yang di temukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi
hipotesis atau teori. Jadi dalam penelitian kualitatif melakukan analisis data untuk membangun
hipotesis, sedangkan dalam penelitian kantitatif melakukan analisis data untuk menguji
hipotesis. Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti yaitu data yang
sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar data yang terlihat, terucap, tetapi data yang
mengandung makna di balik yang dan terucap tersebut.
Unit Analisis Penelitian
Dalam penelitian Kualitatif peneliti sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor
kontekstual. Jadi maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungkin
informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction) dengan tujuan bukanlah
memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya akan dikembangkan atau

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No.1 April 2014

16


digeneralisasikan. Maksud yang kedua dari sampling adalah menggali informasi yang akan
menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul.
Oleh sebab itu, pada penelitian Kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan
(purposive sampling).Di dalam Teknik purposive ini ditandai dengan ciri-ciri antara lain :
1. Rancangan sampel yang muncul, sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik lebih
dahulu.
2. Pemilihan sampel secara berurutan : Tinjauan memperoleh variasi yang sebanyakbanyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika dipilih
untuk memperluas informasi yang telah diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat
dipertentangkan atau disisi lain adanya kesengajaan informasi yang ditemui. Darimana
atau dari siapa ia memulai tidak menjadi persoalan, tetapi bila hal itu sudah berjalan,
maka pemilihan berikutnya bergantung pada apa keperluan peneliti. Unit Analisis data
dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa Narasi-narasi Kualitatif yang
dihasilkan wawancara mendalam (indeept interview) yang berkaitan dengan Strategi
Bisnis UD. Cengkeh Madagaskar di Tanggulangin Sidoarjo.
Obyek dan Informasi Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek Penelitian adalah UD. Cengkeh Madagaskar di desa Kedungbanteng
Tanggulangin Sidoarjo .
2. Informasi Penelitian
Informan penelitian tidak ditentukan berapa jumlahnya, tetapi dipilih beberapa yang

dianggap mengetahui,
Memahami permasalahan yang terjadi sesuai substansi
penelitian ini. Hal ini disebabkan karena dalam penelitian Kualitatif ini tidak
mempersoalkan jumlah Informan, melainkan yang terpenting adalah seberapa jauh
penjelasan Informan yang diperoleh dalam menjawab permasalahan.(Moeleong, 2002 :
160)
Peneliti akan berusaha menjaring sebanyak mungkin informasi yang berkaitan
dengan tujuan penelitian dari berbagai sumber. Peneliti akan mencari variasi informasi
sebanyak-banyaknya dari informan dengan menggunakan Teknik sampling indeept
interview (wawancara mendalam), yaitu orang-orang yang dianggap mengetahui,
memahami permasalahan yang terjadi sesuai substansi penelitian sehingga dapat
menghasilkan data berupa kata-kata dan tindakan, dan memungkinkan narasumber
untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan lingkungannya dengan menggunakan istilah
mereka sendiri. Adapun informan dalam penelitian ini adalah (1) Pemilik (Pengusaha)
“UD. Cengkeh Madagaskar”, (2) Karyawan (Tenaga Kerja), (3) Pelanggan atau
Konsumen yang telah menjadi konsumen dan rekanan ”UD. Cengkeh Madagaskar”
lebih dari satu kali
Teknik Analisis Data
untuk analisis data dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa narasi-narasi
penelitian kualitatif yang dihasilkan dalam wawancara mendalam (in depth interview),

penelitian lapang (field research), yang berkaitan dengan strategi bisnis. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis strategi di UD.Cengkeh Madagaskar Tanggulangin Sidoarjo, tetapi
tidak mencari solusi atas permasalahan penelitian. Setelah seluruh data diperoleh dan observasi
maka peneliti akan menganalisis data secara deskriptif yang ingin menggambarkan data strategi.
Selanjutnya peneliti akan mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, dan mengaktegorikan data
secara deskriptif dan menganalisis data secara induktif sehingga diperoleh gambaran, jawaban
untuk mengetahui bagaimana strategi pada bisnis cengkeh.

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No.1 April 2014

17

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis SWOT
Tahap Analisis Faktor Internal dan Eksternal Mengunakan Ifas Dan Efas
1. Faktor Internal
Tabel 1 IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary)
FAKTOR-FAKTOR
STRATEGI INTERNAL
Kekuatan (Strenghts)

1. Kualitas cengkeh
yang
digunakan
2. Dalam Pelayanan
3. Pengalaman
4. Adanya hubungan yang
baik terhadap karyawan/
memberi fasilitas yang
layak pada karyawan
Sub Total
Kelemahan (Weakness)
1. Keterbatasan
dalam
permodalan
2. Tidak
melayani
diluar
daerah
Sidoarjo
dan
Pasuruan
3. SDM Terbatas
4. Kurangnya promosi
ke
pabrik ternama
Sub total
Total

BOBOT

RATING

BOBOT X
RATING

0,20

3

0,6

0.20
0,20
0,10

3
3
2

0,6
0,6
0,2

0,70

KOMENTAR
Selalu diutamakan,
karena berpengaruh pada
rasa
Dipertahankan dan
ditingkatkan
Menjadi nilai lebih
Dipertahankan

0,20

0,10

3

0,3

0,10

2

0,2

0,05
0,05
0.30
1

2
2

0,1
0,1
0,7
0,9

Menambah
pelayanan

jasa

Menambah SDM
Lebih terbuka

Dari hasil analisis pada tabel Ifas faktor kekuatan mempunyai total nilai skor 0,20
sedangkan kelemahan mempunyai total nilai skor 0,7.
2. Faktor Eksternal
Tabel 2 EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
FAKTOR-FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL
Peluang : (Opportunities)
1. Adanya Kebutuhan
2. Berinovasi dan Selektif
dalam
mengatur
perdagangan cengkeh
3. Mendapatkan
ijin
dari
pemerintah

BOBOT

RATING

BOBOT X
RATING

KOMENTAR

0,25
0,20

4
3

1
0,6

Harus berani
mengembangkan usaha

0,25

4

1

Sub Total
Ancaman: (Threats)
1. Ketatnya pengawasan dari
bea cukai
2. Bahan Baku

0,70

3. Pengusaha rokok yang tidak
ijin dan rokoknya polosan
tanpa pita
Sub Total
Total

2,6

0,10

2

0,2

Perlu hati-hati

0,10

2

0,2

0.10

3

0,3

Menambah jaringan
suplier
Perlu hati-hati

0,30
1

0,7
3,3

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No.1 April 2014

18

Analisis tabel menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor peluang nilai skornya 2,6 dan
faktor ancaman 0,7. Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing faktor dapat dirinci,
kekuatan: 0,20, kelemahan: 0,7, peluang:2,6, ancaman: 0,7.
Tahap Analisis
Setelah dilakukan wawancara terhadap pemilik UD. Cengkeh Madagaskar, karyawan dan
lima orang konsumen dapat ditarik kesimpulan hasil kuadaran terhadap UD. Cengkeh
Madagaskar sebagai berikut:
Gambar : 1. Diagram Analisis SWOT
Berbagi
Peluang

(+) 2,60
1. Mendukung
strategi Agresif

3. Mendukung Strategi
Turn around

(+) 2,40

(-) 0,70
Kelemahan
Internal

Kekuatan
Internal

(+) 0,20
(-) 0

Mendukung
Strategi
Divesifikasi

4. Mendukung
Strategi Difensif

(-) 0,70
Berbagi
Ancaman

Dari diagram Analisis SWOT diatas dikatakan bahwa UD. Cengkeh Madagaskar
berada di kuadran 1 (satu) yaitu dimana situasi ini sangat menguntungkan. UD. Cengkeh
Madagaskar memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif (growth oriented strategy). Dari nilai total masing-masing faktor diatas, selain
digambarkan dalam diagram SWOT juga digambarkan dalam rumusan Matrik SWOT dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3 Rumusan Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS
Opportunities (Peluang) O
Threats
(Ancaman) T

Strengths (kekuatan) S
Strategi SO
0,20 + 2,6 = 2,8
Strategi ST
0,20 + 0,7 = 0,9

Weaknesses (Kelemahan) W
Strategi WO
0,7 + 2,6 = 3,3
Strategi WT
0,7 + 0,7 = 1,4

Tabel 4 Perencanaan Kombinasi Strategi
IFAS
EFAS
Opportunities
(Peluang) O

Strength (kekuatan)
S
Strategi SO
Menggunakan Strength untuk
memanfaatkan peluang = 2,8

Weaknesses (Kelemahan)
W
Strategi WO
Meminimalkan Kelemahan
untuk
mmanfaatkan
Opportunities = 3,3

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No.1 April 2014

Threats
(Ancaman) T

Strategi ST
Menggunakan Strength untuk
mengatasi ancaman = 0,9

19

Strategi WT
Meminimalkan
kelemahan
untuk menghindari ancaman
= 1,4

Dari analisis matrik IFAS dan EFAS pada tabel 3 dan 4 telah disusun pula matrik SWOT
untuk menganalisis rumusan alternatif strategi SO, WO, ST dan WT yang hasil analisisnya
sebagai berilut.
Tabel 5 Matrik SWOT
INTERNAL
(IFAS)

EKSTERNAL
(EFAS)
Opportunities (Peluang)

Strengths (kekuatan)
1. Kualitas cengkeh yang digunakan
2. Dalam pelayanan
3. Adanya hubungan yang baik
terhadap karyawan

1. Keterbatasan
Dalam
Melayani Pesanan
2. Tidak Melayani pengiriman
diluar
Sidoarjo
dan
Pasuruan

Strategi SO (Ada kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan
peluang)

Strategi WO (Ada peluang
besar dari luar, dan
meminimalkan kelemahan
yang ada dalam perusahaan)
1. Meningkatkan
dalam
proses pemasaran
2. Memperbanyak karyawan
agar dapat menambah
omzet dan mempertcepat
proses kerja

1. Adanya Kebutuhan
1. Menambah
kualitas
dalam
2. Berinovasi dan Selektif
pelayanan
dalam
mengatur 2. Menambah varian dan semakin
perdagangan cengkeh
berinovasi
3. Mendapatkan ijin dari 3. Mendapatkan surat ijin dari
pemerintah
pemerintah menjadikan prusahan
aman
Threats
Strategi ST(menggunakan
(Ancaman)
kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman)
1. Pengawasan dari bea
cukai sangat ketat
2. Bahan Baku
3. Perusahaan rokok yang
menggunakan
pita
polosan.

Weaknesses (Kelemahan)

1. Perusahaan sudah terdaftar
2. Memperluasa jaringan Suplier

Strategi TW (berusaha
menimalkan kelemahan
yang ada serta menghindari
ancaman)
1. Meningktkan
Kualitas
SDM
2. Memperbanyak
macammacam dan jenis cengkeh
3. Menjaga
kestabilan
keuangan perusahaan

Dari analisis strategi diatas dapat mendukung bagaimana SWOT UD. Cengkeh
Madagaskar, dimana setelah dikaji lebih dalam bahwa cengekeh madagaskar memiliki kekuatan
dalam internalnya dan memanfaatkan peluang yang ada meskipun memiliki kelemahan dan
acaman dalam perusahaannya.
Strategi Formulasi
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT
sesuai dengan teori (Freddy Rangkuti,2008:19) yaitu UD. Cengkeh Madagaskar jatuh pada
Kuadran I (+) 2.40 yaitu Mendukung Strategi Agresif dimana perusahaan berada dalam situasi
yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang ada harus ditetapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. UD. Cengkeh Madagaskar memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth
oriented strategy). Strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai pertumbuhan baik dalam
penjualan, asset, profit, ataupun ketiganya dengan cara menimbun cengkeh, menambah kualitas
dari produk yang ditawarkan maupun jasa, dan menambah akses lebih luas seperti dapat
terbuka dengan menawarkan atau memasok ke perusahaan rokok seperti Gudang Garam,

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No.1 April 2014

20

Sampoerna dan Djarum sehingga dapat melihat para pesaing yang ada. Cara seperti ini
merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan berada dalam pertumbuhan yang
cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam usaha untuk
meningkatkan pangsa pasar.
Dengan demikian strategi bisnis UD. Cengkeh Madagaskar yang didukung dengan
analisis SWOT yaitu dengan melihat kekuatan yang ada di dalam perusahaan atau kekuatan
internal dan memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara mendukung strategi
pertumbuhan untuk memanfaatkan peluang yang ada yaitu adanya potensi besar dalam bisnis
cengkeh tersebut maka akan menguntungkan bagi UD. Cengkeh Madagaskar karena di jaman
yang modern ini akan banyak konsumen yang membutuhkan jasa pelayanan, karena dapat
mempermudah dan membantu konsumen untuk mendapatkan jasa pelayanan dengan
mengirimkan cengkeh tanpa konsumen mengambil ke gudang.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Penelitian dapat disimpulkan bahwa UD. Cengkeh Madagaskar ada pada kuadran I
mendukung kebijakan pertumbuhan agrasif atau Growth Oriented Strategy, yaitu pertumbuhan
yang agresif perlu dengan cara melaksanakan promosi dalam penjualan serta menambah jumlah
produk. Yang akan dijual bila cara menurunkan harga, menambah jumlah varian produk sejenis
juga menambah kualitas jasa pelayanan.
Kelemahan yang dimiliki UD. Cengkeh Madagaskar belum menjadi hambatan bagi
perusahaan untuk terus dapat mengembangkan usahanya dan bersaing dengan perusahaan yang
sejenisnya.
SARAN
1. Dari kesimpulan yang ada maka disarankan sebagai berikut: UD. Cengkeh Madagaskar
sebaiknya meminimalkan, kelemahan yang ada pada pemasarannya dan harus berani menjadi
pemasok atau mensuply ke pabrik-pabrik rokok besar seperti PT. Gudang Garam, PT.
Djarum dan PT. Sampoerna dan lain lain.
2. UD. Cengkeh Madagaskar harus berani membuka cabang-cabang perusahaan dimana
lokasinya sebaiknya pasar, seperti di Kediri, di Kudus dan menambah jumlah pegawai. Agar
jasa pengiriman barang lebih efisien bila perlu. Minta kepada pemerintah agar melonggarkan
kebijakan untuk pengusaha dagang cengkeh semakin berkembang dan membantu petani
cengkeh lebih maju.
3. Pelu promosi lebih gencar, serta buka melalui website (online)
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2004. Kewirausahaan, Bandung : Alfaberta
Boone E. Louis dan Kurtz L. David, 2002. Pengantar Bisnis Jilid satu, Jakarta : Airlangga
Kotler, Phillip, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jilid II. Jakarta : Salemba Empat
Kotler, Phillip, et. 2000. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia. Yogyakarta : Andi
Ma’ruf Hendy, 2005. Pemasaran Ritel Jakarta : Gramedia Pustaka Umum
Moloeng, J. Lexy, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Rangkuti, Freddy, 2006. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta :
Gramedia Pustaka Umum
Rangkuti, Freddy, 2001. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Umar, Husein. 2005. Strategic Manajemen In Action : PT. Gramedia Pustaka Utama Nonbuku
http://dim24.wordexpress.com Manfaat Manajemen Strategi
www.docstoc.com>Education>Graduate>Education Tahapan Manajemen Strategi