PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN DI CARREFOUR RUNGKUT SURABAYA.

1

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP
MINAT BELI ULANG KONSUMEN DI
CARREFOUR RUNGKUT
SURABAYA
USULAN PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Oleh :
RIVALDI IRVAN YAMANI
0512010186 / EM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2

USULAN PENELITIAN

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP
MINAT BELI ULANG KONSUMEN DI CARREFOUR
SURABAYA

Yang diajukan

RIVALDI IRVAN YAMANI
0512010186 / EM
Telah disetujui untuk mengikuti seminar

Pembimbing Utama

Wiwik Handayani, SE, MSi

Tanggal………………


Mengetahui
Ketua Program Studi
Manajemen

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP. 19650907 1991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

SKRIPSI

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP
MINAT BELI ULANG KONSUMEN DI
CARREFOUR RUNGKUT
SURABAYA
Disusun Oleh:


RIFALDI IRFAN YAMANI
0512010186 / EM
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh
Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” Jawa Timur
Pada tanggal 10 Agustus 2012

Pembimbing Utama :

Tim Pengguji :
Ketua

`

Wiwik Handayani, SE, MSi

Dr. Muhadjir Anwar, MM
Sekr etar is

Wiwik Handayani, SE, MSi

Anggota

Drs. Ec. Suprijono, MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veter an”
J awa Timur

DR. Dhani Ichsanuddin Nur , MM

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kepada allah swt, atas rahmat dan
hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul :
“PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI ULANG
KONSUMEN BERBELANJ A DI CARREFOUR RUNGKUT SURABAYA”
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat penyelesaian
Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk serta bantuan baik spirituil
maupun materiil, khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Wiwik Handayani, SE, MSi, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

5. Para Dosen dan asistennya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis selama menjadi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran “Jawa Timur.
6. Kepada kedua orang tuaku beserta adikku yang telah memberikan dukungan
baik moril ataupun material.
7. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam
skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap saran
dan kritik membangun dari pembaca dan pihak lain.
Akhir kata, Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, Juli 2012
Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
ABSTRAKSI ............................................................................................... ix
BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 6

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... 8
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 8
2.2. Landasan Teori......................................................................... 9
2.2.1. Pengertian Manajemen Pemasaran......................................... 9
2.2.2. Pengertian Marketing mix .................................................... 10
2.2.4. Aspek – aspek Marketing mix ............................................... 12
2.2.5. Minat beli ulang .................................................................... 15
2.2.6. Pengaruh Marketing mix dan Minat beli ulang ..................... 18
2.3. Kerangka Berpikir .................................................................... 20
2.4. Hipotesis .................................................................................. 21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

BAB


III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................

22

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian .........................................

25

3.3 Jenis Data dan Sumber Data ...............................................

26

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................

27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................


30

4.1.1. Sejerah singkat Perusahaan .............................................

30

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................

34

4.2.1. Karakteristik Responden .................................................

34

4.2.2. Uji Validitas

........................................................

36


4.2.3. Reliabilitas

........................................................

38

4.2.4. Model Kausalitas

........................................................

39

4.4. Pembahasan ........................................................................ 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 42
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 42
5.2. Saran

.................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin............................... 34
Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Umur............................................ 35
Tabel 4.3 Identitas Responden Menurut Pendidikan .................................. 35
Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas ..................................................................... 36
Tabel 4.5 Data Uji Kausalitas .................................................................... 39

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ................................................................ 20

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP
MINAT BELI ULANG KONSUMEN DI
CARREFOUR RUNGKUT
SURABAYA
Rifaldi Ir fan Yamani
ABSTRAK
Keberadaan Carrefour merupakan tuntutan masyarakat kota yang cenderung
membutuhkan belanja dengan pelayanan cepat, nyaman, leluasa dan lengkap,
bersih, aman dan harga kompetitif dan untuk segala kebutuhan semua tersedia,
tempat yang mudah dijangkau. Dengan hal tersebut untuk melakukan belanja
tidak perlu harus bepergian dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan
barang kebutuhan yang beraneka ragam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh Marketing mix terhadap minat beli ulang.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan konsumen Carefour. tode
pengambilan sampel dengan metode non probability sampling dengan teknik
Purposive Sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria yang sudah
ditetapkan oleh peneliti sejumlah 115 orang Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah PLS.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai
berikut : Variabel marketing mix tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang.
Keywords :

Marketing mix dan minat beli ulang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Persaingan

bisnis

ritel

terus

berkembang

dengan

pesat.

Berkembangnya konsep budaya belanja di pasar modern yang semakin kuat
menyebabkan banyak peritel

pasar modern terus mengembangkan diri.

Begitu antusiasnya setiap peritel menjadikan persaingan yang ketat antar
peritel dan akhirnya diantara peritel juga saling bersaing. Dua peritel yang
terkesan saling bersaing dengan ketat diantaranya adalah Indomaret dan
Alfamaret. Kedua peritel pasar modern ini terus mengembangkan diri dan di
setiap gerai Indomaret, maka bisa ditemukan Alafamret karena alfamaret bisa
dianggap sebagai penantang pasar bagi Indomaret. Persaingan yang ketat
akhirnya menjadi strategi perluasan agresif dilakukan oleh Indomaret dan
akhirnya diikuti dengan Alfamaret. Untuk pengembangan diri dengan cepat,
maka perluasan dilakukan dengan sistem franchise.
Pada era Globalisasi ini, persaingan bisnis-bisnis yang dihadapi
perusahaan saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih
cermat dalam menentukan strategi bersaingnya agar dapat memenangkan
persaingan yang dihadapi. Manajemen perusahaan

dituntut untuk dapat

mendesign dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang mampu
menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan konsumennya. Krisis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

ekonomi yang telah melanda negara ini membuat konsumen semakin pandai
dalam membelanjakan uangnya. Konsumen benar-benar membeli barang
yang dibutuhkannya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhannya.
Selain jumlah barang yang sesuai dengan kebutuhannya, konsumen
juga menyesuaikan harga barang dengan kemampuan ekonomi mereka.
Konsumen semakin sadar akan kebutuhan yang harus didahulukan dan yang
harus ditunda terlebih dahulu. Hal ini disebabkan pada dampaknya krisis
ekonomi yang telah melanda negara kita saat ini.
Keterpurukan ekonomi yang dialami semua kalangan masyarakat,
terutama masyarakat yang berada dikalangan ekonomi kelas bawah sangat
mempengaruhi keputusan membeli mereka sebagai konsumen. Dalam
memenuhi kebutuhannya konsumen tidak lagi berdasar pada pemenuhan
kebutuhan pribadinya, tetapi konsumen lebih berdasar pada kebutuhan pokok
yang paling penting dan yang paling harus didahulukan. Setelah kebutuhan
pokok yang paling penting sudah dipenuhi dan bila ada kelebihan uang,
konsumen bisa memenuhi kebutuhan pribadinya diluar kebutuhan pokok.
Pasar Modern adalah tempat penjualan barang-barang kebutuhan
rumah tangga (termasuk kebutuhan sehari-hari), dimana penjualan dilakukan
secara eceran dan dengan cara swalayan (konsumen mengambil sendiri
barang dari rak dagangan dan membayar ke kasir). Itulah sebabnya, pasar
dengan format seperti ini disebut juga Pasar Swalayan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Begitu juga dengan Carrrefour, Carrefour merupakan suatu bisnis
eceran yang langsung berhubungan dengan konsumen akhir dengan tujuan
untuk melayani kebutuhan total konsumen, yaitu tempat belanja terpadu yang
menjual barang-barang dari barang kebutuhan sehari-hari sampai dengan
barang eksklusif serta menjual berbagai jenis

barang dengan volume

transaksi besar. Barang-barang tersebut beraneka ragam, dari kebutuhan
barang dapur, perabot rumah tangga, perabot kamar tidur, perabot kamar
mandi, kosmetik, aksesoris lain, pakaian, sepatu, tas dan sampai pada barang
elektronik
Keberadaan Carrefour merupakan tuntutan masyarakat kota yang
cenderung membutuhkan belanja dengan pelayanan cepat, nyaman, leluasa
dan lengkap, bersih, aman dan harga kompetitif dan untuk segala kebutuhan
semua tersedia, tempat yang mudah dijangkau. Dengan hal tersebut untuk
melakukan belanja tidak perlu harus bepergian dari satu tempat ke tempat lain
untuk mendapatkan barang kebutuhan yang beraneka ragam. Pengambilan
keputusan

konsumen

(consumer decision making) adalah proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi
dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu, tetapi Carrefour
mengalami penurunan pendapatan dari tahun 2009-2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Penur unan Omset Carr efour dar i 2009 sampai 2011
SECTION
BEVERAGE
CLEANING
COSMETIC
DRY GROCERY
PERISHABLE
SUB TOTAL GROCERY
SALAD BAR
TRADITIONAL FISHERY
FRUIT & VEGETABLE
BAKERY
BUTCHERY + POULTRY
RESTAURANT
SUB TOTAL FRESH
TOTAL FOOD
DO IT YOUR SELF
HOUSE KEEPING
CULTURE STAT
LEISURE
GARDEN
CARS
SUB TOTAL BAZAAR
BIG HOUSE HOLD
SMALL HOUSE HOLD
PHOTO
Hi Fi
TV VIDEO
COMPUTERS
SUB TOTAL APPLIANCES
SHOES
PERMANENT
SEASONAL
HOUSEHOLD AND LINIEN
PERSONNAL ACCESSORIES
SUB TOTAL TEXTILE
TOTAL NON FOOD
TOTAL

CODE
10
11
12
14
15
20
21
22
23
24
26

30
31
32
33
34
35
40
41
42
43
44
45
60
61
62
65
66

FEBRUARY 2011
Total
Total
Total
Thrus / turn
Cust
Item
183,526,874
10,050
32,339
369,381,930
9,836
41,808
689,677,276
13,995
72,101
1,372,861,941
20,917
234,802
259,269,776
8,836
26,901
2,874,717,797
27,581
411,551
108,739,404
5,773
31,441
10,661,391
560
684
236,026,023
9,205
19,721
17,456,496
2,693
3,804
35,347,415
1,379
2,315
438,230,729
15,839
57,965
3,312,948,526
43,420
469,516
67,432,603
1,722
2,942
230,189,075
3,686
8,718
64,314,523
2,020
4,492
41,157,025
603
822
5,984,675
154
294
82,933,126
1,753
3,497
492,011,027
7,612
20,765
31,391,862
142
168
72,692,406
391
429
59,149,890
601
739
3,187,155
36
38
25,165,450
118
132
15,184,113
190
260
206,770,876
1,320
1,766
30,810,689
624
808
90,019,873
2,088
4,636
77,209,321
963
1,573
51,017,288
1,090
1,914
11,988,314
556
711
261,045,485
4,271
9,642
959,827,388
13,203
32,173
4,272,775,914
56,623
501,689

FEBRUARY 2010
Total
Total
Thrus / turn
Cust
182,848,565
11,519
449,376,592
12,863
849,567,785
18,659
1,810,648,405
27,957
357,258,515
12,362
3,649,699,862
36,896
125,071,821
5,886
19,503,052
855
318,628,927
12,612
58,224,505
3,595
51,259,308
1,955
9,480,000
1,106
582,167,613
21,784
4,231,867,475
58,680
90,820,218
2,890
242,582,580
4,436
84,216,090
2,703
39,208,187
674
9,474,252
194
60,050,828
2,005
526,352,155
9,970
30,323,972
228
60,854,060
372
110,740,387
584
6,279,100
99
51,657,700
100
13,799,145
211
273,654,364
1,559
55,433,920
1,014
140,155,403
3,564
122,296,348
2,388
92,692,879
2,195
14,473,555
756
425,052,105
7,904
1,225,058,624
19,433
5,456,926,099
78,113

Total
Item
36,860
56,012
94,981
301981
34,643
523,969
42,674
1,193
26,912
5,212
3,259
3,609
82,859
606,828
5,152
9,941
5,758
885
327
3,496
25,559
421
418
689
120
174
293
2,115
1,263
8,525
4,317
4,221
951
19,277
46,951
653,779

FEBRUARY 2009
Total
Total
Thrus / turn
Cust
200,848,000
12,054
500,376,004
15,863
854,567,785
18,659
1,920,648,405
28,957
370,725,800
15,362
3,847,165,994
90,895
127,071,800
5,889
20,503,007
857
320,628,927
12,600
60,224,508
3,590
53,259,308
1,977
9,700,000
1,245
591,387,550
26,158
4,438,553,544
117,053
97,820,220
2,890
257,582,590
4,436
85,216,070
2,703
42,208,100
674
9,578,200
194
60,050,828
2,005
552,456,008
12,902
34,323,972
228
65,854,060
372
112,740,387
584
7,279,100
99
56,657,700
100
15,799,145
211
292,654,364
1,594
58,433,920
1,014
142,155,403
3,564
127,296,348
2,388
96,692,879
2,195
18,473,555
756
443,052,105
9,917
1,288,162,477
24,413
5,726,716,021
141,466

Total
Item
39,860
57,000
95,980
301990
34,647
529,477
45,674
1,193
29,912
5,212
3,259
3,609
88,859
618,336
5,152
9,941
5,758
885
327
3,496
25,559
421
418
689
120
174
293
2,115
1,263
8,525
4,317
4,221
951
19,277
46,951
665,287

Sumber : Carrefour Rungkut Surabaya, 2012
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi penurunan
omset perusahaan dari 2009 sampai 2011. Pada tahun 2009 total omset
5.726.716.021 turun pada tahun 2010 dengan total omset 5.456.926.099 dan
pada tahun 2011 kembali turun menjadi 4.272.775.914.
Berdasarkan data yang ada diatas, jumlah omzet penjualan pada bulan
ke bulan mengalami penurunan., yang mengindikasikan masalah rendahnya
minat beli ulang diduga penyebab rendahnya minat beli ulang adalah faktor
marketing mix. Untuk mengatasi penurunan omzet penjualan tersebut, perlu
ditinjau adanya strategi pemasaran terutama terkait dengan marketing mix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

agar perusahaan bisa meraih kenaikan volume penjualan yang lebih seperti
pada tahun sebelumnya.
Melihat kondisi tersebut, mau tak mau Carrefour harus agresif
melancarkan strategi pemasaran, termasuk strategi marketing mix . Karena
menurut Semuel (2006:57) menyatakan bahwa aplikasi marketing mix yang
dilakukan oleh toko moderen berpengaruh langsung secara positip terhadap
minat beli ulang. Menurut Siringoringo (2004:154) menyatakan Marketing
mix mampu memenuhi semua tuntutan dan mampu mempertahankan
konsumen untuk tetap mengkonsumsi atau membeli produk perusahaan.
Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol
yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan
pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2001: 71). marketing mix adalah suatu
kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran
yang didalamnya terdapat empat unsur atau variabel strategi acuan Bauran
Marketing Mix yaitu

produk, harga, promosi, penyaluran distribusi

(Distribusi penjualan) yang merupakan kecenderungan seseorang untuk
bertingkah laku atau memusatkan perhatiannya terhadap orang, benda,
aktivitas atau situasi disertai dengan perasaan senang dimana didalamnya
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : Kenyamanan Distribusi, kemudahan
dalam mencari barang, kondisi toko yang tidak semrawut atau hiruk pikuk,
aneka pilihan barang, penampilan toko yang menarik, harga, pelayanan yang
ditawarkan, kecepatan pelayanan, tenaga-tenaga penjualan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk
mengambil judul “Pengaruh marketing mix Terhadap Minat Beli Ulang
Konsumen Berbelanja di Carrefour Rungkut Surabaya”

1.2.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Apakah marketing mix berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen di
Carrefour Rungkut Surabaya?

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui dan menganalisis pengaruh marketing mix terhadap minat beli
ulang konsumen di Carrefour Rungkut Surabaya.

1.4.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diberikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagi Akademisi
Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperluas wawasan berfikir
serta

pengetahuan

penulis

dalam

mengembangkan

ilmu

pengetahuan yang sudah diperoleh untuk dilaksanakan di lapangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dan

7

b. Bagi Praktisi
Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kebijakan operasional
untuk menaikkan minat beli ulang konsumen
c. Bagi Penelitian Selanjutnya
Sebagai tambahan khasanah perpustakaan dan bahan masukan bagi
penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Bauran Penjualan Eceran
(Retailing Mix) adalah sebagai berikut :
a) Suratno (2008) dengan judul : Marketing Mix (Bauran Pemasaran) sebagai
Strategi Pemasaran Perguruan Tinggi dalam Menarik Minat Calon
Mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan produk
jasa pendidikan dengan strategi Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
berpengaruh dalam menarik minat calon mahasiswa.
b) Murwatiningsih (2009) Analisis Hubungan Antara Persepsi Penerapan
Retailing Mix Dan Pembagian Sisa Hasil Usaha Dengan Minat Beli
Ulang

Anggota Pada

Koperasi

Pegawai

Republik

Indonesia Di

Kotamadya Semarang. Hasil analisis data dengan menggunakan pendekatan
diskriptif, diketahui bahwa penilaian anggota terhadap penerapan variabel variabel Retailing Mix menunjukkan indikator utama yang dipertimbangkan
sbb.: a) produk pada indikator pembungkusan; b) harga pada indikator
pembelian secara kredit; c) lokasi pada indikator kemudahan transportasi; d)
promosi pada indikator media; e) personal traits pada indikator keramahan
pramuniaga; f) tampilan fisik pada indikator keamanan; g) proses pada
indikator pelayanan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2.2.Landasan Teor i
2.2.1. Penger tian Manajemen Pemasar an
Perusahaan harus menerapkan konsep pemasaran dalam praktek
agar keuntungan yang terkandung didalamnya dapat direalisasikan, dan
dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran ini merupakan tindakan dari
konsep pemasaran.
Banyak definisi yang diungkapkan oleh ahli ekonomi mengenai
manajemen pemasaran, diantaranya Kotler dan Armstrong (2001 : 16)
manajemen

pemasaran

adalah

implementasi

dan

pengendalian

menciptakan,

membangun

dan

merupakan
program

analisis,
yang

mempertahankan

perencanaan,

dirancang

untuk

pertukaran

yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
Menurut Assauri (2002 : 12) manajemen pemasaran merupakan
kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
program - program yang

dibuat

untuk membentuk, membangun dan

memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran guna mencapai
tujuan organisasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran

adalah

proses

yang

melibatkan

analisa,

perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan
yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan
keputusan bagi pihak-pihak yang terlibat proses pertukaran dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

ditimbulkan baik oleh penjual maupun pembeli yang menguntungkan kedua
belah pihak.
Penentuan produksi, harga, promosi dan tempat untuk mencapai
tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen
dan sebaiknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa
sehingga menjadi sesuai dengan produk-produk perusahaan.

2.2.2. Penger tian Marketing Mix
Para pemasar menggunakan alat untuk mendapatkan tanggapan
yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk
suatu marketing mix.
Menurut Utami (2004:243) marketing mix adalah kombinasi dari
factor-faktor yang digunakan oleh pengecer untuk memuaskan kebutuhan
konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Elemenelemen dari marketing mix meliputi : barang dan jasa yang ditawarkan,
penentuan harga, program promosi dan periklanan, desain toko, layanan
konsumen dan lokasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Konsep marketing mix merupakan alat yang dikembangkan
dengan baik yang dipakai sebagai struktur oleh pemasar. Konsep ini
terdiri dari berbagai macam unsur program pemasaran yang perlu
dipertimbangkan agar berhasil. Diantaranya dilaksanakan dengan strategi
dan positioning pemasaran dalam pasar-pasar perusahaan tersebut.
Menurut Kotler (2004 : 18) Marketing Mix adalah seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan terus menerus untuk
mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran. Keempat alat pemasaran
tersebut diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas. Fungsi
perdagangan eceran menurut Davidon dalam Dahmiri (2009:8) :
1) Menyediakan produk atau jasa yang diantisipasi untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2) Menawarkan produk dan jasa.
3) Memperoleh nilai pertukaran melalui penanganan transaksi yang
efisien, penanganan lokasi, menyediakan waktu pembelian yang
menyenangkan, dan informasi yang berguna untuk membuat
keputusan serta harga yang bersaing.

2.2.3.Indikator marketing mix
Marketing Mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan terus menerus untuk mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran.
Dengan dimensi (Murwatiningsih, 2008:79):
a) Produk/Bar ang Dagangan (X1)
Product adalah barang atau jasa yang dapat ditawarkan kedalam pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen (Murwatiningsih, 2008:79),
dengan indikator :

b) Harga (X2)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c) Lokasi (X3)

d) Promosi (X4)

e) Keahlian Kar yawan (Personal Traits) (X5)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

f) Tampilan Fisik (Physical evidence) (X6)
Physical evidence

g) Proses (X7)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5 Penger tian Minat beli ulang konsumen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5.1. Indikator Minat beli ulang konsumen

2.2.6.

Hubungan Marketing Mix Ter hadap Minat Beli Ulang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Marketing
Mix

Marketing Mix

Marketing
Mix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.Kerangka Ber pikir

Mar keting Mix
(X)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Minat Beli
Ulang
(Y)

2.4. Hipotesis
Marketing Mix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Untuk mempermudah dalam menyelesaikan permasalahan perlu
diketahui beberapa definisi operasionalm sebagai berikut :
Mar keting Mix (X)
Marketing Mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan terus menerus untuk mencapai tujuan pemasarannya dipasar
sasaran. Dengan dimensi (Murwatiningsih, 2008:79):
a) Produk/Bar ang Dagangan (X1)
Product adalah barang atau jasa yang dapat ditawarkan kedalam pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen (Murwatiningsih, 2008:79),
dengan indikator :

b) Harga (X2)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c) Lokasi (X3)

d) Promosi (X4)

e) Keahlian Kar yawan (Personal Traits) (X5)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

f) Tampilan Fisik (Physical evidence) (X6)
Physical evidence

g) Proses (X7)

Minat Beli Ulang (Y)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.1.2. Pengukuran Var iabel
Skala Likert

skala
likert.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

skala ordinal,

Purposive Sampling

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. J enis Data

3.3.2. Sumber Data

3.3.3. Pengumpulan Data

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Structural Equation Modeling

Estimasi Par ameter SEM - Partial Least Square (PLS) :

1.

Ordinary Last Square



Weight Estimate





2. Langkah-langkah analisis model fit per samaan struktural dengan SEM-

Partial Least Square (PLS) :

software

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

diagram path

goodness of fit
outer model

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejerah singkat Per usahaan
Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan
Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat
yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit
pertamanya di Pasar Festival.
Pada

penghujung

1999,

Carrefour

dan

Promodes

(Induk

perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas
semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu
grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.
Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya yang
dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan
memuaskan kebutuhan pelanggan kami. Penggabungan ini memungkinkan
kami untuk meningkatkan kinerja paserba – paserba kami, mendapat
manfaat dari keahlian karyawan – karyawan kami di Indonesia dan di
dunia, dan mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan
global.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

Carrefour Indonesia secara resmi meluncurkan program BBM
(Benar-Benar Murah) di Carrefour Seasons City, Jakarta. Untuk saat ini,
terdapat 12 jenis produk dengan harga jual 30% lebih murah dari harga
merk nasional dan tentunya tanpa mengurangi kualitas produk tersebut.
BBM diterapkan di semua gerai Carrefour di Indonesia mulai tanggal 31
Maret 2010. Program yang baru pertama ada di Indonesia ini sengaja
diluncurkan Carrefour untuk membuktikan eksistensi produk asli Indonesia
ditengah maraknya produk impor yang masuk ke Indonesia.

Program BBM merupakan program permanen Carrefour dan bukan
merupakan program promosi bulanan. Hal ini ditegaskan Irawan Kadarman,
Corporate Affairs Director PT. Carrefour Indonesia saat peluncuran
program BBM. “Kami sudah cukup lama melakukan berbagai persiapan
untuk meluncurkan BBM. BBM memang kami siapkan sebagai program
permanen dan bukan merupakan program promosi bulanan seperti yang
selama ini biasa dilakukan gerai pasar modern. Setelah peluncuran 12
produk BBM inipun kami terus melakukan kajian sehingga kelak jumlah
jenis produk BBM terus bertambah, tidak hanya 12 produk,” jelas Irawan.
BBM dirancang untuk menguntungkan semua pihak. “Pelanggan
kami akan diuntungkan karena membeli produk berkualitas dengan lebih
murah. Carrefour menjamin kepuasan pelanggan. Bila pelanggan tidak puas
maka 100% uangnya akan kembali. Pemasok pun mendapat keuntungan
berlipat karena kesempatan untuk meningkatkan penjualan terbuka lebar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

32

termasuk pemasok UKM yang turut serta dalam program BBM ini. Bahkan
kami tidak memasukkan produk fresh yang menjadi kekuatan pedagang
pasar tradisonal ke dalam BBM. Jadi program ini sedemikian rupa dirancang
untuk menguntungkan semua pihak,” tambah Irawan.
Selain membuktikan eksistensi produk asli Indonesia, BBM
diharapkan dapat membantu daya beli masyarakat yang ditengarai sedang
turun akibat berbagai hal termasuk imbas krisis ekonomi global. Seluruh
produk BBM merupakan produk yang berdasarkan data internal Carrefour
merupakan produk paling dicari oleh pelanggan. “Produk BBM bukan
merupakan produk tidak laku yang dijual murah, tapi produk ini telah
dibuktikan sebagai produk paling laku di seluruh gerai Carrefour. Contoh
produk beras, kami sampai menyediakan 2 jenis beras di BBM, setra ramos
dan pandan wangi, karena memang 2 beras ini adalah beras yang paling
dicari, demikian pula dengan minyak goreng, air mineral dan deterjen” kata
Irawan.
Produk lain yang termasuk program BBM selain beras adalah
minyak goreng, air mineral dan deterjen adalah kecap manis, tissue untuk
muka, tissue gulung, kapas, abon sapi, sosis sapi dan nugget ayam. Semua
produk yang termasuk BBM telah diberi petunjuk label BBM berlatar
belakang oval kuning dengan 2 ibu jari di pojok kiri bawah. Saat ditanya
bagaimana bila ada kompetitor yang meniru program ini?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Irawan

33

mempersilahkan saja selama tidak merugikan masyarakat terutama para
pemasok yang selalu dipandang Carrefour sebagai mitra usaha.
4.1.2. Komitmen Car refour

1. Ada yang Lebih Murah Kami Ganti 10x lipat
2. Penggantian hanya berlaku pada hari yang sama pada saat pembelian.
3. Satu pelanggan (dan satu keluarga) hanya dapat mengklaim 1 kali dalam
satu minggu.
4. Perbandingan selisih hanya bisa dilakukan untuk gerai moderen
(Griya/Yogya, Giant Superindo, Hero dan Hypermart) yang berjarak
maksimum 2 km dari Carrefour tempat Anda mengklaim dan tidak berlaku
untuk pembelian di pasar tradisional atau toko kecil.
5. Hanya berlaku untuk produk kebutuhan sehari-hari (grocery) dan produk
segar, kecuali departemen Bakery dan Salad Bar.
6. Selisih harga akan diganti sebesar 10 kali lipat. Pelanggan harus
menunjukkan struk belanja Carrefour dan struk belanja gerai moderen lain
pada hari yang sama.
7. Khusus untuk harga promosi kompetitor, klaim hanya akan diberlakukan
penggantian selisih 1 kali lipat.
8. Klaim hanya bisa dilakukan untuk maksimal 5 jenis barang yang berbeda
dan setiap jenisnya maksimal 1 unit atau seberat 1 kg, nilai maksimum
pengembalian Rp. 100.000,00 dari setiap struk pembelanjaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

34

9. Pengembalian selisih harga ini bisa dilakukan setelah pelanggan mengisi
dan mengembalikan formulir di Bagian Pusat Informasi, sambil membawa
dan menunjukkan barang yang dibeli lengkap dengan struk belanja
Carrefour dan struk belanja gerai moderen lain, satu struk hanya untuk
satu kali klaim
10. Semua penggantian 10 kali hanya bisa dilakukan di kasir Bagian Pusat
Informasi.

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2.1. Analisis Statistik Deskr iptif
Gambaran statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran
jawaban responden berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap unsurunsur yang ada pada setiap variabel.
a. Deskr ipsi responden berdasarkan jenis kelamin
Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Dalam Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 100 responden 20 responden (17%)
adalah laki-laki, 85 responden (83%) perempuan.
Tabel 4.1
Identitas Responden Menur ut J enis Kelamin
J enis Kelamin
J umlah
Per sentase
Laki-Laki
Perempuan
Total
Sumber : Lampiran.

20
85
115

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17
83
100

35

b. Deskr ipsi responden berdasarkan kelompok pendidikan
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden terbesar adalah berpendidikan
D3 sebanyak 52 orang (45%), selanjutnya responden yang berpendidikan S1
sebanyak sejumlah 37 orang (32%), D1 sebanyak sejumlah 12 orang
(10%)selanjutnya responden sedikit adalah SMU sejumlah 14 orang (12%).
Tabel 4.2
Identitas Responden Menurut Pendidikan
No
1.
2.
3.
4.

Jabatan
SMU
D1
D3
S1
Total
Sumber : data diolah

Jumlah (orang)
14
12
52
37
115

Persentase (%)
12
10
45
32
100

c. Deskr ipsi responden berdasarkan kelompok umur
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berusia 36–45 tahun
sejumlah 44 orang (39%) selanjutnya, yang berumur sekitar 25–35 tahun
sejumlah 45 orang (39%), selanjutnya responden yang berusia lebih dari 4655 tahun sejumlah 21 orang (18%) dan yang terakhir adalah responden yang
berusia 55 tahun sebanyak 5 orang (4%).
Tabel 4.2
Identitas Responden Menur ut Umur
No
1.
2.
3.
4.

Umur
25 – 35 tahun
36 – 45 tahun
46 – 55 tahun
> 55 tahun
Total

Jumlah (orang)

Persentase (%)

45
44
21
5
115

39
38
18
4
100

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

36

4.2.2. Uji Validitas
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik
yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan
muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau
variabel kombinasi atau mutivariat (Hair, 1998). Evaluasi terhadap outlier
multivariate (antar variabel) perlu dilakukan sebab walaupun data yang
dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi
observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak
antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan
menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah
ruang multidimensional (Hair.dkk, 1998; Tabachnick & Fidel, 1996). Uji
terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak
Mahalanobis pada tingkat p < 1%. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan
menggunakan χ² (chi kuadrat) pada derajat bebas sebesar jumlah variabel
yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel
berikut :
Tabel 4.3. Hasil Uji Outlier Multivar iate
Minim um
Predict ed Value
St d. Pr edict ed Val ue
St an dar d Er ror of Pr edict ed
Value
Adj ust ed Pr edict ed Val ue
Residual
St d. Residual
St u d. Residual
Delet ed Residual
St u d. Delet ed Residual
Mahalanobis Dist ance [ MD]
Cook's Dist ance
Cent ered Leverage Val ue
( a) Dependent Variable : NO. RESP

8. 881
- 3. 128

Maxim um
76.129
1. 926

Mean
50.500
0.000

St d.
Devi at ion
13.306
1. 000

N
100
100

4. 131

13.700

8.731

2. 269

100

5. 196
- 52. 479
- 1. 930
- 2. 053
- 59. 381
- 2. 092
1. 296
0. 000
0. 013

81.361
55.513
2. 042
2. 181
63.359
2. 229
24 .1 4 4
0. 085
0. 244

50.821
0.000
0.000
- 0.005
- 0.321
- 0.005
9.900
0.012
0.100

13.837
25.780
0. 948
1. 006
29.061
1. 014
5. 602
0. 016
0. 057

100
100
100
100
100
100
100
100
100

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

37

Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan
bahwa tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD
Maksimum 24,144 < 29,588

4.2.3. Uji Reliabilitas
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s
Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala (variabel
atau observasi indikator). Sementara itu item to total correlation digunakan
untuk memperbaiki ukuran – ukuran dan mengeliminasi butir – butir yang
kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang
dihasilkan (Purwanto, 2002). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
.
Tabel 4.4. Pengujian Reliability Consistency Inter nal
Konst rak
Cust om er
Percept ion
Cust om er
Sat isfact ion
Cust om er t rust
Cust om er
Loyalt y

I ndikat or
X11
X12
X13
X14
X21
X22
X31
X32
Y1
Y2

I t em t o Tot al
Correlat ion
0.557
0.666
0.555
0.540
0.711
0.798
0.737
0.682
0.571
0.836

Koefisien
Cronbach's Alpha
0.259

0.247
0.019
0.047

Sumber : Lampiran
Koefisien

Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi

reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu
item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

38

mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien
Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada
indikator yang nilainya < 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena
nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥0,5. Indikator
yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbach's alpha.
Perhitungan cronbach's dilakukan setelah proses eliminasi.
Reliabilitas konstruk ( Variabel) yang diukur dengan nilai
composite reliability, konstruk (Variabel) reliabel jika nilai composite
reliability di atas 0,70. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konstruk
(Variabel) kualitas produk, pengulangan periklanan dan kepuasan konsumen
memiliki nilai composite reliability lebih besar darin 0,7. Sehingga ketiga
variabel tersebut Reliabel.

4.2.4. Model Struktural
Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat
nilai R-Square yang meruapakan uji goodness-fit model.
R-square
K.Produk
Periklanan
Kepuasan

0.273

Sumber : Lampiran

Model pengaruh kualitas produk dan pengulangan periklanan
terhadap kepuasan konsumen memberikanj nilai R-square sebesar 0,273
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

39

yang dapat diintepretasikan bahwa variabilitas kepuasan konsumen yang
dapat dijelaskan oleh variabilitas kualitas produk dan pengulangan
periklanan sebesar 27,30 %, sedang 72,70% dijelaskan oleh variabel selain
kedua variabel tersebut (kualitas produk dan pengulangan periklanan).
Sehingga model penelitian ini kurang sesuai, artinya variabel kualitas
produk dan pengulangan periklanan kurang mampu menjelaskan fenomena
kepuasan konsumen.

4.2.5. Uji Kausalitas
original
mean of
Standard
Tsample subsamples deviation Statistic
estimate
Kualitas Produk ->
Kepuasan
Periklanan -> Kepuasan
Sumber : Lampiran

0.308

0.338

0.112

2.753

0.414

0.412

0.094

4.39

4.2.6. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix :
12,499 > 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity
dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran
koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat
pada uji kausalitas di bawah ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

40

4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan bahwa
Faktor Marketing Mix tidak berpengaruh terhadap Faktor minat beli ulang.
Hal ini berarti tidak sesuai dengan teori Siringoringo (2004:154) menyatakan
bahwa marketing mix mempengaruhi perilaku konsumen. marketing mix
yang mampu memenuhi semua tuntutan dan Kepuasaan konsumen akan
mampu mempertahankan konsumen untuk tetap mengkonsumsi atau membeli
produk perusahaan. marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran taktis
dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon
yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2001: 71).

marketing

mix dan minat beli ulang adalah suatu kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran yang didalamnya terdapat empat unsur
atau variabel strategi acuan (Retailing Mix) yaitu produk, harga, promosi,
penyaluran distribusi (Distribusi penjualan) yang merupakan kecenderungan
seseorang untuk bertingkah laku atau memusatkan perhatiannya terhadap
orang, benda, aktivitas atau situasi disertai dengan perasaan senang dimana
didalamnya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : Kenyamanan Distribusi,
kemudahan dalam mencari barang, kondisi toko yang tidak semrawut atau
hiruk pikuk, aneka pilihan barang, penampilan toko yang menarik, harga,
pelayanan yang ditawarkan, kecepatan pelayanan, kaliber-kaliber tenagatenaga penjualan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

41

Hal ini dikarenakan letak dari Carefour yang berdekatan dengan pusat
perbelanjaan di sekitar rungkut yang lebih efektif tempatnya, tidak terlalu luas
seperti Carefour. Konsumen juga melihat luasnya area Carefour yang
membuat enggan konsumen untuk berbelanja di Carefour. Jadi dalam membeli
suatu produk, konsumen juga melihat dari factor keefektifan dalam berbelanja.
Situasi persaingan usaha retail di Indonesia semakin ketat. Ketatnya
persaingan ini ditandai oleh banyaknya berdiri mini market, swalayan dan
department store baru, semakin lengkap produk yang ditawarkannya, kualitas
produk semakin diperhatikan, peningkatan pelayanan, perancangan/penataan
ruangan, kelengkapan dan kualitas fasilitas pendukung, serta semakin
gencarnya promosi. Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi yang
dapat digunakan untuk kegiatan ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

42

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan PLS dan
pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan
hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Variabel marketing
mix tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang. Hal ini menunjukkan
bahwa manajemen harus memberikan perhatian lebih pada marketing mix,
karena strategi tersebut digunakan untuk mempengaruhi minat beli ulang.

5.2 Saran
Sehubungan dengan permasalahan dari hasil analisa data yang telah
disajikan dihasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang
bermanfaat, antara lain :
Diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan tentang minat
beli ulang karena terdapat banyak hal yang dapat digali pada variabel yang
diteliti, sehingga akan memberikan masukan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan dan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dan para

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

43

praktisi iklan. Menurut Astawa (2009) menggunakan variabel lain seperti
kualitas layanan dan kepuasan pelanggan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejerah singkat Per usahaan
Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan
Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat
yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit
pertamanya di Pasar Festival.
Pada

penghujung

1999,

Carrefour

dan

Promodes

(Induk

perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas
semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu
grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.
Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya yang
dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan
memuaskan kebutuhan pelanggan kami. Penggabungan ini memungkinkan
kami untuk meningkatkan kinerja paserba – paserba kami, mendapat
manfaat dari keahlian karyawan – karyawan kami di Indonesia dan di
dunia, dan mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam s