Pengaruh Citra Merek Produk Carrefour terhadap Minat Beli Konsumen.

(1)

dengan cara memahami kebutuhan dari konsumen, melakukan pengembangan produk dengan menciptakan produk-produk yang berkualitas dan harga yang murah, sehingga produk tersebut tetap diminati oleh pasar dan dapat membentuk citra merek produk, sehingga merek dapat menjadi aset bagi perusahaan untuk menarik minat beli konsumen.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi atau tanggapan konsumen mengenai citra merek produk Carrefour, bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh Carrefour untuk membangun citra merek dan minat beli konsumennya dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek yang terdiri dari Product Attributes, Consumer Benefit, Brand Personality, User Imagery dan Brand Consumer Relationship terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini dilakukan di perusahaan ritel Carrefour yang berlokasi diantara jalan Soekarno Hatta dan Kiaracondong, tepatnya berada di jalan Soekarno - Hatta No.526 Bandung..(

Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode survey yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 300 (tiga ratus) responden, dan metode wawancara yang dilakukan secara langsung kepada pihak-pihak yang terlibat langsung dari masalah yang penulis teliti. Untuk mengetahui seberapa besar citra merek mempengaruhi minat beli konsumen, penulis menggunakan regresi berganda dengan bantuan program SPSS 11,5.

Dari perhitungan regresi linear berganda, diperoleh nilai signifikansi 0,00 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima artinya terdapat pengaruh citra merek produk Carrefour terhadap minat beli konsumennya, dengan tingkat pengaruh (adjusted r square) yang positif atau searah sebesar 40,2 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa upaya Carrefour di dalam membangun citra merek produknya dirasakan sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari setiap jawaban responden yang mayoritas menjawab setuju dari setiap pertanyaan yang penulis berikan, walaupun citra merek produk Carrefour hanya mempengaruhi 40,2 % terhadap minat beli konsumen. Sehingga ke depannya diharapkan Carrefour dapat lebih mengembangkan strategi pemasarannya, baik itu dari segi promosi, pengembangan produk dan perbaikan pada desain produk. Sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli produk Carrefour karena citra merek produknya yang baik bukan karena faktor-faktor lain.

Kata-kata Kunci:


(2)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN1 ... 1

1.1 ... Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...5

1.4 Kegunaan Penelitian...6

1.5 Kerangka Pemikiran………..6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian...11

1.7 Sistematika Penulisan...11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS...13

2.1 Merek...13

2.1.1 Pengertian Merek...13

2.1.2 Karakteristik Merek...14


(3)

2.2.1 Pengertian Citra Merek...22

2.2.2 Faktor- Faktor Citra Merek...23

2.2.3 Tolak Ukur Citra Merek...24

2.3 Minat Beli...25

2.3.1 Pengertian Minat Beli...25

2.3.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli...26

2.3.3 Tahapan Minat Beli...28

2.3.4 Karakteristik yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen...29

2.3.5 Peran dalam Pembelian...31

2.4 Perilaku Konsumen...32

2.4.1 Perilaku Pembelian Konsumen...33

2.5 Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat Beli Konsumen...34

BAB III METODE PENELITIAN...37

3.1 Sejarah Singkat………37

3.1.1 Profil Ritel Carrefour………..37

3.2 Objek Penelitian………..39

3.3 Metode Penilitian...40

3.3.1 Jenis dan Sumber Data...40

3.4 Teknik Pengumpulan Data...41

3.5 Operasionalisasi Variabel...42

3.6 Populasi, Sampel, dan Ukuran Sampel... 44

3.7 Tehnik Pengambilan Sampel...46

3.8 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data...47

3.9 Validitas dan Reliabilitas...47


(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.9.2 Uji Reliabilitas……….49

3.10 Analisa Regresi………....51

3.11 Koefisien Determinasi ( R2 )………51

3.12 Rancangan Pengujian Hipotesis………...53

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian...56

4.2 Upaya Carrefour Untuk Meningkatkan Citra Merek dan Minat Beli Konsumennya...56

4.3 Data………58

4.4 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas………..59

4.4.1 Hasil Pengujian Validitas……….59

4.4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas………..61

4.5 Karakteristik Responden...64

4.5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...65

4.5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Status...65

4.5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia...66

4.5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan...67

4.5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemakaian Produk Carrefour... 68

4.5.6 Karakteristik Responden BerdasarkanFrekuensi Belanja Produk Carrefour dalam 1 Bulan……… 69

4.6 Hasil Penelitian……… 69 4.6.1 Pernyataan Responden Mengenai Citra Merek


(5)

yang diperoleh dari pemakaian produk Carrefour...75

4.6.4 Pernyataan Responden Mengenai Brand Personalty Produk Carrefour………80

4.6.5 Pernyataan Responden Mengenai User Imagery Produk Carrefour……….84

4.6.6 Pernyataan Responden Mengenai Brand Consumer Relationship produk Carrefour………88

4.7 Pernyataan Responden Mengenai Minat Beli dalam Hubungannya dengan Brand Image Carrefour...92

4.8 Hasil Pengujian Hipotesis...98

4.9 Analisis Akhir Pengaruh Citra Merek Produk Carrefour Terhadap Minat Beli Konsumen...102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...104

5.2 Implikasi Manajerial………...106

5.3 Keterbatasan Penelitian……….107

5.4 Saran...108

DAFTAR PUSTAKA...109


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ……….. 10


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan jaman, keberadaan bisnis ritel atau eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pola berbelanja masyarakat yang semakin selektif dan karena adanya perubahan cara pandang konsumen terhadap bisnis ritel. Bisnis ritel yang semula dipandang hanya sebatas penyedia barang dan jasa telah berkembang menjadi tempat rekreasi dan bersosialisasi (Solomon,1996). Sebagai akibat dari perkembangan tuntutan konsumen tersebut, bisnis ritel yang semula dikelola secara tradisional berubah menjadi bisnis yang semakin inovatif, dinamis dan kompetitif (Ghosh, 1992).

Di Indonesia selain karena perubahan perilaku konsumen, ketatnya persaingan di bisnis ritel juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri yang memasuki pasar domestik. Bisnis ritel dari luar negeri dikelola secara profesional, karena itu bisnis ritel domestik perlu dikelola secara profesional agar mampu bersaing dalam melayani konsumen. Salah satu strategi agar suatu organisasi mampu bersaing adalah dengan membangun presepsi yang baik di mata konsumen maupun publik. Persepsi terbentuk dari serangkaian informasi dan atribut yang terkait dengan produk atau jasa informasi bisa bersifat intrinsik yang terkait langsung


(8)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2

dengan produk seperti warna, ukuran, dan lain-lain. Persepsi juga dapat bersifat ektrinsik yang tidak terkait langsung dengan produk seperti penempatan merek, harga, citra merek, layanan atau pesan promosi/iklan (Winsor,1997). Untuk mendapatkan presepsi yang baik di mata konsumen, pelaku bisnis dapat mengelola salah satu atribut yang membentuk presepsi yaitu citra merek. “Pengelolaan citra merek bertujuan untuk membangun merek yang baik, kuat dan unik, sehingga terbentuk identitas merek yang jelas di benak konsumen” (Davis,2000:132). Pengelolaan citra merek pada dunia ritel berskala besar yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah pengelolaan citra merek melalui premium private brand, yaitu mempromosikan merek house brand retailer dengan promosi menunjang, bukan hanya sekedar kualitas dan harga yang lebih murah namun juga citra yang baik dari promosinya (Hermawan Kartajaya,1997 :249).

Carrefour adalah salah satu perusahaan ritel dengan format hypermat yang melakukan pergeseran merek ke premium private label. Carrefour berupaya menciptakan presepsi konsumen yang baik melalui premium private label yang ditujukan untuk memasarkan produk Carrefour langsung pada konsumen dengan harga yang lebih murah dibandingkan produk lain. Sesuai dengan tujuan penggunaan private label menurut Hermawan Kartajaya dalam marketing plus 2000 (1997:249) “premium private label dibuat untuk memasarkan merek retail melalui produk yang dipesan dari supplier tertentu dan dijual dengan harga lebih murah dan ditunjang oleh instore promotion seperti sales promotion, point of purchase display dan brosur”. Premium private label memiliki kelebihan lain dibandingkan house brand retailer


(9)

biasa yang hanya menawarkan harga yang lebih murah dengan tidak ada jaminan kualitas dan promosi penunjang, premium private label memiliki kekuatan pada promosi produk yang memperjelas citra merek yang berkualitas dari instore promotion yang diberikan, karena citra yang yang baik bukan terlihat hanya dari harga yang lebih rendah saja ( Hermawan Kartajaya, 1997:249). Setelah tercipta citra merek yang baik dari premium private label tersebut, diharapkan timbul minat pembelian di benak konsumen. Untuk menciptakan minat beli di benak kosumen, diperlukan juga pemilihan nama merek yang terbaik. Nama merek yang terbaik harus menyiratkan suatu manfaat produk, menyiratkan mutu produk, mudah dikenali dan diingat, khusus, dan tidak mengandung makna atau konotasi negatif baik dalam negara atau dalam bahasa lain (Kotler, 2003:105). Konsumen yang terbiasa menggunakan nama merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand

image. Konsistensi konsumen didalam penggunaan suatu nama merek akan membuat

kestabilan atau bahkan meningkatkan penjualan dan minat beli konsumen. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu memahami konsep dari brand image dan minat beli konsumen. Brand image dapat mempengaruhi minat beli konsumen (Esch, et all., 2006:99). Berman & Evans (2004:202) menjelaskan minat beli konsumen adalah rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang dan jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri.

Untuk dapat meraih pangsa pasar dan meningkatkan minat beli konsumen, pihak Carrefour menggunakan beberapa strategi diantaranya dengan mempromosikan premium private label dengan slogan ”produk yang yang berkualitas dengan harga


(10)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4

yang relatif lebih murah dari produk unggulan yang lain”(www.Carrefour.co.id). Pihak Carrefour berusaha memperlihatkan keseriusanya dalam menciptakan image yang baik di benak konsumen, terbukti dengan usaha Carrrefour dalam pengembangan merek produk yang semula hanya produk makanan dan minuman, kini berkembang menjadi home appliances dan textiles. Pihak Carrefour juga melakukan promosi dengan penggunaan media cetak berupa buletin produk dan brosur serta memberikan promosi dalam bentuk diskon harga dan harga rabat , “buy one get one” untuk beberapa kategori produk selama periode tertentu . Strategi promosi produk tersebut dilakukan untuk menjadikan merek Carrefour mampu bersaing dengan kompetitornya (www.Carrefour.co.id). Selain promosi produk, PT Carrefour Indonesia juga melakukan iklan merek dan perbaikan kualitas kemasan produknya seperti yang dikatakan manager on duty Carrefour Soekarno Hatta Bandung bahwa “kualitas kemasan produk mengalami banyak perbaikan sejak tahun 2005 samapai saat ini, khususnya produk pangan yang mudah rusak, hal ini dilakukan untuk tetap menjaga citra merek produk Carrefour yang baik dan peningkatan minat beli konsumen”. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Hendri Assael (200:155) mengenai pengertian citra merek, Ia mengatakan bahwa “citra merek adalah kesan seseorang yang terbentuk oleh iklan merek, kemasan,nilai, dan atribut produk. Apabila sukses, sebuah merek akan memiliki kepribadian yang lebih kuat dari pesaingnya”.

Mengingat pentingnya brand image terhadap kesuksesan bisnis ritel seperti yang telah diuraikan diatas, maka penulis terterik untuk melakukan penelitian dengan


(11)

judul ”PENGARUH CITRA MEREK PRODUK CARREFOUR TERHADAP MINAT PEMBELIAN KONSUMEN PADA GERAI CARREFOUR SOEKARNO HATTA BANDUNG.”

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat pentingnya membangun brand image produk untuk meningkatkan minat beli konsumen, maka didentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Upaya apa yang dilakukan oleh Carrefour untuk meningkatkan citra merek produk Carrefour dan minat beli konsumennya ?

2. Bagaimana persepsi atau tanggapan konsumen terhadap citra merek produk Carrefour?

3. Seberapa besar pengaruh citra merek produk Carrefour pada minat beli konsumen di gerai Carrefour Soekarno Hatta Bandung ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai Pengaruh citra merek produk Carrefour terhadap minat beli konsumen. Dan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana lengkap pada Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Kristen Maranatha Bandung. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan antara lain :

1. Untuk menganalisis upaya apa yang dilakukan oleh Carrefour Soekarno Hatta Bandung untuk meningkatkan citra merek produk dan minat beli konsumennya.


(12)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

2. Untuk mengetahui persepsi atau tanggapan konsumen terhadap citra merek produk Carrefour.

3. Untuk mengukur besar pengaruh Citra Merek produk Carrefour pada minat beli konsumen di gerai Carrefour Soekarno Hatta Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi perusahaan yang bersangkutan, sebagai rekomendasi bagi perusahaan dalam mengembangkan citra merek dari produk yang ditawarkan sehingga produk tersebut mudah diingat dan dapat mempertahankan konsumen lama serta meraih konsumen baru.

2. Bagi pembaca, sebagai bahan tambahan pengetahuan mengenai pemasaran pada umumnya dan bagaimana membangun citra merek pada khususnya.

1.5 Kerangka Pemikiran

Bagi perusahaan yang bergerak dalam usaha ritel, produk merupakan elemen dari bauran pemasaran yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, dalam atribut produk terdapat merek yang melekat pada produk itu sendiri, selain elemen dalam atribut produk seperti harga dan kemasan, merek memiliki peranan besar bagi kesuksesan sebuah produk di pasar sasaran. Merek suatu produk akan menciptakan suatu citra di benak konsumen, presepsi konsumen mengenai citra merek akan mempengaruhi minat beli mereka terhadap


(13)

suatu produk. Dalam bidang ritel, terdapat hubungan yang erat antara citra merek dan minat beli konsumen, artinya semakin citra merek yang ditawarkan dan semakin baik presepsi konsumen pada suatu merek akan menghasilkan minat beli konsumen yang tinggi. Kenyataannya persepsi terhadap merek adalah aspek lain dari persepsi produk secara umum. Merek seperti tipe produk, dipersepsi oleh konsumen dalam bentuk citranya. Menurut Kotler (2005:338):

“Citra merek adalah jumlah dari gambaran, kesan dan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek.”

Menurut Fandy Tjiptono (2005 : 47 ) :

“Brand Image adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Konsep ini dapat dinilai melalui tehnik kuantitatif dan kualitatif.” Sedangkan brand image menurut Rangkuti (2004:244) :

“Sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen.”

Terdapat 5 (Lima) faktor yang menjadi tolak ukur brand image suatu produk menurut Aaker (2000:75) adalah sebagai berikut yaitu Product Attributes, Consumer Benefit, Brand Personality, User Imagery dan Brand Consumer Relationship. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menjadi tolak ukur suatu brand image seperti yang dikemukakan oleh Aaker (2000 :75) :

1. Product Attributes

Sebuah brand harus bisa memunculkan sejumlah atribut tertentu dalam pikiran konsumen, yang mengingatkannya pada karakteristik brand tersebut.


(14)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 8

Sebuah brand harus bisa memberikan suatu nilai tersendiri bagi konsumennya, yang akan dilihat oleh konsumen sebagai manfaat yang diperolehnya ketika dia membeli atau mengkonsumsi produk tersebut. Consumer benefit terdiri dari : a. Functional Benefit

Merupakan serangkaian benefit yang didapatkan karena produk tersebut dapat melaksanakan fungsi utamanya yaitu untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.

b. Emotional Benefit

Merupakan serangkaian benefit yang didapatkan karena produk tersebut dapat memberikan perasaan yang positif kepada konsumennya.

3. Brand Personality

Brand personality dapat didefinisikan sebagai seperangkat karakter personal yang akan diasosiasikan oleh konsumen terhadap suatu brand tertentu.

4. User Imagery

Sebagai serangkaian karakteristik manusia yang diasosiasikan dengan ciri-ciri tipikal dari konsumen yang menggunakan atau mengkonsumsi brand ini.

5. Brand Customer Relationship

Sebuah brand harus bisa menciptakan hubungan dengan konsumennya

Brand image dapat dinilai melalui 5 ( lima ) faktor yang telah dijelaskan diatas, perusahaan dapat meningkatkan citra merek produknya untuk menciptakan persepsi konsumen yang positif terhadap merek mereka melalui pengembangan ke 5 (lima) faktor tersebut. Pengembangan dari ke 5 ( lima) faktor tersebut juga dapat


(15)

menghasilkan merek perusahaan yang lebih unggul dibandingkan produk pesaing, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan minat beli yang lebih tinggi.

“Minat beli dapat didefinisikan sebagai rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang dan jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri.” (Berman & Evans, 1995:201)

Minat beli adalah keadaan konsumen yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk membeli produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan karena adanya suatu dorongan yang datang pada dirinya. Minat beli adalah suatu variabel yang tidak dapat diukur dengan satuan nilai, tetapi minat beli dapat berkaitan dan berhubungan dengan brand image. Perusahaan harus mempertahankan citra atau persepsi positif dari konsumen pada merek produknya dan terus meningkatkan kualitas produk dan berusaha memberikan yang terbaik untuk konsumen sehingga mereka merasa puas terhadap produk yang telah dibeli.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh antara brand image dengan minat beli konsumen, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan konsep AIDA (Kotler,2005:224) yaitu : Perhatian (Attention), Minat (Interest), Keinginan (Desire), Tindakan (Action). Jadi persepsi konsumen terhadap citra merek sangat berpengaruh pada minat beli konsumen akan suatu produk. Cara seseorang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai suatu situasi tertentu, artinya cara seseorang dalam mengambil keputusan membeli atau tidak membeli suatu produk atau merek dipengaruhi oleh persepsinya terhadap objek tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan citra merek dalam benak


(16)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 10

konsumen untuk menciptakan brand image yang baik pada produk sehingga konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut di tempat yang sama. Hal tersebut dapat dijelaskan dalam gambar 1.1 berikut ini :

Brand Personality User Imagery Consumer Benefit Product Attributes Brand Consumer Relationship

Minat beli konsumen

Perhatian (Attention)

Minat

(Interest) Keinginan (Desire)

Tindakan (Action) Citra Merek (Brand Image) Atribut Pengukuran Brand Image Atribut Pengukuran Minat Beli Konsumen

Bauran Pemasaran ( Produk )

Atribut Produk ( Merek )


(17)

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Dari kerangka pemikiran dan identifikasi masalah diatas dapat diambil sebuah hipotesis penelitian yaitu :

Ho : Citra Merek Produk Carrefour berpengaruh kepada minat beli konsumen di gerai Carrefour Soekarno Hatta Bandung.

H1 : Citra Merek Produk Carrefour tidak berpengaruh kepada minat beli konsumen di gerai Carrefour Soekarno Hatta Bandung.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di gerai Carrefour Jl. Soekarno - Hatta No.526 Bandung. Waktu pelaksanaan penelitian adalah 4 bulan, dimulai dari bulan Maret 2008- Juni 2008.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi sistematika penulisan dalam beberapa bagian :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.


(18)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 12

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab ini menguraikan konsep dan teori yang relevan dengan topik penelitian sebelumnya. Bab ini juga menguraikan model penelitian beserta hipotesis yang diuji dalam penelitian ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai sejarah singkat perusahaan, metode penelitian, jenis dan sumber data, definisi operasional variabel, teknik pengambilan sampel dan populasi, uji validitas, uji realibilitas, uji regresi dan rancangan pengujian hipotesis.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai objek penelitian, data, hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis, dan temuan penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan hasil penelitian serta saran – saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya.


(19)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh antara citra merek dan minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan merek produk Carrefour yang berasal dari produsen ritel Carrefour sebagai studi kasusnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

Upaya yang dilakukan oleh Carrefour untuk meningkatkan citra merek produk Carrefour dan minat beli konsumennya dengan melakukan beberapa strategi, anatar lain :

1 . Membuat departemen khusus dan Bagian Pemasaran, yang tugasnya adalah menciptakan desain kemasan dari produk yang akan dipasarkan dan diperkenalkan.

2. Melakukan riset pemasaran, menetapkan lokasi strategis pemasaran dan melakukan rencana promosi merek produk Carrefour.

3. Melakukan promosi melalui media cetak berupa brosur , billboard dan media elektronik berupa iklan melalui internet atau e-commerce, pembuatan jingle iklan di media internet.

4. Melakukan instore promotion seperti pemberian pelayanan khusus pada jam- jam tertentu setiap hari di gerai Carrefour dengan memberikan produk merek Carrefour secara gratis untuk item merek Carrefour tertentu, sales promotion,


(20)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 105

point of purchase display dan pemberian brosur dan promosi dengan tema-tema dan bentuk promosi dengan membuat slogan seperti :

¾ “Ada yang lebih murah - kami ganti selisihnya”.

¾ “Dapatkan parkir gratis untuk 1 jam pertama bagi pelanggan Carrefour”. ¾ “Carrefour Menghargai Setiap Nilai Rupiah Anda”.

¾ “Dapatkan produk paling murah / produk Carrefour dengan harga termurah dan mutu setara dengan produk unggulan” .

Secara keseluruhan tanggapan atau persepsi konsumen mengenai citra merek produk Carrefour memang terbilang cukup baik, hal ini dapat dilihat dari setiap jawaban responden secara mayoritas menjawab setuju dari setiap pertanyaan yang diberikan.

Pengaruh citra merek produk Carrefour terhadap minat beli konsumen dapat dilihat dari :

1. Nilai regresi antara citra merek dan minat beli konsumen memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,144. Hal ini berarti semakin baik citra merek produk Carrefour di mata konsumen maka minat beli konsumen akan mengalami kenaikan sebesar 0,144.

2. Hasil pengujian hipotesis antara citra merek produk Carrefour terhadap minat beli konsumen dengan tingkat signifikansi sebesar 5% diperoleh hasil yang signifikan yaitu 0,000 <0,05 sehingga H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh antara citra merek produk Carrefour terhadap minat beli konsumen.

3. Hasil perhitungan tingkat pengaruh antara citra merek produk Carrefour terhadap minat beli konsumen, diperoleh Adjusted R Square sebesar 40,2 %, yang artinya


(21)

40,2 %, sedangkan sisanya 59,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

Secara keseluruhan upaya Carrefour di dalam membangun citra merek produknya dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari setiap jawaban responden dari setiap pertanyaan yang penulis ajukan mengenai tanggapan citra merek produk Carrefour, mayoritas jawaban mereka mengatakan setuju, selain itu dapat dilihat juga dari hasil pengolahan data dan uji regresi menggunakan SPSS versi 11.5 didapatkan hasil pengaruh citra merek produk Carrefour terhadap minat beli konsumen mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 40,2 %, dan 59,8% dipengaruhi faktor lainnya. Faktor-faktor lain muncul karena ada faktor lain pada Carrefour yang lebih kuat dibandingkan merek produknya sendiri seperti lokasi yang strategis, kualitas pelayanan, goodwill, kenyamanan lokasi perbelanjaan dan kelengkapan produk di ritel Carrefour selain produk merek Carrefour itu sendiri.

5.2 Implikasi manajerial

Membangun citra merek harus diikuti peningkatan kualitas nyata dari produknya, karena kan sulit meyakinkan pelanggan bahwa kualitas merek produknya adalah sesuai dengan kenyataanya apabila tidak dilakukan peningkatan kualirtas produk itu sendiri.. Dalam hasil penelitian mayoritas konsumen sudah menilai sebagai bahwa citra merek Carrefour cukup baik yang dapat dilihat dari tanggapan yang cukup baik atas pernyataan citra merek Carrefour.. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun citra merek meliputi komitmen terhadap kualitas atribut produk, manfaat produk bagi konsumen, citra pengguna merek produk, dan membina


(22)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 107

hubungan citra merek dengan konsumen itu sendiri. Upaya perbaikan perlu dilakukan oleh pihak manajemen untuk meningkatkan citra merek dengan menerima keluahn atau informasi dari pelanggan, menetapkan sasaran/standar kerja yang jelas, dan mengembangkan karyawan yang berinisiatif.

Citra Merek merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan, oleh karena itu sebaiknya Ritel Carrefour jangan hanya melakukan pemasaran untuk mendapatkan konsumen baru tetapi juga harus mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Karena untuk dapat bertahan dalam persaingan, perusahaan membutuhkan produk dengan citra merek yang tinggi.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan sebagai berikut :

- Penelitian yang penulis lakukan hanya berfokus pada daerah kota Bandung. Khususnya Bandung Timur yang berlokasi di sekitar jalan Soekarno Hatta Bandung.

- Peneliti merasa cukup sulit untuk mencari responden yang menggunakan merek produk Carrefour Oleh karena itu, peneliti berharap bagi pembaca dapat memahami segala keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.

- Peneliti tidak menggunakan uji asumsi klasik pada pengolahan data kuisioner yang mengakibatkan ada kesalahan pada hasil uji hipotesis.


(23)

5.4 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat lebih menngkatkan lagi minat beli konsumen. Adapun saran-saran tersebut adalah :

1. Carrefour dapat meningkatkan kegiatan promosi seperti : iklan, katalog khusus untuk lebih memperkenalkan produk-produk lain dengan merek Carrefour kepada konsumen.

2. Carrefour dapat meningkatkan citra merek produknya dengan memperbaiki

atribut dalam produk seperti kualitas kemasan, merubah atau menterjemahkan keterangan penggunaan dan komposisi produk yang sebagian masih menggunakan bahasa Prancis.

3. Carrefour dapat membuat acara atau event-event tertentu dengan tema yang unik untuk meningkatkan promosi dan membangun citra mereknya.

4. Carrefour perlu meningkatkan inovasi produk dan kreatifitas untuk menghasilkan desain kemasan yang lebih khas sehingga akan tampak lebih berbeda dari produk ritel lainnya.

5. Carrefour hendaknya menambah jenis produk, khususnya untuk produk

keperluan sehari-hari atau “daily need”. Carrefour belum banyak memproduksi dan menyediakan produk-produk keperluan sehari-hari yang sebenarnya sangat diperlukan banyak konsumen.


(24)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 109

6. Carrefour juga harus dapat lebih mengembangkan strategi pemasarannya dengan lebih baik lagi, tidak hanya promosi, pemasaran, dan desain produk melainkan juga pelayanan purna jual untuk meningkatkan citra merek produk carrefour yang baik dibenak konsumen. Sehingga konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk merek Carrefour .


(25)

Aaker. David A, 2000.“Manajemen Ekuitas Merek”, Spektrum.

Bermans & Evans, 2004. “Retail Management” (Strategic Approach), edisi kesembilan, Prentice hall Inc.

Cooper, and Schilder, 2003, “Business Research Method”, Mc.Graw-Hill, Singapore.

Hair, Anderson., Tatham, and Black, 1998, “Multivariate Data Analysis”, 5th ed., Prentice Hall, New Jersey.

Hasan, Iqbal (2002). “Pokok-pokok materi Statistik I & 2”, Edisi kedua, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

H. Djaslim Saladin,SE, 2006.“Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran”, Penerbit Linda Karya, Bandung.

Keegan, Waren. J, 2001, “Manajemen Pemasaran Global”, Jakarta : PT. Prehallindo.

Kotler, Armstrong, 2001, “Prinsip – Prinsip Pemasaran” , Edisi kedelapan, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, PT Gelora Aksara, Jakarta.

Kotler, Philip, Ab. Susanto, 2001.“Manajemen Pemasaran Di Indonesia : Analisis Perencanaan, Implementasi, dan pengendalian”. jilid 1 & 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(26)

Universitas Kristen Maranatha 110

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas, Jilid Kesatu, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas, Jilid Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Lamb, Hair, Mc Daniel, 2001, “Pemasaran”, jilid 1 dan jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat, 2001, “ Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek “ , Salemba Empat, Jakarta.

Mc Carthy, E. Jerome & perreault, William D. Jr. 1999. “Inti sari pemasaran : Sebuah Ancangan Manajerial Global”. Jilid 1, edisi keenam, terjemahan Ir. Agus Maulana MSM, Jakarta: Binarupa Aksara.

Nazir,Moh.2003 ; Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2006, “Metode Penelitian Untuk Bisnis”, jilid 2, edisi empat, Jakarta : Salemba Empat.

Stanton, William. J, 2001, “Prinsip Pemasaran”, edisi kedelapan, Jilid 1 dan 2, Jakarta : Erlangga.

Sugiyono, 2004, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung.

Tijptono, Fandy., Yanto Chandra, Anastasia Diana (2004). “Marketing Scale”, edisi satu, Yogyakarta : Andi.


(27)

(1)

Bab V Kesimpulan dan Saran

hubungan citra merek dengan konsumen itu sendiri. Upaya perbaikan perlu dilakukan oleh pihak manajemen untuk meningkatkan citra merek dengan menerima keluahn atau informasi dari pelanggan, menetapkan sasaran/standar kerja yang jelas, dan mengembangkan karyawan yang berinisiatif.

Citra Merek merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan, oleh karena itu sebaiknya Ritel Carrefour jangan hanya melakukan pemasaran untuk mendapatkan konsumen baru tetapi juga harus mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Karena untuk dapat bertahan dalam persaingan, perusahaan membutuhkan produk dengan citra merek yang tinggi.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan sebagai berikut :

- Penelitian yang penulis lakukan hanya berfokus pada daerah kota Bandung. Khususnya Bandung Timur yang berlokasi di sekitar jalan Soekarno Hatta Bandung.

- Peneliti merasa cukup sulit untuk mencari responden yang menggunakan merek produk Carrefour Oleh karena itu, peneliti berharap bagi pembaca dapat memahami segala keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.

- Peneliti tidak menggunakan uji asumsi klasik pada pengolahan data kuisioner yang mengakibatkan ada kesalahan pada hasil uji hipotesis.


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran

5.4 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat lebih menngkatkan lagi minat beli konsumen. Adapun saran-saran tersebut adalah :

1. Carrefour dapat meningkatkan kegiatan promosi seperti : iklan, katalog khusus

untuk lebih memperkenalkan produk-produk lain dengan merek Carrefour kepada konsumen.

2. Carrefour dapat meningkatkan citra merek produknya dengan memperbaiki

atribut dalam produk seperti kualitas kemasan, merubah atau menterjemahkan keterangan penggunaan dan komposisi produk yang sebagian masih menggunakan bahasa Prancis.

3. Carrefour dapat membuat acara atau event-event tertentu dengan tema yang unik

untuk meningkatkan promosi dan membangun citra mereknya.

4. Carrefour perlu meningkatkan inovasi produk dan kreatifitas untuk menghasilkan

desain kemasan yang lebih khas sehingga akan tampak lebih berbeda dari produk ritel lainnya.

5. Carrefour hendaknya menambah jenis produk, khususnya untuk produk

keperluan sehari-hari atau “daily need”. Carrefour belum banyak memproduksi dan menyediakan produk-produk keperluan sehari-hari yang sebenarnya sangat diperlukan banyak konsumen.


(3)

Bab V Kesimpulan dan Saran

6. Carrefour juga harus dapat lebih mengembangkan strategi pemasarannya dengan lebih baik lagi, tidak hanya promosi, pemasaran, dan desain produk melainkan juga pelayanan purna jual untuk meningkatkan citra merek produk carrefour yang baik dibenak konsumen. Sehingga konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk merek Carrefour .


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker. David A, 2000.“Manajemen Ekuitas Merek”, Spektrum.

Bermans & Evans, 2004. “Retail Management” (Strategic Approach), edisi kesembilan, Prentice hall Inc.

Cooper, and Schilder, 2003, “Business Research Method”, Mc.Graw-Hill, Singapore.

Hair, Anderson., Tatham, and Black, 1998, “Multivariate Data Analysis”, 5th ed., Prentice Hall, New Jersey.

Hasan, Iqbal (2002). “Pokok-pokok materi Statistik I & 2”, Edisi kedua, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

H. Djaslim Saladin,SE, 2006.“Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran”, Penerbit Linda Karya, Bandung.

Keegan, Waren. J, 2001, “Manajemen Pemasaran Global”, Jakarta : PT. Prehallindo.

Kotler, Armstrong, 2001, “Prinsip – Prinsip Pemasaran” , Edisi kedelapan, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, PT Gelora Aksara, Jakarta.

Kotler, Philip, Ab. Susanto, 2001.“Manajemen Pemasaran Di Indonesia : Analisis Perencanaan, Implementasi, dan pengendalian”. jilid 1 & 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(5)

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas, Jilid Kesatu, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas, Jilid Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Lamb, Hair, Mc Daniel, 2001, “Pemasaran”, jilid 1 dan jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat, 2001, “ Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek “ , Salemba Empat, Jakarta.

Mc Carthy, E. Jerome & perreault, William D. Jr. 1999. “Inti sari pemasaran : Sebuah Ancangan Manajerial Global”. Jilid 1, edisi keenam, terjemahan Ir. Agus Maulana MSM, Jakarta: Binarupa Aksara.

Nazir,Moh.2003 ; Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2006, “Metode Penelitian Untuk Bisnis”, jilid 2, edisi empat, Jakarta : Salemba Empat.

Stanton, William. J, 2001, “Prinsip Pemasaran”, edisi kedelapan, Jilid 1 dan 2, Jakarta : Erlangga.

Sugiyono, 2004, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung.

Tijptono, Fandy., Yanto Chandra, Anastasia Diana (2004). “Marketing Scale”, edisi satu, Yogyakarta : Andi.


(6)

Tjiptono, Fandy, 2005, “Brand Management & Strategy”, edisi satu, Yogyakarta : Andi.

Umar, Husein.2002 ; Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. P.T Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan Jakarta Business Reasearch Center,Jakarta.


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Brand Bakso Alex (Studi Pada Konsumen Bakso Alex d

0 4 14

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Brand Bakso Alex (Studi Pada Konsumen Bakso Alex d

0 2 15

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Smartphone Samsung.

0 4 15

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Smartphone Samsung.

0 2 15

Pengaruh Citra Merek Ban BRIGDESTONE terhadap Minat Beli Konsumen.

0 2 30

Pengaruh Citra Merek Minimarket Indomaret terhadap Minat Beli Konsumen di Bandung.

3 15 21

Pengaruh Citra Merek dan Asosiasi Merek terhadap Minat Beli Produk ZARA di Bandung.

2 17 22

Pengaruh Keterlibatan Konsumen, Kesadaran Merek, dan Citra Perusahaan terhadap Minat Beli Produk Sponsor (Djarum Super).

0 0 24

Pengaruh Kualitas, Harga, dan Citra Merek produk terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk iPhone.

0 1 23

TAP.COM - PENGARUH CITRA MEREK, PERIKLANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN ... 902 3455 1 PB

0 0 19