KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI KABUPATEN CIAMIS :Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis.
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD
DI KABUPATEN CIAMIS
(Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
DADAN NUGRAHA NIM 1103146
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCA SARJANA
(2)
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI
KABUPATEN CIAMIS
(Studi Korelasional terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)
Oleh Dadan Nugraha
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar magister pendidikan pada program studi pendidikan dasar
© Dadan Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M.Pd. NIP. 196510011998022001
Pembimbing II
Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D. NIP. 195306121981031003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Dasar,
(4)
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 196510011998022001
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “KONTRIBUSI
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI
TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI KABUPATEN CIAMIS“ ini
dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelangaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,
DADAN NUGRAHA NIM 1103146
(5)
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD
DI KABUPATEN CIAMIS
(Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan pada pengasuh PAUD. Pengasuh terkadang berperan rangkap sebagai guru atau sebagai pendamping, padahal secara akademik mereka tidak termasuk sebagai guru atau pendamping. Alasan mereka melakukan hal itu bisa saja dilatar belakangi oleh karena tidak adanya orang yang mau menjadi pendidik PAUD atau hanya karena motivasi mereka yang tinggi, padahal dari segi kompetensi mereka masih kurang, sehingga bisa saja berpengaruh terhadap kinerjanya sebagai pendidik PAUD. Penelitian ini menganalisis gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD serta besaran kontribusi kompetensi pedagogic, motivasi berprestasi, dan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi (simultan) terhadap kinerja pengasuh PAUD. Untuk mengetahui kontribusi kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD dilakukan penelitian studi korelasional dengan metode survai, pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pedagogik dan angket untuk mengumpulkan data tentang motivasi berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik berkontribusi positif signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD, motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD, dan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi secara bersama-sama (simultan) berkorelasi positif signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD. Penelitian ini merekomendasikan pengasuh PAUD untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang pengasuhan dan diharapkan melanjutkan pendidikan dan mengikuti pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi dan motivasinya.
Kata Kunci: Kompetensi Pedagogik, Motivasi Berprestasi, Kinerja Pengasuh PAUD
(6)
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ... B. Perumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ...
E. Struktur Organisasi Tesis ...
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kinerja Pengasuh PAUD ... B. Kompetensi Pedagogik ... C. Motivasi Berprestasi ... D. Kerangka Berpikir ... E. Hipotesis Penelitian ...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendektan dan Metode Penelitian ... B. Alur Penelitian ... C. Populasi dan Sampel ...
1. Populasi ... 2. Sampel ... D. Definisi Operasional ... E. Pengembangan Instrumen Penelitian ...
I ii iii viii ix x
1 6 7 7 7
9 14 27 35 36
38 38 39 39 40 41 42
(7)
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data ... G. Pengolahan dan Analisis Data ... H. Pengujian Normalitas Data ... I. Pengujian Linieritas Regresi ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskrips Data ………...…
1. Kompetensi pedagogik (X1) ………
2. Motivasi berprestasi (X2) ………
3. Kinerja Pengasuh PAUD (Y) ………... B.Analisis dan Interpretasi Hasil Pengujian Hipotesis ...
1. Korelasi dan Kontribusi untuk X1 dengan Y ... 2. Korelasi dan Kontribusi untuk X2 dengan Y ... 3. Korelasi dan Kontribusi untuk X1 dan X2 dengan Y ... C.Pembahasan ...
1. Gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis ………...
a. Kompetensi pedagogik ..………...……….
b. Motivasi berprestasi ………..
c. Kinerja pengasuh PAUD ………...
2. Kontibusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh
PAUD ………..
3. Kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja penagsuh PAUD. 4. Kontribusi kompetensi pedagogic dan motivasi berprestasi
terhadap kinerja penagsuh PAUD ………..
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ... B. Rekomendasi ...
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...
51 51 56 57
59 59 61 62 64 64 65 66 67
67 67 72 73
75 75
77
79 80 82 86
(8)
1
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang diberikan kepada anak semenjak dini merupakan investasi yang berharga dalam proses tumbuhkembangnya, maka dari itu sangatlah penting memberikan suatu respon yang positif dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak baik itu dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotornya.
Pendidikan usia dini dapat diartikan sebagai fondasi dasar bagi pendidikan anak berikutnya. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Sistem tentang Sistem Pendidkan Nasional Pasal 1 ayat 14 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sejalan dengan itu pada pasal 28 menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dan dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal, dan informal.
Tenaga pendidik yang terlibat dalam pendidikan anak usia dini terdiri dari guru, pendamping, dan pengasuh. Tenaga pendidik ini bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan terhadap anak didik. Tenaga pendidik PAUD ini bertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat. Pendidik PAUD pada jalur pendidikan formal terdiri atas guru dan guru pendamping, sedangkan
(9)
2
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal terdiri atas guru, guru pendamping, dan pengasuh.
Kualifikasi dan kompetensi guru PAUD ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Sementara itu bagi guru PAUD yang belum memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi disebut guru pendamping dan pengasuh. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini kualifikasi akademik dan kompetensi pendamping yaitu memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi terakreditasi atau memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi, sedangkan kualifikasi akademik pengasuh PAUD yaitu minimum Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.
Kompetensi guru PAUD dan pendamping seperti yang dijelaskan dalam Permendiknas No 16 Tahun 2007 dan Permendiknas No 58 Tahun 2009 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sementara itu masih dalam Permendiknas No 58 Tahun 2009 dijelaskan pula mengenai kompetensi untuk pengasuh PAUD yaitu memahami dasar-dasar pengasuhan, terampil melaksanakan pengasuhan, dan bersikap & berprilaku sesuai dengan kebutuhan psikologi anak.
Menurut Spencer dalam Moeheriono (2010: 3) kompetensi adalah sebuah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima/superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu.
(10)
3
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu kompetensi juga merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu periode tertentu.
Di samping kompetensi, motivasi juga dapat meningkatkan kinerja seseorang demi mencapai prestasi yang terbaik. Maka dari itu motivasi ini menjadi sangat penting dalam menggerakkan pengasuh PAUD agar mampu mencapai tujuan pembelajaran, mampu membangkitkan dan memelihara prilaku pengasuh dalam menjalankan tugasnya. Mengenai pengertianmotivasi berprestasi, Mangkunegara (2007:68) menyatakan bahwa motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai pretasi dengan predikat terpuji.
Selain itu menurut Davis dalam Martinis dan Maisah (2010: 86) jika seseorang sudah mempunyai motivasi, maka ia akan siap mengerjakan hal-hal yang diperlukan sesuai dengan apa yang dikehendaki. Selanjutnya Davis membagi motivasi ini menjadi dua yaitu motivasi intrinsik yang mengacu dalam diri dan motivasi ekstrinsik yang mengacu pada faktor-faktor yang ada di luar diri misalnya penghargaan, pujian, hukuman, dan celaan. Menurutnya untuk keberhasilan belajar sebaiknya pendidik memiliki motivasi intrinsik karena hal itu merupakan kesadaran dari pendidik itu sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik berfungsi untuk meningkatkan kinerja.
Kinerja merupakan pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku dalam sebuah organisasi dalam hal ini sekolah. Simamora (2010:10) berpendapat kinerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik berupa jumlah maupun kualitasnya, output yang dihasilkan ini baik berupa fisik ataupun non fisik. Selain itu (Moehriono, 2010: 60) menyatakan kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat
(11)
4
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pencapaian pelaksanaan program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, visi, tujuan dan misi organisasi yang dituangkan dalam perencanaan strategis suatu organisasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang ini. Gibson (1985: 51-53) menyatakan bahwa ada tiga kelompok variabel sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja dan potensi organisasi yaitu: Pertama, variabel individu meliputi kemampuan/keterampilan dan latar belakang (keluarga, tingkat sosial, dan pengalaman). Kedua, variabel organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan. Ketiga, variabel individu (psikologis) meliputi mental/intelektual, persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Selain itu Mangkunegara (2009: 67-68) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu:
(1) Faktor kemampuan, secara umum kemampan ini terbagi menjadi dua yaitu kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill).
(2) Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja.
Dari pendapat di atas, kinerja pengasuh PAUD sangatlah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari faktor yang mempengaruhi kinerja individu itu sendiri sampai dengan faktor yang mempengaruhi kinerja kelompok dan akhirnya mempengaruhi kinerja organisasi dalam hal ini sekolah. Maka dari itu penilaian kinerja pengasuh ini sangatlah penting untuk diperhatikan, penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas kerja pengasuh PAUD. Martinis dan Maisah (2012: 110) tujuan penilaian kinerja yaitu mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi, menyediakan sarana pembelajaran pegawai, memperbaiki kinerja berikutnya, mempertimbangkan sistematik dalam pembuatan keputusan pemberian reward dan punishment, memotivasi pegawai, dan menciptakan akuntabilitas publik.
Penelitian yang pernah dilakukan terhadap kinerja ini diantaranya hasil penelitian Gina Novianti Rahayu (2012) yang menyimpulkan bahwa: 1)
(12)
5
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kontribusi kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru honorer SMA di Kabupaten Purwakarta, 2) motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru honorer SMA di Kabupaten Purwakarta, 3) secara keseluruhan kontribusi kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru honorer SMA sebesar 35,76% dan 62,24% merupakan faktor lainnya. Selain itu penelitian juga pernah dilakukan oleh Febrialismanto (2010) yang menyimpulkan bahwa: a) kontribusi kompetensi professional berpengaruh positif terhadap kinerja guru TK di Kecamatan Kampar Provinsi Riau b) kontribusi kompetensi pedagogik berpengaruh positif terhadap kinerja guru TK di Kecamatan Kampar Provinsi Riau c) secara keseluruhan kontribusi kompetensi professional dan kompetensi pedagogik dan berpengaruh positif terhadap kinerja guru TK di Kecamatan Kampar Provinsi Riau sebesar 74,30% dan 25,7% merupakan faktor lainnya.
Data dari Direktorat P2TK PAUDNI Ditjen PAUDNI 2011 bahwa jumlah pendidik PAUD dan Pendidik Nonformal dan Formal (PNF) Tingkat Nasional untuk pendidik Taman Kanak-kanak (TK) 165.139 orang, Kelompok Bermain (KB) 120.351 orang, Taman Penitipan Anak (TPA) 6233 orang, dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) 38.825 orang. Sementara itu berdasarkan data dari Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Ciamis Tahun 2012 jumlah tenaga pendidik PAUD di Kabupaten Ciamis sebanyak 3970 orang, terdiri dari lulusan SMA 1791 orang, lulusan Diploma 532 orang, lulusan S1 714 orang, dan lulusan S2 14 orang. Sedangkan penyelenggara PAUD berjumlah 1002 lembaga, terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK) 403 lembaga, Kelompok Bermain (KB) 493 lembaga, Taman Penitipan Anak (TPA) 2 lembaga, dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) 104 lembaga.
Tenaga pendidik yang terlibat di pendidikan anak usia dini (PAUD) masih menemui kendala dalam hal peran dan tugas mereka masing-masing. Dari hasil wawancara dan observasi bulan Desember Tahun 2012 pada 10
(13)
6
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis. Mereka terkadang merangkap sebagai guru ataupun pendamping, padahal pengasuh itu tidak ada aturan atau kewenangan untuk berperan sebagai guru atau pendamping. Rangkap peran inilah yang terkadang melupakan mereka akan tugas pokoknya sebagai pengasuh. Selain itu pengasuh juga masih menemui kendala dalam hal memahami dasar-dasar pengasuhan yang sesuai dengan tumbuhkembang anak, menciptakan permainan yang edukatif, dan bersikap sesuai dengan kebutuhan psikologi anak. Padahal secara kompetensi pun mereka tidak memenuhi syarat sebagai guru anak usia dini. Apakah karena faktor pengalaman kerja yang sudah cukup lama, kecintaan pada dunia anak-anak, karena tidak ada pekerjaan lain atau tidak ada yang mau menjadi guru PAUD secara sukarela, ataupun hanya faktor motivasi saja yang mendorong mereka untuk selalu mengabdi sebagai pendidik anak usia dini.
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifiksi bahwa masalah yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Masalah kompetensi pedagogik pengasuh PAUD yang masih kurang disebabkan terbatasnya pemahaman mereka mengenai peran pengasuhan, serta rangkap peran sebagai pendamping atau guru sehingga berpengaruh terhadap kinerjanya.
2. Masalah motivasi berprestasi pengasuh PAUD baik karena faktor intern ataupun faktor ekstern.
3. Masalah kinerja pengasuh PAUD yang tidak pernah dilakukan evaluasi/monitoring baik oleh kepala sekolah ataupun oleh guru senior.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka rumusan penelitiannya yaitu “Seberapa besar kontribusi kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi dan
(14)
7
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis”. Untuk lebih rincinya mengenai rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
b. Seberapa besar kompetensi pedagogik berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
c. Seberapa besar motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
d. Seberapa besar kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan tentang kontribusi kompetensi pedagogik, motivas berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis. Secara rinci tujuan penelitiannya yaitu menganalisis: 1. Gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja
pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
2. Besaran kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
3. Besaran kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
4. Besaran kontribusi kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan masukan yang berarti bagi tenaga pendidik PAUD khususnya di Kabupaten Ciamis dan umumnya di Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini secara terperinci adalah sebagai berikut:
(15)
8
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Memberikan sumbangan pengetahuan untuk akademisi dan praktisi pendidikan mengenai kontribusi kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
2. Sebagai bahan pertimbangan Dinas Pendidikan dan HIMPAUDI dalam merancang desain pembelajaran/pelatihan untuk meningkatakan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis.
E.Struktur Organisasi Tesis
Rincian struktur organisasi tesis yaitu: 1. Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian
Berisi tentang konsep-konsep teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
3. Bab III Metode Penelitian
Berisis tentang penjabaran terperinci mengenai metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya yang mencakup pengolahan atau analisis data untuk menghsilkan temuan dan pembahasan atau analisis.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil dan temuan analisis.
(16)
38
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Pendapat Sukmadinata (2012: 56) penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi negative berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variabel lain.
B.Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Validasi, Uji Coba, Revisi
Pelaksanaan Penelitian
Pengolahan & Analisis Data Pembahasan Kesimpulan Studi Literatur: Kompetensi Pedagogik, Motivasi Berprestasi &
Kinerja pengasuh PAUD
Penyusunan Instrumen
1. Soal tes kompetensi pedagogi 2. Angket motivasi berprestasi dan
(17)
39
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1Alur penelitian
C.Populasi, Sampel dan Lokasi Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:80). Populasi dalam penelitian ini adalah pendidik PAUD berkualifikasi SMA yang selanjutnya disebut pengasuh PAUD yang berjumlah 1791 orang, laki-laki berjumlah 75 orang dan perempuan berjumlah 1716 orang yang tersebar di 36 kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kecamatan L P Jumlah
1 Ciamis 2 182 184
2 Cipaku 3 125 128
3 Rancah 18 93 111
4 Kawali 2 70 52
5 Panjalu 0 57 37
6 Panawangan 7 81 88
7 Lumbung 4 51 55
8 Cikoneng 2 82 84
9 Baregbeg 1 67 68
10 Cijeungjing 1 98 99 11 Tambaksari 2 51 53
12 Rajadesa 6 64 70
13 Banjarsari 4 61 65 14 Pamarican 0 57 57 15 Panumbangan 0 47 47
16 Sukamantri 0 4 4
17 Jatinagara 5 43 48 18 Cihaurbeuti 0 21 21
19 Sadananya 2 36 38
20 Sindangkasih 0 47 47
21 Sukadana 0 5 5
22 Cisaga 3 46 49
(18)
40
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24 Lakbok 4 35 39
25 Mangunjaya 0 20 20
26 Purwadadi 2 40 42
27 Cimaragas 0 23 23
28 Cidolog 0 11 11
29 Langkaplancar 0 26 26 30 Pangandaran 1 40 41
31 Cijulang 1 22 23
32 Kalipucang 1 17 18
33 Parigi 1 19 20
34 Cigugur 1 27 28
35 Sidamulih 0 11 11
36 Cimerak 0 17 17
Jumlah 75 1716 1791
Sumber: HIMPAUDI Kab. Ciamis 2012 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008: 81). Sedangkan menurut Arikunto (2010: 174) sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dapat mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 267 orang, jumlah sampel di Kecamatan Kawali 62 orang, Kecamatan Panjalu 47 orang, Kecamatan Panumbangan 47 orang, Kecamatan Cimaragas 23 orang, Kecamatan Padaherang 22 Orang, Kecamatan Mangunjaya 20 orang, Kecamatan Langkaplancar 26 orang, dan Kecamatan Parigi 20 orang. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik Area Sampling. Menurut Arifin (2011:222) Area Sampling adalah cara pengambilan sampel berdasarkan area atau daerah penyelidikan. Cara ini digunakan dengan membagi daerah-daerah populasi menjadi subdaerah, demikian seterusnya. Misalkan, ada suatu penelitian di sebuah provinsi dengan menggunakan area sampling, maka langkah-langkah yang dilakukan Pertama, tentukan daerah kabupaten/kota yang akan dijadikan sampel penelitian. Kedua, dari kabupaten/kota yang terpilih kemudian dibagi menjadi daerah kecamatan untuk dijadikan sampel. Untuk menentukan anggota populasi mana yang akan
(19)
41
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijadikan sampel penelitian, dapat digunakan salah satu teknik sampling yaitu
random sampling. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti di bawah ini:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Kecamatan Kategori
Kecamatan yang dijadikan
sampel
Jumlah pengasuh
1
Rancah, Kawali, Panjalu, Panawangan, Lumbung, Rajadesa, Tambaksari
Utara Kawali Panjalu
62 47
2
Cipaku Cikoneng, Baregbeg, Cijeungjing, Sindangkasih,
Cihaurbeuti, Panumbangan,
Jatinagara, Sukamantri, Sadananya, Sukadana, Ciamis, Cimaragas
Barat Panumbangan Cimaragas
47 23
3
Cisaga, Padaherang, Lakbok, Mangunjaya, Purwadadi, Pamarican, Banjarsari
Timur Padaherang Mangunjaya
22 20
4
Cidolog, Langkaplancar, Pangandaran, Cijulang, Kalipucang, Parigi, Cigugur, Sidamulih, dan Cimerak
Selatan Langkaplancar Parigi
26 20
Jumlah 267
3. Lokasi Penelitain
Lokasi penelitian ini pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.
D.Definisi Operasional
Adapun definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogik pengasuh adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh pengasuh yang mencakup memahami peran pengasuhan
(20)
42
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, memahami pola makan dan kebutuhan gizi masing-masing anak, memahami layanan dasar kesehatan dan kebersihan anak, memahami tugas dan kewenangan dalam membantu guru dan guru pendamping, terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak, terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak, mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak, terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak, menyayangi anak secara tulus, berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak, memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak, menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan bertanggung jawab, berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, dan berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
2. Secara operasional motivasi berprestasi pengasuh dalam penelitian ini didefinisikan sebagai dorongan atau keinginan pengasuh untuk mencapai kesuksesan, kesempurnaan bahkan keunggulan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya yang mencakup dorongan untuk memenuhi kebutuhan harga diri, dorongan untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, tanggung jawab, keberhasilan (kesuksesan), competitiveness dan keunggulan, dan insentif intrinsik.
3. Kinerja pengasuh adalah kemampuan pengasuh PAUD dalam melakukan, menjalankan, dan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai pengasuh yang mencakup terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak, terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak, mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak, terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak, menyayangi anak secara tulus, berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak, memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak, menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan bertanggung
(21)
43
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jawab, berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, dan berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
E.Pengembangan Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2008:102). Menurut Riduan (2002:32) instrumen penelitian menjelaskan semua alat pengambilan data yang digunakan, proses pengumpulan data dan teknik pengumpulan kualitas instrumen (validitas dan reliabilitasnya) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian b. Menjabarkan variabel-variabel tersebut menjadi sub variabel/dimensi c. Mencari variabel/aspek setiap sub variabel
d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator
e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen
f. Melengkapi setiap instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar
Berdasarkan penjelasan di atas maka instrumen penelitian ini dikembangkan melalui tahapan identifikasi dan penjabaran variabel, sub variabel dan indikator penelitian, menyusun kisi-kisi instrumen, dan diuji cobakan (validitas dan reliabilitasnya). Untuk lebih jelasnya mengenai kisi-kisi instrumen dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Pengasuh PAUD
Aspek Indikator Sub indikator
Peng. Data
Resp.
Butir item (sebelum validitas)
Butir item (setelah validitas)
Memahami dasar-dasar pengasuhan
Memahami
peran pengasuhan terhadap pertumbuhan
Mengetahui peran pengasuh tentang perkembangan anak Mengetahui peran
pengasuh tentang
(22)
44
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan
perkembangan anak
Memahami pola
makan dan
kebutuhan gizi masing-masing anak
Memahami
layanan dasar kesehatan dan kebersihan anak.
Memahami
tugas dan
kewenangan dalam
membantu guru
dan guru
pendamping
pertumbuhan anak
Mengetahui pola makan anak
Mengetahui kebutuhan gizi anak
Mengetahui layanan dasar kesehatan anak Mengetahui layanan
kebersihan anak
Mengetahui tugas dan wewenang membantu guru
Mengetahui tugas dan wewenang membantu pendamping 4,5,6 7,8,9 10,11 4,5 6,7,8 9,10 Terampil melaksanaka n pengasuhan
Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak.
Terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak
Mengenali dan mengatasi ketidaknyaman an anak Terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak
Perawatan kebersihan anggota tubuh anak Perawatan kebersihan
pakaian anak
Dapat bermain secara verbal dan non verbal dengan anak
Dapat berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak
Mengetahui
ketidaknyamanan anak
Dapat mengatasi
ketidaknymanan anak
Dapat merawat
kebersihan fasilitas bermain anak 12,13,14 15,16,17 18,19,20 21,22 11,12 13,14,15 16,17 18,19 Bersikap dan
(23)
45
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan kebutuhan
anak
anak secara tulus
Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak
Memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak
Menampilkan
diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan
bertanggung jawab
Berpenampilan rapi, bersih, dan sehat
Berperilaku santun, menghargai,
dan hormat
kepada orang tua anak.
secara tulus
Bertindak sabar,
tenang dan ceria Bertindak perhatian
dan melindungi anak
Bertindak peka dalam menyikapi perilaku anak
Bertindak humoris
dalam menyikapi
perilaku anak
Berprilaku dewasa Berprilaku arif dan
bijaksana
Berpenampilan rapi Berpenampilan bersih
dan sehat
Berprilaku santun pada orang tua anak
Berprilaku hormat dan menghargai kepada orang tua anak
25,26 27,28 29.30 31,32 33,34 22,23 24,25 26 27,28 29,30 Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Pengasuh PAUD
Aspek Indikator Sub indikator Peng.
Data Resp.
Butir item (sebelum validasi) Butir item (setelah validasi) Motif (Dorongan atau keinginan ) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan harga diri Keinginan menjadi pengasuh
Angket Pengasuh
1,2,3 1,2
Keinginan mendapat
penghargaan pekerjaan 4,5 3,4
Keinginan untuk
memprioritaskan prestasi 6,7 5,6
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
Keinginan untuk
(24)
46
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktualisasi diri Antusiasme kerja 10,11 9,10
Harapan
(berusaha) Tanggung jawab
Kesiapan menanggung
resiko pekerjaan 12,13 11
Penuntasan pekerjaan 14 12
Kepercayaan diri dan
indevendensi 15,16 13,14
Keberhasilan (kesuksesan)
Pencapaian target
pekerjaan 17,18 15,16
Competitiveness dan keunggulan
Competitiveness hasil
pekerjaan 19,20 17,18
Penanganan tugas yang
menantang 21 19
Insentif Insentif intrinsic
Enjoyment menjadi
pengasuh 22,23 20
Dedikasi 24 21
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Kinerja Pengasuh PAUD
Aspek Indikator Sub indikator Peng.
Data
Resp. Butir
item (sebelum validsi) Butir item (setelah validasi) Terampil melaksanakan pengasuhan
Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak
Terampil bermain dan
berkomunikasi secara verbal dan
non verbal
dengan anak Mengatasi ketidaknyamanan anak Terampil merawat kebersihan Perawatan
kebersihan anggota badan anak
Perawatan
kebersihan pakaian anak
Dapat bermain secara verbal dan non verbal dengan anak Dapat berkomunikasi
secara verbal dan non verbal dengan anak Mengetahui ketidaknyamanan anak Mengatasi ketidaknymanan anak
Dapat merawat
kebersihan fasilitas bermain anak
Angket Pengasuh
1,2 3,4,5 6,7,8 9,10 1,2 3,4,5 6,7 8,9
(25)
47
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji coba instrumen
Uji coba instrumen bermaksud untuk mengetahui kesahihan dan kehandalannya dengan prosedur sebagai berikut:
a. Responden uji coba
Responden penelitian ini diuji cobakan pada pengasuh PAUD sebanyak 30 (tiga puluh) orang dengan memenuhi syarat untuk uji coba instrumen. b. Pelaksanaan uji coba instrumen
fasilitas bermain anak
Memberikan
perhatian secara tulus
Bertindak sabar,
tenang dan ceria Berprilaku perhatian
dan melindungi anak
Bertindak peka
dalam menyikapi perilaku anak
Bertinda humoris
dalam menyikapi perilaku anak
Berprilaku dewasa Berprilaku arif dan
bertanggung jawab
Berpenampilan rapi Berpenampilan
bersih dan sehat
Berprilaku santun pada orang tua anak Berprilaku hormat
dan menghargai
kepada orang tua anak Bersikap dan berprilaku sesuai dengan kebutuhan anak
Menyayangi anak secara tulus
Berperilaku sabar, tenang,
ceria, penuh
perhatian, serta melindungi anak
Memiliki
kepekaan dan
humoris dalam menyikapi perilaku anak
Menampilkan diri sebagai pribadi
yang dewasa,
arif, dan
bertanggung jawab
Berpenampilan rapi, bersih, dan sehat
Berperilaku santun,
menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
11,12 13,14 15,16,17 18,19 20,21 22,23,24 10 11,12 13,14 15,16 17,18 19,20
(26)
48
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah uji coba instrumen: a) membagikan alat tes dan angket pada pengasuh PAUD, b) menjelaskan cara pengisian alat tes dan angket, c) pengasuh PAUD melaksanakan pengisian alat tes dan angket, dan d) pengumpulan alat tes dan angket.
c. Tujuan uji coba instrumen
Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui kelemahan ataupun kekurangan yang mungkin terjadi pada setiap item-item angket baik itu redaksi, alternatif jawaban, ataupun pertanyaan dan jawaban yang disediakan. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan tujuan untuk memperoleh butir pertanyaan yang valid dan reliabel.
d. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan sata (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan atau keajegan) instumen yang digunakan.
Untuk memudahkan pengujian validitas instrumen dapat juga menggunakan program SPSS. Dalam hal ini mengetahui tingkat validitas item dapat dilihat dari angka-angka yang terdapat pada kolom Corrected item – Total Correlation dengan kaidah rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel) maka butir item dinyatakan valid, sebaliknya rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel) maka butir item dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dari ketiga instrument dapat dideskrifsikan sebagai berikut (Lampiran 1): Pertama, hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows dari 34 item instrument kompetensi pedagogik pengasuh PAUD, 30 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 4 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha = 0,922 berarti korelasi berada pada kategori sangat kuat. Selanjutnya koefisien korelasi hitung rhtung (0,922) lebih besar dari rtabel
(27)
49
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(0,361) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument kompetensi pedagogik pengasuh PAUD dinyatakan reliabel.
Kedua, hasil uji validitas dari 24 item instrument motivasi berprestasi, 21 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 4 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha = 0,946 berarti korelasi berada pada kategori sangat kuat. Selanjutnya koefisien korelasi hitung rhtung (0,946) lebih besar dari rtabel (0,361) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument motivasi berprestasi dinyatakan reliabel.
Ketiga, hasil uji validitas dari 24 item instrument kinerja pengasuh PAUD, 20 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 3 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha Coeffisien = 0,936 berarti korelasi berada pada kategori sangat kuat. Selanjutnya koefisien korelasi hitung rhtung (0,936) lebih besar dari rtabel (0,361) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument kinerja pengasuh PAUD dinyatakan reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Hasil validitas tiap variabel 1. Kompetensi Pedagogik
Aspek Indikator No
Soal Validitas
Memahami dasar-dasar pengasuhan
Memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak 1 2 3 Valid Valid Valid Memahami pola makan dan
kebutuhan gizi masing-masing anak 4 5 6 Valid Tidak valid Valid Memahami layanan dasar kesehatan
dan kebersihan anak
7 8 9 Valid Valid Valid Memahami tugas dan kewenangan
dalam membantu guru dan guru pendamping 10 11 Valid Valid Terampil melaksanakan pengasuhan
Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak
12 13 14 Tidak valid Valid Valid
(28)
50
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak
15 16 17 Valid Valid Valid Mengenali dan mengatasi
ketidaknyamanan anak 18 19 20 Tidak valid Valid Valid Terampil merawat kebersihan
fasilitas bermain anak
21 22 Valid Valid Bersikap dan berprilaku sesuai dengan kebutuhan anak
Menyayangi anak secara tulus 23 24
Valid Valid Berperilaku sabar, tenang, ceria,
penuh perhatian, serta melindungi anak
25 26
Valid Valid Memiliki kepekaan dan humoris
dalam menyikapi perilaku anak
27 28
Valid Valid Menampilkan diri sebagai pribadi
yang dewasa, arif, dan bertanggung jawab
29 30
Tidak valid Valid Berpenampilan rapi, bersih, dan
sehat
31 32
Valid Valid Berperilaku santun, menghargai, dan
hormat kepada orang tua anak
33 34
Valid Valid 2. Motivasi Berprestasi
Motif (Dorongan atau keinginan )
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan harga diri
1 2 3 4 5 6 7 Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Dorongan untuk memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri
8 9 10 11 Valid Valid Valid Valid Harapan (berusaha)
Tanggung jawab 12 13 14 15 16 Valid Tidak valid Valid Valid Valid Keberhasilan (kesuksesan) 17
18
Valid Valid
(29)
51
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Competitiveness dan keunggulan 19
20 21
Valid Valid Valid Insentif Insentif intrinsik 22 23
24
Valid Tidak valid
Valid 3. Kinerja Pengasuh PAUD
Terampil melaksanakan
pengasuhan
Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak
1 2
Valid Valid Terampil bermain dan
berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak
3 4 5 Valid Valid Valid Mengenali dan mengatasi
ketidaknyamanan anak 6 7 8 Tidak valid Valid Valid Terampil merawat kebersihan
fasilitas bermain anak
9 10 Valid Valid Bersikap dan berprilaku sesuai dengan kebutuhan anak
Menyayangi anak secara tulus 11 12
Valid Tidak valid Berperilaku sabar, tenang, ceria,
penuh perhatian, serta melindungi anak
13 14
Valid Valid Memiliki kepekaan dan humoris
dalam menyikapi perilaku anak
15 16 17 Valid Valid Tidak valid Menampilkan diri sebagai pribadi
yang dewasa, arif, dan bertanggung jawab
18 19
Tidak valid Valid Berpenampilan rapi, bersih, dan
sehat
20 21
Valid Valid Berperilaku santun, menghargai, dan
hormat kepada orang tua anak
22 23 24 Valid Valid Tidak valid e. Tahap penyebaran dan pengumpulan angket
Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka tahap selanjutnya adalah penyebaran alat tes dan angket untuk mendapatkan data yang diinginkan. Alat tes terdiri dari 30 item soal untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pedagogik, 21 item soal untuk mengumpulkan data tentang motivasi
(30)
52
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berprestasi, dan 20 item soal untuk mengumpulkan data tentang kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik tes
Teknik test digunakan untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pedagogik pengasuh PAUD yang dikembangkan dari Permen 58 Tahun 2009. Karena tes ini menggunakan skala ordinal, maka setelah mendapatkan hasilnya akan dikonversikan menjadi data interval dengan menggunakan rumus (Akdon, 2008:187):
Keterangan:
Ti = konversi ordinal menjadi interval Xi = data ordinal ke i
X = rata-rata (mean)
S = Simpangan baku (standar deviasi)
2. Teknik angket
Teknik angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD. Angket ini akan menggunakan skala Likert dengan lima skala, skor terendah diberi angka 1 dan skala tertinggi diberi skor 5 dengan lima alternatif jawaban Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), Kadang-kadang (KD), dan Tidak pernah (TP). Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu (Sugiyono, 2008:93).
G.Pengolahan dan Analisis Data
Langkah-langkah pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
(31)
53
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengujian normalitas data dan linieritas regresi
Uji normalitas distribusi data dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS, sementara untuk uji linieritas regresi dapat dilihat dari nilai signifikansi (deviation of linierity) program SPSS untuk X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y.
3. Menggambarkan secara umum keadaan kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD dengan menggunakan teknik persentase, rata-rata, dan simpanagn baku. Semua perhitungan menggunakan program SPSS 17.0 for windows, dan untuk menafsirkan gambarannya menggunakan pedoman sebagai berkut:
a. > 80% = Kondusif/Tinggi/Baik
b. > 60 - < 80% = Cukup kondusif/Cukup tinggi/Cukup c. > 40% - < 60% = Kurang kondusif/Rendah/Jelek
d. < 40% = Tidak kondusif/Sangat rendah/Sangat jelek Purwanti dalam Febrialismanto (2010:115)
4. Menguji hipotesis penelitian
Teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis yaitu hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi sederhana dan regresi sederhana dan hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi gandadan regresi ganda. a. Analisis korelasi sederhana
Teknik yang digunakan yaitu teknik korelasi Kendall’s Tau. Korelasi ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel. Korelasi ini sama dengan Korelasi Sperman yang dikategorikan sebagai statistik non-parametrik dan data tidak harus berdistribusi normal.
Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 berarti korelasinya negatif sempurna, r = 0 berarti tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Arti harga r dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
(32)
54
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval koefisien Tingkat hubungan
0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah Sumber: Riduwan, 2012:81
1) Uji koefisien determinasi
Uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kompetensi pedagogic dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD dengan rumus:
KP = r2 x 100% Keterangan:
KP = Nilai koefisien determinasi R = Nilai koefisien korelasi 2) Uji signifikansi
Uji signifikansi berguna untuk mencari makna hubungan variabel X1 terhadap Y atau X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
√ √ Keterangan:
thitung = Nilai t
r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel
Kriteria pengujiannya, korelasi dianggap signifikan jika thitung lebih besar dari ttabel.
(33)
55
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Analisis regresi linier sederhana
Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ŷ = a + bX Sugiyono (2012:261) Keterangan:
Ŷ
=Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstanta)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel devenden yang didasarkan pada perubahan variabel independen.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Kaidah pengujian signifikansi:
Jika FHitung ≥ FTabel maka tolak H0 artinya signifikan, dan Jika FHitung ≤ FTabel maka tolak H0 artinya tidak signifikan b. Analisis korelasi ganda
Analisis korelasi ganda berguna untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas X atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat Y. Dengan kata lain digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus korelasi ganda:
√
(Sugiyono, 233:2012) Keterangan:
(34)
56
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
=
Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y
=
Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
=
Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y=
Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2Jadi untuk menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya melalui korelasi Product Moment dari Person. 1) Uji signifikansi
Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari dulu Fhitung kemudian dibandungkan dengan Ftabel.
R2/k Fhitung =
(1 - R2) / (n - k - 1) Keterangan:
R = Nilai koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel bebas (independen) n = Jumlah sampel
F = Nilai F yang dihitung Kaidah pengujian signifikansi:
Jika FHitung ≥ FTabel maka tolak H0 artinya signifikan, dan Jika FHitung ≤ FTabel maka tolak H0 artinya tidak signifikan 2) Analisis regresi ganda
Analisi regresi ganda dimaksudkan untuk mengetahui hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(35)
57
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riduwan dan Sunarto, (2009:108) Keterangan:
Ŷ = Niali taksir Y (variabel terikat) dari persamaan regresi a = Nilai konstanta
b1 = Nilai koefisien regresi X1 X1 = Variabel bebas X1
X2 = Variabel bebas X2
Untuk mempermudah perhitungan, alat bantu yang digunakan dalam perhitungan analisis data yaitu program komputer SPSS (Statistical Product
and Service Solution).
H.Pengujian Normalitas Data
Pengujian normalitas data dapat dilihat pada lampiran 4 dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan ketentuan bahwa data diinterpretasikan normal jika probabilitas Kolmogorov-Smirnov hitung lebih besar dari 0,05 dan data diinterpretasikan tidak normal jika probabilitas Kolmogorov-Smirnov hitung lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan dari variabel X1 (Kompetensi pedagogik) diperoleh harga Kolmogorov-Smirnov = 2.073 dengan harga probabilitas = 0.000. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau 0.000 < 0,05 maka diketahui bahwa data variabel kompetensi pedagogik tidak normal atau tidak memenuhi persyaratan uji normalitas.
Hasil perhitungan dari variabel X2 (motivasi berprestasi) diperoleh harga Kolmogorov-Smirnov = 1.282 dengan harga probabilitas = 0.075 Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 atau 0.075 > 0,05 maka diketahui bahwa data variabel motivasi berprestasi adalah normal atau memenuhi persyaratan uji normalitas. Hasil perhitungan dari variabel Y (kinerja pengasuh) diperoleh harga Kolmogorov-Smirnov = 1.260 dengan harga probabilitas = 0.011
(36)
58
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau 0.011 > 0,05 maka diketahui bahwa data variabel motivasi berprestasi tidak normal atau tidak memenuhi persyaratan uji normalitas. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji normalitas data dari ketiga variabel dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Normalitas Data
Variabel Probabilitas Α Interpretasi X1 0.000 < 0.05 Tidak Normal X2 0.075 > 0.05 Normal
Y 0.011 < 0.05 Tidak Normal
I. Pengujian Linieritas Regresi
Untuk pengujian linieritas regresi ada tiga persamaan regresi yang diujikan yaitu dua model regresi sederhana untuk menguji X1terhadap Y dan X2 terhadap Y dan satu model regresi ganda untuk menguji X1 dan X2 terhadap Y, semuanya itu dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows.
Pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja Pengasuh) atas X1 (kompetensi pedagogik) dapat dilihat pada tabel lampiran 5 mengenai nilai koefisien a dan b, harga thitung dan tingkat signifikansinya. Dari tabel itu didapat persamaan regresinya yaitu Y = 20,037 + 0,594X1, harga 20,037 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa jika tidak ada kompetensi pedagogik, maka kinerja pengasuh PAUD akan mencapai 20,037 Sementara harga 0,594 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada penambahan sebesar satu satuan pada kompetensi pedagogi maka akan diikuti kenaikan sebesar 0,594 pada kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b) dari uji analisis varians (anova) atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar 143,995dengan tingkat signifikansi 0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka linier sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis.
(37)
59
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja Pengasuh) atas X2 (motivasi berprestasi) ditunjukkan nilai koefisien a dan b, harga thitung dan tingkat signifikansinya. Dari tabel itu didapat persamaan regresinya yaitu Y = 18,307 + 0,630X2, harga 18,307 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa jika tidak ada motivasi berprestasi, maka kinerja pengasuh PAUD akan mencapai 18,307. Sementara harga 0,630 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada penambahan sebesar satu satuan pada motivasi berprestasi maka akan diikuti kenaikan sebesar 0,630 pada kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b) dari uji analisis varians (anova) atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar 235,197 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka linier, sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis.
Sementara itu, untuk pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja Pengasuh) atas X1 (kompetensi pedagogik) dan X2 (motivasi berprestasi) ditunjukkan nilai koefisien a dan b, harga thitung dan tingkat signifikansinya. Dari tabel itu didapat persamaan regresinya yaitu Y = 9,797 + 0,324X1 + 0,475X2, harga 9,797 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa kinerja pengasuh PAUD mencapai angka 9,797. Sementara harga 0,324 dan 0,475 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan pada kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi maka akan diikuti kenaikan sebesar 0,324 dan 0,475 pada kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b) dari uji analisis varians (anova) atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar 159,214 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka linier, sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis. Untuk lebih jelasnya mengenai pengujian linieritas regresi dapat dilihat seperti di bawah ini:
Tabel 3.9
(38)
60
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian Varibel Persamaan regresi Fhitung Probabilitas Interp. Y atas X1 Y = 20,037 + 0,594X1 143,995 0,000<0,050 Linier Y atas X2 Y = 18,307 + 0,630X2 235,197 0,000<0,050 Linier Y atas X1 dan X2 Y = 9,797 + 0,324X1 + 0,475X2 159,214 0,000<0,050 Linier
(39)
79
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada uraian sebelumnya. Kompetensi pedagogik berada pada kategori cukup tinggi dalam membentuk kinerja pengasuh PAUD. Indikator yang berkategori tinggi yaitu: (1) memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, (2) memahami pola makan dan kebutuhan gizi masing-masing anak, sedangkan indikator yang berkategori cukup dan perlu perbaikan adalah: (1) memahami layanan dasar dan kesehatan anak, (2) memahami tugas dan kewenangan dalam membantu guru dan guru pendamping, (3) terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak, (4) terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak, (5) mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak, (6) terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak, (7) menyenangi anak secara tulus, (8) berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak, (9) memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak, (10) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan bertanggung jawab, (11) berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, (12) berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
Motivasi berprestasi berada pada kategori cukup tinggi dalam membentuk kinerja pengasuh PAUD. Indikator dari motivasi berprestasi yang berkategori cukup yaitu: (1) dorongan untuk memenuhi kebutuhan harga diri, (2) dorongan untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, (3) tanggung jawab (4) keberhasilan/Kesuksesan, dan (5) competitiveness dan keunggulan, sedangkan indikator yang berkategori rendah adalah insentif intrinsik.
Kinerja pengasuh PAUD berada pada kategori tinggi dalam membentuk kinerja pengasuh PAUD. Indikator kompetensi pedagogik terdiri dari: (1) terampil
(40)
80
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam melakukan perawatan kebersihan anak, (2) terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak, (3) mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak, (4) terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak, (5) menyenangi anak secara tulus, (6) berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak, (7) memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak, (8) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan bertanggung jawab, (9) berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, (10) berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
Kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang cukup kuat. Kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang kuat. Kontribusi kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang cukup kuat.
B.Rekomendasi
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis
Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamsi. Kondisi ini menggambarkan bahwa kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi dapat meningkatkan kinerja pengasuh. Pihak Dinas Pendidikan dapat memberikan perhatian kepada pengasuh berupa: a) merekomendasikan mereka untuk melanjutkan pendidikan, b) memberikan pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, c) memberikan insentif yang layak sehingga dapat meningkatan motivasinya, dan d) mengintruksikan kepala sekolah untuk melakukan monitoring secara rutin.
(41)
81
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. HIMPAUDI Kabupaten Ciamis
Mengingat HIMPAUDI merupakan organisasi perkumpulan tenaga pendidik dan kependidikan anak usia dini, diharapkan dari hasil penelitian ini bisa menjadi masukan untuk meningkatan kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD berupa: a) merekomendasikan mereka untuk melanjutkan sekolah, b) melaksanakan pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogik pengasuh PAUD, c) melaksanakan monitoring.
3. Peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini, untuk mengetahui kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi dilakukan dengan teknik tes dan angket sehingga kemampuan kompetensi dan motivasi pengasuh baru dapat diketahui secara kognitif, untuk mengetahui kinerjanya secara optimal peneliti selanjutnya dapat melakukan dengan cara lain seperti dengan performent tes ataupun observasi.
(42)
82
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astriana, E. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. [Online]. Tersedia:
http://jurnal.upi.edu/file/7-engkay.pdf [19 November 2012].
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional (2005). Modul sosialisasi pentingnya
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat PAUD, Dirjen PLS.
Dessler, G. (2003). Human Resaurce Management (Ninth Edition). New Jersey: Prentice Hall.
Edukasi Kompasiana. (2010). Memahami Hakikat Perkembangan Anak. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/26/memahami-hakikat-perkembangan-anak-didik/. [31 September 2012].
Febrialsimanto. (2010). Kontribusi Kompetensi Profesional dan Kompetensi
Pedagogik Terhadap Kinerja Mengajar Guru. Sekolah Pasca Sarjana UPI:
Tidak diterbitkan.
Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Gibson, et all. (1985). Organisasi (Terjemahan). Edisi Ke-Lima. Jakarta: Erlangga.
Gomez, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV. Andi Yogyakarta.
Hasibuan, M. S. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Khotimah, K. (2011). Hakikat anak usia dini. [Online]. Tersedia: http://blog.elearning.unesa.ac.id/khusnul-khotimah/hakikat-dan-prinsip--prinsip-pendidikan-anak-usia-dini. [31 September 2012].
(43)
83
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kosim, N. (2007). Hubungan antara Kecerdasan Emosional Dengan Kinerja
Guru SDIT Nur Fatahillah Pondok Benda Buaran Serpong. Prodi
Manajemen Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah: Tidak diterbitkan. Mangkunegara, A. P. (2007). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika
Aditama.
--- (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mangkuprawira, S.dan Aida. V. (2007). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Marwansyah dan Mukaram (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Administrasi Niaga.
Martinis, Y dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: GP Press. Masitoh dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
DiknasDirjenDikti.
Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Surabaya: Ghalia Indonesia.
Mulyasa. E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik dan
Implementasi. Bandung: Rosda Karya.
Musfiroh, T. (2008). Cerdas Melalui Bermain, Cara Mengasah Multiple
Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: Gramedia.
Permen Diknas RI Nomor 16 Tahun 2007. Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.
Permen Diknas RI Nomor 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Rahayu, G. N. (2012). Kontribusi Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Guru Honorer SMA di Kabupaten Purwakarta. [Online]. Tersedia:
http://jurnal.upi.edu/file/7-engkay.pdf [19 November 2012]. Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
--- (2002). Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rivai, V dan Sagala, E. J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
(44)
84
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rivai, V. (2005). Performance Apraissal: Sistem yang Tepat untuk Menilai
Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Robbins, S. P. et al. (2003). Foundation of Management. Pearson Education Australia: Prentice Hall.
Robbins, S. P. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks.
Seyfarth, J. T. (2002). Human Resources Management for Effective School. Boston: Allyn and Bacon.
Simamora, H. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 3. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YPKN
Sondang, S. P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Bandung: Alfabeta. Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
--- (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. Sukmadinata, S. N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suryabrata, S. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali. Syaripudin, T. (2007). Landasan Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu.
Thoha, M. (2007). Perilaku Organisasi. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Perkasa.
Tohari, A. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Madju.
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Fokusmedia.
Unesco. (2005). Pendidikan Anak Usia Dini dan Kebijakan Keluarga. Laporan
(1)
80
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam melakukan perawatan kebersihan anak, (2) terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak, (3) mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak, (4) terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak, (5) menyenangi anak secara tulus, (6) berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak, (7) memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak, (8) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan bertanggung jawab, (9) berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, (10) berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
Kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang cukup kuat. Kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang kuat. Kontribusi kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang cukup kuat.
B.Rekomendasi
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis
Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamsi. Kondisi ini menggambarkan bahwa kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi dapat meningkatkan kinerja pengasuh. Pihak Dinas Pendidikan dapat memberikan perhatian kepada pengasuh berupa: a) merekomendasikan mereka untuk melanjutkan pendidikan, b) memberikan pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, c) memberikan insentif yang layak sehingga dapat meningkatan motivasinya, dan d) mengintruksikan kepala sekolah untuk melakukan monitoring secara rutin.
(2)
81
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. HIMPAUDI Kabupaten Ciamis
Mengingat HIMPAUDI merupakan organisasi perkumpulan tenaga pendidik dan kependidikan anak usia dini, diharapkan dari hasil penelitian ini bisa menjadi masukan untuk meningkatan kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD berupa: a) merekomendasikan mereka untuk melanjutkan sekolah, b) melaksanakan pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogik pengasuh PAUD, c) melaksanakan monitoring.
3. Peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini, untuk mengetahui kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi dilakukan dengan teknik tes dan angket sehingga kemampuan kompetensi dan motivasi pengasuh baru dapat diketahui secara kognitif, untuk mengetahui kinerjanya secara optimal peneliti selanjutnya dapat melakukan dengan cara lain seperti dengan performent tes ataupun observasi.
(3)
82
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astriana, E. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/7-engkay.pdf [19 November 2012].
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional (2005). Modul sosialisasi pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat PAUD, Dirjen PLS.
Dessler, G. (2003). Human Resaurce Management (Ninth Edition). New Jersey: Prentice Hall.
Edukasi Kompasiana. (2010). Memahami Hakikat Perkembangan Anak. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/26/memahami-hakikat-perkembangan-anak-didik/. [31 September 2012].
Febrialsimanto. (2010). Kontribusi Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogik Terhadap Kinerja Mengajar Guru. Sekolah Pasca Sarjana UPI: Tidak diterbitkan.
Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Gibson, et all. (1985). Organisasi (Terjemahan). Edisi Ke-Lima. Jakarta: Erlangga.
Gomez, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV. Andi Yogyakarta.
Hasibuan, M. S. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Khotimah, K. (2011). Hakikat anak usia dini. [Online]. Tersedia: http://blog.elearning.unesa.ac.id/khusnul-khotimah/hakikat-dan-prinsip--prinsip-pendidikan-anak-usia-dini. [31 September 2012].
(4)
83
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kosim, N. (2007). Hubungan antara Kecerdasan Emosional Dengan Kinerja Guru SDIT Nur Fatahillah Pondok Benda Buaran Serpong. Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah: Tidak diterbitkan. Mangkunegara, A. P. (2007). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika
Aditama.
--- (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mangkuprawira, S.dan Aida. V. (2007). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Marwansyah dan Mukaram (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Administrasi Niaga.
Martinis, Y dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: GP Press. Masitoh dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
DiknasDirjenDikti.
Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Surabaya: Ghalia Indonesia.
Mulyasa. E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Rosda Karya.
Musfiroh, T. (2008). Cerdas Melalui Bermain, Cara Mengasah Multiple Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: Gramedia.
Permen Diknas RI Nomor 16 Tahun 2007. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.
Permen Diknas RI Nomor 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Rahayu, G. N. (2012). Kontribusi Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru Honorer SMA di Kabupaten Purwakarta. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/7-engkay.pdf [19 November 2012].
Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
--- (2002). Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rivai, V dan Sagala, E. J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Persahaan: Dari Teori ke Praktek. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
(5)
84
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rivai, V. (2005). Performance Apraissal: Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Robbins, S. P. et al. (2003). Foundation of Management. Pearson Education Australia: Prentice Hall.
Robbins, S. P. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks.
Seyfarth, J. T. (2002). Human Resources Management for Effective School. Boston: Allyn and Bacon.
Simamora, H. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 3. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YPKN
Sondang, S. P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Bandung: Alfabeta. Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
--- (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. Sukmadinata, S. N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suryabrata, S. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali. Syaripudin, T. (2007). Landasan Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu.
Thoha, M. (2007). Perilaku Organisasi. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Perkasa.
Tohari, A. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Madju.
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Fokusmedia.
Unesco. (2005). Pendidikan Anak Usia Dini dan Kebijakan Keluarga. Laporan Review dan Perawatan Anak Usia Dini di Indoensia. Jakarta: Seksi
(6)
85
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Inklusif Divisi Pendidikan Dasar Sektor Pendidikan UNESCO.
Uno, H. B. (2007). Profesi Kependidikan. Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, H. (2010). Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahab, A. dan Umiarso. (2010). Kependidikan dan Kecerdasan Spiritual. Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Wibowo (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Winardi. (2002). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Wiyani, A. N. dan Barnawi. (2012). Format PAUD: Konsep, Karakteristik, & Implementasi Pendidian Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Yasema Center. ( 2010). Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia:
http://yasemacentre.blogspot.com/2010/08/hakikat-pendidikan-anak-usia-dini.html. [31 September 2012].
Yuhetty, H dan Miarso, Y. (2009) Sinopsis Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas. Yukl, G. (2002). Leadership in Organization (Terjemahan) Edisi Ke-Tiga.
Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Zenzen, T. G. (2002). Achievement Motivation – A Research Paper Submitted in Partial Fulfillment of the Requirements for the Master of Science Degree Industrial / Technology Education Approved: 2 Semester Credits, Investigation Advisor, the Graduate College, University of
Wisconsin-Stout. (Online). Tersedia:
http://www.uwstout.edu/lib.thesis/2002/2002zenzen.pdf. [31 Desember 2012]