PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR :Studi Deskriptif Analitis terhadap Pemanfaatan Lingkungan dalam Proses Beiajar Mengajar llmu Pengetahuan Sosia! pada 4 Sekolah Dasar di Kota Madya Banda Aceh.
PEMANFAATAN LINGKUNGAN
DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DI SEKOLAH DASAR
(Studi Deskriptif Analitis terhadap Pemanfaatan Lingkungan
dalam Proses Beiajar Mengajar llmu Pengetahuan Sosia!
pada 4 Sekolah Dasar di Kota Madya Banda Aceh)
TESIS
Diajukan kepada Panita Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi persyaratan menempuh ujian
Magister Pendidikan dalam bidang
Pengembangan Kurikulum
OLEH:
SAKDIAH IBRAHIM
NIM : 8832072
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1991
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Nana^Syaodih Sukmadinata
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Rochman Natawidjaja
PEMANFAATAN LINGKUNGAN
DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DI SEKOLAH DASAR
(Studi Deskriptif Analitis terhadap Pemanfaatan Lingkungan
dalam Proses Beiajar Mengajar llmu Pengetahuan Sosia!
pada 4 Sekolah Dasar di Kota Madya Banda Aceh)
TESIS
Diajukan kepada Panita Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi persyaratan menempuh ujian
Magister Pendidikan dalam bidang
Pengembangan Kurikulum
OLEH:
SAKDIAH IBRAHIM
NIM : 8832072
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1991
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Nana^Syaodih Sukmadinata
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Rochman Natawidjaja
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
UCAPAN
iii
TERIMA KASIH
vi
DAFTAR ISI
BAB
I
BAB II
BAB III
ix
PERMASALAHAN
;
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1. 2
Rumusan Masalah
4
1.3
1.4
1.5
1.6
Definisi Operasional
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Kerangka Tesis
5
7
8
9
METODOLOGI PENELITIAN
11
2.1 Penentuan Kasus Penelitian
2.2 Waktu Penelitian
11
12
2.3 Hubungan Penelitian dengan Sumber Data .
2.4 Teknik Pengumpulan Data
13
13
2.5 Instumen Penelitian
2 .6 Analisis Data
15
16
PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PROSES
BELAJAR
MENGAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DI SEKOLAH
DASAR
17
i/3.1 Pengertian llmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3.2 Lingkungan Sebagai Sumber Beiajar
llmu
Pengetahuan Sosial
3.3 Proses Belajar-mengajar llmu Pengetahuan
Sosial
17
24
30
3.4 Manfaat Lingkungan Dalam Proses Belajar-
mengajar llmu Pengetahuan Sosial
,3.5 Organisasi Kurikulum Bidang Studi
Pengetahuan Sosial
ix
38
llmu
40
Halaman
BAB IV
DESKRIPSI PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
IPS YAANG MEMANFAATKAN LINGKUNGAN
DASAR
BAB V
DI SEKOLAH
46
4.1 Keadaan Sekolah Dasar tempat Penelitian .
4.2 Pelaksanaan Proses Belajar-mengajar IPS
yang Memanfaatkan Lingkungan di
Sekolah
Dasar Kelas demi Kelas
4.3 Matrik Pemanfaatan Lingkungan dalam PBM
IPS di Sekolah Dasar
46
INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN
80
5 .1 INTERPRETASI DATA
'
51
74
80
5.1.1 Cara Memanfaatkan lingkungan
Proses
Beiajar
mengajar
dalam
llmu
Pengetahuan Sosial
80
5.1.2 Jenis Lingkungan yang dimanfaatkan
dalam Proses Belajar-mengajar
llmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
5.1.3 Kegiatan Siswa
dalam
Mengikuti
Proses
Beiajar
mengajar
Yang
Memanfaatkan Lingkungan
5.1.4 Peranan Guru dalam Proses Belajarmengajar
llmu
Pengetahuan
Sosial
yang memanfaatkan lingkungan
81
82
83
5.1.5 Penentuan Keberhasilan PBM IPS yang
Memanfaatkan Lingkungan di
Sekolah
Dasar
5.1.6 Kesesuaian antara Isi Kegiatan
85
PBM
yang Memanfaatkan Lingkungan dengan
GBPP
86
5 .2 PEMBAHASAN
92
5.2.1 Pemanfaatan Lingkungan dalam Proses
Belajar-mengajar
llmu
Pengetahuan
Sosial di Sekolah Dasar
5.2.2 Lingkungan yang Dimanfaatkan
Proses
Beiajar - mengajar
92
dalam
llmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
5.2.3 Kegiatan Siswa
5.2.4 Peranan Guru
97
98
99
Halaman
5.2.5 Penentuan
keberhasilan
Proses
Belajar-mengajar
5.2.6 Kesesuaian
Antara
Isi
Kegiatan
Siswa
dalam
Mengikuti
Proses
Belajar-mengajar
llmu
Pengetahuan
Sosial yang memanfaatkan Lingkungan
dengan Pokok Bahasan yang
terdapat
dalam GBPP
BAB V
•
100
101
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
102
6.1 Kesimpulan
6.2 Rekomendasi
103
106
DAFTAR PUSTAKA
110
DAFTAR LAMPIRAN
112
XI
BAB I
PERMASALAHAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan yang
tujuan member! bekai kepada siswa untuk hidup
ber-
bermasyarakat
dan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
studi
llmu
Pengetahuan
Sosial adalah
salah
yang
disajikan dalam kurikulum sekolah
satu
bidang
dasar.
llmu
Pengetahuan Sosial membahas masalah-masalah yang terdapat di
dalam masyarakat termasuk di dalamnya hubungan antara
manu-
sia dengan lingkungannya.
Lingkungan
merupakan keadaan yang berada di
siswa. Lingkungan ini dapat berupa benda-benda,
sekitar
tumbuh-tum-
buhan, binatang dan manusia dengan segala kegiatannya. Ling
kungan
ini dapat digolongkan menjadi lingkungan
fisik
dan
lingkungan sosial budaya.
Proses belajar-mengajar llmu Pengetahuan Sosial meru
pakan
tujuan
interaksi antara siswa dan guru dalam upaya
IPS yang ditentukan. Tujuan proses
mencapai
belajar-mengajar
IPS membekali siswa untuk dapat hidup dan menyesuaikan
dengan kehidupan masyarakat.
diri
Di
dalam masyarakat terdapat berbagai
masalah
yang
harus dipecahkan. Pokok masalah ini dapat dipecahkan menjadi
sub
masalah sehingga di dalam masyarakat
terdapat
masalah
yang kornpleks.
Pemecahan
masalah yang kornpleks memerlukan
pengeta
huan dan keterampilan dari berbagai bidang ilmu secara
padu.
Siswa sebagai anggota masyarakat harus
ilmu
pengetahuan
yang
dihadapi dalam kehidupan di masyarakat.
jar-mengajar
ngenalan,
di
untuk menghadapi dan
sekolah dasar "perlti
pemahaman sampai dengan
ter-
diberi
memecahkan
bekal
masalah
Proses
dimulai
bela
dengan
keterampilan
pe-
fungsional
yang ada di sekitar lingkungan murid dan lingkungan di
sekolah
itu
berada." (Lampiran keputusan
0412/U/1987,
Siswa
Mendikbud
masalah
dan cara pemecahannya agar siswa dapat
yang dihadapi dan dapat memecahkannya.
dibekali
nomor
: 3).
sekolah dasar dikenalkan kepada masalah yang
masyarakat
mana
keterampilan
yang
fungsional
ada
memahami
Siswa
untuk
di
harus
memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan Ilmu Pengeta
huan
Sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di
sekolah-
sekolah termasuk di sekolah dasar "untuk mengembangkan
berfikir
manusia
GBPP,
kritis
dan kreatif siswa dalam
dan lingkungan hidupnya."
melihat
cara
hubungan
(Kurikulum SD kelas
: 71). Ilmu Pengetahuan Sosial membekali siswa
III,
tmtuk
dapat
memecahkan
sehari-hari.
masalah
yang
dihadapi
dalam
Lingkungan dapat dimanfaatkan
kehidupan
sebagai
sumber
atau materi beiajar karena lingkungan sebagai sumber masalah
untuk dipecahkan.
Lingkungan
Pengetahuan
Pertama;
sebagai
salah satu sumber
beiajar
Sosial dapat dimanfaatkan dengan 2 (dua)
membawa siswa masuk ke dalam lingkungan.
Ilmu
cara.
Hal
dilakukan dengan mengadakan karya wisata, pengamatan,
ini
kerja
lapangan dan mengadakan wawancara.
Kedua;
ini
membawa lingkungan masuk ke dalam kelas. Cara
dilakukan
dengan membawa
aslinya,
membawa
kedua
tiruannya
dan membawa nara sumber masuk ke dalam kelas.
Guru
sebagai pembawa dan pengembang kurikulum
dapat
memilih lingkungan dan menentukan cara-cara yang tepat untuk
memanfaatkannya dalam proses belajar-mengajar yang
dilaksa-
nakan. Gurulah yang membawa kurikulum menjadi kenyataan.
Lingkungan yang terdapat di sekitar siswa tidak
ter
hingga banyaknya.-Guru dituntut untuk memilih jenis ling
kungan yang dapat menunjang'pencapaian tujuan proses belajar-
mengajar IPS yang dilaksanakan,di samping itu dituntut juga
untuk mejiekan hal-ha'l dari lingkungan, i'tu-y*ng'menghambat---
pencapaian tujuan. proses" belajar-mengajar tsb.
Guru
dituntut
untuk mempersiapkan,
membimbing
mengarahkan proses belajar-mengajar itu sehingga dapat
capai tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Guru
dan
men-
sebagai
pengelola
proses belajar-mengajar harus
merencanakan
proses
belajar-mengajar
itu
mempersiapkan
yang akan berlangsung,
hanya akan dapat
dan
karena
proses
berlangsung
dengan
baik apabila direncanakan dengan cermat.
Penggunaan
lingkungan dalam proses
belajar-mengajar
bidang studi Ilmu Fengetahuan Sosial dapat melalui
macam dan bentuk kegiatan.
kelas
ini
berbagai
Kegiatan ini berlangsung di dalam
dan dapat berlangsung di luar kelas.
Kegiatan
siswa
mempunyai isi tertentu yang harus dikuasai siswa
dalam
proses belajar-mengajar.
Guru sebagai pengelola proses belajar-mengajar berpe-
gang
kepada
garis-garis besar program
pengajaran.
demikian
isi dari kegiatan-kegiatan dalam
mengajar
IPS
proses
diharapkan sesuai dengan pokok
Dengan
belajar-
bahasan
yang
terdapat dalam garis-garis besar program pengajaran (GBPP).
Kesesuaian
yang
antar isi kegiatan dengan
terdapat dalam GBPP inilah yang ingin
pokok
diungkap
bahasan
dalam
penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
Pokok
permasalahan
yang
menjadi
fokus
adalah bagaimana guru memanfaatkan lingkungan
penelitian
dalam
proses
belajar-mengajar di sekolah dasar.
Pokok permasalahan ini dapat dirinci menjadi beberapa
pertanyaan penelitian,
yaitu:
1. Bagaimana
di
cara guru memanfaatkan lingkungan yang
berada
sekitar siswa dalam proses belajar-mengajar Ilmu
Pe
ngetahuan Sosial di sekolah dasar.
2. Lingkungan apakah yang dimanfaatkan dalam proses belajarmengajar Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar
terse
but?
3. Kegiatan-kegiatan
dasar
apakah
yang dilakukan
itu dalam mengikuti proses
siswa
sekolah
belajar-mengajar
Ilmu
Pengetahuan Sosial yang memanfaatkan lingkungan?
3. Peranan
apa yang dilakukan gumi dalam
mengelola
belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang
proses
memanfaat
kan lingkungan di sekolah dasar tersebut?
5. Pertimbangan apakah yang dipergunakan guru untuk menentu
kan keberhasilan proses belajar-mengajar di sekolah dasar
tersebut?
6. Apakah
isi kegiatan siswa sekolah dasar dalam
proses belajar-mengajar IPS yang memanfaatkan
mengikuti
lingkungan
itu sesuai dengan pokok bahasan yang terdapat dalam
GBPP
IPS yang berlaku?
1.3. Definisi Operasional
Penelitian ini difokuskan kepada pemanfaatan
yang
berada di sekitar siswa dalam proses
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
di
sekolah
lingkungan
belajar-mengajar
dasar,
untuk
lebih
memperjelas permasalahan maka dijelaskan secara operasional.
1. Pemanfaatkan lingkungan yang dimaksudkan penggunaan ling
kungan untuk keperluan suatu kegiatan tertentu. Lingkung
an itu digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
akan
ini
dicapai.
Berkaitan dengan
lingkungan
permasalahan
digunakan sebagai
alat
yang
penelitian
untuk
mencapai
tujuan proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial di
sekolah dasar.
2. Lingkungan yang dimaksudkan adaiah keadaan yang berada di
sekitar
siswa yang berada pada radius 1 km.
sekolah.
Lingkungan ini dapat berupa
buh-tumbuhan, binatang, manusia,
Hasil
karya
dari
pusat
benda-benda,
tum-
dan hasil karya manusia.
manusia ini berupa hubungan
antar
manusia
sehari-hari, termasuk di dalamnya tempat-tempat
hubungan
antar manusia dan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.
3. Proses
guru
belajar-mengajar yang dimaksud
dengan siswa dalam usaha mencapai tujuan
Interaksi
kelas.
ini
berlangsung di dalam kelas
Interaksi di dalam kelas dapat
informasi,
siswa.
interaksi
pemberian
tertentu.
dan
di
berupa
tugas dan penyerahan
antara
luar
pemberian
hasil
kerja
Sedang yang berlangsung di luar kelas dapat berupa
pelaksanaan tugas oleh para siswa.
Pelaksanaan tugas ini dapat berupa mengamati,
menghitung
menggolongkan, menulis dan melaporkan.
4. Ilmu
jaran
Pengetahuan Sosial yang dimaksud adaiah mata
yang disajikan di dalam garis-garis besar
pelaprogram
pengajaran
di sekolah dasar mulai dari kelas III
sampai
dengan kelas VI.
5. Sekolah dasar yang dimaksudkan adaiah lembaga
pendidikan
formal yang paling bawah tingkatannya. Sekolah dasar
ini
memiliki
Pe
6 kelas dan menyajikan mata pelajaran Ilmu
ngetahuan Sosial mulai dari kelas III sampai dengan kelas
Waktu
VI.
menjadi
beiajar bagi siswa sekolah dasar
3 (tiga)
ini
dibagi
catur wulan yaitu catur wulan I
bulan
Juli - Oktober, catur wulan II berlangsung bulan November
Februari, dan catur wulan III berlangsung mulai
bulan
Maret - Juni. Penelitian dilakukan satu catur wulan yaitu
pada catur wulan II.
Dengan
demikian permasalahan penelitian
itu
adaiah
bagaimana pemanfaatan keadaan di sekitar sekolah yakni
radius
1 km oleh guru dalam menyelenggarakan
jar-mengajar
proses
bidang studi IPS seperti yang tercantum
pada
bela
dalam
GBPP di Sekolah Dasar catur wulan II?
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
tentang
bagaimana guru memanfaatkan lingkungan
deskripsi
di
siswa dalam proses belajar-mengajar Ilmti Pengetahuan
sekitar
Sosial
di Sekolah Dasar, terutama berkenaan dengan:
1. Cara guru memanfaatkan lingkungan yang berada di
siswa
dalam
proses
belajar-mengajar
Ilmu
sekitar
Pengetahuan
Sosial
di
sekclah dasar.
2. Lingkungan
yang dimanfaatkan dalam proses
ajar Ilmu Pengetahuan Sosial di
3. Kegiatan-kegiatan
yang
belajar-meng
sekolah dasar.
dilakukan
siswa
sekolah dasar
dalam mengikuti proses belajar-mengajar Ilmu
Pengetahuan
Sosial yang memanfaatkan lingkungan.
4. Peranan guru dalam mengelola proses belajar-mengajar Ilmu
Pengetahuan Sosial yang memanfaatkan lingkungan di
seko
lah dasar.
5.
Pertimbangan
yang
dipergunakan
guru
keberhasilan
proses belajar-mengajar
untuk
yang
menentukan
memanfaatkan
lingkungan di sekolah dasar.
6. Kesesuaian
isi kegiatan siswa sekolah dasar dalam
meng
ikuti proses belajar-mengajar yang memanfaatkan lingkung
an dengan pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP IPS yang
berlaku.
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil
sebagai
bahan
kurikulum
penelitian
diharapkan
masukkan bagi
di sekolah dasar,
perbaikan
dapat
dipergunakan
dan
penyempurnaan
terutama bagi yang
terkait
di
dalamnya.
1. Bagi guru sekolah dasar yang bersangkutan hasil peneliti
an
dapat
dipergunakan
sebagai
dasar
untuk
membuat
9
persiapan, melaksanakan dan menentukan keberhasilan
pro
ses belajar-mengajar yang dilaksanakan.
2.
Bagi
Kepala Sekolah Dasar hasil penelitian dapat
gunakan
sebagai
ngelolaan
pertimbangan menentukan
lembaga itu terutama pada
diper
kebijakan
pengelolaan
pe-
proses
belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
3.
Bagi pengembang kurikulum hasil penelitian dapat dipergu
nakan sebagai pertimbangan menentukan sarana dan prasara-
na
yang
berkaitan dengan proses
belajar-mengajar
Ilmu
Pengetahuan Sosial di sekolah dasar.
1.6 Kerangka Tesis
Dalam
penyajian tesis ini disusun dari bab I
sampai
bab VI.
Bab I berisi tentang latar belakang masalah,
masalah,
dari
pembatasan masalah,
penelitian
Bab
membahas
II
tujuan penelitian dan
rumusan
kegunaan
ini.
membahas
tentang
metodologi
yang
berarti
tentang bagaimana penelitian ini dilaksanakan.
dalam Bab II
ini disajikan penentuan kasus penelitian,
penelitian,
hubungan
pengumpulan data,
Bab
III
peneliti dengan sumber
data,
Di
waktu
teknik
instrumen penelitian dan analisis data.
membahas tentang landasan
teori.
Di
disajikan hasil studi kepustakaan tentang pemanfaatan
sini
ling
kungan dalam proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial
10
di
sekolah
dasar.
Secara rinci di dalam
bab
tentang pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial,
ini
lingkungan seba
gai sumber beiajar ilmu pengetahuan sosial, proses
mengajar
dibahas
belajar-
Ilmu Pengetahuan Sosial, manfaat lingkungan
dalam
proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan terakhir
ogranisasi kurikulum bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial.
Bab
proses
IV
ini membahas tentang
deskripsi
pelaksanaan
belajar-mengajar Ilmu. Pengetahuan Sosial di
sekolah
dasar yang memanfaatkan lingkungan. E>alam bab ini dipaparkan
hasil pengamatan, hasil wawancara dan hasil studi dokumentasi.
Hasil
dalam
dari ketiga kegiatan itu diolah dan
bentuk
paparan pelaksanaan
proses
disajikan
belajar-mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar dengan memanfaatkan
yang berada di sekitar siswa.
Bab
bab
V menyajikan intepretasi dan
pembahasan.
ini diuraikan intepretasi dari data yang
deskripsi.
Di
samping
intepretasi
tertera
disajikan
Dalam
pada
pembahasan
terhadap data yang diperoleh di lapangan.
Bab
VI membahas kesimpulan dan rekomendasi. Bab ini
menyajikan kesimpulan yang diperoleh dari
hasil
penelitian
dan rekomendasi dari peneliti berkaitan dengan hasil peneli
tian tersebut.
BAB III
PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Sesuai
dengan judul tesis, maka Bab III
ini
berisi
studi literatur tentang pemanfaatan lingkungan dalam
proses
belajar-mengajar
yang
Ilmu Pengetahuan Sosial di
mencakup pembahasan tentang:
sekolah
(1) Pengertian
dasar
Ilmu
Pe
ngetahuan Sosial, (2) Lingkungan sebagai sumber beiajar Ilmu
Pengetahuan Sosial, (3) Proses Belajar-mengajar Ilmu
tahuan Sosial, (4) Manfaat lingkungan dalam proses
mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial, (5) Organisasi
Penge
belajar-
kurikulum
bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial.
3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada kurikulum sekolah dasar tahun 1963 belum
muncul
istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai bidang
studi.
Kurikulum
sekolah
dasar tahun 1968 menyajikan
ilmu
bumi,
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang
studi
sejarah dan kewargaan negara.
mulai dikenal pada kurikulum sekolah dasar tahun 1975.
Sejak
dilaksanakannya
kurikulum tahun 1975
di
sekolah-sekolah, telah terjadi penyesuaian-penyesuaian bidang penggarapan di sekolah-sekolah yang ber-
sangkutan.
mata pelajaran pengetahuan
17
sosial
telah
18
digabungkan ke dalam suatu bidang studi,
yang kita
kenal sekarang sebagai Bidang Studi Ilmu Pengetahuan
Sosial atau disingkatkan menjadi Bidang Studi
IPS.
(Nursid Sumaatmadja,
1980: v)
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai gabungan dari mata pelajaran
pengetahuan sosial yaitu dari Sejarah dan Ilmu Bumi. Organi
sasi
kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat
correlated
karena pembahasannya masih kelihatan batas antara mata pelajaran pengetahuan sosial yang satu dengan yang Iain meskipun
merupakan eatu bidang studi.
Kurikulum
dengan
sekolah
lahirnya
kurikulum
dasar
tahun
1975
disempurnakan
kurikulum sekolah dasar tahun
tahun
1984
Ilmu
Pengetahuan
1984.
Sosial
pada
bersifat
integratif dari mata pelajaran pengetahuan sosial yang
Organisasi
sehingga
lain
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
bersifat
ada.
integrited,
batas antara mata pelajaran yang satu dengan
dihilangkan
dan
disajikan
dengan
yang
pendekatan
yang
integratif pula.
Ilmu Pengetahuan Sosial erat hubungannya dengan
sosial.
ilmu
Ilmu sosial merupakan ilmu pengetahuan yang membahas
hubungan manusia dengan masyarakat dan juga membahas tingkah
laku manusia dalam bermasyarakat.
"The social
the
deal
fields
behavior
and
of
knowledge which
his
social intitution"
with
sciences
mean's
(Ralph
C.
are
social
Preston,
1968:4).
Ilmu sosial sebagai bidang ilmu yang membahas tingkah
laku
sosial
manusia
dan
tingkah
laku
manusia
dalam
19
hubungannya dengan institusinya. Tingkah laku sosial manusia
ini terdiri berbagai aspek sehingga ilmu sosial terdiri dari
berbagai bidang ilmu.
Ilmu
studi
dan
Pengetahuan
Sosial yang
juga
sosial merupakan bidang kajian yang
masalah-masalah
yang
dihadapi
sering
disebut
menelaah
manusia
gejala
di
dalam
masyarakat.
"The social studies program is focused
interaction
of people with each other and with their
and natural environment."
Dari
Sosial
nya.
(mlchaelis,
on
the
human
1975:322)
pengertian ini terlihat bahwa Ilmu
Pengetahuan
membahas hubungan antara manusia dengan
lingkungan-
Dalam
lingkungan terdapat berbagai
masalah.
Masalah
yang terdapat di lingkungan siswa terdiri dari sub-sub
mas
alah. Sub-sub masalah inilah yang dibahas oleh Ilmu Pengeta
huan
Sosial. Penyajian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
So
sial pada kurikulum sekolah dasar dalam upaya turut mewujudkan tujuan pendidikan.
Social studies
education has as its
particular
mission
the
task of helping
young
people
develop
competencies
that enable them to deal with,
and
to
some extent manage, the physical and social forces of
the
world
in
which
they
live.
(John
Jarolemik,
1967:3)
Ilmu Pengetahuan Sosial berusaha membantu siswa menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu Pengetahuan
Sosial bukan hanya bersifat teoritis tetapi lebih menekankan
pada hal-hal yang praktis.
Ilmu Pengetahuan Sosial
kan kepada masalah yang dihadapi dalam lingkungan.
memusat-
20
Dalam membahas memecahkan masalah yang dihadapi manu
sia,
maka
Ilmu Pengetahuan
Sosial
memanfaatkan
berbagai
bidang ilmu sosial secara bersama dan terpadu.
Menurut Pedoman IPS untuk guru memberikan
pengertian
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai berikut:
Ilmu
Pengetahuan Sosial adaiah
pelajaran
yang
merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial;
dapat juga kita katakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan mata pelajaran yang menggunakan bagianbagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial; ilmu pengeta
huan mempelajari manusia dengan lingkungan sosial dan
lingkungan fisiknya untuk memahami masalah-masalah
sosial. (Depdikbud, 1982:2)
Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan bidang dari
yang
digunakan untuk membahas masalah yang
dalam
kehidupannya.
"The
social
studies
are
of
social science that are selected
teaching
in
elementary and secondary schools."
1968:4)
William B.
sosial
dihadapi
portions
Preston,
ilmu
siswa
those
for
of
use
in
(Ralph
C.
Hal ini sejalan dengan yang diuraikan oleh
Ragan (1966:291) bahwa,
"The
that
term is now generally used to
designate
phase of the curriculum in elementary and
high
schools that deals with the relations of human beings
to one another and to
their environment".
Dari pendapat ini lebih jelas bahwa Ilmu Pengetahuan
merupakan
Sosial
bidang ilmu sosial yang dipilih dan diajarkan
di
sekolah dasar dan di sekolah menengah.
Ilmu Sosial yang banyak mewarnai dan sering digunakan
dalam
Ilmu
ekonomi,
Pengetahuan Sosial
antropologi,
ilmu
adaiah
politik
geografi,
dan
sejarah,
soiologi.
Ilmu
21
Pengetahuan
menjadi
Sosial
manusia
diharapkan
agama.
dan warga negara yang
baik
agar
siswa
seperti
yang
oleh dirinya sendiri, orang tua, masyarakat
"The
program
diajarkan di sekolah dasar
ultimate
objectives
of
the
is the improvement of living".
1966:292).
Kehidupan
dirumuskan
dalam
(William
yang baik dan yang
bentuk tujuan
social
studies
B.
Ragan,
diharapkan
pendidikan
dan
sudah
nasional
yang
terdapat dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila,
ber—
tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,
yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa
terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawafo, mandiri,
jasmani dan rohani.
cerdas dan terampil serta
sehat
Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan
dan memperdalam rasa cinta pada tanah air,
mempertebal
semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan
so
sial.
Sejalan dengan itu dikembangkan iklim beiajar
dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya pada
diri
sendiri serta sikap dan prilaku yang
inovatif
dan kreatif. (GEHN, th. 1988:133-134)
Tujuan
dirumuskan
Pendidikan
dalam
Nasional
Undang-undang
secara
Nomor
2
lebih
tentang
jelas
Sistem
Pendidikan Nasional.
Pendidikan
Nasional
bertujuan
mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia
seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman
dan
bertaqwa
terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
dan
berbudi
pekerti
luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan
kebangsaan."
(UU RI Nomor 2 th. 1989 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional : 6)
Dalam
maka
usaha
mewujudkan tujuan
Pendidikan
tujuan itu dirinci menjadi tujuan dengan
Nasional
lingkup
dan
22
sasaran yang lebih jelas. Tujuan Pendidikan Nasional dirinci
menjadi
tujuan institusional, tujuan kurikuler
dan
tujuan
instruksional.
Tujuan institusional sekolah dasar adaiah:
Pertama;
mendidik murid agar menjadi manusia
Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila yang mampu
membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggung
jawab
terhadap pembangunan bangsa.
Kedua; memberi bekal kemampuan yang diperlukan
bagi murid untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat
yang lebih tinggi.
Ketiga;
memberikan bekal kemampuan dasar untuk
hidup di
masyarakat dan mengembangkan diri
sesuai
dengan bakat minat,
kemampuan dan
lingkungannya"
(Kurikulum
sekolah dasar,
Landasan Program
dan
Pengembangannya : 3)
Tujuan
institusional
tujuan kurikuler.
da
untuk mewujudkannya
dirinci
menjadi
Tujuan yang pencapaiannya dibebankan kepa
bidang studi. Salah satu bidang studi yang disajikan
di
sekolah dasar adaiah Ilmu Pengetahuan Sosial.
Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial mencakup aspek
aspek
lanjut
dasar
Sosial,
pengetahuan
tentang
dapat
dan aspek
keterampilan.
Rincian
tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
dilihat dalam pedoman
umum
Ilmu
di
lebih
sekolah
Pengetahuan
buku untuk guru sekolah dasar (1982:16-18),
a.
nilai,
yaitu:
Tujuan di bidang nilai dan sikap
1) mengakui dan menghormati harkat manusia;
2. mengakui dan menerima nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila;
3) menerima nilai-nilai dalam agama masing-masing;
4) memupuk sikap toleransi terhadap agama lain;
5) menghormati perbedaan adat-istiadat, kebudayaan
suku bangsa dan bangsa-bangsa lain;
negara
dan
6) bersikap positif terhadap bangsa,
rela membangun serta mempertahankannya;
23
7) menghormati milik orang lain dan negara;
8) memupuk sikap terbuka bagi
perubahan-perubahan
di
dunia dan nilainya berdasarkan
norma-norma
yang dimilikinya.
b.
Tujuan
di bidang pengetahuan dan pengertian
ten
tang:
1) sejarah
kebudayaan
bangsa
sendiri
dan
umat
manusia;
2)
lingkungan geografi tempat manusia hidup
serta
interaksi
antara
manusia
dengan
lingkungan
fisiknya;
3) cara manusia memerintah negaranya;
4) struktur
kebudayaan dan cara hidup manusia
di
negara
sendiri
dan
negara-negara
lain
yang
dekat maupun jauh;
5) cara
manusia membudayakan lingkungannya
untuk
menjamin hidupnya dan mempertinggi kesejahteraan bangsanya;
6) pengaruh
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi terhadap hidup manusia, taraf
hidup,
rekreasi, kemampuan untuk memproduksi dan
mendistribusi barang-barang komunikasi dan
trans
port;
7)
pengaruh bertambahnya penduduk terhadap
kungan fisik dan sumber daya alam.
ling
c. Tujuan di bidang keterampilan yakni siswa diharap
kan dapat menguasai:
1) kecakapan
untuk
memperoleh
pengetahuan
dan
informasi dari bacaan, ceramah, diskusi, film;
2) keterampilan berfikir, menafsirkan dan menyusun
informasi yang diperolehnya dari berbagai
sum
ber ;
3) kecakapan untuk meninjau informasi secara
kritis serta membedakan fakta dan pendapat;
4) kecakapan untuk mengambil keputusan berdasarkan
fakta-fakta dan pemikiran;
5) kecakapan
dalam
menggunakan
metode
problem
solving (cara untuk menyelesaikan masalah);
6) keterampilan
dalam menggunakan alat-alat
ilmu
pengetahuan sosial seperti globe, peta, grafik;
7) keterampilan dalam membuat laporan,
menggambar
peta, mengadakan observasi, wawancara dan melakukan penyelidikan kecil-kecilan.
24
Dengan demikian Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu
mata pelajaran yang dipilih dari ilmu sosial yang
di sekolah dalam upaya membekali pengetahuan,
sikap
dan nilai-nilai kepada siswa untuk
masalah
yang
dihadapi dalam
diajarkan
keterampilan,
dapat
kehidupan.
Ilmu
memecahkan
Pengetahuan
Sosial sebagian dari ilmu sosial.
Tujuan kurikuler diwujudkan dengan merinci tujuan itu
menjadi tujuan instruksional yaitu tujuan yang pencapaiannya
dibebankan pada setiap proses beiajar mengajar.
3.2. Lingkungan Sebagai Sumber Beiajar IPS
Lingkungan
siswa
baik
merupakan keadaan yang berada di
itu yang berupa keadaan
fisik
sekitar
maupun
sosial
yang berpengaruh terhadap perkembangan
kungan
berupa kondisi-kondisi tertentu
yang
keadaan
anak.
"Ling
dikendalikan,
diatur atau dimanupulasi guna menciptakan situasi pengajaran
yang kondusif." (Nana Sudjana, dan Ahmad Rivai,
1989:64)
Lingkungan
dipergunakan
sebagai
yang berada di sekitar siswa dapat
sumber
pengajaran.
dalam
usaha
mencapai
tujuan
"Lingkungan merupakan sumber pelajaran yang
ternilai harganya."
Lingkungan
menunjang
beiajar
(S.
Nasution,
1988:171).
itu harus dipilih dan diatur
pencapaian
tujuan
tak
pengajaran
agar
secara
dapat
efektif.
"Lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam pengajaran terdiri
dari
3
macam yaitu lingkungan fisik,
sosial
dan
budaya."
25
(Depdikbud,
1987:24).
Lingkungan fisik
merupakan
keadaan
yang berupa benda-benda yang berada di sekitar siswa.
Lingkungan
sosial merupakan hubungan antara
yang mempengaruhi perkembangan siswa.
dapat
berupa
misalnya
organisasi
dan
Lingkungan sosial
Sedangkan
Kelurahan,
Koperasi,
PKK dan sebagainya.
merupakan
hasil kerja manusia yang berada di sekitar
misalnya
upacara-upacara
Menurut S.
ini
perkumpulan-perkumpulan,
Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),
sebagainya.
manusia
keagamaan,
lingkungan
candi,
Nasution (1983:13-14),
budaya
siswa
musium
dan
bahwa:
Lingkungan
yang mempengaruhi siswa adaiah ling
kungan
alamiah dan lingkungan sosial
budaya.
Ling
kungan sosial budaya mengandung 2 unsur yakni:
(a) unsur sosial yakni interaksi di antara manusia,
(b) dan unsur budaya yakni bentuk kelakuan yang
sama
yang terdapat di kalangan kelompok manusia.
Lingkungann
yang berada di sekitar siswa baik
dan sosial budaya dapat dimanfaatkan untuk
pengajaran
fisik
mencapai
yang telah ditentukan. Guru mengatur
tujuan
lingkungan
yang berada di sekitar siswa agar dapat menunjang pencapaian
tujuan tersebut.
"The quality of the program is determined in the
final
analysis
by the procedures used to
make
the
social
studies
functional
and
meaningful
for
children." (William B. Ragan, 1966:300)
Lingkungan
yang dimanfaatkan dalam proses
belajar-mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial itu harus diatur agar dapat
kepada
tujuan
yang akan dicapai dan
berarti secara fungsional bagi siswa.-
terarah
mempunyai makna
yang
26
Pengajaran
permasalahan
dari
Ilmu
Pengetahuan Sosial
yang timbul di masyarakat.
berangkat
Masalah
bersumber
keadaan yang berada di sekitar siswa. Dengan
demikian
lingkungan sebagai sumber problema bagi siswa dan
sebagai
karena
sumber
itu
pengajaran Ilmu
Pengetahuan
lingkungan sangat bermanfaat
dari
sekaligus
Sosial,
dalam
oleh
pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pemanfaatan
Pengetahuan
pertama
lingkungan
Sosial
dalam
dapat dilakukan dengan dua
yaitu
dengan membawa siswa masuk ke masyarakat dan
kedua
masyarakat
luar
siswa
Ilmu
cara
membawa masyarakat masuk ke dalam kelas.
ke
pengajaran
Membawa siswa masuk
berarti proses belajar-mengajar
kelas. Dengan membawa siswa masuk ke
terjadi
masyarakat
di
maka
akan mendapatkan pengalaman langsung.
The
children
learn
by doing
by
coordinating
their existing knowledge with the acquisition of
new
knowledge (and perhaps new skills) in
accomplishment
their task. (Merritt P.. 1961:146)
Siswa
memasuki masyarakat dapat memperoleh pengetahuan
keterampilan
baru
yang
tidak
terungkap
selaina
dan
proses
belajar-mengajar di dalam kelas.
Di
luar kelas siswa memperoleh hal-hal
yang
berguna sehingga beiajar di dalam masyarakat lebih
sangat
menarik.
"Learning out-of-doors is still learning however more roman
tic it may be than learning 'in doors.'"
1956:433).
Proses
belajar-mengajar
menyalurkan kemampuan
di
(Earl
luar
siswa dengan leluasa.
S.
Johnson,
kelas
dapat
"Through
field
27
experience
they
community
S.
come to know,
as a way of life
Johnson.
luar
may
1956:433).
feel
their
"aching with vividness'."
(Earl
yang
menerapkan
kegiatan
melihat dan merasakan
terdapat di dalam
masyarakat.
di
sendiri
Siswa
dapat
pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas
untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
siswa
and
Siswa dengan melakukan
kelas dapat mengetahui,
problema
see.
sendiri
akan
Pemecahan masalah
membuatnya lebih
berkesan
oleh
dan
lebih
masalah
dan
fungsional.
Siswa
akan
memecahkannya
yang
menemukan
dengan
dikemukakan
sendiri
cara sendiri. Hal ini
oleh
filsuf
Rousseau
sesuai
dengan
bahwa
"Segala
pengetahuan Emile harus diperoleh dengan pengamatan sendiri,
dengan
alat-alat
yang
dibuat
sendiri,
sendiri, membentuk sendiri." (S. Nasution,
beiajar
di
masyarakat
masyarakat.
dilakukan
siswa dapat
karya
wisata,
survey,
bekerja
1986:88).
berperan
Membawa siswa masuk ke dalam
dengan
dengan
Dengan
aktif
dalam
masyarakat
dapat
pengabdian
pada
masyarakat dan wawancara.
Karya
wisata
merupakan
kegiatan
proses
belajar-
mengajar dengan membawa siswa ke masyarakat untuk mengadakan
pengamatan
mengurangi
sudah
hal
langsung
kepada
keadaan
masyarakat
fungsi dari kegiatan rekreasi. Karya wisata
ditentukan tujuan yang akan dicapai. Ditentukan
yang harus diamati, diwawancarai dan dikumpulkan
tanpa
ini
haldalam
28
kegiatan
tersebut.
kegiatan
rekreasi
Dengan
karya
Dengan kata lain karya
yang
wisata
terarah
siswa
kepada
akan
wisata
tujuan
memahami
sebagai
tertentu.
masalah
yang
dihadapi di dalam masyarakat dan dapat berpartisipasi
untuk
memecahkan masalah tersebut.
Survey
mengumpulkan
yang
data
dimaksud
dan
adaiah
informasi
kegiatan
tentang
untuk
masalah-masalah
sosial dan cara pemecahannya. Kegiatan survey ini
dilakukan
dengan
diperoleh
perencanaan
yang
sistematis
sehingga
informasi yang tepat sesuai apa yang diinginkan. Siswa dapat
menyumbangkan
pemikirannya untuk menemukan
dan
memecahkan
suatu masalah yang dihadapi di masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat maksudnya kegiatan siswa
untuk
turut bekerja bersama-sama dengan anggota
lainnya
dari
memperbaiki
masalah
mengadakan
salah satu aspek atau
yang
dihadapi
pengabdian
dalam
masyarakat
beberapa
kehidupan.
siswa
dapat
hubungan langsung dengan masyarakat dan mengalami
cara
dan
masyarakat
bagaimana sulitnya memperbaiki
aspek
Dengan
merasakan
bagaimana
aspek-aspek
yang
terdapat di masyarakat.
Interview
atau
mengadakan
interview
siswa
wawancara dengan
siswa
untuk
bertanya
seorang
ahli.
Kegiatan
ini pertanyaan-pertanyaan yang
secara
sehingga
merupakan kegiatan
garis
besar
sudah
harus
dipersiapkan
ditanyakan
oleh
guru
wawancara menjadi terarah kepada tujuan yang
akan
29
dicapai.
Dengan
kegiatan
interview
siswa
mendapatkan
informasi lansung dari sumbernya yaitu orang yang ahli dalam
bidangnya.
Membawa
masyarakat
atau lingkungan masuk
ke
dalam
kelas. Hal ini dilakukan dengan membawa sumber informasi itu
ke
hadapan
siswa di dalam kelas.
benda-benda,
Nara
dan
peristiwa dan nara sumber atau
dapat
berupa
seorang
ahli.
sumber ini dapat memberikan pengetahuan,
nilai-nilai
kelas.
itu
Sumber ini
yang
dimilikinya kepada
keterampilan
siswa
di
Siswa akan lebih berkesan karena diperoleh
langsung
dari sumbernya tanpa
depan
informasi
perantara.
Siswa
juga
lebih tertarik karena suasana beiajar dapat bervariasi. Nara
sumber
yang
berupa
seorang
mengungkap
masalah-masalah
dialaminya.
Siswa
akhli
yang
di
bidangnya
dihadapi
akan dapat memperoleh
dan
akan
yang
pengetahuan
yang
baru dan cara menyampaikan yang baru pula.
Dengan
mengajar
menarik.
kepada
memanfaatkan
Ilmu
lingkungan
Pengetahuan
Sosial
belajar-
bervariasi
dan
Pemerintah Republik Indonesia memberikan kesempatan
sekolah
dasar untuk mengembangkan
mengajar
dengan
memanfaatkan
dilihat
dalam
keputusan
0412/U/1987
Sekolah
akan
proses
lingkungan.
Menteri
proses
Hal
Depdikbud
tentang penerapan muatan lokal dalam
belajarini
dapat
RI
nomor
Kurikulum
Dasar yakni dinyatakan bahwa:
Muatan
lokal adaiah program pendidikan yang isi
dan media penyampaiannya dikaitkan dengan
lingkungan
30
alam,
lingkungan
kebutuhan
daerah
(Depdikbud,
Dan
1987:v)
lebih jelas lagi dalam garis-garis besar program peng
ajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk sekolah
"dimanfaatkan
bud,
sosial,
lingkungan budaya
dan
yang perlu
dipelajari
murid.
dasar.
lingkungan sebagai sumber beiajar".
bahwa
(Depdik
1987:72)
3.3. Proses Belajar-Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa
Proses
belajar-mengajar merupakan
interaksi
dengan
guru dalam usaha
mencapai
tujuan
sedang
mengajar
Beiajar
kepada
menunjuk
kegiatan
kepada siswa,
guru. Piloses
beiajar
antara
tertentu.
menunjuk
mengajar
merupakan
pertautan dari kegiatan siswa dan guru.
Mengajar atau teaching merupakan kegiatan atau
perlakukan profesional yang dilakukan oleh guru.
Beiajar merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan
oleh siswa sebagai akibat atau respon
terhadap
kegiatan mengajar yang telah dilakukan oleh guru.
Keseluruhan pertautan kegiatan yang memungkinkan dan
berkenaan
dengan terjadinya
interaksi
belajarmengajar
disebut
pengajaran
Syaodih S., 1988:6)
Guru
sangat
(instruction).
berperan di dalam membimbing
berlangsungnya
proses
dan
belajar-mengajar.
(Nana
mengarahkan
Kegiatan
dan
keaktifan siswa tergantung kepada persiapan, pengarahan
bimbingan
yang dilakukan oleh guru. Gurulah
yang
dan
memegang
kendali dalam proses belajar-mengajar.
Proses
berangkat
dari
belajar-mengajar
problema
yang
Ilmu
Pengetahuan
dihadapi
siswa
di
Sosial
dalam
31
masyarakat.
Problema atau masalah yang dihadapi
masyarakat
dijadikan bahan untuk dibahas dan dipecahkan dalam
kegiatan
beiajar mengajar.
masalah-
Siswa dihadapkan langsung dengan
masalah yang terjadi di masyarakat secara nyata..
Dalam proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial
guru
dapat
masalah
menyajikan dan memberi
yang
makna
terdapat di sekitar siswa
kepada
agar
masalah-
masalah
dapat bermakna bagi kehidupan siswa dalam masyarakat.
itu
Siswa
dapat menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapinya
masyarakat.
kornpleks
secara
Masalah
sehingga
terpadu.
berbagai
yang
terdapat
di
masyarakat
memerlukan berbagai bidang
pada dasarnya masalah
aspek itu,
yang
di
sangat
ilmu
sosial
terdiri
tiap aspek memerlukan pemecahan
dari
sesuai
dengan bidangnya.
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bukan merupa
kan pengajaran pengetahuan sosial yang terlepas-lepas
yang
satu terisolasi dari yang
lainnya.
Pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
sistem
pengajaran
atau
masalah
sosial dari berbagai
aspek
kehidupan
atau
melakukan interrelasi berbagai aspek
kehidupan
sosial
dalam
membahas gejala atau
masalah
sosial.
(Nursid Sumaatmadja, 1984:22)
Pemecahan
masalah dalam pengajaran Ilmu Pengetahuan
memerlukan
perpaduan
dari berbagai
ilmu
memerlukan berbagai metode pengajaran.
sosial
dan
Metode yang
pada pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial antara lain
tahu, berdiskusi, karya wisata,
demonstrasi,
memiliki
ciri
eksperimen
yang
sosiodrama,
dan problem
khas dan hanya
juga
terdap>at
memberi
pemberian tugas,
solving.
cocok
Sosial
Metode
untuk
ini
mencapai
32
tujuan dan bahan pengajaran tertentu.
Dengan demikian
tidak
ada satu metode yang sesuai dengan semua bahan dan tujuan.
Guru sebagai pelaksana dan pengelola proses
mengajar
bahan
yang
yang
sesuai dengan tujuan yang akan
belajar-
dicapai
dan
disajikannya.
la
juga harus bersedia
mencoba
teknik-teknik
yang baru dengan kesadaran bahwa tidak ada satu meto
de
tertentu yang seuai dengan
semua bahan,
semua
siswa dan semua pengajar. (Depdikbud, 1982:64)
Materi
merupakan
Dengan
proses
beiajar
Ilmu
Pengetahuan
aspek-aspek masalah sosial yang
demikian
penyajiannya
Sosial
dihadapi
siswa.
dengan
metode
disampaikan
belajar-mengajar yang bervariasi.
Proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial
yang
memanfaatkan lingkungan dilaksanakan dengan pengajaran
unit
karena
proses
belajar-mengajar
pengajaran unit
yaitu
dihadapi
dan memanfaatkan
siswa
berangkat
ini
mempunyai
dari
ciri-ciri
permasalahan
perpaduan
dari
yang
berbagai
bidang ilmu.
A
unit,
or a unit of work, can be defined as a
purposeful
learning experience
focused upon some
socially significant understanding which will modify
the behavior or the learner and enable him to
adjust
to
a
life sitution more
effectively."
(Lavone
A.
Hanna, 1955:101)
Unit
diartikan sebagai pengalaman beiajar
perhatian
kepada
keadaan
masyarakat
yang
yang
memusatkan
penting
untuk
diketahui siswa dan dipecahkannya. Lingkungan yang berada di
sekitar
siswa
dapat
dimanfaatkan
secara
efektif.
Unit
33
menyangkut
berbagai
mata pelajaran.
Menurut
S.
Nasution
(1988:164) bahwa "faktor yang menyatukan ialah masalah
atau
problema
oleh
yang
terkadung dalam pokok yang
diselidiki
murid-murid". Pengajaran unit merupakan cara mengajar dengan
berangkat dari keadaan di masyarakat.
Keadaan
yang dimaksud adaiah masalah-masalah
yang berada di sekitar siswa dan bermanfaat bagi
nya.
kehidupan-
Masalah sosial ini dijadikan topik yang dibahas
proses
atau
sosial
belajar-mengajar.
lingkungan
Di sini siswa,
berpadu dalam unit
guru
dalam
dan
usaha
dalam
masalah
mencapai
tujuan pengajaran yang diinginkan.
Unit dalam rangka pengajaran itu, mempunyai arti
sebagai
satu cara beiajar
dan/atau
mengajar
yang
bermaksud
mengintegrasikan faktor-faktor
pelajaran,
bahan pelajaran dan pengajaran serta hal-hal yang ada
di
sekitarnya
dalam satu
situasi
tertentu
dimana
faktor-faktor
itu berkonfrontasi secara wajar
dalam
kelangsungan
proses
beiajar itu.
(Oemar Hamalik,
1989:20)
Unit sebagai suatu cara mengajar dalam usaha mencapai tujuan
pengajaran yang diinginkan.
Pengajaran
unit sebagai metode belajar-mengajar
dan
guru
mengarahkan
segala
kegiatan
pada
pemecahan
suatu
masalah
yang telah
dirumuskan
lebih
dahulu
secara bersama-sama. (Marsudi Taredja, 1980:2)
di sini ialah cara belajar-mengajar dimana siswa
Permasalahan
yang ditentukan bersama antara guru dan
ini
agar permasalahan itu dapat
menjaga
dilaksanakan
siswa
dan
sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
Guru
harus menjaga agar pelajaran tidak menyimpang dari pokok masalah. Segala sesuatu yang dilaku
kan oleh murid-murid harus senantiasa bertalian
erat
34
dengan
pokok tersebut dan merupakan
eumbangan
guna
mencapai tujuan unit itu. (S. Nasution, 1988:164)
Pokok permasalahan dalam pengajaran unit dipilih oleh
guru
dan
mengingat
pengajaran
unit
minat
mengikuti
para
siswa.
langkah-langkah
masalah yaitu menemukan dan
pemecahan
menganalisis
masalah,
Pada
mengajukan
dasarnya
dalam
merumuskan
hipotesis,
metode
masalah.
mengambil
kesimpulan dan berbuat sesuai dengan hasil tersebut.
Langkah
tahap
persiapan
Menurut
S.
ditempuh
dengan
dan
dikemukakan
oleh
William
Ragan
Pengetahuan
orientasi,
kulminasi,
Dari
(1988:183), pengajaran
langkah
unit
memilih
suatu
baru.
tahap>
untuk
guru
perencanaan,
dalam
tahap
masalah,
menilai
unit
dengan
pedoman
(1982:71)
unit.
dapat
unit,
Langkah-langkah
yang dikutip
melalui
unit
pokok
S. Nastuion ini sejalan
Sosial
Dewey
mengakhiri
mengerjakan unit, mengakhiri
menuju
B.
unit, kegiatan unit dan
Nasution
merencakannya,
unit
pengajaran unit menurut John
yang
pendapat
umum
Ilmu
yaitu
tahap
kegiatan,
tahap
disimpulkan
bahwa
dan tahap evaluasi.
dua
pendapat
itu
dapat
langkah-langkah unit adaiah sebagai berikut:
1. Langkah Orientasi.
2. Langkah Perencanaan.
3.
Langkah Kegiatan.
4.
Langkah Kulminasi.
5. Langkah Evaluasi,
dan
35
6. langkah Menuju Unit yang baru.
Lankah-langkah ini dapat dirinci lebih Ianjut sehingga dapat
lebih jelas.
Langkah orientasi maksudnya uraian secara garis besar
tentang
permasalahan yang dihadapi.
Langkah
orientasi
ini
untuk membantu siswa agar dapat melihat makna dari pengajar
an
unit
yang akan dilaksanakan bagi diri
masyarakat.
siswa
Di samping itu agar dapat ditemukan
dan
bagi
sumber-sum-
ber beiajar yang berada di sekitar sekolah yang dapat diman
faatkan dalam pengajaran tersebut. Tujuan dari orientasi ini
untuk
membangkitkan minat siswa untuk memperdulikan
salahan
serta
perma
yang berada di sekitarnya dan berusaha untuk
memecahkan
langkah
masalah tersebut.
Dengan
turut
demikian
ini akan muncul sub-sub tema yang berkaitan
dari
dengan
pokok permasalahan dan cara-cara pemecahannya.
Langkah
dari
perencanaan merupakan langkah tindak
langkah orientasi.
langkah
kegiatan
langkah
untuk
yang
Langkah perencanaan
merupakan
mengantar
siswa
masuk
nyata
dalam
masyarakat/lapangan.
di
ke
ini
dalam
langkah
perencanan ditentukan pokok masalah yang utama
rincian dari pokok masalah itu menjadi sub masalah.
masalah
Ianjut
itu akan muncul alternatif pemecahannya
Pada
dan
Dari sub
alternatif
pemecahan itu untuk selanjutnya diterjemahkan ke dalam suatu
kegiatan
berupa
yang
nyata.
Kegiatan-kegiatan
kegiatan perorangan dan dapat pula
siswa
berupa
ini
dapat
kegiatan
36
pokok.
Penentuan kelompok ini dapat ditentukan dengan
paraiel,
pola komplementer dan dengan pola
paralei
merupakan
tugas
yang
sama
komplementer
yaitu
pola menentukan
untuk
kerja
dengan
berbeda.
kerja
Pola
pola kelompok paraiel dan pola komplementer.
ini
campuran
pelaksanaannya.
ditentukan
antara
Dalam
waktu
langkah
dan
cara
Alat-alat untuk pelaksanaan kegiatan
sudah
pula
sudah
Pola
dengan
pola menentukan kelompok dengan memadukan
perencaan
Pola
kelompok.
pola menentukan kelompok
tugas untuk masing-masing kelompok
merupakan
campuran.
kelompok
masing-masing
pola
disediakan oleh guru. Dengan demikian langkah perencaan
ini
mengantar siswa untuk melaksanakan kegiatan secara nyata
di
lapangan.
Langkah kegiatan merupakan kegiatan nyata dari
di
lapangan.
mengamati,
bertanya,
Pada
membaca,
berdiskusi
langkah ini
siswa
mengukur,
melakukan
menulis,
dan mengkomunikasikan.
siswa
kegiatan
menggolongkan,
Kegiatan
dalam upaya mengumpulkan informasi untuk memecahkan
ini
masalah
yang dihadapinya.
Langkah
langkah
kulminasi merupakan langkah kelanjutan
kegiatan.
Langkah
ini
dapat
dilakukan
dari
dengan
berbagai cara sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas.
Kegiatan kulminasi ini merupakan pertanggungjawaban terhadap
tugas
yang
tertulis
dan
dibebankan. Laporan ini
tidak tertulis.
dapat
Laporan
berupa
tertulis
laporan
merupakan
37
hasil
kerja
Laporan
siswa yang dituangkan
tidak
dapat
dalam
tertulis merupakan hasil
berupa
benda-benda
dan
bentuk
kerja
tulisan.
siswa
yang
kejadian-kejadian
yang
berkaitan dengan tugas yang dilaksanakannya.
Hasil
kerja
yang berupa kejadi.an
dapat
dilaporkan
dengan bermain per an atau dengan mendemonstrasikan
itu
di depan kelas dan guru.
akan
terlihat
hasil
Dalam kegiatan
kerja
siswa
kejadi.an
kulminasi
sehingga dapat
ini
diambil
kesimpulan tentang keberhasilan proses belajar-mengajar yang
dilaksankan dengan unit.
Langkah
informasi
kegiatan
dari
dan
untuk
merupakan
mengetahui
yang dilaksanakan.
langkah
dengan
evaluasi
tingkat
kegiatan siswa.
dipergunakan
Evaluasi
sebagai
dapat
Tes dengan
untuk
mengumpulkan
keberhasilan
Kegiatan ini
tes dan dengan non tes.
macamnya
langkah
lanjutan
dilaksanakan
berbagai
mengetahui
belajar-mengajar
siswa.
Alat non tes dapat berguna untuk mengetahui
secara
aspek
lengkap.
pada aspek pengetahuan
pengetahuan,
bentuk
keberhasilan
proses
keberhasilan
dari
keterampilan
Hasil pengajaran unit mencakup
yang ada pada diri siswa yaitu aspek pengetahuan,
dan
sikap
tingkat
dan
sikap
aspek-aspek
sikap
dan
keterampilan sehingga guru sebagai pengelola pengajaran unit
dituntut untuk dapat menggunaan alat evaluasi tersebut
agar
dapat
unit
tersebut
mengetahui
tingkat
secara benar.
keberhasilan
pengajaran
38
Menuju unit baru yang dimaksudkan adaiah memulai unit
yang
baru
setelah
selesainya
dan
unit
evaluasi
sebelumnya.
memungkinkan
Langkah
kegiatan
kulminasi
timbulnya
problema
baru yang dapat dijadikan pokok permasalahan
unit
yang baru.
3.4. Manfaat Lingkungan dalam PBM IPS
Di
dalam
lingkungan
bab
terdahulu
telah
diuraikan
yang dimanfaatkan dalam proses
belajar-mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial adaiah lingkungan fisik,
budaya.
yang
Pengarajan unit sebagai salah satu
berangkat dari pokok permasalahan
pula pengajaran
membahas
Ilmu Pengetahuan Sosial
masalah
Pengajaran Ilmu
yang
terdapat
Pengetahuan Sosial ini
sosial
dan
jenis
mengajar
tertentu.
Demikian
di
di
bahwa
sekolah
dasar
dalam
masyarakat.
pokok
permasalahan
disesuaikan dengan pokok bahasan yang terdapat dalam
garis-
garis besar program pengajaran (GBPP).
Guru sebagai penterjemah GBPP dan pengelola pengajar
an
dituntut untuk menyesuaikan p*okok bahasan yang
terdapat
dalam GBPP bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pokok
permasalahan
dan
dengan sumber beiajar
yang
terdapat
di
sekitarnya atau yang terdapat di lingkungannya.
Pokok
mengandung
permasalahan yang diambil dari
beberapa
sub masalah yang
penyelesaian tersendiri.
pokok
masing-masing
Penyelesaian sub
bahasan
perlu
masalah dilakukan
39
dengan
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
tertentu.
Kegiatan
siswa ini dapat berupa karya wisata, survey pengabdian
pada
masyarakat, wawancara dan mengundang nara sumber.
Di
sini
terlihat bahwa
lingkungan
siswa
menemukan masalah untuk dipecahkan
unit.
Lingkungan
sebagai
sebagai
sumber
sebagai
dalam
permasalahan
tempat
pengajaran
dan
sumber informasi untuk pemecahan masalah
juga
tersebut.
Dengan memanfaatkan lingkungan proses belajar-mengajar dapat
lebih
berkesan
DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DI SEKOLAH DASAR
(Studi Deskriptif Analitis terhadap Pemanfaatan Lingkungan
dalam Proses Beiajar Mengajar llmu Pengetahuan Sosia!
pada 4 Sekolah Dasar di Kota Madya Banda Aceh)
TESIS
Diajukan kepada Panita Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi persyaratan menempuh ujian
Magister Pendidikan dalam bidang
Pengembangan Kurikulum
OLEH:
SAKDIAH IBRAHIM
NIM : 8832072
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1991
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Nana^Syaodih Sukmadinata
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Rochman Natawidjaja
PEMANFAATAN LINGKUNGAN
DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DI SEKOLAH DASAR
(Studi Deskriptif Analitis terhadap Pemanfaatan Lingkungan
dalam Proses Beiajar Mengajar llmu Pengetahuan Sosia!
pada 4 Sekolah Dasar di Kota Madya Banda Aceh)
TESIS
Diajukan kepada Panita Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi persyaratan menempuh ujian
Magister Pendidikan dalam bidang
Pengembangan Kurikulum
OLEH:
SAKDIAH IBRAHIM
NIM : 8832072
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1991
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Nana^Syaodih Sukmadinata
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Rochman Natawidjaja
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
UCAPAN
iii
TERIMA KASIH
vi
DAFTAR ISI
BAB
I
BAB II
BAB III
ix
PERMASALAHAN
;
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1. 2
Rumusan Masalah
4
1.3
1.4
1.5
1.6
Definisi Operasional
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Kerangka Tesis
5
7
8
9
METODOLOGI PENELITIAN
11
2.1 Penentuan Kasus Penelitian
2.2 Waktu Penelitian
11
12
2.3 Hubungan Penelitian dengan Sumber Data .
2.4 Teknik Pengumpulan Data
13
13
2.5 Instumen Penelitian
2 .6 Analisis Data
15
16
PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PROSES
BELAJAR
MENGAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DI SEKOLAH
DASAR
17
i/3.1 Pengertian llmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3.2 Lingkungan Sebagai Sumber Beiajar
llmu
Pengetahuan Sosial
3.3 Proses Belajar-mengajar llmu Pengetahuan
Sosial
17
24
30
3.4 Manfaat Lingkungan Dalam Proses Belajar-
mengajar llmu Pengetahuan Sosial
,3.5 Organisasi Kurikulum Bidang Studi
Pengetahuan Sosial
ix
38
llmu
40
Halaman
BAB IV
DESKRIPSI PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
IPS YAANG MEMANFAATKAN LINGKUNGAN
DASAR
BAB V
DI SEKOLAH
46
4.1 Keadaan Sekolah Dasar tempat Penelitian .
4.2 Pelaksanaan Proses Belajar-mengajar IPS
yang Memanfaatkan Lingkungan di
Sekolah
Dasar Kelas demi Kelas
4.3 Matrik Pemanfaatan Lingkungan dalam PBM
IPS di Sekolah Dasar
46
INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN
80
5 .1 INTERPRETASI DATA
'
51
74
80
5.1.1 Cara Memanfaatkan lingkungan
Proses
Beiajar
mengajar
dalam
llmu
Pengetahuan Sosial
80
5.1.2 Jenis Lingkungan yang dimanfaatkan
dalam Proses Belajar-mengajar
llmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
5.1.3 Kegiatan Siswa
dalam
Mengikuti
Proses
Beiajar
mengajar
Yang
Memanfaatkan Lingkungan
5.1.4 Peranan Guru dalam Proses Belajarmengajar
llmu
Pengetahuan
Sosial
yang memanfaatkan lingkungan
81
82
83
5.1.5 Penentuan Keberhasilan PBM IPS yang
Memanfaatkan Lingkungan di
Sekolah
Dasar
5.1.6 Kesesuaian antara Isi Kegiatan
85
PBM
yang Memanfaatkan Lingkungan dengan
GBPP
86
5 .2 PEMBAHASAN
92
5.2.1 Pemanfaatan Lingkungan dalam Proses
Belajar-mengajar
llmu
Pengetahuan
Sosial di Sekolah Dasar
5.2.2 Lingkungan yang Dimanfaatkan
Proses
Beiajar - mengajar
92
dalam
llmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
5.2.3 Kegiatan Siswa
5.2.4 Peranan Guru
97
98
99
Halaman
5.2.5 Penentuan
keberhasilan
Proses
Belajar-mengajar
5.2.6 Kesesuaian
Antara
Isi
Kegiatan
Siswa
dalam
Mengikuti
Proses
Belajar-mengajar
llmu
Pengetahuan
Sosial yang memanfaatkan Lingkungan
dengan Pokok Bahasan yang
terdapat
dalam GBPP
BAB V
•
100
101
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
102
6.1 Kesimpulan
6.2 Rekomendasi
103
106
DAFTAR PUSTAKA
110
DAFTAR LAMPIRAN
112
XI
BAB I
PERMASALAHAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan yang
tujuan member! bekai kepada siswa untuk hidup
ber-
bermasyarakat
dan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
studi
llmu
Pengetahuan
Sosial adalah
salah
yang
disajikan dalam kurikulum sekolah
satu
bidang
dasar.
llmu
Pengetahuan Sosial membahas masalah-masalah yang terdapat di
dalam masyarakat termasuk di dalamnya hubungan antara
manu-
sia dengan lingkungannya.
Lingkungan
merupakan keadaan yang berada di
siswa. Lingkungan ini dapat berupa benda-benda,
sekitar
tumbuh-tum-
buhan, binatang dan manusia dengan segala kegiatannya. Ling
kungan
ini dapat digolongkan menjadi lingkungan
fisik
dan
lingkungan sosial budaya.
Proses belajar-mengajar llmu Pengetahuan Sosial meru
pakan
tujuan
interaksi antara siswa dan guru dalam upaya
IPS yang ditentukan. Tujuan proses
mencapai
belajar-mengajar
IPS membekali siswa untuk dapat hidup dan menyesuaikan
dengan kehidupan masyarakat.
diri
Di
dalam masyarakat terdapat berbagai
masalah
yang
harus dipecahkan. Pokok masalah ini dapat dipecahkan menjadi
sub
masalah sehingga di dalam masyarakat
terdapat
masalah
yang kornpleks.
Pemecahan
masalah yang kornpleks memerlukan
pengeta
huan dan keterampilan dari berbagai bidang ilmu secara
padu.
Siswa sebagai anggota masyarakat harus
ilmu
pengetahuan
yang
dihadapi dalam kehidupan di masyarakat.
jar-mengajar
ngenalan,
di
untuk menghadapi dan
sekolah dasar "perlti
pemahaman sampai dengan
ter-
diberi
memecahkan
bekal
masalah
Proses
dimulai
bela
dengan
keterampilan
pe-
fungsional
yang ada di sekitar lingkungan murid dan lingkungan di
sekolah
itu
berada." (Lampiran keputusan
0412/U/1987,
Siswa
Mendikbud
masalah
dan cara pemecahannya agar siswa dapat
yang dihadapi dan dapat memecahkannya.
dibekali
nomor
: 3).
sekolah dasar dikenalkan kepada masalah yang
masyarakat
mana
keterampilan
yang
fungsional
ada
memahami
Siswa
untuk
di
harus
memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan Ilmu Pengeta
huan
Sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di
sekolah-
sekolah termasuk di sekolah dasar "untuk mengembangkan
berfikir
manusia
GBPP,
kritis
dan kreatif siswa dalam
dan lingkungan hidupnya."
melihat
cara
hubungan
(Kurikulum SD kelas
: 71). Ilmu Pengetahuan Sosial membekali siswa
III,
tmtuk
dapat
memecahkan
sehari-hari.
masalah
yang
dihadapi
dalam
Lingkungan dapat dimanfaatkan
kehidupan
sebagai
sumber
atau materi beiajar karena lingkungan sebagai sumber masalah
untuk dipecahkan.
Lingkungan
Pengetahuan
Pertama;
sebagai
salah satu sumber
beiajar
Sosial dapat dimanfaatkan dengan 2 (dua)
membawa siswa masuk ke dalam lingkungan.
Ilmu
cara.
Hal
dilakukan dengan mengadakan karya wisata, pengamatan,
ini
kerja
lapangan dan mengadakan wawancara.
Kedua;
ini
membawa lingkungan masuk ke dalam kelas. Cara
dilakukan
dengan membawa
aslinya,
membawa
kedua
tiruannya
dan membawa nara sumber masuk ke dalam kelas.
Guru
sebagai pembawa dan pengembang kurikulum
dapat
memilih lingkungan dan menentukan cara-cara yang tepat untuk
memanfaatkannya dalam proses belajar-mengajar yang
dilaksa-
nakan. Gurulah yang membawa kurikulum menjadi kenyataan.
Lingkungan yang terdapat di sekitar siswa tidak
ter
hingga banyaknya.-Guru dituntut untuk memilih jenis ling
kungan yang dapat menunjang'pencapaian tujuan proses belajar-
mengajar IPS yang dilaksanakan,di samping itu dituntut juga
untuk mejiekan hal-ha'l dari lingkungan, i'tu-y*ng'menghambat---
pencapaian tujuan. proses" belajar-mengajar tsb.
Guru
dituntut
untuk mempersiapkan,
membimbing
mengarahkan proses belajar-mengajar itu sehingga dapat
capai tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Guru
dan
men-
sebagai
pengelola
proses belajar-mengajar harus
merencanakan
proses
belajar-mengajar
itu
mempersiapkan
yang akan berlangsung,
hanya akan dapat
dan
karena
proses
berlangsung
dengan
baik apabila direncanakan dengan cermat.
Penggunaan
lingkungan dalam proses
belajar-mengajar
bidang studi Ilmu Fengetahuan Sosial dapat melalui
macam dan bentuk kegiatan.
kelas
ini
berbagai
Kegiatan ini berlangsung di dalam
dan dapat berlangsung di luar kelas.
Kegiatan
siswa
mempunyai isi tertentu yang harus dikuasai siswa
dalam
proses belajar-mengajar.
Guru sebagai pengelola proses belajar-mengajar berpe-
gang
kepada
garis-garis besar program
pengajaran.
demikian
isi dari kegiatan-kegiatan dalam
mengajar
IPS
proses
diharapkan sesuai dengan pokok
Dengan
belajar-
bahasan
yang
terdapat dalam garis-garis besar program pengajaran (GBPP).
Kesesuaian
yang
antar isi kegiatan dengan
terdapat dalam GBPP inilah yang ingin
pokok
diungkap
bahasan
dalam
penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
Pokok
permasalahan
yang
menjadi
fokus
adalah bagaimana guru memanfaatkan lingkungan
penelitian
dalam
proses
belajar-mengajar di sekolah dasar.
Pokok permasalahan ini dapat dirinci menjadi beberapa
pertanyaan penelitian,
yaitu:
1. Bagaimana
di
cara guru memanfaatkan lingkungan yang
berada
sekitar siswa dalam proses belajar-mengajar Ilmu
Pe
ngetahuan Sosial di sekolah dasar.
2. Lingkungan apakah yang dimanfaatkan dalam proses belajarmengajar Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar
terse
but?
3. Kegiatan-kegiatan
dasar
apakah
yang dilakukan
itu dalam mengikuti proses
siswa
sekolah
belajar-mengajar
Ilmu
Pengetahuan Sosial yang memanfaatkan lingkungan?
3. Peranan
apa yang dilakukan gumi dalam
mengelola
belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang
proses
memanfaat
kan lingkungan di sekolah dasar tersebut?
5. Pertimbangan apakah yang dipergunakan guru untuk menentu
kan keberhasilan proses belajar-mengajar di sekolah dasar
tersebut?
6. Apakah
isi kegiatan siswa sekolah dasar dalam
proses belajar-mengajar IPS yang memanfaatkan
mengikuti
lingkungan
itu sesuai dengan pokok bahasan yang terdapat dalam
GBPP
IPS yang berlaku?
1.3. Definisi Operasional
Penelitian ini difokuskan kepada pemanfaatan
yang
berada di sekitar siswa dalam proses
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
di
sekolah
lingkungan
belajar-mengajar
dasar,
untuk
lebih
memperjelas permasalahan maka dijelaskan secara operasional.
1. Pemanfaatkan lingkungan yang dimaksudkan penggunaan ling
kungan untuk keperluan suatu kegiatan tertentu. Lingkung
an itu digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
akan
ini
dicapai.
Berkaitan dengan
lingkungan
permasalahan
digunakan sebagai
alat
yang
penelitian
untuk
mencapai
tujuan proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial di
sekolah dasar.
2. Lingkungan yang dimaksudkan adaiah keadaan yang berada di
sekitar
siswa yang berada pada radius 1 km.
sekolah.
Lingkungan ini dapat berupa
buh-tumbuhan, binatang, manusia,
Hasil
karya
dari
pusat
benda-benda,
tum-
dan hasil karya manusia.
manusia ini berupa hubungan
antar
manusia
sehari-hari, termasuk di dalamnya tempat-tempat
hubungan
antar manusia dan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.
3. Proses
guru
belajar-mengajar yang dimaksud
dengan siswa dalam usaha mencapai tujuan
Interaksi
kelas.
ini
berlangsung di dalam kelas
Interaksi di dalam kelas dapat
informasi,
siswa.
interaksi
pemberian
tertentu.
dan
di
berupa
tugas dan penyerahan
antara
luar
pemberian
hasil
kerja
Sedang yang berlangsung di luar kelas dapat berupa
pelaksanaan tugas oleh para siswa.
Pelaksanaan tugas ini dapat berupa mengamati,
menghitung
menggolongkan, menulis dan melaporkan.
4. Ilmu
jaran
Pengetahuan Sosial yang dimaksud adaiah mata
yang disajikan di dalam garis-garis besar
pelaprogram
pengajaran
di sekolah dasar mulai dari kelas III
sampai
dengan kelas VI.
5. Sekolah dasar yang dimaksudkan adaiah lembaga
pendidikan
formal yang paling bawah tingkatannya. Sekolah dasar
ini
memiliki
Pe
6 kelas dan menyajikan mata pelajaran Ilmu
ngetahuan Sosial mulai dari kelas III sampai dengan kelas
Waktu
VI.
menjadi
beiajar bagi siswa sekolah dasar
3 (tiga)
ini
dibagi
catur wulan yaitu catur wulan I
bulan
Juli - Oktober, catur wulan II berlangsung bulan November
Februari, dan catur wulan III berlangsung mulai
bulan
Maret - Juni. Penelitian dilakukan satu catur wulan yaitu
pada catur wulan II.
Dengan
demikian permasalahan penelitian
itu
adaiah
bagaimana pemanfaatan keadaan di sekitar sekolah yakni
radius
1 km oleh guru dalam menyelenggarakan
jar-mengajar
proses
bidang studi IPS seperti yang tercantum
pada
bela
dalam
GBPP di Sekolah Dasar catur wulan II?
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
tentang
bagaimana guru memanfaatkan lingkungan
deskripsi
di
siswa dalam proses belajar-mengajar Ilmti Pengetahuan
sekitar
Sosial
di Sekolah Dasar, terutama berkenaan dengan:
1. Cara guru memanfaatkan lingkungan yang berada di
siswa
dalam
proses
belajar-mengajar
Ilmu
sekitar
Pengetahuan
Sosial
di
sekclah dasar.
2. Lingkungan
yang dimanfaatkan dalam proses
ajar Ilmu Pengetahuan Sosial di
3. Kegiatan-kegiatan
yang
belajar-meng
sekolah dasar.
dilakukan
siswa
sekolah dasar
dalam mengikuti proses belajar-mengajar Ilmu
Pengetahuan
Sosial yang memanfaatkan lingkungan.
4. Peranan guru dalam mengelola proses belajar-mengajar Ilmu
Pengetahuan Sosial yang memanfaatkan lingkungan di
seko
lah dasar.
5.
Pertimbangan
yang
dipergunakan
guru
keberhasilan
proses belajar-mengajar
untuk
yang
menentukan
memanfaatkan
lingkungan di sekolah dasar.
6. Kesesuaian
isi kegiatan siswa sekolah dasar dalam
meng
ikuti proses belajar-mengajar yang memanfaatkan lingkung
an dengan pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP IPS yang
berlaku.
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil
sebagai
bahan
kurikulum
penelitian
diharapkan
masukkan bagi
di sekolah dasar,
perbaikan
dapat
dipergunakan
dan
penyempurnaan
terutama bagi yang
terkait
di
dalamnya.
1. Bagi guru sekolah dasar yang bersangkutan hasil peneliti
an
dapat
dipergunakan
sebagai
dasar
untuk
membuat
9
persiapan, melaksanakan dan menentukan keberhasilan
pro
ses belajar-mengajar yang dilaksanakan.
2.
Bagi
Kepala Sekolah Dasar hasil penelitian dapat
gunakan
sebagai
ngelolaan
pertimbangan menentukan
lembaga itu terutama pada
diper
kebijakan
pengelolaan
pe-
proses
belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
3.
Bagi pengembang kurikulum hasil penelitian dapat dipergu
nakan sebagai pertimbangan menentukan sarana dan prasara-
na
yang
berkaitan dengan proses
belajar-mengajar
Ilmu
Pengetahuan Sosial di sekolah dasar.
1.6 Kerangka Tesis
Dalam
penyajian tesis ini disusun dari bab I
sampai
bab VI.
Bab I berisi tentang latar belakang masalah,
masalah,
dari
pembatasan masalah,
penelitian
Bab
membahas
II
tujuan penelitian dan
rumusan
kegunaan
ini.
membahas
tentang
metodologi
yang
berarti
tentang bagaimana penelitian ini dilaksanakan.
dalam Bab II
ini disajikan penentuan kasus penelitian,
penelitian,
hubungan
pengumpulan data,
Bab
III
peneliti dengan sumber
data,
Di
waktu
teknik
instrumen penelitian dan analisis data.
membahas tentang landasan
teori.
Di
disajikan hasil studi kepustakaan tentang pemanfaatan
sini
ling
kungan dalam proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial
10
di
sekolah
dasar.
Secara rinci di dalam
bab
tentang pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial,
ini
lingkungan seba
gai sumber beiajar ilmu pengetahuan sosial, proses
mengajar
dibahas
belajar-
Ilmu Pengetahuan Sosial, manfaat lingkungan
dalam
proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan terakhir
ogranisasi kurikulum bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial.
Bab
proses
IV
ini membahas tentang
deskripsi
pelaksanaan
belajar-mengajar Ilmu. Pengetahuan Sosial di
sekolah
dasar yang memanfaatkan lingkungan. E>alam bab ini dipaparkan
hasil pengamatan, hasil wawancara dan hasil studi dokumentasi.
Hasil
dalam
dari ketiga kegiatan itu diolah dan
bentuk
paparan pelaksanaan
proses
disajikan
belajar-mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar dengan memanfaatkan
yang berada di sekitar siswa.
Bab
bab
V menyajikan intepretasi dan
pembahasan.
ini diuraikan intepretasi dari data yang
deskripsi.
Di
samping
intepretasi
tertera
disajikan
Dalam
pada
pembahasan
terhadap data yang diperoleh di lapangan.
Bab
VI membahas kesimpulan dan rekomendasi. Bab ini
menyajikan kesimpulan yang diperoleh dari
hasil
penelitian
dan rekomendasi dari peneliti berkaitan dengan hasil peneli
tian tersebut.
BAB III
PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Sesuai
dengan judul tesis, maka Bab III
ini
berisi
studi literatur tentang pemanfaatan lingkungan dalam
proses
belajar-mengajar
yang
Ilmu Pengetahuan Sosial di
mencakup pembahasan tentang:
sekolah
(1) Pengertian
dasar
Ilmu
Pe
ngetahuan Sosial, (2) Lingkungan sebagai sumber beiajar Ilmu
Pengetahuan Sosial, (3) Proses Belajar-mengajar Ilmu
tahuan Sosial, (4) Manfaat lingkungan dalam proses
mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial, (5) Organisasi
Penge
belajar-
kurikulum
bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial.
3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada kurikulum sekolah dasar tahun 1963 belum
muncul
istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai bidang
studi.
Kurikulum
sekolah
dasar tahun 1968 menyajikan
ilmu
bumi,
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang
studi
sejarah dan kewargaan negara.
mulai dikenal pada kurikulum sekolah dasar tahun 1975.
Sejak
dilaksanakannya
kurikulum tahun 1975
di
sekolah-sekolah, telah terjadi penyesuaian-penyesuaian bidang penggarapan di sekolah-sekolah yang ber-
sangkutan.
mata pelajaran pengetahuan
17
sosial
telah
18
digabungkan ke dalam suatu bidang studi,
yang kita
kenal sekarang sebagai Bidang Studi Ilmu Pengetahuan
Sosial atau disingkatkan menjadi Bidang Studi
IPS.
(Nursid Sumaatmadja,
1980: v)
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai gabungan dari mata pelajaran
pengetahuan sosial yaitu dari Sejarah dan Ilmu Bumi. Organi
sasi
kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat
correlated
karena pembahasannya masih kelihatan batas antara mata pelajaran pengetahuan sosial yang satu dengan yang Iain meskipun
merupakan eatu bidang studi.
Kurikulum
dengan
sekolah
lahirnya
kurikulum
dasar
tahun
1975
disempurnakan
kurikulum sekolah dasar tahun
tahun
1984
Ilmu
Pengetahuan
1984.
Sosial
pada
bersifat
integratif dari mata pelajaran pengetahuan sosial yang
Organisasi
sehingga
lain
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
bersifat
ada.
integrited,
batas antara mata pelajaran yang satu dengan
dihilangkan
dan
disajikan
dengan
yang
pendekatan
yang
integratif pula.
Ilmu Pengetahuan Sosial erat hubungannya dengan
sosial.
ilmu
Ilmu sosial merupakan ilmu pengetahuan yang membahas
hubungan manusia dengan masyarakat dan juga membahas tingkah
laku manusia dalam bermasyarakat.
"The social
the
deal
fields
behavior
and
of
knowledge which
his
social intitution"
with
sciences
mean's
(Ralph
C.
are
social
Preston,
1968:4).
Ilmu sosial sebagai bidang ilmu yang membahas tingkah
laku
sosial
manusia
dan
tingkah
laku
manusia
dalam
19
hubungannya dengan institusinya. Tingkah laku sosial manusia
ini terdiri berbagai aspek sehingga ilmu sosial terdiri dari
berbagai bidang ilmu.
Ilmu
studi
dan
Pengetahuan
Sosial yang
juga
sosial merupakan bidang kajian yang
masalah-masalah
yang
dihadapi
sering
disebut
menelaah
manusia
gejala
di
dalam
masyarakat.
"The social studies program is focused
interaction
of people with each other and with their
and natural environment."
Dari
Sosial
nya.
(mlchaelis,
on
the
human
1975:322)
pengertian ini terlihat bahwa Ilmu
Pengetahuan
membahas hubungan antara manusia dengan
lingkungan-
Dalam
lingkungan terdapat berbagai
masalah.
Masalah
yang terdapat di lingkungan siswa terdiri dari sub-sub
mas
alah. Sub-sub masalah inilah yang dibahas oleh Ilmu Pengeta
huan
Sosial. Penyajian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
So
sial pada kurikulum sekolah dasar dalam upaya turut mewujudkan tujuan pendidikan.
Social studies
education has as its
particular
mission
the
task of helping
young
people
develop
competencies
that enable them to deal with,
and
to
some extent manage, the physical and social forces of
the
world
in
which
they
live.
(John
Jarolemik,
1967:3)
Ilmu Pengetahuan Sosial berusaha membantu siswa menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu Pengetahuan
Sosial bukan hanya bersifat teoritis tetapi lebih menekankan
pada hal-hal yang praktis.
Ilmu Pengetahuan Sosial
kan kepada masalah yang dihadapi dalam lingkungan.
memusat-
20
Dalam membahas memecahkan masalah yang dihadapi manu
sia,
maka
Ilmu Pengetahuan
Sosial
memanfaatkan
berbagai
bidang ilmu sosial secara bersama dan terpadu.
Menurut Pedoman IPS untuk guru memberikan
pengertian
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai berikut:
Ilmu
Pengetahuan Sosial adaiah
pelajaran
yang
merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial;
dapat juga kita katakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan mata pelajaran yang menggunakan bagianbagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial; ilmu pengeta
huan mempelajari manusia dengan lingkungan sosial dan
lingkungan fisiknya untuk memahami masalah-masalah
sosial. (Depdikbud, 1982:2)
Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan bidang dari
yang
digunakan untuk membahas masalah yang
dalam
kehidupannya.
"The
social
studies
are
of
social science that are selected
teaching
in
elementary and secondary schools."
1968:4)
William B.
sosial
dihadapi
portions
Preston,
ilmu
siswa
those
for
of
use
in
(Ralph
C.
Hal ini sejalan dengan yang diuraikan oleh
Ragan (1966:291) bahwa,
"The
that
term is now generally used to
designate
phase of the curriculum in elementary and
high
schools that deals with the relations of human beings
to one another and to
their environment".
Dari pendapat ini lebih jelas bahwa Ilmu Pengetahuan
merupakan
Sosial
bidang ilmu sosial yang dipilih dan diajarkan
di
sekolah dasar dan di sekolah menengah.
Ilmu Sosial yang banyak mewarnai dan sering digunakan
dalam
Ilmu
ekonomi,
Pengetahuan Sosial
antropologi,
ilmu
adaiah
politik
geografi,
dan
sejarah,
soiologi.
Ilmu
21
Pengetahuan
menjadi
Sosial
manusia
diharapkan
agama.
dan warga negara yang
baik
agar
siswa
seperti
yang
oleh dirinya sendiri, orang tua, masyarakat
"The
program
diajarkan di sekolah dasar
ultimate
objectives
of
the
is the improvement of living".
1966:292).
Kehidupan
dirumuskan
dalam
(William
yang baik dan yang
bentuk tujuan
social
studies
B.
Ragan,
diharapkan
pendidikan
dan
sudah
nasional
yang
terdapat dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila,
ber—
tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,
yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa
terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawafo, mandiri,
jasmani dan rohani.
cerdas dan terampil serta
sehat
Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan
dan memperdalam rasa cinta pada tanah air,
mempertebal
semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan
so
sial.
Sejalan dengan itu dikembangkan iklim beiajar
dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya pada
diri
sendiri serta sikap dan prilaku yang
inovatif
dan kreatif. (GEHN, th. 1988:133-134)
Tujuan
dirumuskan
Pendidikan
dalam
Nasional
Undang-undang
secara
Nomor
2
lebih
tentang
jelas
Sistem
Pendidikan Nasional.
Pendidikan
Nasional
bertujuan
mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia
seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman
dan
bertaqwa
terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
dan
berbudi
pekerti
luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan
kebangsaan."
(UU RI Nomor 2 th. 1989 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional : 6)
Dalam
maka
usaha
mewujudkan tujuan
Pendidikan
tujuan itu dirinci menjadi tujuan dengan
Nasional
lingkup
dan
22
sasaran yang lebih jelas. Tujuan Pendidikan Nasional dirinci
menjadi
tujuan institusional, tujuan kurikuler
dan
tujuan
instruksional.
Tujuan institusional sekolah dasar adaiah:
Pertama;
mendidik murid agar menjadi manusia
Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila yang mampu
membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggung
jawab
terhadap pembangunan bangsa.
Kedua; memberi bekal kemampuan yang diperlukan
bagi murid untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat
yang lebih tinggi.
Ketiga;
memberikan bekal kemampuan dasar untuk
hidup di
masyarakat dan mengembangkan diri
sesuai
dengan bakat minat,
kemampuan dan
lingkungannya"
(Kurikulum
sekolah dasar,
Landasan Program
dan
Pengembangannya : 3)
Tujuan
institusional
tujuan kurikuler.
da
untuk mewujudkannya
dirinci
menjadi
Tujuan yang pencapaiannya dibebankan kepa
bidang studi. Salah satu bidang studi yang disajikan
di
sekolah dasar adaiah Ilmu Pengetahuan Sosial.
Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial mencakup aspek
aspek
lanjut
dasar
Sosial,
pengetahuan
tentang
dapat
dan aspek
keterampilan.
Rincian
tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
dilihat dalam pedoman
umum
Ilmu
di
lebih
sekolah
Pengetahuan
buku untuk guru sekolah dasar (1982:16-18),
a.
nilai,
yaitu:
Tujuan di bidang nilai dan sikap
1) mengakui dan menghormati harkat manusia;
2. mengakui dan menerima nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila;
3) menerima nilai-nilai dalam agama masing-masing;
4) memupuk sikap toleransi terhadap agama lain;
5) menghormati perbedaan adat-istiadat, kebudayaan
suku bangsa dan bangsa-bangsa lain;
negara
dan
6) bersikap positif terhadap bangsa,
rela membangun serta mempertahankannya;
23
7) menghormati milik orang lain dan negara;
8) memupuk sikap terbuka bagi
perubahan-perubahan
di
dunia dan nilainya berdasarkan
norma-norma
yang dimilikinya.
b.
Tujuan
di bidang pengetahuan dan pengertian
ten
tang:
1) sejarah
kebudayaan
bangsa
sendiri
dan
umat
manusia;
2)
lingkungan geografi tempat manusia hidup
serta
interaksi
antara
manusia
dengan
lingkungan
fisiknya;
3) cara manusia memerintah negaranya;
4) struktur
kebudayaan dan cara hidup manusia
di
negara
sendiri
dan
negara-negara
lain
yang
dekat maupun jauh;
5) cara
manusia membudayakan lingkungannya
untuk
menjamin hidupnya dan mempertinggi kesejahteraan bangsanya;
6) pengaruh
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi terhadap hidup manusia, taraf
hidup,
rekreasi, kemampuan untuk memproduksi dan
mendistribusi barang-barang komunikasi dan
trans
port;
7)
pengaruh bertambahnya penduduk terhadap
kungan fisik dan sumber daya alam.
ling
c. Tujuan di bidang keterampilan yakni siswa diharap
kan dapat menguasai:
1) kecakapan
untuk
memperoleh
pengetahuan
dan
informasi dari bacaan, ceramah, diskusi, film;
2) keterampilan berfikir, menafsirkan dan menyusun
informasi yang diperolehnya dari berbagai
sum
ber ;
3) kecakapan untuk meninjau informasi secara
kritis serta membedakan fakta dan pendapat;
4) kecakapan untuk mengambil keputusan berdasarkan
fakta-fakta dan pemikiran;
5) kecakapan
dalam
menggunakan
metode
problem
solving (cara untuk menyelesaikan masalah);
6) keterampilan
dalam menggunakan alat-alat
ilmu
pengetahuan sosial seperti globe, peta, grafik;
7) keterampilan dalam membuat laporan,
menggambar
peta, mengadakan observasi, wawancara dan melakukan penyelidikan kecil-kecilan.
24
Dengan demikian Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu
mata pelajaran yang dipilih dari ilmu sosial yang
di sekolah dalam upaya membekali pengetahuan,
sikap
dan nilai-nilai kepada siswa untuk
masalah
yang
dihadapi dalam
diajarkan
keterampilan,
dapat
kehidupan.
Ilmu
memecahkan
Pengetahuan
Sosial sebagian dari ilmu sosial.
Tujuan kurikuler diwujudkan dengan merinci tujuan itu
menjadi tujuan instruksional yaitu tujuan yang pencapaiannya
dibebankan pada setiap proses beiajar mengajar.
3.2. Lingkungan Sebagai Sumber Beiajar IPS
Lingkungan
siswa
baik
merupakan keadaan yang berada di
itu yang berupa keadaan
fisik
sekitar
maupun
sosial
yang berpengaruh terhadap perkembangan
kungan
berupa kondisi-kondisi tertentu
yang
keadaan
anak.
"Ling
dikendalikan,
diatur atau dimanupulasi guna menciptakan situasi pengajaran
yang kondusif." (Nana Sudjana, dan Ahmad Rivai,
1989:64)
Lingkungan
dipergunakan
sebagai
yang berada di sekitar siswa dapat
sumber
pengajaran.
dalam
usaha
mencapai
tujuan
"Lingkungan merupakan sumber pelajaran yang
ternilai harganya."
Lingkungan
menunjang
beiajar
(S.
Nasution,
1988:171).
itu harus dipilih dan diatur
pencapaian
tujuan
tak
pengajaran
agar
secara
dapat
efektif.
"Lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam pengajaran terdiri
dari
3
macam yaitu lingkungan fisik,
sosial
dan
budaya."
25
(Depdikbud,
1987:24).
Lingkungan fisik
merupakan
keadaan
yang berupa benda-benda yang berada di sekitar siswa.
Lingkungan
sosial merupakan hubungan antara
yang mempengaruhi perkembangan siswa.
dapat
berupa
misalnya
organisasi
dan
Lingkungan sosial
Sedangkan
Kelurahan,
Koperasi,
PKK dan sebagainya.
merupakan
hasil kerja manusia yang berada di sekitar
misalnya
upacara-upacara
Menurut S.
ini
perkumpulan-perkumpulan,
Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),
sebagainya.
manusia
keagamaan,
lingkungan
candi,
Nasution (1983:13-14),
budaya
siswa
musium
dan
bahwa:
Lingkungan
yang mempengaruhi siswa adaiah ling
kungan
alamiah dan lingkungan sosial
budaya.
Ling
kungan sosial budaya mengandung 2 unsur yakni:
(a) unsur sosial yakni interaksi di antara manusia,
(b) dan unsur budaya yakni bentuk kelakuan yang
sama
yang terdapat di kalangan kelompok manusia.
Lingkungann
yang berada di sekitar siswa baik
dan sosial budaya dapat dimanfaatkan untuk
pengajaran
fisik
mencapai
yang telah ditentukan. Guru mengatur
tujuan
lingkungan
yang berada di sekitar siswa agar dapat menunjang pencapaian
tujuan tersebut.
"The quality of the program is determined in the
final
analysis
by the procedures used to
make
the
social
studies
functional
and
meaningful
for
children." (William B. Ragan, 1966:300)
Lingkungan
yang dimanfaatkan dalam proses
belajar-mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial itu harus diatur agar dapat
kepada
tujuan
yang akan dicapai dan
berarti secara fungsional bagi siswa.-
terarah
mempunyai makna
yang
26
Pengajaran
permasalahan
dari
Ilmu
Pengetahuan Sosial
yang timbul di masyarakat.
berangkat
Masalah
bersumber
keadaan yang berada di sekitar siswa. Dengan
demikian
lingkungan sebagai sumber problema bagi siswa dan
sebagai
karena
sumber
itu
pengajaran Ilmu
Pengetahuan
lingkungan sangat bermanfaat
dari
sekaligus
Sosial,
dalam
oleh
pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pemanfaatan
Pengetahuan
pertama
lingkungan
Sosial
dalam
dapat dilakukan dengan dua
yaitu
dengan membawa siswa masuk ke masyarakat dan
kedua
masyarakat
luar
siswa
Ilmu
cara
membawa masyarakat masuk ke dalam kelas.
ke
pengajaran
Membawa siswa masuk
berarti proses belajar-mengajar
kelas. Dengan membawa siswa masuk ke
terjadi
masyarakat
di
maka
akan mendapatkan pengalaman langsung.
The
children
learn
by doing
by
coordinating
their existing knowledge with the acquisition of
new
knowledge (and perhaps new skills) in
accomplishment
their task. (Merritt P.. 1961:146)
Siswa
memasuki masyarakat dapat memperoleh pengetahuan
keterampilan
baru
yang
tidak
terungkap
selaina
dan
proses
belajar-mengajar di dalam kelas.
Di
luar kelas siswa memperoleh hal-hal
yang
berguna sehingga beiajar di dalam masyarakat lebih
sangat
menarik.
"Learning out-of-doors is still learning however more roman
tic it may be than learning 'in doors.'"
1956:433).
Proses
belajar-mengajar
menyalurkan kemampuan
di
(Earl
luar
siswa dengan leluasa.
S.
Johnson,
kelas
dapat
"Through
field
27
experience
they
community
S.
come to know,
as a way of life
Johnson.
luar
may
1956:433).
feel
their
"aching with vividness'."
(Earl
yang
menerapkan
kegiatan
melihat dan merasakan
terdapat di dalam
masyarakat.
di
sendiri
Siswa
dapat
pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas
untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
siswa
and
Siswa dengan melakukan
kelas dapat mengetahui,
problema
see.
sendiri
akan
Pemecahan masalah
membuatnya lebih
berkesan
oleh
dan
lebih
masalah
dan
fungsional.
Siswa
akan
memecahkannya
yang
menemukan
dengan
dikemukakan
sendiri
cara sendiri. Hal ini
oleh
filsuf
Rousseau
sesuai
dengan
bahwa
"Segala
pengetahuan Emile harus diperoleh dengan pengamatan sendiri,
dengan
alat-alat
yang
dibuat
sendiri,
sendiri, membentuk sendiri." (S. Nasution,
beiajar
di
masyarakat
masyarakat.
dilakukan
siswa dapat
karya
wisata,
survey,
bekerja
1986:88).
berperan
Membawa siswa masuk ke dalam
dengan
dengan
Dengan
aktif
dalam
masyarakat
dapat
pengabdian
pada
masyarakat dan wawancara.
Karya
wisata
merupakan
kegiatan
proses
belajar-
mengajar dengan membawa siswa ke masyarakat untuk mengadakan
pengamatan
mengurangi
sudah
hal
langsung
kepada
keadaan
masyarakat
fungsi dari kegiatan rekreasi. Karya wisata
ditentukan tujuan yang akan dicapai. Ditentukan
yang harus diamati, diwawancarai dan dikumpulkan
tanpa
ini
haldalam
28
kegiatan
tersebut.
kegiatan
rekreasi
Dengan
karya
Dengan kata lain karya
yang
wisata
terarah
siswa
kepada
akan
wisata
tujuan
memahami
sebagai
tertentu.
masalah
yang
dihadapi di dalam masyarakat dan dapat berpartisipasi
untuk
memecahkan masalah tersebut.
Survey
mengumpulkan
yang
data
dimaksud
dan
adaiah
informasi
kegiatan
tentang
untuk
masalah-masalah
sosial dan cara pemecahannya. Kegiatan survey ini
dilakukan
dengan
diperoleh
perencanaan
yang
sistematis
sehingga
informasi yang tepat sesuai apa yang diinginkan. Siswa dapat
menyumbangkan
pemikirannya untuk menemukan
dan
memecahkan
suatu masalah yang dihadapi di masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat maksudnya kegiatan siswa
untuk
turut bekerja bersama-sama dengan anggota
lainnya
dari
memperbaiki
masalah
mengadakan
salah satu aspek atau
yang
dihadapi
pengabdian
dalam
masyarakat
beberapa
kehidupan.
siswa
dapat
hubungan langsung dengan masyarakat dan mengalami
cara
dan
masyarakat
bagaimana sulitnya memperbaiki
aspek
Dengan
merasakan
bagaimana
aspek-aspek
yang
terdapat di masyarakat.
Interview
atau
mengadakan
interview
siswa
wawancara dengan
siswa
untuk
bertanya
seorang
ahli.
Kegiatan
ini pertanyaan-pertanyaan yang
secara
sehingga
merupakan kegiatan
garis
besar
sudah
harus
dipersiapkan
ditanyakan
oleh
guru
wawancara menjadi terarah kepada tujuan yang
akan
29
dicapai.
Dengan
kegiatan
interview
siswa
mendapatkan
informasi lansung dari sumbernya yaitu orang yang ahli dalam
bidangnya.
Membawa
masyarakat
atau lingkungan masuk
ke
dalam
kelas. Hal ini dilakukan dengan membawa sumber informasi itu
ke
hadapan
siswa di dalam kelas.
benda-benda,
Nara
dan
peristiwa dan nara sumber atau
dapat
berupa
seorang
ahli.
sumber ini dapat memberikan pengetahuan,
nilai-nilai
kelas.
itu
Sumber ini
yang
dimilikinya kepada
keterampilan
siswa
di
Siswa akan lebih berkesan karena diperoleh
langsung
dari sumbernya tanpa
depan
informasi
perantara.
Siswa
juga
lebih tertarik karena suasana beiajar dapat bervariasi. Nara
sumber
yang
berupa
seorang
mengungkap
masalah-masalah
dialaminya.
Siswa
akhli
yang
di
bidangnya
dihadapi
akan dapat memperoleh
dan
akan
yang
pengetahuan
yang
baru dan cara menyampaikan yang baru pula.
Dengan
mengajar
menarik.
kepada
memanfaatkan
Ilmu
lingkungan
Pengetahuan
Sosial
belajar-
bervariasi
dan
Pemerintah Republik Indonesia memberikan kesempatan
sekolah
dasar untuk mengembangkan
mengajar
dengan
memanfaatkan
dilihat
dalam
keputusan
0412/U/1987
Sekolah
akan
proses
lingkungan.
Menteri
proses
Hal
Depdikbud
tentang penerapan muatan lokal dalam
belajarini
dapat
RI
nomor
Kurikulum
Dasar yakni dinyatakan bahwa:
Muatan
lokal adaiah program pendidikan yang isi
dan media penyampaiannya dikaitkan dengan
lingkungan
30
alam,
lingkungan
kebutuhan
daerah
(Depdikbud,
Dan
1987:v)
lebih jelas lagi dalam garis-garis besar program peng
ajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk sekolah
"dimanfaatkan
bud,
sosial,
lingkungan budaya
dan
yang perlu
dipelajari
murid.
dasar.
lingkungan sebagai sumber beiajar".
bahwa
(Depdik
1987:72)
3.3. Proses Belajar-Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa
Proses
belajar-mengajar merupakan
interaksi
dengan
guru dalam usaha
mencapai
tujuan
sedang
mengajar
Beiajar
kepada
menunjuk
kegiatan
kepada siswa,
guru. Piloses
beiajar
antara
tertentu.
menunjuk
mengajar
merupakan
pertautan dari kegiatan siswa dan guru.
Mengajar atau teaching merupakan kegiatan atau
perlakukan profesional yang dilakukan oleh guru.
Beiajar merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan
oleh siswa sebagai akibat atau respon
terhadap
kegiatan mengajar yang telah dilakukan oleh guru.
Keseluruhan pertautan kegiatan yang memungkinkan dan
berkenaan
dengan terjadinya
interaksi
belajarmengajar
disebut
pengajaran
Syaodih S., 1988:6)
Guru
sangat
(instruction).
berperan di dalam membimbing
berlangsungnya
proses
dan
belajar-mengajar.
(Nana
mengarahkan
Kegiatan
dan
keaktifan siswa tergantung kepada persiapan, pengarahan
bimbingan
yang dilakukan oleh guru. Gurulah
yang
dan
memegang
kendali dalam proses belajar-mengajar.
Proses
berangkat
dari
belajar-mengajar
problema
yang
Ilmu
Pengetahuan
dihadapi
siswa
di
Sosial
dalam
31
masyarakat.
Problema atau masalah yang dihadapi
masyarakat
dijadikan bahan untuk dibahas dan dipecahkan dalam
kegiatan
beiajar mengajar.
masalah-
Siswa dihadapkan langsung dengan
masalah yang terjadi di masyarakat secara nyata..
Dalam proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial
guru
dapat
masalah
menyajikan dan memberi
yang
makna
terdapat di sekitar siswa
kepada
agar
masalah-
masalah
dapat bermakna bagi kehidupan siswa dalam masyarakat.
itu
Siswa
dapat menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapinya
masyarakat.
kornpleks
secara
Masalah
sehingga
terpadu.
berbagai
yang
terdapat
di
masyarakat
memerlukan berbagai bidang
pada dasarnya masalah
aspek itu,
yang
di
sangat
ilmu
sosial
terdiri
tiap aspek memerlukan pemecahan
dari
sesuai
dengan bidangnya.
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bukan merupa
kan pengajaran pengetahuan sosial yang terlepas-lepas
yang
satu terisolasi dari yang
lainnya.
Pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
sistem
pengajaran
atau
masalah
sosial dari berbagai
aspek
kehidupan
atau
melakukan interrelasi berbagai aspek
kehidupan
sosial
dalam
membahas gejala atau
masalah
sosial.
(Nursid Sumaatmadja, 1984:22)
Pemecahan
masalah dalam pengajaran Ilmu Pengetahuan
memerlukan
perpaduan
dari berbagai
ilmu
memerlukan berbagai metode pengajaran.
sosial
dan
Metode yang
pada pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial antara lain
tahu, berdiskusi, karya wisata,
demonstrasi,
memiliki
ciri
eksperimen
yang
sosiodrama,
dan problem
khas dan hanya
juga
terdap>at
memberi
pemberian tugas,
solving.
cocok
Sosial
Metode
untuk
ini
mencapai
32
tujuan dan bahan pengajaran tertentu.
Dengan demikian
tidak
ada satu metode yang sesuai dengan semua bahan dan tujuan.
Guru sebagai pelaksana dan pengelola proses
mengajar
bahan
yang
yang
sesuai dengan tujuan yang akan
belajar-
dicapai
dan
disajikannya.
la
juga harus bersedia
mencoba
teknik-teknik
yang baru dengan kesadaran bahwa tidak ada satu meto
de
tertentu yang seuai dengan
semua bahan,
semua
siswa dan semua pengajar. (Depdikbud, 1982:64)
Materi
merupakan
Dengan
proses
beiajar
Ilmu
Pengetahuan
aspek-aspek masalah sosial yang
demikian
penyajiannya
Sosial
dihadapi
siswa.
dengan
metode
disampaikan
belajar-mengajar yang bervariasi.
Proses belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial
yang
memanfaatkan lingkungan dilaksanakan dengan pengajaran
unit
karena
proses
belajar-mengajar
pengajaran unit
yaitu
dihadapi
dan memanfaatkan
siswa
berangkat
ini
mempunyai
dari
ciri-ciri
permasalahan
perpaduan
dari
yang
berbagai
bidang ilmu.
A
unit,
or a unit of work, can be defined as a
purposeful
learning experience
focused upon some
socially significant understanding which will modify
the behavior or the learner and enable him to
adjust
to
a
life sitution more
effectively."
(Lavone
A.
Hanna, 1955:101)
Unit
diartikan sebagai pengalaman beiajar
perhatian
kepada
keadaan
masyarakat
yang
yang
memusatkan
penting
untuk
diketahui siswa dan dipecahkannya. Lingkungan yang berada di
sekitar
siswa
dapat
dimanfaatkan
secara
efektif.
Unit
33
menyangkut
berbagai
mata pelajaran.
Menurut
S.
Nasution
(1988:164) bahwa "faktor yang menyatukan ialah masalah
atau
problema
oleh
yang
terkadung dalam pokok yang
diselidiki
murid-murid". Pengajaran unit merupakan cara mengajar dengan
berangkat dari keadaan di masyarakat.
Keadaan
yang dimaksud adaiah masalah-masalah
yang berada di sekitar siswa dan bermanfaat bagi
nya.
kehidupan-
Masalah sosial ini dijadikan topik yang dibahas
proses
atau
sosial
belajar-mengajar.
lingkungan
Di sini siswa,
berpadu dalam unit
guru
dalam
dan
usaha
dalam
masalah
mencapai
tujuan pengajaran yang diinginkan.
Unit dalam rangka pengajaran itu, mempunyai arti
sebagai
satu cara beiajar
dan/atau
mengajar
yang
bermaksud
mengintegrasikan faktor-faktor
pelajaran,
bahan pelajaran dan pengajaran serta hal-hal yang ada
di
sekitarnya
dalam satu
situasi
tertentu
dimana
faktor-faktor
itu berkonfrontasi secara wajar
dalam
kelangsungan
proses
beiajar itu.
(Oemar Hamalik,
1989:20)
Unit sebagai suatu cara mengajar dalam usaha mencapai tujuan
pengajaran yang diinginkan.
Pengajaran
unit sebagai metode belajar-mengajar
dan
guru
mengarahkan
segala
kegiatan
pada
pemecahan
suatu
masalah
yang telah
dirumuskan
lebih
dahulu
secara bersama-sama. (Marsudi Taredja, 1980:2)
di sini ialah cara belajar-mengajar dimana siswa
Permasalahan
yang ditentukan bersama antara guru dan
ini
agar permasalahan itu dapat
menjaga
dilaksanakan
siswa
dan
sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
Guru
harus menjaga agar pelajaran tidak menyimpang dari pokok masalah. Segala sesuatu yang dilaku
kan oleh murid-murid harus senantiasa bertalian
erat
34
dengan
pokok tersebut dan merupakan
eumbangan
guna
mencapai tujuan unit itu. (S. Nasution, 1988:164)
Pokok permasalahan dalam pengajaran unit dipilih oleh
guru
dan
mengingat
pengajaran
unit
minat
mengikuti
para
siswa.
langkah-langkah
masalah yaitu menemukan dan
pemecahan
menganalisis
masalah,
Pada
mengajukan
dasarnya
dalam
merumuskan
hipotesis,
metode
masalah.
mengambil
kesimpulan dan berbuat sesuai dengan hasil tersebut.
Langkah
tahap
persiapan
Menurut
S.
ditempuh
dengan
dan
dikemukakan
oleh
William
Ragan
Pengetahuan
orientasi,
kulminasi,
Dari
(1988:183), pengajaran
langkah
unit
memilih
suatu
baru.
tahap>
untuk
guru
perencanaan,
dalam
tahap
masalah,
menilai
unit
dengan
pedoman
(1982:71)
unit.
dapat
unit,
Langkah-langkah
yang dikutip
melalui
unit
pokok
S. Nastuion ini sejalan
Sosial
Dewey
mengakhiri
mengerjakan unit, mengakhiri
menuju
B.
unit, kegiatan unit dan
Nasution
merencakannya,
unit
pengajaran unit menurut John
yang
pendapat
umum
Ilmu
yaitu
tahap
kegiatan,
tahap
disimpulkan
bahwa
dan tahap evaluasi.
dua
pendapat
itu
dapat
langkah-langkah unit adaiah sebagai berikut:
1. Langkah Orientasi.
2. Langkah Perencanaan.
3.
Langkah Kegiatan.
4.
Langkah Kulminasi.
5. Langkah Evaluasi,
dan
35
6. langkah Menuju Unit yang baru.
Lankah-langkah ini dapat dirinci lebih Ianjut sehingga dapat
lebih jelas.
Langkah orientasi maksudnya uraian secara garis besar
tentang
permasalahan yang dihadapi.
Langkah
orientasi
ini
untuk membantu siswa agar dapat melihat makna dari pengajar
an
unit
yang akan dilaksanakan bagi diri
masyarakat.
siswa
Di samping itu agar dapat ditemukan
dan
bagi
sumber-sum-
ber beiajar yang berada di sekitar sekolah yang dapat diman
faatkan dalam pengajaran tersebut. Tujuan dari orientasi ini
untuk
membangkitkan minat siswa untuk memperdulikan
salahan
serta
perma
yang berada di sekitarnya dan berusaha untuk
memecahkan
langkah
masalah tersebut.
Dengan
turut
demikian
ini akan muncul sub-sub tema yang berkaitan
dari
dengan
pokok permasalahan dan cara-cara pemecahannya.
Langkah
dari
perencanaan merupakan langkah tindak
langkah orientasi.
langkah
kegiatan
langkah
untuk
yang
Langkah perencanaan
merupakan
mengantar
siswa
masuk
nyata
dalam
masyarakat/lapangan.
di
ke
ini
dalam
langkah
perencanan ditentukan pokok masalah yang utama
rincian dari pokok masalah itu menjadi sub masalah.
masalah
Ianjut
itu akan muncul alternatif pemecahannya
Pada
dan
Dari sub
alternatif
pemecahan itu untuk selanjutnya diterjemahkan ke dalam suatu
kegiatan
berupa
yang
nyata.
Kegiatan-kegiatan
kegiatan perorangan dan dapat pula
siswa
berupa
ini
dapat
kegiatan
36
pokok.
Penentuan kelompok ini dapat ditentukan dengan
paraiel,
pola komplementer dan dengan pola
paralei
merupakan
tugas
yang
sama
komplementer
yaitu
pola menentukan
untuk
kerja
dengan
berbeda.
kerja
Pola
pola kelompok paraiel dan pola komplementer.
ini
campuran
pelaksanaannya.
ditentukan
antara
Dalam
waktu
langkah
dan
cara
Alat-alat untuk pelaksanaan kegiatan
sudah
pula
sudah
Pola
dengan
pola menentukan kelompok dengan memadukan
perencaan
Pola
kelompok.
pola menentukan kelompok
tugas untuk masing-masing kelompok
merupakan
campuran.
kelompok
masing-masing
pola
disediakan oleh guru. Dengan demikian langkah perencaan
ini
mengantar siswa untuk melaksanakan kegiatan secara nyata
di
lapangan.
Langkah kegiatan merupakan kegiatan nyata dari
di
lapangan.
mengamati,
bertanya,
Pada
membaca,
berdiskusi
langkah ini
siswa
mengukur,
melakukan
menulis,
dan mengkomunikasikan.
siswa
kegiatan
menggolongkan,
Kegiatan
dalam upaya mengumpulkan informasi untuk memecahkan
ini
masalah
yang dihadapinya.
Langkah
langkah
kulminasi merupakan langkah kelanjutan
kegiatan.
Langkah
ini
dapat
dilakukan
dari
dengan
berbagai cara sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas.
Kegiatan kulminasi ini merupakan pertanggungjawaban terhadap
tugas
yang
tertulis
dan
dibebankan. Laporan ini
tidak tertulis.
dapat
Laporan
berupa
tertulis
laporan
merupakan
37
hasil
kerja
Laporan
siswa yang dituangkan
tidak
dapat
dalam
tertulis merupakan hasil
berupa
benda-benda
dan
bentuk
kerja
tulisan.
siswa
yang
kejadian-kejadian
yang
berkaitan dengan tugas yang dilaksanakannya.
Hasil
kerja
yang berupa kejadi.an
dapat
dilaporkan
dengan bermain per an atau dengan mendemonstrasikan
itu
di depan kelas dan guru.
akan
terlihat
hasil
Dalam kegiatan
kerja
siswa
kejadi.an
kulminasi
sehingga dapat
ini
diambil
kesimpulan tentang keberhasilan proses belajar-mengajar yang
dilaksankan dengan unit.
Langkah
informasi
kegiatan
dari
dan
untuk
merupakan
mengetahui
yang dilaksanakan.
langkah
dengan
evaluasi
tingkat
kegiatan siswa.
dipergunakan
Evaluasi
sebagai
dapat
Tes dengan
untuk
mengumpulkan
keberhasilan
Kegiatan ini
tes dan dengan non tes.
macamnya
langkah
lanjutan
dilaksanakan
berbagai
mengetahui
belajar-mengajar
siswa.
Alat non tes dapat berguna untuk mengetahui
secara
aspek
lengkap.
pada aspek pengetahuan
pengetahuan,
bentuk
keberhasilan
proses
keberhasilan
dari
keterampilan
Hasil pengajaran unit mencakup
yang ada pada diri siswa yaitu aspek pengetahuan,
dan
sikap
tingkat
dan
sikap
aspek-aspek
sikap
dan
keterampilan sehingga guru sebagai pengelola pengajaran unit
dituntut untuk dapat menggunaan alat evaluasi tersebut
agar
dapat
unit
tersebut
mengetahui
tingkat
secara benar.
keberhasilan
pengajaran
38
Menuju unit baru yang dimaksudkan adaiah memulai unit
yang
baru
setelah
selesainya
dan
unit
evaluasi
sebelumnya.
memungkinkan
Langkah
kegiatan
kulminasi
timbulnya
problema
baru yang dapat dijadikan pokok permasalahan
unit
yang baru.
3.4. Manfaat Lingkungan dalam PBM IPS
Di
dalam
lingkungan
bab
terdahulu
telah
diuraikan
yang dimanfaatkan dalam proses
belajar-mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial adaiah lingkungan fisik,
budaya.
yang
Pengarajan unit sebagai salah satu
berangkat dari pokok permasalahan
pula pengajaran
membahas
Ilmu Pengetahuan Sosial
masalah
Pengajaran Ilmu
yang
terdapat
Pengetahuan Sosial ini
sosial
dan
jenis
mengajar
tertentu.
Demikian
di
di
bahwa
sekolah
dasar
dalam
masyarakat.
pokok
permasalahan
disesuaikan dengan pokok bahasan yang terdapat dalam
garis-
garis besar program pengajaran (GBPP).
Guru sebagai penterjemah GBPP dan pengelola pengajar
an
dituntut untuk menyesuaikan p*okok bahasan yang
terdapat
dalam GBPP bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pokok
permasalahan
dan
dengan sumber beiajar
yang
terdapat
di
sekitarnya atau yang terdapat di lingkungannya.
Pokok
mengandung
permasalahan yang diambil dari
beberapa
sub masalah yang
penyelesaian tersendiri.
pokok
masing-masing
Penyelesaian sub
bahasan
perlu
masalah dilakukan
39
dengan
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
tertentu.
Kegiatan
siswa ini dapat berupa karya wisata, survey pengabdian
pada
masyarakat, wawancara dan mengundang nara sumber.
Di
sini
terlihat bahwa
lingkungan
siswa
menemukan masalah untuk dipecahkan
unit.
Lingkungan
sebagai
sebagai
sumber
sebagai
dalam
permasalahan
tempat
pengajaran
dan
sumber informasi untuk pemecahan masalah
juga
tersebut.
Dengan memanfaatkan lingkungan proses belajar-mengajar dapat
lebih
berkesan