ANALISIS LITERASI SAINS DAN KEMAMPUAN MELAKUKAN MINI RISET MAHASISWA BIOLOGI.
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS LITERASI SAINS
DAN KEMAMPUAN MELAKUKAN MINI RISET MAHASISWA BIOLOGI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Rifqiyati
1103814
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Literasi Sains
dan Kemampuan Melakukan Mini
Riset Mahasisawa Biologi
Oleh Rifqiyati
S.Pd Universitas Tanjungpura Pontianak, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Biologi
© Rifqiyati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(4)
ii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS LITERASI SAINS
DAN KEMAMPUAN MELAKUKAN MINI RISET MAHASISWA BIOLOGI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis literasi sains dan kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Biologi UPI semester 4 yang mengontrak mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Analisis literasi sains dilakukan pada setiap indikator literasi sains melalui soal tes literasi sains. Data kemampuan melakukan mini riset dikumpulkan menggunakan rubrik yang memuat dimensi-dimensi literasi sains. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan literasi sains mahasiswa masih kurang sekali (47,08%). Pada capaian indikator kompetensi ilmiah mahasiswa dalam mengidentifikasi permasalahan ilmiah adalah 45,57%, menjelaskan fenomena secara ilmiah adalah 47,59%, menggunakan bukti-bukti ilmiah adalah 43,89%. Sikap mahasiswa terhadap sains dalam mendukung inkuiri ilmiah masuk dalam kategori baik (77,08%), dan mahasiswa cukup tertarik terhadap sains (67,13%). Secara umum, kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset tergolong kategori baik (76,19%). Kemampuan pada tahap pelaksanaan dan pelaporan tergolong kategori sangat baik dengan persentase masing-masing 93,93% dan 83,33%. Kemampuan pada tahap perencanaan mini riset tergolong kategori kurang sekali (48,15%). Upaya peningkatan penguasaan literasi sains mahasiswa perlu dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran yang mengarah pada peningkatan literasi sains mahasiswa. Kemampuan mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat laporan hasil mini riset juga harus ditingkatkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang lebih mendalam tentang mini riset.
(5)
iii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALYSIS OF SCIENTIFIC LITERACY
AND THE ABILITY TO CONDUCT A MINI RESEARCH BIOLOGY STUDENT
ABSTRACT
This study was aims to analyze of Biology student scientific literacy and their ability to do mini research. This study used method was descriptive. The study was conducted to Biology students of 4th semester taking Plant Physiology courses at UPI. Analysis of scientific literacy was done to each indicator of each aspect descriptively. The analysis of ability to mini research was done by employing a rubric which consists of scientific literacy dimensions. The result showed that students’ mastery level of scientific literacy was very low with percentage 47.08%. The attainment of students’ scientific competence in identifying scientific problem was 45.57%, in explaining phenomena scientifically was 47,59%, and in utilizing scientific evidences was 43,89%. The percentages
indicated that students’ scientific competence was very low. However, students’
attitude toward science in supporting scientific inquiry was good with percentage 77,08%. They were also interested in science with percentage 67.13%. In general, students' ability to conduct a mini research Biology classified categories with a percentage of 76.19%, especially at the stage of implementation and reporting of mini research. Ability at this stage of the implementation and reporting of classified categories is very good with the percentage of each 93.93% and 83.33%. The ability in mini research planning was category very low with percentage 50 %. Efforts to improve student mastery of scientific literacy seriously needs to be done to further optimize the use of learning approaches that lead to improved student science literacy . Students' ability to plan , execute, and report the results of a mini research , or other types of research should also be improved by providing training that is more in-depth about the mini research or other research.
(6)
iv
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(7)
vi
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Literasi Sains ... 6
B. Inkuiri ... 15
C. Mini Riset ... 18
D. Kaitan antara Inkuiri, Mini Riset dan Literasi Sains ... 20
E. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 24
B. Metode Penelitian... 24
(8)
vii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen Penelitian... 25
E. Prosedur Penelitian... 32
F. Analisis dan Pengolahan Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Hasil Tes Penguasaan Literasi Sains ... 37
B. Kemampuan Melakukan Mini Riset ... 52
C. Keterkaitan Penguasaan Literasi Sains dengan Kemampuan MelakukanMini Riset ... 70
D. Kendala yang Dihadapi dalam Melakukan Mini Riset ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
(9)
viii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Pencapaian Siswa Indonesia dalam Literasi Sains ... 1
2.1 Kompetensi Ilmiah PISA 2006 ... 9
2.2 Konten Pengetahuan Sains dalam PISA 2006 ... 11
2.3 Pengetahuan Tentang Sains dalam PISA 2006 ... 12
2.4 Konteks Sains dalam PISA 2006 ... 13
2.5 Aspek Sikap Sains dalam PISA ... 14
2.6 Tipe-tipe Inquiry Laboratory ... 17
2.7 Indikator Inkuiri yang Termasuk ke dalam Indikator Literasi Sains .... 19
3.1 Sebaran Soal Aspek Kognitif dan Afektif ... 26
3.2 Spesifikasi Soal Literasi Sains ... 27
3.3 Kisi-kisi Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset ... 28
3.4 Kisi-kisi Angket ... 31
3.5 Kisi-kisi Wawancara ... 32
3.6 Kategori Persentase Penguasaan Literasi Sains Mahasiswa ... 34
3.7 Kategori Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset ... 35
4.1 Hasil Tes Penguasaan Literasi Sains Seluruh Mahasiswa Biologi ... 37
4.2 Hasil Penguasaan Literasi Sains Seluruh Mahasiswa Biologi per Aspek Kompetensi ilmiah ... 41
(10)
ix
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.4 Judul Mini Riset Setiap Kelompok ... 54 4.5 Persentase Kemampuan dalam Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pelaporan Mini Riset seluruh Kelompok ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Assessmen PISA 2006 dan 2012 ... 8 2.1 Hirarki Pembelajaran Inquiry serta Hirarki Pengalaman Intelektual
dan Sumber Pengontrolan pada Masing-masing Level ... 16 2.2 Kaitan Inkuiri, Mini Riset, dan Literasi Sains ... 20 4.1 Persentase Penguasaan Literasi Sains pada setiap Kelompok dan
Persentase Total ... 39 4.2 Penguasaan Literasi Sains Setiap Mahasiswa per Kelompok... 40 4.3 Perbandingan Capaian Persentase pada Tiga Aspek Kompetensi
Ilmiah ... 42 4.4 Penguasaan Aspek Identifikasi Permasalahan Ilmiah (IPI) setiap
Mahasiswa per Kelompok ... 43 4.5 Perbandingan Capaian Persentase Aspek Identifikasi Permasalahan
Ilmiah (IPI) pada setiap Kelompok... 44 4.6 Penguasaan Aspek Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah (MFI)
Setiap Mahasiswa per Kelompok ... 45 4.7 Perbandingan Capaian Persentase Aspek Menjelaskan Fenomena
(11)
x
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.8 Penguasaan Aspek Menggunakan Bukti-bukti Ilmiah (MBI) setiap
Mahasiswa pada setiap Kelompok... 47 4.9 Perbandingan Capaian Persentase Aspek Menggunakan Bukti-bukti
Ilmiah (MBI) pada setiap Kelompok ... 48 4.10 Perbandingan Persentase Tiga Aspek Kompetensi Ilmiah pada Setiap
Kelompok ... 50 4.11 Perbandingan Persentase Penguasaan Literasi Sains Mahasiswa
Biologi pada Konten Fisiologi Tumbuhan dengan Biologi secara
Global ... 51 4.12 Persentase Kemampuan dalam Melakukan Mini Riset ... 55 4.13 Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset Dilihat dari Dimensi
Literasi Sains secara Keseluruhan Kelompok ... 56 4.14 Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset Setiap Kelompok ... 57 4.15 Persentase Kemampuan Melakukan Perencanaan Mini Riset Dilihat
dari Aspek Kompetensi Sains ... 58 4.16 Skor Total Seluruh Kelompok pada Perencanaan Mini Riset ... 69 4.17 Skor Kemampuan Aspek Kompetensi Sains dalam Perencanaan
Kegiatan Mini Riset pada Setiap Kelompok ... 61 4.18 Persentase Kemampuan Melaksanaan Mini Riset
Dilihat dari Dimensi Literasi Sains... 62 4.19 Skor Total Seluruh Kelompok pada Pelaksanaan Mini Riset ... 63 4.20 Penggunaan Alat dan Bahan yang kurang Rapi ... 64 4.21 Skor Kemampuan Melaksanaan Mini Riset pada Setiap Kelompok
Dilihat dari Dimensi Literasi Sains... 65 4.22 Persentase Kemampuan dalam Pelaporan Mini Riset Dilihat dari
Dimensi Literasi Sains ... 66 4.23 Diagram Hasil Pengamatan Mini Riset Kelompok 2 ... 67 4.24 Skor Total Kemampuan Seluruh Kelompok pada Pelaporan Hasil
(12)
xi
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.25 Skor Kemampuan dalam Pelaporan Hasil Kegiatan Mini Riset
pada Setiap Kelompok ... 68
4.26 Perbandingan Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset pada Setiap Kelompok ... 69
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Instrumen Penelitian A.1. Soal Literasi Sains ... 78
A.2. Rubrik Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset ... 110
A.3 Angket... 114
A.4 Pedoman Wawancara... 119
B. Hasil Penelitian B.1 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains seluruh Mahasiswa ... 120
B.1a Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Kelompok 1 ... 121
B.1b Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Kelompok 2 ... 122
B.1c Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Kelompok 3 ... 123
B.2 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Identifikasi Permasalahan Ilmiah ... 124
(13)
xii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.2a Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Identifikasi
Permasalahan Ilmiah Kelompok 1 ... 124 B.2b Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Identifikasi
Permasalahan Ilmiah Kelompok 2 ... 125 B.2c Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Identifikasi
Permasalahan Ilmiah Kelompok 3 ... 125 B.3 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Menjelaskan
Fenomena secara Ilmiah ... 126 B.3a Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Menjelaskan
Fenomena secara Ilmiah Kelompok 1 ... 126 B.3b Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Menjelaskan
Fenomena secara Ilmiah Kelompok 2 ... 127 B.3c Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Menjelaskan
Fenomena secara Ilmiah Kelompok 3 ... 127
B.4 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Mengguankan
Bukti-bukti Ilmiah ... 128 B.4a Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Mengguankan
Bukti-bukti Ilmiah Kelompok 1 ... 128 B.4 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Mengguankan
Bukti-bukti Ilmiah Kelompok 2 ... 129 B.4 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Mengguankan
Bukti-bukti Ilmiah Kelompok 3 ... 129 B.5 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains pada Soal Konten Fisiologi
Tumbuhan ... 130 B.6 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains pada Soal Konten Biologi
secara Global ... 131 B.7a Tabulasi Skor Sikap Terhadap Sains (Dukungan terhadap Inkuiri
(14)
xiii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.7b Tabulasi Skor Sikap Terhadap Sains (Ketertarikan terhadap Sains) .... 134 B.8 Hasil Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset setiap
Kelompok ... 135 B.9 Tabulasi Skor Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset... 144 B.10 Rekap Hasil Angket ... 146
C. Dokumentasi dan Riwayat Hidup
C.1 Dokumentasi ... 153 C.2 Riwayat Hidup ... 155
(15)
1
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Mutu pendidikan dalam standar global merupakan suatu tantangan tersendiri bagi pendidikan di negara kita. Indonesia telah mengikuti beberapa studi internasional, misalnya Programme for International Student Assesment (PISA) sebagai upaya untuk melakukan benchmarking mutu pendidikan dalam standar global tersebut. Keikutsertaan ini dipandang penting untuk mengukur sejauh mana pencapaian pendidikan dasar dan menengah Indonesia selama ini dibandingkan dengan pencapaian negara-negara di seluruh dunia (Yusuf, 2010).
Salah satu aspek penilaian dalam PISA adalah literasi sains dan yang diukur adalah siswa usia 15 tahun. Literasi sains adalah ilmu pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep ilmiah berikut prosesnya yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu keputusan dengan pengetahuan yang dimilikinya, serta turut terlibat dalam hal kenegaraan, budaya, dan pertumbuhan ekonomi, termasuk di dalamnya kemampuan spesifik yang dimilikinya (National Committe
on Science Education Standards and Asesssment and National Research Council,
1996). Penilaian literasi sains dalam PISA dirancang dalam kaitannya dengan proses sains yang berpusat pada kemampuan untuk memperoleh, menafsirkan dan bertindak berdasarkan bukti. Berikut hasil pencapaian siswa Indonesia dalam literasi sains:
Tabel 1.1. Pencapaian Siswa Indonesia Dalam Literasi Sains
Tahun Skor Indonsia
Skor Maksimal Internasional
Peringkat Jumlah Negara Peserta Studi
2000 393 500 38 41
2003 395 500 38 40
2006 393 500 50 57
2009 383 500 60 65
(16)
2
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil literasi sains siswa Indonesia pada tabel 1.1 menunujukkan bahwa literasi sains siswa selalu mengalami penurunan dan skor yang dicapai tidak sesuai harapan. Berdasarkan tujuan PISA dalam mengukur literasi sains siswa, hasil ini berarti siswa Indonesia belum siap menghadapi tantangan masyarakat-pengetahuan (knowledge society). Yusuf (2010) menyatakan:
Penilaian yang dilakukan PISA berorientasi ke masa depan, yaitu menguji kemampuan anak muda untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata, tidak semata-mata mengukur kemampuan yang dicantumkan dalam kurikulum sekolah.
Semua warga negara harus melek sains, termasuk mahasiswa yang ada di perguruan tinggi. Sebagaimana yang tercantum dalam UU RI Nomor 22 Tahun 1961 pasal 2 tentang tujuan didirikannya perguruan tinggi di antaranya adalah menyiapkan tenaga yang cakap untuk memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi dan yang cakap berdiri sendiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan. Selain itu, tujuan perguruan tinggi yang lain adalah melakukan penelitian dan usaha kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan kemasyarakatan. Tujuan ini sejalan dengan kebutuhan di era globalisasi sekarang dimana memerlukan sumber daya manusia yang mandiri, kreatif dan inovatif untuk memajukan negara di segala bidang agar tidak tertinggal dengan negara-negara maju dan berkembang lainnya. Sumber daya manusia seperti mahasiswa harus menguasai literasi sains secara luas serta mampu berpikir secara ilmiah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik pada konteks personal, sosial, maupun global.
Merujuk pada Silabus Singapura dalam Kerangka Kerja Kurikulum Sains (Science Curriculum Framework) yang berasal dari Kebijakan Kerangka Kerja untuk Kegiatan Belajar dan Mengajar Sains ( The Policy Framework for Teaching
and Learning of Science), kerangka kerja ini mendorong kemajuan pendidikan
sains di Singapura untuk mempersiapkan siswanya menjadi cukup mahir sebagai masyarakat yang efektif, sehingga dapat bermanfaat dan berperan dalam
(17)
3
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkembangan teknologi dunia yang semakin meningkat (Curriculum Planning &
Development Division, 2008). Dalam silabus ini menunjukkan bahwa pendekatan
yang mereka gunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan inkuiri, sebagaimana dengan pembelajaran sains yang memang sudah seharusnya menggunakan pendekatan inkuiri. Sejalan dengan BSNP (2006) yang merumuskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Biologi sebagai salah satu program studi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah menggunakan pendekatan inkuiri dalam kegiatan perkuliahan, khususnya pada Fisiologi Tumbuhan. Hal ini terlihat dari silabus perkuliahan Fisiologi Tumbuhan yang salah satu bentuk tugas mahasiswanya adalah membuat mini riset secara berkelompok. Mini riset merupakan bentuk dari
free inquiry laboratory, dimana mahasiswa dibebaskan memilih tema mini riset
yang diinginkan dan sesuai dengan perkuliahan yang dijalani. Pada free inquiry
laboratory, dosen bertindak sebagai fasilitator, dan mahasiswanya sendiri yang
menentukan permasalahan serta pemecahan masalahnya. Sebagai bagian dari inkuiri, tahapan mini riset mengikuti tahapan dalam inkuiri yang dimulai dari perumusan masalah sampai menarik kesimpulan.
Dengan penelitian yang dilakukan akan diketahui tingkat penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi. Selain itu, pembelajaran dengan free inquiry
laboratory diharapkan dapat digunakan untuk melatih kemampuan mahasiswa
dalam melakukan mini riset yang memuat dimensi-dimensi literasi sains.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dilakukanlah penelitian yang berjudul
“Analisis literasi sains dan kemampuan melakukan mini riset mahasiswa Biologi”.
(18)
4
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah penguasaan literasi sains dan kemampuan melakukan mini riset mahasiswa Biologi?”.
Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah, secara rinci permasalahan penelitian dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi?
2. Bagaimana kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset? 3. Apa kendala mahasiswa Biologi dalam melakukan kegiatan mini riset?
C.Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini, maka dibuat batasan masalah, sebagai berikut:
1. Penguasaan literasi sains dalam penelitian ini dibatasi hanya pada dimensi kompetensi ilmiah yang terdiri dari aspek mengidentifikasi permasalahan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah. Dimensi konten yang terintegrasi dalam alat asesmen penelitian ini dibatasi hanya pada konten Biologi saja, yaitu Biologi secara global dan khusus Fisiologi Tumbuhan.
2. Kemampuan melakukan mini riset dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam membuat rancangan mini riset, melaksanakan, dan membuat laporan hasil mini riset yang dilihat dari indikator-indikator kompetensi sains dan sikap terhadap sains.
3. Mahasiswa Biologi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Biologi UPI semester empat yang mengontrak mata kuliah Fisiologi Tumbuhan tahun 2012-2013.
4. Mini riset dalam penelitian ini adalah mini riset yang berkaitan dengan konsep Fisiologi Tumbuhan.
(19)
5
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penguasaan literasi sains dan kemampuan melakukan mini riset mahasiswa Biologi.
E.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak. 1. Bagi Dosen
Capaian literasi sains dapat digunakan sebagai evaluasi keberhasilan belajar sains bidang Biologi. Selain itu, informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam perkuliahan Biologi yang mengarah pada upaya peningkatan literasi sains.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat djadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian yang sejenis pada mata kuliah yang lain.
(20)
23
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di FPMIPA A Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Biologi UPI. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Biologi UPI semester empat, yang mengontrak mata kuliah Fisiologi Tumbuhan pada tahun ajaran 2012-2013. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 12 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling, dimana sampel ini merupakan mahasiswa yang mengikuti tes penguasaan literasi sains dan dapat diobservasi kegiatan mini risetnya dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan. Arikunto (2006) mengatakan, bahwa purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
B.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Perlakuan atau manipulasi variabel tidak diperlukan, sebab gejala dan peristiwa telah ada dan peneliti tinggal mendeskripsikannya (Ibrahim: 2010). Sukmadinata (2012) juga mengatakan bahwa dalam penelitian deskriptif tidak diadakan manipulasi atau pengubahan variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Dalam penelitian ini, mahasiswa mengerjakan soal literasi sains dan mengumpulkannya untuk ditabulasi dan dievaluasi. Setelah itu, mahasiswa membuat rancangan mini riset kemudian melaksanakannya dan membuat laporan kegiatan mini risetnya. Peneliti hanya mengumpulkan data yang terkumpul dari jawaban soal literasi sains mahasiswa, rancangan mini riset, pelaksanaan dan laporan mini riset.
(21)
24
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah data terkumpul peneliti akan mendeskripsikannya menjadi sebuah informasi (Sugiyono, 2010).
C. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Penguasaan literasi sains adalah hasil tes literasi sains konten Biologi secara global dan khusus Fisiologi Tumbuhan pada tiga kompetensi sains yaitu identifikasi permasalahan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah. Selain itu, dilihat juga sikap mahasiswa terhadap sains seperti dukungan dan ketertarikan terhadap sains.
2. Kemampuan melakukan mini riset adalah kemampuan yang diobservasi menggunakan rubrik yang memuat indikator-indikator kompetensi sains dan sikap terhadap sains dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pelaporan mini riset. Kompetensi sains dalam rubrik observasi ini terdiri dari identifikasi permasalahan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah. Sikap terhadap sains terdiri dari ketertarikan terhadap sains dan tanggung jawab terhadap sumber dan lingkungan alam.
3. Mini riset dalam penelitian ini adalah kegiatan penelitian kecil dengan tema Fisiologi Tumbuhan yang dilakukan oleh mahasiswa Biologi secara berkelompok. Mini riset dilakukan di luar jam kuliah dan dilakukan di dalam laboratorium dengan rentang waktu selama 3 minggu. Kegiatan mini riset diawali dengan pengajuan judul mini riset oleh masing-masing kelompok dalam bentuk rancangan mini riset (proposal mini riset), pelaksanaan mini riset, dan membuat laporan hasil kegiatan mini riset.
D.Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen yang terdiri dari soal literasi sains, rubrik observasi kemampuan melakukan mini riset, handycamp, angket serta pedoman wawancara.
(22)
25
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Soal literasi sains
Soal literasi sains yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal literasi sains yang sudah dialihbahasakan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan digunakan oleh Hadinugraha (2012). Soal literasi sains ini berjumlah 50 soal yang dibedakan menjadi soal aspek kognitif dan afektif. Soal aspek kognitif menilai kompetensi ilmiah dan soal afektif mengukur sikap. Soal literasi sains ini terdiri dari empat bentuk, yaitu soal pilihan sederhana (simple multiple-choice) yang memuat empat pilihan jawaban (a, b, c, dan d), pilihan kompleks (complex
multiple-choice) yang memuat beberapa pilihan respon ya/ tidak, uraian tertutup
(close constructed response) yang mengharuskan mahasiswa menuliskan jawaban singkat berupa kata atau kalimat, dan uraian terbuka (open constructed response) yang mengharuskan mahasiswa untuk membuat penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Meskipun bentuk pokok uji berbeda-beda, tetapi setiap butir soal dalam penelitian ini dianggap setara. Cara pemberian skor ditunjukkan dalam
Framework PISA 2006 dan Take the Test: Sample Questions from OECD’s PISA Assessement. Selain 45 soal dari PISA, peneliti menambahkan lima soal lagi
sehingga jumlah soal menjadi 50. Lima soal ini dibuat mirip dengan 45 soal dari PISA dan bertujuan untuk mewakili tema mini riset yaitu Fisiologi Tumbuhan. Berikut sebaran soal aspek kognitif dan afektif di dalam soal litersi sains.
Tabel 3.1. Sebaran Soal Aspek Kognitif dan Afektif
Aspek Indikator Jumlah Soal Total Soal
Kognitif
Identifikasi permasalahan
ilmiah 16
50 Menjelaskan fenomena
secara ilmiah 19
Menggunakan
bukti-bukti ilmiah 15
Afektif
Dukungan terhadap
inkuiri 1
4 Ketertarikan terhadap
sains 3
(23)
26
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Soal literasi sains terdiri dari 19 tema soal yang dibuat dalam bentuk unit-unit. Unit 1-16 merupakan unit soal yang ada dalam soal literasi sains PISA 2006, sedangkan unit 17-19 merupakan unit soal yang dibuat oleh peneliti, agar setara dengan tema mini riset yang dilakukan oleh mahasiswa. Soal literasi sains dapat dilihat pada lampiran A.1. Secara khusus, soal literasi sains tersebut ditunjukkan dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2. Spesifikasi Soal Literasi Sains
Unit No Soal Soal Kognitif Soal Afektif
a b c
1 Kloning
1.1 √ - - -
1.2 √ - - -
1.3 - √- - -
2 Rumah Kaca
2.1 - - √ -
2.2 - - √ -
2.3 - √ - -
3 Mary Montagu
3.1 - √ - -
3.2 - √ - -
3.2 - √ - -
3.4 - - - √
4 Semmelweis’ Diary
4.1 - √ - -
4.2 √ - - -
4.3 - - √ -
4.4 - - √ -
5 Latihan Fisik
5.1 - √ - -
5.2 - √ - -
5.3 - √ - -
6 Panen Modifikasi Genetik
6.1 √ - - -
6.2 √ - - -
6.3 - - - √
7 Biodiversitas 7.1 - - √ -
7.2 - √ - -
8 Perubahan Iklim 8.1 - - √ -
9 Lalat 9.1 √ - - -
9.2 √ - - -
10 Kloning Anak Sapi 10.1 √ - - -
10.2 - √ - -
11 Jagung
11.1 - √ - -
11.2 √ - - -
11.3 - - √ -
12 Gigi Berlubang
12.1 - - √ -
12.2 √ - - -
12.3 - - √ -
12.4 - - - √
13 Perilaku “Sticleback”
13.1 √ - - -
13.2 - - √ -
13.3 - - √ -
14 Rokok Tembakau
14.1 - √ - -
14.2 - √ - -
(24)
27
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14.4 √ - - -
15 Evolusi
15.1 - - √ -
15.2 √ - - -
15.3 - √ - -
15.4 - - √
16 Operasi mayor
16.1 - √ - -
16.2 - √ - -
16.3 - √ - -
16.4 - - √ -
*17 Turgor 17.1 - √ - -
17.2 - - √ -
*18 Fotosintesis 18.1 √ - - -
18.2 - - √ -
*19 Pestisida 19.1 √ - - -
JUMLAH 54 16 19 15 4
Keterangan:
a : Identifikasi permasalan ilmiah b : Menjelaskan fenomena secara ilmiah c : Menggunakan bukti-bukti ilmiah Tanda (*) : Soal yang dibuat peneliti
2. Rubrik Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset.
Rubrik observasi digunakan untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam melakukan mini riset. Rubrik observasi ini memuat indikator-indikator kompetensi sains dan sikap terhadap sains. Ada tiga jenis rubrik observasi yang dapat dilihat pada lampiran A.2, yaitu rubrik observasi untuk kegiatan perencanaan mini riset, pelaksanaan, dan laporan mini riset. Rubrik observasi ini sudah dijudgment oleh satu orang dosen ahli dan memberikan penilaian bahwa rubrik observasi yang dibuat sudah baik dan dapat digunakan. Setiap aspek yang teramati pada masing-masing kegiatan akan diberikan skor dengan skala 2-0. Jika aspek yang diamati sesuai dengan rubrik observasi, maka akan diberi skor 2, jika kurang sesuai diberi skor 1, dan jika tidak melakukan diberi skor 0. Kisi-kisi rubrik observasi keamampuan melakukan mini riset dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset
No. Tahap Aspek yang
diungkap
Deskripsi dalam kaitannya dengan Literasi Sains
Kompe tensi Sains Sikap terha dap Sains
(25)
28
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A Perenca
naan
Judul 1. Judul menggambarkan
informasi tentang fenomena ilmiah
√ Permasalah
an
2. Rumusan masalah
memungkinkan untuk diselidiki secara ilmiah
√
Tujuan 3. Merumuskan tujuan
penelitian dengan jelas dan spesifik √ Variabel (terikat, bebas, kontrol)
4. Menetapkan variabel
bebas dan terikat serta
kontrol √
Hipotesis 5. Menyusun hipotesis
penelitian √
Cara kerja 6. Menyusun langkah kerja
yang logis dan jelas √
Perlakuan (pengulangan dan
pengacakan)
7. Membuat pengulangan
pada perlakuan penelitian √
Rencana pengumpulan dan analisis data
8. Menentukan cara
pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian
√
9. Menetapkan cara
menganaslis data yang sesuai dengan teknik pengumpulan data dan tujuan penelitian
√
B. Pelaksa
naan
Alat dan bahan
1. Menggunakan bahan
dengan rapi, tidak berceceran
√
2. Menggunakan bahan
sesuai kebutuhan √
3. Mengoperasikan alat
sesuai dengan prosedur √
4. Menggunakan alat dan
bahan yang disesuaikan dengan situasi tertentu
√ Prosedur
kerja
5. Memfokuskan perhatian
pada penelitian/ tidak mengerjakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan prosedur kerja
√
6. Terlibat secara aktif
dalam kegiatan penelitian √
7. Mengamati hasil
penelitian dengan cermat √
(26)
29
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah dipakai
9. Menjaga lingkungan dari
bahan yang berbahaya √
10 Menjaga kebersihan
lingkungan dari sisa
bahan yang digunakan √
Perekaman data
11. Menggunakan teknologi
(camdig/ handycam) dalam perekaman data
√
C. Pelapor
an
Latar belakang
1. Latar belakang
menggambarkan fenomena ilmiah
√
2. Menggunakan sejumlah
sumber dalam membuat latar belakang
√
Dasar teori 3. Dasar teori memuat kata
kunci informasi ilmiah √
Hasil 4. Hasil pengamatan
menjawab permasalahan penelitian
√
5. Menggunakan sejumlah
sumber untuk mendukung hasil dan kesimpulan penelitian
√ Penyajian
data
6. Menyajikan data secara
sistematis dan komunikatif
√
Kesimpulan 7. Membuat kesimpulan
yang sesuai dengan hasil pengamatan
√
8. Mengkomunikasikan
kesimpulan dengan memberikan penjelasan dibalik kesimpulan
√
Jumlah Aspek 8 8 4 5 3
Total 28
Keterangan:
a : Identifikasi permasalan ilmiah b : Menjelaskan fenomena secara ilmiah c : Menggunakan bukti-bukti ilmiah d : Ketertarikan terhadap sains
e : Tanggung jawab terhadap sumber dan lingkungan alam
(27)
30
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Handycam digunakan untuk merekam data berupa pelaksanaan mini riset
dan presentasi hasil mini riset. Hasil rekaman ini akan diobservasi menggunakan lembar observasi pelaksanaan mini riset dan sebagai data tambahan untuk hasil observasi laporan mini riset.
4. Lembar Angket dan Pedoman Wawancara.
Lembar angket dan pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh informasi dari mahasiswa tentang soal literasi sains yang sudah dikerjakan dan kegiatan mini riset yang sudah dilakukan serta kendala-kendala yang dihadapi. Angket yang diberikan kepada mahasiswa dalam penelitian ini berupa angket terbuka. Data hasil angket dan wawancara digunakan untuk melengkapi data dalam penelitian ini. Kisi-kisi angket dan wawancara dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5. lampiran, sedangkan lembar angket dan lembar wawancara dapat dilihat pada lampiraA.3 dan A.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket
NO. Variabel Kategori Aspek yang Ditanyakan
No. Pertanyaan 1. Kemampuan
Mini Riset
a. Perencanaan Penentuan permasalahan dalam mini riset
1, 2, 3, 4 Tujuan melakukan
mini riset 5
Perlu tidaknya uji
coba pendahuluan 7 b. Pelaksanaan Pemahaman
prosedural 8, 10 c. Pelaporan Proses
pengambilan kesimpulan
19 Pembuatan laporan 17, 18
(28)
31
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Kendala Kendala yang dihadapi selama melakukan mini riset
11, 12, 13
2. Penguasaan Literasi Sains
a. Konten Tujuan mealakukan
mini riset 5
Pemahaman
konsep 14
Adanya pertanyaan
lanjutan 9
b. Kompetensi
(proses) Menyadari masalah yang mungkin diselidiki secara ilmiah
4
Pengambilan
kesimpulan 19
c. Konteks Penerapan mini riset dalam kehidupan sehari-hari
6
d. Sikap Menunjukkan kekuatan
kemampuan ilmiah
8, 12 Rasa keingintahuan 5, 15, 16
Total Pertanyaan 19
Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara
No Indikator Aspek yang Ditanyakan No
Pertanyaa n 1. Kemampuan
melakukan mini riset
a. Pengalaman melaksanakan mini riset
b. Prosedur mini riset
c. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan mini riset d. Waktu pelaksanaan mini riset
1, 2, 3, 4, 5, dan 6
2. Tindak lanjut setelah melakukan mini riset
Tindak lanjut yang akan dilakukan
setelah melaksanakan mini riset 7
(29)
32
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kebiasaan belajar Kebiasaan belajar 9
5. Antara praktek dan teori
Lebih menyukai praktek atau teori
10 Total Pertanyaan
10
5. Catatan lapangan.
Kejadian-kejadian faktual penting yang terjadi selama penelitian akan dicatat secara lengkap melalui catatan lapangan peneliti sebagai informasi tambahan dalam penelitian ini.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 1. Tahap persiapan
a. Menentukan dan merumuskan masalah
b. Studi literatur dan kepustakaan mengenai masalah yang diteliti c. Membuat proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing d. Melaksanakan seminar proposal
e. Perbaikan proposal penelitian dengan bimbingan dosen f. Menyusun instrumen penelitian
g. Melakukan judgement instrumen pada dosen ahli di jurusan pendidikan Biologi
h. Melakukan uji coba soal literasi sains konten Fisiologi Tumbuhan
i. Menghitung validitas dan reliabilitas soal literasi sains konten Fisiologi Tumbuhan
j. Memperbanyak soal literasi sains
2. Tahap pelaksanaan
(30)
33
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengumpulkan rancangan mini riset setiap kelompok
c. Melakukan observasi pelaksanaan mini riset setiap kelompok d. Melakukan observasi presentasi hasil mini riset setiap kelompok
e. Meminta mahasiswa Biologi mengisi angket tentang kegiatan mini riset f. Mengumpulkan laporan hasil mini riset
g. Melakukan wawancara pada mahasiswa tentang soal literasi sains dan kegiatan mini riset
3. Tahap pengambilan kesimpulan
a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian c. Menarik kesimpulan
d. Menyusun laporan
F. Analisis dan Pengolahan Data
Setelah penelitian selesai dilaksanakan, diperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Analisis dan pengolahan berpedoman pada data yang terkumpul dan pertanyaan penelitian. Data kuantitatif berupa skor penguasaan literasi sains, skor kemampuan melakukan mini riset, persentase angket. Data kualitatif berupa hasil wawancara mengenai tanggapan mahasiswa Biologi tentang soal literasi sains dan kegiatan mini riset. Data kuantitatif dan kualitatif akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data atau temuan yang akan digunakan dalam menarik kesimpulan.
1. Penguasaan literasi sains.
Setiap soal memiliki jawaban benar dan salah. Namun, beberapa pertanyaan memungkinkan jawaban yang benar namun tidak lengkap. Karena itu, skor diberikan sebagai skor benar penuh, skor setengah benar dan skor salah (Hadinugraha, 2012). Pemberian skor benar penuh adalah 2, dan skor salah adalah
(31)
34
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0. Pertanyaan yang memungkinkan jawaban setengah benar diberikan skor 1. Jumlah skor maksimal adalah 2 x 50 = 100.
Jumlah skor yang didapat nantinya akan dipersentasekan dengan menggunakan rumus Purwanto (2009):
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh mahasiswa
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap
Setelah itu, dilakukan penafsiran persentase penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi berdasarkan hasil perhitungan di atas. Penafsiran ini dilakukan berdasarkan kategori menurut Purwanto (2009) sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kategori Persentase Penguasaan Literasi Sains Mahasiswa
Persentase Predikat
86 – 100 % Sangat Baik
76 – 85 % Baik
60 – 75 % Cukup
55 – 59 % Kurang
≤ 54 % Kurang Sekali
2. Kemampuan Melakukan Mini Riset
Dianalisis melalui rubrik lembar observasi kemampuan melakukan mini riset. Aspek yang diamati berjumlah 28 aspek yang dapat dilihat pada tabel 3.3. Setiap aspek yang teramati pada masing-masing kegiatan akan diberikan skor dengan skala 2-0. Jika aspek yang diamati sesuai dengan lembar observasi, maka akan diberi skor 2, jika kurang sesuai diberi skor 1, dan jika tidak melakukan diberi skor 0. Observasi ditujukan untuk setiap kelompok bukan per orang, karena
(32)
35
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tugas mini riset dilakukan secara berkelompok. Skor maksimum kemampuan melakukan mini riset untuk setiap kelompok adalah 2 x 28 aspek = 56, sedangkan untuk seluruh kelompok adalah 56 x 3 kelompok = 168. Skor maksimum setiap kelompok untuk tahap perencanaan adalah 2 x 9 aspek = 18, sedangkan untuk seluruh kelompok adalah 18 x 3 kelompok = 54. Skor maksimum setiap kelompok untuk tahap pelaksanaan adalah 2 x 11 aspek = 22, sedangkan untuk seluruh kelompok adalah 22 x 3 kelompok = 66. Dan skor untuk setiap kelompok untuk tahap pelaporan adalah 2 x 8 aspek = 16, sedangkan untuk seluruh kelompok adalah 16 x 3 kelompok = 48. Jumlah skor (R) yang didapat nantinya akan dipersentasekan dengan menggunakan rumus Purwanto (2009):
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh setiap kelompok/ seluruh kelompok mini riset
SM = Skor maksimum ideal dari setiap kegiatan mini riset 100 = Bilangan tetap
Setelah itu, dilakukan penafsiran persentase kemampuan melakukan mini riset berdasarkan hasil perhitungan di atas. Penafsiran ini dilakukan berdasarkan kategori menurut Purwanto (2009) sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kategori Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset
Persentase Predikat
86 – 100 % Sangat Baik
76 – 85 % Baik
60 – 75 % Cukup
55 – 59 % Kurang
≤ 54 % Kurang Sekali 3. Analisis Hasil Rekaman handycam
(33)
36
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil rekaman akan dianalisis dengan menggunakan lembar observasi pelaksanaan mini riset dan dideskripsikan untuk penjelasan dalam pembahasan.
4. Analisis Angket
Angket dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan interpretasinya berdasarkan persentase dari setiap jawaban mahasiswa. Jawaban mahasiswa akan dikelompokkan dan dihitung persentase jawaban sesuai pengelompokkan.
5. Analisis Data Wawancara
Data wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini diolah dengan cara merekap dan menginterpretasi hasil wawancara secara menyeluruh sebagai keterangan penjelas. Catatan lapangan diolah dengan cara merekap catatan lapangan, mendeskripsikan hal-hal yang penting dalam catatan lapangan disesuaikan dengan urutan kejadian yang ditemukan, dan menginterpretasi hasil analisis tersebut.
(34)
70
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi masih “kurang sekali” dengan persentase capaian 47,08%. Penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi pada
konten Fisiologi Tumbuhan masuk kategori “kurang”, dengan persentase 56,67%
tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan penguasaan literasi sains pada konten
Biologi secara global yang masuk kategori “kurang sekali”, dengan persentase
44,69%.
Persentase pencapaian setiap aspek kompetensi ilmiah berdasarkan soal literasi sians adalah 45,57% untuk aspek identifikasi permasalahan ilmiah, 47,59% untuk aspek menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan 43,89% untuk aspek menggunakan bukti-bukti ilmiah. Kategori persentase pencapaian aspek kompetensi ilmiah tersebut semuanya masuk dalam kategori “kurang sekali”. Dukungan mahasiswa Biologi terhadap inkuiri ilmiah tergolong kategori “baik” dengan persentase 77,08% dan ketertarikan terhadap sains tergolong kategori
“cukup” dengan persentase 67,13%.
Secara umum, kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset tergolong kategori “baik” dengan persentase 76,19%. Kemampuan dalam
tahap perencanaan mini riset tergolong kategori “kurang sekali” dengan
persentase 43,75%. Kemampuan pada pelaksanaan dan pelaporan mini riset tergolong kategori sangat baik dengan persentase masing-masing 93,93% dan 83,33%.
Kendala yang dirasakan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset diantaranya adalah kurang optimalnya koordinasi antara mahasiswa dengan dosen, masalah waktu yang terlalu sempit dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan
(35)
71
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam waktu yang bersamaan, dan masalah pembekalan sebelum kegiatan mini riset juga dirasakan kurang oleh para mahasiswa.
B.SARAN
Hasil penelitian ini akan menjadi data yang sangat berharga bagi universitas dan para dosen. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan penguasaan literasi sains mahasiswa perlu dilakukan secara serius dengan lebih mengoptimalkan penggunaan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang mengarah pada peningkatan literasi sains mahasiswa. 2. Kemampuan mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat
laporan hasil mini riset, atau jenis penelitian lainnya juga harus ditingkatkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang lebih mendalam tentang mini riset atau penelitian lainnya.
3. Koordinasi antara mahasiswa dan dosen dalam penugasan mini riset harus lebih dioptimalkan, agar mahasiswa lebih bersemangat dan tertarik mengerjakan kegiatan mini riset, atau jenis penelitian lainnya.
(36)
72
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Syahrizal. (2009). Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.
Alan. (2011). Perbedaan Individu dan Implikasi dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://blog.umy.ac.id/ucihaklan/2011/11/09/perbedaan-individu-dan-implikasi-dalam-pembelajaran/. [17 Agustus 2013].
Amprasto, Bamabang, S., dan Tina, S. (2010). Pembelajaran Praktikum Ekologi Tumbuhan dengan Metode Riset Mini dengan Memanfaatkan Tutor
Sebaya. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196607161
991011-AMPRASTO/penelitian/jurnal_due-like.ektum_untuk_publikasi.pdf [29September 2013].
Anderson, L.W, dan Krathwohl, D.R. 2010. Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anggraeni, S. (2006). Model Perkuliahan Biologi Umum Berbasis Inkuiri Bagi
Calon Guru Biologi. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195801261 987032-SRI_ANGGRAENI/Kemampuan_Melakukan_Inkuiri_Bebas.pdf. [23 April 2013].
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan KTSP Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah. [Online]. Tersedia:
http://bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.p df. [25 November 2012].
Balitbang. (2011). Survei Internasional PISA. [Online]. Tersedia: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa [13 Januari 2013].
Curriculum Planning & Development Division. (2008). Science Syllabus Primary. Singapore: Ministry of Education. [Online]. Tersedia:
http://www.moe.gov.sg/education/syllabuses/sciences/files/science-primary-2008.pdf [25 November 2012].
Firman, H., Nuryani, R. dan Kardiawarman. (2004). Analisis Tes PISA. Pusat Penilaian Pendidikan Depdiknas. [Online].
(37)
73
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tersedia: http://forumliterasi.blogspot.com/2008_11_01_archive.html. [27 Juni 2013].
Firman, H. (2007). Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional
Tahun 2006. Jakarta: Puspendiknas.
Hadinugraha, Syam. (2012). Literasi Sains Siswa SMA Berdasarkan Kerangka
PISA (The Programme for International Student Assessment) Pada Konten Pengetahuan Biologi). Skripsi UPI: Tidak diterbitkan.
Halbrook, J. dan Rannikmae, M. (2009). The Meaning of Scientific Literacy. Dalam International Journal of Environmental & Science Education [Online], Vol 4 (3), 14 halaman. Tersedia:
http://www.ut.ee/BG/miia_rannikmae/Publications/The_Meaning_of_Scie ntific_Literacy.pdf. [13 Januari 2013].
Hazen, R.M. (2002). Why Should You Be Scientifically Literate. [Online]. Tersedia: http://www.actionbioscience.org/newfrontiers/hazen.html. [27 Juni 2013].
Ibrahim dan Sudjana, N. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Joyce, B.,Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kusnadi. (2012). Pengarahan Mini Riset. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091 994031-KUSNADI/KULIAH,_PENGARAHAN_MINI_RISET.pdf [28 Sepetember 2013].
Kusuma, R. C. D. (2012). Pengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga
dan Sikap pada Sains Terhadap Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya. [Online]. Tersedia:
http://alumni.unair.ac.id/detail.php?id=48243&faktas=Ilmu%20Sosial%20 Ilmu%20Politik. [1 Agustus 2013].
Mandal, R.R. (2009). Cooperative Learning Strategies to Enhance Writing Skill. [Online]. Tersedia: http://www.mjal.org/Journal/Coop.pdf. [1 Agustus 2013].
Mudalara, I.P. (2012). Pengaruh model Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap
(38)
74
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari Sikap Ilmiah. [Online]. Tersedia:
related:pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/download/443/235 tahapan pembelajaran free inkuiri [29 September 2013].
OECD. (2006). Science Competencies for Tomorrow’s World. Volume 1: Analysis.
[Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/44455820.pdf/ [13 Januari 2013].
OECD. (2007). PISA 2006 Science Competencies for Tomorrow’s World Volume
1: Analysis. [Online]. Tersedia:
http://www.nbbmuseum.be/doc/seminar2010/nl/bibliografie/opleiding/anal ysis.pdf. [27 Juni 2013].
OECD. (2009). PISA 2009 Assessement Framework: Key competencies in reading,
mathematics and science. [Online]. Tersedia:
http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/44455820.pdf/ [13 Januari 2013]. OECD. (2013). PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: matemathics,
reading, science, problemsolving, and financial literacy. [Online].
Tersedia: http://www.keepeek.com/Digital-Asset-
Management/oecd/education/pisa-2012-assessment-and-analytical-framework_9789264190511-en. [29 Juni 2013].
Purwanto, M.N. (2009). Prinsip- prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ramdhana, Panji. (2009). Pengaruh Penugasan Mini-Riset Terhadap Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA Kelas X Dalam Konsep Ekologi.
Skripsi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Rustaman, Nuryani. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. Semiawan, Conny, dkk. (1986). Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta:
Gramedia.
Tjalla, Awaluddin. (2012). Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari
Hasil-hasil Studi Internasional. [Online]. Tersedia:
(39)
75
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Toharudin, U., Hendrawati, S., dan Rustaman, A. (2011). Membangun Literasi
Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Universitas Pendidikan Indonesia (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Pers.
Wenning, Carl. J. (2004). Level of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices
and inquiry processes. [Online]. Tersedia:
http://www.phy.ilstu.edu/pte/311content/inquiry/levels_of_inquiry.pdf. [25 November 2012].
Wenning, Carl. J. (2007). Assessing inquiry skills as a component of scientific
literacy. [Online].
Tersedia: http://www.phy.ilstu.edu/pte/publications/assessing_scinq.pdf. [25 November 2012].
Widowati, Ari. (2010). Pembelajaran Sains HOT dengan Menerapkan Inquiry
Laboratory. [Online]. Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319972/Pembelajaran%20Sains %20HOT%20dengan%20Menerapkan%20Inquiry%20Laboratory%20Sem nas%20MIPA%202010%20UNY.pdf. [30 Juni 2013].
Yusuf, S. dan Hayat, B. (2010). Mutu Pendidikan: Benchmarking Internasional. Jakarta: Bumi Aksara.
(1)
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi masih “kurang sekali” dengan persentase capaian 47,08%. Penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi pada konten Fisiologi Tumbuhan masuk kategori “kurang”, dengan persentase 56,67% tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan penguasaan literasi sains pada konten Biologi secara global yang masuk kategori “kurang sekali”, dengan persentase 44,69%.
Persentase pencapaian setiap aspek kompetensi ilmiah berdasarkan soal literasi sians adalah 45,57% untuk aspek identifikasi permasalahan ilmiah, 47,59% untuk aspek menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan 43,89% untuk aspek menggunakan bukti-bukti ilmiah. Kategori persentase pencapaian aspek kompetensi ilmiah tersebut semuanya masuk dalam kategori “kurang sekali”. Dukungan mahasiswa Biologi terhadap inkuiri ilmiah tergolong kategori “baik” dengan persentase 77,08% dan ketertarikan terhadap sains tergolong kategori “cukup” dengan persentase 67,13%.
Secara umum, kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset tergolong kategori “baik” dengan persentase 76,19%. Kemampuan dalam tahap perencanaan mini riset tergolong kategori “kurang sekali” dengan persentase 43,75%. Kemampuan pada pelaksanaan dan pelaporan mini riset tergolong kategori sangat baik dengan persentase masing-masing 93,93% dan 83,33%.
Kendala yang dirasakan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset diantaranya adalah kurang optimalnya koordinasi antara mahasiswa dengan dosen, masalah waktu yang terlalu sempit dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan
(2)
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam waktu yang bersamaan, dan masalah pembekalan sebelum kegiatan mini riset juga dirasakan kurang oleh para mahasiswa.
B.SARAN
Hasil penelitian ini akan menjadi data yang sangat berharga bagi universitas dan para dosen. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan penguasaan literasi sains mahasiswa perlu dilakukan secara serius dengan lebih mengoptimalkan penggunaan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang mengarah pada peningkatan literasi sains mahasiswa. 2. Kemampuan mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat
laporan hasil mini riset, atau jenis penelitian lainnya juga harus ditingkatkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang lebih mendalam tentang mini riset atau penelitian lainnya.
3. Koordinasi antara mahasiswa dan dosen dalam penugasan mini riset harus lebih dioptimalkan, agar mahasiswa lebih bersemangat dan tertarik mengerjakan kegiatan mini riset, atau jenis penelitian lainnya.
(3)
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Syahrizal. (2009). Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.
Alan. (2011). Perbedaan Individu dan Implikasi dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://blog.umy.ac.id/ucihaklan/2011/11/09/perbedaan-individu-dan-implikasi-dalam-pembelajaran/. [17 Agustus 2013].
Amprasto, Bamabang, S., dan Tina, S. (2010). Pembelajaran Praktikum Ekologi Tumbuhan dengan Metode Riset Mini dengan Memanfaatkan Tutor
Sebaya. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196607161
991011-AMPRASTO/penelitian/jurnal_due-like.ektum_untuk_publikasi.pdf [29September 2013].
Anderson, L.W, dan Krathwohl, D.R. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anggraeni, S. (2006). Model Perkuliahan Biologi Umum Berbasis Inkuiri Bagi
Calon Guru Biologi. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195801261 987032-SRI_ANGGRAENI/Kemampuan_Melakukan_Inkuiri_Bebas.pdf. [23 April 2013].
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. [Online]. Tersedia: http://bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.p df. [25 November 2012].
Balitbang. (2011). Survei Internasional PISA. [Online]. Tersedia: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa [13 Januari 2013].
Curriculum Planning & Development Division. (2008). Science Syllabus Primary. Singapore: Ministry of Education. [Online]. Tersedia:
http://www.moe.gov.sg/education/syllabuses/sciences/files/science-primary-2008.pdf [25 November 2012].
Firman, H., Nuryani, R. dan Kardiawarman. (2004). Analisis Tes PISA. Pusat Penilaian Pendidikan Depdiknas. [Online].
(4)
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tersedia: http://forumliterasi.blogspot.com/2008_11_01_archive.html. [27 Juni 2013].
Firman, H. (2007). Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Puspendiknas.
Hadinugraha, Syam. (2012). Literasi Sains Siswa SMA Berdasarkan Kerangka PISA (The Programme for International Student Assessment) Pada Konten Pengetahuan Biologi). Skripsi UPI: Tidak diterbitkan.
Halbrook, J. dan Rannikmae, M. (2009). The Meaning of Scientific Literacy. Dalam International Journal of Environmental & Science Education [Online], Vol 4 (3), 14 halaman. Tersedia:
http://www.ut.ee/BG/miia_rannikmae/Publications/The_Meaning_of_Scie ntific_Literacy.pdf. [13 Januari 2013].
Hazen, R.M. (2002). Why Should You Be Scientifically Literate. [Online]. Tersedia: http://www.actionbioscience.org/newfrontiers/hazen.html. [27 Juni 2013].
Ibrahim dan Sudjana, N. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Joyce, B.,Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kusnadi. (2012). Pengarahan Mini Riset. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091 994031-KUSNADI/KULIAH,_PENGARAHAN_MINI_RISET.pdf [28 Sepetember 2013].
Kusuma, R. C. D. (2012). Pengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga dan Sikap pada Sains Terhadap Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya. [Online]. Tersedia: http://alumni.unair.ac.id/detail.php?id=48243&faktas=Ilmu%20Sosial%20 Ilmu%20Politik. [1 Agustus 2013].
Mandal, R.R. (2009). Cooperative Learning Strategies to Enhance Writing Skill. [Online]. Tersedia: http://www.mjal.org/Journal/Coop.pdf. [1 Agustus 2013].
Mudalara, I.P. (2012). Pengaruh model Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gianyar Ditinjau
(5)
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari Sikap Ilmiah. [Online]. Tersedia: related:pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/download/443/235 tahapan pembelajaran free inkuiri [29 September 2013].
OECD. (2006). Science Competencies for Tomorrow’s World. Volume 1: Analysis. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/44455820.pdf/ [13 Januari 2013].
OECD. (2007). PISA 2006 Science Competencies for Tomorrow’s World Volume
1: Analysis. [Online]. Tersedia:
http://www.nbbmuseum.be/doc/seminar2010/nl/bibliografie/opleiding/anal ysis.pdf. [27 Juni 2013].
OECD. (2009). PISA 2009 Assessement Framework: Key competencies in reading,
mathematics and science. [Online]. Tersedia:
http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/44455820.pdf/ [13 Januari 2013]. OECD. (2013). PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: matemathics,
reading, science, problemsolving, and financial literacy. [Online]. Tersedia: http://www.keepeek.com/Digital-Asset-
Management/oecd/education/pisa-2012-assessment-and-analytical-framework_9789264190511-en. [29 Juni 2013].
Purwanto, M.N. (2009). Prinsip- prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ramdhana, Panji. (2009). Pengaruh Penugasan Mini-Riset Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA Kelas X Dalam Konsep Ekologi. Skripsi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Rustaman, Nuryani. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. Semiawan, Conny, dkk. (1986). Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta:
Gramedia.
Tjalla, Awaluddin. (2012). Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari
Hasil-hasil Studi Internasional. [Online]. Tersedia:
(6)
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Toharudin, U., Hendrawati, S., dan Rustaman, A. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Universitas Pendidikan Indonesia (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Pers.
Wenning, Carl. J. (2004). Level of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices
and inquiry processes. [Online]. Tersedia:
http://www.phy.ilstu.edu/pte/311content/inquiry/levels_of_inquiry.pdf. [25 November 2012].
Wenning, Carl. J. (2007). Assessing inquiry skills as a component of scientific literacy. [Online].
Tersedia: http://www.phy.ilstu.edu/pte/publications/assessing_scinq.pdf. [25 November 2012].
Widowati, Ari. (2010). Pembelajaran Sains HOT dengan Menerapkan Inquiry Laboratory. [Online]. Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319972/Pembelajaran%20Sains %20HOT%20dengan%20Menerapkan%20Inquiry%20Laboratory%20Sem nas%20MIPA%202010%20UNY.pdf. [30 Juni 2013].
Yusuf, S. dan Hayat, B. (2010). Mutu Pendidikan: Benchmarking Internasional. Jakarta: Bumi Aksara.