PENGARUH MELUKIS TEKNIK FINGER PAINTING TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Penelitian Kuasi Eksperimen di TK Kristen BPK Penabur Guntur Kota Bandung.

(1)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MELUKIS MENGGUNAKAN TEKNIK FINGER PAINTING

TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS

PADA TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap anak kelompok A TK Kristen BPK Penabur, Jl. Guntur 34 Bandung)

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh : MELINDA

0604701

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MELUKIS MENGGUNAKAN TEKNIK FINGER PAINTING

TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS

PADA TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap anak kelompok A TK Kristen BPK Penabur, Jl. Guntur 34 Bandung)

Oleh: Melinda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

Melinda Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MELINDA

0604701

PENGARUH MELUKIS MELALUI TEKNIK

FINGER PAINTING

TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS USIA TAMAN

KANAK-KANAK

(Penelitian Kuasi Eksperimen di Taman Kanak-kanak Kristen BPK

Penabur Guntur Jln. Guntur No 34 Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

dr.Nur Faizah Romadona,M.Kes.

NIP.19701129 200312 2 001

Pembimbing II

Ira Rengganis, M.Sn

NIP.19800214 200812 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dra.Ocih Setiasih,M.Pd

NIP.19600707 198601 2 001


(4)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak


(5)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Pengaruh Melukis Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Anak Taman Kanak-Kanak

(Penelitian Kuasi Eksperimen di TK Kristen BPK Penabur Guntur Kota Bandung)

Melinda 0604701

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan keterampilan motorik halus anak di TK BPK Penabur Guntur kota Bandung. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan dimana ada beberapa anak yang dalam melakukan kegiatan keterampilan motorik halus mengalami hambatan. Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) profil keterampilan motorik halus pada anak kelompok kontol kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung, (2) profil keterampilan motorik halus pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah penerapan melukis melalui teknik finger painting di kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung, (3) pengaruh penerapan melukis melalui teknik finger painting terhadap keterampilan motorik halus anak kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Subjek penelitiannya, adalah anak TK BPK Penabur Guntur kelas A melon yang berjumlah 20 anak yang dijadikan sebagai kelas kontrol, dan kelas A mangga yang berjumlah 20 anak dijadikan sebagai kelas eksperimen. Sehingga jumlah sampel secara keseluruhan adalah 40 anak. Adapun data yang diperoleh merupakan hasil observasi terstuktur dan dokumentasi serta penilaian pada saat diberikan pre-test dan post-test di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta treatmen hanya di kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi awal keterampilan motorik halus anak rata-rata berada pada kriteria cukup mampu dan belum mampu. Setelah dilakukan treatment dan proses uji ststistik menggunakan rumus uji t independen diperoleh hasil p<0,05. Rata-rata post-tes untuk kelas eksperimen sebesar 51,4000 dan kelas kontrol 42,1000, hal ini menunjukkan bahwa melukis melalui teknik finger painting memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan motorik halus anak.

Rekomendasi yang peneliti ajukan adalah penelitian selanjutnya dapat mengangkat kembali permasalahan yang ada tetapi dengan teknik dan metode yang berbeda agar dapat member temuan baru khususnya dalam meningkatkan keterampilan motorik halus yang lebih optimal.


(6)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Effect of Finger Painting Techniques Fine Motor Skills In Children Kindergarten ( Quasi-Ekspermental Research on Kindergarten BPK Penabur Guntur Bandung)

Melinda (0604701)

This research in motivated by the lack of ability of fine motor skills in preschool children BPK Penabur Guntur Bandung. This is evident from the results of observationa conducted where there are several children in fine motor skills activities such obstacles plant drawing simple, simple cutting, coloring pictures of animals yet neat, straight tear still stiff, and wear shoes still need help. Based on the problems above, the purpose of this study was to determine (1) fine motor skills profile of the control group children A kindergarten class BPK Penabur Guntur Bandung (2) The profile of fine motor skills in children experimental group before and after the application of paint through the technique of finger painting in kinmdergarten class A BPK Penabur Guntur Bandung, (3) the effect of applying paint finger painting techniques though the fine motor skills of kindergarten class A BPK Penabur Guntur Bandung. The method used in this study is quasi –eksperimental methods. Subject of research, is the son of thunder kinderganten class A BPK Penabur Guntur Bandung totaling 20 children were used as control class, and class mango that totaled 20 children used as the experimental class. So that the overall sample size is 40 children. The data obtained is the result of a structured observation and documentation as well the assessment given pre-test and post-test in experimental group and the control group, as well as treatments only in experimental group. The results showed the initial condisions fine motor skills children are on average quite capable of criteria and have not been able to. After treatment and testing process statistic using independent t test formula obtained results p <0,05. The average post-test for the experimental class at 51,4000 and 42.1000 control class, this suggests that the painting by finger paintingtechnique gives a significant influence on the child’s fine


(7)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reappoint the existing problems but with different techniques and methods in order to finding new members especially in improving fine motor skills are more optimal.


(8)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ………. vii

DAFTAR GRAFIK ………... ix

DAFTAR GAMBAR ……… x

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ………..………... 4

D. Manfaat Penelitian ………..………... 5

E. Sistematika Penulisan ………..………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………. 7

A. Konsep Keterampilan Motorik Halus ……….... 7

1. Definisi Motorik Halus ………... 7

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motorik Halus ...……..……….... 7

3. Tahapan Keterampilan Motorik Halus ………. 9

4. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Keterampilan Motorik Halus …. 10 B. Konsep Melukis dengan Menggunakan Teknik Finger Painting……….. 11

1. Definisi Melukis ……….. 11

2. Teknik-teknik Melukis ………. 11

3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Melukis pada Anak Usia Dini ….. 13

4. Tahap-tahap Melukis pada Anak Usia Dini ………. 14

5. Finger Painting……….. 15

6. Definisi Finger Painting ……… 15

7. Tujuan dan Manfaat Finger Painting………. 16

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ………...… 18

BAB III METODELOGI PENELITIAN ………..…… 19

A. Metode Penelitian ……….. 19


(9)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi, Populasi, dan Sampel ……… 20

D. Definisi Operasional ……….. 21

E. Instrumen Penelitian ……….. 21

F. Uji Coba Instrumen ……… 26

G. Teknik Pengumpulan Data ……… 28

H. Teknik Analisis Data ……….. 29

I. Prosedur Penelitian ………. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 36

A. Hasil Penelitian ………... 36

1. Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol………...……….43

2. Profil Keterampilan Motorik Halus Anak di Kelas A TK BPK Penabur Guntur Kelompok Esperimensebelum dan sesudah treatment melukis melalui teknik finger painting……….. 52

3. Pengaruh Penerapan Melukis Melalui Teknik Finger Painting dalam Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak di Kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung………. 60

B. Pembahasan ……… 68

1. Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung………..…..… 68

2. Profil Keterampilan Motorik Halus Anak di Kelas A TK BPK Penabur Guntur Kelompok Kontrol……….. 69

3. Pengaruh Penerapan Melukis Melalui Teknik Finger Painting dalam Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak di Kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung………. 70

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI……….………. 71

A. Simpulan ……… 71

B. Rekomendasi ………. 72

DAFTAR PUSTAKA..……….. 73 LAMPIRAN


(10)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

TABEL

3.1Desain Pola Eksperimen ………. 20

3.2Sampel Penelitian ………..… 22

3.3Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Motorik Halus ………. 24

3.4Pedoman Obsevasi Kemampuan Keterampilan Motorik Halus ……… 25

3.5Kriteria Penilaian Kemampuan Keterampilan Motorik Halus………… 26

3.6Deskrisi Kriteria Penilaian Kemampuan Keterampilan Motorik Halus……….. 27

3.7Hasil Validitas Item Kemampuan Keterampilan Motorik Halus……… 31

3.8Kriteria Koefisien Korelasi ……… 33

3.9Skor Maksimal ……… 35

3.10 Skor Minimal……….……… 35

3.11 Rentang Skor……….. 36

3.12 Interval Skor ………. 36

3.13 Kriteria Profil Keterampilan Motorik Halus ……… 37

4.1Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol pada saat pre-test……….………. 44

4.2 Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol pada saat pre-test………..……….... 45

4.3Profil Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol pada saat pre-test……….. 46

4.4Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol pada saat post-test………..…….……… 48

4.5Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol pada saat post-test……… 49


(11)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.6Profil Indikator Keterampilan Motorik Halus Kelompok Kontrol pada saat

post-test…………..………. 50

4.7Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Eksperimen….… 52 4.8Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Ekspereimen pada

saat pre-test………...…... 53

4.9Profil Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Eksperimen

pada saat pre-test………. 54

4.10 Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Eksperimen Pada

Saat Post-test………. 57

4.11 Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Eksperimen Pada

Saat Post-test………. 58

4.12 Profil Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok

Eksperimen Pada Saat Post-test………. 59 4.13 Uji Normalitas Data Pre-tes dan Post-tes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol………. 61

4.14 Uji Homogenitas Variant Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ………. 61

4.15 Hasil Uji t Independen Data Pre-tes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ……… 62

4.16 Hasil Uji t Independen Data Post-tes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ……… 64

4.17 Presentasi Data Pre-test dan Post-test Peningkatan Keterampilan

Motorik Halus Anak Pada Kelompok Eksperimen………..…. 66 4.18 Presentasi Data Pre-test dan Post-test Peningkatan Keterampilan


(12)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

GRAFIK

4.1. Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol pada saat

pre-test………..…….………. 44

4.2. Profil Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol

pada saat pre-test………....…. 47

4.3. Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol pada saat

pre-test………..……….………. 48

4.4. Profil Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Kontrol

pada saat post-test……….. 51

4.5. Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Eksperimen pada saat

pre-tes ………..…………... 53

4.6. Profil Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Eksperimen

pada saat pre-tes ………...………. 56

4.7. Profil Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Eksperimen pada saat

post-tes ……….……….. 57

4.8. Profil Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok Eksperimen

pada saat post-tes ………... 60

. 4.9. Rata-rata Skor Pre-test Keterampilan Motorik Halus Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ……….. 63 4.10. Rata-rata Skor Pre-test Indikator Keterampilan Motorik Halus Kelompok

Eksperimen dan KelompokKontrol………. 64

4.11 Rata-rata Skor Post-test Keterampilan Motorik Halus Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol……….... 65 4.12 Rata-rata Skor Post-test Indikator Keterampilan Motorik Halus Kelompok


(13)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Coretan anak usia 2-4 tahun……… 14 2.2 Gambar Prabagan anak usia 4-7 tahun ……… 15


(14)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak


(15)

1

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, sehingga pemerintah kemudian mengatur pendidikan dengan tujuan agar Indonesia, memiliki manusia yang berpendidikan untuk memajukan bangsa. Secara khusus juga pemerintah memperhatikan pendidikan anak usia dini yang merupakan pendidikan penting seperti tertulis dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, butir 14 bahwa, Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada usia dini pendidikan dapat dikatakan sangat penting karena 50% kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4 tahun, 30%-nya berlangsung hingga usia 8 tahun dan sisanya usia setelah itu (Busthomi, 2012:16).

Pada usia TK atau usia prasekolah merupakan usia yang sangat berharga dimana pada usia ini aspek-aspek perkembangan anak dapat berkembang dengan pesat. Demikian juga dengan keterampilan motorik anak dapat berkembang secara pesat. Keterampilan motorik adalah keterampilan alami yang akan digunakan seumur hidup namun, demikian anak dalam masa perkembangan harus difasilitasi untuk mengembangkan keterampilan motoriknya. Anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik akan mudah mempelajari hal-hal baru yang sangat bermanfaat dalam menjalani pendidikan. Penguasaan keterampilan motorik juga dapat memacu anak untuk menekuni bidang tertentu sejak dini seperti bermain musik, melukis, membuat kerajinan, membuat gambar desain, dan lain sebagainya. Banyak sekali anak usia muda yang menonjol bakatnya karena kemampuan motorik halus yang baik dimana telah distimulasi sejak dini sehingga


(16)

2

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan keterampilan motoriknya dapat berkembang secara optimal (Rahyubi, 2012:211)

Anak usia dini berada pada tahap perkembangan masa kanak-kanak awal yang secara teori dimulai dari usia 3 tahun. Tahap usia ini biasa disebut sebagai periode prasekolah. Pada usia ini terjadi perkembangan motorik, sejalan dengan perkembangan fisik yang terjadi. Hal tersebut didukung oleh adanya perkembangan pada area sensoris dan motorik yang memungkinkan koordinasi tubuh yang lebih baik. Perkembangan keterampilan motorik halus (menggambar, mewarnai, dan menuang air) meningkat pesat, dalam hal ini membuat anak lebih mandiri dan mulai dapat mengurus dirinya sendiri ( Hildayani, 2004: 8.14).

Perkembangan keterampilan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun akan semakin meningkat, dimana pada saat usia tersebut koordinasi mata-tangan anak semakin baik. Anak sudah dapat melakukan suatu kegiatan yang perlu pengawasan orang dewasa misalnya, menyikat gigi, menyisir, mengancingkan pakaian, membuka dan menutup ritseleting, memakai sepatunya sendiri, serta makan menggunakan sendok sendiri. Kelenturan tangannya semakin baik, dimana anak dapat melakukan kegiatan seperti; menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, membuat gambar sederhana, mewarnai, menjahit, menganyam sederhana, dan menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan pada tahap yang sama karena beberapa faktor diantaranya latihan yang kurang (Hildayani, 2004:8.15).

Menurut Hurlock (2007:164) anak yang mengalami kesulitan atau keterlambatan dalam perkembangan motorik akan mengalami perkembangan keterampilan motorik yang berada di bawah norma umurnya. Pada kondisi ini anak tidak dapat melakukan tugas perkembangan yang diharapkan oleh kelompok sosialnya. Misalnya, anak yang masih belum dapat makan sendiri, memakai tali sepatu sendiri, mengancing pakaiannya sendiri, menyikat gigi sendiri pada usia yang telah ditentukan. Mereka dianggap terlambat dibandingkan dengan anak lainnya yang terlebih dahulu dapat melakukan tugas perkembangan yang diharapkan. Perkembangan keterampilan motorik halus yang berkembang baik


(17)

3

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sejak dini sangat penting bagi anak usia dini karena nantinya akan diperlukan dibidang akademis seperti menulis.

Anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan keterampilan motorik halusnya akan mempengaruhi kemandirian anak, dimana anak belum dapat melakukan kegiatan yang dapat dilakukan anak pada umumnya misalnya, anak belum dapat menyikat giginya sendiri, belum dapat makan dan minum sendiri, belum dapat memakai sepatu sendiri, belum dapat memakai pakaiannya sendiri, dan lain sebagainya. Selain itu bidang akademis pun akan terhambat pula misalnya dalam kegiatan menulis, menggambar, mewarnai, menggunting sederhana, melipat anak belum bisa atau masih memerlukan bantuan orang lain untuk melakukannya. Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan keterampilan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi yang tepat (Hildayani, 2004:8.23).

Melukis dengan jari adalah kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan (warna bubur) secara langsung dengan jari tangan secara bebas diatas bidang datar. Pembelajaran melukis menggunakan jari atau finger painting memiliki tujuan yaitu mengembangkan ekspresi melalui media melukis dengan gerakan tangan, mengembangkan fantasi, imajinasi, kreasi, melatih otot-otot tangan/jari, koordinasi mata-tangan, melatih kecakapan mengkombinasikan warna, memupuk perasaan terhadap gerakan tangan, memupuk perasaan keindahan (Montolalu, 2004:3.17). Ada pun tujuan lain yang dikemukakan oleh Pamadhi (2008:3.36) yaitu, melatih motorik halus anak yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan kematangan syaraf, serta mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru).

Manfaat yang didapat dari aktifitas melukis diantaranya adalah sebagai media untuk mengungkapkan perasaannya, sebagai alat bercerita, sebagai alat untuk bermain, melatih ingatan, melatih berfikir menyeluruh (Pamadhi, 2008:3.10). Selain itu ada ungkapan lain tentang manfaat dari aktifitas melukis yang dikemukakan oleh Sugiyanto (2006) mengatakan bahwa melukis adalah suatu usaha untuk mencurahkan, menuangkan, mengungkapkan segala perasaan dengan suatu alat melalui bidang datar. Namun, bagi anak aktifitas ini dapat


(18)

4

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan dengan menggunakan berbagai media sebagai penggantinya. Salah satu aktifitas melukis yang dapat dilakukan adalah finger painting (melukis dengan jari). Melukis dengan jari atau finger painting memiliki manfaat bagi anak usia dini diantaranya; melatih otot-otot tangan atau jari-jemari, koordinasi mata-tangan, melatih kecakapan untuk memupuk perasaan terhadap gerak tangan dan perasaan keindahan ( Montolalu 2004: 3.17).

Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti tertarik untuk mengujikan apakah metode melukis melalui teknik finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak kelas A TK BPK Penabur Guntur bandung dengan judul pengaruh melukis melalui teknik finger painting terhadap keterampilan motorik halus pada anak Taman Kanak-kanak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasikan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana profil keterampilan motorik halus anak di kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung kelompok kontrol?

2. Bagaimana profil keterampilan motorik halus anak kelompok eksperimen sebelum dan sesudah penerapan melukis melalui teknik finger painting di kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung?

3. Apakah terdapat pengaruh penerapan melukis melalui teknik finger painting

terhadap keterampilan motorik halus anak kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui profil keterampilan motorik halus anak di kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung kelompok kontrol

2. Untuk mengetahui profil keterampilan motorik halus anak kelompok eksperimen sebelum dan sesudah penerapan melukis melalui teknik finger


(19)

5

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan melukis melalui teknik finger painting

terhadap keterampilan motorik halus anak kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang ingin dicapai antara lain:

1. Bagi Peneliti, wawasan dan pengalaman pribadi dalam mengembangkan dan merancang aktifitas pembelajaran khususnya dalam keterampilan motorik halus anak usia dini yaitu anak TK kelas A. Selain itu untuk mendapat informasi maupun pengetahuan mengenai pengaruh melukis finger painting

terhadap keterampilan motorik halus anak TK kelas A.

2. Bagi Anak didik atau Peserta didik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengalaman baru yang menyenagkan bagi anak dalam meningkatkan keterampilan motorik halusnya melalui aktifitas melukis dengan teknik finger painting.

3. Bagi Profesi Pendidikan, sebagai bahan masukan kegiatan atau alternatif bagi guru dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui teknik

finger painting.

4. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan mampu berusaha untuk bekerjasama dengan guru kelas untuk memperbaiki permasalahan dalam pengembangan seluruh aspek perkembangan anak, khususnya keterampilan motorik halus anak usia dini.

E. Sistematika Penelitian

1. Bab I Pendahuluan

Pembahasan pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II Kajian Teori

Pembahasan pada bab ini yaitu kajian teori dimana berisikan; konsep keterampilan motorik halus (definisi motorik halus, faktor-faktor yang


(20)

6

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempengaruhi motorik halus, tahap keterampilan motorik halus, tujuan dan manfaat penembangan keterampilan motorik halus), konsep melukis ( definisi melukis, teknik-teknik melukis, tujuan dan manfaat pembelajaran melukis, tahap-tahap melukis), finger painting (definisi finger painting, tujuan dan manfaat finger painting), penelitian terdahulu.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian, yakni metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari metode penelitian yang digunakan, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian

Mengenai pembahasan dan penjabaran tentang pertanyaan-pertanyaan dirumusan masalah yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan penulis selama berada ditempat penelitian.

5. Bab V Simpulan dan Rekomendasi

Bab ini membahas tentang simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dan rekomendasi sebagai sumbangan penulis untuk dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya.


(21)

20

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kuasi eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Sudjana,dkk (2004:76) mengatakan bahwa penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Ada dua kelompok sampel dalam penelitian ini yaitu satu kelompok kontrol dan satu kelompok lagi sebagai kelompok eksperimen. Kedua kelompok diberikan pre-test dan post-test dengan instrument test yang sama.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran tentang hasil dari keterampilan motorik halus pada taman kanak-kanak. Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah desain “Pre-test dan Post-test Kontrol

Group Desaign”

Tabel 3.1

Desain Pola Eksperimen

Kelompok Pre-test Treatment Post-test

Eksperimen P1 T P2

Kontrol P1 - P2

Arikunto, 2007:210 Keterangan:

P1 : Pre-test T : Perlakuan khusus


(22)

21

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian. (Arikunto, 1997:94). Dalam penelitian ini, ada dua variabel yaitu variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat.

Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab terjadinya atau timbulnya perubahan pada variabel terikat (Sugiyono, 2008:61). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah melukis teknik finger painting.

Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang menjadi akibat variabel bebas (Sugiyono, 2008:61). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan motorik halus pada taman kanak-kanak.

C. Lokasi, Populasi dan Sampel a. Lokasi

Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian yaitu di TK BPK Penabur Guntur, Jln. Guntur No. 34, Bandung.

b. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas A TK BPK Penabur Guntur tahun ajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa 60 anak yang terbagi kedalam 3 kelas.

c. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2006:132). Sampel dalam penelitian ini adalah semua anak kelas A TK BPK Penabur Guntur Bandung. Ada beberapa bentuk desain eksperimen salah satu diantaranya adalah design true experimental yang memiliki ciri utama yaitu bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu (Sugiyono, 2008:75). Demikian juga dengan penelitian ini desain evaluasinya mirip dengan design true


(23)

22

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

experimental yaitu sama-sama memiliki kelompok kontrol, hanya saja sampel yang dipilih baik sebagai kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak diambil secara random melainkan dipilih secara sengaja oleh peneliti sebagai kelompok eksperimen atau kelompok kontrol yang akan dibandingkan. (Purwanto, 2007:90). Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah anak kelas A Melon yang berjumlah 20 anak, kelas A Mangga berjumlah 20 anak yang dijadikan sebagai kelas eksperimen. Dengan demikian jumlah sampel secara keseluruhan adalah 40 anak.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

Kelompok Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

A Melon 10 10 20 orang

A Mangga 9 11 20 orang

D. Definisi Operasional

Dalam hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan variabel penelitian, berikut dijelaskan definisi operasional yang diteliti yaitu melukis melalui teknik finger painting sebagai variabel bebas dan kemampuan motorik halus sebagai variabel terikat.

a. Melukis melalui Finger painting

Finger painting adalah kegiatan melukis yang dilakukan secara langsung menggunakan jari tangan dimana dituangkan diatas permukaan datar sehingga dapat menghasilkan atau menemukan perubahan warna baru ketika terjadi pencampuran warna (Pamadhi, 2008:3.35 ; Solahudin, 2008).

b. Keterampilan motorik halus

Keterampilan motorik halus adalah kelenturan penggunaan sekelompok otot –otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang membutuhkan koordinasi mata dengan tangan (Sujiono, 2008:1.13 ; Rahyubi, 2012:222).


(24)

23

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008:102) tentang instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati .

Instrumen penelitian ini berupa test tertulis dalam bentuk test objektif yang terdiri dari pre-test dan post-test. Tes yang dikemukakan oleh Arikunto (2007:127) bahwa tes adalah beberapa pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan , pengetahuan intelegensi, kemampuan yang dimiliki oleh individu atau suatu kelompok.

Instrumen yang digunakan berdasarkan Permen 58 Standar PAUD dan setiap indikator dari keterampilan motorik halus telah dilengkapi dan disesuaikan dengan aktivitas pembelajaran.

a. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen merupakan alat untuk memperhatikan hubungan antara variabel yang diteliti dengan sumber data serta metode yang digunakan dan instrument yang disusun (Arikunto, 2006:162). Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai pengukuran kisi-kisi instrumen adalah pengukuran skala Likert (Sugiyono, 2008:93). Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item instrumen yang digunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya: Setuju/sangat positif diberi skor (3), Ragu-ragu/netral diberi skor (2), Tidak setuju/negative diberi skor (1). Di bawah ini diuraikan tabel kisi-kisi instrument, instrumen keterampilan motorik halus taman kanak-kanak, dan kriteria penilaian keterampilan motorik halus di dalam penelitian ini.


(25)

24

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Motorik Halus

Variabel Indikator Item Teknik

Pengum-pulan Data

Sumber Data

Keterampilan Motorik Halus

1. Memegang alat tulis dan membuat garis vertikal, horizontal, lengkung, lingkaran

- Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung, lingkaran dengan media bubur warna

1-5 Tes Anak

2. Meremas berbagai jenis kertas

6-7 Tes Anak

3. Meniru melipat sederhana (1-6 lipatan)

8-10 Tes Anak

4. Menyusun puzzle (4-6 keping)

11-13 Tes Anak

5. Merobek 14-16 Tes Anak

6. Menggunting

17-20 Tes Anak

7. Menyusun kubus 3x3x3 sebanyak 8 keping


(26)

25

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Memakai baju tanpa bantuan orang lain

22-23 Tes Anak

Sumber:Permen 58 dan Depdiknas tahun 2008

Tabel 3.4

Pedoman Observasi Kemampuan Keterampilan Motorik Halus Taman Kanak-kanak

No Indikator Item 1 2 3

1. Memegang alat tulis dan membuat garis vertikal, horizontal,

lengkung, lingkaran Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung, lingkaran dengan media bubur warna

1. Memegang alat tulis dengan

pegangan yang benar menggunakan jari jempol, telunjuk dan jari tengan 2. Membuat garis vertikal

3. Membuat garis horizontal 4. Membuat garis lengkung 5. Membuat garis lingkaran

2. Meremas 6. Meremas kertas koran bekas 7. Meremas kertas majalah

3. Melipat sederhana (1-6 lipatan)

8. Meniru lipatan kertas sederhana sebanyak 2 lipatan

9. Meniru lipatan kertas sederhana sebanyak 4 lipatan

10. Meniru lipatan kertas sederhana sebanyak 6 lipatan


(27)

26

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Indikator Item 1 2 3

sederhana keping

12. Menyusun puzzle dengan jumlah 5 keping

13. Menyusun puzzle dengan jumlah 6 keping

5. Merobek 14. Merobek kertas menjadi beberapa bagian secara acak

15. Merobek kertas menjadi bagian kecil 16. Membuat robekan dari kapas

6. Menggunting 17. Memegang gunting dengan pegangan yang benar

18. Membuka dan menutup gunting 19. Membuat guntingan kecil pada

kertas

20. Mengunting garis sepanjang 3-4 cm

7. Menyusun kubus 21. Menyusun balok dengan ukuran 3x3x3 cm sejumlah 8 keping

8. Memakai baju

tanpa bantuan orang lain

22. Memakai baju tanpa kancing (misal:kaos/celana/rok) tanpa bantuan

23. Memakai baju dengan kancing depan (maksimal lima buah) tanpa bantuan orang tua


(28)

27

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Kemampuan Keterampilan Motorik Halus

Pernyataan

Kriteria Penilaian

Kemampuan Keterampilan Motorik Halus

Keterampilan Motorik 1 2 3

Halus Belum

Mampu Cukup Mampu Sudah Mampu Tabel 3.6

Deskripsi Kriteria Penilaian Kemampuan Keterampilan Motorik Halus

No. Deskripsi Penilaian

Keterampilan Motorik Halus

Kriteria Penilaian Kemampuan Ketermpilan Motorik Halus

1. Memegang alat pensil (1) Menggenggam pensil (seperti yang meninju)

(2) Memegang pensil antara telunjuk dan jari tengah

(3) Memegang pensil antara ibu jari dan dua jari

Mebuat garis vertikal, horizontal, lengkung, dan lingkaran

(1)Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung dan lingkaran dengan tepat (2)Membuat garis vertikal, horizontal,

lengkung dan lingkaran sedikit rapi (3)Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung dan lingkaran tidak rapi

2. Meremas kertas koran, dan kertas majalah

(1) Meremas kertas koran dan majalah dengan genggaman yang kuat

(2) Meremas kertas koran dan majalah dengan sedikit ragu-ragu/kaku

(3) Meremas kertas Koran dan majalah dengan ragu-ragu/kaku


(29)

28

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Meniru melipat kertas (1)Melipat kertas dengan sempurna/tanpa bantuan 2, 4, dan 6 lipatan

(2)Melipat kertas dengan sedikit bantuan 2, 4, dan 6 lipatan

(3)Melipat kertas dengan bantuan 2, 4, dan 6 lipatan

4. Menyusun puzzle 4, 5, dan 6 keping

(1)Menyusun puzzle 4, 5, dan 6 keping dengan sempurna

(2)Menyusun puzzle 4, 5, dan 6 keping dengan sedikit sempurna

(3)Menyusun puzzle 4, 5, dan 6 keping tidak sempurna

5. Merobek (kertas dan kapas)

(1)Merobek kertas/kapas dengan percaya diri

(2)Merobek kertas/kapas dengan sedikit ragu-ragu

(3)Merobek kertas/kapas dengan ragu-ragu

6. Memegang gunting dengan benar/membuka/ menutup gunting

(1)Memegang gunting dengan benar (menggunakan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) tanpa ragu-ragu

(2)Memegang gunting menggunakan jibu jari, telunjuk, dan jari tengah dengan sedikit ragu-ragu

(3)Memegang gunting salah dan ragu-ragu


(30)

29

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada kertas dengan sempurna

(2)Membuat guntingan kertas agak kecil (3)Membuat guntingan kertas terlalu besar

7. Menyusun balok 3x3x3 cm sejumlah 8 keping

(1)Menyusun balok dengan jumlah 8 keping dengan sempurna

(2)Meyusun kepingan balok dengan jumlah kurang dari 6 keping (3)Menyusun kepingan balok dengan

jumlah kurang dari 4 keping

8. Memakai baju tanpa kancing

(1)Memakai baju tanpa kancing tanpa bantuan

(2)Memakai baju tanpa kancing dengan sedikit bantuan

(3)Memakai baju tanpa kancing dengan bantuan

Memakai baju dengan kancing depan maximal 3 kancing

(1)Memakai baju kancing dengan jumlah 3 kancing

(2)Memakai baju kancing dengan jumlah 2 kancing

(3)Memakai baju kancing dengan jumlah 1 kancing

( Sumber: Asumsi Penulis)

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilaksanakan hampir satu bulan, secara garis besar antara lain sebagai berikut:


(31)

30

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. RPP I Tema : Buah/Buah yang bentuknya bulat aktifitas melukis yang dipakai yaitu anak melukis teknik finger painting membuat buah-buahan yang bentuknya bulat diatas kertas karton.

2. RPP II Tema : Gejala Alam/Gunung Berapi, aktifitas melukis yang dipakai yaitu anak melukis teknik finger painting membuat gunung berapi diatas kertas HVS.

3. RPP III Tema : Binatang/Binatang Ikan, aktifitas melukis yang dipakai yaitu anak melukis teknik finger painting membuat binatang ikan diatas kertas HVS.

4. RPP IV Tema : Binatang/Burung Peliharaan, aktifitas melukis yang dipakai yaitu anak melukis teknik finger painting membuat binatang burung diatas kertas karton.

5. RPP V Tema : Binatang/Kupu-kupu, aktifitas melukis yang dipakai yaitu anak melukis teknik finger painting membuat binatang kupu-kupu diatas kertas HVS.

6. RPP VI Tema : Rumahku/Tempat Tinggalku, aktifitas melukis yang dipakai yaitu anak melukis teknik finger painting membuat rumahku diatas kertas Hardcover.

7. RPP VII Tema : Keluargaku/Anggota Keluarga, aktifitas melukis yang dipakai yaitu anak melukis teknik finger painting membuat anggota keluarga terdiri dari papa, mama, adik, kakak, kakek, dan nenek diatas kertas Karton.


(32)

31

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Uji Coba Instrumen

a. Validitas

Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketetapan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut (Sudijono, 2008:182). Penilaian validitas dilakukan dengan membandingkan/mengkorelasikan hal yang dinilai dengan kriterianya.

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau kebenaran item-item soal dalam suatu instrument sehingga layak digunakan untuk mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menghitung koefisien korelasi product moment/r hitung (rxy), dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2006:170) sebagai berikut

Keterangan:

r

xy= koefisien korelasi yang dicari

Σ XY = hasil skor X dan Y untuk setiap responden Σ X = skor item tes

Σ Y = skor total responden

N = jumlah sampel

Melalui bantuan program Microsoft Exel diperoleh hasil uji validitas instrument penelitian sebagaimana ditampilkan tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Validitas Item Kemampuan Motorik Halus Anak

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,933 0,456 Valid

2 0,882 0,456 Valid

3 0,882 0,456 Valid


(33)

32

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 0,950 0,456 Valid

6 0,453 0,456 Valid

7 0,558 0,456 Valid

8 0,480 0,456 Valid

9 0,580 0,456 Valid

10 0,605 0,456 Valid

11 0,598 0,456 Valid

12 0,622 0,456 Valid

13 0,517 0,456 Valid

14 0,573 0,456 Valid

15 0,527 0,456 Valid

16 0,495 0,456 Valid

17 0,639 0,456 Valid

18 0,639 0,456 Valid

19 0,639 0,456 Valid

20 0,078 0,456 Invalid

21 0,525 0,456 Valid

22 0,705 0,456 Valid

23 0,836 0,456 Valid

Berdasarkan tabel 3.7 di atas diperoleh bahwa dari 23 pertanyaan kemampuan keterampilan motorik halus anak, item yang valid ada 22 dan yang tidak valid ada 1 yaitu nomor 20. Adapun kalkuasi perhitungan validitas item dapat dilihat di lampiran.

b. Reliabilitas

Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrument bisa dipercaya serta dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data apabila instrument tersebut sudah dianggap baik (Arikunto,2006:178).

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, datanya memang sesuai dengan kenyataan sehingga jika dilakukan beberapa kali hasilnya pun akan tetap sama.


(34)

33

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus yang digunakan dalam pengujian reliabilitas instrumen adalah rumus statistika Alpha (σ) dari Cronbach sebagai berikut:

(Arikunto,2010:171) Keterangan:

r

11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σσ

b 2

= jumlah varians butir

σ

12 = variant soal

Untuk mengetahui hasil reliabilitas peneliti menggunakan bantuan perhitungan program Ms Exel 2007 dan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,938. Artinya instrumen ini sangat dapat diandalkan hasilnya dalam mengukur data secara konsisten dan memiliki tinggat kepercayaan 95 persen.

Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi dari J.P Guilford (2009:48) yang disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai r Korelasi Sig. Keterangan 0 ≤ r ≤ 0,25 Sangat lemah ≤ 0,05 Signifikan

0,25 < r ≤ 0,50 Cukup > 0,05 Tidak Signifikan

0,50 < r ≤ 0,75 Kuat

0,75 < r ≤ 1 Sangat Kuat

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur pengumpulan data dalam penelitian ini tepat dan akurat untuk digunakan.


(35)

34

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuasi eksperimen ini sangatlah penting karena data yang didapat dari lapangan melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisa, agar hasil yang ada dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan serta memecahkan masalah dalam penelitian ini. Instrumen yang telah diuji validitasnya dan reliabilitasnya digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini data dikumpulkan, kemudian untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kemampuan keterampilan motorik halus anak Taman Kanak-kanak kelas A dikumpulkan melalui tes (pre-test dan post-tes).

Data diperoleh dari hasil ujicoba instrument dan data pre-test serta post-test yang diberikan kepada anak terhadap instrumen soal yang berisi indikator-indikator kemampuan keterampilan motorik halus Taman Kanak-kanak.

Teknik pengumpulan data lain berupa observasi dan dokumentasi. Arikunto (2006: 156) mengatakan bahwa suatu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Kegiatan yang diobservasi pada anak yaitu kemampuan keterampilan motorik halus. Observasi yang digunakan adalah observasi sistematika atau terstuktur yang berarti adalah pengamatan dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen penelitian.

Dokumentasi atau studi dokumentasi adalah merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. (Arikunto, 2006: 156). Dokumen tersebut dikumpulkan dan dianalisis sebagai laporan penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, data yang dihasilkan dari instrument ini berupa skala ordinal maka pengolahan terhadap data-data mentah hasil penelitian menggunakan statistik parametris. Penggunakan parametris ini tergantung dari jenis data yang dianalisis.


(36)

35

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah dalam membuat profil keterampilan motorik halus anak sebelum dan setelah penerapan melukis melalui teknik finger painting adalah sebagai berikut:

a. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel: Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi

Tabel 3.9 Skor Maksimal

Indikator Skor Maksimal Ideal

Keseluruhan = 22 x 3 = 66 Indikator 1 = 5 x 3 = 15 Indikator 2 = 2 x 3 = 6 Indikator 3 = 3 x 3 = 9 Indikator 4 = 3 x 3 = 9 Indikator 5 = 3 x 3 = 9 Indikator 6 = 3 x 3 = 9 Indikator 7 = 1 x 3 = 3 Indikator 8 = 2 x 3 = 6

b. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel: Skor minimal ideal = jumlah skor x skor terendah

Tabel 3.10 Skor Minimal

Indikator Skor Minimal Ideal

Keseluruhan = 22 x 1 = 22 Indikator 1 = 5 x 1 = 5 Indikator 2 = 2 x 1 = 2 Indikator 3 = 3 x 1 = 3 Indikator 4 = 3 x 1 = 3 Indikator 5 = 3 x 1 = 3


(37)

36

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator 6 = 3 x 1 = 3 Indikator 7 = 1 x 1 = 1 Indikator 8 = 2 x 1 = 2

c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:

Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal

Tabel 3.11 Rentang Skor

Indikator Rentang Skor

Keseluruhan = 66 - 22 = 44 Indikator 1 = 15 - 5 = 10 Indikator 2 = 6 - 2 = 4 Indikator 3 = 9 - 3 = 6 Indikator 4 = 9 - 3 = 6 Indikator 5 = 9 - 3 = 6 Indikator 6 = 9 - 3 = 6 Indikator 7 = 3 - 1 = 2 Indikator 8 = 6 - 2 = 4

d. Mencari interval skor:

Interval skor = rentang skor / 3

Tabel 3.12 Interval Skor

Indikator Interval Skor

Keseluruhan = 44 / 3 = 14,7 Indikator 1 = 10 / 3 = 3,3 Indikator 2 = 4 / 3 = 1,3 Indikator 3 = 6 / 3 = 2 Indikator 4 = 6 / 3 = 2


(38)

37

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator 5 = 6 / 3 = 2 Indikator 6 = 6 / 3 = 2 Indikator 7 = 2 / 3 = 0,7 Indikator 8 = 4 / 3 = 1,3

Berdasarkan langkah-langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.13

Kriteria Profil Keterampilan Motorik Halus Anak No Indikator Kriteria Interval

1

Keterampilan Motorik

Halus

Sudah Mampu 51.4 - 66.0 Cukup Mampu 36.8 - 51.3 Belum Mampu 22.0 - 36.7

2 Indikator 1

Sudah Mampu 11.8 - 15.0 Cukup Mampu 8.4 - 11.7 Belum Mampu 5.0 - 8.3

3 Indikator 2

Sudah Mampu 4.7 - 6.0 Cukup Mampu 3.4 - 4.6 Belum Mampu 2.0 - 3.3

4 Indikator 3

Sudah Mampu 7.1 - 9.0 Cukup Mampu 5.1 - 7.0 Belum Mampu 3.0 - 5.0

5 Indikator 4

Sudah Mampu 7.1 - 9.0 Cukup Mampu 5.1 - 7.0 Belum Mampu 3.0 - 5.0

6 Indikator 5

Sudah Mampu 7.1 - 9.0 Cukup Mampu 5.1 - 7.0 Belum Mampu 3.0 - 5.0 7 Indikator 6 Sudah Mampu 7.1 - 9.0 Cukup Mampu 5.1 - 7.0


(39)

38

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Indikator Kriteria Interval

Belum Mampu 3.0 - 5.0

8 Indikator 7

Sudah Mampu 2.4 - 3.0 Cukup Mampu 1.8 - 2.3 Belum Mampu 1.0 - 1.7

9 Indikator 8

Sudah Mampu 4.7 - 6.0 Cukup Mampu 3.4 - 4.6 Belum Mampu 2.0- 3.3

2. Pengujian Hipotesis

Sehubungan dengan adanya beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum peneliti dapat menentukan teknik analisis statistik mana yang boleh digunakan, maka diadakan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu. a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data atau nilai, sehingga data penelitian dapat diolah dengan menggunakan analisis statistik parametrik jika data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menilai apakah data hasil penelitian dari dua kelompok data yang diteliti (pre-test dan post-test) memiliki varians yang sama atau tidak. Jika data memiliki varians yang cenderung sama (homogen), dapat dikatakan bahwa sampel-sampel dari kedua kelompok data (pre-test dan

post-test) tersebut berasal dari populasi yang sama/seragam.

c. Uji t Independent

Pengujian pengaruh penerapan melukis melalui teknik finger painting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak dilakukan menggunakan uji t independen (Independent sample t test) dengan tahapan sebagai berikut.

1) Hipotesis


(40)

39

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak ada pengaruh penerapan melukis melalui teknik finger painting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

H1 : µ eksperimen > µ kontrol

Pengaruh penerapan melukis melalui teknik finger painting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol

2) Dasar pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang

diperoleh dengan α=0,05.

Jika pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung, maka kriterianya adalah terima H0 jika – t 1- ½

< t hitung < t 1- ½

, dimana t 1- ½

didapat

dari daftar tabel t dengan dk = ( n1 + n2 – 1) dan peluang 1- ½

. Untuk

harga-harga t lainnya H0 ditolak.

Jika pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas (nilai p), maka kriterianya adalah:

 Jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak

 Jika nilai p > 0,05, maka H0 diterima

3) Mencari nilai t hitung dengan rumus

1 2

Hitung 2 2

1 2

1 2

Y Y

t

n n

S S

 

Di mana :

1

Y = rata-rata data kelompok kontrol

2

Y = rata-rata data kelompok eksperimen n1 = banyak sampel kelompok kontrol

n2 = banyak sampel kelompok eksperimen


(41)

40

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

s22 = varians kelompok eksperimen

(Furqon, 1997:167)

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini melalui tahapan-tahapan: persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan hasil penelitian. Tahapan-tahapan tersebut secara rinci dijelaskan sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian:

a. Mengadakan studi pendahuluan dengan mengadakan observasi ke TK Kristen BPK Penabur Guntur Bandung mengenai masalah penelitian yaitu permasalah keterampilan motorik halus anak di TK tersebut.

b. Menetapkan materi yang akan digunakan dalam penelitian c. Membuat proposal penelitian

d. Melakukan observasi awal pada kelompok yang akan dijadikan sampel penelitian

e. Membuat surat izin penelitian

f. Membuat pokok bahasan yang akan digunakan 2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yang dimulai pada minggu ke tiga tanggal 18 April sampai dengan 16 Mei 2013. Adapun materi yang diberikan dilakukan setiap hari senin, selasa, rabu, kamis, dan jumat. Langkah-langkah treatment yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Guru mementukan kelompok yang dijadikan sebagi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

b. Guru menyajikan materi pelajaran yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus melalui demontrasi atau praktek langsung bersama anak-anak dimana ada tahapan dalam melukis pada seni rupa Adapun periode seni rupa pada anak usia dini menurut Sugiyono (2006) yaitu:


(42)

41

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a). Periode coreng-coreng

Gambar 2.1 Contoh Coretan anak usia 2-4 tahun (Mayesty,1990)

Pada gambar di atas terlihat bahwa periode ini goresan yang dihasilkan oleh anak adalah goresan tebal tipis yang belum terkendali serta unsur warna tidak begitu penting. Periode ini terjadi pada anak usia 2-4 tahun (masa prasekolah). Proses mencoreng yang dialami oleh usia tersebut selalu dimulai dengan coretan-coretan mendatar, kemudian menegak, dan diakhiri dengan melingkar-lingkar. Dalam masa ini anak perlu dibina dengan memberikan stimulasi yang tepat serta mengaktifkan imajinasinya.

b). Periode prabagan


(43)

42

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Periode prabagan terjadi pada usia 4-7 tahun dimana anak saat periode ini memiliki kesempatan untuk mencipta, menjelajah, bereksperimen dan melakukan hal-hal yang baru. Gerakan yang dilakukan oleh anak usia ini sudah terkendali. Anak sudah dapat mengkoordinasikan pikiran dengan emosi kemampuan motoriknya. Gerakan yang sudah mulai terarah, membuat garis coreng-mencoreng makin berkurang digantikan dengan garis yang lebih mewakili seruh bentuk. Gambar yang lebih disukai pada usia 6 tahun biasanya adalah gambar manusia dalam bentuk sederhana.

c. Guru memberikan pembelajaran berupa lembar kerja untuk dikerjakan secara individu, anak tidak diperbolehkan untuk saling membatu ketika mengerjakan lembar kerja tersebut.

d. Guru memberi reward atau penghargaan kepada anak yang dapat menyelesaikan tugas lembar kerjanya dengan baik.

e. Guru mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan melalui diskusi bersama anak-anak.

3. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

a. Mengolah data hasil eksperimen melalui pengujian statistik yaitu dengan membandingkan skor pre-test dan skor post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.


(44)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh melukis melalui teknik finger painting terhadap keterampilan motorik halus anak usia Taman Kanak-kanak TK Kristen BPK Penabur Guntur Bandung dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kondisi awal keterampilan motorik halus anak di TK Kristen BPK Penabur Guntur pada kelompok Kontrol anak yang berada pada kategori sudah mampu yaitu 0%, anak yang berada pada kategori cukup mampu yaitu 80%, anak yang berada pada kategori belum mampu yaitu 20%. Hal tersebut salah satunya dikarenakan kurangnya stimulasi keterampilan motorik halus anak melalui aktivitas yang menarik dan menyenagkan. Adapun hasil post-tes pada kelompok kontrol menjadi anak yang berada pada kategori sudah mampu yaitu 0%, anak yang berada pada kategori cukup mampu yaitu 80%, anak yang berada pada kategori belum mampu yaitu 20%. Hal tersebut disebabkan karena pendekatan yang digunakan pada kelompok kontrol yaitu melalui metode konvensional.

2. Kondisi awal keterampilan motorik halus anak di TK Kristen BPK Penabur Guntur Bandung pada kelas A kelompok Ekperimen saat pre-test anak yang berada pada kategori sudah mampu yaitu 15%, anak yang berada pada kategori cukup mampu yaitu 45% dan anak yang berada pada kategori belum mampu yaitu 40%. Hal tersebut terjadi dikarenakan kegiatan pembelajaran yang kurang maksimal dalam menstimulasi keterampilan motorik halus anak dan factor orang tua yang kurang memberikan kesempatan pengalaman kepada anak untuk dapat melakukan kegaitan yang berkaitan dengan keterampilan motorik halus. Sedangkan untuk kondisi akhir setelah diberikan treatmen pada kelompok ini hasilnya yaitu anak yang berada pada kategori sudah mampu yaitu menjadi 50%,


(45)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak yang berada pada kategori cukup mampu yaitu menjadi 50% dan anak yang berada pada kategori belum mampu yaitu 0%. Hal tersebut dikarenakan pemberian perlakuan melukis melalui teknik finger painting.

3. Berdasrkan hasil data diatas terlihat dari perbedaan secara signifikan terhadap keterampilan motorik halus anak usia taman kanak-kanak pada kelompok eksperimen yang tidak diberi perlakuan/treatment dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan/treatment, jadi dapat disimpulkan hasil data secara deskriftif maka rata-rata keterampilan motorik halus anak pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol.

Keterampilan motorik halus yang diungkapkan Sujiono (2008:1.13) keterampilan motorik halus adalah keterampilan yang gerakannya hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Ada pun salah satu tujuan dari finger painting yang diungkapkan oleh Pamadhi (2008:3.36) yaitu dapat melatih keterampilan motorik halus anak yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan kematangan syaraf. Jadi disimpulkan bahwa melukis teknik finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak seperti yang diungkapkan di atas.

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian mengenai pengaruh melukis teknik finger painting terhadap keterampilan motorik halus untuk anak usia taman kanak-kanak. Berikut rekomendasi ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait:

1. Bagi Guru

a. Mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menjadikan pembelajaran berkesan bagi anak dimana anak terlibat langsung dalam proses


(46)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran tersebut, yaitu dengan mengunakan melukis melalui teknik

fingerpainting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak.

b. Guru dapat lebih variatif dalam memilih kegiatan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak pada usia Taman Kanak-kanak.

c. Memanfaatkan media-media datar yang dapat digunakan seperti karton manila, karton duplek, triplek sebagai media lain untuk melakukan kegiatan melukis melalui teknik finger painting.

2. Bagi Lembaga Pendidika Anak Usia Dini

a. Memfasilitasi media pembelajaran bagi guru dalam pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus disekolah.

b. Memberi kesempatan kepada para guru untuk mengikuti pelatihan atau seminar-seminar mengenai pendidikan usia dini yang berhubungan dengan perkembangan anak.

3. Bagi Orang Tua

a. Memberi kesempatan kepada anak untuk dapat melakukan aktifitas atau kegiatan sederhana yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus b. Memberikan motivasi kepada anak untuk dapat melakukan aktifitas sederhana

yang memerlukan gerakan jari tangan atau otot-otot kecil yang dapat mengoptimalkan keterampilan motorik halus anak

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi kepada peneliti selanjutnya, yaitu: a. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan metode atau teknik lainnya yang

lebih variatif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia Taman Kanak-kanak.

b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan seluruh aspek-aspek keterampilan motorik halus anak usia taman kanak-kanak yang dilatih untuk anak taman kanak-kanak.


(47)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak


(48)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agus,P.E dan Ratih. S.D (2007) Metode Penelitian Kuantitatif Jakarta:GAVA Media Arikunto,S.(2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bustomi,Y. (2012). Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Anak Usia Dini. Citra Publishing

Furqan. (1997). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Gestalt,B. Motorik Halus Pada Anak Usia

Prasekolah.http://journal.unair.av.id/filerPDF/2-13_3.pdf.[Akses: 7 Februari 2013]

Haditono,R. (2004). Psikologi Perkembangan.Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY IKAPI.

Hadiz,F.A. (1996). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Hildayani,R.dkk (2004). Psikologi Perkembangan Anak. Modul 1. Bandung: Universitas Terbuka.

Hurlock,E. B. (1980). Perkembangan Anak Edisi ke lima. Penerjemah Istiwidayanti, Jakarta: Erlangga.

Kurniawan,M. (2010). Teknik Pembelajaran Melukis Dengan Jari. [online]. Tersedia: http://mulkiskurniawan.blogspot.com/2012/09/teknik-pembelajaran-melukis-dengan-jari.html.[Akses: 14 Januari 2013].

Megantari,A.(2011). Peningkatan Kreatifitas Anak dalam Pembelajaran Melukis Melalui TeknikFinger Painting. Skripsi Program Pendidikan Usia Dini pada FIP UPI Bandung:Tidak diterbitkan.

Montolalu,B.E.F.(2008) Bermain dan Permainan Anak. Modul 1. Bandung:

Universitas Terbuka

Pamadhi,H. (2008). Didaktik Metodik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.


(49)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pekerti,W. (2008). Metode Pengembangan Seni. Modul 1. Bandung: Universitas Terbuka.

Permen 58, ……….

Purwanto,A. (2010).Seni Lukis.(Tersedia):http//id.wikipedia.org.[Akses:7 Februari 2013]

---.(2006).Seni Rupa.(Tersedia):http//senirupa.net.[Akses:14 Januari 2013] Rachmawati,Y & Euis,K. (2005) Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak Usia

Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.

Rahyubi,H. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Halus.

Majalengka: Nusa Media.

Santrock,J,W. (2007). Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta:Erlangga

Siti, I.H (1996). Pendidikan Kesenian: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana & Ibrahim (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan . Bandung: Sinar

Baru Algesindo

Sugiyanto, Imam (2006). Seni Lukis di Taman Kanak-kanak. (Tersedia):http//tem-parnata.com.[Akses: 28 Januari 2013]

Sugiyono.(2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujiono,dkk. (2007). Metode Perkembangan Kognitif. Modul 1. Bandung: Universitas Terbuka.

Sumantri, (2005). Model Pengembangan Keterampilan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas

Syah,Muhibbin. (2009). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yulida,Ajeng.(2011). Pengaruh Aktifitas Kolase Terhadap Keterampilan Motorik Halus.Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Usia Dini pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yusuf,Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(50)

Melinda,2013

Pengaruh Melukis Menggunakan Teknik Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Taman Kanak-Kanak


(1)

anak yang berada pada kategori cukup mampu yaitu menjadi 50% dan anak yang berada pada kategori belum mampu yaitu 0%. Hal tersebut dikarenakan pemberian perlakuan melukis melalui teknik finger painting.

3. Berdasrkan hasil data diatas terlihat dari perbedaan secara signifikan terhadap keterampilan motorik halus anak usia taman kanak-kanak pada kelompok eksperimen yang tidak diberi perlakuan/treatment dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan/treatment, jadi dapat disimpulkan hasil data secara deskriftif maka rata-rata keterampilan motorik halus anak pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol.

Keterampilan motorik halus yang diungkapkan Sujiono (2008:1.13) keterampilan motorik halus adalah keterampilan yang gerakannya hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Ada pun salah satu tujuan dari finger painting yang diungkapkan oleh Pamadhi (2008:3.36) yaitu dapat melatih keterampilan motorik halus anak yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan kematangan syaraf. Jadi disimpulkan bahwa melukis teknik finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak seperti yang diungkapkan di atas.

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian mengenai pengaruh melukis teknik finger painting terhadap keterampilan motorik halus untuk anak usia taman kanak-kanak. Berikut rekomendasi ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait:

1. Bagi Guru

a. Mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menjadikan pembelajaran berkesan bagi anak dimana anak terlibat langsung dalam proses


(2)

pembelajaran tersebut, yaitu dengan mengunakan melukis melalui teknik finger painting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak.

b. Guru dapat lebih variatif dalam memilih kegiatan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak pada usia Taman Kanak-kanak.

c. Memanfaatkan media-media datar yang dapat digunakan seperti karton manila, karton duplek, triplek sebagai media lain untuk melakukan kegiatan melukis melalui teknik finger painting.

2. Bagi Lembaga Pendidika Anak Usia Dini

a. Memfasilitasi media pembelajaran bagi guru dalam pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus disekolah.

b. Memberi kesempatan kepada para guru untuk mengikuti pelatihan atau seminar-seminar mengenai pendidikan usia dini yang berhubungan dengan perkembangan anak.

3. Bagi Orang Tua

a. Memberi kesempatan kepada anak untuk dapat melakukan aktifitas atau kegiatan sederhana yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus b. Memberikan motivasi kepada anak untuk dapat melakukan aktifitas sederhana

yang memerlukan gerakan jari tangan atau otot-otot kecil yang dapat mengoptimalkan keterampilan motorik halus anak

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi kepada peneliti selanjutnya, yaitu: a. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan metode atau teknik lainnya yang

lebih variatif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia Taman Kanak-kanak.

b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan seluruh aspek-aspek keterampilan motorik halus anak usia taman kanak-kanak yang dilatih untuk anak taman kanak-kanak.


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agus,P.E dan Ratih. S.D (2007) Metode Penelitian Kuantitatif Jakarta:GAVA Media Arikunto,S.(2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bustomi,Y. (2012). Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Anak Usia Dini. Citra Publishing

Furqan. (1997). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Gestalt,B. Motorik Halus Pada Anak Usia

Prasekolah.http://journal.unair.av.id/filerPDF/2-13_3.pdf.[Akses: 7 Februari 2013]

Haditono,R. (2004). Psikologi Perkembangan.Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY IKAPI.

Hadiz,F.A. (1996). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Hildayani,R.dkk (2004). Psikologi Perkembangan Anak. Modul 1. Bandung: Universitas Terbuka.

Hurlock,E. B. (1980). Perkembangan Anak Edisi ke lima. Penerjemah Istiwidayanti, Jakarta: Erlangga.

Kurniawan,M. (2010). Teknik Pembelajaran Melukis Dengan Jari. [online]. Tersedia: http://mulkiskurniawan.blogspot.com/2012/09/teknik-pembelajaran-melukis-dengan-jari.html.[Akses: 14 Januari 2013].

Megantari,A.(2011). Peningkatan Kreatifitas Anak dalam Pembelajaran Melukis Melalui Teknik Finger Painting. Skripsi Program Pendidikan Usia Dini pada FIP UPI Bandung:Tidak diterbitkan.

Montolalu,B.E.F.(2008) Bermain dan Permainan Anak. Modul 1. Bandung: Universitas Terbuka

Pamadhi,H. (2008). Didaktik Metodik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.


(5)

Pekerti,W. (2008). Metode Pengembangan Seni. Modul 1. Bandung: Universitas Terbuka.

Permen 58, ……….

Purwanto,A. (2010).Seni Lukis.(Tersedia):http//id.wikipedia.org.[Akses:7 Februari 2013]

---.(2006).Seni Rupa.(Tersedia):http//senirupa.net.[Akses:14 Januari 2013] Rachmawati,Y & Euis,K. (2005) Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak Usia

Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.

Rahyubi,H. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Halus. Majalengka: Nusa Media.

Santrock,J,W. (2007). Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta:Erlangga

Siti, I.H (1996). Pendidikan Kesenian: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana & Ibrahim (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan . Bandung: Sinar

Baru Algesindo

Sugiyanto, Imam (2006). Seni Lukis di Taman Kanak-kanak. (Tersedia):http//tem-parnata.com.[Akses: 28 Januari 2013]

Sugiyono.(2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujiono,dkk. (2007). Metode Perkembangan Kognitif. Modul 1. Bandung: Universitas Terbuka.

Sumantri, (2005). Model Pengembangan Keterampilan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas

Syah,Muhibbin. (2009). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yulida,Ajeng.(2011). Pengaruh Aktifitas Kolase Terhadap Keterampilan Motorik Halus.Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Usia Dini pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yusuf,Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TEKNIK FINGER PAINTING DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DI PAUD JEMBER PERMAI 1 TAHUN 2015

12 62 96

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN FINGER PAINTING DI TK BUDI TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 2 20

MENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN CERIA KECAMATAN Meningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok Bermain Ceria Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING DI TK DHARMA Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Finger Painting di TK Dharma Wanita Geneng Kecamatan Jepon, Blora Tahun Ajaran 2015/2016.

1 3 14

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/201

0 1 15

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/201

1 4 13

Pengaruh Pelatihan Finger Painting Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anka-anak Usia 4-5 Tahun di Kelurahan "X".

0 0 29

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA GAMBRENGAN, SRANDAKAN, BANTUL, YOGYAKARTA.

1 5 151

PDF ini Pengaruh Kegiatan Finger Painting Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Pra Sekolah di Tk AtTaqwa Cimahi | Nurjanah | KEPERAWATAN 3 PB

2 3 9

PERBEDAAN BERMAIN PLASTISIN DAN FINGER PAINTING TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH DI TK ABA TRINI TRIHANGGO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Bermain Plastisin dan Finger Painting terhadap Perkembangan Motorik Halus

0 0 18