Angka Lempeng Total pada Makanan

LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN
“PEMERIKSAAN ANGKA LEMPENG TOTAL SAMPEL MAKANAN DAN
MINUMAN”

Disusun oleh :
RIZAL BAHRI

(P27833113011)

NUR ZUMAIROTUL MUNA

(P27833113023)

HELEN FARIDAWATI

(P27833113012)

SUCI CHINTIA IVANA

(P27833113046)


INEKE PUSPITASARI

(P27833113032)

KELOMPOK A KELAS A SUB I
DIII Kesehatan Lingkungan Surabaya
Semester IV

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIII KAMPUS SURABAYA
TAHUN 2015

I.

TUJUAN
Umum
:
Mahasiswa dapat mengetahui jumlah kuman pada sampel makanan dan minuman

Khusus :
- Mahasiswa dapat melakukan pembuatan media
- Mahasiswa dapat melakukan penanaman sampel / specimen
- Mahasiswa dapat menghitung Angka Lempeng Total kuman dan membandingkan
angka kuman dengan standar peraturan yang berlaku

II.

DASAR TEORI
Menurut UU RI No.7 tahun 1996, yang dimaksud pangan adalah segala sesuatu
yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Mengingat definisi pangan mempunyai cakupan yang luas, maka upaya untuk
mencegah pangan dari kemungkinan tercemar baik dari cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan
manusia (UU RI tahun 1996), merupakan suatu keharusan.
Daging ayam adalah bahan pangan yang bernilai gizi tinggi karena kaya akan
protein, lemak, mineral serta zat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh. Usaha untuk

meningkatkan kualitas daging ayam dilakukan melalui pengolahan atau penanganan
yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kerusakan atau kebusukan selama
penyimpanan dan pemasaran.
Pengujian mikrobiologi diantaranya meliputi uji kuantitatif untuk menetukan
mutu dan daya tahan suatu makanan, uji kualitatif bakteri patogen untuk menentukan
tingkat keamanannya, dan uji bakteri indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi
makanan tersebut (Fardiaz, 1993). Pengujian mikrobiologi pada sampel makanan
akan selalu mengacu kepada persyaratan makanan yang sudah ditetapkan. Parameter
uji mikrobiologi pada daging ayam dipersyaratkan sesuai Standar Nasional Indonesia
meliputi angka lempeng total, uji Eschericia coli, uji Salmonella Sp.

Uji Angka Lempeng Total

Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada
suatu sampel, umumnya dikenal dengan angka lempeng total (ALT). Uji angka
lempeng total (ALT) dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil atau anaerob mesofil
menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa koloni yang dapat diamati
secara visual berupa angka dalam koloni(cfu) per ml/g atau koloni/100ml. Cara yang
digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes dan cara sebar (BPOM, 2008).
Nutrien Agar(NA)

Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga
digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif,
dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana
yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media
yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage,
produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji
bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Agar yang digunakan
dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang digunakan
pada medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi
mikroba (Schlegel, 1993). Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi
dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang
dibutuhkan.
Dalam percobaan warna NA sebelum dilarutkan dalam aquades adalah coklat, dan
setelah dilarutkan dalam aquades berubah menjadi kekuning-kuningan dan terdapat
endapan. Jadi untuk menghilangkan endapan tersebut maka dipanaskan dalam
penangas air dengan tabung Erlenmeyer disumbat dengan alat penyumbat. Setelah
sterilisasi warna medium menjadi agak coklat.
Menurut SNI 7388 – 2009, Produk olahan daging, daging unggas dan daging
hewan buruan utuh / potongan, Dendeng sapi, daging asap yang diolah dengan
panas. Memiliki batas maksimum ALT (30 OC, 72 Jam) sebanyak 1 x 105 koloni / g.

III.

WAKTU DAN TEMPAT

Hari, tanggal
Pukul
Tempat
IV.

V.

: Senin, 16 Maret 2015
: 07.30 – 15.30 WIB
: Laboratorium Mikrobiologi Kesehatan Lingkungan Surabaya

ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Petridish steril
2. Pipet ukur steril 10 ml dan 1 ml
3. Erlenmeyer

4. Inkubator
5. Autoklaf
6. Timbangan
7. Tabung reaksi
8. Rak tabung reaksi
9. Beaker glass
10. Spatula
11. Gelas ukur
12. Colony counter
13. Waterbath
14. Thermometer
15. Spidol
16. Alat tulis
Bahan :
1. Alkohol 70%
2. Nutrient Agar
3. NaCl 0,9%
4. Lampu spirtus dan korek api
5. Kapas, alumunium foil, kertas coklat, tali rami
6. Masker dan handscoon

7. Etiket
8. Kantong plastik
9. Aquadest
LANGKAH KERJA
A. Pembuatan Media
1. Pembuatan Pepton Water (PW)
a. Timbang PW 1,35 gram lalu masukkan erlenmeyer
b. Tambahkan aquadest sebanyak 90 ml lalu aduk hingga larut
c. Tutup dengan kapas dan alumunium foil lalu ikat dengan tali rami
d. Sterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121C selama 15 menit
2. Pembuatan Media Pengencer (Larutan NaCl 0,9%)
a. Timbang NaCl 0,405 gram lalu masukkan dalam beaker glass
b. Tambahkan aquadest sebanyak 45 ml lalu aduk hingga larut
c. Pindahkan dalam tabung reaksi sejumlah 6 tabung @9 ml lalu tutup
menggunakan kapas

d. Sterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121C selama 15 menit
3. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)
a. Timbang NA 2,52 gram lalu masukkan erlenmeyer
b. Tambahkan aquadest sebanyak 90 ml lalu aduk, bila tidak larut maka

panaskan di atas kompor hingga larut
c. Tutup menggunakan kapas dan alumunium foil
d. Sterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121C selama 15 menit
B. Penanganan / pemeriksaan angka kuman pada makanan padat
a. Sterilkan meja dan alat yang digunakan untuk penanganan sampel
b. Nyalakan lampu spirtus
c. Petugas pemeriksa harus memakai masker dan handscoon yang dibasahi
alkohol 70%
d. Timbang sampel makanan sebanyak 10 gram (dalam keadaan steril)
ditaruh di plastik transparan dibasahi alkohol 70% dan pengambilan
e.
f.
g.
h.

dengan sendok yang telah disterilkan
Menyiapkan mortir yang telah disteril
Siapkan larutan pengencer berupa Pepton Water dalam Erlenmeyer
Haluskan sampel dengan menggunakan mortar steril
Tambahkan Pepton Water 90 ml sedikit demi sedikit lalu homogenkan


(lakukan secara steril)
i. Masukkan kembali sampel ke dalam Erlenmeyer sebelumnya lalu tutup
(beri kode 10-1)
j. Siapkan larutan pengencer (NaCl 0,9%) dalam tabung reaksi sebanyak 5
tabung @9 ml
k. Beri kode 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, K (pada tabung reaksi)
l. Ambil 1 ml larutan pada erlenmeyer berkode 10-1 lalu masukkan ke
tabung pengencer kode 10-2, homogenkan (lakukan secara steril)
m. Ambil 1 ml larutan berkode 10-2 lalu masukkan ke tabung pengencer kode
10-3, homogenkan (lakukan secara steril)
n. Ambil 1 ml larutan berkode 10-3 lalu masukkan ke tabung pengencer kode
10-4, homogenkan (lakukan secara steril)
o. Ambil 1 ml larutan berkode 10-4 lalu masukkan ke tabung pengencer kode
10-5, homogenkan lalu ambil 1 ml dan tempatkan dalam beaker glass
(tidak digunakan). Lakukan secara steril.
p. Siapkan 6 petridish steril lalu beri kode 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, K
q. Tabung K tanpa sampel
r. Masing-masing pengencer dipipet 1 ml masukkan ke dalam petridish yang
sudah diberi kode (lakukan secara steril)


s. Masing-masing petridish dituangi media Nutrient Agar dengan suhu 4555C sebanyak 15-20 ml
t. Lalu homogenkan dengan diputar searah jarum jam
u. Biarkan beku, setelah beku petridish dibalik lalu dibungkus dengan kertas
coklat dan ikat dengan tali rami
v. Dieramkan dalam inkubator 35-37C selama 2 x 24 jam
C. Pembacaan Hasil
1. Hitung jumlah koloni pada petridish dengan koloni konter dan spidol
2. Rumus :
ALT (koloni/gram) = (koloni – K) x P
P
Keterangan :
ALT
= Angka Lempeng Total (koloni/gram)
K
= Jumlah koloni pada petridish control (≤5 koloni)
koloni
= Jumlah koloni pada petridish sampel (30-300 koloni)
P
= Besar pengenceran

P
= Jumlah pengenceran yang koloninya dihitung
VI.

HASIL PRAKTIKUM
Jenis sampel
: Pentol bakso
Jenis pemeriksaan : ALT pada makanan
Hari, tanggal
: Senin, 16 Maret 2015
Pukul
: 10.05 WIB
Tempat
: Tukang bakso pasar Manyar Jalan Manyar Surabaya
Petugas sampling :
- Rizal Bahri
- Nur Zumairotul Muna
- Helen Faridawati
- Ineke Puspitasari
- Suci Chintia Ivana
Hasil Perhitungan Koloni :
10-1
34
Rumus :

10-2
55

10-3
16

ALT (koloni/gram) = (koloni – K) x P
P

10-4
136

10-5
7

K
0

Jumlah koloni yang dipilih untuk perhitungan Angka Lempeng Total adalah yang
mengandung 30-300 koloni.
ALT = [(34-0) x 10] + [(55-0) x 100] + [(136-0) x 10000]
3
= 340 + 5500 + 1360000
3
= 1365840
3
= 455280 koloni/gram
Dari hasil pemeriksaan kuman pada makanan diketahui bahwa jumlah koloni pada
sampel pentol bakso tidak memenuhi syarat sebesar 455280 koloni/gram. Dimana
menurut SNI 7388 tahun 2009 Tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam
Pangan dalam kategori daging olahan dan daging ayam olahan (pentol) batas maksimum
Angka Lempeng Total adalah 1 x 105 koloni/gram.
VII.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan Angka Lempeng Total kuman terhadap pentol bakso di

pasar Manyar Surabaya, dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut tidak memenui syarat
ALT menurut SNI 7388 tahun 2009.

DAFTAR PUSTAKA
http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Info%20POM/0208.pdf

diakses

pada tanggal 17 Maret 2015
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.
enidchemicals.com
http://www.academia.edu/7288967/LAPORAN_LENGKAP_AKK_dan_ALT diakses pada
tanggal 17 Maret 2015
BPOM. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. http://www.pilciran-rakyat.com. Diakses
tanggal 18 Maret 2015

LAMPIRAN

Gambar 1

Gambar 2

Sterilisasi tangan dengan alkohol Menggunakan handscoon lalu diberikan alkohol

Gambar 3

Gambar 4

Menyeterilkan plastik Sampel

Menyeterilkan sendok yang digunakan mengambil
sampel

Gambar 5

Gambar 6

Flambir sendok sebelum
digunakan mengambil sampel

Mengambil sampel sebanyak 10 gram dengan
cara steril

Gambar 7

Gambar 8

Memasukan sampel kedalam
coolbox untuk dibawa
ke Laboratorium

Menimbang sampel sebanyak 10 gram

Gambar 9

Gambar 10

Menghaluskan sampel

menuangkan peptone water kedalam mortir

Gambar 11

Gambar 12

Menuangkan kembali campuran
sampel dan peptone water
ke dalam erlenmeyer

Memasukan Sampel pengenceran 10-1 pada
pengencer 10-2

Gambar 13

Gambar 14

Memasukkan sampel pengenceran
tabung 10-3, 10-4, 10-5

Memasukkan sampel pengenceran dan
kontrol pada petridish

Gambar 15

Gambar 16

Menuangkan media NA pada Petridish

Hasil Pengeraman

pada

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24