Lapsus Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan (1)

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANAK DENGAN GIZI BURUK TYPE MARASMUS
DI RUANG ANAK ALEXANDRI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

NAMA

: GUSTI KANZANIA FINANSI

NIM

: S.12.1019

AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA
BANJARMASIN
TAHUN 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Gizi buruk adalah bentuk terparah(akut) dari proses terjadinya gizi buruk.
Anak ballita sehat atau kurang gizi diketahui dari pertambahan BB nya
sampai usia 2 tahun. Apabila berat badan sesuai dengan pertambahan umur
menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia. Kalau sedikit dibawah standar
dikatakan bergizi buruk ( Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan Buku
Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran ECG ).
Pada tahun 2011 Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat sekitar 10 juta
anak meninggal setiap tahunnya sebelum mencapai umur 5 tahun atau tiap 20
menit perhari terjadi kematian 30.000 anak. Masalah gizi merupakan masalah
yang ada di tiap-tiap negara. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderung
dengan masalah gizi lebih.
Upaya besar bangsa indonesia dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat dan menurunkan angka kejadian masalah gizi buruk antara 8 juta
sampai 10 juta anak mengalami kekurangan gizi, salah satu masalah
kesehatan yang tak kunjung habis dalam beberapa tahun terakhir ini adalah
masalah gizi buruk. Gizi buruk merupakan salah satu masalah kesehatan
tahunan, dimana setiap tahun terjadi diindonesia (Depkes RI, 2007)
Pulau kalimantan merupakan pulau terbesar yang terkenal dengan
berbagai sumber daya alam seperti hutan dan tambang. Namun dibalik

kekayaan alam yang begitu melimpah masih banyak masyarakat mengalami
kemiskinan dan kekurangan gizi. Dibanjarmasin ada sekitar 245 kasus gizi
buruk pada tahun 2010 yang terjadi pada balita.
Presentase yang ditemukan pada bayi dan balita yang mengalami gizi
kurang 8,4 % pada tahun 2014 di tiap rumah sakit. Banyak upaya yang
dilakukan untuk mengurangi masalah gizi buruk, salah satunya dengan

mengajarkan pada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mengkonsumsi
makanan yang bergizi, menjaga kebersihan lingkungan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mempunyai wawasan yang lebih dalam dan
pengalaman yang nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada anak
dengan Gizi Buruk type Marasmus.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami Pengertian Gizi Buruk.
b. Memahami Etiologi/penyebab Gizi Buruk.
c. Memahami Gejala Klinis
d. Memahami Patofisiologi Gizi Buruk.
e. Memahami Komplikasi Gizi Buruk.

f. Memahami Penatalaksanaan
g. Memahami Asuhan Kebidaan pada pasien dengan Gizi Buruk.

C. Manfaat
1. Bagi lahan praktik
Dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran untuk penatalaksanaan yang
dilakukan di RSUD Ansari Saleh.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa terutama
mengenai Gizi Buruk dan dapat memberikan asuhan kebidanan kepada
pasien dengan Gizi Buruk.
3. Bagi instansi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai informasi bagi instansi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan
datang.
4. Bagi Keluarga Pasien

Agar dapat mengetahui tanda dan gejala Gizi Buruk sehingga dapat
melakukan penanganan dini pada anak.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Gizi buruk adalah keadaan tubuh sebagai akibat rendahnya konsumsi
energi dan protein (KEP) dalam makanan sehari-hari. Pada balita dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, pada tingkat
kecerdasan karena tumbuh kembang otak 80% terjadi pada masa dalam
kandungan sampai usia 2 tahun (Almatsier, 2009).
Gizi buruk merupakan suatu keadaan kekurangan energi protein dalam
keadaan sehari-hari. Kemiskinan merupakan faktor penyebab mendasar yang
mengakibatkan masalah gizi kurang atau gizi buruk (Azwar, 2006).
Gizi buruk adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh
ketidaksimbangan asupan zat gizi dengan kebutuhan, dapat dilihat dari
variabel-variabel pertumbuhan , yaitu berat badan, tinggi badan/panjang
badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan panjang tungkai (Gibson, 2007).
Gizi buruk adalah suatu keadaan kurang gizi tingkat berat pada aak
berdasarkan indeks timbangan menurut BB/TB (Depkes RI, 2008).
Gizi


buruk

adalah

kekurangan

energi

protein

akibat

kurang

mengkonsumsi makanan yang bergizi dan pola makan yang tidak seimbang
(Natoatmodjo, 2006).

B. Etiologi
Pada tahun 2007 UNICEF telah mengembangkan kerangka konsep
makro sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi.

Dalam kerangka tersebut ditunjukan bahwa masalah gizi buruk dapat
disebabkan oleh :
1. Penyebab langsung
Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi
buruk. Timbulnya gizi buruk tidak hanya dikarenakan asupan makanan

yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapatkan cukup banyak
makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi
buruk. Demikian pula dengan anak yang tidak memperoleh cukup
makanan, maka daya tahan tubuhnya akan mudah melemah dan mudah
terserang penyakit.
2. Penyebab tidak langsung
Ada 3 penyebab tidak langsung masalah gizi, yaitu :
a) Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai.
Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutahan
pangan untuh seluruh anggota keluarganya dalam jumlah maupun
mutu gizinya.
b) Pola pengasuhan anak yang kurang memadai.
Setiap keluarga dan masyarakat diharapkan dapat menyediakan
waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agardapat tumbuh dan

berkembang dengan baik, baik fisik, mental, dan sosial.
c) Pelayanan kesehatan dan lingkungan yang kurang memadai.
Sistem pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin
penyediaan air bersih dan saranakesehatan dasar (posyandu)yang
terjangkau oleh setiapkeluarga yang membutuhkan.
C. Gejala Klinis
Tanda dan gejala Gizi Buruk pada anak balita secara umum :
1. Anak tampak sembab, latergik, cengeng, pada tahap lanjut anak menjadi
apatis dan koma.
2. Pertumbuhan teranggu, BB dan PB kurang dibandingkan dengan yang
sehat.
3. Pada sebagian penderita terdapat edema baik ringan dan berat.
4. Gejala gastrointestinal seperti anoreksia dan diare
5. Rambut mudah dicabut, tampak kusam kering, halus jarang dan berubah
warna.
6. Hilangnya masa otot.

7. Dermatitis dan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi.
8. kulit kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang mendalam dan
lebar, terjadi persisikan dan hiperpigmentasi.

9. Terjadi pembesaran hati, hati yang teraba umumnya kenyal,
permukaannya licin dan tajam.
10. Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita.
11. Kelainan kimia darah yang selalu ditemukan ialah kadar albumin serum
yang rendah, disamping kadar globulin yang normal atau sedikit
meninggi.

D. Patofisiologi
Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang
sangat berlebihan, karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori
dalam dietnya. Kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan
perubahan sel yang menyebabkan edema dan perlemakan hati. Karena
kekurangan protein dalam diet, akan terjadi kekurangan berbagai asam amino
esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintetis dan metabolisme. Bila
diet cukup mengandung karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat
dan sebagian asam amino dalam serum yang jumlahnya sudah kurang
tersebut akan disalurkan kejaringan otot. Makin berkurangnya asam amino
dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar,
yang kemudian berakibat timbulnya edema. Perlemakan hati ini terjadi karena
gangguan pembentukan betalipoprotein, sehingga transport lemak dari hati

terganggu, dengan akibat adanya penimbunan lemak dalam hati.
E. Type Gizi Buruk
1. Kwashiorkor
Adalah suatu keadaan dimana adanya terjadi bengkak umumnya
seluruh tubuh (terutama punggung kaki, dan wajah) membulat dan
lembab, Pandangan mata sayu, Rambut tipis kemerahan seperti warna
rambut jagung dan mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok,

Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel, Terjadi
pembesaran hati, Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa
pada posisi berdiri atau duduk, Terdapat kelainan kulit berupa bercak
merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman
lalu terkelupas(Crazy papement dermatosis), Serin disertai penyakit
infeksi yang umumnya akut, Anemia dan diare.
2. Marasmus
Adalah dimana keadaan badan nampak sangat kurus seolah-olah
tulang hanya terbungkus kulit, Wajah seperti orang tua, Mudah
menangis/cengeng dan rewel, Kulit menjadi keriput, Jarinag lemak
subkutis, Perut cekung, Sering disertai penyakit infeksi, Diare kronik
atau konstipasi(susah buang air).

3. Marasmic-kwashiorkor
Adapun marasmic-kwashiorkor adalah gabungan dari beberapa
gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak
mencolok.
F. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada Gizi Buruk,ialah :
1. Hipotermia
Adalah penurunan suhu tubuh dibawah 36,50C suhu normal dan
menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.
2. Hipoglikemia
Adalah keadaan dimana kadar gula ( glukosa) darah turundibawah
normal (kurang dari 70 mg/dl).
3. Infeksi
Adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap
organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang.

4. Diare
Adalah perubahan konsistensi dan frekuensi berak. Konsistensi berak
berupa lembek sampai cair disertai atau tanpa lendir dan darah.
Frekuensinya 3 – 5 kali atau lebih perhari.

5. Syok
Adalah kondisi kritis akibat penurunan mendadak dalam aliran darah
yang melalui tubuh.
6. Defisiensi vitamin A
Suatu keadaan dimana tubuh kekurangan vitamin A.
7. Dermatosis
Adalah kelainan kulit
8. Tuberculosis
Merupakan penyakit menular yang umumnya disebabkan oleh berbagai
strain mikobakteria.
9. Koma
Adalah tingkat penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada
gerakan spontan dan tidak ada respon terhadap rangsangan nyeri.
1. Inisial (resusitasi)
2. Hipoglikemia (gula darah < 54 mg/dl
Terapi : sukrosa / glukosa 10% 50 ml peroral / sonde lambung berikan
makanan tiap 2 jam , minimal 1 hari pertama. Jika tidak sadar , glukosa
IV / glukosa 10 % dengan sonde.
3. Hipotermia ( S < 350C aksila / 5 kali sehari dan disertai demam yang turun/naik dari 370C – 390C.
3. Riwayat Perjalanan Penyakit
Ibu mengatakan anak mengalami BAB cair lebih dari 5 kali sehari selama
+ 2 hari, disertai munta 4 kali sehari dan demam yang turun naik dari 37 0C
– 390C.

4. Riwayat Prenatal
a. Kehamilan ke

: 4 (empat)

b. Tempat ANC

: BPM

c.

: Lengkap

Imunisasi TT

d. Obat-obatan yang pernah diminum selama hamil

: Asam Folat
danVit.C

e. Penerimaan ibu/keluarga terhadap kehamilan

: Baik

f. Keluhan/masalah yang dirasakan ibu saat hamil

: Tidak ada

5. Riwayat Intranatal
a. Persalinan ke

: 4 (empat)

b. Tempat Persalinan

: Rumah sakit

c. Masalah saat Persalinan

: tidak ada

d. Cara Persalinan

: spontan pervaginam

e. Lama Persalinan
- Kala I

: 8 jam

- Kala II : 20 menit

- Kala III

: 5 menit

- Kala IV

: 2 jam

f. Keadaan bayi saat lahir
Keadaan Umum

: baik

Segera menangis

: ya

PB

: 49 cm

BB

: 2600 gram

6. Riwayat Kesehatan
a. Anak
anak tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC dan
hepatitis, penyakit menurun seperti asma dan DM, penyakit menahun
seperti jantung.
b. Keluarga
Dari pihak keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, menderita hepatitis, penyakit menurun seperti asma dan DM,
penyakit menahun seperti jantung.

7. Riwayat Imunisasi
N

Jenis Imunisasi

o
1. HB 0
1
BCG + Polio 1
2
DPT 1 + Polio 2
3
DPT 2 + Polio 3
4
DPT 3 + Polio 4
5
Campak
8. Data Kebutuhan Biologis

Umur

Tempat

Diberikan
0-7 hari
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan

Pelayanan
Bpm
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Belum diberikan

a. Nutrisi
Jenis

: susu, bubur dan air putih

Frekwensi

: sesuai kebutuhan

Porsi

: sesuai kebutuhan

Masalah

: tidak ada

b. Eliminasi
BAB
Frekwensi

: 5x sehari

Konsistensi

: cair

Warna

: putih susu

Masalah

: dehidrasi

BAK
Frekuensi

: 4-5x sehari

Warna

: kuning jernih

Bau

: Amoniak

Masalah

: tidak ada

c. Personal Hygine
Frekuensi mandi

: 2x sehari

Frekuensi ganti pakaian

: sesuai kebutuhan

d. Istirahat
Tidur

: 8-9 jam/hari

Masalah

: tidak ada

9. Data Psikososial dan Spiriual

a. Tanggapan anak tentang keadaan dirinya

: Belum

mengerti

tentang dirinya
b. Tanggapan keluarga terhadap anaknya

: Baik

c. Pengambil Keputusan dalam keluarga

: Ayah

d. Pengetahuan keluarga tentang perawatan anak

: Baik,

keluarga

mengetahuinya dari
tenaga kesehatan
B. OBJECTIVE DATA
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum

: Tampak Sakit Ringan

b. Kesadaran

: Kompos Mentis

c. BB

: 4,8 kg

d. Tanda-tanda vital

: N : 100x/m
R : 24x/m
T : 37 0C

2. Pemeriksaan Antropometri
BB

: 4,8 kg

PB

: Tidak dilakukan

Lingkar Kepala

: Tidak dilakukan

Lingkar Dada

: Tidak dilakukan

Lila

: Tidak dilakukan

Status Gizi

:

-

CDC (center of discases control )
BB sebensrnya = 4,8 X 100 % = 62,3 % (moderat malnutrisi)
BB ideal

-

7,7

NCHS
BB = 4,8 -7,7 = -3,2 (gizi kurang)
U

0,90

3. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi dan palpasi

 Kepala

: rambut tampak berwarna kemerahan, tidak
tampak kusam kering.

 Muka

: wajah seperti orang tua, tampak pucat

 Mata

: bentuk simetris, konjungtiva

pucat, sklera

tampak ikterik, mata tampak cekung
 Telinga

: bentuk simetris, tampak bersih, tidak ada
pengeluaran serumen

 Hidung

: bentuk simetris, tidak tampak cuping hidung

 Mulut

: tampak mukosa oral basah

 Leher

: tidak ada pembengkakan vena jugularis dan
kelenjar tiroid

 Dada /mamae

: bentuk simetris, tidak ada tarikan napas
intercosta

 Abdomen

: bentuk simetris, tampak distensi, turgor
abdomen lambat kembali

 Kulit

: kulit tampak keriput, jaringan lemak sangat
sedikit

 Tungkai

: tidak tampak ada pembengkakan

4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium pada tanggal 24-04-2014
a.

Hasil pemeriksaan Hematologi
ITEM
WBC
LYMPH
%
MID#
GRAN#
LYMPH
%
MID%
GRAN%

RESULT

PRA

UNIT

REFERENC

31.4

10 3/UL

E
4.0 – 12.0

2.5

10^3/UL

0.8 -7.0

3.3
25.6

10^3/UL
10^3/UL

0.1 – 1.5
2.0 -8.0

8.0

%

20.0 – 60.0

10.6
81.4

%
%

3.0-15.0
50.0 – 70.0

^

HGB
RBC
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
RDW-SD
PLT
MPV
PDW
PCT

11.2
3.89
34.0
87.6
28.7
32.9
17.4
53.1
728
5.9
14.4
0.429

q/Dl
X 10^6/UL
%
FL

Pq
q/dl
%
FL
X 10^3/UL
FL
%

12.0 -16.0
3.50 – 5.20
35.0 – 49.0
80.0 – 100.0
27.0 – 34.0
31.0 – 37.0
11.0 – 16.0
35.0 – 56.0
100 – 300
6.5 – 12.0
9.0 – 17.0
0.108 – 0.282

Laboratorium pada tanggal 24-04-2014
b.

Hasil pemeriksaan WIDAL SLIDE TEST
Antigen
Salmonella typhi O
Salmonella typhi H
Salmonella paratyphi A(O)
Salmonella paratyphi B(O)

1/40
+
+
-

1/80
+
+

1/160
+
-

1/320
-

1/640

C. ANALISA DATA
1. Diagnosa kebidanan

: Anak umur 7 bulan dengan penyakit menyertai
Gizi Buruk

2. Masalah

: Diare dan disertai demam

3. Kebutuhan

: Konseling, health education dan Kolaborasi
dengan dokter spesialis anak

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemerikksaan anaknya yaitu :
Anak tampak sembab, kurus, perut
cekung.
WBC : 31,4
HGB : 11,2
LYMPH : 8,02

tampak cembung, mata tampak

BB : 4,5 kg

R : 24x/m

N : 100x/m

T : 370C

“Ibu mengetahui hasil pemeriksaan”
2. Memberitahu ibu bahwa anaknya terkena penyakit Gizi Buruk.
“Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan ”
3. Memberitahu ibu tanda-tanda terserang penyakit Gizi Buruk.
Anak tampak sembab, cengeng, BB dan PB kurang dibandingkan dengan
yang sehat, diare.
“ Ibu mengetahui tanda-tanda gizi buruk pada anak”
4. Menganjurkan ibu untuk menghindari kontak langsung anaknnya dengan
teman seumurnya atau anggota keluarga yang lain .
“ Ibu bersedia untuk menganjurkan anak menghidari kontak langsung“
5. Menganjurkan ibu untuk membersihan tubuh anaknya.
“ Ibu bersedia ibu untuk membersihan tubuh anaknya”
6. Lakukan kolaborasi pemberian obat dan medikal dengan dokter dan tim
medis lainnya.
-

Infus RL mikro

20 tpm

( menambah cairan tubuh)

-

Injeksi cefotaxime

2 x 25 mg

(antibiotik)

-

Injeksi antrain

50 mg k/p

(penurun panas)

-

Injeksi chloramp

4 x 100 mg

(antibiotik)

-

Dexametason

3 x 2,5 mg

(anti alergi)

7. Memberikan makanan yang mengandung protein bernilai biologik.
“Ibu bersedi memberikan makanan sesuai kebutuhan energi anaknya”

N
O
1.

TANGGAL
Rabu 30-04-2014

CATATAN PERKEMBANGAN
S: ibu mengatakan bahwa anaknya agak rewel
O: keadaan umum baik, suhu tubuh 37,60C, BB :
4,8 kg
A: masalah belum teratasi
P:

 Observasi keadaan umum
 Anjurkan ibu untuk menjaga persona
hygiene anak
 Anjurkan ibu untuk menyusui anaknya
dan memberikan makanan pendamping
ASI untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya
 Infus RL mikro 20 tpm( menambah cairan
tubuh)
 Injeksi cefotaxime2 x 25 mg (antibiotik)
 Injeksi antrain 50 mg k/p

(penurun

panas)
 Injeksi chloramp 4 x 100 mg (antibiotik)
 Dexametason 3 x 2,5 mg

2.

kamis 01-05-2014

(anti alergi)

S : ibu mengatakan bahwa mulai membaik
O: keadaan umum baik, respirasi 28x/m, suhu
tubuh 380C, nadi 100x/m, BB : 4,8 kg.
A : masalah belum terasi
P:
 Observasi keadaan umum
 Anjurkan ibu untuk menjaga persona
hygiene anak
 Anjurkan ibu untuk menyusui anaknya
dan memberikan makanan pendamping
ASI untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya
 Infus RL mikro 20 tpm( menambah cairan
tubuh)
 Injeksi cefotaxime2 x 25 mg (antibiotik)

 Injeksi antrain 50 mg k/p

(penurun

panas)
 Injeksi chloramp 4 x 100 mg (antibiotik)
 Dexametason 3 x 2,5 mg
3.

Jum’at

(anti alergi)

02-05- S : ibu mengatakan bahwa anaknya baik

2014

O: keadaan umum baik, respirasi 24x/m, suhu
tubuh 36,20C, nadi 100x/m,
A : masalah belum terasi
P:
 Observasi keadaan umum
 Anjurkan ibu untuk menjaga persona
hygiene anak
 Anjurkan ibu untuk menyusui anaknya
dan memberikan makanan pendamping
ASI untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya
 Infus RL mikro 20 tpm( menambah cairan
tubuh)
 Injeksi cefotaxime2 x 25 mg (antibiotik)
 Injeksi chloramp 4 x 100 mg (antibiotik)
 Dexametason 3 x 2,5 mg

(anti alergi)

 Po : OAT (obat anti tuberkulosis) 3 x
4.

Sabtu, 03-05-2014

1/hari
S : ibu mengatakan tidak ada keluhan
O: keadaan umum baik, respirasi 25x/m, suhu
tubuh 360C, nadi 90x/m, infus di lepas.
A : masalah belum terasi
P:
 Observasi keadaan umum
 Anjurkan ibu untuk menjaga persona
hygiene anak

 Anjurkan ibu untuk menyusui anaknya
dan memberikan makanan pendamping
ASI untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya
 Po : OAT (obat anti tuberkulosis) 3 x
1/hari

BAB IV
PEMBAHASAN
Gizi buruk adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaaan zat-zat. Pada balita dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan, pada tingkat kecerdasan karena tumbuh kembang otak 80%
terjadi pada masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun (Almatsier, 2009).
Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang
berlangsung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut, ialah :Pola

makan (mengkosumsi makanan yang bergizi dan seimbang), Faktor sosial (hidup
dinegara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi), Faktor ekonomi
(penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan protein), Faktor
infeksi dan penyakit lain(adanya interaksi sinergis antara MEP(malnutrisi energi
protein) dan infeksi).
Tanda dan gejala Gizi Buruk pada anak balita secara umum :Anak tampak
sembab,latergik,cengeng,

pada

tahap

lanjut

anak

menjadi

apatus

dan

koma.Pertumbuhan terganggu, BB dan PB kurang dibandingkan dengan yang
sehat. Pada sebagian penderita terdapat edema baik ringan dan berat. Gejala
gastrointestinal seperti anoreksia dan diare. Rambut mudah dicabut, tampak
kusam kering, halus jarang dan berubah warna. Hilangnya masa otot. Dermatitis
dan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi.kulit kering dengan menunjukkan
garis-garis

kulit

yang

mendalam

dan

lebar,

terjadi

persisikan

dan

hiperpigmentasi.Terjadi pembesaran hati, hati yang teraba umumnya kenyal,
permukaannya licin dan tajam. Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita.
Kelainan kimia darah yang selalu ditemukan ialah kadar albumin serum yang
rendah, disamping kadar globulin yang normal atau sedikit meninggi.
Type Gizi Buruk, yaitu : Kwashiorkor (suatu keadaan dimana adanya terjadi
bengkak umumnya seluruh tubuh ), Marasmus (dimana keadaan Badan nampak
sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit), Marasmic-kwashiorkor
( gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema
yang tidak mencolok).
Komplikasi yang terjadi pada Gizi Buruk,ialah :Hipotermi(suhu tubuh

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65