Ebook Gunung Api di Dunia Dunia

0

Gunung Api di Dunia

PETA KONSEP
Orientation
Photos
Documents
Design
Product description
After sales service

Kata-kata

Kunci

Gunung Api
Tipe Gunung
Teori Pergeseran Lempeng
Ring of Fire


Material Gunung Api
Pembentukan Gunung
Persebaran Gunung
Gunung Api Dunia
1

Gunung Api di Dunia

P

ernahkah kamu mendaki gunung dan memetik Bunga

Edelwish yang abadi di gunung tinggi? Kenapa Bunga

Edelwish hanya ada di gunung tinggi? Lebih Jauh lagi

kenapa harus ada gunung di dunia ini? Apakah Gunung dari awal
penciptaan sudah terbentuk? Ataukah gunung terbentuk melalui

proses? Atau pernahkah Gunung justru menjadi malapetaka bagi


manusia? Di buku ini akan di bahas lebih lanjut mengenai selak beluk
gunung dan proses yang terjadi pada gunung.

Kompetensi Dasar
1. Menganalisis proses terbentuknya gunung dan sejarah destruktif
gunung di dunia.
2. Menganalisis persebaran gunung di dunia dan wilayah dengan potensi
gunung teraktif.
2

Gunung Api di Dunia

DAFTAR ISI
I.
II.

DEFINISI GUNUNG......................................................................................................................1
A. PENGERTIAN GUNUNG...................................................................................................... 1
B.


BAGIAN-BAGIAN GUNUNG API........................................................................................3

A.

TEORI TEKTONIK LEMPENG........................................................................................... 4

PERSEBARAN GUNUNG API..................................................................................................... 4

B.
C.

D.

LEMPENG-LEMPENG TEKTONIK DUNIA........................................................................6

CINCIN API PASIFIK (RING OF FIRE).............................................................................. 7
PERSEBARAN GUNUNG API DI DUNIA........................................................................... 8

III. TIPE GUNUNG API......................................................................................................................9

A.

TIPE GUNUNG API............................................................................................................ 9

A.

PEMBENTUKAN GUNUNG............................................................................................. 12

A.

MATERIAL HASIL LETUSAN.......................................................................................... 14

IV. PROSES TERBENTUKNYA GUNUNG.......................................................................................12
V. MATERIAL GUNUNG API.......................................................................................................... 14
B.

DAMPAK NEGATIF MATERIAL LETUSAN.................................................................... 16

C.


DAMPAK POSITIF MATERIAL LETUSAN...................................................................... 17

A.

GUNUNG VESUVIUS, NAPOLI, ITALIA.......................................................................... 20

VI. 5 GUNUNG TERAKTIF DI DUNIA............................................................................................ 19
B.

C.

D.
E.

SAKURAJIMA, JEPANG................................................................................................... 22

MAUNA LOA, HAWAII, AMERIKA SERIKAT.................................................................23

GUNUNG ETNA, SISILIA, ITALIA...................................................................................25
GUNUNG MERAPI, JAWA TENGAH, INDONESIA......................................................... 27


VII. 5 LEDAKAN TERBESAR SEPANJANG PERADABAN............................................................. 28
A.
B.

C.

D.

E.

GUNUNG TOBA, INDONESIA......................................................................................... 29

CREEK LAVA, AMERIKA SERIKAT................................................................................ 30

GUNUNG TAMBORA , INDONESIA................................................................................ 32

GUNUNG THERA, YUNANI.............................................................................................34

GUNUNG PINATUBO, FILIPINA.....................................................................................36


RANGKUMAN.................................................................................................................................. 38

UJI KOMPETENSI............................................................................................................................ 39
0

Gunung Api di Dunia

I.

DEFINISI GUNUNG

A. PENGERTIAN GUNUNG
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang letaknya jauh lebih tinggi daripada

tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan

bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang

disebut gunung di tempat yang lain. Gunung pada umumnya memiliki lereng yang curam dan

tajam atau bisa juga dikelilingi oleh puncak-puncak atau pegunungan. Pada beberapa

ketinggian gunung bisa memiliki dua atau lebih iklim, jenis tumbuh- tumbuhan, dan
kehidupan yang berbeda.

Ketinggian, volume, relief, kecuraman, jarak dan kontinuitas dapat dijadikan kriteria

dalam mendefinisikan gunung. Menurut KBBI, definisi gunung adalah "Bukit yg sangat besar

dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)". Gunung paling tinggi di Indonesia adalah
Puncak Jayayang berada di Papua.

Terdapat tiga jenis tipe utama dari gunung. Gunung api, gunung lipatan, dan gunung

patahan. Ketiga tipe ini terbentuk dari lempeng tektonik ketika bagian dari kerak bumi
bergerak, roboh dan tenggelam. Tenaga endogen menyebabkan pengangkatan isotasi dan

intrusi magma lapisan batuan ke atas dan membentuk sebuah dataran yang lebih tinggi dari

dataran sekitar. Ketinggian dari pengangkatan ini membentuk bukit, jika bukitnya lebih


tinggi dan lebih curam maka terbentuklah gunung. Pegunungan utama cenderung terbentuk
dalam garis panjang yang menandakan batas dan aktivitas sebuah lempeng tektonik.

Iklim di pegunungan menjadi lebih dingin setiap naiknya ketinggian. Hal ini terjadi

disebabkan pemanasan bumi oleh matahari yang terjadi secara radiasi. Matahari

memanaskan daratan secara radiasi. Sementara itu, efek rumah kaca berfungsi bagaikan

selimut yang merefleksikan kembali panas ke bumi. Jika efek rumah kaca ini tidak ada, maka
panas tersebut akan kembali ke ruang angkasa. Efek rumah kaca ini yang menyebabkan
udara di dataran rendah terasa hangat. Ketika ketinggian bertambah, efek rumah kaca
berkurang, sehingga temperature sekitar menurun.
1

Gunung Api di Dunia

Gambar 1.1 Gunung


2

Gunung Api di Dunia

B.

BAGIAN-BAGIAN GUNUNG API

Gambar 1.2 Bagian-bagian Gunung
Bagian-bagian Gunung Api adalah sebagai berikut.
1. Dapur Magma
2. Batuan dasar
3. Pipa kawah
4. Permukaan dasar
5. Retas (siil)
6. Pipa kawah sekunder
7. Lapisan abu gunungapi
8. Sayap gunungapi
9. Lapisan lava
10. Kepundan

11. Kerucut parasit gunungapi
12. Aliran lava
13. Kawah
14. Bibir kawah
15. Abu gunungapi

3

Gunung Api di Dunia

II.

PERSEBARAN GUNUNG API

A.

TEORI TEKTONIK LEMPENG
Teori

Tektonik

Lempeng

berasal

dari

Hipotesis

Pergeseran Benua (continental drift) yang dikemukakan
Alfred Wegener tahun 1912. dan dikembangkan lagi dalam

bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun
1915.

Ia

mengemukakan

bahwa

benua-benua

yang

sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak
menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari

inti bumi seperti ‘bongkahan es’ dari granit yang bermassa
jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang

Alfred Lothar Wegener
Lahir

di

Berlin,

Kekaisaran

Jerman, 1 November 1880 dan
meninggal

di

Clarinetania,

Greenland, 2 November 1930

pada umur 50 tahun. Ia adalah

seorang ahli meteorologi dan
geofisika

Jerman.

Dia

mengembangkan
pergeseran

benua

telah
teori

dan

merumuskan gagasan tentang
Pangaea.

Awalnya, sebagian besar idenya
diabaikan. Tetapi belakangan ini,
gagasan Wegener diterima oleh
komunitas ilmiah.
Dari

1924-1930,

mengajar

Wegener

meteorologi

dan

geofisika di University of Graz di
Austria.

pada

1927,

memperkenalkan id
sebuah

istilah

ia

Pangaea,

Yunani

yang

berarti "semua negeri," untuk
menggambarkan

superbenua

yang ada di bumi jutaan tahun
yang lalu.

lebih padat. Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan
perhitungan

gaya-gaya

yang

dilibatkan,

teori

ini

dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat
dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak
mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat

bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang
dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920

bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di
bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di
dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.

Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang

mengalami

pergerakan

didapatkan

dari

penemuan

perbedaan arah medan magnet dalam batuan-batuan yang

berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali
pada

sebuah

simposium

di

Tasmania

tahun

1956.

Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori

ekspansi bumi, namun selanjutnya justeru lebih mengarah

ke pengembangan teori tektonik lempeng yang menjelaskan
pemekaran (spreading) sebagai konsekuensi pergerakan
vertikal

(upwelling)

batuan,

tetapi

menghindarkan

keharusan adanya bumi yang ukurannya terus membesar
atau berekspansi (expanding earth) dengan memasukkan
4

Gunung Api di Dunia

zona subduksi/hunjaman (subduction zone), dan sesar translasi (translation fault).

Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi

teori yang umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan. Penelitian
lebih lanjut tentang hubungan antara seafloor spreading dan balikan medan magnet bumi

(geomagnetic reversal) oleh geolog Harry Hammond Hess dan oseanograf Ron G. Mason
menunjukkan dengan tepat mekanisme yang menjelaskan pergerakan vertikal batuan baru.

Seiring dengan diterimanya anomali magnetik bumi yang ditunjukkan dengan lajur-lajur

sejajar yang simetris dengan magnetisasi yang sama di dasar laut pada kedua sisi

mid-oceanic ridge, tektonik lempeng menjadi diterima secara luas. Kemajuan pesat dalam

teknik pencitraan seismik mula-mula di dalam dan sekitar zona Wadati-Benioff dan beragam
observasi geologis lainnya tak lama kemudian mengukuhkan tektonik lempeng sebagai teori
yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam segi penjelasan dan prediksi.

Gambar 2.1 Pergeseran Benua

5

Gunung Api di Dunia

B.

LEMPENG-LEMPENG TEKTONIK DUNIA

Lempeng-lempeng tektonik utama di dunia yaitu:
1.

Lempeng Afrika, meliputi Afrika.

3.

Lempeng Australia, meliputi Australia.

2.
4.
5.
6.
7.
8.

Lempeng Antartika, meliputi Antarktika.
Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa.

Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut.
Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan – Lempeng benua
Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik – Lempeng samudera
Lempeng-lempeng yang lebih kecil mencakup

a) Lempeng India,

b) Lempeng Arabia,

c) Lempeng Karibia,

d) Lempeng Juan de Fuca,

e) Lempeng Cocos, Lempeng Nazca,
f)

Lempeng Filipina, dan

g) Lempeng Scotia.

Gambar 2.2 Pergeseran Benua

6

Gunung Api di Dunia

C.

CINCIN API PASIFIK (RING OF FIRE)
Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire) adalah daerah yang sering

mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra
Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang
40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.

Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di

sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh gempa dan 17% dari
gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya,
Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic Ridge.

Gambar 2.3 Ring of Fire

7

Gunung Api di Dunia

D.

PERSEBARAN GUNUNG API DI DUNIA

Daerah di seluruh Dunia yang merupakan pertemuan lempeng-lempeng dunia dan
menjadi pusat jalur Gunung Berapi di Dunia.

Gambar 2.4 Sebaran Gunung di Dunia

E.

PERSEBARAN GUNUNG API DI INDONESIA
Daerah gempa di Indonesia (5–6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar)

adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga
ke Atlantika.

Gambar 2.5 Sebaran Gunung di Indonesia sekitar Sabuk Alpide
8

Gunung Api di Dunia

III.
A.

TIPE GUNUNG API
TIPE GUNUNG API

1. TIPE PERISAI
Gunungapi yang mengeluarkan lava bersifat encer dan membentuk gunung tersebut,

lereng berbentuk landai. gunung api ini beralas sangat luas dengan lereng yang sangat landai.
Gunung api perisai terbentuk dari lelehan lava yang cair (encer). Magma cair yang sangat
encer keluar dari lubang letusan, kemudian meleleh disekeliling lubang letusan. Lelehan
lubang tersebut membentuk lapisan seperti perisai.

Gambar 3.1 Gunung Mauna Loa, Hawai

2. TIPE MAAR
Gunung api maar hanya mengalami satu kali erupsi, kemudian aktivitas gunung api

tersebut terhenti. Gunung api maar terbentuk dari timbunan eflata. Bentuk gunung api ini

seperti tanggul melingkar. Lereng api tipe ini tidak terlalu curam. Bagian tengah gunung api
9

Gunung Api di Dunia

maar berupa sebuah cekungan dengan alas yang kedap air. Apabila terisi oleh air hujan maka

cekungan tersebut akan membentuk danau. Contoh danau hasil bentukan gunung api maar
antara lain Ranu Klakah di lereng gunung Lamongan dan danau Eifel di Perancis. Kekuatan
letusan gunung api disebabkan kekuatan gas dan volume magma yang ada di dalamnya.

Secara fisika, kekuatan letusan gunung api disebabkan oleh tekanan dan volume gas yang
terperangkap dalam dapur magma.

Gambar 3.2 Danau kelimutu atau Gunung Kelimutu, Indonesia

10

Gunung Api di Dunia

3. TIPE STRATO
Terbentuk oleh muntahan material gunungapi berupa piroklastik yang berselingan

dengan lava. gunung api yang terbentuk secara berlapis-lapis. Lapisan tersebut terdiri atas
campuran bahan lava dan eflata. Eflata merupakan material hasil letusan gunung api yang

berupa bahan padat. Letusan gunung api melepaskan eflata yang ditimbun di sekitar pusat
erupsi. Kemudian di atas lapisan eflata, lelehan lava membentuk lapisan batuan beku sebagai
badan gunung api. Proses demikian terjadi berulang kali dan terus menerus dalam waktu

yang lama. Akibatnya, terbentuk kerucut gunung api di sekitar pusat erupsi. Kerucut gunung
api tersebut memiliki lapisan-lapisan berbentuk cekung.

Gambar 3.3 Gunung Fuji, Jepang

11

Gunung Api di Dunia

IV.
A.

PROSES TERBENTUKNYA GUNUNG
PEMBENTUKAN GUNUNG

Gunung api terbentuk karena adanya gerakan magma sebagai arus konveksi, dimana

arus tersebut menyebabkan gerakan dari kerak bumi. Dikenal ada 2 kerak bumi yaitu kerak
samudera dan kerak benua. Gerakan kerak tersebut juga disebut pergerakan antar lempeng
(Teori Tektonik Lempeng), terbagi menjadi 3 bentuk gerakan :

1.

2.

Saling menjauh (divergent), menyebabkan terjadinya pemekaran kerak benua, magma
keluar melalui rekahan tersebut dan membentuk busur gunungapi tengah samudera
(mid-ocean ridge).

Saling bertumbukan (convergent), kerak samudera menumbuk dan menunjam di bawah

kerak benua, membentuk zona subdaksi (subdaction zone) dan terjadi peleburan batuan
di zona tersebut, magma bergerak dan menerobos sehingga membentuk busur

3.

gunungapi tepi benua (volvcanic arc).

Saling bergeser sejajar berlawanan arah (transform) antar kerak benua yang
menyebabkan timbulnya rekahan, sesar mendatar (contoh Sesar San Andreas).

Gambar 4.1 Proses Pembentukan Gunung

12

Gunung Api di Dunia

HAND’S ON ACTIVITY

Alat dan Bahan
1. Botol
2. Tanah Liat
3. Cuka Makan

4. Pewarna Merah
5. Sabun Cuci Piring
6. Baking Soda

Membuat Gunung
1. Letakkan wadah pada bagian tengah. Gunakan botol untuk bagian tengah gunung berapi.
Dalam wadah itulah nantinya Anda akan mencampur lava.

2.
3.
4.
5.
6.

Gunakan tanah liat untuk membentuk badan gunung berapi. Bentuklah badan gunung
berapi dari tanah liat, dimulai dari bagian dasar hingga atas botol.
Buat campuran cuka, pewarna berwarna merah, kemudian campurlah dengan satu
sendok makan sabun cuci piring.
Tuangkan campuran tersebut ke dalam gunung berapi yang ada di tengah gunung
berapi.
Ambil baking soda secukupnya dan tuangkan ke dalam gunung berapi.
Amati apa yang terjadi pada gunung berapi.

13

Gunung Api di Dunia

V.
A.

MATERIAL GUNUNG API
MATERIAL HASIL LETUSAN

Beberapa hasil letusan gunung berapi adalah sebagai berikut.
1.

Gas Vulkanik

Gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi disebut Gas Vulkanik.

Gas-gas tersebut antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hydrogen

sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2) yang membahayakan
manusia.

2.

Lava

Gambar 5.1
Lava sebagai
material hasil
letusan Gunung

Lava adalah cairan magma bersuhu tinggi yang ada di dalam gunung berapi yang

mengalir ke permukaan melalui kawah. Lava yang keluar dari kawah gunung berapi disebut

lahar. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan
membeku

dekat

dengan

bermacam-macam batuan.

sumbernya.

Lava

14

yang

membeku

akan

membentuk

Gunung Api di Dunia

3.

Lahar

Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya.

Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. Terdapat berapa jenis

lahar, yaitu lahar cair, lahar dingin, lahar panas, lahar hujan, dan lahar letusan. Lahar
tersebut antar

a.

b.
c.
d.
e.

4.

Lahar cair adalah lumpur batu yang keluar dari dalam kawah gunung berapi dan

bercampur air hujan atau air panas dari kawah. Lahar cair ini mampu mengalir jauh
mengikuti sungai dan lembah.

Lahar dingin adalah endapan bahan lepas (pasir, kerikil) di sekitar lubang kepundan

gunung api yang becampur air hujan.

Lahar panas adalah endapan bahan lepas di sekitar lubang kepundan gunung api

yang bercampur air panas dari dalam kawah.

Lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar

puncaknya.

Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus,

sehingga air danau yang panas bercampur dengan materia letusan.

Hujan Abu

Material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan disebut

Hujan Abu. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai
ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
5.

Awan Panas

Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini

terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar
dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka
seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

15

Gunung Api di Dunia

B.

DAMPAK NEGATIF MATERIAL LETUSAN
Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi

organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal
negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:

1.

Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas
mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, NO2 atau Nitrogen

Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di
2.
3.

sekitarnya.

Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas penduduk di
sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.

Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas
akan merusak permukiman warga.

Gambar 5.2 Abu Vulkanik mengubur pemukiman penduduk

16

Gunung Api di Dunia

C.

DAMPAK POSITIF MATERIAL LETUSAN
Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa

berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:
1.

Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab
tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang
jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas

2.

petani, hal ini sangat menguntungkan.

Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus,

apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki
nilai ekonomis.

3.

Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meletus.

4.

Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi

5.

Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang

Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan warga sekitar gunung.
pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.

keluar dari dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik
bagi kesehatan kulit.

6.

Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang

7.

Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi

8.

Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan

sangat melimpah.

sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
pembangkit listrik.

17

Gunung Api di Dunia

Gambar 5.3a Mineral Hasil Letusan Gunung

Gambar 5.3b Mineral Hssil Letusan Gunung

18

Gunung Api di Dunia

VI.

5 GUNUNG TERAKTIF DI DUNIA

International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth’s Interior
memberikan sebutan Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes) untuk 16 gunung berapi
yang dianggap bernilai untuk diteliti berdasarkan pertimbangan sejarah erupsi berskala

besar dan destruktif, serta kepadatan penduduk sekitarnya. Proyek Decade Volcanoes

mensponsori penelitian dan kegiatan penyuluhan masyarakat mengenai gunung api dengan
maksud memberi pengertian lebih mendalam mengenai gunung-gunung berapi tersebut dan
bahaya yang dapat ditimbulkan.

Daftar Gunung Api Dekade ini adalah:

1.

Avachinsky-Koryaksky, Rusia

3.

Gunung Etna, Sisilia, Italia

2.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Colima, Jalisco dan Colima, Meksiko
Galeras, Narino, Kolombia

Mauna Loa, Amerika Serikat
Gunung Merapi, Indonesia

Gunung Nyiragongo, Kongo
Gunung Rainier, Amerika
Sakurajima, Jepang

Santamaria, Guatemala

Santorini, Cyclades, Yunani

Gunung Taal, Luzon, Filipina

Teide, Kepulauan Canary, Spanyol
Ulawun, Papua Nugini

Gunung Unzen, Jepang

Vesuvius, Provinsi Napoli, Italia

19

Gunung Api di Dunia

A. GUNUNG VESUVIUS, NAPOLI, ITALIA
Gnung Vesuvius adalah satu-satunya gunung berapi aktif di Eropa Daratan yang terletak

di sebelah timur Napoli, Italia. Pada tahun 79 M, letusan gunung ini menghancurkan kota
Pompeii. Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat
kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan

gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan
segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun

sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini
memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di

puncak kejayaan Kekaisaran Romawi. Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs
Warisan Dunia UNESCO.

Gambar 6.1a Manusia Pompeii akibat ledakan Vesuvius

20

Gunung Api di Dunia

Gunung Vesuvius terkenal karena letusan tahun 79 M yang menyebabkan kehancuran

kota Pompeii dan Herculaneum dan kematian 10.000 hingga 25.000 orang. Gunung ini telah
meletus beberapa kali dan saat ini dianggap sebagai salah satu gunung berapi yang paling
berbahaya di dunia karena terdapat penduduk sebesar 3.000.000 orang yang tinggal di
dekatnya dan kecenderungan mereka tinggal ke arah ledakan (Plinian) letusan.

Gambar 6.1b Gunung Vesuvius di Italia

21

Gunung Api di Dunia

B. SAKURAJIMA, JEPANG
Sakurajima adalah sebutan untuk gunung api strato type di Jepang. Lelehan lava akibat

letusan tahun 1914 menyebabkan Pulau Sakurajima terhubung dengan Semenanjung Ōsumi.

Nama lain untuk gunung api di Sakurajima adalah Ondake. Hingga kini, kegiatan vulkanis

Sakurajima terus berlangsung, dan menyebarkan debu vulkanik dalam jumlah besar ke

daerah sekelilingnya. Letusan sebelumnya membentuk dataran tinggi berpasir putih.

Sakurajima adalah gunung api komposit. Gunung Sakurajima memiliki tiga puncak, Kitadake

(Puncak Utara), Nakadake (Puncak Tengah), dan Minamidake (Puncak Selatan) yang masih
sangat aktif hingga sekarang.

Sekarang ini, Puncak Utara adalah puncak tertinggi di Sakurajima, menjulang 1.117 m di

atas permukaan laut. Gunung Sakurajima terletak di bagian Teluk Kagoshima yang dikenal
sebagai Teluk Kinkō.

Gambar 6.2 Gunung Sakurajima di Jepang

22

Gunung Api di Dunia

C. MAUNA LOA, HAWAII, AMERIKA SERIKAT
Mauna Loa adalah satu dari lima gunung berapi yang membentuk Pulau Hawaii di

negara bagian Hawaii, Amerika Serikat yang berada Samudera Pasifik. Mauna Loa termasuk

gunung berapi tipe perisai dengan perkiraan volume sekitar 75.00 km3, puncaknya hanya
setinggi 37 m yang lebih rendah dari Mauna Kea. Erupsi lava dari Mauna Loa sangat cair dan
miskin silika dengan letusan yang cenderung tidak eksplosif serta gunung api memiliki
lereng yang dangkal.

Mauna Loa diprediksi telah mengalami erupsi sejak 700.000 tahun yang lalu dan

mungkin telah muncul di atas permukaan laut sejak 400.000 tahun yang lalu. Batuan tertua
yang berhasil ditemukan berusia kurang dari 200.000 tahun. Magma berasal dari hotspot

Hawaii yang membentuk Pulau Hawaii sekitar 10 juta tahun. Pergerakan tektonik dari

Lempeng Pasifik akan membawa Mauna Loa menjauh dari hotspot antara 500.000 hingga 1
juta tahun dari sekarang dan menyebabkan gunung ini akan punah.

Letusan terakhir Mauna Loa terjadi pada 24 Maret 1984 sampai 15 April 1984. Tidak ada

letusan terbaru yang menyebabkan kerugian fatal, namun demikian, erupsi pada 1926 dan
1950 menghancurkan beberapa desa dan kota Hilo yang sebagian besar dibangun diatas

hasil pergerakan lava pada akhir abad ke-19. Mauna Loa termasuk dalam daftar Gunung Api

Dekade Ini yang mendorong studi yang paling berbahaya dari gunung berapi. Mauna Loa
telah dipantau intensif oleh Observatorium Gunung Berapi Hawaii sejak 1912. Pengamatan
yang dilakukan meliputi suasana atmosfer di Observatorium Mauna Loa, dan pada Matahari
di Observatorium Surya Mauna Loa, keduanya terletak dekat dengan puncak gunung.

23

Gunung Api di Dunia

Gambar 6.3 Magma Gunung Maona Loa di Hawaii

24

Gunung Api di Dunia

D. GUNUNG ETNA, SISILIA, ITALIA
Gunung Etna adalah gunung berapi aktif di pesisir timur Sisilia, dekat Messina dan

Catania, Italia. Ketika Gunung Etna meletus, memberikan pemandangan yang indah, seperti
kembang api raksasa. Etna adalah gunung berapi terbesar di Eropa, gunung paling terpendek

dengan ketinggian sekitar 3.320 m dan keliling dasar sepanjang 140 km, membuatnya
menjadi gunung tertinggi di Italia di selatan Alpen.

Etna mencakup wilayah seluas 1190 km². Ia adalah yang terbesar di antara

gunung-gunung berapi di Italia. Tingginya tiga kali lebih besar dari pesaing terdekatnya,
Vesuvius. Etna adalah salah satu gunung teraktif di dunia dan hampir selalu dalam keadaan
meletus.

Gambar 6.4a Gunung Etna Meletus

25

Gunung Api di Dunia

Kota Nicolosi hanya terletak 12 mil di bawah kawah. Kota ini dibangun lebih dari 800

tahun yang lalu, dan letusan Etna telah membuatnya hancur selama dua kali. Tidak hanya

Nicolosi yang terkena dampak dari letusan Etna, ada lebih 20 kota kecil lainnya juga terletak
di sekelilingnya. Salah satunya adalah kota Zafferana Etnea berjarak 8 mil dari Nicolosi, pada
sisi tengggara Gunung Etna. Kota-kota lain yaitu Linguaglossa dan Randazzo.

Gunung Etna terbentuk 600.000 tahun yang lalu, ketika piringan tektonik Afikan dan

Eurasioan bertemu jauh di dalam permukaan bumi.

Gambar 6.4b Ledakan Gunung Etna, Italia

26

Gunung Api di Dunia

E. GUNUNG MERAPI, JAWA TENGAH, INDONESIA
Gunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 m dpl, per 2010) adalah gunung berapi di

bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng
sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan

sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat,
Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan

hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun
2004.

Gambar 7.5 Gunung Merapi
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi

(puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman

yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota
Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari
puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1700 m.
27

Gunung Api di Dunia

VII. 5 LEDAKAN TERBESAR SEPANJANG PERADABAN
Skala ledakan vulkanis dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey

dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif

dari besarnya letusan gunung berapi. Pengukuran relatif ini juga sering disebut sebagai
"Skala Richter" yang juga merupakan satuan untuk menghitung seberapa besar getaran yang
akan dihasilkan dari letusan gunung berapi.
Volume

Klasifikasi

Keluar

Deskripsi

Plume

Skala

Contoh Gunung
0
1
2
3
4
5
6
7
8

< 104 m3

Hawaiian

Effusive

< 100 m

> 104 m3

Hawaiian / Strombolian

Gentle

100 m – 1 km

> 106 m3

Strombolian/Vulcanian

Explosive

1–5 km

> 107 m3

Vulcanian /Sub-Plinian

Catastrophic

3–15 km

> 0.1 km3

Plinian/Sub-Plinian

Cataclysmic

>10 km (sub-Plinian)

> 1 km3

Plinian

Paroxysmic

> 10 km (Plinian)

> 10 km3

Plinian/Ultra-Plinian

Colossal

> 20 km

> 100 km3

Ultra-Plinian

Super-colossal

> 20 km

> 1000 km3 Ultra-Plinian

Mega-colossal

> 20 km

Kīlauea, Piton de la Fournaise, Erebus

Nyiragongo (2002), Raoul Island (2006), Stromboli

Unzen (1792), Cumbre Vieja (1949), Galeras (1993), Sinabung (2010)
Lassen Peak (1915), Soufrière Hills (1995), Nabro (2011)

Laki (1783), Mayon (1814), Pelée (1902), Galunggung (1982), Calbuco (2015)
Vesuvius (79), Fuji (1707), Mount Tarawera (1886), St. Helens (1980)

Huaynaputina (1600), Krakatoa (1883), Pinatubo (1991), Santa Maria (1902)
Thera (c. 1620 BC), Taupo (180), Baekdu (946), Tambora (1815)

Yellowstone (630,000 BC), Toba (74,000 BC), Taupo (25,360 BC)
28

Gunung Api di Dunia

A. GUNUNG TOBA, INDONESIA
Danau Toba yang terletak
di

Provinsi

Utara,

dulunya
gunung

Sumatera

Indonesia
adalah

sebuah

Supervolcanic

pada level 8,
diantara

ini

jenis

tertinggi

letusan

gunung berapi. Letusan ini
adalah

letusan

yang

terakhir dari serangkaian

tiga letusan pembentukan
Gambar 7.1 Danau Toba sebagai Kaldera Gunung Toba

kaldera
sekitar

Gunung

700.000

Toba

dan

840.000 tahun lalu. Letusan ketiganya merupakan erupsi terbesar gunung tersebut
menyisakan populasi dunia sebesar 5.000 - 1.000 jiwa.

Tercatat letusan terakhir ini memiliki Explosivity Index diperkirakan tertinggi sehingga

dijuluki sebagai letusan “Mega-Kolosal”. Ini adalah letusan gunung berapi terbesar dalam 25

juta tahun terakhir. Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang sangat
besar. Ledakan dahsyat Gunung Toba menyebabkan tsunami dengan gelombang besar serta

mengeluarkan 2.800 km3 abu vulkanik yang menyebar ke seluruh atmosfer bumi. Sehingga

menyebabkan kegelapan selama 6 tahun dan suhu beku sedikitnya 1.000 tahun serta di ikuti
cuaca dingin ribuan tahun.

29

Gunung Api di Dunia

B. CREEK LAVA, AMERIKA SERIKAT
Sekarang gunung ini bernama Creek Lava. Letusannya terjadi pada 640.000 tahun lalu.

Dalam letusan itu, gunung memuntahkan sekitar 240 kilometer batu dan debu ke langit.
Letusan disebut dalam skala supervolcane. Sekarang Creek Lava telah luluh lantak. Yang
menakutkan ternyata gunung ini masih aktif.

Yellowstone adalah sebuah gunung api dan bukan cuma gunung api biasa. Taman

nasional tertua dan paling terkenal di Amerika Serikat itu tepat berada di puncak salah satu

gunung api terbesar di Bumi. Ukuran utama kaldera sekitar 34 dari 45 mil (55 km dari 72).
Kaldera yang terbentuk selama terakhir dari tiga supererupsi selama 2,1 juta tahun terakhir.

Gunung api Yellowstone masih ada. Sampai taraf tertentu yang belum pasti, gunung api itu
masih sangat aktif.

Taman Nasional Yellowstone di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho, Amerika

Serikat berada tepat di bawah puncak salah satu gunung api terbesar di dunia, Yellowstone.
Sebuah supervulkano atau gunung api super.

Selama 18 juta tahun terakhir atau lebih, hotspot ini telah menghasilkan serangkaian

letusan yang dahsyat dan banjir kurang kekerasan dari lava basaltik. Bersama letusan ini
telah

membantu

menciptakan

bagian

timur

Dataran

Sungai

Ular

dari

daerah

sekali-pegunungan. Setidaknya selusin dari letusan ini adalah begitu besar bahwa mereka

diklasifikasikan sebagai supererupsi. Letusan gunung berapi kadang mengosongkan dapur
magma mereka begitu cepat dan menyebabkan tanah di atasnya runtuh ke dalam dapur
magma yang telah dikosongkan, membentuk depresi geografis yang disebut kaldera.

Letusan gunung berapi, serta aktivitas panas bumi yang berkelanjutan, adalah hasil dari

sebuah teluk besar magma yang terletak di bawah permukaan kaldera. Magma di Teluk ini
mengandung gas yang terus terlarut hanya oleh tekanan besar oleh magma di bawah. Jika
tekanan dilepaskan ke tingkat yang memadai oleh beberapa pergeseran geologi, maka

beberapa gas gelembung dan menyebabkan magma untuk menjadi luas. Hal ini dapat

menyebabkan reaksi pelarian. Jika ekspansi menghasilkan bantuan lebih lanjut dari tekanan,
misalnya, dengan meniup bahan kerak dari atas ruangan, hasilnya adalah ledakan gas yang
sangat besar.

30

Gunung Api di Dunia

Menurut analisis data gempa tahun 2013, ruang magma adalah sepanjang 80 km (50 mi)

dan lebar 20 km (12 mi), dan berbentuk seperti 4.000 km3 (960 cu mi) massa bawah tanah,
yang 6-8% penuh dengan batuan cair.

Gambar 7.2 Skema Letak Kaldera Yellowstone hasil ledakan Creek Lava

31

Gunung Api di Dunia

C. GUNUNG TAMBORA , INDONESIA
Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di

pulau Sumbawa, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu

(sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan

hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara

Barat, tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan
kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan

ketinggian Tambora sampai 4.300 m yang membuat gunung ini pernah menjadi salah satu
puncak tertinggi di Nusantara dan memerlukan waktu seabad untuk mengisi dapur
magmanya.

Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815

ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi
letusan terbesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar

hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi,
Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari

71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari
letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh,

tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari

itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia karena mengeluarkan sulfur ke
stratosfer, sehingga menyebabkan penyimpangan iklim global. Satu tahun berikutnya (1816)
sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca

Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Dampak

dari letusan gunung ini menyebabkan penyakit, kelaparan, serta tsunami yang menyebabkan
puluhan ribu orang tewas. Ledakan gunung ini merupakan salah satu ledakan terbesar yang
pernah dicatat dalam sejarah. Bahkan panas dari ledakan tersebut sampai melubangi
atmosfer dan mengubah iklim yang ada di dunia.

Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di

Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19. Zollinger

(1855) memperkirakan 10.000 orang meninggal karena aliran piroklastik. Petroeschevsky
32

Gunung Api di Dunia

(1949) memperkirakan sekitar 48.000 dan 44.000 orang terbunuh di Sumbawa dan Lombok.
Akibat letusan tahun 1815, Gunung Tambora membentuk kaldera kering terbesar di

Indonesia dan ketinggiannya berkurang dari sekitar 4.000 meter menjadi 2.850 meter
hingga sekarang.

Gambar 7.3 Kaldera Tambora hasil ledakan besar Gunung Tambora

33

Gunung Api di Dunia

D. GUNUNG THERA, YUNANI
Letusan Thera terjadi 3600 tahun lalu. Karena dahsyatnya letusannya, gunungnya tak

berbekas. Gunung yang teletak di Yunani dan jadi gunung yang banyak dijadikan tujuan
wisata. Ledakan Thera masuk dalam level 7 yaitu level Ultra-Plinian. Menurut Volcanic

Explosivity Index Smithsonian Institution, dengan Volume Explosive Index (VEI) 6 sampai 7

diklasifikasikan sebagai Ultra Plinian yang didefinisikan oleh bulu abu lebih dari 25 km tinggi
dan volume bahan meletus 10 km3 untuk 1.000 km3.

Tidak ada catatan pasti mengenai ledakan Thera. Sejumlah referensi dari Yunani

menyebutkan Letusan Minoa di Thera, juga disebut letusan Thera atau letusan Santorini,
adalah letusan gunung berapi yang diperkirakan terjadi pada pertengahan milenium kedua

SM. Letusan ini merupakan salah satu peristiwa gunung berapi terbesar di Bumi. Letusan ini
menghancurkan pulau Thera, termasuk peradaban Minoa dan Akrotiri dan juga komunitas

dan wilayah agrikultur disekitar pulau dan pantai Kreta. Letusan ini merupakan salah satu
penyebab runtuhnya peradaban Minoa.

Gambar 7.4a Pulau
Santorini hasil
ledakan besar
Gunung Thera

34

Gunung Api di Dunia

Gambar 7.4b Reruntuhan Minoa karena ledakan besar Gunung Thera

Gambar 7.4c Satellite image
of Thera, November 21, 2000

35

Gunung Api di Dunia

E. GUNUNG PINATUBO, FILIPINA
Pinatubo adalah gunung stratovolcano aktif di Pulau Luzon, Filipina yang meledak

dahsyat pada 1991. Ledakan itu dikatakan sebagai ledakan terbesar sepanjang abad 20.
Ledakan Pinatubo dimasukkan dalam ledakan level 6. Berkat kesigapan pemerintah

setempat, ribuan nyawa berhasil diselamatkan dari ledakan dahsyat itu. Selanjutnya,

gempa-gempa kecil terjadi hingga ribuan kali terutama di sepanjang April dan Mei 1991.
Selain itu, manifestasi panas bumi berupa steam vent dan gas sulfur muncul secara tiba-tiba
di permukaan wilayah sekitar Pinatubo. Akibat aktivitas efusif awal selama lima hari,

terbentuk kubah lava diameter sekitar 200 meter dan ketinggian sekitar 40 meter. Dengan
semua tanda-tanda aktivitas prekursor di atas, dapat dipastikan sebuah letusan hebat akan
terjadi.

Atas dasar itu, Institut Vulkanologi dan Ilmu Gempa Bumi Filipina dibantu oleh United States
Geological Survey (USGS) mulai melakukan peringatan kepada warga yang tempat tinggal
mereka diduga termasuk daerah berpotensi rawan. Tiga zona evakuasi ditetapkan. Zona

pertama mencakup daerah di radius 10 km dari puncak gunung. Zona kedua di radius 10-20

km dan zona ketiga di radius 20-40 km. Sekitar 40.000 penduduk bertempat tinggal di zona
pertama dan kedua, serta sekitar 331.000 penduduk pada zona tiga. Berbagai tahap

peringatan telah dilakukan baik melalui media massa, media elektronik, maupun secara
langsung kepada penduduk pada zona-zona yang telah disebutkan di atas.

Walaupun telah dilakukan berbagai peringatan, banyak juga penduduk yang tinggal di

lereng gunung, baru meninggalkan desa mereka setelah ledakan pertama terjadi pada Juni.

Gunung Pinatubo meletus eksplosif dengan kepulan asap setinggi 35 kilometer. Abu-abu

vulkanik yang dilepaskan dalam jumlah besar terbawa angin musim hingga mencapai Laut
Cina Selatan dan Samudera Hindia. Bahkan beberapa bulan kemudian keberadaannya

sempat terdeteksi di Benua Amerika. Kejadian ini berakibat pada kondisi iklim dunia pada
1991-1992. Temperatur udara bumi rata-rata tercatat turun 0,7 derajat Fahrenheit atau

sekitar 0,4 Celcius. Di sekitar wilayah Pinatubo, debu vulkanik itu turun dan menutupi
permukaan sampai ketinggian 200 meter dan menenggelamkan permukiman penduduk,
vegetasi, hewan-hewan ternak, dan jalur transportasi darat.
36

Gunung Api di Dunia

Gambar 7.5 Poto Erupsi Gunung Pinatubo Mei 1991

37

Gunung Api di Dunia

RANGKUMAN
1.

Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang letaknya jauh lebih tinggi daripada
tanah-tanah di daerah sekitarnya.
2. Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental drift)
yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 yang mengemukakan bahwa
benua-benua yang sekarang adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga
melepaskan benua-benua tersebut dari inti benua asal.
3. Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire) adalah daerah yang paling
sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan
Samudra Pasifik.
4. Daerah gempa di Indonesia adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra,
Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika.
5. Gunung api terbentuk karena adanya gerakan magma sebagai arus konveksi, dimana
arus tersebut menyebabkan gerakan dari kerak bumi. Dikenal ada 2 kerak bumi yaitu
kerak samudera dan kerak benua. Gerakan kerak tersebut juga disebut pergerakan antar
lempeng (Teori Tektonik Lempeng).
6. Hasil letusan gunung berapi adalah Gas Vulkanik, Lava, Lahar, Hujan Abu, dan Awan
Panas,
7. Gunung berapi yang meletus akan membawa material yang berbahaya bagi organisme
hidup misalnya pencemaran udara karena abu gunung berapi.
8. Letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa keuntungan diantaranya tanah yang
dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah
tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh
lebih berkualitas.
9. International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth’s Interior
memberikan sebutan Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes) untuk 16 gunung
berapi yang dianggap berpotensi meletus dengan hebat. Daftar Gunung Api Dekade ini
dinataranya Vesuvius, Sakurajima, Mauna Loa, Gunung Etna, dan Gunung Merapi
10. Skala ledakan vulkanis dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey dan
Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif
dari besarnya letusan gunung berapi. Gunung yang tercatat pernah meledak dengan
skala tinggi diantaranya Gunung Toba, Creek Lava, Gunung Tambora, Gunung Thera, dan
Gunung Pinatubo.

38

Gunung Api di Dunia

UJI KOMPETENSI
Beri tanda (x) pada pilihan a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1.

2.
3.
4.

5.

6.

7.

Menurut KBBI, definisi gunung adalah …
a. Bukit yang besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)
b. Bukit yang besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 500 m)
c. Bukit yang besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 400 m)
d. Bukit yang besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 300 m)
Gunung paling tinggi di Indonesia adalah …
a. Gunung Tambora
c. Gunung Jaya Wijaya
b. Gunung Toba
d. Gunung Krakatau
Ada tiga tipe pembentukan Gunung api yaitu ...
a. Gunung Api
c. Gunung Tumpukan
b. Gunung Lipatan
d. Gunung Patahan

Tenaga endogen adalah ...
a. Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan kulit bumi.
b. Tenaga dari atas bumi yang menyebabkan perubahan kulit bumi.
c. Tenaga dari luar bumi yang menyebabkan perubahan kulit bumi.
d. Tenaga dari dataran bumi yang menyebabkan perubahan kulit bumi.

Pengangkatan isotasi dan intrusi magma mengangkat lapisan batuan ke atas dan
membentuk sebuah dataran yang lebih tinggi dari dataran sekitar disebabkan karena …
a. Tenaga Endogen
c. Tenaga Ekivalensi
b. Tenaga Eksogen
d. A, B, dan C benar

Iklim di pegunungan menjadi lebih dingin setiap naiknya ketinggian. disebabkan
karena...
a. Jaraknya yang dekat dengan matahari
b. Banyaknya oksigen di gunung
c. Efek rumah kaca
d. A, B, dan C benar
Kepundan adalah …
a. Depresi melingkar di permukaan tanah yang disebabkan oleh aktivitas vulkanis
b. Intrusi melembar berbentuk tabular yang menerobos baik di antara dua lapisan
yang lebih tua
c. Fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik
d. ruang bawah tanah besar berisi batuan mencair yang berada di kerak
39

Gunung Api di Dunia

8.
9.

Bagian-bagian Gunung yang berupa rongga besar dan menyimpan cairan panas adalah …
a. Kaldera
c. Dapur magma
b. Sill
d. Kepundan

Kaldera adalah …
a. Depresi melingkar di permukaan tanah yang disebabkan oleh aktivitas vulkanis
b. Intrusi melembar berbentuk tabular yang menerobos baik di antara dua lapisan
yang lebih tua
c. Fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik
d. Ruang bawah tanah besar berisi batuan mencair yang berada di bawah permukaan
kerak bumi

10. Sill adalah …
a. Depresi melingkar di permukaan tanah yang disebabkan oleh aktivitas vulkanis
b. Intrusi melembar berbentuk tabular yang menerobos baik di antara dua lapisan
yang lebih tua
c. Fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik
d. Ruang bawah tanah besar berisi batuan mencair yang berada di bawah permukaan
kerak bum

11. Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental drift)
yang dikemukakan …
a. Alfred Wegener
c. Harry Hammond
b. Arthur Holmes
d. Ron G. Mason

12. Buku yang menyatakan “benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka
yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti
bumi“ adalah …
a. The Origin of Continents and Oceans
b. On the Origin of Species
c. A Brief History of Time
d. The Grand Design
13. Teori yang mengemukakan tautan bagian-bagian kerak bumi kemungkinan ada di bawah
laut dinyatakan oleh …
a. Arthur Holmes
c. Harry Hammond
b. Alfred Wegener
d. Ron G. Mason
14. Benua Tunggal dalam teori pergeseran benua adalah …
a. Laurasia
c. Gondwana
b. Pangea
d. Indiana
40

Gunung Api di Dunia

15. Lempeng Samudera diantaranya adalah …
a. Pasifik
c. Afrika
b. Eurasia
d. Caribea

16. Daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang
mengelilingi cekungan Samudra Pasifik disebut …
a. Ring of Fire
c. Eurasia
b. Sabuk Alpide
d. Caribea
17. Sabuk Alpide membentang di daerah … Kecuali
a. Jawa ke Sumatra
b. Himalaya
c. Kutub Utara
d. Mediterania hingga ke Atlantika

18. Salah satu negara yang tepat berada di 4 lempeng tektonik bumi adalah
a. Singapura
c. Indonesia
b. Meksiko
d. Jepang
19. Daerah Indonesia yang tidak dilalui jalur gunung api adalah
a. Kalimantan
c. Jawa
b. Sumatera
d. Bali

20. Gunungapi yang mengeluarkan lava bersifat encer dan membentuk gunung tersebut,
lereng berbentuk landai disebut gunung tipe …
a. Perisai
c. Strato
b. Maar
d. Mega Kolosal
21. Gunung Mauna Loa di Hawai adalah salah satu contoh gunung tipe …
a. Perisai
c. Strato
b. Maar
d. Mega Kolosal

22. Ranu Klakah di lereng gunung Lamongan adalah contoh hasil gunung tipe …
a. Perisai
c. Strato
b. Maar
d. Mega Kolosal

23. Danau kelimutu atau Gunung Kelimutu adalah contoh dari gunung tipe …
a. Perisai
c. Strato
b. Maar
d. Mega Kolosal
24. Terbentuk oleh muntahan material gunungapi berupa piroklastik yang berselingan
dengan lava adalah proses terbentuknya gunung tipe.…
a. Perisai
c. Strato
b. Maar
d. Mega Kolosal
41

Gunung Api di Dunia

25. Gunung Fuji Jepang adalah jenis gunung …
a. Perisai
c.
b. Maar
d.

Strato
Mega Kolosal

26. Pergerakan antar lempeng terbagi menjadi 3 bentuk gerakan yaitu …
a. Divergent
c. Convergent
b. Menumpuk
d. Trasnporm

27. Hasil letusan gunung berapi salahsatunya adalah Gas Vulkanik, Gas Vulkanik tidak
mengandung gas …
a. NO2
c. H2S
b. CO2
d. O3

28. Lahar cair adalah …
a. Lumpur batu yang keluar dari dalam kawah gunung berapi dan bercampur air hujan
atau air panas dari kawah
b. Endapan bahan lepas (pasir, kerikil) di sekitar lubang kepundan gunung api yang
becampur air hujan
c. Endapan bahan lepas di sekitar lubang kepundan gunung api yang bercampur air
panas dari dalam kawah
d. Percampuran material letusan dengan air danau yang panas
29. Lahar dingin adalah …
a. Lumpur batu yang keluar dari dalam kawah gunung berapi dan bercampur air hujan
atau air panas dari kawah
b. Endapan bahan lepas (pasir, kerikil) di sekitar lubang kepundan gunung api yang
becampur air hujan
c. Endapan bahan lepas di sekitar lubang kepundan gunung api yang bercampur air
panas dari dalam kawah
d. Percampuran material letusan dengan air danau yang panas
30. Dampak negatif jika terjadi letusan gunung api adalah … Kecuali
a. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi
b. Semua aktivitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh
c. Merusak permukiman warga
d. Menyebabkan hujan Orografis
31. Dampak positif jika terjadi letusan gunung api adalah …
a. Tanah menjadi lebih subur
b. Muncul mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah
c. Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis
d. A, B dan C Benar
42

Gunung Api di Dunia

32. International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth’s Interior
memberikan sebutan Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes) untuk 16 gunung
berapi yang dianggap bernilai untuk diteliti berdasarkan …
a. Sejarah erupsi
c. Kepadatan penduduk sekitar
b. Ukuran Gunung
d. Tinggi Gunung
33. Gunung Api Dekade ini adalah kecuali …
a. Avachinsky-Koryaksky
c.
b. Gunung Kerinci
d.