II. PENCAN DRAAN TANAMAN INDONESIA. doc
17
II. PENCANDRAAN TANAMAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Penyandraan tanaman adalah usaha untuk mengetahui dan
mencatat bentuk morfologi tanaman yaitu tentang tanda atau suatu ciri dari
tanaman. Dalam melakukan penyandraan tanaman, kita hanya melakukan
deskripsi morfologi tanaman pada bagian luar dalam arti sempit.
Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam
proses ini adalah identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk yang
lainnya. Penyandraan tanaman adalah kegiatan untuk mencatat bentuk
morfologi tanaman. Penyandraan tanaman hanya melakukan deskripsi
morfologi tanaman pada bagian luar dalam arti sempit. Bentuk morfologi
tanaman berupa tanda atau ciri-ciri yang ada pada tanaman tersebut.
penyandraan tanaman secara umum mengamati bentuk umum tanaman,
akar, batang, daun, bunga dan biji.Penyandraan dilakukan guna untuk
mengamati tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi pada
makhluk hidup.
Morfologi tanaman tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan
tubuh tanaman saja, tetapi juga untuk menentukan fungsi dari masingmasing bagian dalam kehidupan tanaman. Tanaman memiliki dua tipe
tanaman yakni tipe menjalar dan tipe tegak. Perbedaan itu juga akan
membedakan bentuk morfologinya. Penyandraan tanaman ini akan
meliputi bentuk umum tanaman, Daun yang merupakan alat hara yang
hanya terletak pada batang dan tidak pernah terdapat pada bagian lain.
Daun dibagi terbagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Batangnya,
akar, daun, buah, serta biji merupakan bagian lain yang akan di candra.
Fungsinya antara lain adalah untuk menunjukkan adanya
variabilitas pada tanaman, untuk melakukan seleksi dalam kegiatan
pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada pada tingkat
spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan identifikasi plasma
nutfah dengan berbagai sifat penting. Pencandraan secara visual dengan
melakukan evaluasi terhadap penampilan fenotipik tanaman pada
18
lingkungan tertentu, dengan faktor penilaian berupa sifat-sifat agronomi,
morfologi, serta kenampakan atau sifat lain yang menjadi pembeda antara
suatu varietas dengan varietas lainnya.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Pemuliaan Tanaman Acara II tentang Pencandraan
Tanaman ini bertujuan agar dapat menggambarkan bentuk morfologis
suatu ras tanaman
B. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Pemuliaan Tanaman Acara II tentang Pencandraan
Tanaman dilaksanakan pada hari Rabu, 2 November 2016 pukul 10.0011.00 WIB bertempat di Laboratorium Ekologi Manajemen dan Produksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bahan dan Alat
a. Bahan
1) Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea)
b. Alat
1) Penggaris
2) Kalkulator
3) Alat tulis
3. Cara Kerja
19
a. Mengamati bentuk umum tanaman (pohon, perdu, semak, rumputrumputan)
b. Mengamati akar tanaman (tunggang/serabut)
c. Mengamati dan mengukur bagian-bagian batang seperti:
1) Panjang batang
2) Internodia
d. Mengamati dan mengukur bagian-bagian daun seperti:
1) Panjang daun
2) Lebar daun
e. Mengamati dan mengukur bagian-bagian biji seperti:
1) Jumlah biji per polong
2) Jumlah polong per tanaman
f. Membuat tabel (batang, daun, biji)
g. Menganalisis data semua parameter dengan menghitung Sd
h. Menghitung kisaran terpanjang (max) = x + Sd, dan kisaran terpendek
(min) = x – Sd
C. Tinjauan Pustaka
Taksonomi Kacang Tanah
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas
: Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo
: Leguminales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogeae L. (Rukmana 2000).
Pencandraan tanaman mencangkup beberapa bagian yaitu habitus
(bentuk fisik dalam keadaan hidup, bentuk hidup) meliputi herba, semak
belukar, pemanjat, liana, penjalar, pohon. Jumlah bagian organ meliputi bagian
tubuh tumbuhan hampir semuanya memiliki jumlah yang tetap sehingga dapat
berfungsi jumlah yang tetap sehingga dapat berfungsi sebagai pembeda
dalam identifikasi. Sebagai contoh tujuh
helaian daun pada tumbuhan
Alstonia scholarisscholaris, tiga helai daun Pterocarpus santalinum dan
Butea monspermap, empat helaian daun pada Cassia absus. Tipe daun,
20
jumlah buah, tipe bunga, tinggi tanaman panjang daun, panjang batang dan
lain-lain (Supranto 2006).
Pengetahuan tentang morfologi tanaman sangat dibutuhkan dalam
pemuliaan tanaman untuk menghasilkan produk sesuai dengan yang
diinginkan. Karakter morfologi diamati berdasarkan pengamatan langsung
melalui pencatatan data primer dan sekunder, dan pendokumentasian bagianbagian tanaman durian sukun dengan pemilihan sampel secara purposive
random sampling(secara sengaja). Data disajikan dan dianalisis secara
deskriptif. Tanpa pengetahuan tentang morfologi tanaman ini akan sulit
melakukan rekayasa teknologi bahkan dalam hal memilih tanaman yang baik
dan tanaman yang tidak bisa (Kusumawati 2010).
Pertumbuhan kacang tanah secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua macam tipe, yaitu tipe tegak (Bunch type, Erect type, Fastigiate) dan
tipe menjalar (Runner type, Prostrate type, Procumbent). Pada umumnya
percabangan tanaman kacang tanah tipe tegak sedikit banyak melurus atau
hanya agak miring ke atas. Batang utama tanaman kacang tanah tipe menjalar
lebih panjang daripada batang utama tipe tegak, biasanya panjang batang
utama antara 33-50 cm. Kacang tanah tipe tegak lebih disukai daripada tipe
menjalar, karena umurnya lebih genjah, yakni antara 100-120 hari,
sedangkan umur tanaman kacang tanah tipe menjalar kira-kira 150-180 hari.
Disamping itu, kacang tanah tipe tegak lebih mudah dipungut hasilnya
daripada kacang tanah tipe menjalar (Pitojo 2005).
Karakter morfologi diamati berdasarkan pengamatan langsung melalui
pencatatan data primer dan sekunder, dan pendokumentasian bagian-bagian
tanaman durian sukun dengan pemilihan sampel secara purposive random
sampling (secara sengaja). Data disajikan dan dianalisis secara deskriptif.
mencandra bentuk kanopi segitiga sama sisi, bangun daun oblongus, tepi daun
integer, ujung daun acuminate, pangkal daun obtusus, rumus daun 2/5, dan
pangkal tangkai daun menggelembung. Mengetahui apakah termasuk dalam
tumbuhan yang berbunga lengkap/banci, muncul dari batang/ranting (flos
caulis) dalam bunga payung majemuk. Bunga mempunyai banyak simetri
21
(actinomorf), berkelopak lima saling berlekatan, mempunyai lima mahkota
tidak berlekatan, terdapat 5 kelompok benang sari tiap kelompok terdapat
banyak benang sari dan berlekatan. Buah termasuk buah sejati tunggal yang
kering dalam golongan buah kotak sejati . Pencandraan merupakan proses
awal klasifikasi. Hal yang dilakukan dalam proses ini adalah identifikasi
makhluk hidup satu dengan makhluk yang lainnya. Pencandraan digunakan
untuk mengamati tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi dan fisiologi pada
makhluk hidup (Yuniastuti et al 2010).
Penyandraan atau deskripsi tanaman merupakan suatu panduan untuk
mengetahui apakah tanaman tersebut tahan terhadap hama dan penyakit,
adaptif terhadap lingkungan atau tidak, dengan begitu diharapkan dalam
budidaya tanaman kita lebih mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan
dalam budidaya sehingga tanaman yang dibudidayakan tumbuh dengan baik.
Deskripsi atau penyandraan dapat membantu dalam menguji kemurnian suatu
benih. Kemurnian benih dinilai berdasarkan sifat-sifat morfologi yang tampak.
Hal tersebut dapat menjadi langkah awal dalam penyediaan benih bermutu
yang bertujuan mendapatkan varietas unggul. Kegiatan pencandraan mengenai
sifat tanaman penting karena semakin beragam jenis atau varietas suatu
tanaman, kegiatan penyandraan akan meemudahkan para pemulia tanaman
dalam merakit varietas-varietas baru karena data tentang sifat yang diperlukan
telah tersedia. Penyandraan suatu varietas dari suatu jenis tanaman sangat
penting diketahui sebelum melakukan tindakan selanjutnya pada bidang
pemuliaan tanaman (Kasno 2014).
22
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Panjang Batang Utama dan Leteral Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L.)
No
1.
2.
Variabel
Ul
x (cm)
Panjang Batang
Utama
1
2
3
4
5
Panjang Batang
Lateral
1
2
3
4
5
61
70,5
44
62
63,5
60,2
75
86
62
77
68
73,7
(cm)
0,8
10
-16,2
1,8
3,3
-,03
1,3
12,3
-11,7
3,3
-5,2
0
(cm)
0,64
100
262,44
3,24
10,89
∑ = 377,21
1,69
151,29
136,89
10,98
27,04
∑ = 327,8
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.2 Panjang Internodia Batang Utama dan Leteral Kacang Tanah
(Arachis hypogaea L)
No
Variabel
Ul x (cm)
(cm)
(cm)
1.
Panjang Internodia
Batang Utama
1
2
15
13
2,6
0,6
6,76
0,36
23
3
4
5
2.
Panjang Internodia
Batang Lateral
1
2
3
4
5
10
12,5
11,5
12,4
13
11
11,5
10,5
9,5
11,5
-2,4
0,1
-0,9
0
1,5
-0,5
0
-1
-2
-2
5,76
0,01
0,81
∑ = 13,7
2,25
0,25
0
1
4
∑ = 7,5
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.3 Panjang Daun Batang Utama Dan Leteral Kacang Tanah
(Arachis hypogaea)
No
Variabel
Ul x (cm)
(cm)
(cm)
1.
Panjang Daun
Batang Utama
1
2
3
4
5
2.
Panjang Daun
Batang Lateral
1
2
3
4
5
6
6
4
6
6
5,6
6,5
5,5
6
5
4,5
5,5
0,4
0,4
-1,6
0,4
0,4
0
1
0
0,5
-0,5
-1
0
0,16
0,16
2,56
0.16
0,16
Ʃ = 3,2
1
0
0,25
0,25
1
Ʃ = 2,5
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.4 Lebar Daun Batang Utama Dan Leteral Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L.)
No Variabel
Ul x (cm)
(cm)
(cm)
1.
Lebar Daun Batang
Utama
1
2
3
4
5
2.
Lebar Daun Batang
Lateral
1
2
3
4
5
3
2,5
1,5
3
2,5
2,5
3
3
2
3
2
0,5
0
-1
0,5
0
0
0,4
0,4
-0,6
0,4
-0,6
0,25
0
1
0,25
0
∑ = 1,5
0,16
0,16
0,36
0,16
0,36
24
2,6
0
∑ = 1,2
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.5 Jumlah Biji per Polong Kacang Tanah (Arachis hypogaea)
No
Variabel
Ul
x
(cm)
(cm)
(cm)
1.
Jumlah Biji 1
1
2
0
0
2
2
0
0
3
2
0
0
4
2
0
0
5
2
0
0
2
0
Ʃ=0
2.
Jumlah Biji 2
1
2
0,2
0,04
2
2
0,2
0,04
3
2
0,2
0,04
4
1
-0,2
0,04
5
2
0,2
0,04
1,8
0,2
Ʃ = 0,020
3. Jumlah Biji 3
1
2
0
0
2
2
0
0
3
2
0
0
4
2
0
0
5
2
0
0
2
0
Ʃ=0
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.6 Jumlah Polong Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea)
pada Pertanaman
Ul
(cm)
X
1
2
3
4
5
32
17
30
14
27
24
Sumber : Laporan Sementara
Analisis Data :
a. Panjang Batang Utama.
Sd
=
Max
Min
= 61,17
= 59,28
= 0,97
8
-7
6
-10
3
0
(cm)
64
49
36
100
9
∑ = 258
25
b. Panjang Batang Lateral.
Sd
=
= 0,905
Max
= 74,605
Min
= 72,795
c. Panjang Internodia Batang Utama
Sd
=
= 0,185
Max
= 12,585
Min
= 12,215
d. Panjang Internodia Batang Lateral
Sd
=
= 0,136
Max
= 11,636
Min
= 11,364
e. Panjang Daun Batang Utama
Sd
=
= 0,089
Max
= 5,689
Min
= 5,52
f. Panjang Daun Batang Lateral
Sd
=
= 0,079
Max
= 5,579
Min
= 5,421
g. Lebar Daun Batang Utama
Sd
=
= 0,061
Max
= 2,561
Min
= 2,439
h. Lebar Daun Batang Lateral
Sd
=
Max
= 2,655
Min
= 2,455
i. Jumlah Biji I
= 0,055
26
Sd
=
=0
Max
=2
Min
=2
j. JUmlah Biji II
Sd
=
= 0,045
Max
= 1,845
Min
= 1,755
k. Jumlah Biji III
Sd
=
=0
Max
=2
Min
=2
l. Jumlah Polong Tanaman Kacang Tanah
Sd
=
= 0,83
Max
= 24,803
Min
= 23,197
2. Pembahasan
Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman
dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data
penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman yang
dimaksud. Pencandraan terhadap keragaman tingkat spesies tanaman
sangat penting fungsinya dalam kegiatan pemuliaan tanaman. Pemuliaan
tanaman yang terdiri atas tiga gatra, yaitu variabilitas, seleksi, dan
hibridisasi, membutuhkan kemampuan khusus dalam pencandraan
tanaman oleh para pelakunya.
Penyandraan tanaman ialah suatu upaya untuk mengenal dan
mengetahui deskripsi morfologi dan sifat suatu tanaman. Pengenalan yang
utama ialah padanama ilmiah tanaman daripada nama lokalnya, karena
nama ilmiah sering digunakan sebagai pedoman ketika terjadi perselisihan
untuk menentukan suatujenis tanaman (Azizah 2008). Praktikum
pencandraan tanaman dilakukan untuk mengetahui bentuk ras morfologi
27
suatu tanaman. Pencandraan tanaman, akan mengetahui klasifikasi dan
morfologi pada tanaman. Pertelaaan atau pencandraan golongan (takson)
tumbuh dapat pada tingkat suku (familia), marga (genus), jenis (spesies),
dan dibawah tingkat jenis yaitu anak jenis (sub jenis), varitas (varietas),
dan forma.
Fungsinya antara lain adalah untuk menunjukkan adanya
variabilitas pada tanaman, untuk melakukan seleksi dalam kegiatan
pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada pada tingkat
spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan identifikasi plasma
nutfah dengan berbagai sifat penting. Pencandraan secara visual dengan
melakukan evaluasi terhadap penampilan fenotipik tanaman pada
lingkungan tertentu, dengan faktor penilaian berupa sifat-sifat agronomi,
morfologi, serta kenampakan atau sifat lain yang menjadi pembeda antara
suatu varietas dengan varietas lainnya.
Fungsi dari pencandraan menurut Pantilul et al (2012) untuk
menunjukan adanya variabilitas pada tanaman. Melakukan seleksi dalam
kegiatan pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada
pada tingkat spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan
identifikasi plasma nutfah dengan berbagai sifat penting. Pencandraan
secara visual dengan melakukan evaluasi juga dapat berfungsi agar kita
mengerti morfologi suatu tanaman. Misalnya dengan melihat bagaimana
bentuk system perakarannya, bentu daun, batang, bunga dan organ tubuh
tumbuhan yang lainnya yang mendukung pertumbuhan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum pencandraan ini adalah
kacang tanah (Arachis hypogaea). Menurut Fachruddin (2005) kacang
tanah memiliki daun majemuk bersirip ganda. Tangkai daun agak panjang,
tiap tangkai terdiri atas 4 anak daun. Bunga kacang tanah tumbuh pada
ketiak daun, setiap bunga memiliki tabung kelopak berupa tangkai panjang
bewarna putih. Mahkota bunga bewarna kuning dan memiliki bendera
yang bergaris-garis merah pada pangkalnya. Buah kacang tanah berbentuk
polong, setelah terjadi pembuahan bakal buah yang disebut ginofora
tumbuh memanjang. Ginofora ini merupakan bakal jadi tangkai polong.
28
Ujung ginofora yang runcing mula-mula mengarah ke atas, tetapi setelah
tumbuh ujung ginoforamengarah ke bawah kemudian masuk ke dalam
tanah. Pertumbuhan memanjang ginofora akan terhenti setelah terbentuk
polong.
Kacang tanah memiliki morfologi daun majemuk bersirip genap.
Daun terdiri dari empat anak daun dan tangkai daun yang panjang. Daun
mulai gugur pada akhir masa pertumbuhan setelah tua yang dimulai dari
bagian bawah. Menurut Marzuki (2008), helaian anak daun berfungsi
untuk menangkap cahaya matahari yang akan digunakan untuk
fotosintesis. Kacang tanah berbuah polong, polong terbentuk setelah
terjadi pembuahan. Bakal buah tumbuh memanjang.
Pertumbuhan kacang tanah menurut Pitojo (2005) secara garis
besar dapat dibedakan menjadi dua macam tipe, yaitu tipe tegak (Bunch
type, Erect type, Fastigiate) dan tipe menjalar (Runner type, Prostrate
type, Procumbent). Pada umumnya percabangan tanaman kacang tanah
tipe tegak sedikit banyak melurus atau hanya agak miring ke atas. Batang
utama tanaman kacang tanah tipe menjalar lebih panjang daripada batang
utama tipe tegak, biasanya panjang batang utama antara 33-50 cm. Kacang
tanah tipe tegak lebih disukai daripada tipe menjalar, karena umurnya
lebih genjah, yakni antara 100-120 hari, sedangkan umur tanaman
kacang tanah tipe menjalar kira-kira 150-180 hari. Disamping itu, kacang
tanah tipe tegak lebih mudah dipungut hasilnya daripada kacang
tanah tipe menjalar.
Penyandraan tanaman kacang tanah menggunakan 5 sampel
tanaman kacang tanah. Data yang dihitung pada praktikum ini meliputi
panjang batang utama setiap sampel tanaman, panjang internodia batang
utama dan lateral, panjang daun batang utama dan lateral, lebar daun
panjang utama dan lateral, jumlah biji per polong, jumlah polong per
tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan data yaitu panjang rata-rata
batang utama 60,2 cm, panjang rata-rata batang lateral 73,7 cm. Panjang
internodia batang utama rata-rata 12,4 cm , sedangkan untuk batang lateral
29
11,5 cm. Panjang daun batang utama rata-rata 5,6 cm dan panjang daun
pada lateral 5,5. Lebar daun rata-rata pada batang utama dan lateral yaitu
2,5 cm dan 2,6 cm. Jumlah biji per polong meliputi jumlah biji 1 per
polong pada sampel tanaman rata-rata ada 2, jumlah biji 2 per polong ada
1,8 dan jumlah biji 3 per polong ada 2. Jumlah polong per tanaman ratarata yaitu 24.
Varietas unggul menurut Kasno (2014) merupakan salah satu
komponen teknologi utama yang berperan penting dalam program
peningkatan produksi kacang tanah pada umumnya varietas yang telah
dilepas tersebut mempunyai biji berwarna rose yang disenangi banyak
konsumen dengan ukuran kecil sampai besar. Tahan Cekaman Biotik dan
Abiotik umurnya serta
relatif genjah, berkisar antara 95-120 hari.
Menghasilkan polong yang berisi biji dan meningkatkan produktifitas.
Berdasarkan pola percabangan, ada tidaknya buku subur pada batang
utama dan susunan buku subur pada cabang lateral, kacang tanah
dibedakan menjadi dua tipe: Spanish valencia dan virginia.
30
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Pemuliaan Tanaman Aacara II yaitu
Pencandraan Tanaman maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
a. Pencandraan tanaman adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman
dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data
penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman
yang dimaksud
b. Fungsinya pencandraan tanaman adalah untuk menunjukkan adanya
variabilitas pada tanaman, untuk melakukan seleksi dalam kegiatan
pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada pada
tingkat spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan
identifikasi plasma nutfah dengan berbagai sifat penting
c. Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi utama yang
berperan penting dalam program peningkatan produksi
2. Saran
Saran untuk praktikum ini adalah dalam menggunakan sampel
pengamatan haruslah didapat secara acak sehingga hasilnya tidak
subjektif.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah nur. 2008. Modul praktikum produksi tanaman obat dan aromatik (PTOA).
Malang : UNIBRAW.
Fachruddin L. 2005. Budidaya kacang-kacangan. Yogyakarta : Kanisius
Kasno, H. 2014. Karakteristik varietas unggul kacang tanah dan adopsinya oleh
petani. Malang: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Ubi.
Kusumawati A, Iskandar L, Heni P. 2010. Analisis pertumbuhan source sink dua
varietas kacang tanah akibat pemberian konsentrasi paclobutrazol. Jurnal
Jerami 3(1):158-165.
Mazuki R. 2008. Bertanam kacang Tanah. Jakarta : Niaga Swadaya
Pijoto. 2005. Karakteristik pertumbuhan dan produksi lima varietas kacang tanah.
Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Pantilul L I, Feky R M, Nio S A , Dingse P. 2012. Respons morfologi dan anatomi
kecambah kacang kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap intensitas
cahaya yang berbeda. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sam
Ratulangi Manado
Rukmana, R. 2000. Kacang tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Supranto. 2006. Statistik teori dan aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.
Yuniastuti E, Sri H, Sujud R W. 2010. Karakterisasi morfologi tanaman durian
sukun. Seminar Nasional Pendidikan Biologi Fkip Uns.
II. PENCANDRAAN TANAMAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Penyandraan tanaman adalah usaha untuk mengetahui dan
mencatat bentuk morfologi tanaman yaitu tentang tanda atau suatu ciri dari
tanaman. Dalam melakukan penyandraan tanaman, kita hanya melakukan
deskripsi morfologi tanaman pada bagian luar dalam arti sempit.
Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam
proses ini adalah identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk yang
lainnya. Penyandraan tanaman adalah kegiatan untuk mencatat bentuk
morfologi tanaman. Penyandraan tanaman hanya melakukan deskripsi
morfologi tanaman pada bagian luar dalam arti sempit. Bentuk morfologi
tanaman berupa tanda atau ciri-ciri yang ada pada tanaman tersebut.
penyandraan tanaman secara umum mengamati bentuk umum tanaman,
akar, batang, daun, bunga dan biji.Penyandraan dilakukan guna untuk
mengamati tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi pada
makhluk hidup.
Morfologi tanaman tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan
tubuh tanaman saja, tetapi juga untuk menentukan fungsi dari masingmasing bagian dalam kehidupan tanaman. Tanaman memiliki dua tipe
tanaman yakni tipe menjalar dan tipe tegak. Perbedaan itu juga akan
membedakan bentuk morfologinya. Penyandraan tanaman ini akan
meliputi bentuk umum tanaman, Daun yang merupakan alat hara yang
hanya terletak pada batang dan tidak pernah terdapat pada bagian lain.
Daun dibagi terbagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Batangnya,
akar, daun, buah, serta biji merupakan bagian lain yang akan di candra.
Fungsinya antara lain adalah untuk menunjukkan adanya
variabilitas pada tanaman, untuk melakukan seleksi dalam kegiatan
pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada pada tingkat
spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan identifikasi plasma
nutfah dengan berbagai sifat penting. Pencandraan secara visual dengan
melakukan evaluasi terhadap penampilan fenotipik tanaman pada
18
lingkungan tertentu, dengan faktor penilaian berupa sifat-sifat agronomi,
morfologi, serta kenampakan atau sifat lain yang menjadi pembeda antara
suatu varietas dengan varietas lainnya.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Pemuliaan Tanaman Acara II tentang Pencandraan
Tanaman ini bertujuan agar dapat menggambarkan bentuk morfologis
suatu ras tanaman
B. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Pemuliaan Tanaman Acara II tentang Pencandraan
Tanaman dilaksanakan pada hari Rabu, 2 November 2016 pukul 10.0011.00 WIB bertempat di Laboratorium Ekologi Manajemen dan Produksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bahan dan Alat
a. Bahan
1) Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea)
b. Alat
1) Penggaris
2) Kalkulator
3) Alat tulis
3. Cara Kerja
19
a. Mengamati bentuk umum tanaman (pohon, perdu, semak, rumputrumputan)
b. Mengamati akar tanaman (tunggang/serabut)
c. Mengamati dan mengukur bagian-bagian batang seperti:
1) Panjang batang
2) Internodia
d. Mengamati dan mengukur bagian-bagian daun seperti:
1) Panjang daun
2) Lebar daun
e. Mengamati dan mengukur bagian-bagian biji seperti:
1) Jumlah biji per polong
2) Jumlah polong per tanaman
f. Membuat tabel (batang, daun, biji)
g. Menganalisis data semua parameter dengan menghitung Sd
h. Menghitung kisaran terpanjang (max) = x + Sd, dan kisaran terpendek
(min) = x – Sd
C. Tinjauan Pustaka
Taksonomi Kacang Tanah
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas
: Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo
: Leguminales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogeae L. (Rukmana 2000).
Pencandraan tanaman mencangkup beberapa bagian yaitu habitus
(bentuk fisik dalam keadaan hidup, bentuk hidup) meliputi herba, semak
belukar, pemanjat, liana, penjalar, pohon. Jumlah bagian organ meliputi bagian
tubuh tumbuhan hampir semuanya memiliki jumlah yang tetap sehingga dapat
berfungsi jumlah yang tetap sehingga dapat berfungsi sebagai pembeda
dalam identifikasi. Sebagai contoh tujuh
helaian daun pada tumbuhan
Alstonia scholarisscholaris, tiga helai daun Pterocarpus santalinum dan
Butea monspermap, empat helaian daun pada Cassia absus. Tipe daun,
20
jumlah buah, tipe bunga, tinggi tanaman panjang daun, panjang batang dan
lain-lain (Supranto 2006).
Pengetahuan tentang morfologi tanaman sangat dibutuhkan dalam
pemuliaan tanaman untuk menghasilkan produk sesuai dengan yang
diinginkan. Karakter morfologi diamati berdasarkan pengamatan langsung
melalui pencatatan data primer dan sekunder, dan pendokumentasian bagianbagian tanaman durian sukun dengan pemilihan sampel secara purposive
random sampling(secara sengaja). Data disajikan dan dianalisis secara
deskriptif. Tanpa pengetahuan tentang morfologi tanaman ini akan sulit
melakukan rekayasa teknologi bahkan dalam hal memilih tanaman yang baik
dan tanaman yang tidak bisa (Kusumawati 2010).
Pertumbuhan kacang tanah secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua macam tipe, yaitu tipe tegak (Bunch type, Erect type, Fastigiate) dan
tipe menjalar (Runner type, Prostrate type, Procumbent). Pada umumnya
percabangan tanaman kacang tanah tipe tegak sedikit banyak melurus atau
hanya agak miring ke atas. Batang utama tanaman kacang tanah tipe menjalar
lebih panjang daripada batang utama tipe tegak, biasanya panjang batang
utama antara 33-50 cm. Kacang tanah tipe tegak lebih disukai daripada tipe
menjalar, karena umurnya lebih genjah, yakni antara 100-120 hari,
sedangkan umur tanaman kacang tanah tipe menjalar kira-kira 150-180 hari.
Disamping itu, kacang tanah tipe tegak lebih mudah dipungut hasilnya
daripada kacang tanah tipe menjalar (Pitojo 2005).
Karakter morfologi diamati berdasarkan pengamatan langsung melalui
pencatatan data primer dan sekunder, dan pendokumentasian bagian-bagian
tanaman durian sukun dengan pemilihan sampel secara purposive random
sampling (secara sengaja). Data disajikan dan dianalisis secara deskriptif.
mencandra bentuk kanopi segitiga sama sisi, bangun daun oblongus, tepi daun
integer, ujung daun acuminate, pangkal daun obtusus, rumus daun 2/5, dan
pangkal tangkai daun menggelembung. Mengetahui apakah termasuk dalam
tumbuhan yang berbunga lengkap/banci, muncul dari batang/ranting (flos
caulis) dalam bunga payung majemuk. Bunga mempunyai banyak simetri
21
(actinomorf), berkelopak lima saling berlekatan, mempunyai lima mahkota
tidak berlekatan, terdapat 5 kelompok benang sari tiap kelompok terdapat
banyak benang sari dan berlekatan. Buah termasuk buah sejati tunggal yang
kering dalam golongan buah kotak sejati . Pencandraan merupakan proses
awal klasifikasi. Hal yang dilakukan dalam proses ini adalah identifikasi
makhluk hidup satu dengan makhluk yang lainnya. Pencandraan digunakan
untuk mengamati tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi dan fisiologi pada
makhluk hidup (Yuniastuti et al 2010).
Penyandraan atau deskripsi tanaman merupakan suatu panduan untuk
mengetahui apakah tanaman tersebut tahan terhadap hama dan penyakit,
adaptif terhadap lingkungan atau tidak, dengan begitu diharapkan dalam
budidaya tanaman kita lebih mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan
dalam budidaya sehingga tanaman yang dibudidayakan tumbuh dengan baik.
Deskripsi atau penyandraan dapat membantu dalam menguji kemurnian suatu
benih. Kemurnian benih dinilai berdasarkan sifat-sifat morfologi yang tampak.
Hal tersebut dapat menjadi langkah awal dalam penyediaan benih bermutu
yang bertujuan mendapatkan varietas unggul. Kegiatan pencandraan mengenai
sifat tanaman penting karena semakin beragam jenis atau varietas suatu
tanaman, kegiatan penyandraan akan meemudahkan para pemulia tanaman
dalam merakit varietas-varietas baru karena data tentang sifat yang diperlukan
telah tersedia. Penyandraan suatu varietas dari suatu jenis tanaman sangat
penting diketahui sebelum melakukan tindakan selanjutnya pada bidang
pemuliaan tanaman (Kasno 2014).
22
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Panjang Batang Utama dan Leteral Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L.)
No
1.
2.
Variabel
Ul
x (cm)
Panjang Batang
Utama
1
2
3
4
5
Panjang Batang
Lateral
1
2
3
4
5
61
70,5
44
62
63,5
60,2
75
86
62
77
68
73,7
(cm)
0,8
10
-16,2
1,8
3,3
-,03
1,3
12,3
-11,7
3,3
-5,2
0
(cm)
0,64
100
262,44
3,24
10,89
∑ = 377,21
1,69
151,29
136,89
10,98
27,04
∑ = 327,8
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.2 Panjang Internodia Batang Utama dan Leteral Kacang Tanah
(Arachis hypogaea L)
No
Variabel
Ul x (cm)
(cm)
(cm)
1.
Panjang Internodia
Batang Utama
1
2
15
13
2,6
0,6
6,76
0,36
23
3
4
5
2.
Panjang Internodia
Batang Lateral
1
2
3
4
5
10
12,5
11,5
12,4
13
11
11,5
10,5
9,5
11,5
-2,4
0,1
-0,9
0
1,5
-0,5
0
-1
-2
-2
5,76
0,01
0,81
∑ = 13,7
2,25
0,25
0
1
4
∑ = 7,5
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.3 Panjang Daun Batang Utama Dan Leteral Kacang Tanah
(Arachis hypogaea)
No
Variabel
Ul x (cm)
(cm)
(cm)
1.
Panjang Daun
Batang Utama
1
2
3
4
5
2.
Panjang Daun
Batang Lateral
1
2
3
4
5
6
6
4
6
6
5,6
6,5
5,5
6
5
4,5
5,5
0,4
0,4
-1,6
0,4
0,4
0
1
0
0,5
-0,5
-1
0
0,16
0,16
2,56
0.16
0,16
Ʃ = 3,2
1
0
0,25
0,25
1
Ʃ = 2,5
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.4 Lebar Daun Batang Utama Dan Leteral Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L.)
No Variabel
Ul x (cm)
(cm)
(cm)
1.
Lebar Daun Batang
Utama
1
2
3
4
5
2.
Lebar Daun Batang
Lateral
1
2
3
4
5
3
2,5
1,5
3
2,5
2,5
3
3
2
3
2
0,5
0
-1
0,5
0
0
0,4
0,4
-0,6
0,4
-0,6
0,25
0
1
0,25
0
∑ = 1,5
0,16
0,16
0,36
0,16
0,36
24
2,6
0
∑ = 1,2
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.5 Jumlah Biji per Polong Kacang Tanah (Arachis hypogaea)
No
Variabel
Ul
x
(cm)
(cm)
(cm)
1.
Jumlah Biji 1
1
2
0
0
2
2
0
0
3
2
0
0
4
2
0
0
5
2
0
0
2
0
Ʃ=0
2.
Jumlah Biji 2
1
2
0,2
0,04
2
2
0,2
0,04
3
2
0,2
0,04
4
1
-0,2
0,04
5
2
0,2
0,04
1,8
0,2
Ʃ = 0,020
3. Jumlah Biji 3
1
2
0
0
2
2
0
0
3
2
0
0
4
2
0
0
5
2
0
0
2
0
Ʃ=0
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 2.6 Jumlah Polong Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea)
pada Pertanaman
Ul
(cm)
X
1
2
3
4
5
32
17
30
14
27
24
Sumber : Laporan Sementara
Analisis Data :
a. Panjang Batang Utama.
Sd
=
Max
Min
= 61,17
= 59,28
= 0,97
8
-7
6
-10
3
0
(cm)
64
49
36
100
9
∑ = 258
25
b. Panjang Batang Lateral.
Sd
=
= 0,905
Max
= 74,605
Min
= 72,795
c. Panjang Internodia Batang Utama
Sd
=
= 0,185
Max
= 12,585
Min
= 12,215
d. Panjang Internodia Batang Lateral
Sd
=
= 0,136
Max
= 11,636
Min
= 11,364
e. Panjang Daun Batang Utama
Sd
=
= 0,089
Max
= 5,689
Min
= 5,52
f. Panjang Daun Batang Lateral
Sd
=
= 0,079
Max
= 5,579
Min
= 5,421
g. Lebar Daun Batang Utama
Sd
=
= 0,061
Max
= 2,561
Min
= 2,439
h. Lebar Daun Batang Lateral
Sd
=
Max
= 2,655
Min
= 2,455
i. Jumlah Biji I
= 0,055
26
Sd
=
=0
Max
=2
Min
=2
j. JUmlah Biji II
Sd
=
= 0,045
Max
= 1,845
Min
= 1,755
k. Jumlah Biji III
Sd
=
=0
Max
=2
Min
=2
l. Jumlah Polong Tanaman Kacang Tanah
Sd
=
= 0,83
Max
= 24,803
Min
= 23,197
2. Pembahasan
Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman
dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data
penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman yang
dimaksud. Pencandraan terhadap keragaman tingkat spesies tanaman
sangat penting fungsinya dalam kegiatan pemuliaan tanaman. Pemuliaan
tanaman yang terdiri atas tiga gatra, yaitu variabilitas, seleksi, dan
hibridisasi, membutuhkan kemampuan khusus dalam pencandraan
tanaman oleh para pelakunya.
Penyandraan tanaman ialah suatu upaya untuk mengenal dan
mengetahui deskripsi morfologi dan sifat suatu tanaman. Pengenalan yang
utama ialah padanama ilmiah tanaman daripada nama lokalnya, karena
nama ilmiah sering digunakan sebagai pedoman ketika terjadi perselisihan
untuk menentukan suatujenis tanaman (Azizah 2008). Praktikum
pencandraan tanaman dilakukan untuk mengetahui bentuk ras morfologi
27
suatu tanaman. Pencandraan tanaman, akan mengetahui klasifikasi dan
morfologi pada tanaman. Pertelaaan atau pencandraan golongan (takson)
tumbuh dapat pada tingkat suku (familia), marga (genus), jenis (spesies),
dan dibawah tingkat jenis yaitu anak jenis (sub jenis), varitas (varietas),
dan forma.
Fungsinya antara lain adalah untuk menunjukkan adanya
variabilitas pada tanaman, untuk melakukan seleksi dalam kegiatan
pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada pada tingkat
spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan identifikasi plasma
nutfah dengan berbagai sifat penting. Pencandraan secara visual dengan
melakukan evaluasi terhadap penampilan fenotipik tanaman pada
lingkungan tertentu, dengan faktor penilaian berupa sifat-sifat agronomi,
morfologi, serta kenampakan atau sifat lain yang menjadi pembeda antara
suatu varietas dengan varietas lainnya.
Fungsi dari pencandraan menurut Pantilul et al (2012) untuk
menunjukan adanya variabilitas pada tanaman. Melakukan seleksi dalam
kegiatan pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada
pada tingkat spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan
identifikasi plasma nutfah dengan berbagai sifat penting. Pencandraan
secara visual dengan melakukan evaluasi juga dapat berfungsi agar kita
mengerti morfologi suatu tanaman. Misalnya dengan melihat bagaimana
bentuk system perakarannya, bentu daun, batang, bunga dan organ tubuh
tumbuhan yang lainnya yang mendukung pertumbuhan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum pencandraan ini adalah
kacang tanah (Arachis hypogaea). Menurut Fachruddin (2005) kacang
tanah memiliki daun majemuk bersirip ganda. Tangkai daun agak panjang,
tiap tangkai terdiri atas 4 anak daun. Bunga kacang tanah tumbuh pada
ketiak daun, setiap bunga memiliki tabung kelopak berupa tangkai panjang
bewarna putih. Mahkota bunga bewarna kuning dan memiliki bendera
yang bergaris-garis merah pada pangkalnya. Buah kacang tanah berbentuk
polong, setelah terjadi pembuahan bakal buah yang disebut ginofora
tumbuh memanjang. Ginofora ini merupakan bakal jadi tangkai polong.
28
Ujung ginofora yang runcing mula-mula mengarah ke atas, tetapi setelah
tumbuh ujung ginoforamengarah ke bawah kemudian masuk ke dalam
tanah. Pertumbuhan memanjang ginofora akan terhenti setelah terbentuk
polong.
Kacang tanah memiliki morfologi daun majemuk bersirip genap.
Daun terdiri dari empat anak daun dan tangkai daun yang panjang. Daun
mulai gugur pada akhir masa pertumbuhan setelah tua yang dimulai dari
bagian bawah. Menurut Marzuki (2008), helaian anak daun berfungsi
untuk menangkap cahaya matahari yang akan digunakan untuk
fotosintesis. Kacang tanah berbuah polong, polong terbentuk setelah
terjadi pembuahan. Bakal buah tumbuh memanjang.
Pertumbuhan kacang tanah menurut Pitojo (2005) secara garis
besar dapat dibedakan menjadi dua macam tipe, yaitu tipe tegak (Bunch
type, Erect type, Fastigiate) dan tipe menjalar (Runner type, Prostrate
type, Procumbent). Pada umumnya percabangan tanaman kacang tanah
tipe tegak sedikit banyak melurus atau hanya agak miring ke atas. Batang
utama tanaman kacang tanah tipe menjalar lebih panjang daripada batang
utama tipe tegak, biasanya panjang batang utama antara 33-50 cm. Kacang
tanah tipe tegak lebih disukai daripada tipe menjalar, karena umurnya
lebih genjah, yakni antara 100-120 hari, sedangkan umur tanaman
kacang tanah tipe menjalar kira-kira 150-180 hari. Disamping itu, kacang
tanah tipe tegak lebih mudah dipungut hasilnya daripada kacang
tanah tipe menjalar.
Penyandraan tanaman kacang tanah menggunakan 5 sampel
tanaman kacang tanah. Data yang dihitung pada praktikum ini meliputi
panjang batang utama setiap sampel tanaman, panjang internodia batang
utama dan lateral, panjang daun batang utama dan lateral, lebar daun
panjang utama dan lateral, jumlah biji per polong, jumlah polong per
tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan data yaitu panjang rata-rata
batang utama 60,2 cm, panjang rata-rata batang lateral 73,7 cm. Panjang
internodia batang utama rata-rata 12,4 cm , sedangkan untuk batang lateral
29
11,5 cm. Panjang daun batang utama rata-rata 5,6 cm dan panjang daun
pada lateral 5,5. Lebar daun rata-rata pada batang utama dan lateral yaitu
2,5 cm dan 2,6 cm. Jumlah biji per polong meliputi jumlah biji 1 per
polong pada sampel tanaman rata-rata ada 2, jumlah biji 2 per polong ada
1,8 dan jumlah biji 3 per polong ada 2. Jumlah polong per tanaman ratarata yaitu 24.
Varietas unggul menurut Kasno (2014) merupakan salah satu
komponen teknologi utama yang berperan penting dalam program
peningkatan produksi kacang tanah pada umumnya varietas yang telah
dilepas tersebut mempunyai biji berwarna rose yang disenangi banyak
konsumen dengan ukuran kecil sampai besar. Tahan Cekaman Biotik dan
Abiotik umurnya serta
relatif genjah, berkisar antara 95-120 hari.
Menghasilkan polong yang berisi biji dan meningkatkan produktifitas.
Berdasarkan pola percabangan, ada tidaknya buku subur pada batang
utama dan susunan buku subur pada cabang lateral, kacang tanah
dibedakan menjadi dua tipe: Spanish valencia dan virginia.
30
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Pemuliaan Tanaman Aacara II yaitu
Pencandraan Tanaman maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
a. Pencandraan tanaman adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman
dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data
penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman
yang dimaksud
b. Fungsinya pencandraan tanaman adalah untuk menunjukkan adanya
variabilitas pada tanaman, untuk melakukan seleksi dalam kegiatan
pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada pada
tingkat spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan
identifikasi plasma nutfah dengan berbagai sifat penting
c. Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi utama yang
berperan penting dalam program peningkatan produksi
2. Saran
Saran untuk praktikum ini adalah dalam menggunakan sampel
pengamatan haruslah didapat secara acak sehingga hasilnya tidak
subjektif.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah nur. 2008. Modul praktikum produksi tanaman obat dan aromatik (PTOA).
Malang : UNIBRAW.
Fachruddin L. 2005. Budidaya kacang-kacangan. Yogyakarta : Kanisius
Kasno, H. 2014. Karakteristik varietas unggul kacang tanah dan adopsinya oleh
petani. Malang: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Ubi.
Kusumawati A, Iskandar L, Heni P. 2010. Analisis pertumbuhan source sink dua
varietas kacang tanah akibat pemberian konsentrasi paclobutrazol. Jurnal
Jerami 3(1):158-165.
Mazuki R. 2008. Bertanam kacang Tanah. Jakarta : Niaga Swadaya
Pijoto. 2005. Karakteristik pertumbuhan dan produksi lima varietas kacang tanah.
Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Pantilul L I, Feky R M, Nio S A , Dingse P. 2012. Respons morfologi dan anatomi
kecambah kacang kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap intensitas
cahaya yang berbeda. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sam
Ratulangi Manado
Rukmana, R. 2000. Kacang tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Supranto. 2006. Statistik teori dan aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.
Yuniastuti E, Sri H, Sujud R W. 2010. Karakterisasi morfologi tanaman durian
sukun. Seminar Nasional Pendidikan Biologi Fkip Uns.