SISTEM PAKAR UNTUK MENGETAHUI KEPRIBADIA
SISTEM PAKAR UNTUK MENGETAHUI KEPRIBADIAN MENTAL
SESEORANG ( GANGGUAN PSIKOLOGIS) MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB
(Studi kasus : Lab. Psikologi universitas muhammadiyah Sidoarjo)
Avan Firlando (11.10802.00051), Hindarto, S.Kom., M.T
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
vanndemunk@gmail.com
ABSTRAK
Kepribadian mental merupakan aset yang tak ternilai dan dapat menjadi penentu
kesuksesan seseorang dimasa depan. Pada saat sekarang ini seseorang sulit untuk
mendapatkan gambaran mengenai kepribadian mentalnya. Diagnosa psikolog yang
kemudian melakukan serangkaian tes untuk medapatkan gambaran mengenai
kepribadian mental nya.
Sistem pakar ini bertujuan untuk membantu penderita agar memiliki pengetahuan
tentang penyakit gangguan kepribadan mental dan mendorong untuk penyembuhan.
Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini yaitu Forward chaini
Metode Forward Chaining adalah metode pencocokan fakta atau pernyataan yang benar
untuk dijadikan pengujian hipostesis dalam bentuk aturan kebenaran.
Output an pada sistem berupa gejala – gejala penyakit gangguan kepribadian mental
seseorang yang diolah menjadi pertanyaan. Gejala – gejala tersebut telah di relasasikan
dengan gangguan kepribadian mental. Sehingga diperoleh data solusi untuk mengatasi
gangguan kepribadian mental seseorang. System ini berbasis web. Pangguna dapat
mengakses dimana saja dan kapanpun tanpa harus ada penginstalan aplikasi. Namun
system ini masih memiliki kelemahan berupa tidak adanya peringatan untuk mengatasi
adanya human error . Nilai keakuratan dalam penggunaan system ini 90% benar.
Kata kunci ; Sistem Pakar, Kepribadian Mental, Diagnosa, Forward Chaining, Human error.
.
ABSTRAK
Mental personality is an invaluable asset and can be the deciding one's future success.
At this present moment someone is hard to get a mental picture of the personality. Diagnosis
psychologist who then performs a series of tests to obtain an overview of his mental
personality.
This expert system aims to help people to have knowledge of kepribadan mental
disorders and encourage healing. One can easily diagnose disorders kepribadiann owned.
Forward Chaining method is a method of matching the correct facts or statements to be
made in the form of rules hipostesis testing truth.
An output of the system in the form of symptoms - symptoms of mental illness
personality disorder that is processed into question. Symptoms - these symptoms have on
relasasikan with mental personality disorder. So that the data obtained solution to overcome
the mental personality disorder. This system is web-based. Pangguna can access anywhere
and anytime without any installation of applications. However, this system still has
weaknesses such as the lack of warning to overcome any human error. The accuracy of
the value in use of the system is 90% correct.
Keywords ; Expert System, Personality Mental, Diagnosis, Forward Chaining, Human error.
1.
Pendahuluan
Berbicara
manusia
tentang
dalam
membayangkan
mempunyai
mengetahui
bahasa
(gangguan
Mental
kepribadian
Seseorang
sehari-hari,
Berbasis Web. Sistem ini menggunakan
seseorang
tingkah
kepribadian
psikologis)
yang
metode pelacakan ke depan ( forward
yang
chaining
laku
yaitu
)
memulai
dari
mengesankan dan daya pesona yang lebih
sekumpulan data menuju kesimpulan.
dari kebanyakan orang. Oleh karena itu
Dengan
kepribadian merupakan aset yang tak
diharapkan Bagi masyarakat yang ingin
ternilai
mengetahui
dan
dapat menjadi penentu
adanya
sistem
ukuran
pakar
ini
kepribadiannya,
kesuksesan seseorang dimasa depan.
mereka dapat menggunakan aplikasi ini
Pada saat sekarang ini seseorang sulit
sebagai referensi, dan, aplikasi ini dapat
sekali untuk mendapatkan gambaran
dijadikan sebagai alat bantu bagi psikolog
mengenai kepribadiannya.
dalam mengukur gangguan kepribadian
selama ini di dalam ilmu psikologi
sebagian besar masih menggunakan cara
- cara dan metode lama dalam proses
mental seseorang.
2. Metodelogi Penelitian
Metodologi
penelitian
dilakukan
sisi
dengan mengumpulkan data terlebih
psikologis suatu objek. Salah satu metode
dahulu. Data yang dibutuhkan terdiri dari
lama yang masih banyak digunakan
data primer dan data sekunder. Data
dalam ilmu psikologi yakni dengan cara
primer
membuat lembaran - lembaran questioner
langsung dari lapangan yaitu data yang
atau serangkaian pertanyaan yang akan
berhubungan
diberikan kepada objek yang akan
dirancang. Data Sekunder adalah data
dipelajari, lalu questioner - questioner
yang diperoleh langsung dari sumber lain
tersebut diisi oleh masing-masing objek,
dalam bentuk laporan atau publikasi yang
kemudian
tersebut
didapat dari sumber studi perpustakaan
dikumpulkan kembali dan dijumlahkan
yang ada hubungannya dengan objek
nilainya
penelitian dan bersifat teoritis. Proses
memahami
dan
mempelajari
questioner
sehingga
akan
didapatkan
yaitu
data
dengan
diperoleh
sistem
pengumpulan
tersebut.
sejumlah tahap dengan menggunakan
Berdasarkan
permasalahan
di
atas, maka penulis mencoba untuk
membuat.Sistem
pakar
untuk
dilakukan
yang
sebuah kesimpulan dari jumlah nilai
1.
data
yang
atas
beberapa metode berikut : Identifikasi,
Konseptualisasi.
mengidentifikasi
Identifikasi
yaitu
masalah-masalah
dengan batasan yang jelas dengan teknik
studi pustaka, merupakan usaha untuk
mencari,
menggali
dan
mencari
semua
informasi yang berhubungan dengan
penelitian. Iinformasi ini di dapat dari
buku, dan informasiinformasi lain yang
dirasakan
menunjang
pembuatan
program.
Konseptualisasi
yaitu
merancang basis pengetahuan, mesin
inferensi
dan
Merencanakan
desain
beberapa
interface.
kemampuan
untuk dimiliki oleh program yang akan
dibuat. Formalisasi yaitu dari hasil tahap
kedua ditemukan alat pengembangan
Kd_gejala
P
G001
G002
G003
G004
G005
G006
G007
G008
G009
G010
G011
G012
G013
G014
G015
G016
G017
G018
G019
G021
D
Kd_ Penyakit
D N PA
H
PS
yang akan dilakukan. Implementasi yaitu
Tabel 2. Tabel Logika Gangguuan
Hasil dari tahapan-tahapan diatas akan
dipindahkan
kedalam
sistem
Kepribadian mental
komputerisasi. Pengujian yaitu tahapan
untuk menguji jalannya program yang
THE
Rule
IF
N
dibuat, melakukan koreksi-koreksi dari
kesalahan-kesalahan yanag terjadi dan
1
juga mengecek kekurangan yang ada
G001, G002, G003, G012, G013
G001, G002, G008, G0011,
2
yang mungkin harus ditambah.
P
D
G012, G018, G019, G020
Metode perancangan yang dilakukan
3
G001, G002, G017
K
kaidah
4
G001, G002, G003, G006
N
pengelolahan data dan perancangan basis
5
G001, G004, G005
PA
6
G001, G007, G010, G014, G015
PS
7
G001, G002, G009, G011,
H
terdiri dari : pembuatan tabel keputusan,
pembuat
pohon
keputusan,
data.
Tabel 1. Tabel keputusan
mengidentifikasi gejala dan penyakit
gangguan kepribadian mental.
Gambar 1. Pohon keputusan
Berikut adalah rancangan sistem untuk
diagnosa penyakit gangguan kepribadian
mental seseorang dengan menerapkan
metode
inferensi
forward
chaining.
Diagram Alir (flowchart) perancangan
sistem dapat dilihat pada gambar sebagai
Gambar 2. Flowchart pengguna
berikut :
Pada Perancangan basis data sistem
pakar dilakukan dengan merancang,
DFD level 0, DFD level 1, DFD level 2.
Tabel Relasi.
Gambar 4. DFD level 0
Gambar 5. DFD level 1
Data yang telah diinput Pakar akan di
proses
pada
program
dengan
menggunakan metode forward chaining,
berdasarkan gejala yang dimasukan,
kemudian gejala-gejala tersebut akan
dikelompokkan sesuai dengan jenis
gangguan kepribadian mental, dan akan
dilakukan pemeriksaan pada basis
pengetahuan apakah gejala tersebut
merupakan
salah
satu
gangguan
kepribadian mental. Kemudian akan
diberikan rekomendasi berupa solusi.
Mekanisme program ini menggunakan
metode forward chaining. Sistem pakar
pendeteksi gangguan kepribadian mental
dengan langka-langka sebagai berikut:
Pengguna
Pengisian data
Menu kuisioner
Gangguan yang diderita
penggguna
solusi
Gambar 8. Rancangan alur antar muka
pemakai
Gambar 6. DFD Level 2
4. Hasil Implementasi
Setelah diselesaikan perancangan,
peneliti membuat coding program dan
kemudian
mengeksekusi
program
tersebut. Hasil eksekusi tampak seperti
gambar berikut.
Gambar 7. Tabel relasi
3. Analisis dan Hasil
b. Sistem
pakar
implementasi
ini
dari
merupakan
pembangunan
sistem pakar untuk menentukan
analisis gangguan kepribdian mental
dan home program.
c. Memerlukan
dalam
seorang
menganilisis
yang
ahli
gangguan
kepribadian mental. Sistem pakar
tidak akan selalu benar, tergantung
pada sumber informasinya (ahli)
5.2
Saran
Masih diperlukan akuisi pengetahuan
yang lebih detail dan mendalam untuk
menyempurnakan sistem pakar yang
dirancang ini, sehingga dapat juga untuk
mendesain sistem home program analisis
gangguan kepribadian mental. Selain itu
sistem pakar dapat dijadikan acuan
perbandingan untuk perancangan sistem
5. Kesimpulan dan saran
5.1
Kesimpulan
pakar lainnya. Sistem pakar ini masih
Berdasarkan pemaparan diatas dapat
pembelajaran, agar proses penarikan
disimpulkan bahwa :
kesimpulan menjadi lebih fleksibel dan
a. Sistem
pakar
untuk
perlu
analisa
kepribadian mental seseorang dan
home program ini dapat memberikan
kemudahan bagi orang-orang untuk
menentukan home program yang
cocok
untuk
jenis
gangguan
kepribadian mental yang diderita
oleh pemakai setelah memasukkan
gejala-gejala.
ditambah
konsisten.
dengan
mekanisme
SESEORANG ( GANGGUAN PSIKOLOGIS) MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB
(Studi kasus : Lab. Psikologi universitas muhammadiyah Sidoarjo)
Avan Firlando (11.10802.00051), Hindarto, S.Kom., M.T
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
vanndemunk@gmail.com
ABSTRAK
Kepribadian mental merupakan aset yang tak ternilai dan dapat menjadi penentu
kesuksesan seseorang dimasa depan. Pada saat sekarang ini seseorang sulit untuk
mendapatkan gambaran mengenai kepribadian mentalnya. Diagnosa psikolog yang
kemudian melakukan serangkaian tes untuk medapatkan gambaran mengenai
kepribadian mental nya.
Sistem pakar ini bertujuan untuk membantu penderita agar memiliki pengetahuan
tentang penyakit gangguan kepribadan mental dan mendorong untuk penyembuhan.
Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini yaitu Forward chaini
Metode Forward Chaining adalah metode pencocokan fakta atau pernyataan yang benar
untuk dijadikan pengujian hipostesis dalam bentuk aturan kebenaran.
Output an pada sistem berupa gejala – gejala penyakit gangguan kepribadian mental
seseorang yang diolah menjadi pertanyaan. Gejala – gejala tersebut telah di relasasikan
dengan gangguan kepribadian mental. Sehingga diperoleh data solusi untuk mengatasi
gangguan kepribadian mental seseorang. System ini berbasis web. Pangguna dapat
mengakses dimana saja dan kapanpun tanpa harus ada penginstalan aplikasi. Namun
system ini masih memiliki kelemahan berupa tidak adanya peringatan untuk mengatasi
adanya human error . Nilai keakuratan dalam penggunaan system ini 90% benar.
Kata kunci ; Sistem Pakar, Kepribadian Mental, Diagnosa, Forward Chaining, Human error.
.
ABSTRAK
Mental personality is an invaluable asset and can be the deciding one's future success.
At this present moment someone is hard to get a mental picture of the personality. Diagnosis
psychologist who then performs a series of tests to obtain an overview of his mental
personality.
This expert system aims to help people to have knowledge of kepribadan mental
disorders and encourage healing. One can easily diagnose disorders kepribadiann owned.
Forward Chaining method is a method of matching the correct facts or statements to be
made in the form of rules hipostesis testing truth.
An output of the system in the form of symptoms - symptoms of mental illness
personality disorder that is processed into question. Symptoms - these symptoms have on
relasasikan with mental personality disorder. So that the data obtained solution to overcome
the mental personality disorder. This system is web-based. Pangguna can access anywhere
and anytime without any installation of applications. However, this system still has
weaknesses such as the lack of warning to overcome any human error. The accuracy of
the value in use of the system is 90% correct.
Keywords ; Expert System, Personality Mental, Diagnosis, Forward Chaining, Human error.
1.
Pendahuluan
Berbicara
manusia
tentang
dalam
membayangkan
mempunyai
mengetahui
bahasa
(gangguan
Mental
kepribadian
Seseorang
sehari-hari,
Berbasis Web. Sistem ini menggunakan
seseorang
tingkah
kepribadian
psikologis)
yang
metode pelacakan ke depan ( forward
yang
chaining
laku
yaitu
)
memulai
dari
mengesankan dan daya pesona yang lebih
sekumpulan data menuju kesimpulan.
dari kebanyakan orang. Oleh karena itu
Dengan
kepribadian merupakan aset yang tak
diharapkan Bagi masyarakat yang ingin
ternilai
mengetahui
dan
dapat menjadi penentu
adanya
sistem
ukuran
pakar
ini
kepribadiannya,
kesuksesan seseorang dimasa depan.
mereka dapat menggunakan aplikasi ini
Pada saat sekarang ini seseorang sulit
sebagai referensi, dan, aplikasi ini dapat
sekali untuk mendapatkan gambaran
dijadikan sebagai alat bantu bagi psikolog
mengenai kepribadiannya.
dalam mengukur gangguan kepribadian
selama ini di dalam ilmu psikologi
sebagian besar masih menggunakan cara
- cara dan metode lama dalam proses
mental seseorang.
2. Metodelogi Penelitian
Metodologi
penelitian
dilakukan
sisi
dengan mengumpulkan data terlebih
psikologis suatu objek. Salah satu metode
dahulu. Data yang dibutuhkan terdiri dari
lama yang masih banyak digunakan
data primer dan data sekunder. Data
dalam ilmu psikologi yakni dengan cara
primer
membuat lembaran - lembaran questioner
langsung dari lapangan yaitu data yang
atau serangkaian pertanyaan yang akan
berhubungan
diberikan kepada objek yang akan
dirancang. Data Sekunder adalah data
dipelajari, lalu questioner - questioner
yang diperoleh langsung dari sumber lain
tersebut diisi oleh masing-masing objek,
dalam bentuk laporan atau publikasi yang
kemudian
tersebut
didapat dari sumber studi perpustakaan
dikumpulkan kembali dan dijumlahkan
yang ada hubungannya dengan objek
nilainya
penelitian dan bersifat teoritis. Proses
memahami
dan
mempelajari
questioner
sehingga
akan
didapatkan
yaitu
data
dengan
diperoleh
sistem
pengumpulan
tersebut.
sejumlah tahap dengan menggunakan
Berdasarkan
permasalahan
di
atas, maka penulis mencoba untuk
membuat.Sistem
pakar
untuk
dilakukan
yang
sebuah kesimpulan dari jumlah nilai
1.
data
yang
atas
beberapa metode berikut : Identifikasi,
Konseptualisasi.
mengidentifikasi
Identifikasi
yaitu
masalah-masalah
dengan batasan yang jelas dengan teknik
studi pustaka, merupakan usaha untuk
mencari,
menggali
dan
mencari
semua
informasi yang berhubungan dengan
penelitian. Iinformasi ini di dapat dari
buku, dan informasiinformasi lain yang
dirasakan
menunjang
pembuatan
program.
Konseptualisasi
yaitu
merancang basis pengetahuan, mesin
inferensi
dan
Merencanakan
desain
beberapa
interface.
kemampuan
untuk dimiliki oleh program yang akan
dibuat. Formalisasi yaitu dari hasil tahap
kedua ditemukan alat pengembangan
Kd_gejala
P
G001
G002
G003
G004
G005
G006
G007
G008
G009
G010
G011
G012
G013
G014
G015
G016
G017
G018
G019
G021
D
Kd_ Penyakit
D N PA
H
PS
yang akan dilakukan. Implementasi yaitu
Tabel 2. Tabel Logika Gangguuan
Hasil dari tahapan-tahapan diatas akan
dipindahkan
kedalam
sistem
Kepribadian mental
komputerisasi. Pengujian yaitu tahapan
untuk menguji jalannya program yang
THE
Rule
IF
N
dibuat, melakukan koreksi-koreksi dari
kesalahan-kesalahan yanag terjadi dan
1
juga mengecek kekurangan yang ada
G001, G002, G003, G012, G013
G001, G002, G008, G0011,
2
yang mungkin harus ditambah.
P
D
G012, G018, G019, G020
Metode perancangan yang dilakukan
3
G001, G002, G017
K
kaidah
4
G001, G002, G003, G006
N
pengelolahan data dan perancangan basis
5
G001, G004, G005
PA
6
G001, G007, G010, G014, G015
PS
7
G001, G002, G009, G011,
H
terdiri dari : pembuatan tabel keputusan,
pembuat
pohon
keputusan,
data.
Tabel 1. Tabel keputusan
mengidentifikasi gejala dan penyakit
gangguan kepribadian mental.
Gambar 1. Pohon keputusan
Berikut adalah rancangan sistem untuk
diagnosa penyakit gangguan kepribadian
mental seseorang dengan menerapkan
metode
inferensi
forward
chaining.
Diagram Alir (flowchart) perancangan
sistem dapat dilihat pada gambar sebagai
Gambar 2. Flowchart pengguna
berikut :
Pada Perancangan basis data sistem
pakar dilakukan dengan merancang,
DFD level 0, DFD level 1, DFD level 2.
Tabel Relasi.
Gambar 4. DFD level 0
Gambar 5. DFD level 1
Data yang telah diinput Pakar akan di
proses
pada
program
dengan
menggunakan metode forward chaining,
berdasarkan gejala yang dimasukan,
kemudian gejala-gejala tersebut akan
dikelompokkan sesuai dengan jenis
gangguan kepribadian mental, dan akan
dilakukan pemeriksaan pada basis
pengetahuan apakah gejala tersebut
merupakan
salah
satu
gangguan
kepribadian mental. Kemudian akan
diberikan rekomendasi berupa solusi.
Mekanisme program ini menggunakan
metode forward chaining. Sistem pakar
pendeteksi gangguan kepribadian mental
dengan langka-langka sebagai berikut:
Pengguna
Pengisian data
Menu kuisioner
Gangguan yang diderita
penggguna
solusi
Gambar 8. Rancangan alur antar muka
pemakai
Gambar 6. DFD Level 2
4. Hasil Implementasi
Setelah diselesaikan perancangan,
peneliti membuat coding program dan
kemudian
mengeksekusi
program
tersebut. Hasil eksekusi tampak seperti
gambar berikut.
Gambar 7. Tabel relasi
3. Analisis dan Hasil
b. Sistem
pakar
implementasi
ini
dari
merupakan
pembangunan
sistem pakar untuk menentukan
analisis gangguan kepribdian mental
dan home program.
c. Memerlukan
dalam
seorang
menganilisis
yang
ahli
gangguan
kepribadian mental. Sistem pakar
tidak akan selalu benar, tergantung
pada sumber informasinya (ahli)
5.2
Saran
Masih diperlukan akuisi pengetahuan
yang lebih detail dan mendalam untuk
menyempurnakan sistem pakar yang
dirancang ini, sehingga dapat juga untuk
mendesain sistem home program analisis
gangguan kepribadian mental. Selain itu
sistem pakar dapat dijadikan acuan
perbandingan untuk perancangan sistem
5. Kesimpulan dan saran
5.1
Kesimpulan
pakar lainnya. Sistem pakar ini masih
Berdasarkan pemaparan diatas dapat
pembelajaran, agar proses penarikan
disimpulkan bahwa :
kesimpulan menjadi lebih fleksibel dan
a. Sistem
pakar
untuk
perlu
analisa
kepribadian mental seseorang dan
home program ini dapat memberikan
kemudahan bagi orang-orang untuk
menentukan home program yang
cocok
untuk
jenis
gangguan
kepribadian mental yang diderita
oleh pemakai setelah memasukkan
gejala-gejala.
ditambah
konsisten.
dengan
mekanisme