View of Rancang Bangun Aplikasi Tes Kepribadian Berbasis Web Menggunakan Metode MBTI 488 1 10 20180129

41

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 9, No. 02, Tahun 2017

Rancang Bangun Aplikasi Tes Kepribadian Berbasis Web
Menggunakan Metode MBTI
Nadia Yuliasari1, Herry Hermawan2, Abdul Harist Islamy3
Manajemen Informatika, Politeknik Muara Teweh
Jl. Negara Km.07 Muara Teweh – Banjarmasin, Muara Teweh
Email : nadia.yuliasari@gmail.com1, adeli4net@gmail.com2

Abstrak— Personality becomes one thing that is very influential
in the success and failure of a person in life, both in the field of
work, as well as his actions in the community environment.
Personality is very important to know each person so that each
individual is able to develop the advantages and improve the
weaknesses that exist in the person based on the instructions and
suggestions provided by experts in the field of personality
(psychologist). Knowing your own personality may already be a
commonplace for us. Many of our societies do not know what their
true nature and character are, so they can not develop themselves

in a better direction. From the problems above, then made a Webbased personality test application using MBTI method. This app
is designed with using UML and created using the PHP
programming language. The personality test application of the
MBTI method is a web that provides personality tests with the
MBTI method. Users only need to answer questions based on their
own personality. The results of this personality test are confirmed
accurately, as assessments are based on MBTI Dartmouth
Hitchcock Medical Center standard tests. The results given in this
test are personality traits, development suggestions, professional
advice and natural partners.
Intisari - Kepribadian menjadi satu hal yang sangat erpengaruh
dalam keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupan,
baik dalam bidang pekerjaan, maupun tindakannya dalam
lingkungan masyarakat. Kepribadian sangatlah penting untuk
diketahui setiap orang agar setiap individu tersebut mampu
mengembangkan kelebihannya dan memperbaiki kelemahan
yang ada pada diri orang tersebut berdasarkan petunjuk dan
saran-saran yang diberikan oleh para pakar bidang kepribadian
(psikolog). Mengenal kepribadian diri sendiri mungkin sudah
menjadi hal yang lumrah bagi kita. Banyak sekali masyarakat

kita yang tidak mengetahui bagaimana sifat dan karakter
sesungguhnya yang mereka miliki, sehingga mereka tidak bisa
mengembangkan diri mereka kearah yang lebih baik. Dari
permasalahan di atas, maka dibuatlah sebuah Aplikasi tes
kepribadian berbasis web dengan menggunakan metode MBTI
(Myers Brigss Type Indicator) . Aplikasi ini dirancang dengan
menggunakan UML dan dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP. Aplikasi tes kepribadian metode MBTI
merupakan web yang menyediakan tes kepribadian dengan
metode MBTI. Pengguna hanya perlu menjawab pertanyaan
berdasarkan dengan kepribadian yang dimiliki. Hasil tes pada
kepribadian ini dipastikan akurat, karena penilaian berdasarkan
standard tes MBTI Dartmouth Hitchcock Medical Center. Hasil
yang diberikan dalam tes ini adalah ciri-ciri kepribadian, saran
pengembangan, saran profesi dan partner alami.
Kata Kunci— Aplikasi, Tes Kepribadian, Metode MBTI, UML,
PHP.

Yuliasari, Hermawan, Islamy


I. PENDAHULUAN
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi,
tempramen, ciri-ciri khas dan perilaku seseorang. Sikap,
perasaan, ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu.
Kepribadian menjadi satu hal yang sangat berpengaruh dalam
keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupan, baik
dalam bidang pekerjaan, maupun tindakannya dalam
lingkungan masyarakat.
Kepribadian sangatlah penting untuk diketahui setiap orang
agar setiap individu tersebut mampu mengembangkan
kelebihannya dan memperbaiki kelemahan yang ada pada diri
orang tersebut berdasarkan petunjuk dan saran-saran yang
diberikan oleh para pakar bidang kepribadian (psikolog).
Seseorang yang kesulitan dalam mengembangkan dirinya
kemungkinan karena orang tersebut kurang mengetahui tentang
kepribadian yang dimilikinya. Beberapa permasalahan
yang melatarbelakangi dibangunnya aplikasi web ini adalah (1)
kenyataan akan minimnya jumlah psikolog di Indonesia yang
sangat tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia, (2)

keterbatasan ruang dan waktu ketika harus berkonsultasi
dengan seorang ahli (pakar) dalam bidang psikologi, (3)
banyaknya masyarakat yang kurang mengetahui potensi diri
yang dimiliki.
Kemajuan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi
memungkinkan setiap orang dapat mengetahui tentang
berbagai hal yang terjadi, tidak hanya dalam ruang lingkup
suatu negara tetapi juga secara global menggunakan internet,
karena kemudahan yang ditawarkan, maka penulis merasa
pembuatan aplikasi ini akan sangat sesuai dan relevan apabila
dibuat berbasis web. Tanpa harus pergi keluar rumah, kini
setiap orang langsung dapat mengetahui tentang jenis
kepribadian mereka masing-masing.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tes Kepribadian
Secara umum kepribadian adalah keseluruhan sikap,
ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga prilaku
seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen tersebut
akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihadapkan
kepada situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan

prilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga
jadi ciri khas pribadinya (M.A.W Bouwer).
Dalam Buku Kepribadian : Teori Klasik dan Riset Modern
karya Howard S. Friedman, terdapat beberapa tipe tes
kepribadian, yaitu:

pISSN: 2252 – 486X
eISSN: 2548–4710

42

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 9, No. 02, Tahun 2017

1. Tes Laporan Diri (Self Report)
Tes-tes kepribadian yang paling umum biasanya ditentukan
oleh laporan diri para peserta tes. Peserta tes harus memberikan
respons (jawaban) terhadap beberapa item-item pernyataan
yang sesuai dengan kriteria tertentu (criterion related). Artinya,
item-item yang terpilih dapat membedakan sebuah kelompok

khusus, misalnya kelompok individu normal dan kelompok
individu yang depresi. Tes semacam ini sangat murah dan
mudah untuk diberikan, seringkali objektif, namun validitasnya
harus sering dievaluasi dengan hati-hati.
Keunggulan Tes ini adalah terstandardisasi, mudah
diberikan, reliabel, menangkap gambaran diri dengan baik;
namun terbatas dalam derajat kekayaan data, mudah untuk
dikelabui, tergantung pada pengetahuan diri.
Contoh dari Tes Laporan Diri ini adalah: MMPI Minnesota
Multiphasic Personality Inventory), ACT (Affective
Communication Test), Millon Clinical Multiaxial Inventory.
2. Tes Q-Sort
Dalam Q-Sort, seseorang dihadapkan pada setumpuk kartu
yang berisi macammacam nama karakteristik dan diminta
untuk memilah kartu-kartu tersebut dalam tumpukan-tumpukan
yang masing-masingnya menggambarkan sebuah dimensi,
sebagai contoh, “paling tidak sesuai” sampai dengan paling
sesuai dengan diri”.
Keunggulan Q-Sort adalah responden lebih aktif/banyak
terlibat, dan item yang sama dapat digunakan untuk menilai

aspek yang berbeda; namun keterbatasannya sama dengan Tes
Laporan Diri.
Contoh dari Q-Sort: Penilaian konsep diri, harga diri,
keluarga, terapi, generativitas.
3. Penilaian Orang Lain
Penilaian orang lain yang biasa disebut Studi Longitudinal
Terman oleh Lewis Terman adalah penilaian yang
menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi
individu (terutama anak-anak) dari orang lain (orangtua atau
gurunya). Penilaian yang dilakukan di masa kecil ini terbukti
dapat memperkirakan kepribadian dan pencapaian anak-anak di
masa dewasanya.
Keunggulan penilian ini adalah: menyediakan sudut pandang
yang tidak terbiaskan oleh laporan diri individu, dan dengan
jelas mengungkap trait yang “terlihat”, dapat digunakan untuk
menilai anak-anak/binatang; namun keterbatasannya adalah
penilaian ini tidak valid apabila analisisnya kurang
berpengalaman atau terpengaruh bias.
4. Pengukuran Biologis
Pada awal 1800-an, tulisan-tulisan Franz Joseph Gall

membuat ribuan orang mencoba memeriksa kepribadian
dengan merasakan bentuk dan tonjolan tengkorak. Praktek ini
dikenal sebagai frenologi (DeGiustino, 1975). Idenya adalah
bahwa karakteristik psikologis yang berbeda-beda terletak di
otak (sebuah ide yang masuk akal) dan kemampuan yang
berkembang pesat atau lambatakan tampak melalui distorsi
tengkorak.
Asesmen kepribadian modern yang bersifat biologis
didasarkan pada asumsi bahwa sistem saraf (termasuk jaringan
neuron otak) adalah kuncinya. Oleh karena itu asesmen
kepribadian berusaha mengukur perilaku-perilaku yang terkait

pISSN: 2252 – 486X
eISSN: 2548–4710

dengan sistem saraf. Yang lebih menarik adalah usaha-usaha
masa kini yang lebih berfokus pada sistem saraf dengan cara
mengamati otak dengan menggunakan citra PET (positron
emission tomography).
Keunggulan dari pengukuran ini dapat mengungkap reaksi

individu tanpa mengandalkan laporan diri atau penilaian
analisis; namun bisa menjadi sulit atau mahal untuk digunakan
hubungan antara hasil biologis dan pola perilaku yang
kompleks/tidak sederhana.
Contoh pengukuran biologis: waktu reaksi, kelembaban kulit,
pencitraan positron emission topography (PET).
5. Observasi Perilaku
Francis Galton, ilmuwan Inggris abad ke-19, memelopori
pendekatan dalam memahami perbedaan individual, termasuk
teknik
observasi
perilaku.
Dalam
laboratorium
antropomorfisnya, Galton mengumpulkan semua jenis
pengukuran fisik orang, dan ia kemudian mulai mempelajarai
reaksi mereka dalam situasi yang terkontrol (Galton, 1970).
Penggunaan observasi perilaku mengasumsikan bahwa
perilaku saat ini adalah prediktor valid dan reliabel akan
perilaku di masa depan.

Keunggulan observasi perilaku adalah dapat menangkap apa
yang sebenarnya orang lakukan, namun dapat sulit
diinterpretasikan sebagai kepribadian, atau tidak mewakili
keseluruhan tentang perilaku seseorang.
6. Wawancara
Wawancara klasik dalam psikologi adalah wawancara
psikoterapi, dimana klien menceritakan pengalaman hidupnya
yang penting atau bermasalah.
Keunggulan mengukur kepribadian dengan wawancara
adalah dapat menggali informasi seecara mendalam dan dapat
menggunakan pertanyaan lanjutan sehingga sangat fleksibel;
namun bisa terkena bias dari pewawancara atau responden,
mahal, dan menghabiskan waktu.
7. Perilaku Ekspresif
Menilai dari perilaku ekspresif adalah cara yang baik untuk
melihat karisma pribadi, cara ini lebih valid, namun juga lebih
menuntut kemampuan yang tinggi dari penganalisis.
Sebagai contoh, orang-orang dari bagian selatan yang
cenderung lambat karena merupakan budayanya, berbeda
dengan logat orang-orang Newyork yang mungkin merupakan

kepribadian.
Keunggulan menilai dengan perilaku ekspresif ini dapat
menangkap gaya perilaku unik yang sebenarnya, termasuk
perilaku yang samar dan emosi; namun dapat juga sulit untuk
ditangkap, dikodekan, dan diinterpretasikan.
8. Analisis Dokumen dan Riwayat Hidup
Mungkin tidak mengejutkan untuk mengetahui bahwa
catatan harian dan catatan pribadi lainnya dapat menjadi
sumber informasi yang kaya mengenai kepribadian. Gordon
Allport menganggap surat dan catatan harian sebagai sumber
yang sempurna untuk studi mengenai perubahan kepribadian
(karena benda-benda itu ditulis salam jangka waktu yang lama)
dan berpendapat bahwa surat dan catatan harian ini dapat
menjadi ujian yang baik mengenai nilai sebuah teori
kepribadian.

Yuliasari : Rancang Bangun Aplikasi Tes …

43
Keunggulan menganalisis dokumen adalah dapat digunakan
untuk menganalisis individu selama jangka waktu yang lama,
detail, dan objektif, bahkan bisa digunakan untuk orang yang
sudah meninggal; namun hanya menunjukkan aspek-aspek
tertentu dari seseorang, dan mungkin tidak tersedia dalam
peristiwa penting.
9. Projective Test
Tes proyektif adalah teknik asesmen yang berusaha
mempelajari kepribadian melalui penggunaan stimulus, tugas,
atau situasi yang relatif tidak terstruktur, karena tes ini
memungkinkan seseorang untuk “memproyeksikan” motivasi
dalam dirinya ke alat tes yang diberikan. Selain membuat
gambar, tes proyektif juga mencakup bercerita, melengkapi
kalimat, dan melakukan asosiasi kata.
Keunggulannya dapat menggali lebih dalam dan
menganalisis aspek yang tidak dapat terungkap dalam laporan
diri,
dapat
memunculkan
pemahaman
untuk
penelitian lebih lanjut; namun sering memiliki masalah
reliabilitas dan validitas.
Contoh dari tes proyektif ini adalah: Draw-A-Person, Inkblot
Rorsachach; Thematic Apperception Test (TAT).
10. Demografi dan Gaya Hidup
Demografi adalah semua informasi data statistik yang
relevan mengenai populasi, misalnya umur, budaya, tempat
lahir, agama, besar keluarga, dan seterusnya. Namun, jika suatu
demografi tidak dikaitkan dengan informasi demografi lain,
maka bisa menyesatkan, seperti halnya kasus saudara kembar
yang memiliki karakteristik demografis yang sama tetapi
memiliki kepribadian yang sangat berbeda.
Keunggulan menggunakan demografi adalah dapat
menunjukkan kerangka dan pengelompokkan dimana individu
hidup; namun pada dasarnya tidak menceritakan banyak
mengenai orang itu sendiri.
B. Metode MBTI
MBTI (Myers Brigss Type Indicator) secara umum adalah
tes yang bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian
seseorang dalam lingkungannya. Tes ini dikembangkan oleh
Katherine Cook Brigss dan Isabel Brigss Myers sejak perang
dunia II (1939-1945). Katherine Cook Brigss dan Isabel Brigss
Myers mengembangkan Tes MBTI ini berdasarkan teori
kepribadian dari Carl Gustav Jung.
Sampai saat ini, tes MBTI adalah tes kepribadian yang paling
banyak dipakai di dunia. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui
karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat
ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi
karyawan tersebut optimal. Tes MBTI bertujuan secara khusus
untuk mengklasifikasikan orang-orang menurut tipe-tipe
kepribadian yang spesifik (Nafis Murdika). Berikut beberapa
dimensi utama yang digunakan dalam Metode MBTI :
1. Extrovert (E) vs Introvert (I)
Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul,
menyenangi interaksi social dengan orang lain, dan berfokus
pada the world outside the self. Sebaliknya tipe Introvert adalah
mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak begitu
suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka

Yuliasari, Hermawan, Islamy

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 9, No. 02, Tahun 2017

mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi
semisal membaca, menulis, dan berpikir secara imajinatif.
2. Sensing (S) vs Intuiting (N)
Tipe dikotomi ke-dua ini melihat bagaimana seseorang
memproses data. Sensing memproses data dengan cara
bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts, dan melihat
data apa adanya. Sensing adalah concrete thinkers. Sementara
tipe Intuiting memproses data dengan melihat pola dan impresi,
serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.
Intutiting adalah abstract thinkers.
3. Thinking (T) vs Feeling (F)
Tipe dikotomi yang ke-tiga ini melihat bagiamana orang
berproses mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang
selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk
mengambil keputusan. Sementara Feeling adalah mereka yang
melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini
ketika hendak mengambil keputusan.
4. Judging (J) vs Perceiving (P)
Tipe dikotomi yang ke-empat ini ingin melihat derajat
fleksibilitas seseorang.Judging disini bukan berarti
judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan
sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara
sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara tipe
Perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan
bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang
muncul.
Tes MBTI ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1943
dan telah dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Sebagian besar dari perusahaan yang masuk dalam Fortune 500
melaksanakan tes ini.
(http://money.cnn.com/magazines/fortune/fortune500/2011/ful
l_list/).
Bahkan 89 perusahaan dari perusahaan yang termasuk
dalam Fortune 100 menggunakan tes kepribadian Metode
MBTI ini.
(http://money.cnn.com/magazines/fortune/bestcompanies/201
2/full_list/)
III. RANCANGAN SISTEM
A. Perancangan Sistem
Rancangan sistem yaitu rancangan tampilan atau yang akan
membahas tentang aplikasi tes kepribadian menggunakan
metode MBTI berbasis web.
UML adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi,
membangun dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari
informasi yang digunakan atau dihasilkan oleh proses
pembuatan perangkat lunak, artifact tersebut dapat berupa
model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat
lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat
lunak lainnya.

1.

Use Case Diagram

pISSN: 2252 – 486X
eISSN: 2548–4710

44

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 9, No. 02, Tahun 2017

Use Case digunakan dengan tujuan untuk mengetahui fungsi
apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.
Berikut ini adalah Use Case Diagram aplikasi Tes
Kepribadian menggunakan Metode MBTI berbasis Web.

2. Web menampilkan halaman
utama
3. User memilih content
bantuan
4. Web menampilkan uraian
singkat tentang Tes
Kepribadian
TABEL III
SKENARIO USE CASE TENTANG PENGEMBANG

Nama
Gambar 1. Use Case Diagram pada Tes Kepribadian Metode MBTI

a. Skenario Use Case yang Sedang Berjalan
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam
menganalisa skenario yang akan di gunakan pada fase-fase
selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario
tersebut.
Adapun tahapan-tahapan skenario use case tes kepribadian
yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
TABEL I
SKENARIO USE CASE TES KEPRIBADIAN

Nama
Tujuan

Tes Kepribadian
Menjawab pertanyaan berdasarkan kepribadian
Deskripsi
Aktor
User dan Sistem
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. User membuka web Tes
Kepribadian dan memilih
content
Tes Kepribadian
2. Web menampilkan
pertanyaan tes
kepribadian
3. User memilih jawaban
berdasarkan kepribadian
4. Web menampilkan hasil dari
tes
yang telah dikerjakan user
5. User menekan tombol
kembali
6. Web menampilkan halaman
utama

Tentang Pengembang
Memberikan informasi tentang pengembang
Tujuan
aplikasi
Deskripsi
Aktor
User dan Sistem
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. User membuka web Tes
Kepribadian
2. Web menampilkan halaman
utama
3. User memilih content
tentang pengembang
4. Web menampilkan informasi
tentang pengembang aplikasi
Tes Kepribadian

2. Activity Diagram
Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram statis yang
memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya
dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam
pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi
tekanan pada aliran kendali antar objek.
a. Activity Diagram Tes Kepribadian
Deskripsi: User membuka aplikasi Tes kepribadian
menggunakan Metode MBTI, kemudian memilih menu Tes
Kepribadian. Didalam tes kepribadian tersebut terdapat soalsoal beserta jawaban dari Tes Kepribadian Metode MBTI.
Setiap masing-masing soal memiliki 2 pilihan jawaban. User
memilih jawaban berdasarkan kepribadiannya sendiri.
Berikut ini adalah gambar activity diagram Tes
kepribadian menggunakan metode MBTI.

TABEL II
SKENARIO USE CASE BANTUAN

Nama
Tujuan

Bantuan
Memberikan gambaran tentang Tes Kepribadian
Deskripsi
Aktor
User dan Sistem
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. User membuka web Tes
Kepribadian

pISSN: 2252 – 486X
eISSN: 2548–4710

Yuliasari : Rancang Bangun Aplikasi Tes …

45

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 9, No. 02, Tahun 2017

Gambar 4. Activity Diagram Mengakses Tentang Pengembang

Gambar 2. Activity Diagram Mengakses Tes Kepribadian

b. Activity Diagram Bantuan
Deskripsi: User membuka aplikasi Tes kepribadian
metode MBTI, kemudian membuka menu bantuan. Berikut ini
adalah activity diagram bantuan dapat dilihat pada Gambar 3.

3. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,
antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
Diagram ini umum ditemui pada pemodelan sistem berorientasi
objek. Meski sifatnya statis, sering pula memuat kelas-kelas
aktif. Berikut ini class diagram Tes Kepribadian Menggunakan
Metode MBTI berbasis web pada gambar 5.

Gambar 5. Class Diagram Tes Kepribadian Metode MBTI

Gambar 3. Activity Diagram Mengakses Bantuan

c. Activity Diagram Tentang Pengembang
Deskripsi: User membuka aplikasi Tes kepribadian
metode MBTI, kemudian membuka menu Tentang
Pengembang. Berikut ini adalah activity diagram tentang
pengembang dapat dilihat pada Gambar 4.

B. Perancangan Input
Rancangan input pada aplikasi Tes Kepribadia Berbasis
Web Menggunakan Metode MBTI adalah sebagai berikut:
Gambar 6 adalah rancangan desain menu utama, gambar 7
adalah rancangan tampilan soal tes kepribadian dan gambar 8
adalah rancangan tampilan bantuan

Gambar 6. Rancangan Desain Menu Utama

Yuliasari, Hermawan, Islamy

pISSN: 2252 – 486X
eISSN: 2548–4710

46

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 9, No. 02, Tahun 2017

4. Menghitung semua jawaban A dimana tipe soal
berdimensi SN bernilai 1.
5. Menghitung semua jawaban B dimana tipe soal
berdimensi SN bernilai 1.
6. Bandingkan jawaban A dan B. Jika jawaban A > B maka
dimensi kepribadiannya adalah “S” dan jika tidak maka
“N”.
7. Menghitung semua jawaban A dimana tipe soal
berdimensi TF bernilai 1.
8. Menghitung semua jawaban B dimana tipe soal
berdimensi TF bernilai 1.
9. Bandingkan jawaban A dan B. Jika jawaban A > B maka
dimensi kepribadiannya adalah “T” dan jika tidak maka
“F”.
10. Menghitung semua jawaban A dimana tipe soal
berdimensi JP bernilai 1.
11. Menghitung semua jawaban B dimana tipe soal
berdimensi JP bernilai 1.
12. Bandingkan jawaban A dan B. Jika jawaban A > B maka
dimensi kepribadiannya adalah “J” dan jika tidak maka
“P”.
13. Setelah dibandingkan, maka hasil setiap dimensi akan
digabungkan dan menghasilkan sebuah tipe kepribadian.

Gambar 7. Rancangan tampilan soal tes kepribadian

IV. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Gambar 8. Rancangan tampilan bantuan

C. Perancangan Output
Rancangan output pada aplikasi Tes Kepribadian berbasis
Web Menggunakan Metode MBTI ini seperti terlihat pada
gambar 9.

Gambar 9. Rancangan Tampilan Output Hasil Tes Kepribadian

Logika penghitungan hasil tes kepribadian metode MBTI
antara lain sebagai berikut :
1. Menghitung semua jawaban A dimana tipe soal
berdimensi EI bernilai 1.
2. Menghitung semua jawaban B dimana tipe soal
berdimensi EI bernilai 1.
3. Bandingkan jawaban A dan B. Jika jawaban A > B maka
dimensi kepribadiannya adalah “E” dan jika tidak maka
“I”.

pISSN: 2252 – 486X
eISSN: 2548–4710

Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap
dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya. Implementasi
juga merupakan sebuah proses pembuatan dan penerapan
aplikasi secara utuh. Rancang Bangun Aplikasi Tes
Kepribadian Berbasis Web Menggunakan Metode MBTI
dirancang dengan menggunakan UML dan diimplementasikan
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
Javascript, sedangkan basis data yang digunakan adalah
MySQL.
Dalam aplikasi tes kepribadian berbasis web menggunakan
metode MBTI ini terdapat beberapa menu yang digunakan
antara lain menu utama, tes kepribadian, hasil tes dan bantuan.
Fungsi dan kegunaan dari masing-masing menu tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Implementasi Menu Utama
Menu utama merupakan form utama yang digunakan untuk
menampilkan form menu pada web tes kepribadian metode
MBTI. Pada menu utama ini terdiri dari 2 halaman. Pada menu
utama terdapat 3 menu yang terdapat pada halaman ke-2, yakni
Tes Kepribadian, Bantuan dan Tentang Pengembang. Berikut
gambar tampilan Menu Utama Tes Kepribadian Metode MBTI
halaman pertama.

Yuliasari : Rancang Bangun Aplikasi Tes …

47

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 9, No. 02, Tahun 2017

Gambar 10. Menu Utama Halaman pertama

Gambar 13. Hasil Tes Kepribadian

Gambar 11. Tampilan Menu Utama Halaman Kedua

4. Implementasi Bantuan
Pada bantuan berisikan informasi tentang tipe-tipe
kepribadian yang dapat dengan menggunakan metode MBTI

2. Implementasi Tes Kepribadian
Tes Kepribadian ini berisikan tentang soal-soal yang
terdapat didalam tes kepribadian metode MBTI. Berikut
tampilan form tes kepribadian dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 14. Tampilan Bantuan

Gambar 12. Tes Kepribadian MBTI

3. Implementasi Hasil Tes
Untuk mengetahui hasil tes kepribadian pada Tes
Kepribadian Berbasis web Menggunakan Metode MBTI ini,
tekan button SUBMIT pada form Tes Kepribadiaan, maka hasil
tes akan secara otomatis tampil. Berikut tampilan hasil tes pada
aplikasi tes kepribadian ini.
Gambar 15. Tampilan tipe-tipe kepribadian

V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam Rancang
Bangun Aplikasi Tes Kepribadian Berbasis Web Menggunakan
Metode MBTI adalah sebagai berikut:

Yuliasari, Hermawan, Islamy

pISSN: 2252 – 486X
eISSN: 2548–4710

48

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 9, No. 02, Tahun 2017

1.

2.

Aplikasi tes kepribadian berbasis web ini merupakan
aplikasi yang dirancang khusus untuk mengetahui tipe
kepribadian seseorang melalui tahapan tes terlebih dahulu.
Output yang dihasilkan dari tes kepribadian menggunakan
metode MBTI (Myers Brigss Type Indicator) ini berupa
ciri-ciri kepribadian, saran pengembangan kepribadian,
saran profesi dan pasangan/partnet alami.
REFERENSI

[1]
[2]
[3]

[4]
[5]

[6]
[7]

Kristanto, 2008, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta : Gava Media.
Kusnadi, 2008, Sistem Operasi, Yogyakarta : Gava Media.
Nancy, 2014, Tes Kepribadian MBTI Psikologi Zone - Portal Berita
Psikologi Indonesia Page at http://www.psikologizone.com, diakses
pada tanggal 20 Mei 2017.
Nugroho, Bunafit, 2004, Cascading Style Sheet (CSS) Solusi
Mempercantik Halaman Web. Yogyakarta : Gava Media.
Santoso, 2015, Myers-Briggs Personality Type Indicator – MBTI Career
Enhancement Committee Kathy Prem University of Wisconsin-Madison.
American Institute of Aeronautics and Astronautics., diakses pada
tanggal 19 Juni 2017.
Supriyanto, Aji, 2007, Web Dengan HTML dan XML, Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Wahana Komputer, 2003, Panduan Lengkap Pemrograman VBScript,
Yogyakarta: Penerbit ANDI.

pISSN: 2252 – 486X
eISSN: 2548–4710

Yuliasari : Rancang Bangun Aplikasi Tes …