KPEI - Peraturan Agunan

LAMPIRAN
Keputusan Direksi
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Nomor : KEP-009/DIR/KPEI/0612
Tanggal: 11-06-2012
PERATURAN KPEI NOMOR: II-12
PENEMPATAN AGUNAN

I.

KETENTUAN UMUM
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1.

Agunan adalah aset yang dijaminkan oleh Anggota Kliring kepada KPEI yang dapat
digunakan untuk penyelesaian Transaksi Bursa dan atau untuk menyelesaikan kewajiban
Anggota Kliring kepada KPEI.

2.

Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap

Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI.

3.

Bank Garansi adalah jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak penerima
jaminan, apabila pihak yang dijamin tidak mememnuhi kewajibannya.

4.

Dana Minimum Kas adalah dana minimum dalam bentuk kas atau setara kas.

5.

Deposito adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan
pemindahbukuan.

6.

Efek adalah adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,

saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek

7.

Efek Bersifat Ekuitas adalah saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau
Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik

8.

Haircut Agunan adalah suatu persentase tertentu yang ditetapkan oleh KPEI sebagai
pengurang nilai Agunan.

9. Nasabah Anggota Kliring adalah pihak perorangan atau institusi yang menggunakan jasa
Anggota Kliring.

Halaman 1 dari 6


10. Rekening Jaminan adalah Rekening Efek Anggota Kliring pada KSEI yang dapat
digunakan oleh KPEI untuk menyelesaikan Transaksi Bursa dan atau untuk menyelesaikan
kewajiban Anggota Kliring tersebut kepada KPEI.
11. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.
12. Saham Anggota Kliring adalah bukti kepemilikan (penyertaan) pada Anggota Kliring.
13. Sertifikat Bank Indonesia adalah Surat Berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek.
14. Surat Berharga Negara adalah Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN)
15. Sub Rekening Efek Jaminan adalah Rekening Efek atas nama Nasabah Anggota Kliring
pada KSEI, yang digunakan untuk penyelesaian Transaksi Bursa Nasabah dan atau untuk
menyelesaikan kewajiban Transaksi Bursa Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan.

II.

JENIS DAN KETENTUAN SETIAP AGUNAN
1. Jenis-jenis aset yang dapat dijadikan Agunan oleh Anggota Kliring adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.

d.
e.
f.
g.
h.
i.

Dana;
Dana Minimum Kas;
Efek;
Saham Bursa Efek;
Saham Anggota Kliring;
Sertifikat Bank Indonesia;
Deposito;
Bank Garansi;
Aset-aset lain.

2. Jenis-jenis aset yang dapat dijadikan Agunan oleh Nasabah Anggota Kliring adalah Dana
dan atau Efek.
3. Untuk Agunan berupa Dana hanya dapat ditempatkan dalam bentuk mata uang rupiah

(IDR) atau dolar Amerika Serikat (US Dollar).
4. Untuk Agunan berupa Dana Minimum Kas, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.

Agunan berupa Dana Minimum Kas ditetapkan dalam bentuk kas atau setara kas;

b.

Agunan berupa Dana Minimum Kas ditetapkan senilai 10% (sepuluh persen) dari
rata-rata nilai penyelesaian harian (kewajiban serah efek dan serah dana) setiap
Anggota Kliring selama 6 bulan terakhir atau sekurang-kurangnya Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);

c.

Agunan berupa Dana Minimum Kas dapat ditempatkan dalam bentuk mata uang dolar
Amerika Serikat (US Dollar) atau valuta asing lainnya sepanjang setara dengan nilai
yang ditetapkan sebagaimana di maksud dalam angka 4 huruf b) di atas;
Halaman 2 dari 6


d.

penyesuaian besarnya kebutuhan Agunan berupa Dana Minimum Kas akan dilakukan
setiap 3 (tiga) bulan;

e.

jika terjadi perubahan material atas profil risiko Anggota Kliring, KPEI dapat
menetapkan kebutuhan minimum Agunan berupa Dana Minimum Kas yang lebih
besar dari ketentuan angka 4 huruf b di atas.

5. Untuk Agunan berupa Efek berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.

Efek yang dapat dijadikan Agunan adalah Efek Bersifat Ekuitas, Surat Berharga
Negara dan obligasi korporasi;

b.

KPEI berwenang menetapkan batasan maksimal penempatan setiap jenis Efek sebagai

Agunan.

6. Untuk Agunan berupa Deposito, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.

Deposito dalam bentuk mata uang rupiah (IDR) atau dolar Amerika Serikat (US
Dollar);

b.

jangka waktu Deposito sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan.

7. Untuk Agunan berupa Saham Anggota Kliring, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.

Saham Anggota Kliring merupakan milik Pemegang Saham mayoritas di Anggota
Kliring yang bersangkutan;

b.


Penyerahan Saham Anggota Kliring milik Pemegang Saham mayoritas kepada KPEI
berikut kuasa menjualnya, dilakukan apabila berdasarkan analisa risiko KPEI
dipandang perlu untuk melakukan hal tersebut.

8. Untuk Agunan berupa Sertifikat Bank Indonesia, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.

Sertifikat Bank Indonesia yang dapat dijadikan Agunan adalah Sertifikat Bank
Indonesia yang telah melampui periode larangan melakukan transaksi sesuai
ketentuan Bank Indonesia;

b.

Memiliki jangka waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan.

9. Untuk Agunan berupa Bank Garansi, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.

Bank Garansi wajib menjamin Penyelesaian Transaksi Bursa Anggota Kliring yang
bersangkutan;


b.

Bank Garansi dalam bentuk mata uang rupiah (IDR) atau dolar Amerika Serikat (US
Dollar);

c.

memiliki jangka waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan;

d.

Bank Garansi bersifat irrevocable (tidak dapat ditarik kembali) dan unconditional
(tidak bersyarat);

Halaman 3 dari 6

e.

Bank penerbit Bank Garansi mengesampingkan ketentuan yang dimaksud dalam pasal

1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, sehingga pembayaran oleh Bank
penerbit Bank Garansi atas tuntutan (klaim) dari KPEI tidak menunggu penyitaan dan
penjualan benda-benda (atau jaminan) Anggota Kliring yang ditempatkan pada Bank
penerbit Bank Garansi.

10. Untuk Agunan berupa aset-aset lain berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.

Aset-aset lain setara dengan jenis aset yang dapat dijadikan Agunan sesuai peraturan
ini;

b.

Terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari KPEI sebelum dijadikan Agunan.

11. Ketentuan lebih lanjut terkait kriteria dan jenis valuta asing untuk setiap jenis Agunan, akan
diatur dalam Surat Edaran KPEI.

III.


PERSYARATAN PENEMPATAN DAN PENARIKAN AGUNAN
1. Persyaratan untuk penempatan Agunan adalah sebagai berikut:
a. Agunan yang ditempatkan harus bebas dari segala bentuk perikatan, sengketa dan
tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain;
b.

Anggota Kliring dan atau Nasabah Angota Kliring wajib melepaskan dan
membebaskan KPEI dari tuntutan, gugatan, sengketa atau perselisihan yang timbul
dengan pihak manapun terkait penempatan Agunan tersebut.

c. Agunan yang ditempatkan wajib memenuhi ketentuan sebagaimana di tetapkan dalam
butir II di atas.
d. Memenuhi prosedur penempatan Agunan yang ditetapkan oleh KPEI.
2. Penempatan Agunan sebagaimana dimaksud dalam butir III angka 1 dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a.

Agunan berupa Dana dan atau Efek milik Anggota Kliring ditempatkan di Rekening
Jaminan.

b.

Agunan berupa Dana dan atau Efek milik Nasabah Anggota Kliring ditempatkan di
Sub Rekening Efek Jaminan.

c.

Agunan berupa Deposito, Dana Minimum Kas, Saham Bursa Efek, Saham Anggota
Kliring, Sertifikat Bank Indonesia dan Bank Garansi milik Anggota Kliring
ditempatkan di KPEI.

d.

Agunan berupa aset-aset lain ditempatkan berdasarkan persetujuan tertulis KPEI

3. Persyaratan untuk penarikan Agunan adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan perhitungan risiko KPEI, Agunan tersebut tidak dibekukan (unblocked
collateral) oleh KPEI;
Halaman 4 dari 6

b. Tidak terdapat perintah pemblokiran dari pihak Bapepam-LK atau pihak lain yang
berwenang berdasarkan Undang-undang.
c. Memenuhi prosedur penarikan Agunan yang ditetapkan oleh KPEI.
4. Dalam rangka pengendalian risiko terkait fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa,
KPEI berwenang untuk menolak penempatan Agunan yang dilakukan oleh Anggota Kliring.
5.

IV.

Ketentuan lebih lanjut terkait prosedur penempatan dan penarikan Agunan akan diatur
dalam Surat Edaran KPEI.

PENGGUNAAN AGUNAN
1. Agunan yang ditempatkan oleh Anggota Kliring merupakan jaminan atas Penyelesaian
Transaksi Bursa baik untuk kepentingan Anggota Kliring maupun Nasabah Anggota
Kliring.
2. Agunan yang ditempatkan oleh Nasabah Anggota Kliring merupakan jaminan atas
kewajiban Penyelesaian Transaksi Bursa Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan
3. Anggota Kliring wajib memenuhi kekurangan jaminan Penyelesaian Transaksi Bursa untuk
kepentingan Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan.
4. Agunan yang ditempatkan oleh Anggota Kliring dapat digunakan untuk Penyelesaian
Transaksi Bursa baik untuk kepentingan Anggota Kliring maupun Nasabah Anggota
Kliring.
5. Agunan yang ditempatkan oleh Nasabah Anggota Kliring dapat digunakan untuk
Penyelesaian Transaksi Bursa untuk kepentingan Nasabah Anggota Kliring yang
bersangkutan.
6

a. Dalam rangka pengendalian risiko terkait Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa,
terhadap Agunan yang ditempatkan oleh Anggota Kliring atau Nasabah Anggota
Kliring, KPEI berwenang melakukan hal-hal sebagai berikut:
1)

Menentukan Haircut Agunan terhadap setiap jenis Agunan.

2)

Menetapkan jenis Agunan yang hanya dapat digunakan sebagai jaminan untuk
Penyelesaian Transaksi Bursa tertentu.

3)

Membekukan sebagian atau seluruh Agunan (blocked collateral) yang
ditempatkan oleh Anggota Kliring.

4)

Membekukan sebagian atau seluruh Agunan (blocked collateral) yang
ditempatkan oleh Nasabah Anggota Kliring di Sub Rekening Efek Jaminan
untuk menjamin kewajiban penyelesaian Transaksi Bursa Nasabah Anggota
Kliring yang bersangkutan.

Halaman 5 dari 6

5)

Menetapkan batasan maksimal penempatan jenis Agunan tertentu.

6)

Melakukan penilaian (valuation) terhadap Agunan milik Anggota Kliring.

b Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud dalam angka 6 huruf a butir 1, 2, dan 5
akan diatur dalam Surat Edaran KPEI.
7. Anggota Kliring dapat menempatkan Agunan yang ditujukan khusus (dedicated colateral)
sebagai jaminan untuk Penyelesaian Transaksi Bursa tertentu.
Ditetapkan di Jakarta, tanggal 11-06-2012.

Hoesen
Direktur Utama

Bambang Widodo
Direktur

Halaman 6 dari 6

Dokumen yang terkait

AKIBAT HUKUM PENOLAKAN WARISAN OLEH AHLI WARIS MENURUT KITAB UNDANG - UNDANG HUKUM PERDATA

7 73 16

EVALUASI TARIF ANGKUTAN ANTAR KOTA TRAYEK TERMINAL LEMPAKE / SAMARINDA - TERMINAL SANGATTA BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

4 108 15

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FUROSEMID - SPIRONOLAKTON PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

15 131 27

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

Evaluasi Kebijakan Pedagang Kaki Lima Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 6 Tahun 2008 Bab IV Dan Bab VI (Studi Kasus PKL Jl. Untung Suropati)

0 50 15

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

Kerjasama Kemanan Antara Autralia - Indonesia Dalam Mengataasi Masalah Terorisme Melalui Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC)

1 25 5