Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Proses Sains Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) pada Siswa Sekolah Dasar
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setiing dan Karakteristik Subyek Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu
penelitian yang dilaksanakan dengan bekerjasama guru kelas dan observer.
Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart dengan 4 langkah
yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflection) yang dilaksanakan beberapa siklus.
Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
IV SD Negeri Klero 02 tahun pelajaran 2017/2018, dengan jumlah 32 siswa yang
terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Mereka mempunyai
karakter yang berbeda-beda. Beberapa mempunyai sifat pemalu dan individual.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Slameto (2015) Variabel penelitian diartikan sebagai faktor yang
jika diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel ada 5 macam yaitu
variabel; variabel bebas, variabel terikat (tergantung), variabel moderator,variabel
kontrol dan variabel antara. Dalam penelitian tindakan kelas ini, ada dua variabel
saja yaitu variabel bebas (X) dan variabel (Y). Adapun variabel-variabel tersebut
antara lain:
1.
Team Game Tournament (TGT)
Model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) adalah
variabel bebas dalam penelitian ini. TGT merupakan salah satu model
pembelajaran
kooperatif
yang
menggunakan
turnamen
akademik
dan
menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa
berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kemampuan
akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2010:13). Langlah-langkah
pembelajaran TGT antara lain: presentasi materi, pembentukan kelompok, game
turnamen, dan penghargaan kelompok. Kriteria skor yaitu kelompok yang
17
18
mendapat skor ≥45 mendapat julukan Super Taem, rata-rata skor 40-45 mendapat
julukan Great Team, dan rata-rata skor 30-40 mendapat julukan Good Team.
2. Keterampilan Proses Sains (KPS)
Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah variabel terikat dalam penelitian ini.
Keterampilan proses sains yaitu srategi siswa untuk memperoleh pengetahuan
pembelajaran melalui kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut
Kemmis dan Mc Taggart (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2012: 44)
terdapat 4 tahapan rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning),
pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflektion)
dan penelitin ini direncakan atau dilaksanakan minimal 2 siklus. Adapun tahapan
rencana tindakan ini akan disajikan dalam bagan berikut ini.
Gambar 3.1 Model Siklus PT oleh Kemmis & Mc Taggart (dimodifikasi oleh
Wijaya Kusuma, dkk)
19
Model penelitian pada gambar di atas akan dilaksanakan beberapa siklus
hingga meningkatkan keterampilan proses sains mencapai target yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Diawali dengan kegiatan perencanaan yang matang
sebelum diimplementasikan kemudian peneliti akan melaksanakan suatu
pelaksanaan/tindakan
dari
rancangan
pembelajaran.
Selama
kegiatan
pembelajaran berlangsung, peneliti juga akan melakukan pengamatan secara
langsung. Supaya pelaksanaan/tindakan yang dilakukan dapat diketahui
kualitasnya maka perlu adanya observasi. Observasi ini dilakukan oleh orang lain
yang selanjutnya disebut observer. Observer penelitian tindakan kelas ini
dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Pada akhir pembelajaran, akan dilakukan
refleksi untuk mengetahui kekurangan pada pelaksanaan penelitian di siklus I dan
membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus selanjutnya. Berdasarkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, maka kegiatan setiap siklus dapat dilakukan
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
3.3.1 Siklus I
1. Perencanaan
a. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dicapai.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan
model pembelajaran TGT.
c. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar
masing-masing 6 orang.
d. Menentukan kelompok siswa sesuai dengan kemampuan masingmasing siswa.
e. Menyiapkan meja tournament.
f. Menyiapkan sumber, bahan ajar dan media yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
g. Membuat
lembar
observasi
guru
dan
siswa
dalam
proses
pembelajaran.
h. Menyiapkan alat evaluai berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
20
2. Pelaksanaan
a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi
yang akan dibahas.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
c. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang macam-macam gaya.
d. Guru membentuk siswa dalam kelompok belajar.
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bediskusi yang akan
menjadi bahan untuk game.
f. Membimbing siswa dalam berdiskusi.
g. Meminta siswa untuk mengirimkan wakilnya ke meja tournament.
h. Guru menjelaskan aturan dalam game.
i. Memainkan permainan sesuai dengan model TGT.
j. Siswa diminta menempati meja tournament masing-masing untuk
bentanding.
k. Melakukan game.
l. Guru meminta setiap kelompok untuk kembali ke kelompok asal dan
memberikan poin yang telah diperoleh dalam tournament.
m. Mengumumkan kelompok terbaik.
n. Memberikan hadiah pada kelompok yang memiliki nilai terbaik.
o. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
p. Melakukan evaluasi.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan
fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh guru dan
teman sejawat. Kegiatan pengamatan menggunakan lembar observasi,
peneliti juga menggunakan dokumentasi foto sebagai laporan yang berupa
gambar aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dari awal
sampai akhir. Dokumentasi berupa foto ini digunakan sebagai bukti
penguat analisis penelitian disetiap siklusnya sehingga lebih akurat.
21
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan observer
untuk
mengemukakan
kembali
mengenai
kegiatan
yang
sudah
dilaksanakan. Apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Refleksi dilakukan untuk
menganalisis hambatan dan kekurangan selama pelaksanaan siklus I dan
sebagai masukan untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
3.3.2 Siklus II
1. Perencanaan
Data yang telah diperoleh dari siklus I diidentifikasi dan hasil dari
observasi pada siklus I dijadikan pedoman agar lebih baik lagi di siklus II.
a. Menyusun RPP kembali pada pembelajaran IPA.
b. Menyiapkan alat ayang akan digunakan pada pembelajaran.
c. Menyiapkan lembar observasi.
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi
gaya yang akan dibahas.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
c. Guru melakukan tanya jawab tentang gaya dapat mengubah bentuk
suatu benda.
d. Guru membentuk siswa dalam kelompok belajar.
e. Guru membimbing kelompok belajar dan melakukan tournament
akademik.
f. Memainkan permainan sesuai dengan model TGT.
g. Siswa diminta menempati meja tournament masing-masing untuk
mempersiapkan turnament akademik.
h. Melakukan turnament akademik.
22
i. Guru meminta setiap kelompok untuk kembali ke kelompok asal dan
memberikan poin yang telah diperoleh dalam tournament.
j. Mengumumkan kelompok terbaik.
k. Memberikan hadiah pada kelompok yang memiliki nilai terbaik.
l. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
m. Melakukan evaluasi.
3. Pengamatan
Peneliti mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II dan kemudian
mencatat temuan yang terjadi kemudian digunakan untuk meningkatkan
keterampilan proses sains siswa dan penerapan model pembelajaran TGT.
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Kegiatan refleksi
kembali dilakukan oleh observer dan refleksi pada siklus II dilaksanakan
segera setelah tahap pelaksanaan/tindakan dan observasi selesai.
Kemudian data-data yang sudah terkumpul itu dianalisis untuk
mendapatkan membuat laporan.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti. Adapun ketiga teknik tersebut adalah pengamatan/ observasi, tes, dan
dokumentasi. Penjelasan ketiga teknik tersebut yaitu:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena
yang dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015: 232). Teknik observasi
ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari pembelajaran guru dan
siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT).
Pengamat/ observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian
melalui pengisian lembar observasi guru dan siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung pada setiap pertemuan.
23
b. Tes
Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis,
untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur
administratif dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga
hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dengan kondisi yang sama (Slameto,
2015: 233).
Tes merupakan pertanyaan yang harus dijawab siswa untuk mengetahui
atau mengukur tingkat pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan siswa
selama proses pembelajaran. Guru memberi tes sebagai sarana
mengevaluasi siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa
setelah menerima mata pelajaran IPA tentang gaya. Tes ini diadakan
setelah pembelajaran IPA selesai.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dapat ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian yang meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang
relevan dengan penelitian. Untuk memperkuat hasil penelitian ini, peneliti
menggunakan dokumentasi berupa foto-foto pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Team
Game Tournament (TGT).
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan suatu alat yang dipakai untuk mengumpulkan dan
memperoleh data penelitian. Pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui
keterampilan proses sains melalui pembelajaran taem game tournamet kelas IV
SDN Klero 02 pada pelajaran IPA materi gaya dan pengaruhnya. Dokumen yang
dipakai adalah lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar soal siswa
dan daftar nilai siswa.
24
KISI-KISI PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS
Siswa dapat memahami konsep gaya untuk mengumpulkan informasi mengenai gerak suatu benda.
Siswa melakukan Team Game Tournament
Instrumen Penilaian
Tabel 3.1
Kisi-kisi penilaian lembar observasi Keterampilan Proses Sains
No
1a
A1
A2
A3
Indikator
Kriteria Penilaian
Mengetahui tentang gaya 4= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan tepat dan teliti.
dapat mengubah gerak suatu 3= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan tepat tapi kurang teliti.
benda
2= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan kurang tepat dan teliti.
1= Tidak melakukan pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
Menganalisis tentang gaya 4= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat dan teliti.
dapat mengubah gerak suatu 3= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat tapi kurang teliti.
benda
2= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan kurang tepat dan teliti.
1= Tidak menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
Menentukan
3
faktor 4= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat dan teliti.
penyebab
gaya
dapat 3= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat tapi kurang teliti.
mengubah gerak suatu benda 2= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan kurang tepat dan teliti.
1= Tidak dapat menyebutkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
4= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan benar dan teliti.
3= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan benar tapi kurang teliti.
2= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan kurang benar dan teliti.
1= Tidak dapat menyebutkan 5 macam gaya.
4= Mampu membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda dengan tepat dan benar.
25
B1
Menyebutkan 5 macam gaya
B2
Membedakan
perubahan
gerak benda dan perubahan
bentuk benda.
B3
Mengelompokkan gaya yang
mempengaruhi
benda
bergerak
C1
Menentukan alat penelitian
yang akan di gunakan dalam
materi gaya mengubah gerak
benda
C2
Mengelompokkan gaya yang
akan diamati
3= Mampu membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda dengan tepat tapi kurang benar.
2= Mampu membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda dengan kurang tepat dan benar.
1= Tidak dapat membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda.
4= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan benar dan tepat.
3= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan benar tapi kurang tepat.
2= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan kurang benar dan tepat.
1= Tidak dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak.
4= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan
benar dan tepat.
3= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan
benar tapi kurang tepat.
2= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan
kurang benar dan tepat.
1= Tidak dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda.
4= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan tepat dan teliti.
3= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan tepat tapi kurang teliti.
2= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan kurang tepat dan teliti.
1= Tidak dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati.
4= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar dan teliti.
3= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang teliti.
2= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan teliti.
1= Tidak dapat dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda.
4= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan tepat dan benar.
3= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan tepat tapi kurang benar.
2= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan kurang tepat dan benar.
1= Tidak dapat menyimpulkan fakta.
4= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar dan tepat.
3= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang tepat.
2= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan tepat.
1= Tidak dapat menyimpulkan fakta.
4= Mampu menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar dan tepat.
26
C3
D1
D2
D3
E1
Menyebutkan 3 faktor gaya 3= Mampu menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang tepat.
dapat mengubah gerak benda 2= Mampu menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan tepat.
1= Tidak dapat menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda.
4= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan
benar dan tepat.
Menyimpulkan fakta tentang 3= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan
gaya dapat mengubah gerak benar tapi kurang tepat.
benda
2= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan
kurang benar dan tepat.
Menyimpulkan
faktor 1= Tidak dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda.
penyebab
gaya
dapat 4= Mampu berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda dengan
mengubah gerak benda
baik.
3= Mampu berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda dengan
Menyimpulkan akibat gaya kurang baik.
dapat mengubah gerak benda 2= Kurang baik dalam berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda.
1= Tidak melakukan diskusi kelompok.
Memberikan
pendapat 4= Mampu mempertanggung jawabkan hasil diskusinya dengan baik.
tentang
gaya
dapat 3= Mampu mempertanggung jawabkan hasil diskusinya dengan kurang baik.
mengubah gerak benda dan 2= Belum bisa mempertanggung jawabkan hasil diskusinya.
mengubah bentuk benda
1= Tidak dapat mempertanggung jawabkan hasil diskusinya.
E2
Berdiskusi
bersama
kelompok tentang gaya dapat
mengubah gerak benda dan
bentuk benda
E3
Hasil diskusi berupa poster
tentang
gaya
dapat
mengubah gerak benda dan
bentuk ben
da
27
Instrumen evaluasi soal yang menilai aspek kognitif dibuat dalam 10 butir soal
pilihan ganda. Berikut tabel 3.2 kisi-kisi aspek kognitif dan untuk aspek afektif
berupa angket pada tabel 3.3.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Evaluasi
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
7. Memahami gaya dapat mengubah 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan
gerak dan/atau bentuk suatu benda.
gaya (dorongan dan tarikan)
mengubah gerak suatu benda.
7.2 Menyimpulkan hasil percobaan
gaya (dorongan dan tarikan)
mengubah bentuk suatu benda.
bahwa
dapat
bahwa
dapat
Tabel 3.3
Angket Aspek Afektif
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pernyataan
SS
Saya dapat mendeskripsikan masalah
gaya yang diberikan.
Saya menggunakan sumber belajar
(buku paket) untuk bahan belajar.
Saya mampu menguasai materi gaya
yang diberikan oleh guru.
Saya lebih suka berdiskusi dengan
teman untuk menyelesaikan suatu
masalah gaya.
Saya mampu menyebutkan macammacam gaya.
Saya berusaha menyebutkan faktorfaktor
penyebab
gaya
dapat
mengubah gerak dan bentuk benda
melalui buku paket.
Saya dapat berkompetisi dalam
pembelajaran
Team
Game
Tournament kelompok lain secara
jujur.
Saya dapat menyimpulkan sebuah
materi yang sudah dipelajari.
S
TB
TS
STS
28
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Tulislah nama dan nomor absen terlebih dahulu pada kolom yang tersedia!
2. Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan kenyataan yang anda lakukan
dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang anda pilih.
3. Angket ini tidak berhubungan dengan nilai pelajaran anda. Jadi, isilah
dengan jujur!
4. Mohon menjawab semua pertanyaan, jangan sampai ada yang terlewatkan.
5. Setelah selesai kumpulkan angket!
Keterangan :
SS
= Senang Sekali
S
= Senang
TB
= Tidak Begitu
TS
STS
= Tidak Senang
= Sangat Tidak Senang
3.5 Indikator Kinerja
3.5.1 Indikator Proses
Indikator proses penelitian ini bertujuan untuk ketercapaian atau
keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dengan
menerapkan team game tournament sebagai model pembelajaran. Proses
pembelajaran ini akan tercapai atau berhasil jika semua kegiatan pembelajaran
guru dan siswa berjalan dengan baik.
3.5.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan
proses sains siswa.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisisa data ini menggunakan lembar observasi. Observasi
dilakukan oleh observer dengan memberi tanda checklist (√) disetiap indikator
penilaian pada lembar observasi. Berikut ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pengukuran psikomotor, kognitif, dan afektif.
29
1. Psikomotor
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menganalisis data
psikomotor.
a. Menghitung skor berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat.
b. Mengubah skor dengan rumus menjadi presentase.
A=
X 100%
Keterangan:
A = Nilai Presentase Keterampilan Proses Sains
P = Skor mentah Keterampilan Proses Sains
Q = Skor Maksimal Keterampilan Proses Sains
Menentukan Kategori Keterampilan Proses Sains
Tabel 3.4
Kategori Keterampilan Proses Sains
Nilai Presentase
81-100
61-80
41-60
21-40
0-20
Kategori Kemampuan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
(Arikunto, 2006)
2. Kognitif
Penilaian kognitif ini dilakukan pada saat evaluasi soal berupa 10 butir soal
pilihan ganda yang diberikan pada tiap akhir siklus. Satu soal ini
mempunyai poin 10 dengan penghitungan skor benar dikali 10. Kriteria
ketuntasan minimal (KKM) sebagai berikut:
30
Tabel 3.5
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar IPA
A
B (Tuntas)
C
D
80-100
71-85
56-70
≤55
3. Afektif
Penilaian aspek afektif ini berupa angket yang disebarkan kemudian siswa
mengisi dengan cara memberi tanda checklist (√) disetiap indikator yang
dipilih. Cara untuk mengubah skor mentah menjadi presentase yaitu
menjumlah semua skor per indikator kemudian dibagi 32 dikali 100.
Peneliti melakukan perbandingan keterampilan proses sains pada siklus I
dan siklus II dengan dasar kriteria yang sudah ditentukan. Kemudian peneliti
membandingkan peningkatan keterampilan proses sains pada siklus I dan siklus II
dengan indikator kinerja.
METODE PENELITIAN
3.1 Setiing dan Karakteristik Subyek Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu
penelitian yang dilaksanakan dengan bekerjasama guru kelas dan observer.
Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart dengan 4 langkah
yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflection) yang dilaksanakan beberapa siklus.
Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
IV SD Negeri Klero 02 tahun pelajaran 2017/2018, dengan jumlah 32 siswa yang
terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Mereka mempunyai
karakter yang berbeda-beda. Beberapa mempunyai sifat pemalu dan individual.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Slameto (2015) Variabel penelitian diartikan sebagai faktor yang
jika diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel ada 5 macam yaitu
variabel; variabel bebas, variabel terikat (tergantung), variabel moderator,variabel
kontrol dan variabel antara. Dalam penelitian tindakan kelas ini, ada dua variabel
saja yaitu variabel bebas (X) dan variabel (Y). Adapun variabel-variabel tersebut
antara lain:
1.
Team Game Tournament (TGT)
Model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) adalah
variabel bebas dalam penelitian ini. TGT merupakan salah satu model
pembelajaran
kooperatif
yang
menggunakan
turnamen
akademik
dan
menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa
berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kemampuan
akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2010:13). Langlah-langkah
pembelajaran TGT antara lain: presentasi materi, pembentukan kelompok, game
turnamen, dan penghargaan kelompok. Kriteria skor yaitu kelompok yang
17
18
mendapat skor ≥45 mendapat julukan Super Taem, rata-rata skor 40-45 mendapat
julukan Great Team, dan rata-rata skor 30-40 mendapat julukan Good Team.
2. Keterampilan Proses Sains (KPS)
Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah variabel terikat dalam penelitian ini.
Keterampilan proses sains yaitu srategi siswa untuk memperoleh pengetahuan
pembelajaran melalui kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut
Kemmis dan Mc Taggart (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2012: 44)
terdapat 4 tahapan rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning),
pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflektion)
dan penelitin ini direncakan atau dilaksanakan minimal 2 siklus. Adapun tahapan
rencana tindakan ini akan disajikan dalam bagan berikut ini.
Gambar 3.1 Model Siklus PT oleh Kemmis & Mc Taggart (dimodifikasi oleh
Wijaya Kusuma, dkk)
19
Model penelitian pada gambar di atas akan dilaksanakan beberapa siklus
hingga meningkatkan keterampilan proses sains mencapai target yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Diawali dengan kegiatan perencanaan yang matang
sebelum diimplementasikan kemudian peneliti akan melaksanakan suatu
pelaksanaan/tindakan
dari
rancangan
pembelajaran.
Selama
kegiatan
pembelajaran berlangsung, peneliti juga akan melakukan pengamatan secara
langsung. Supaya pelaksanaan/tindakan yang dilakukan dapat diketahui
kualitasnya maka perlu adanya observasi. Observasi ini dilakukan oleh orang lain
yang selanjutnya disebut observer. Observer penelitian tindakan kelas ini
dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Pada akhir pembelajaran, akan dilakukan
refleksi untuk mengetahui kekurangan pada pelaksanaan penelitian di siklus I dan
membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus selanjutnya. Berdasarkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, maka kegiatan setiap siklus dapat dilakukan
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
3.3.1 Siklus I
1. Perencanaan
a. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dicapai.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan
model pembelajaran TGT.
c. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar
masing-masing 6 orang.
d. Menentukan kelompok siswa sesuai dengan kemampuan masingmasing siswa.
e. Menyiapkan meja tournament.
f. Menyiapkan sumber, bahan ajar dan media yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
g. Membuat
lembar
observasi
guru
dan
siswa
dalam
proses
pembelajaran.
h. Menyiapkan alat evaluai berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
20
2. Pelaksanaan
a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi
yang akan dibahas.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
c. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang macam-macam gaya.
d. Guru membentuk siswa dalam kelompok belajar.
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bediskusi yang akan
menjadi bahan untuk game.
f. Membimbing siswa dalam berdiskusi.
g. Meminta siswa untuk mengirimkan wakilnya ke meja tournament.
h. Guru menjelaskan aturan dalam game.
i. Memainkan permainan sesuai dengan model TGT.
j. Siswa diminta menempati meja tournament masing-masing untuk
bentanding.
k. Melakukan game.
l. Guru meminta setiap kelompok untuk kembali ke kelompok asal dan
memberikan poin yang telah diperoleh dalam tournament.
m. Mengumumkan kelompok terbaik.
n. Memberikan hadiah pada kelompok yang memiliki nilai terbaik.
o. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
p. Melakukan evaluasi.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan
fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh guru dan
teman sejawat. Kegiatan pengamatan menggunakan lembar observasi,
peneliti juga menggunakan dokumentasi foto sebagai laporan yang berupa
gambar aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dari awal
sampai akhir. Dokumentasi berupa foto ini digunakan sebagai bukti
penguat analisis penelitian disetiap siklusnya sehingga lebih akurat.
21
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan observer
untuk
mengemukakan
kembali
mengenai
kegiatan
yang
sudah
dilaksanakan. Apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Refleksi dilakukan untuk
menganalisis hambatan dan kekurangan selama pelaksanaan siklus I dan
sebagai masukan untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
3.3.2 Siklus II
1. Perencanaan
Data yang telah diperoleh dari siklus I diidentifikasi dan hasil dari
observasi pada siklus I dijadikan pedoman agar lebih baik lagi di siklus II.
a. Menyusun RPP kembali pada pembelajaran IPA.
b. Menyiapkan alat ayang akan digunakan pada pembelajaran.
c. Menyiapkan lembar observasi.
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi
gaya yang akan dibahas.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
c. Guru melakukan tanya jawab tentang gaya dapat mengubah bentuk
suatu benda.
d. Guru membentuk siswa dalam kelompok belajar.
e. Guru membimbing kelompok belajar dan melakukan tournament
akademik.
f. Memainkan permainan sesuai dengan model TGT.
g. Siswa diminta menempati meja tournament masing-masing untuk
mempersiapkan turnament akademik.
h. Melakukan turnament akademik.
22
i. Guru meminta setiap kelompok untuk kembali ke kelompok asal dan
memberikan poin yang telah diperoleh dalam tournament.
j. Mengumumkan kelompok terbaik.
k. Memberikan hadiah pada kelompok yang memiliki nilai terbaik.
l. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
m. Melakukan evaluasi.
3. Pengamatan
Peneliti mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II dan kemudian
mencatat temuan yang terjadi kemudian digunakan untuk meningkatkan
keterampilan proses sains siswa dan penerapan model pembelajaran TGT.
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Kegiatan refleksi
kembali dilakukan oleh observer dan refleksi pada siklus II dilaksanakan
segera setelah tahap pelaksanaan/tindakan dan observasi selesai.
Kemudian data-data yang sudah terkumpul itu dianalisis untuk
mendapatkan membuat laporan.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti. Adapun ketiga teknik tersebut adalah pengamatan/ observasi, tes, dan
dokumentasi. Penjelasan ketiga teknik tersebut yaitu:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena
yang dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015: 232). Teknik observasi
ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari pembelajaran guru dan
siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT).
Pengamat/ observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian
melalui pengisian lembar observasi guru dan siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung pada setiap pertemuan.
23
b. Tes
Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis,
untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur
administratif dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga
hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dengan kondisi yang sama (Slameto,
2015: 233).
Tes merupakan pertanyaan yang harus dijawab siswa untuk mengetahui
atau mengukur tingkat pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan siswa
selama proses pembelajaran. Guru memberi tes sebagai sarana
mengevaluasi siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa
setelah menerima mata pelajaran IPA tentang gaya. Tes ini diadakan
setelah pembelajaran IPA selesai.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dapat ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian yang meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang
relevan dengan penelitian. Untuk memperkuat hasil penelitian ini, peneliti
menggunakan dokumentasi berupa foto-foto pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Team
Game Tournament (TGT).
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan suatu alat yang dipakai untuk mengumpulkan dan
memperoleh data penelitian. Pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui
keterampilan proses sains melalui pembelajaran taem game tournamet kelas IV
SDN Klero 02 pada pelajaran IPA materi gaya dan pengaruhnya. Dokumen yang
dipakai adalah lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar soal siswa
dan daftar nilai siswa.
24
KISI-KISI PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS
Siswa dapat memahami konsep gaya untuk mengumpulkan informasi mengenai gerak suatu benda.
Siswa melakukan Team Game Tournament
Instrumen Penilaian
Tabel 3.1
Kisi-kisi penilaian lembar observasi Keterampilan Proses Sains
No
1a
A1
A2
A3
Indikator
Kriteria Penilaian
Mengetahui tentang gaya 4= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan tepat dan teliti.
dapat mengubah gerak suatu 3= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan tepat tapi kurang teliti.
benda
2= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan kurang tepat dan teliti.
1= Tidak melakukan pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
Menganalisis tentang gaya 4= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat dan teliti.
dapat mengubah gerak suatu 3= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat tapi kurang teliti.
benda
2= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan kurang tepat dan teliti.
1= Tidak menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
Menentukan
3
faktor 4= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat dan teliti.
penyebab
gaya
dapat 3= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat tapi kurang teliti.
mengubah gerak suatu benda 2= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan kurang tepat dan teliti.
1= Tidak dapat menyebutkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
4= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan benar dan teliti.
3= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan benar tapi kurang teliti.
2= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan kurang benar dan teliti.
1= Tidak dapat menyebutkan 5 macam gaya.
4= Mampu membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda dengan tepat dan benar.
25
B1
Menyebutkan 5 macam gaya
B2
Membedakan
perubahan
gerak benda dan perubahan
bentuk benda.
B3
Mengelompokkan gaya yang
mempengaruhi
benda
bergerak
C1
Menentukan alat penelitian
yang akan di gunakan dalam
materi gaya mengubah gerak
benda
C2
Mengelompokkan gaya yang
akan diamati
3= Mampu membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda dengan tepat tapi kurang benar.
2= Mampu membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda dengan kurang tepat dan benar.
1= Tidak dapat membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda.
4= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan benar dan tepat.
3= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan benar tapi kurang tepat.
2= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan kurang benar dan tepat.
1= Tidak dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak.
4= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan
benar dan tepat.
3= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan
benar tapi kurang tepat.
2= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan
kurang benar dan tepat.
1= Tidak dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda.
4= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan tepat dan teliti.
3= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan tepat tapi kurang teliti.
2= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan kurang tepat dan teliti.
1= Tidak dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati.
4= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar dan teliti.
3= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang teliti.
2= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan teliti.
1= Tidak dapat dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda.
4= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan tepat dan benar.
3= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan tepat tapi kurang benar.
2= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan kurang tepat dan benar.
1= Tidak dapat menyimpulkan fakta.
4= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar dan tepat.
3= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang tepat.
2= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan tepat.
1= Tidak dapat menyimpulkan fakta.
4= Mampu menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar dan tepat.
26
C3
D1
D2
D3
E1
Menyebutkan 3 faktor gaya 3= Mampu menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang tepat.
dapat mengubah gerak benda 2= Mampu menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan tepat.
1= Tidak dapat menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda.
4= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan
benar dan tepat.
Menyimpulkan fakta tentang 3= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan
gaya dapat mengubah gerak benar tapi kurang tepat.
benda
2= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan
kurang benar dan tepat.
Menyimpulkan
faktor 1= Tidak dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda.
penyebab
gaya
dapat 4= Mampu berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda dengan
mengubah gerak benda
baik.
3= Mampu berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda dengan
Menyimpulkan akibat gaya kurang baik.
dapat mengubah gerak benda 2= Kurang baik dalam berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda.
1= Tidak melakukan diskusi kelompok.
Memberikan
pendapat 4= Mampu mempertanggung jawabkan hasil diskusinya dengan baik.
tentang
gaya
dapat 3= Mampu mempertanggung jawabkan hasil diskusinya dengan kurang baik.
mengubah gerak benda dan 2= Belum bisa mempertanggung jawabkan hasil diskusinya.
mengubah bentuk benda
1= Tidak dapat mempertanggung jawabkan hasil diskusinya.
E2
Berdiskusi
bersama
kelompok tentang gaya dapat
mengubah gerak benda dan
bentuk benda
E3
Hasil diskusi berupa poster
tentang
gaya
dapat
mengubah gerak benda dan
bentuk ben
da
27
Instrumen evaluasi soal yang menilai aspek kognitif dibuat dalam 10 butir soal
pilihan ganda. Berikut tabel 3.2 kisi-kisi aspek kognitif dan untuk aspek afektif
berupa angket pada tabel 3.3.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Evaluasi
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
7. Memahami gaya dapat mengubah 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan
gerak dan/atau bentuk suatu benda.
gaya (dorongan dan tarikan)
mengubah gerak suatu benda.
7.2 Menyimpulkan hasil percobaan
gaya (dorongan dan tarikan)
mengubah bentuk suatu benda.
bahwa
dapat
bahwa
dapat
Tabel 3.3
Angket Aspek Afektif
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pernyataan
SS
Saya dapat mendeskripsikan masalah
gaya yang diberikan.
Saya menggunakan sumber belajar
(buku paket) untuk bahan belajar.
Saya mampu menguasai materi gaya
yang diberikan oleh guru.
Saya lebih suka berdiskusi dengan
teman untuk menyelesaikan suatu
masalah gaya.
Saya mampu menyebutkan macammacam gaya.
Saya berusaha menyebutkan faktorfaktor
penyebab
gaya
dapat
mengubah gerak dan bentuk benda
melalui buku paket.
Saya dapat berkompetisi dalam
pembelajaran
Team
Game
Tournament kelompok lain secara
jujur.
Saya dapat menyimpulkan sebuah
materi yang sudah dipelajari.
S
TB
TS
STS
28
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Tulislah nama dan nomor absen terlebih dahulu pada kolom yang tersedia!
2. Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan kenyataan yang anda lakukan
dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang anda pilih.
3. Angket ini tidak berhubungan dengan nilai pelajaran anda. Jadi, isilah
dengan jujur!
4. Mohon menjawab semua pertanyaan, jangan sampai ada yang terlewatkan.
5. Setelah selesai kumpulkan angket!
Keterangan :
SS
= Senang Sekali
S
= Senang
TB
= Tidak Begitu
TS
STS
= Tidak Senang
= Sangat Tidak Senang
3.5 Indikator Kinerja
3.5.1 Indikator Proses
Indikator proses penelitian ini bertujuan untuk ketercapaian atau
keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dengan
menerapkan team game tournament sebagai model pembelajaran. Proses
pembelajaran ini akan tercapai atau berhasil jika semua kegiatan pembelajaran
guru dan siswa berjalan dengan baik.
3.5.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan
proses sains siswa.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisisa data ini menggunakan lembar observasi. Observasi
dilakukan oleh observer dengan memberi tanda checklist (√) disetiap indikator
penilaian pada lembar observasi. Berikut ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pengukuran psikomotor, kognitif, dan afektif.
29
1. Psikomotor
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menganalisis data
psikomotor.
a. Menghitung skor berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat.
b. Mengubah skor dengan rumus menjadi presentase.
A=
X 100%
Keterangan:
A = Nilai Presentase Keterampilan Proses Sains
P = Skor mentah Keterampilan Proses Sains
Q = Skor Maksimal Keterampilan Proses Sains
Menentukan Kategori Keterampilan Proses Sains
Tabel 3.4
Kategori Keterampilan Proses Sains
Nilai Presentase
81-100
61-80
41-60
21-40
0-20
Kategori Kemampuan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
(Arikunto, 2006)
2. Kognitif
Penilaian kognitif ini dilakukan pada saat evaluasi soal berupa 10 butir soal
pilihan ganda yang diberikan pada tiap akhir siklus. Satu soal ini
mempunyai poin 10 dengan penghitungan skor benar dikali 10. Kriteria
ketuntasan minimal (KKM) sebagai berikut:
30
Tabel 3.5
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar IPA
A
B (Tuntas)
C
D
80-100
71-85
56-70
≤55
3. Afektif
Penilaian aspek afektif ini berupa angket yang disebarkan kemudian siswa
mengisi dengan cara memberi tanda checklist (√) disetiap indikator yang
dipilih. Cara untuk mengubah skor mentah menjadi presentase yaitu
menjumlah semua skor per indikator kemudian dibagi 32 dikali 100.
Peneliti melakukan perbandingan keterampilan proses sains pada siklus I
dan siklus II dengan dasar kriteria yang sudah ditentukan. Kemudian peneliti
membandingkan peningkatan keterampilan proses sains pada siklus I dan siklus II
dengan indikator kinerja.