Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge Cultivation of Local Microalga Isolate on Bean Sprouts Extract Medium
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge
Cultivation of Local Microalga Isolate on Bean Sprouts Extract
Medium
Silvia Imelda*), Cindy Claudia , Orryani Lambui, dan I Nengah Suwastika
Lab. Bioteknologi Jur.Biologi Fakultas MIPA, UniversitasTadulako
Jl. Soekarno-Hatta Km9 Tondo palu 94118
ABSTRAK
Mikroalga adalah organisme perairan yang dikenal dengan fitoplankton. Mikroalga
dapat melakukan fotosintesis dan hidup dari nutrien anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan mikroalga isolat lokal asal kolam ikan di Desa Langaleso
Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Biromaru pada beragam konsentrasi medium dengan
penambahan ekstrak tauge dan menentukan konsentrasi ekstrak tauge yang menghasilkan
kepadatan sel tertinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental
dengan 6 perlakuan konsentrasi yaitu ekstrak tauge 0, 4, 6, 8 dan 10%. Hasil isolasi
mikroalga diperoleh satu jenis mikroalga yaitu Chlorella. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa konsentrasi esktrak tauge mempengaruhi pertumbuhan Chlorella. Penambahan ekstrak
tauge 10% mampu mendorong pertumbuhan mikrolaga Chlorella pada hari ke- 1 sampai hari
ke- 3 dengan kepadatan sel tertinggi sebesar 7,4 x 108 sel/mL.
Kata Kunci :Mikroalga, Chlorella, kepadatan sel, medium ekstrak tauge
ABSTRACT
Microalgae are marine organisms known as phytoplankton. Microalgae can perform
photosynthesis and and live from inorganic nutrients.This study aims was to determine the
growth of local isolated microalgae from Langaleso Village, Dolo Subdistrick, Sigi Biromaru
Regency in various concentration of tauge extract medium and the concentration of tauge
extract medium yielding the highest cell density. This research experimental method with 6
treatments of concentration of tauge extract medium 0, 4, 6, 8 and 10%. The results of
isolation mikroalga obtained that one kind of mikroalga namely Chlorella. The results
showed that each concentration of tauge extract medium influenced the growth of Chlorella.
The addition of 10% tauge extract could increased the growth of Chlorella in three days with
the highest maximum cell 7.4 x 108 cells / mL.
Keyword : Microalgae, Chlorella, cell densities, tauge extract medium
Corresponding author: imeldasilvia6@gmail.com (+6281523852190)
148
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
dan tapioka (Agustini, 1997) serta limbah
LATAR BELAKANG
sagu (Susilaningsih dkk., 2014).
Mikroalga atau ganggang adalah
Ekstrak tauge dapat di gunakan
organisme perairan yang dapat melakukan
sebagai media alami bagi pertumbuhan
fotosintesis dan hidup dari nutrien anorganik
mikroalga. Tague kacang hijau mengandung
dan menghasilkan zat-zat organik melalui
proses
fotosintesis
(Pranayogi,
makronutrien, mikronutrien, asam amino dan
2003).
gula yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
Mikroalga memiliki berbagai potensi yang
mikroalga.
dapat dikembangkan sebagai sumber pakan,
macam
keperluan
pertumbuhan Scenedesmus dan Chlollera sp
dengan konsentrasi ekstrak tauge dan variasi
organisme penyaring, industri farmasi, dan
suplemen
dengan
pH yang berbeda mampu mendorong laju
kandungan
pertumbuhan mikroalga dan menghasilkan
protein, lipid serta berbagai macam mineral
(Cresswell et al., 1989; Renaund et al.,
mikroalga isolat lokal pada medium ekstrak
Kendala dalam pemanfaatan biomassa
metabolit
yang
berasal
tauge
dari
yang
murah,
sel
kultivasi
ini
dilaksanakan
Bioteknologi
di
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
kultur mikroalga adalah media sintetik dan
Universitas
alami (Setyaningsih, 1999). Media sintetik
dilakukan
terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang
Tadulako.
pada
bulan
Penelitian
Junuari
ini
sampai
Agustus 2017.
komposisi dan jumlahnya telah ditentukan
Alat yang digunakan dalam penelitian
(Brock, 1991). Beberapa media alami yang
air
dapat
BAHAN DAN METODE
Laboratorium
Media yang umum digunakan untuk
diantaranya
kepadatan
Penelitian
(Susilaningsih dkk., 2014).
dipakai
yang
mudah
diperoleh dan tersedia cukup melimpah
dapat
kosentrasi
mikroalga isolat lokal.
cukup mahal sehingga dibutuhkan sumber
kultivasi
dan
meningkatkan
mikroalga adalah media kultivasi yang
media
kerapatan sel yang berbeda. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan
1991).
maupun
oleh
bahwa pemberian ekstrak tauge terhadap
dibidang
perikanan sebagai makanan larva ikan,
makanan
sebelumnya
Prihantini dkk., (2005; 2007) menyatakan
pangan dan telah dimanfaatkan dalam
berbagai
Penelitian
ini adalah botol kultur 100 ml, cawan petri,
limbah
jarum ose, erlenmeyer, rak tabung, tabung
pengolahan produk kacang kedelai, limbah
reaksi, tip dan pipet mikro, selang, aerator,
minuman teh (Wong and Lay, 1980), air
lampu TL 36 watt, Laminar air flow,
kelapa (Hasanah, 1997), limbah cair tahu
Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge
(Silvia Imelda dkk)
149
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
Spektrofotometer Ultra Violet Visible (UV-
nilai absorbansinya serta warna dari media
Vis).
perlakuan selama proses kultivasi.
Bahan yang digunakan yaitu mikroalga
isolat lokal diperoleh dari hasil isolasi
Pembuatan Medium Isolasi
Media
monokultur, tauge kacang hijau umur 2 atau
yang
digunakan
untuk
3 hari, kertas saring (qualitative filter paper
aklimatisasi dan isolasi mikroalga adalah
102). Bahan untuk menumbuhkan dan
media AF6 padat dan cair. Pembuatan media
mengisolasi mikrolaga pada media padat
AF6 padat 500 ml dibuat dengan komposisi
berupa NaNO3, MgSO4, KH2PO4, K2HPO4,
bahan sebagai berikut 0,070 g NaNO3,
CaCl2, Fe Sitrat, Asam sitrat,
dan agar
0,015 g Mg SO4. 7H2O, 0,005 g KH2 PO4,
mikrobiologi, aquadest steril dan air kolam
0,0025 g K2 HPO4, 0,05 g CaCl2. 2H2O, 0,05
steril.
g CaCO3, 0,001 g Fe Sitrat , 0,001 g Asam
sitrat dan 34,5 g agar mikrobiologi. Masingmasing
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental
dengan
6
bahan
ditimbang
menggunakan
timbangan analitik dan dimasukkan ke
dalam erlemeyer 500 ml lalu ditambahkan
perlakuan
aquadest 500 ml.
konsentrasi ekstrak tauge. Konsentrasi yang
di gunakan yaitu 0% (kontrol), 2, 4, 6, 8 dan
10%. Ekstrak tauge 2% yaitu 2 ml ektrak
Pengambilan Sample
tauge ditambah 10 ml isolat mikroalga
Sampel diambil dari kolam ikan yang
dengan penambahan air kolam steril sampai
berlokasi di Desa Langaleso Kecamatan
volume 100 ml. Konsentrasi 4, 6, 8, dan 10%
Dolo Kabupaten Sigi Biromaru. Sebelum
diambil ekstrak tauge 4, 6, 8 dan 10 ml lalu
pengambilan sampel, dilakukan pengukuran
ditambah 10 ml isolat mikroalga dengan
fisik lingkungan yaitu pengukuran suhu, pH
penambahan masing-masing air kolam steril
dan salinitas. Sampel diambil berupa air
sampai volume 100 ml. Untuk kontrol 0%
kolam yang berwarna hujau sebanyak 5 ml
tanpa perlakuan ekstrak tauge.
menggunakan pipet mikro dan dimasukkan
ke tabung falcon yang telah berisi media
Setiap perlakuan dilakukan ulangan
sebanyak
keseluruhan
3
kali,
perlakuan
sehingga
terdiri
AF6 45 ml. Tabung falcon yang berisi
jumlah
dari
18
sampel air kolam kemudian dibawa ke
perlakuan. Pengamatan dilakukan setiap 24
laboratorium
jam dengan parameter kekeruhan atau
selanjutnya.
kepadatan sel mikroalga dengan membaca
Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge
(Silvia Imelda dkk)
150
untuk
dilakukan
tahapan
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
Prihantini
Isolasi dan Identifikasi
Sampel air kolam diambil sebanyak 1
(2007)
konsentrasi
dan
dengan
media
memodifikasi
alami.
Tauge
ml lalu ditumbuhkan diatas media AF6 agar
ditimbang sebanyak 100 gr, dan dicuci di
dengan metode sebar selama 7 hari. Isolat
bawah air mengalir sampai bersih. Tauge
yang tumbuh lalu diambil satu titik dan
direndam menggunakan 500 ml aquadest
digoreskan secara berulang- ulang dengan
(mendidih) selama 1 jam. Setelah dingin, air
teknik Colony Pickup sampai monokultur
rebusan tauge berupa
dan diidentifikasi menggunakan buku Fresh
menggunakan kertas saring agar terpisah
Water Algae Identification and Use as
dari ampas tauge. Selanjutnya, ekstrak tauge
Bioindicators (Edward and David, 2010).
disterilisasi secara bertahap (tyndalisasi)
Uji pigmen dilakukan dengan kultur dambil
pada suhu 100oC selama 1 jam, dilakukan
sebanyak 1,5 ml dan dimasukkan kedalam
tiga kali berturut-turut dengan selang waktu
tube lalu dipisahkan antara biomassa dan
24 jam.
filtrat dengan disentrifuse selama 30 menit,
o
Kultivasi
ekstrak disaring
mikroalga
diaerasi
kecepatan 3000 rpm pada suhu 30 C.
menggunakan aerator dengan pencahayaan
Ektraksi berdasarkan modifikasi metode
lampu TL 36 watt (intensitas cahaya 1000-
yang digunakan oleh Naviner et al (1999).
4000
Biomassa yang didapat dikeringkan dalam
Pengukuran
oven selama 24 jam sampai kering pada
dilakukan selang waktu 24 jam. Kultur
suhu
±
90oC.
laju
dkk.,
2014).
pertumbuhan
kultur
diambil sebanyak 3 ml lalu dimasukan dalam
metanol
kuvet dan mengukur kepadatan sel pada
sebanyak 1 mluntuk melihat pigmen yang
spektrofotometer dengan panjang gelombang
dihasilkan
(λ)
kemudian
dari
jenis
yang
(Susilaningsih
telah
dikeringkan
Biomassa
lux)
diberi
mikroalga
yang
680
nm.
Data
pertumbuhan
sel
diisolasi. Isolat digoreskan kembali pada 6
menggunakan kurva standar sebagai acuan
buah cawan media AF6 padat untuk
untuk melihat pertumbuhan sel berdasarkan
diperbanyak sampai hijau lalu digerus dan
nilai absorbansi.
dipindahkan ke media AF6
diaklimatisasi
kemudian
cair lalu
dipindahkan
HASIL
kemedium perlakuan.
1. Isolasi dan Identifikasi
Isolasi dan identifikasi mikroalga di
bawah mikroskop pada perbesaran 40x10
Pembuatan Media Ekstrak Tauge
Pembuatan
medium
ekstrak
medium
tauge
tampak memiliki morfologi sel berbentuk
pertumbuhan
mengacu
bulat kecil dan berwarna hijau. Morfologi
pada
bentuk sel tersebut sesuai dengan morfologi
Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge
(Silvia Imelda dkk)
151
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
sel Chlorella Menurut Edward and David
2. Kultivasi
(2010).
Selama
proses
kultivasi,
kultur
Chlorella menyebabkan perubahan warna
pada media kultur dari masing-masing
konsentrasi. Perubahan warna pada kultur
menunjukkan
kepadatan
sel
Chlorella
mengalami peningkatan. Warna pada media
Pengamatan morfologi sel Chlorella (a) Morfologi sel
pada pengamatan mikroskop perbesaran 40x10, (b)
bentuk selChorella menurut Edward dan David
(2010).
juga
menunjukan
umur
kultur
serta
kandungan klorofil dari Chlorella. Warna
Chlorella memiliki bentuk sel bulat,
kultur hari ke-0 tidak menunjukan adanya
kecil dan memiliki diameter sel
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge
Cultivation of Local Microalga Isolate on Bean Sprouts Extract
Medium
Silvia Imelda*), Cindy Claudia , Orryani Lambui, dan I Nengah Suwastika
Lab. Bioteknologi Jur.Biologi Fakultas MIPA, UniversitasTadulako
Jl. Soekarno-Hatta Km9 Tondo palu 94118
ABSTRAK
Mikroalga adalah organisme perairan yang dikenal dengan fitoplankton. Mikroalga
dapat melakukan fotosintesis dan hidup dari nutrien anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan mikroalga isolat lokal asal kolam ikan di Desa Langaleso
Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Biromaru pada beragam konsentrasi medium dengan
penambahan ekstrak tauge dan menentukan konsentrasi ekstrak tauge yang menghasilkan
kepadatan sel tertinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental
dengan 6 perlakuan konsentrasi yaitu ekstrak tauge 0, 4, 6, 8 dan 10%. Hasil isolasi
mikroalga diperoleh satu jenis mikroalga yaitu Chlorella. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa konsentrasi esktrak tauge mempengaruhi pertumbuhan Chlorella. Penambahan ekstrak
tauge 10% mampu mendorong pertumbuhan mikrolaga Chlorella pada hari ke- 1 sampai hari
ke- 3 dengan kepadatan sel tertinggi sebesar 7,4 x 108 sel/mL.
Kata Kunci :Mikroalga, Chlorella, kepadatan sel, medium ekstrak tauge
ABSTRACT
Microalgae are marine organisms known as phytoplankton. Microalgae can perform
photosynthesis and and live from inorganic nutrients.This study aims was to determine the
growth of local isolated microalgae from Langaleso Village, Dolo Subdistrick, Sigi Biromaru
Regency in various concentration of tauge extract medium and the concentration of tauge
extract medium yielding the highest cell density. This research experimental method with 6
treatments of concentration of tauge extract medium 0, 4, 6, 8 and 10%. The results of
isolation mikroalga obtained that one kind of mikroalga namely Chlorella. The results
showed that each concentration of tauge extract medium influenced the growth of Chlorella.
The addition of 10% tauge extract could increased the growth of Chlorella in three days with
the highest maximum cell 7.4 x 108 cells / mL.
Keyword : Microalgae, Chlorella, cell densities, tauge extract medium
Corresponding author: imeldasilvia6@gmail.com (+6281523852190)
148
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
dan tapioka (Agustini, 1997) serta limbah
LATAR BELAKANG
sagu (Susilaningsih dkk., 2014).
Mikroalga atau ganggang adalah
Ekstrak tauge dapat di gunakan
organisme perairan yang dapat melakukan
sebagai media alami bagi pertumbuhan
fotosintesis dan hidup dari nutrien anorganik
mikroalga. Tague kacang hijau mengandung
dan menghasilkan zat-zat organik melalui
proses
fotosintesis
(Pranayogi,
makronutrien, mikronutrien, asam amino dan
2003).
gula yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
Mikroalga memiliki berbagai potensi yang
mikroalga.
dapat dikembangkan sebagai sumber pakan,
macam
keperluan
pertumbuhan Scenedesmus dan Chlollera sp
dengan konsentrasi ekstrak tauge dan variasi
organisme penyaring, industri farmasi, dan
suplemen
dengan
pH yang berbeda mampu mendorong laju
kandungan
pertumbuhan mikroalga dan menghasilkan
protein, lipid serta berbagai macam mineral
(Cresswell et al., 1989; Renaund et al.,
mikroalga isolat lokal pada medium ekstrak
Kendala dalam pemanfaatan biomassa
metabolit
yang
berasal
tauge
dari
yang
murah,
sel
kultivasi
ini
dilaksanakan
Bioteknologi
di
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
kultur mikroalga adalah media sintetik dan
Universitas
alami (Setyaningsih, 1999). Media sintetik
dilakukan
terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang
Tadulako.
pada
bulan
Penelitian
Junuari
ini
sampai
Agustus 2017.
komposisi dan jumlahnya telah ditentukan
Alat yang digunakan dalam penelitian
(Brock, 1991). Beberapa media alami yang
air
dapat
BAHAN DAN METODE
Laboratorium
Media yang umum digunakan untuk
diantaranya
kepadatan
Penelitian
(Susilaningsih dkk., 2014).
dipakai
yang
mudah
diperoleh dan tersedia cukup melimpah
dapat
kosentrasi
mikroalga isolat lokal.
cukup mahal sehingga dibutuhkan sumber
kultivasi
dan
meningkatkan
mikroalga adalah media kultivasi yang
media
kerapatan sel yang berbeda. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan
1991).
maupun
oleh
bahwa pemberian ekstrak tauge terhadap
dibidang
perikanan sebagai makanan larva ikan,
makanan
sebelumnya
Prihantini dkk., (2005; 2007) menyatakan
pangan dan telah dimanfaatkan dalam
berbagai
Penelitian
ini adalah botol kultur 100 ml, cawan petri,
limbah
jarum ose, erlenmeyer, rak tabung, tabung
pengolahan produk kacang kedelai, limbah
reaksi, tip dan pipet mikro, selang, aerator,
minuman teh (Wong and Lay, 1980), air
lampu TL 36 watt, Laminar air flow,
kelapa (Hasanah, 1997), limbah cair tahu
Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge
(Silvia Imelda dkk)
149
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
Spektrofotometer Ultra Violet Visible (UV-
nilai absorbansinya serta warna dari media
Vis).
perlakuan selama proses kultivasi.
Bahan yang digunakan yaitu mikroalga
isolat lokal diperoleh dari hasil isolasi
Pembuatan Medium Isolasi
Media
monokultur, tauge kacang hijau umur 2 atau
yang
digunakan
untuk
3 hari, kertas saring (qualitative filter paper
aklimatisasi dan isolasi mikroalga adalah
102). Bahan untuk menumbuhkan dan
media AF6 padat dan cair. Pembuatan media
mengisolasi mikrolaga pada media padat
AF6 padat 500 ml dibuat dengan komposisi
berupa NaNO3, MgSO4, KH2PO4, K2HPO4,
bahan sebagai berikut 0,070 g NaNO3,
CaCl2, Fe Sitrat, Asam sitrat,
dan agar
0,015 g Mg SO4. 7H2O, 0,005 g KH2 PO4,
mikrobiologi, aquadest steril dan air kolam
0,0025 g K2 HPO4, 0,05 g CaCl2. 2H2O, 0,05
steril.
g CaCO3, 0,001 g Fe Sitrat , 0,001 g Asam
sitrat dan 34,5 g agar mikrobiologi. Masingmasing
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental
dengan
6
bahan
ditimbang
menggunakan
timbangan analitik dan dimasukkan ke
dalam erlemeyer 500 ml lalu ditambahkan
perlakuan
aquadest 500 ml.
konsentrasi ekstrak tauge. Konsentrasi yang
di gunakan yaitu 0% (kontrol), 2, 4, 6, 8 dan
10%. Ekstrak tauge 2% yaitu 2 ml ektrak
Pengambilan Sample
tauge ditambah 10 ml isolat mikroalga
Sampel diambil dari kolam ikan yang
dengan penambahan air kolam steril sampai
berlokasi di Desa Langaleso Kecamatan
volume 100 ml. Konsentrasi 4, 6, 8, dan 10%
Dolo Kabupaten Sigi Biromaru. Sebelum
diambil ekstrak tauge 4, 6, 8 dan 10 ml lalu
pengambilan sampel, dilakukan pengukuran
ditambah 10 ml isolat mikroalga dengan
fisik lingkungan yaitu pengukuran suhu, pH
penambahan masing-masing air kolam steril
dan salinitas. Sampel diambil berupa air
sampai volume 100 ml. Untuk kontrol 0%
kolam yang berwarna hujau sebanyak 5 ml
tanpa perlakuan ekstrak tauge.
menggunakan pipet mikro dan dimasukkan
ke tabung falcon yang telah berisi media
Setiap perlakuan dilakukan ulangan
sebanyak
keseluruhan
3
kali,
perlakuan
sehingga
terdiri
AF6 45 ml. Tabung falcon yang berisi
jumlah
dari
18
sampel air kolam kemudian dibawa ke
perlakuan. Pengamatan dilakukan setiap 24
laboratorium
jam dengan parameter kekeruhan atau
selanjutnya.
kepadatan sel mikroalga dengan membaca
Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge
(Silvia Imelda dkk)
150
untuk
dilakukan
tahapan
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
Prihantini
Isolasi dan Identifikasi
Sampel air kolam diambil sebanyak 1
(2007)
konsentrasi
dan
dengan
media
memodifikasi
alami.
Tauge
ml lalu ditumbuhkan diatas media AF6 agar
ditimbang sebanyak 100 gr, dan dicuci di
dengan metode sebar selama 7 hari. Isolat
bawah air mengalir sampai bersih. Tauge
yang tumbuh lalu diambil satu titik dan
direndam menggunakan 500 ml aquadest
digoreskan secara berulang- ulang dengan
(mendidih) selama 1 jam. Setelah dingin, air
teknik Colony Pickup sampai monokultur
rebusan tauge berupa
dan diidentifikasi menggunakan buku Fresh
menggunakan kertas saring agar terpisah
Water Algae Identification and Use as
dari ampas tauge. Selanjutnya, ekstrak tauge
Bioindicators (Edward and David, 2010).
disterilisasi secara bertahap (tyndalisasi)
Uji pigmen dilakukan dengan kultur dambil
pada suhu 100oC selama 1 jam, dilakukan
sebanyak 1,5 ml dan dimasukkan kedalam
tiga kali berturut-turut dengan selang waktu
tube lalu dipisahkan antara biomassa dan
24 jam.
filtrat dengan disentrifuse selama 30 menit,
o
Kultivasi
ekstrak disaring
mikroalga
diaerasi
kecepatan 3000 rpm pada suhu 30 C.
menggunakan aerator dengan pencahayaan
Ektraksi berdasarkan modifikasi metode
lampu TL 36 watt (intensitas cahaya 1000-
yang digunakan oleh Naviner et al (1999).
4000
Biomassa yang didapat dikeringkan dalam
Pengukuran
oven selama 24 jam sampai kering pada
dilakukan selang waktu 24 jam. Kultur
suhu
±
90oC.
laju
dkk.,
2014).
pertumbuhan
kultur
diambil sebanyak 3 ml lalu dimasukan dalam
metanol
kuvet dan mengukur kepadatan sel pada
sebanyak 1 mluntuk melihat pigmen yang
spektrofotometer dengan panjang gelombang
dihasilkan
(λ)
kemudian
dari
jenis
yang
(Susilaningsih
telah
dikeringkan
Biomassa
lux)
diberi
mikroalga
yang
680
nm.
Data
pertumbuhan
sel
diisolasi. Isolat digoreskan kembali pada 6
menggunakan kurva standar sebagai acuan
buah cawan media AF6 padat untuk
untuk melihat pertumbuhan sel berdasarkan
diperbanyak sampai hijau lalu digerus dan
nilai absorbansi.
dipindahkan ke media AF6
diaklimatisasi
kemudian
cair lalu
dipindahkan
HASIL
kemedium perlakuan.
1. Isolasi dan Identifikasi
Isolasi dan identifikasi mikroalga di
bawah mikroskop pada perbesaran 40x10
Pembuatan Media Ekstrak Tauge
Pembuatan
medium
ekstrak
medium
tauge
tampak memiliki morfologi sel berbentuk
pertumbuhan
mengacu
bulat kecil dan berwarna hijau. Morfologi
pada
bentuk sel tersebut sesuai dengan morfologi
Kultivasi Mikroalga Isolat Lokal Pada Medium Ekstrak Tauge
(Silvia Imelda dkk)
151
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (2) : 148 – 157 (Agustus 2018)
sel Chlorella Menurut Edward and David
2. Kultivasi
(2010).
Selama
proses
kultivasi,
kultur
Chlorella menyebabkan perubahan warna
pada media kultur dari masing-masing
konsentrasi. Perubahan warna pada kultur
menunjukkan
kepadatan
sel
Chlorella
mengalami peningkatan. Warna pada media
Pengamatan morfologi sel Chlorella (a) Morfologi sel
pada pengamatan mikroskop perbesaran 40x10, (b)
bentuk selChorella menurut Edward dan David
(2010).
juga
menunjukan
umur
kultur
serta
kandungan klorofil dari Chlorella. Warna
Chlorella memiliki bentuk sel bulat,
kultur hari ke-0 tidak menunjukan adanya
kecil dan memiliki diameter sel