KODE ETIK PROFESI HAKIM MENURUT HUKUM IS
KODE ETIK PROFESI HAKIM MENURUT HUKUM ISLAM
Samud
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon Email: samud_iaincrb@ymail.com
Abstrak
Hakim sebagai salah satu aparat penegak hukum (Legal Aparatus) sudah memiliki kode etik sebagai standar moral atau kaedah seperangkat hukum formal. Namun realitanya para kalangan profesi hukum belum menghayati dan melaksanakan kode etik profesi dalam melaksanakan profesinya sehari-hari. Hal ini terlihat dari banyaknya yang mengabaikan kode etik profesi, sehingga profesi ini tidak lepas mendapat penilaian negatif dari masyarakat. Kode etik tampaknya belum bisa dilaksanakan dan nilai-nilai yang terkandung belum bisa diaplikasikan oleh mengembannya sendiri. Kode etik profesi hakim sejalan dengan nilai- nilai dalam sistem etika Islam. Etika hukum Islam dibangun di atas empat nilai dasar yaitu pertama, kebenaran yaitu adanya konsep kebenaran menjadikan manusia percaya untuk berbuat baik karena taat akan hubungan makhluk dan khaliq. kedua, keadilan yaitu adanya penyemarataan (Equalizing) dan kesamaan (leveling) hak dalam bidang hukum. Ketiga, kehendak bebas yaitu manusia walaupun dibatasai oleh norma-norma yang ada tetapi mempunyai kehendak bebas/kebebasan (free will). Keempat, pertanggung jawaban yaitu sebagai tuntutan dari kehendak bebas yaitu adanya pertangungjawaban sebagai batasan dari apa yang diperbuat manusia dan harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat.
Kata Kunci: Etika, Hakim, Hukum Islam
Abstract
Judge as one of law enforcement officers (Legal Apparatus) has a code of ethics as a set of moral standards or formal legal principles. But in reality, the legal profession is not aspired and far from implementing a code of ethics in carrying out day-to-day profession. This is evident from many who ignore the code of professional conduct, so that the profession is not loose received a negative assessment from the community. The code of ethics does not seem feasible and contained values can not be applied to carry it alone. Code of ethics of judges in line with the values of the Islamic ethical system. Ethics Islamic law is built on four basic values: first, the truth that is the concept of truth made people believe to be good because it would obedient creatures and khaliq relationship. Second, justice that is the equalizing and similarity (leveling) rights in the field of law. Third, although human free will is limited in the norms that exist but have the free will/freedom (free will). Fourth, accountability ie as the demands of the free will that is the accountability as the limit of what the human being and should be accounted for both the world and the Hereafter.
Keywords: Ethics, judge, Islamic law
Pendahuluan
banyaknya yang Perkembangan
terlihat
dengan
mengabaikan kode etik profesi, sehingga mengimplikasikan kepada tuntutan-tuntutan
profesi
profesi ini tidak iepas mendapat penilaian norma etik yang melandasi persoalan
negatif dari masyarakat. Khusus berkenaan profesional. 1 Namun hal tersebut tidak bisa dengan pemutusan perkara di pengadilan
sempuma karena sifat profesi yang terbatas, yang dirasa tidak memenuhi rasa keadilan khusus dan unggul, maka bukan tidak
dan kebenaran maka hakimlah yang kena, mungkin
dan apabila memenuhi harapan masyarakat penyalahgunaan terhadap profesi yang
akan terjadi
gejala-gejala
maka hakimlah yang mendapat sanjungan. dimiki. yang seharusnya dengan penguasaan
Dengan kata lain masyarakat memandang dan penerapan disiplin ilmu hukum dapat
wajah peradilan sangat ditentukan dan diemban untuk menyelenggarakan dan
dipengaruhi oleh sikap atau perilaku hakim. menegakkan keadilan di masyarakat
Sebagai contoh atas adanya hakim yang Pada era reformasi sekarang ini yang
melakukan Kolusi Korupsi dan Nepotisme disertai krisis multidimensi di segala bidang
(KKN) dan dibuktikan dengan data di antaranya dalam bidang hukum. timbul
Transparansi Intemasional (TI) dan Catatan keprihatinan publik akan kritik tajam
Political Economi Risk Concultanty Ltd. sehubungan dengan
(PERC) 4 yang membuktikan bahwa korupsi penegakan hukum di Indonesia, dengan
curat
marutnya
di lembaga peradilan sebagai urutan ketiga adanya penurunan kualitas hakim dan
setelah lembaga kepolisian dan Bea Cukai dan pengabaian terhadap kode etik, serta tidak
urutan lima besar di dunia. 5 Berdasarkan hasil adanya konsistensi. arah dan orientasi dari
penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW). 6 penegak hukum itu sendiri. Hal ini menyebabkan tidak adanya ketidakpastian
Etika
Pertanggungjawaban Hakim
dan ketidakadilan hukum, Dan pihak yang
Terhadap Amal Manusia
sering disalahkan adalah aparat penegak
Pengertian Hakim
hukum itu sendiri, yang terdiri dari Hakim,
Hakim berasal dari kata – ﻢﻜﺤﯾ – ﻢﻜﺣ
Jaksa, Pengacara dan Polisi. 2 ﻢ ﻛ ﺎ ﺣ : sama artinya dengan qodh’i yang Hakim 3 sebagai salah satu aparat
berasal dari kata ض ﺎﻗ – ﻰﻀﻘﯾ – ﻰﻀ ﻗ artinya penegak hukum (Legal Aparatus) yang
memutus. Sedangkan menurut bahasa sudah memiliki kode etik sebagai standar
adalah orang yang bijaksana atau orang moral atau kaedah seperangkat hukum
perkara dan formal. Namun realitanya para kalangan 7 menetapkannya. Adapun
yang
memutuskan
pengertian profesi hukum belum menghayati dan
menurut syar'a yaitu orang yang diangkat melaksanakan kode etik profesi dalam
oleh kepala negara untuk menjadi hakim melaksanakan
profesinya
sehari-hari,
dalam menyelesaikan gugatan, perselisihan- perselisihan dalam bidang hukum perdata
1 Priyo Utomo, Etika Dan Profesi, cet. 1
oleh karena penguasa sendiri tidak dapat
(Jakarta: Gramedia, 1992), 1. 2 Semua masing-masing mempunyai tugas
4 Wasingatu Zakiyah,dkk, Menyingkap Tabir yang saling tergantung dan saling melengkapi seperti
mafia Peradilan , cet. 1 (Jakarta: ICW, 2002), 9. hakim, yang memutuskan perkara. Jaksa, duduk
laporan Transparansi sebagai wakil dari kepentingan umum sebagai
5 Berdasarkan
Internasional (T I) yang setiap tahunnya menerbitkan penuntut. Pengacara, sebagai wakil rakyat yang
hasil survei Corruption Perseption Indek sejak tahun terkena tuduhan dan polisi yang melakukan
1998 sampai sekarang. lihat Wasingatu Zakiyah dkk, pemeriksaan
atau penyilidikan
yang
akan
Menyingkap Tabir. , 11.
dicantumkan dalam BAP sebelum kepengadilan. 6 Indonesia Corruption Watch (ICW), lahir 3 Hakim
pada tanggal 21 Juni 1998di tengah-tengah gerakan mempunyai pengetahuan tentang masalah-masalah
reformasi yang menghendaki pemerintahan i yang yang tinggi nilainya, Dalam literatur Islam istilah
menghendaki pemerintahan ebas dari KKN, lihat hakim sering disebut dan digunakan untuk filosof.
Wasingatu Zakiyah dkk, Menyikap Tabir, 245. lihat Ensiklopedia Indonesia (Jakarta: Gramedia
7 Muhammad Salam Madkur, Al-Qada Fil 1983), 1208.
Islam (ttp : tt), 11.
menyelesaikan 8 tugas peradilan, diidentikkan dengan keputusan hakim. Oleh sebagaimana Nabi Muhammad SAW telah
karena itu, pencapaian penegakkan hukum mengangkat
dan keadilan terletak pada kemampuan dan menyelesaikan sengketa di antara manusia
qoth’i
untuk
bertugas
dalam merumuskan di tempat-tempat yang jauh, sebagaimana ia 13 keputusan yang mencerminkan keadilan.
kearifan
hakim
telah melimpahkan wewenang ini pada Adapun pengertian qad’a sendiri ada
sahabatnya. 14 Hal ini terjadi pada sahabat dan beberapa makna yaitu: terus berlanjut pada Bani Umayah dan Bani
a. Menyelesaikan seperti dalam Firman Abbasiah, diakibatkan dari semakin luasnya
Allah:
wilayah Islam dan kompleknya masalah َﻚ ۡﯿَﻠَﻋ ۡﻚ ِﺴ ۡﻣَأ ِﮫ ۡﯿَﻠَﻋ َﺖ ۡﻤَﻌ ۡﻧَأَو ِﮫ ۡﯿَﻠَﻋ ُﱠ ٱ َﻢَﻌ ۡﻧَأ ٓيِﺬﱠﻠِﻟ ُلﻮُﻘَﺗ ۡذِإَو yang terjadi pada masyarakat, sehingga
ﻰَﺸ ۡﺨَﺗَو ِﮫﯾِﺪ ۡﺒُﻣ ُﱠ ٱ ﺎَﻣ َﻚِﺴۡﻔَﻧ ﻲِﻓ ﻲِﻔ ۡﺨُﺗَو َﱠ ٱ ِﻖﱠﺗٱ َو َﻚَﺟ ۡو َز diperlukan
ا ٗﺮَطَو ﺎَﮭ ۡﻨﱢﻣ ٞﺪ ۡﯾَز ٰﻰَﻀَﻗ ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ُۖﮫٰ َﺸ ۡﺨَﺗ نَأ ﱡﻖَﺣَأ ُﱠ ٱ َو َسﺎﱠﻨﻟٱ menyelesaikan perkara yang terjadi.
hakim–hakim
untuk
ِج َٰو ۡزَأ ٓﻲِﻓ ٞجَﺮَﺣ َﻦﯿِﻨِﻣ ۡﺆُﻤ ۡﻟٱ ﻰَﻠَﻋ َنﻮُﻜَﯾ َﻻ ۡﻲَﻜِﻟ ﺎَﮭَﻜَٰﻨ ۡﺟﱠو َز Hakim sendiri adalah pejabat
٣٧ ٗﻻﻮُﻌ ۡﻔَﻣ ِﱠ ٱ ُﺮ ۡﻣَأ َنﺎَﻛَو ۚا ٗﺮَط َو ﱠﻦُﮭ ۡﻨِﻣ ْا ۡﻮ َﻀَﻗ اَذِإ ۡﻢِﮭِﺋٓﺎَﯿ ِﻋ ۡدَأ peradilan negara yang diberi wewenang oleh
“Maka tatkala Zaid telah mengakhiri undang-undang 10 untuk mengadili.
terhadap Istrinya Sedangkan
keperluan
(menceraikannya), Kami kawinkan kamu kekuasaan kehakiman adalah penegak
dalam
Undang-undang
dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi hukum dan keadilan wajib menggali,
orang mukmin untuk (mengawini) isteri- mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum
isteri anak-anak angkat mereka, apabila
anak-anak angkat itu telah menyelesaikan sebagai pejabat Negara yang diangkat oleh
yang hidup di masyarakat. 11 Hakim adalah
keperluannya daripada isterinya. dan kepala Negara sebagai penegak hukum dan
adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi”. keadilan
(Q.S. Al-Ahzab: 37)
menyelesaikan permasalahan yang telah diembannya menurut Undang-undang yang
b. Menunaikan dalam firman Allah berlaku.
ِﻞ ۡﻀَﻓ ﻦِﻣ ْاﻮُﻐَﺘ ۡﺑٱ َو ِض ۡرَ ۡﻷٱ ﻲ ِﻓ ْاوُﺮِﺸَﺘﻧﭑ َﻓ ُة ٰﻮَﻠﱠﺼﻟٱ ِﺖَﯿ ِﻀُﻗ ا َذ ِﺈ َﻓ Hakim merupakan unsur utama di
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka dengan pengadilan itu sendiri. Kebebasa
dalam pengadilan. 12 Bahkan ia “identik”
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan kekuasaan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah diidentikkan dengan kebebasan hakim.
kehakiman
seringkali
banyak-banyak supaya kamu beruntung”. Demikian halnya, keputusan pengadilan
(Q.S. Al-Jumu’ah: 10)
8 Tengku Muhammad Hasbi Ash Sidiqi,
c. Menghalangi atau mencegah yang artinya
Peradilan dan Hukum Acara Islam , cet. 1 (Semarang
hakim bisa melaksanakan amar ma'ruf
: PT Pustaka Rizki Putera, 1997), 39. 9 Muhammad Salam Madkur, Al-Qada Fil
nahi munkar, menolong yang teraniaya
Islam ., 11.
dan menolak kezoliman yang merupakan
10 Mengadili diartikan sebagai serangkaian
kewajiban.
tindakan hakim untuk menerima, memeriksa dan memutus perkara berdasarkan asas bebas, jujur dan
Pengertian Tanggung Jawab Hakim
tidak memihak di sidang pengadilan dalam hal dan menurut tata cara yang diatur dalam undang-
Sebagaimana telah dijelaskan dalam
undang.lihat Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981
landasan teori, etika adalah gambaran umum
Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Pasal 1 (1)
rasional mengenai hakikat, dasar perbuatan
11 Ketentuan ini dimaksudkan agar putusan
dan keputusan secara moral diperintahkan
hakim sesuai dengan hukum dan rasa keadilan
dan dilarang, serta membedakan mana yang
masyarakat. lihat Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman beserta penjelasannya, Pasal 28 Ayat (1)
13 Cik Hasan Bisri, Peradilan Agama di 12 Cik Hasan Bisri, Peradilan Agama di
Indonesia , 180.
Indonesia , cet. 2 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 14 Tengku Muhammad Hasbi ash Shidiqi, 1998), 180.
Peradilan dan Hukum Acara Islam, 33-34.
baik 17 dan mana yang buruk. Pada rakyat". Dalam konsepsi Islam manusia pembahasan ini menunjukkan dimensi etika
diposisikan sebagai makhluk Theomorfis pertanggungjawaban
yaitu makhluk dengan potensi yang dimiliki manusia mempunyai pengertian untuk apa
hakim
terhadap
serta berbuat menyerupai sifat-sifat Tuhan. dan
Kegiatan moral, spiritual, dan keduniaan mempertanggungjawabkan
diintegrasikan untuk perbuatannya sebagai bagian yang tidak
direfleksikan secara bersama dengan dapat terpisahkan dari amal perbuatan.
kebebasannya. Kebebasan yang dapat Untuk apa hakim harus ada tanggung jawab
dipertanggungjawabkan, artinya kebebasan terhadap hukum dan masyarakat. 15 mutlak yang ada batasan terhadap dirinya
Tanggung jawab dapat dibedakan
dan orang lain.
atas tiga jenis, yaitu tanggung jawab moral, Dalam al-Qur'an dijelaskan: tanggung jawab hukum, dan tanggung jawab
َﻦﯿِﻠِﻔ َٰﺳ َﻞَﻔ ۡﺳَأ ُﮫَٰﻧ ۡدَد َر ﱠﻢُﺛ ٤ ٖﻢﯾِﻮ ۡﻘَﺗ ِﻦَﺴ ۡﺣَأ ٓﻲِﻓ َﻦ َٰﺴﻧِ ۡﻹٱ ﺎَﻨ ۡﻘَﻠَﺧ ۡﺪَﻘَﻟ teknis profesi. Tanggung jawab moral
ٖنﻮُﻨ ۡﻤَﻣ ُﺮۡﯿَﻏ ٌﺮ ۡﺟَأ ۡﻢُﮭَﻠَﻓ ِﺖ َٰﺤِﻠ ٰﱠﺼﻟٱ ْا ﻮ ُﻠ ِﻤ َﻋ َو ْا ﻮ ُﻨ َﻣ ا َء َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ﱠﻻ ِإ ٥ adalah tanggung jawab sesuai dengan nilai-
٦ nilai dan norma-norma yang berlaku dalam
“Yang menguasai di hari Pembalasan. lingkungan
Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan bersangkutan, baik bersifat pribadi maupun
hanya kepada Engkaulah Kami meminta bersifat kelembagaan bagi suatu lembaga
pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang yang merupakan wadah para aparat
lurus”. (Q.S. At-Tin: 4-6) bersangkutan. Sementara tanggung jawab hukum diartikan sebagai tanggung jawab
Ungkapan di atas menunjukkan yang menjadi beban aparat untuk dapat
manusia harus melaksanakan tugasnya dengan tidak
bahwa
amal
dipertanggungjawabkan dibawah hukum, melanggar rambu-rambu hukum. Sedangkan
manusia, masyarakat dan Tuhan. Manusia tanggung jawab teknis profesi merupakan
adalah makhluk yang memiliki sifat tuntutan bagi aparat untuk melaksanakan
tanggungjawab karena ia memiliki untuk tugasnya secara profesional sesuai dengan
memilih secara sadar. Sadar melakukan kriteria teknis yang berlaku dalam bidang
berarti sadar akan konsekuensinya yang profesi yang bersangkutan, baik bersifat
ditimbulkan. Secara normatif perbuatan umum maupun ketentuan khusus dalam
manusia telah digariskan dalam al- Qur'an, lembaganya. 16 dalam bahasa arab di sebut amal (ﻞ ﻤﻋ)
Pertama perlu di pahami tentang berikut penjelasan-penjelasannya. Sehingga konsep manusia dan kebebasan untuk
menunjukkan bahwa tidak ada sedikitpun memahami kehendak bebas manusia. Secara
manusia yang lepas dari "penglihatan" fhilosofis
Allah. Manusia akan memperoleh akibat mengenai manusia, Plato mengatakan: 18 dari apa yang diperbuatnya, Karena itu
ada beberapa
pandangan
"Manusia adalah jiwa atau pribadinya",
dapat terpisahkan dari etika sedangkan John Murray "Manusia adalah 19 pertanggung jawaban.
tidak
pelaku bukan pemikir" serta John Dewey Kontek profesi hakim, hakim Mengatakan "Manusia adalah wakil dari
sebagai profesi yang istimewa dan terhormat (Offilium Nobille) dalam menjalankan tugasnya, karena berupaya merumuskan dan
17 Hardono Hadi, Jati Diri Manusia 15 Hardono
Berdasarkan Filsafat Organisasi Whitehead, Op cit, Berdasarkan
Hadi, Jati
Diri Manusia
(Yogyakarta: Kanisius, 1966), 32.
Manusia Pembentuk 16 Iskandar Kamil, “Kode Etik Profesi
18 Musa Asy'ari,
Kebudayaan Dalam Al-Qur'an (Yogyakarta: LESFI, Hakim,” dalam Pedoman Perilaku Hakim (Code of
Conduct), Kode Etik Hakim dan Makalah Berkaitan
Manusia Pembentuk (Mahkamah Agung RI, 2006), 1
19 Musa Asy'ari,
Kebudayaan Dalam Al-Qur'an , 90.
menggali nilai-nilai
terdapat pula ketentuan yang mengatur menyelami perasaan hukum dan rasa
hukum
dengan
secara khusus mengenai tanggung jawab keadilan di masyarakakat. Sehingga
profesi Hakim Agung, yaitu Undang- merupakan suatu perbuatan yang dilandasi
Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang etika yang harus di pertanggungjawabkan
Mahkamah Agung.
atas gagasan dan tindakannya baik terhadap Kode etik sebagai perwujudan nilai dirinya,
etika yang merupakan pengontrol moral dan Bertanggung jawab terhadap dirinya berarti
standar moaral serta kaidah seperangkat memberikan pelayanan hukum berdasarkan
hukum formal bagi aparat penegak hukum integritas
(Legal Aparatus ). Sebagaimana yang profesionalisme.
tertuang dalam kode etik pasal 1-2 yaitu: terhadap masyarakat berarti dalam wujud
Bertanggung
jawab
merupakan aturan tertulis untuk dijadikan pemberian
pedoman tingkah laku (Code of Conduct) mengandung nilai keadilan dan kebenaran.
putusan-putusan
yang
hakim Indonesia, baik dalam menjalankan Serta tanggung jawab terhadap Tuhan
tugas profesinya untuk mewujudkan adalah tanggung jawab moral atas tindakan
keadilan dan kebenaran maupun dalam sekecil apapun (zarrah). Tanggung jawab
pergaulan sebagai anggota masyarakat yang ini merupakan konsekuensi dari aksioma
harus memberikan contoh dan suri tauladan kehenddak bebas manusia yang dibatasi
dalam kepatuhan dan ketaatan kepada konsep tanggung jawab di hadapan Tuhan.
hukum. 20
Beberapa peraturan perundang- Dalam Islam, kode etik merupakan undangan yang memiliki kaitan dengan
etika religius yang menggambarkan prinsip- hakim dan peradilan mencantumkan dan
prinsip secara moral diperintahkan atau mengatur pula hal-hal seputar tanggung
dilarang. Secara spesifiknya dari al-Qur'an jawab hukum profesi hakim.
di wujudkan secara sistematis dalam bentuk Undang-Undang Nomor 4 Tahun
hukum-hukum moralitas dan etika, yang 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
kemudian dikembangkan dari akar konsepsi- mencantumkan beberapa tanggung jawab
konsepsi al-Qur'an tentang manusia dan profesi yang harus ditaati oleh hakim, yaitu:
kedudukannya di muka bumi.
a. Bahwa hakim
wajib
menggali,
mengikuti, dan memahami nilai-nilai
Tujuan Kode Etik
hukum dan rasa keadilan yang hidup Tujuan dari kode etik sendiri adalah dalam masyarakat (Pasal 28 ayat (1));
sebagai alat Pembinaan dan pembentukan
b. bahwa dalam mempertimbangkan berat karakter, Pengawasan tingkah laku dan ringannya
sebagai sarana kontrol sosial serta mencegah memperhatikan pula sifat yang baik dan
campur tangan ekstra yudicial, Sehingga jahat dari terdakwa (Pasal 28 ayat (2));
mencegah timbulnya kesalah pahaman dan dan
konflik antar sesama anggota, masyarakat
c. bahwa hakim wajib mengundurkan diri dan memberikan jaminan peningkatan dari
dan kemandirian hubungan keluarga sedarah atau semenda
fungsional serta menumbuhkan kepercayaan sampai derajat ketiga, atau hubungan 21 masyarakat terhadap lembaga peradilan .
suami isteri meskipun telah bercerai, Tetapi terjadinya perbuatan immoral hakim dengan ketua, salah seorang Hakim
diakibatkan kurangnya pemahaman agama Anggota, Jaksa, Advokat, atau Panitera
penfsiran-penafsiran (Pasal 29 ayat (3)).
maka
diperlukan
terhadap ajaran tersebut sehingga bisa Selain
peraturan
perundang-
undangan yang menguraikan tanggung
20 Pasal 1 Ayat (1-2), Kode Etik Profesi
jawab profesi hakim sebagai penyelenggara
Hakim Indonesia.
kekuasaan kehakiman secara umum,
21 Pasal 2 Ayat (1-4) Kode Etik Profesi Hakim Indonesia 21 Pasal 2 Ayat (1-4) Kode Etik Profesi Hakim Indonesia
pelaksanaan kode etik dalam mewujudkan jiwa manusia dalam bentuk batin dan hukum
tujuan hukum baik hukum positif maupun melihat sebagai perbuatan yang berakibat
hukum Islam terhadap kehormatan diri dan pada lahir. Hal ini menjadikan hakim faham
profesi hakim (ض ﺮ ﻋ ), gagasan hakim (ﻞ ﻘ ﻋ ), akan profesinadikan hakim faham akan
etika dan moralitas dalam agama ( ﻦﯾد, ) profesintidak terpisahkan dari etika dan
pemenuhan nafkah hidup sebagai profesi merupakan aktivitas yang mempunyai
(ل ﺎ ﻤ ﻟ ) serta jiwa yang diwujudkan dalam struktur
tindakan (ﺲ ﻔﻧ). Sehingga apabila hakim pemahaman masyarakat.
dapat melaksanakan etika yang memenuhi Tujuan Islam tersebut terwujud
aturan seperti di atas, maka setidaknya akan dalam tujuan hukum Islam (syari'ah), yang
menghilangkan image jelek terhadap hakim tujuan tersebut dapat dilihat dari sisi
sendiri dan kembali memandang peradilan manusia (hakim) dan tujuan dari adanya
sebagai benteng penegak keadilan dan hukum atau aturan (kode etik) yang
kebenaran. Adapun terjadinya perilaku semuanya untuk mewujudkan kemaslahatan.
hakim yang jauh dari nilai-nilai moralitas Kemaslahatan dalam tujuan kehidupan
mengharuskan adanya pemahaman terhadap manusia yaitu mencapai kebahagiaan dan
struktur fundamental peran hakim dan mempertahankannya. Dalam kaedah ushul
yang harus fiqh ditegaskan:
eksistensinya
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Secara filosofis, tujuan akhir profesi Dalam kaedah lain:
hakim adalah ditegakkannya keadilan. Cita
23 ﺔﺤﻠﺼﻤﻟا ﺐﻠﺟ ﻰﻠﻋ مﺪﻘﻣ ةﺪﺴﻔﻤﻟاءرد hukum keadilan yang terapat dalam das “Menghindari kerusakan lebih diutamakan
sollen (kenyataan normatif) harus dapat dan diprioritaskan dari pada mengambil
diwujudkan dalam das sein (kenyataan kemaslahatan”
alamiah) melalui nilai-nilai yang terdapat dalam etika profesi. Salah satu etika profesi
Dengan demikian adanya peraturan yang telah lama menjadi pedoman profesi tersebut
ini sejak masa awal perkembangan hukum kemaslahatan dan mencegah akan adanya
adalah untuk
menciptakan
dalam peradaban manusia adalah The Four kerusakan. Sedangkan dari pembuat hukum
Commandments for Judges dari Socrates. (syari'ah) dapat diketahui melalui penalaran
Kode etik hakim tersebut terdiri dari empat induktif atas sumber-sumber naqli baik al- 24 butir di bawah ini.
Qur'an maupun sunnah. Yang dilihat dari sebuah jaminan terhadap kepentingan dari
Aplikasi Kode Etik Profesi Hakim
profesi hakim yang memiliki kode etik
Indonesia
terhadap kepentingan umum, khususnya
Kode etik Hakim Indonesia
kepentingan manusia atas kebutuhan hidup Kode etik profesi hakim merupakan dari profesi hakim sendiri sebagai suatu
kumpulan asas-asas atau nilai moral yang profesi dalam mewujudkan maqasid al-
disepakati oleh anggota hakim dan harus di Syari'ah, yang salah satunya mencari nafkah
laksanakan agar tidak terjebak kepada (daruri), pemenuhan kepentingan hukum
pelanggaran norma, maka dibentuklah kode untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran
etik sebagai pengarah kesadaran moral di (Haziyyi) dan terwujudnya etika moralitas
dalam organisasi profesi hakim. Hal ini hakim atas adanya kode etik (tahsini),dan
terwujud dalam sifat-sifat hakim yang kemudian apa yang dinamakan konsep
24 Suyuthi, Wildan. “Etika Profesi, Kode 22 Juhaya S Praja, Filsafat Hukum Islam
Etik, dan Hakim dalam Pandangan Agama” dalam (Bandung: Universitas Islam Bandung, 1995), 100.
Pedoman Perilaku Hakim (Code of Conduct), Kode 23 Juhaya S Praja, Filsafat Hukum Islam,
Etik Hakim dan Makalah Berkaitan . (Jakarta: 100.
Mahkamah Agung RI, 2006), 29.
dikenal dengan "Panca Dharma Hakim"
perkara, sampai pada yaitu kartika, cakra, candra, sari, dan tirta,
pemeriksaan
keluarnya putusan yang benar-benar yang menempatkan sifat percaya dan taqwa
memuat alasan yang jelas, sistematis, serta kepada Tuha yang Maha Esa, memusnahkan
dipertanggungjawabkan kebatilan, kezaliman dan ketidakadilan,
dapat
(accountability). Kedua, memposisikan para memiliki sifat bijaksana dan berwibawa,
pihak dalam keadaan sama tidak memihak berbudi luhur dan tidak tercela, serta bersifat
salah satu pihak. Ketiga harus berbuat jujur. Pengertian ini menjadikan kode etik
sopan, tegas dan bijaksana dalam memimpin merupakan suatu keyakinan religius tertentu
persidangan baik ucapan maupun perbuatan. (I'tiqadat) untuk di amalkan dan bukan
kewibawaan dan pengetahuan belaka, karena mempunyai
Keempat, menjaga
kehidmatan persidangan antara lain serius peranan dalam bentuk batiniyah yang
dalam memeriksa dan tidak melecehkan berkaitan dengan pelaksanaan hukum
para pihak. Kelima, bersungguh-sungguh (Syari'ah) dalam etika profesi hakim.
mencari kebenaran dan keadilan. Sehingga etika merupakan moralitas sebagai
Dalam persidangan hakim harus dorongan jiwa yang diwujudkan dalam
memproses segala perkara yang diajukan melaksanakan profesi hakim.
dan menyelesaikan sengketa antara pihak Untuk
tersebut demi terciptanya kedamaian implementasi kode etik profesi hakim dalam
melihat relevansi
dan
diantara manusia. Dalam undang-undang penegakan hukum yang sesuai dengan etika
disebutkan: hakim membantu para pencari Islam, maka akan dipaparkan beberapa hal
keadilan dan berusaha mengatasi segala melalui analisa beberapa pasal terutama bab
hambatan dan rintangan untuk dapat
II karena merupakan hukum materiilnya. tercapainya peradilan yang sederhana, cepat Profesi hakim adalah profesi yang
dan biaya ringan. 27 Dalam Islam dijelaskan mempunyai tugas menyelesaikan setiap
hubungan hakim dengan para pihak adalah perkara yang masuk ke pengadilan atau
merupakan hubungan yang saling terkait diajukan dari piahak yang bersengketa.
(simbiosis mutualisme), sehingga hakim Sedangkan para pihak adalah orang yang
mempunyai tuntutan untuk menyelesaikan mencari perlindungan hukum terhadap
perkara. Dalam al-Qur'an dijelaskan: lembaga peradilan. Karena itu kewajiban
ۡﺖَﻐَﺑ ۢنِﺈَﻓ ۖﺎَﻤُﮭَﻨ ۡﯿَﺑ ْاﻮُﺤِﻠ ۡﺻَﺄَﻓ ْاﻮُﻠَﺘَﺘ ۡﻗٱ َﻦﯿِﻨِﻣ ۡﺆُﻤ ۡﻟٱ َﻦِﻣ ِنﺎَﺘَﻔِﺋٓﺎَط ن ِإ َو hakim untuk melindunginya. 25 Sehingga ِﺮ ۡﻣَأ ٰٓﻰَﻟِإ َءٓﻲِﻔَﺗ ٰﻰﱠﺘَﺣ ﻲِﻐ ۡﺒَﺗ ﻲِﺘﱠﻟٱ ْاﻮُﻠِﺘَٰﻘَﻓ ٰى َﺮ ۡﺧُ ۡﻷٱ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻤُﮭ ٰ َﺪ ۡﺣِإ
terlihat harus berpegang teguh pada tingkah ﱡﺐِﺤُﯾ َﱠ ٱ ﱠن ِإ ْۖآﻮُﻄِﺴ ۡﻗَأَو ِل ۡﺪَﻌ ۡﻟﭑ ِﺑ ﺎَﻤُﮭَﻨ ۡﯿَﺑ ْاﻮُﺤِﻠ ۡﺻَﺄَﻓ ۡتَءٓﺎَﻓ نِﺈ َﻓ ِۚﱠ ٱ laku yang di wujudkan dalam sikap hakim
٩ َﻦﯿِﻄ ِﺴ ۡﻘُﻤ ۡﻟٱ yang dipedomaninya. 26 “Dan kalau ada dua golongan dari mereka
yang beriman itu berperang hendaklah
Dalam Persidangan
kamu damaikan antara keduanya! tapi Pertama, dalam persidangan hakim
kalau yang satu melanggar Perjanjian harus memperhatikan azas-azas peradilan
terhadap yang lain, hendaklah yang yang berlaku dalam hukum acara peradilan,
melanggar Perjanjian itu kamu perangi yaitu: menjungjung tinggi hak para pihak
sampai surut kembali pada perintah Allah. baik dari mulai pengajuan perkara, proses
kalau Dia telah surut, damaikanlah antara persidangan, baik meliputi pembelaan diri,
keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah
25 Perlindungan disini adalah perlindungan
mencintai orang-orang yang Berlaku adil”.
hukum terhadap masyarakat (yang lemah) karena
(Q.S. Al-Hujurat:9)
dalam Undang-undang semua hak warga negara adalah
sama. Lihat
Undang-undang
Pokok
Kekuasaan Kehakiman. Nomor 4 Tahun 2004, Pasal (37) mengatakan "Setiap orang yang tersdangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum".
27 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 26 Pasal 4 Ayat (1-5) Kode Etik Profesi
Tentang Pokok-pokok Kekuasan Kehakiman, Pasal 5 Hakim Indonesia.
Ayat (2).
28 نﺎﺒﻀﻏ ﻮھو ﻦﯿﻨﺛا ﻦﯿﺑ ﻢﻜﺤﻟا ﻰﻀﻘﯾﻻ terwujud keputusan-keputusan yang benar Namun dalam arti kata hakim adalah
dan adil, bukan sekedar mengejar kepastian profesi yang bebas yang tidak boleh
Centainity ). Islam mempunyai ikatan-ikatan yang membatasi
hukum
(Legal
menetapkan prinsip keadilan untuk seluruh kewajibannya untuk menegakan hukum
umat manusia dan menjadi perhatian umat yang adil dan benar dengan cara yang jujur
walaupun terhadap musuh yang menyerang dan bertanggung jawab, tentu hal ini harus
kita hendaknya tetap berlaku adil. harus didukung oleh kondisi hakim yang
Adil di sini adil dalam konsep harus siap baik secara mental maupun sikap
yang menunjukkan seperti sikap hakim ketika memimpin
Islam
adalah
keseimbangan dalam standar keadilan yaitu persidangan harus dalam kondisi tidak
keadilan yang berlandaskan pada prinsip- marah, karena akan mempengaruhi proses
prinsip hukum yang fundamental dalam persidangan. Disamping itu dalam proses
Walaupun Islam persidangan tidak boleh adanya konspirasi
hukum
Islam.
memerintahkan keadilan secara umum tidak antara para pihak yang berperkara dengan
menentukan dalam bidang apa saja hakim atau melalui pengacara untuk
melainkan dalam bermacam urusan, karena memenangkan perkara.
keadilan adalah milik Allah sedang manusia Hal jelas dilarang oleh agama dalam
hamba Allah, oleh karena itu semua orang hadis ditegaskan:
sama tidak ada yang lebih di depan
hukum. 31 Apalagi di hadapan Tuhan, yang Di sini terlihat integritas hakim
membedakan adalah ketaqwaan. diuji apakah mampu menjungjung hukum
: م ص ﷲ ل ﻮ ﺳر لﺎ ﻗ لﺎ ﻗ : ﷲ ﻲ ﺿ ر ةﺮ ﯾﺮھ ﻰﺑا ﻦﻋ (keadilan
ﻰ ﻟا ﺮ ﻈﻨﯾ ﻦ ﻜﻟو ﻢﻜﻟاﻮ ﻣاو ﻢﻛرﻮ ﺻ ﻰ ﻟا ﺮ ﻈﻨﯾﻻ ﷲ نا mementingkan pihak tertentu, jelas–jelas ini
dan kebenaran),
apakah
32 ﻢﻜﻟﺎﻤﻋاو ﻢﻜﺑﻮﻠﻗ dilarang untuk menggunakan tugas di luar
Dari sisi nilai filosifis keadilan tujuan dan kewajiban yang seharusnya
adalah merupakan tujuan tertinggi dari mendamaikan kedua belah pihak, sesuai
penerapan keadilan, sehingga disinilah proses peradilan yang telah di tentukan.
terkandung nilai keadilan yang terdapat Dalam al-Qur'an di sebutkan :
dalm kode etik profesi hakim Indonesia. ﻞ ﺣاوا ﻻﻼ ﺣ مﺮ ﺣ ﺎﺤﻠ ﺻ ﻻا ﻦﯿﻤﻠ ﺴﻤﻟا ﻦﯿ ﺑ ﺰﺋﺎ ﺟ ﺢﻠ ﺼﻟا
Putusan-putusan hakim yang وا ﻻﻼ ﺣ مﺮ ﺣ ﺎطﺮﺷ ﻻا ﻢﮭطوﺮﺷ ﻰﻠﻋ نﻮﻤﻠﺴﻤﻟاو ﺎﻣاﺮﺣ
dikeluarkan adalah merupakan produk
hukum untuk menyelasaikan perkara, Dalam pasal ini terkandung nilai
sehingga harus tercipta putusan yang benar- kebebasan hakim dan tidak terpengaruh dari 33 benar memuat alasan yang jelas dan bisa
apa dan siapapun. Dari kebeasan ini tercipta
jawabkan, mulai kehendak bebas dari seorang manusia
dipertanggung
pemeriksaan perkara dengan tahapan (hakim) yang dianugerahi kehendak bebas
mengkualifisir dan (Free Will), yang berdasarkan aksioma
mengkonstatir,
mengkonstituir sehingga putusan tersebut kehendak bebas dari etika Islam. Kemudian
benar-benar dilandasi kejujuran dan dari kebebasan ini diharapkan akan
31 Faturrahman Djamil, Filsafat Hukum 28 Al-Hafizh Bin Hajar al-Asqolani, Bulubul
Islam, cet. 1 (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), 73.
Maram, Kitab al-Qodo, Hadis nomor 5 (Semarang: Imam Abi Husain Muslim Bin al-Hajjaj Toha Putra, tt), 315.
Ibn Muslim al-Qusyairi Annisaburi, Kitab Jami'i 29 Al-Hafizh Bin Hajar al-Asqolani, Bulubul
Asahih, Bab Tahrimi Dolmi Muslim Wakhizluhu Maram Bab al-Qodo, Hadis nomor 12 (Semarang:
Waikhtiqoruhu wadimmuhu Wai'rduhu Wamaluh, Toha Putra, tt), 317.
(Bairut: Dar al-Fikr, tt), juz 7, 11.
Abi Dawud Sulaiman bin al-'asy'as as- Pasal 25 Ayat (1) Menyatakan: Segala putusan pengadian selain harus memuat alasan dan
Sajsatani, Sunan Abi Dawud, "Bab as-Sulhu," "Kitab dasar putusan, memuat pula pasal tertentu dari al-Aqdiyah," (Bairut: Dar al-Fikr, 1414atau1994), juz
eraturan perundang-undangan yang bersangkutan 3, hlm. 295-296, hadis nomor 3594 dari Abu
atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar Hurairah.
untuk mengadili.
kepatutan. Kejujuran dalam menggali dasar- mengunjungi Baitullah sedang mereka dasar hukum baik undang-undang maupun
mencari kurnia dan keredhaan dari ketentuan lain, sehingga patut artinya sesuai
Tuhannya dan apabila kamu telah kondisi masyaakat. Dalam kosep nilai etika
menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah Islam kejujuran adalah merupakan sesutu
janganlah sekali-kali perkara yang terlahir dari kebenaran
berburu.
dan
kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena (aksioma Kebenaran).
mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat
Hubungan Sesama Hakim atau Pegawai
aniaya (kepada mereka). dan tolong- Dalam kode etik profesi hakim,
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) hakim harus menjaga kewibawaan korps
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong- yang diwujudakan dalam sikap kerjasama,
menolong dalam berbuat dosa dan kesadaran, saling menghargai dan tingkah
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada laku atau martabat yang baik baik dalam
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat dinas maupun di luar dinas serta
siksa-Nya”. (Q.S. Al-Maidah: 2) memberikan suri tauladan kepada bawahan.
Hal ini bisa dilakukan dengan saling Hakim sebagai salah satu pilar
mendiskusikan permasalahan (perkara) yang penegak
di hadapi dalam persidangan baik dengan tanggung jawab untuk saling tolong-
sesama hakim ataupun dengan para pakar menolong dalam menegakan keadilan dan
ilmu hukum sebelum membuat keputusan. kebenaran. Hal ini akan tercapai apabila
Langkah tersebut pada masa masa peradilan hakim mampu menjalin hubungan dengan
dilakukan, 35 karena komponen yang ada di bawahnya, baik
sahabat
sering
musyawarah merupakan salah satu sumber antara hakim sendiri, panitera, serta juru sita
setelah dari sumber-sumber lain tidak ada karena mempunyai kewajiban yang saling
atau telah melakukan tingkatan-tingkatan berkaitan, sebagaimana dalam sumpah dan
pengambilan dalil. Karena hakim dalam
memberikan pandangan harus rasional serta kerjasama yang harus dilakukan demi
janji di pengadilan. 34 Di sini perlunya
berdasarkan ijtihad yang ketat, maka apabila tercapainya kewajiban seorang profesi.
haruslah dengan Dalam al-Qur'an disebutkan
tidak
tercapai
musyawarah.secara jujur. Dengan demikian َﻻ َو َما َﺮَﺤ ۡﻟٱ َﺮ ۡﮭﱠﺸﻟٱ َﻻ َو ِﱠ ٱ َﺮِﺌَٰٓﻌَﺷ ْاﻮﱡﻠِﺤُﺗ َﻻ ْاﻮُﻨَﻣاَء َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ﺎَﮭﱡﯾَﺄَٰٓﯾ
musyawarah adalah merupakan salah satu ﻦﱢﻣ ٗﻼ ۡﻀَﻓ َنﻮُﻐَﺘ ۡﺒَﯾ 36 َما َﺮَﺤ ۡﻟٱ َﺖ ۡﯿَﺒ ۡﻟٱ َﻦﯿﱢﻣٓاَء ٓ َﻻ َو َﺪِﺌَٰٓﻠَﻘ ۡﻟٱ َﻻ َو َي ۡﺪَﮭ ۡﻟٱ bentuk solidaritas antara hak.
ُن ﺎ َٔ َﻨَﺷ ۡﻢُﻜﱠﻨَﻣِﺮ ۡﺠَﯾ َﻻ َو ْۚاوُدﺎَﻄ ۡﺻﭑ َﻓ ۡﻢُﺘ ۡﻠَﻠَﺣ اَذِإَو ۚﺎ ٗﻧ َٰﻮ ۡﺿِرَو ۡﻢِﮭﱢﺑﱠر Islam memerintahkan musyawarah ْاﻮُﻧَوﺎَﻌَﺗَو ْۘاوُﺪَﺘ ۡﻌَﺗ نَأ ِما َﺮَﺤ ۡﻟٱ ِﺪ ِﺠ ۡﺴَﻤ ۡﻟٱ ِﻦَﻋ ۡﻢُﻛوﱡﺪ َﺻ نَأ ٍم ۡﻮَﻗ
demi mencapai hasil yang tepat dalam ْاﻮُﻘﱠﺗٱ َو ِۚن َٰو ۡﺪُﻌ ۡﻟٱ َو ِﻢ ۡﺛِ ۡﻹٱ ﻰ َﻠ َﻋ ْا ﻮ ُﻧ َو ﺎ َﻌ َﺗ َﻻ َو ٰۖىَﻮ ۡﻘﱠﺘﻟٱ َو ﱢﺮِﺒ ۡﻟٱ ﻰ َﻠ َﻋ
membangun suatu putusan benar-benar tepat
dalam azas musyawarah dan nilai kepatutan “Hai
terwujud dalam memberikan keputusan janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar
yang akan di bebankan kepada para pihak, Allah, dan jangan melanggar kehormatan
walaupun sering terjadi diantara hakim bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)
banyak yang mengabaikan moralitas dan binatang-binatang had-ya, dan binatang-
sering terjadi pengabaian terhadap kode etik binatang qalaa-id, dan jangan (pula)
mengakibatkan Pelanggaran- mengganggu
pelanggaran tersebut sangat mengaburkan
34 Keterkaitan tugas ini karena antara hakim 35 Tingkatan pengambilan dalil pada masa dan pegawai lainnya merupakan rangkaian proses
sahabat seperti yang dilakukan oleh Khalifah Umar peradilan dari mulai pendaftaran perkara sampai pada
Bin Khatab yaitu al-Quran, as-Sunnah, dan eksekusi, maka dengan itu mereka disumpah dan
penetapan-penetapan sahabat lainnya dan apabila janji. Sejalan dengan undang-undang, sebelum
tidak ada maka melakukan musyawarah. Lihat memangku jabatan hakim, panitera, juru sita
Atiyah Musrifah, al-Qada fi al-Islam (Ttp: Syarkat untukmsing-masing lingkungan peradilan wajib
al-Ausaq, 1996), 105.
mengucapkan sumpah dan janji menurut agamanya. 36 Asy-Syura (42) : 38.
idealisme profesi hukum yang mempunyai ۥ ُﮫﱠﺑَر َﺮَﻔ ۡﻐَﺘ ۡﺳﭑ َﻓ ُﮫٰﱠﻨَﺘَﻓ ﺎَﻤﱠﻧَأ ُدۥ ُواَد ﱠﻦَظَو ۗۡﻢُھ ﺎﱠﻣ ٞﻞﯿِﻠَﻗ َو ِﺖ َٰﺤِﻠ ٰﱠﺼﻟٱ ciri-ciri
٢٤ ۩ َبﺎَﻧَأَو ۤﺎ ٗﻌِﻛاَر ۤﱠﺮَﺧَو kemanusiaan, kebenaran dan kejujuran.
pokok pengabdian
kepada
Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah Menurut Busyro Muqoddas, melemahnya
berbuat zalim kepadamu dengan meminta motivasi pengabdian tersebut terjadi ketika
kambingmu itu untuk ditambahkan kepada iman dan independensi berada dalam
kambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan keadaan krisis. 37 Ketika iman dalam kondisi dari orang-orang yang berserikat itu
kokoh, maka ia akan memancar dalam sebahagian mereka berbuat zalim kepada segala aktivitasnya. Etika Islam tidak
sebahagian yang lain, kecuali orang-orang sekedar melihat aktivitas lahir, tetapi lebih
yang beriman dan mengerjakan amal yang jauh melihat dorongan terdalam dari motif
saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini". dan (niyat) tindakan tersebut.
Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; Kode etik profesi hakim Indonesia
Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya merupakan alat pembinaan hakim dan
lalu menyungkur sujud dan bertaubat”.(Q.S. pengawasan tingkah laku hakim, 38 dengan
As-Shad: 24)
artian Profesi hakim merupakan kesatuan profesi yang diikat oleh suatu tata aturan
Dalam korp hakim yang harus tertulis dan kesadaran serta solidaritas
kerjasama yang diantara anggota korp untuk melaksanakan
dibangun
adalah
berlandaskan moral, iman dan taqwa karena kode etik profesi hakim tersebut. Yang
apabila dibangun diatas tiga nilai tersebut diharapkan saling menjaga kesolidaritasan
akan melahirkan kejujuran (amanah) dan antara hakim maupun korp sebagaimana
tanggung jawab. Dalam Islam konsep dalam tertuang dalam kode etik hakim. 39 kejujuran adalah perwujudan dari nilai
Karena dari kesolidaritasan hakim akan kebenaran yaitu jujur atas pelaksanaan janji tumbuh kejujuran dalam menegakan hukum,
terhadap pelaksanaan kode etik profesi. sehingga terjauh dari perbuatan curang baik
sehingga nilai kejujuran merupakan prinsip yang dilakukan hakim sendiri maupun
nilai dari kode etik profesi, sekaligus secara bersama-sama.
kebenaran dalam konsep Islam yaitu Dalam hadis disebutkan :
menjalankan yang hak atau diperintahkan.
40 بﺎﺴﺤﻟاةﺪﺷ ﻦﻣ ﻰﻘﻠﯿﻓ ﺔﻣﺎﯿﻘﻟا مﻮﯾ لدﺎﻌﻟا ﻰﺿ ﺎﻘﻟﺎﺑ ﻰﻋﺪﯾ Dengan demikian solidaritas korps sangat Allah swt Berfirman:
diperlukan dalam menjaga nama baik َﻦﱢﻣ ا ٗﺮﯿِﺜَﻛ ﱠنِإَو ۖۦ ِﮫِﺟﺎَﻌِﻧ ٰﻰَﻟِإ َﻚِﺘَﺠ ۡﻌَﻧ ِلاَﺆُﺴِﺑ َﻚَﻤَﻠَظ ۡﺪ َﻘَﻟ َل ﺎ َﻗ
profesi hakim karena selain harus ْا ﻮ ُﻠ ِﻤ َﻋ َو ْا ﻮ ُﻨ َﻣ ا َء َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ﱠﻻِإ ٍﺾ ۡﻌَﺑ ٰﻰَﻠَﻋ ۡﻢُﮭُﻀ ۡﻌَﺑ ﻲِﻐ ۡﺒَﯿَﻟ ِءٓﺎَﻄَﻠُﺨ ۡﻟٱ
dipertanggungjawaban terhadap masyarakat didunia yang diminta oleh Tuhan diakhirat
37 Busyro Muqoddas, “Etika Profesi: fungsi nanti. dan Prospek”, makalah Karya Latihan Hukum
Tanggung
Jawab
Sosial Hakim
(Kartikum) XV yang
diselenggarakan
oleh
Laboratorium Fakultas Hukum UII Yogyakarta,
Terhadap Hukum
Kode etik profesi hakim didalam
38 Pasal 2 Ayat (1) butir (a) dan (b), Kode
masyarakat
hakim
harus saling
Etik Profesi Hakim.
39 menghormati, menghargai, dan Pasal 4 Ayat (1-4), Kode Etik Profesi hidup Hakim Tentang hubungan sesama rekan Menyatakan
sederhana, serta dalam keluarga hakim harus
“Memelihara dan memupuk kerjasama antara sesama
menjaga keluarga dari perbuatan tercela,
rekan, memiliki rasa setia kawan, tenggang rasa, dan
menjaga ketentraman keluarga dan keutuhan
saling menghargai antara sesama rekan memiliki
keluarga dan menyelesaikan masalah
kesadaran kesetiaan, penghargaan terhadap korp
keluarga dengan norma-norma hukum
hakim secara wajar dan menjaga nama baik dan martabat rekan, baik dalam kedinasan maupun diluar
kesusilaan yang berlaku di masyarakat.
kedinasan.
Ketentuan di atas merupakan
40 Al-Hafizh Bin Hajar al-Asqolani, Bulubul
tanggung jawab hakim baik terhadap dirinya
Maram, Kitab al-Qodo, Hadis nomor 9 (Semarang:
sendiri (keluarga) maupun masyarakat.
Toha Putra, tt), 316.
Prinsip yang terkandung etika profesi di nilai yang terkandung dalam diri manusia mana tanggung jawab hakim dalam
mengenai perilaku yang telah diatur dalam melaksanakan tanggung jawabnya di tuntut 44 hukum. Sehingga hukum dipahami untuk
untuk bertanggungjawab
memenuhi kebutuhan sosial sedangkan pekerjaan, hasil serta dampak pekerjaan
terhadap
agama sebagai pengontrol dan tidak terhadap kehidupan orang lain dan
membiarkannya menyimpang dari kaidah bertanggung jawab untuk kehidupan dengan 45 norma-norma yang ditentukan oleh agama.
tidak melanggar hak orang lain. Dalam Dalam konsep Islam kesadaran Islam tanggung jawab merupakan amanah
hukum yang timbul akan menjadi sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan, artinya
amal perbuatan yang didasarkan iman, ilmu, tanggung jawab sendiri yang diwujudkan
dan amal, sehingga tanggungjawab ini dalam pola prilaku dalam hubungannya
dijadikan amanah yang harus dilakukan dengan masyarakat atau institusi, sedangkan
secara profesionalisme karena akan diminta terhadap masyarakat dengan memberikan
pertangjawabannya dan dijadikan kebutuhan hak kepada siapa saja yang menjadi haknya.
ukhrawi untuk masa depan.artinya dalam Sehingga fungsi hakim sebagai makhluk
Islam diartikan sebagai asfek transendental sosial tidak bisa terbebas dari semua
dalam beribadah, sehingga tidak sekedar tindakannya
pemenuhan keluarga dan masyarakat tetapi dipertanggungjawabkan. Karena tanggung
yang
harus
untuk ibadah.
jawab sosial adalah kaitannya dengan moral Secara teologi dan sosial hakim terhadap masyarakat. Secara moral bahwa
diberi amanah untuk menjalani profesinya perbuatan itu tidak tercela, karena apabila
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh tercela maka akan mendapatkan sanksi
Allah di samping untuk melangsungkan sosial, karena itu tanggung jawab sosial
kehidupannya secara manusiawi, karena dibarengi dengan norma sosial. 41 diakui atau tidak manusia hidup secara Dalam al-Qur'an ditegaskan: 42 bersama dan di masyarakat adanya unsur
ٗﺔَﻌَٰﻔَﺷ ۡﻊَﻔ ۡﺸَﯾ ﻦَﻣَو ۖﺎَﮭ ۡﻨﱢﻣ ٞﺐﯿِﺼَﻧ ۥ ُﮫﱠﻟ ﻦُﻜَﯾ ٗﺔَﻨَﺴَﺣ ًﺔَﻌَٰﻔَﺷ ۡﻊَﻔ ۡﺸَﯾ ﻦ ﱠﻣ yang menduduki tempat tertinggi dan ٨٥ ﺎ ٗﺘﯿِﻘﱡﻣ ٖء ۡﻲَﺷ ﱢﻞُﻛ ٰﻰَﻠَﻋ ُﱠ ٱ َنﺎَﻛَو ۗﺎَﮭ ۡﻨﱢﻣ ٞﻞ ۡﻔِﻛ ۥ ُﮫﱠﻟ ﻦُﻜَﯾ ٗﺔَﺌﱢﯿَﺳ
sebaliknya. Karena itu adanya hubungan timbal balik sebagai sosial masyarakat.
“Barangsiapa yang memberikan syafa'at Secara tidak langsung di sini terletak nilai yang baik, niscaya ia akan memperoleh
kepatutan sebagai seorang profsi hakim bahagian (pahala) dari padanya. dan
akan apa yang sebenarnya yang harus di Barangsiapa memberi syafa'at yang buruk,
lakukan. Karena putusan hakim akan niscaya ia akan memikul bahagian (dosa)
apabila menunjukan dari padanya. Allah Maha Kuasa atas
dikatakan patut
perbuatan yang tidak mengandung cacat segala sesuatu’. (Q.S. An-Nisa: 85)
bagi pengadilan melainkan sesuai dengan Dalam ayat lain 43 undang-undang. Maka nilai kepatutan ini
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung
44 Kesadaran lahir dari pengetahuan yang
jawaban)?” (Q.S. Al-Qiyammah: 36)
kemudian diperkuat oleh perilaku yang dilakukan secara terus menerus. Karena itu upaya merubah
Ayat di atas menjadikan perlunya suatu kesadaran akan dapat berhasil bila diawali
dengan suatu pengetahuan atau wawasan yang baru.
kesadaran hukum bagi hukum. Karena
Karena kesadaran adalah keinsyafan dan kadaan
keasadaran hukum adalah merupakan nilai-
mengerti sedangkan hukum peraturan yang mengikat yang diteteapkan pemerintah atau yang mengatur pergaulan dalam masyarakat atau kaidah atau
41 Asafri Jaya Bakri, patokan mengenai peristiwa. lihat. Meretas kebekuan Konsep Syari'ah Ijtihad ., 247. Menurut Syatibi, cet. 1 (Jakarta: Raja Grapindo
45 Muhammad Muslehuddin, penerj. Yudian Persada, 1996), 94. 42 Wahyudi Amin, Filsaafat Hukum Islam dan
An-Nisa (4): 85. 43 pemikiran orientalis Studi Perbandingan, Al-Qiyamah (50): 36. cet. 3 (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), 70.
akan terwujud apabila ada nilai tanggung disebut Kitab Undang-Undang Hukum jawab yang dibarengi dengan kesadaran.
Acara Pidana (KUHAP). Pasal 1 angka 8 Pada hakekatnya tanggung jawab
KUHAP menyebutkan, hakim adalah yang didasari kesadaran hukum adalah
pejabat peradilan negara yang diberi merupakan etika Islam yang dianjurkan.
wewenang oleh undang-undang untuk Karena etika menekankan keselamatan 46 mengadili. Sedangkan mengadili diartikan
individu baik di dunia maupun diakhirat, sebagai serangkaian tindakan hakim untuk sehingga adanya tanggung jawab sosial
menerima, memeriksa, dan memutus hakim terhadap hukum adalah merupakan
perkara berdasarkan asas bebas, jujur, dan untuk keselamatan individu. Maka disi jelas
tidak memihak di sidang pengadilan dalam bahwa fungsi hakim adalah mempunyai
hal dan menurut tata cara yang diatur dalam tanggung jawab terhadap masyarakat adalah 47 undang-undang.
sebagai penegak keadilan dan ketertiban Hakim memiliki kedudukan dan dalam masyarakat.
peranan yang penting demi tegaknya negara Sedangkan kewajiban dan larangan
hukum. Oleh karena itu, terdapat beberapa yang terdapat dalam kode etik adalah
nilai yang dianut dan wajib dihormati oleh merupakan kumpulan nilai-nilai atau
profesi hakim dalam moralitas dalam profesi hakim dan etika
penyandang
menjalankan tugasnya. Nilai di sini diartikan religius
sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang dilaksanakan
dalam Islam
yang
harus
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagaimana merupakan aplikasi nilai kode
lahir maupun batin. Bagi manusia, nilai etik yang sesuai dengan etika hukum Islam
dijadikan landasan, alasan, atau motivasi yang telah di bahas sebelumnya. Sehingga
dalam bersikap dan bertingkah laku, baik hakim patut untuk melaksanakan nilai-nilai
disadari maupun tidak. Nilai-nilai itu adalah tersebut.
sebagai berikut. 48
1. Profesi hakim adalah profesi yang merupakan lembaga dari proses pertanggung
Adanya komisi kehormatan adalah
merdeka guna menegakkan hukum dan jawaban hakim, namun komisi kehormatan
keadilan berdasarkan Pancasila demi ini kurang berperan karena berada dalam
terselenggaranya negara hukum Republik lembaga sendiri tidak secara independen
Indonesia. Di sini terkandung nilai yang di khawatirkan terjadi konspirasi di
kemerdekaan dan keadilan. antara hakim sendiri. Hal ini terlihat dengan
2. Selanjutnya, nilai keadilan juga tercermin masih banyaknya pelanggaran baik ringan,
hakim untuk sedang dan berat yang di lakukan oleh
dari
kewajiban
peradilan secara hakim dalam melakukan profesinya serta
menyelenggarakan
sederhana, cepat, dan biaya ringan, agar pengabaian terhadap kode etik yang
keadilan tersebut dapat dijangkau semua seharusnya menjadi pedoman. Komisi
orang. Dalam mengadili, hakim juga kehormatan ini sebenarnya merupakan
tidak boleh membeda-bedakan orang dan perwujudan dari pertanggungjawaban di
wajib menghormati asas praduga tak dunia, sebelum nanti seorang hakim harus
Kewajiban menegakkan mempertangjawabkan di akhirat.
bersalah.
tidak hanya dipertanggungjawabkan secara horizontal
keadilan
ini
Hakim sebagai Profesi Hukum di
kepada sesama manusia, tetapi juga
Indonesia
Profesi Hakim dan Karakteristiknya 46 Indonesia (a), Undang-Undang Nomor 8 Sebagai sebuah profesi
yang
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana , pasal 1
berkaitan dengan proses di pengadilan, angka 8.
47 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
definisi hakim tercantum dalam Undang-
tentang Hukum Acara Pidana , pasal 1 angka 9.
Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
48 C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil,
Hukum Acara Pidana atau yang biasa
Pokok-Pokok Etika Profesi Hukum (Jakarta: Pradnya Pramita, 1996), 46-48.
secara vertikal kepada Tuhan Yang Maha ia mempunyai hubungan darah dengan Esa.
pihak-pihak yang terlibat dalam proses
3. Hakim tidak boleh menolak untuk pemeriksaan perkara tersebut, baik memeriksa dan mengadili suatu perkara
dengan terdakwa, jaksa, penasihat yang diajukan dengan dalih bahwa
hukum, panitera, maupun sesama majelis hukumnya tidak ada atau kurang jelas. 50 hakim.
Apabila hakim
Profesi hakim sebagai salah satu kekosongan hukum karena tidak ada atau
melihat
adanya
bentuk profesi hukum sering digambarkan kurang jelasnya hukum yang mengatur
sebagai pemberi keadilan. Oleh karena itu, suatu hal, maka ia wajib menggali nilai-
hakim juga digolongkan sebagai profesi nilai hukum yang hidup dalam
luhur (officium nobile), yaitu profesi yang masyarakat. Nilai ini dinamakan sebagai
pada hakikatnya merupakan pelayanan pada nilai keterbukaan.
manusia dan masyarakat. Setiap profesi
4. Hakim wajib menjunjung tinggi kerja memiliki etika yang pada prinsipnya terdiri
sama dan kewibawaan korps. Nilai kerja 51 dari kaidah-kaidah pokok sebagai berikut. sama ini tampak dari persidangan yang
dipandang sebagai berbentuk majelis, dengan sekurang-
1. Profesi
harus
pelayanan, oleh karenanya, sifat “tanpa kurangnya terdiri dari tiga orang hakim.
pamrih” menjadi ciri khas dalam Sebelum menjatuhkan putusannya, para
mengembangkan profesi. hakim ini melakukan musyawarah secara
profesional dalam tertutup.
2. Pelayanan
mendahulukan
kepentingan pencari
keadilan mengacu pada nilai-nilai luhur. mempertanggungjawabkan segala sikap
5. Hakim harus
senantiasa
3. Pengembanan profesi harus selalu dan tindakannya. Secara vertikal berarti
berorientasi pada masyarakat sebagai ia bertanggung jawab kepada Tuhan
keseluruhan.
Yang Maha