Laporan praktikum genetika Drosophila me
Laporan Praktikum Genetika
PEMBELAHAN SEL: MITOSIS DAN MEIOSIS
Nadia Rizki Shabrina*, A. N. Latifah, F. M. Normasiwi, I. Nurazizah, M. Fitroh, M. Farhan, M. F.
Purwanto, R. D. Rachmawati, S. J. Sindhuarta, Y. Wulandari, K. Karima, L.H. Ikramani, L. Putri
Universitas Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi
Februari 2015
Abstrak
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi, karena makhluk hidup butuh bereproduksi untuk melanjutkan
keturunannya. Setiap Makhluk hidup akan bereproduksi secara langsung maupun tidak langsung. Reproduksi secara tidak
langsung dengan cara fragmentasi, sedangkan reproduksi langsung dapat dibedakan menjadi mitosis dan meiosis. Mitosis
dan meiosis hanya dilakukan oleh sel eukariot, sedangkan sel prokariot akan melakukan pembelahan biner yaitu mitosis
secara sederhana. Telah dilakukan percobaan praktikum pengamatan reproduksi sel, mitosis pada ujung akar bawang
bombay (Allium sp.) dan meiosis pada preparat awetan testis tikus (Rattus norvegicus). Berdasarkan hasil pengamatan,
ditemukan fase-fase pembelahan mitosis pada akar bawang dan bagian dari peristiwa spermatogenesis pada sel testis
tikus.
Kata kunci: Akar Allium sp.; meiosis; mitosis; spermatogenesis; testis Rattus norvegicus.
*) Kelompok 4D
1
1. Pendahuluan
Sel adalah susunan dasar terkecil dari suatu
Menurut Watson dan Crick, DNA disusun
organisme, dan semua organisme tersusun dari
oleh basa purin yaitu adenin dan guanin, dan
satu atau lebih sel. Sel yang ada sekarang
basa pirimidin yaitu timin dan sitosin. DNA juga
berasal
sebelumnya
mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat,
(Schleiden-Schwann: 1838). Setiap organisme
dan basa nitrogen yang semuanya dinamakan
membutuhkan
untuk
susunan nukleotida (Suryo 2008: 68). RNA
mempertahankan keturunannya. Reproduksi sel
disusun oleh basa purin yaitu adenin dan guanin,
dapat
maupun
dan basa pirimidin yaitu urasil dan sitosin. RNA
aseksual. Reproduksi secara aseksual dapat
juga mengandung gula ribosa, gugus fosfat, dan
dengan cara pertunasan maupun membelah
basa nitrogen yang juga dinamakan susunan
secara biner, seperti pada amoeba. Reproduksi
nukleotida. Struktur DNA adalah double helix
secara seksual melibatkan meiosis (Sadava dkk
atau pilinan berganda, sedangkan RNA adalah
2004: 175). Sel organisme eukariota dapat
single helix (Suryo 2008: 78). Susunan basa
dibedakan menjadi dua, yaitu sel tubuh atau sel
kimia ini akan mengandung informasi untuk
somatik dengan sel kelamin atau sel germanial.
komposisi penyusun suatu organisme tertentu.
Sel somatik akan melakukan mitosis sedangkan
DNA dapat menggandakan dirinya dan nantinya
sel germanial akan melakukan meiosis.
berperan dalam proses pembelahan sel (Genetic
dari
sel
dilakukan
yang
ada
reproduksi
dengan
seksual
home refrence: 2015).
Didalam inti sel suatu organisme, terdapat
materi genetik. Materi genetik ini harus
DNA terdiri dari sekelompok gen. Gen
mempunyai kemampuan untuk mengkode suatu
berfungsi untuk menentukan karakteristik suatu
informasi secara spesifik dan menggandakan
organisme dan mengontrol aktivitas suatu
suatu informasi secara tepat (NCBI-Griffiths
organisme, karena gen menginstruksikan suatu
dkk: 2000). Contoh dari materi genetik adalah
sel untuk memproduksi enzim atau protein
DNA/RNA, gen dan kromosom. DNA dan RNA
tertentu. Satu gen berisi suatu informasi spesifik
dimiliki oleh organisme prokariotik, sedangkan
dan biasanya terdapat protein tertentu untuk
eukariotik hanya memiliki RNA. DNA/RNA
menjalankan suatu aktivitas tertentu. Gen ini
adalah informasi genetik yang dibentuk oleh
selanjutnya akan di replikasi oleh senyawa
asam
atau
kimia dan akan berubah menjadi RNA, dan
Ribosanukleat untuk RNA (Solomon dkk 2005:
selanjutnya akan mengalami proses tertentu
38). Sebagian besar DNA terdapat didalam inti
yang menghasilkan protein. (Medical News:
sel dan sebagian kecil ada di dalam mitokondria.
2015). Setiap organisme akan mempunyai
deoksiribonukleat
untuk
DNA
komposisi
2
gen
yang
berbeda,
sehingga
menghasilkan
biodiversitas
tingkat
gen
utama, yaitu Interfase dan fase M (Mitotic
(Solomon dkk 2005: 62).
phase).
DNA selanjutnya akan menggulung bersama
Interfase adalah tahapan pertama sebelum
protein histon dan dipadatkan membentuk
proses pembelahan sel dan mempunyai tiga
kromatin, helain kromatin ini akan membentuk
tahapan, yaitu G1, S dan G2. G1 (G adalah istilah
kromosom (Raven dkk 2001: 88). Setiap sel
dari gap, atau jeda waktu saat tidak terjadi
dalam tubuh organisme mengandung sejumlah
sintesis DNA) merupakan fase pertumbuhan
kromosom,
manusia
normal untuk sel dan merupakan fase paling
berjumlah 46, yaitu 22 pasang kromosom
lama dalam kehidupan sel (Raven dkk 2001:
autosom + XX/XY. XX/XY adalah sepasang
213). Sel yang tidak membelah diri akan terhenti
kromosom sex yang berasal dari orang tua
pada fase G1 dan dinamakan fase G0. Diakhir
(Medical News: 2015). Ketika kromosom
fase G1, enzim pensintesis DNA akan lebih
melakukan
akan
aktif. Enzim pensintesis bersama dengan protein
menggandakan dirinya dan dinamakan kromatid
tertentu akan bekerja sama untuk membelah diri
saudara (sister chromatid). Kromatid bersaudara
dan memasuki fase selanjutnya, yaitu fase S
ini akan saling menempel disatu titik yang
(Solomon dkk 2005: 215).
misalnya
replikasi,
kromosom
kromosom
dinamakan sentromer (Starr dkk 2007: 100-
Mulai memasuki tahap S atau synthesis
105). Sentromer ini nantinya merupakan tempat
menempelnya
benang
spindel
saat
phase.
proses
Hanya
di
fase
ini,
DNA
akan
menggandakan diri. Selanjutnya adalah fase
pembelahan sel terjadi.
pertumbuhan yang kedua, yaitu G 2. Di fase ini
Menurut Schleiden-Schwann dalam salah
protein pensintesa akan meningkat (Solomon
satu poin the cells theory, sel yang ada sekarang
dkk 2005: 216), juga terdapat dua untaian DNA
berasal dari sel yang ada sebelumnya. Hal ini
yang
membuktikan bahwa sel beregenerasi, tumbuh
menduplikasikan dirinya termasuk sentriol,
dan memperbaiki jaringannya. Beberapa sel
kromosom memadat, dan mulai terlihat benang-
tidak akan membelah diri, seperti sel darah
benang halus.
merah namun sebagian besar sel akan membelah
tersingkat dalam interfase disbanding G 1 dan S
diri, dan sel tersebut akan mengalami beberapa
(Solomon dkk 2005: 216).
fase yang dibutuhkan untuk menggandakan diri.
sama.
Beberapa
organel
juga
ikut
Fase G2 merupakan fase
Transisi dari fase G2 ke fase M merupakan
Aktivitas ini disebut dengan siklus sel (cell
pengaruh dari aktivasi enzim yang dinamakan
cycle) (Solomon dkk 2005:211). Dibutuhkan
Cyclin-dependent
waktu kira-kira 8-20 jam untuk melakukan satu
kinase
atau
Cdk
yang
diaktivasi oleh protein cyclin. Enzim ini juga
kali pembelahan, baik di sel hewan maupun
berfungsi
tumbuhan. Cells cycle terdiri dari dua fase
sebagai
checkpoint,
jika
terjadi
kesalahan saat di fase G 1, akan segera diperbaiki
3
di
fase
ini.
Fase
ini
selanjutnya
akan
mengarahkan kinetokor ke midplane, atau garis
menginisiasi proses mitosis (Sadava dkk 2004:
imajiner yang membelah sel menjadi dua, tepat
169). Lalu memasuki fase M yang dibedakan
ditengah (Solomon dkk 2005: 218).
menjadi mitosis dan meiosis (Solomon dkk
Tahap metafase dimulai saat kromosom yang
2005: 215). Pada mitosis terdiri dari 4 fase yaitu
tertempel benang spindel telah berada di garis
profase, metafase, anafase dan telofase atau
equator sel atau bisa juga disebut dengan
sitokinesis.
metaphase plate, dan berjajar secara sempurna.
Tahap profase adalah tahapan pertama dalam
Masing-masing sisi kinetokor telah terpasang
proses mitosis maupun meiosis. Pada tahap awal
dengan benang spindel yang berada di kedua sisi
profase, kromosom masih terlihat jelas jika
kutub sel (Solomon dkk 2005: 219). Metafase
dilihat menggunakan mikroskop cahaya, sentriol
adalah tahap terlama dalam fase M, yaitu
mulai saling menjauh dan menuju sisi kutub sel
sekitaran 20 menit (Campbell dkk 2008: 280).
yang
berlawanan.
Benang
spindel
(serat
Berbeda dengan tahap metafase, tahap
mikrotubulus dari sentriol yang memanjang)
mulai
bermunculan,
sedangkan
anafase merupakan tahap paling singkat dalam
selubung
fase M. tahap ini dimulai ketika benang spindel
nukleus pecah dan selanjutnya akan diserap oleh
secara tiba-tiba menarik dirinya sendiri ke kutub
retikulum endoplasma (Raven dkk 2001: 215).
masing-masing,
Dalam sel tumbuhan, karena tidak terdapat
sentriol,
maka
mikrotubulus
yang
kromosom
yang
menempel pada benang spindel ikut terbelah dan
akan
terpisah. Kromosom ini pun menuju ke kutub sel
menggantikan posisi sentriol. (Solomon dkk
yang berlawanan seiring memendeknya benang
2005: 217)
Tahap
sehingga
spindel. Di akhir proses, kedua bagian sel
awal
memiliki kromosom yang sama dalam segi
nukleus
bentuk maupun jumlah (Campbell dkk 2008:
terburai. Setelah selubung nukleus hancur dan
280). Tahap telofase dimulai ketika sebuah sel
kromosom menyebar, benang spindel mulai
mulai terlihat berpisah menjadi dua bagian.
memanjang, dan mulai mencari kromosom.
Selubung
Kinetokor (protein tertentu yang akan mengikat
kembali, dan saat memasuki fase sitokinesis,
sentromer) lalu menangkap benang spindel,
mulai
sehingga menempel di sentromer (satu titik
membedakan dua sel (Campbell dkk 2008: 280).
metafase,
prometafase,
dimulai
saat
atau
tahap
selubung
penyempitan yang menghubungkan kromosom
milik
kedua
kutub
sel
terlihat
mulai
selaput
terlihat
membran
muncul
yang
Pembelahan yang kedua adalah meiosis.
homolog). Benang spindel yang menempel
merupakan
nukleus
Tahap pembelahan meiosis hampir sama dengan
yang
mitosis, namun meiosis melakukan dua kali
berlawanan di masing sisi-sisi kromosom.
pembelahan dan menghasilkan sel gamet. Tahap
Selanjutnya benang spindel akan memendek dan
interfase dan profase
4
masih sama dengan
tahapan mitosis, yang membedakan adalah saat
diawali
di profase I, kromosom homolog melakukan
memperoleh lebih banyak spermatogonium (2n),
proses
dengan
lalu masuk ke tahap profase I dan menjadi
pasangannya
spermatosit primer (2n). Spermatosit primer ini
dinamakan bivalen (Suryo 2008: 44). Setiap
akan melakukan meiosis I dan berubah menjadi
pasangan dari kromosom homolog ini disebut
spermatosit sekunder (n) yang berjumlah dua.
tetrad. Lengan kromosom homolog ini nantinya
Lalu selanjutnya akan diteruskan dengan proses
akan saling menempel. Proses menempel ini
meiosis II dan berubah menajdi spermatid, lalu
dinamakan dengan crossing over, dan disinilah
melalui proses pematangan dan siap menjadi
terjadi perpindahan materi genetik, sehingga
sperma (Pierce 2005: 39).
berpasangan,
sinapsis,
dan
kromosom
yang
disebut
membentuk
anak
akan
berbeda
dengan
dengan
proses
mitosis
untuk
Oogenesis dimulai dengan proses mitosis
kromosom induknya dan terjadi rekombinasi
untuk untuk mempersiapkan oogonium (2n)
genetik (Postlethwait dkk 2006: 161).
memasuki
fase
selanjutnya.
Oogonium
Pada tahap metafase I hampir sama dengan
memasuki tahap profase I dan berubah menjadi
tahap meiosis, hanya saja yang berbaris di
oosit primer (2n). Oosit primer ini akan
midplane
melakukan meiosis I dan menghasilkan oosit
adalah
kromosom
tetrad,
homolog
pasangan
saling
sekunder (n) yang berbentuk lebih besar
menempel. Pada saat anafase I, tetrad ini
dibandingkan dengan badan polar (n) yang lebih
berpisah,
pasangan
kecil. Badan polar akan berdegenerasi, atau
kromosom homolog, namun sisters chromatid
meluruh dan tidak ikut andil dalam proses
masih saling menempel (Pierce 2005: 31). Pada
selanjutnya. Oosit sekunder ini lalu melakukan
tahap telofase I, sitoplasma pun terbelah dan
proses meiosis II, dan menghasilkan ootid dan
tercipta 2 sel anakan yang bersifat haploid (n).
dua badan polar. Badan polar ini juga akan
waktu jeda antara meiosis I dan meiosis II
berdegenerasi. Sedangkan ootid akan menjadi
disebut interkinase. Tahapan meiosis II, sama
gamet betina yang disebut ovum (Pierce 2005:
dengan tahapan pada mitosis. Pada tahap
39).
sehingga
yang
yaitu
masih
memisahkan
anafase II, sister chromatid berpisah, dan
Perbedaan antara mitosis dan meiosis terletak
akhirnya pada saat telofase II telah tercipta 4 sel
pada jumlah pembelahan yaitu jika mitosis
anakan (Suryo 2008: 46).
mengalami satu kali membelah, maka meiosis
Pada manusia peristiwa meiosis dibedakan
menjadi
spermatogenesis
proses
anakan, namun meiosis 4 sel anak. Jumlah
dan
kromosom mitosis akan sama dengan induknya,
oogenesis yaitu proses pembentukan ovum pada
biasanya tetap 2n, jika pada meiosis jumlah
wanita. Spermatogenesis terjadi testis, dan
kromosom akan berkurang, dari 2n menjadi 1n.
pembentukan
sperma
pada
yaitu
dua kali membelah. Mitosis menghasilkan 2 sel
laki-laki
5
Mitosis dilakukan untuk pertumbuhan vegetatif,
dan kantung indung telur, bagi tumbuhan di
sedangkan meiosis untuk pertumbuhan seksual.
mikrosporangium
Mitosis terjadi disepanjang tubuh kecuali sel
(Coursera Washington). Sifat mitosis akan
darah dan saraf, ditumbuhan terjadi di meristem
identik dengan sel induk, namun meiosis akan
dan kambium vaskular. Meiosis terjadi di sel
berbeda dengan sel induk karena terjadinya
kelamin, bagi manusia dan hewan ada di testis
crossing over, atau pertukaran material genetik.
dan
makrosporangium
bombay, dipotong dengan ukuran kira-kira 1-2
2. Metodologi
mm, dan diletakkan di kaca arloji. Kedua,
preparat tersebut diteteskan dengan larutan HCl
Alat yang digunakan dalam praktikum
adalah
penutup,
, lalu didiamkan selama 4 menit. Larutan HCl
mikroskop cahaya, gelas objek, gelas
silet,
diserap atau diseka dengan menggunakan tisu,
pinset, sonde, gelas arloji,
dan preparat dipindahkan ke kaca objek.
bunsen/pembakar spiritus, dan tisu. Antara lain
bahan yang digunakan
Selanjutnya, preparat tersebut diteteskan dengan
adalah akar bawang
pewarna asetokarmin dan dibiarkan selama 2
Bombay (Allium sp.), preparat awetan testis
menit atau lebih. Preparat kemudian ditutup
tikus (Rattus norvegicus), pewarna asetokarmin,
dengan cover glass, lalu ditekan-tekan dengan
dan larutan HCl 1 M.
tujuan agar sel tidak menumpuk. Proses
Cara kerja untuk pengamatan mitosis adalah
penekanan ini dikenal dengan metode squash.
pertama-tama menumbuhkan bawang bombay
Lalu, preparat diletakkan di mikroskop, dan
dengan media air. Setelah seminggu, bawang
mulai pengamatan dari perbesaran terendah
bombay akan berakar. Ujung akar bawang
sapai tertinggi secara bertahap.
Cara kerja untuk pengamatan meiosis
mikroskop dan amati. Hasil pengamatan baik
dengan menggunakan preparat awetan, sehingga
mitosis
maupun
meiosis
lebih mudah, karena tidak harus dipotong
menggunakan kamera
difoto
dengan
terlebih dahulu. Preparat langsung diletakkan di
ditumbuhkan dalam jumlah yang banyak, sel-sel ujung
3. Hasil dan Pembahasan
akar sedang aktif-aktifnya membelah sehingga akan
banyak sel yang mengalami proses mitosis dan lebih
Pengamatan kali ini menggunakan akar bawang
mudah ditemukan untuk diteliti. Akar bawang bombay
bombay, dikarenakan akar Allium sp. ini mudah
dapat menggunakan metode squash (metode untuk
6
membuat sel tidak saling bertumpuk) tanpa merusak sel
pewarna
tersebut, sel mudah untuk diwarnai sehingga mudah
kromosom dapat diamati dengan mudah.
untuk dilakukan pengamatan (Marietta.edu).
Penggunaan
HCl
pada
akar
bawang
yang
dapat
menembus
DNA,
sehingga
Hasil yang didapat dari pengamatan kelompok 4D
bombay
pada mitosis adalah interfase, metafase, dan telofase.
bertujuan untuk melunakkan dinding sel karena dinding
Interfase merupakan saat sel masih aktif bekerja dan
sel akan mengalami pengkerutan atau plasmolisis.
selubung nukleus masih terlihat jelas. Metafase adalah
Penggunaan larutan asam ini juga memudahkan agar sel
saat kromosom berjajar disepanjang garis equator sel.
dapat tersebar dan tidak bertumpuk. Penggunaan HCl
Telofase
juga agar aldehida pada kromosom DNA dapat terlihat
pembelahannya dan masing-masing sel terlihat telah
(csus.edu). Pewarna asetokarmin berfungsi sebagai zat
mempunyai inti yang jelas. (Pierce 2005: 24)
adalah
saat
Gambar 1. Sel akar bawang bombay. (a) Interfase
[Sumber: Dokumen pribadi. Perbesaran 10x40]
7
sel
sudah
terlihat
titik
Gambar 2. Sel akar bawang bombay. (b)Metafase
[Sumber: Dokumen pribadi. Perbesaran 10x40]
Gambar 3. Sel akar bawang bombay. (c) Telofase
[Sumber: Dokumen pribadi. Perbesaran 10x40]
8
Fase mitosis yang tidak didapatkan adalah
mulai menarik kromosom, sehingga sisters chromatid
profase dan anafase. Profase merupakan proses awal
mulai terpisah dan menuju masing-masing kutub sel
dalam mitotic phase, yaitu disaat selubung nukleus
yang berlawanan (Starr 2007: 204). Fase ini tidak kami
hancur dan kromosom buyar, sehingga terlihat jelas di
dapatkan dalam pengamatan karena, keterbatasan waktu
mikroskop cahaya. Anafase adalah saat benang spindel
dan kesalahan pada saat pemotongan bawang.
Gambar 4. Sel akar bawang bombay. (d) Propase
[Sumber: Dokumen pribadi kelompok 2C. Perbesaran 10x40]
Gambar 5. Sel akar bawang bombay. (e) Anafase
[Sumber: Dokumen pribadi kelompok 2C. Perbesaran 10x40]
9
Pengamatan selanjutnya adalah pengamatan
Tubulus
seminiferus
berbentuk
lingkaran
dengan
meiosis dengan menggunakan preparat awetan testis
lingkaran berwarna yang lebih terang dari sekitarnya dan
tikus (Rattus norvegicus), dikarenakan spermatogonium
berada ditengah yang bernama lumen. Sel sertoli yang
mamalia ini hampir menyerupai manusia, dan mudah
berlokasi tersebar di tubulus seminiferus. Fungsi dari sel
untuk didapatkan karena ukuran testis yang tidak terlalu
sertoli adalah sebagai nutrisi bagi spermatozoa, sehingga
kecil, dan tikus coklat juga mudah untuk didapatkan.
letak sel sertoli tidak jauh dari spermatogonium. Sel
leydig
Dari hasil pengamatan kelompok, ditemukan
terletak
diantara
tubulus
seminiferus
dan
berfungsi sebagai penghasil hormon testosteron dalam
tubulus seminiferus, lumen, sel leydig dan sel sertoli.
spermatogenesis (Cheng 2008: 255).
a
d
b
c
Gambar 6. Preparat awetan testis tikus. (a) sel sertoli.
(b) lumen. (c) tubulus seminiferous. (d) sel leydig.
[Sumber: Dokumen pribadi. Perbesaran 10x40]
Pada pengamatan mitosis dan meiosis, terdapat
busuk, lalu pada proses penyayatan pun harus
beberapa perbedaan, diantaranya adalah dari segi
setipis mungkin, dan pada proses pemberian larutan
kemudahan membuat preparat. Jika pada percobaan
HCl dan pewarna asetokarmin, tidak menyerap
meiosis, tidak diperlukan menyaya
kedalam sel sehingga kurang maksimal.
t
testis
tikus
dikarenakan preparat sudah disediakan, namun pada
percobaan mitosis, akar bawang harus ditumbuhkan
Pengamatan mitosis berbeda dengan pengamatan
terlebih dahulu dengan risiko kemungkinan akarnya
meiosis. Jika pada proses pengamatan mitosis
memperlihatkan fase, maka pada pengamatan
10
meiosis memperlihatkan struktur sel dalam organ.
profase, metafase, anafase, dan telofase. Sedangkan
pengamatan mitosis memperlihatkan fase interfase,
pengamatan
meiosis
memperlihatkan
tubulus
seminiferous, lumen, sel leydig dan sel sertoli.
dari proses mitosis adalah dua sel anakan yang
4. Kesimpulan
bersifat diploid dan sama dengan induknya.
Salah satu media pengamatan pada proses
Terdapat dua jenis pembelahan sel pada
mitosis adalah dengan me
eukariotik, yaitu pembelahan sel tubuh dan sel
Pada meiosis, terjadi dua kali pembelahan,
kelamin. Pembelahan sel tubuh dinamakan
yaitu meiosis I dan meiosis II. Pembelahan pada
dengan proses mitosis, sedangkan pembelahan
meiosis hampir sama dengan mitosis, hanya saja
sel kelamin dinamakan dengan proses meiosis.
pada meiosis I terdapat proses crossing over,
Pada mitosis terdapat dua fase utama yaitu
yaitu proses pertukaran material genetic pada
interfase dan fase M. Fase M terdiri dari profase,
pasangan kromosom homolog. Meiosis
metafase, anafase dan telofase. Masing-masing
menghasilkan empat sel anakan yang bersifat
fase menunjukan keadaan yang berbeda. Hasil
diploid dan mengalami variasi dari induknya.
Daftar Pustaka
Biology
Arizona.
2004.
Cell
Theory.
1
hlm.
TABLE_COMPARING_MITOSIS_AND.pdf,
http://www.biology.arizona.edu/cell_bio/tutorials/
hlm. 3 Maret 2015 pk. 14.12
cells/cells3.html, 28 Februari 2015, pk. 12.33
CSUS. Exercise #1: Mitosis in Plant Celss-Onion
Campbell, N. A., dkk. 2008. Biology. 8th ed. Pearson
(Allium)
Education Inc, San Fransisco: 1465 hlm.
Cheng, C. Y., 2008.
1
Root
Tip
Slides.
www.csus.edu.
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad
Molecular Mechanism in
=rja&uact=8&ved=0CDIQFjAD&url=http%3A
Spermatogenesis. Springer-Verlag, New York:
%2F%2Fwww.csus.edu%2Findiv%2Fe
274 hlm.
%2Fewingn%2FLAB
Coursea Washington. Table Comparing Mitosis and
%25209%2520Mitosis.doc&ei=jsn1VLP5KNPau
Meiosis.
QSm74DYDg&usg=AFQjCNGKd4aTwnkOcWg
http://courses.washington.edu/bot113/spring/Web
NxtYck1Wpyf6UrA&sig2=db31NFdGOswTh-
Readings/PdfReadings/
11
4_zCi9cA&bvm=bv.87269000,d.c2E. 3 hlm. 3
Postlethwait, J. H., J. L. Hopson. 2006. Modern Biology.
1st ed. Steck-Vaughn Corp. 1152 hlm.
Maret 2015 pk. 22.01
Raven, P. H, & G. B. Johnson. 2001. Biology. 6th ed.
Genetic Home Refrence. 2015. What is DNA?. 1 hlm.
http://ghr.nlm.nih.gov/handbook/basics/dna.
McGraw-Hill Corporation: 1344 hlm.
28
Februari 2015, pk.21.35
Sadava, D., C. Heller, G. H. Orians & W. K. Purves.
2004. Life: The Science of Biology. 7th ed. Sinauer
Marietta. Mitosis in Onion Root Tip Cells. 6 hlm. http://
Associates, Sunderland, MA, and W. H. Freeman,
www.marietta.edu/~biol/introlab/Onion%20root
New York: 1121 hlm.
%20mitosis.pdf. 3 Maret 2015 pk. 21.29
Solomon, E. P., D. W. Martin, & L. R. Berg. 2005.
Medical News. 2015. What are genes?. 1 hlm.
Biology. 8th ed. Thomson Corporation, Belmont,
http://www.news-medical.net/health/Genes-What-
USA: 1379 hlm.
are-Genes.aspx. 1 Maret 2015, pk 10.07
Starr, C., C. A. Evers, L. Starr. 2007. Biology Today and
NCBI. 2000. Buku: An Introduction to Genetic
Analysis.
7th
ed.
1
Tomorrow with Physiology. 3rd ed. Cengage
hlm.
Corporation, USA: 653 hlm.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK22104/.
28 Februari 2015, pk. 20.57
Suryo. 2008. Genetika. Gadjah Mada University Press,
Yogjakarta: 344 hlm.
Pierce, B. A. 2005. Genetics: A Conceptual Approach.
2nd ed. W. H. Freeman. New York: 709 hlm.
12
13
14
PEMBELAHAN SEL: MITOSIS DAN MEIOSIS
Nadia Rizki Shabrina*, A. N. Latifah, F. M. Normasiwi, I. Nurazizah, M. Fitroh, M. Farhan, M. F.
Purwanto, R. D. Rachmawati, S. J. Sindhuarta, Y. Wulandari, K. Karima, L.H. Ikramani, L. Putri
Universitas Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi
Februari 2015
Abstrak
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi, karena makhluk hidup butuh bereproduksi untuk melanjutkan
keturunannya. Setiap Makhluk hidup akan bereproduksi secara langsung maupun tidak langsung. Reproduksi secara tidak
langsung dengan cara fragmentasi, sedangkan reproduksi langsung dapat dibedakan menjadi mitosis dan meiosis. Mitosis
dan meiosis hanya dilakukan oleh sel eukariot, sedangkan sel prokariot akan melakukan pembelahan biner yaitu mitosis
secara sederhana. Telah dilakukan percobaan praktikum pengamatan reproduksi sel, mitosis pada ujung akar bawang
bombay (Allium sp.) dan meiosis pada preparat awetan testis tikus (Rattus norvegicus). Berdasarkan hasil pengamatan,
ditemukan fase-fase pembelahan mitosis pada akar bawang dan bagian dari peristiwa spermatogenesis pada sel testis
tikus.
Kata kunci: Akar Allium sp.; meiosis; mitosis; spermatogenesis; testis Rattus norvegicus.
*) Kelompok 4D
1
1. Pendahuluan
Sel adalah susunan dasar terkecil dari suatu
Menurut Watson dan Crick, DNA disusun
organisme, dan semua organisme tersusun dari
oleh basa purin yaitu adenin dan guanin, dan
satu atau lebih sel. Sel yang ada sekarang
basa pirimidin yaitu timin dan sitosin. DNA juga
berasal
sebelumnya
mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat,
(Schleiden-Schwann: 1838). Setiap organisme
dan basa nitrogen yang semuanya dinamakan
membutuhkan
untuk
susunan nukleotida (Suryo 2008: 68). RNA
mempertahankan keturunannya. Reproduksi sel
disusun oleh basa purin yaitu adenin dan guanin,
dapat
maupun
dan basa pirimidin yaitu urasil dan sitosin. RNA
aseksual. Reproduksi secara aseksual dapat
juga mengandung gula ribosa, gugus fosfat, dan
dengan cara pertunasan maupun membelah
basa nitrogen yang juga dinamakan susunan
secara biner, seperti pada amoeba. Reproduksi
nukleotida. Struktur DNA adalah double helix
secara seksual melibatkan meiosis (Sadava dkk
atau pilinan berganda, sedangkan RNA adalah
2004: 175). Sel organisme eukariota dapat
single helix (Suryo 2008: 78). Susunan basa
dibedakan menjadi dua, yaitu sel tubuh atau sel
kimia ini akan mengandung informasi untuk
somatik dengan sel kelamin atau sel germanial.
komposisi penyusun suatu organisme tertentu.
Sel somatik akan melakukan mitosis sedangkan
DNA dapat menggandakan dirinya dan nantinya
sel germanial akan melakukan meiosis.
berperan dalam proses pembelahan sel (Genetic
dari
sel
dilakukan
yang
ada
reproduksi
dengan
seksual
home refrence: 2015).
Didalam inti sel suatu organisme, terdapat
materi genetik. Materi genetik ini harus
DNA terdiri dari sekelompok gen. Gen
mempunyai kemampuan untuk mengkode suatu
berfungsi untuk menentukan karakteristik suatu
informasi secara spesifik dan menggandakan
organisme dan mengontrol aktivitas suatu
suatu informasi secara tepat (NCBI-Griffiths
organisme, karena gen menginstruksikan suatu
dkk: 2000). Contoh dari materi genetik adalah
sel untuk memproduksi enzim atau protein
DNA/RNA, gen dan kromosom. DNA dan RNA
tertentu. Satu gen berisi suatu informasi spesifik
dimiliki oleh organisme prokariotik, sedangkan
dan biasanya terdapat protein tertentu untuk
eukariotik hanya memiliki RNA. DNA/RNA
menjalankan suatu aktivitas tertentu. Gen ini
adalah informasi genetik yang dibentuk oleh
selanjutnya akan di replikasi oleh senyawa
asam
atau
kimia dan akan berubah menjadi RNA, dan
Ribosanukleat untuk RNA (Solomon dkk 2005:
selanjutnya akan mengalami proses tertentu
38). Sebagian besar DNA terdapat didalam inti
yang menghasilkan protein. (Medical News:
sel dan sebagian kecil ada di dalam mitokondria.
2015). Setiap organisme akan mempunyai
deoksiribonukleat
untuk
DNA
komposisi
2
gen
yang
berbeda,
sehingga
menghasilkan
biodiversitas
tingkat
gen
utama, yaitu Interfase dan fase M (Mitotic
(Solomon dkk 2005: 62).
phase).
DNA selanjutnya akan menggulung bersama
Interfase adalah tahapan pertama sebelum
protein histon dan dipadatkan membentuk
proses pembelahan sel dan mempunyai tiga
kromatin, helain kromatin ini akan membentuk
tahapan, yaitu G1, S dan G2. G1 (G adalah istilah
kromosom (Raven dkk 2001: 88). Setiap sel
dari gap, atau jeda waktu saat tidak terjadi
dalam tubuh organisme mengandung sejumlah
sintesis DNA) merupakan fase pertumbuhan
kromosom,
manusia
normal untuk sel dan merupakan fase paling
berjumlah 46, yaitu 22 pasang kromosom
lama dalam kehidupan sel (Raven dkk 2001:
autosom + XX/XY. XX/XY adalah sepasang
213). Sel yang tidak membelah diri akan terhenti
kromosom sex yang berasal dari orang tua
pada fase G1 dan dinamakan fase G0. Diakhir
(Medical News: 2015). Ketika kromosom
fase G1, enzim pensintesis DNA akan lebih
melakukan
akan
aktif. Enzim pensintesis bersama dengan protein
menggandakan dirinya dan dinamakan kromatid
tertentu akan bekerja sama untuk membelah diri
saudara (sister chromatid). Kromatid bersaudara
dan memasuki fase selanjutnya, yaitu fase S
ini akan saling menempel disatu titik yang
(Solomon dkk 2005: 215).
misalnya
replikasi,
kromosom
kromosom
dinamakan sentromer (Starr dkk 2007: 100-
Mulai memasuki tahap S atau synthesis
105). Sentromer ini nantinya merupakan tempat
menempelnya
benang
spindel
saat
phase.
proses
Hanya
di
fase
ini,
DNA
akan
menggandakan diri. Selanjutnya adalah fase
pembelahan sel terjadi.
pertumbuhan yang kedua, yaitu G 2. Di fase ini
Menurut Schleiden-Schwann dalam salah
protein pensintesa akan meningkat (Solomon
satu poin the cells theory, sel yang ada sekarang
dkk 2005: 216), juga terdapat dua untaian DNA
berasal dari sel yang ada sebelumnya. Hal ini
yang
membuktikan bahwa sel beregenerasi, tumbuh
menduplikasikan dirinya termasuk sentriol,
dan memperbaiki jaringannya. Beberapa sel
kromosom memadat, dan mulai terlihat benang-
tidak akan membelah diri, seperti sel darah
benang halus.
merah namun sebagian besar sel akan membelah
tersingkat dalam interfase disbanding G 1 dan S
diri, dan sel tersebut akan mengalami beberapa
(Solomon dkk 2005: 216).
fase yang dibutuhkan untuk menggandakan diri.
sama.
Beberapa
organel
juga
ikut
Fase G2 merupakan fase
Transisi dari fase G2 ke fase M merupakan
Aktivitas ini disebut dengan siklus sel (cell
pengaruh dari aktivasi enzim yang dinamakan
cycle) (Solomon dkk 2005:211). Dibutuhkan
Cyclin-dependent
waktu kira-kira 8-20 jam untuk melakukan satu
kinase
atau
Cdk
yang
diaktivasi oleh protein cyclin. Enzim ini juga
kali pembelahan, baik di sel hewan maupun
berfungsi
tumbuhan. Cells cycle terdiri dari dua fase
sebagai
checkpoint,
jika
terjadi
kesalahan saat di fase G 1, akan segera diperbaiki
3
di
fase
ini.
Fase
ini
selanjutnya
akan
mengarahkan kinetokor ke midplane, atau garis
menginisiasi proses mitosis (Sadava dkk 2004:
imajiner yang membelah sel menjadi dua, tepat
169). Lalu memasuki fase M yang dibedakan
ditengah (Solomon dkk 2005: 218).
menjadi mitosis dan meiosis (Solomon dkk
Tahap metafase dimulai saat kromosom yang
2005: 215). Pada mitosis terdiri dari 4 fase yaitu
tertempel benang spindel telah berada di garis
profase, metafase, anafase dan telofase atau
equator sel atau bisa juga disebut dengan
sitokinesis.
metaphase plate, dan berjajar secara sempurna.
Tahap profase adalah tahapan pertama dalam
Masing-masing sisi kinetokor telah terpasang
proses mitosis maupun meiosis. Pada tahap awal
dengan benang spindel yang berada di kedua sisi
profase, kromosom masih terlihat jelas jika
kutub sel (Solomon dkk 2005: 219). Metafase
dilihat menggunakan mikroskop cahaya, sentriol
adalah tahap terlama dalam fase M, yaitu
mulai saling menjauh dan menuju sisi kutub sel
sekitaran 20 menit (Campbell dkk 2008: 280).
yang
berlawanan.
Benang
spindel
(serat
Berbeda dengan tahap metafase, tahap
mikrotubulus dari sentriol yang memanjang)
mulai
bermunculan,
sedangkan
anafase merupakan tahap paling singkat dalam
selubung
fase M. tahap ini dimulai ketika benang spindel
nukleus pecah dan selanjutnya akan diserap oleh
secara tiba-tiba menarik dirinya sendiri ke kutub
retikulum endoplasma (Raven dkk 2001: 215).
masing-masing,
Dalam sel tumbuhan, karena tidak terdapat
sentriol,
maka
mikrotubulus
yang
kromosom
yang
menempel pada benang spindel ikut terbelah dan
akan
terpisah. Kromosom ini pun menuju ke kutub sel
menggantikan posisi sentriol. (Solomon dkk
yang berlawanan seiring memendeknya benang
2005: 217)
Tahap
sehingga
spindel. Di akhir proses, kedua bagian sel
awal
memiliki kromosom yang sama dalam segi
nukleus
bentuk maupun jumlah (Campbell dkk 2008:
terburai. Setelah selubung nukleus hancur dan
280). Tahap telofase dimulai ketika sebuah sel
kromosom menyebar, benang spindel mulai
mulai terlihat berpisah menjadi dua bagian.
memanjang, dan mulai mencari kromosom.
Selubung
Kinetokor (protein tertentu yang akan mengikat
kembali, dan saat memasuki fase sitokinesis,
sentromer) lalu menangkap benang spindel,
mulai
sehingga menempel di sentromer (satu titik
membedakan dua sel (Campbell dkk 2008: 280).
metafase,
prometafase,
dimulai
saat
atau
tahap
selubung
penyempitan yang menghubungkan kromosom
milik
kedua
kutub
sel
terlihat
mulai
selaput
terlihat
membran
muncul
yang
Pembelahan yang kedua adalah meiosis.
homolog). Benang spindel yang menempel
merupakan
nukleus
Tahap pembelahan meiosis hampir sama dengan
yang
mitosis, namun meiosis melakukan dua kali
berlawanan di masing sisi-sisi kromosom.
pembelahan dan menghasilkan sel gamet. Tahap
Selanjutnya benang spindel akan memendek dan
interfase dan profase
4
masih sama dengan
tahapan mitosis, yang membedakan adalah saat
diawali
di profase I, kromosom homolog melakukan
memperoleh lebih banyak spermatogonium (2n),
proses
dengan
lalu masuk ke tahap profase I dan menjadi
pasangannya
spermatosit primer (2n). Spermatosit primer ini
dinamakan bivalen (Suryo 2008: 44). Setiap
akan melakukan meiosis I dan berubah menjadi
pasangan dari kromosom homolog ini disebut
spermatosit sekunder (n) yang berjumlah dua.
tetrad. Lengan kromosom homolog ini nantinya
Lalu selanjutnya akan diteruskan dengan proses
akan saling menempel. Proses menempel ini
meiosis II dan berubah menajdi spermatid, lalu
dinamakan dengan crossing over, dan disinilah
melalui proses pematangan dan siap menjadi
terjadi perpindahan materi genetik, sehingga
sperma (Pierce 2005: 39).
berpasangan,
sinapsis,
dan
kromosom
yang
disebut
membentuk
anak
akan
berbeda
dengan
dengan
proses
mitosis
untuk
Oogenesis dimulai dengan proses mitosis
kromosom induknya dan terjadi rekombinasi
untuk untuk mempersiapkan oogonium (2n)
genetik (Postlethwait dkk 2006: 161).
memasuki
fase
selanjutnya.
Oogonium
Pada tahap metafase I hampir sama dengan
memasuki tahap profase I dan berubah menjadi
tahap meiosis, hanya saja yang berbaris di
oosit primer (2n). Oosit primer ini akan
midplane
melakukan meiosis I dan menghasilkan oosit
adalah
kromosom
tetrad,
homolog
pasangan
saling
sekunder (n) yang berbentuk lebih besar
menempel. Pada saat anafase I, tetrad ini
dibandingkan dengan badan polar (n) yang lebih
berpisah,
pasangan
kecil. Badan polar akan berdegenerasi, atau
kromosom homolog, namun sisters chromatid
meluruh dan tidak ikut andil dalam proses
masih saling menempel (Pierce 2005: 31). Pada
selanjutnya. Oosit sekunder ini lalu melakukan
tahap telofase I, sitoplasma pun terbelah dan
proses meiosis II, dan menghasilkan ootid dan
tercipta 2 sel anakan yang bersifat haploid (n).
dua badan polar. Badan polar ini juga akan
waktu jeda antara meiosis I dan meiosis II
berdegenerasi. Sedangkan ootid akan menjadi
disebut interkinase. Tahapan meiosis II, sama
gamet betina yang disebut ovum (Pierce 2005:
dengan tahapan pada mitosis. Pada tahap
39).
sehingga
yang
yaitu
masih
memisahkan
anafase II, sister chromatid berpisah, dan
Perbedaan antara mitosis dan meiosis terletak
akhirnya pada saat telofase II telah tercipta 4 sel
pada jumlah pembelahan yaitu jika mitosis
anakan (Suryo 2008: 46).
mengalami satu kali membelah, maka meiosis
Pada manusia peristiwa meiosis dibedakan
menjadi
spermatogenesis
proses
anakan, namun meiosis 4 sel anak. Jumlah
dan
kromosom mitosis akan sama dengan induknya,
oogenesis yaitu proses pembentukan ovum pada
biasanya tetap 2n, jika pada meiosis jumlah
wanita. Spermatogenesis terjadi testis, dan
kromosom akan berkurang, dari 2n menjadi 1n.
pembentukan
sperma
pada
yaitu
dua kali membelah. Mitosis menghasilkan 2 sel
laki-laki
5
Mitosis dilakukan untuk pertumbuhan vegetatif,
dan kantung indung telur, bagi tumbuhan di
sedangkan meiosis untuk pertumbuhan seksual.
mikrosporangium
Mitosis terjadi disepanjang tubuh kecuali sel
(Coursera Washington). Sifat mitosis akan
darah dan saraf, ditumbuhan terjadi di meristem
identik dengan sel induk, namun meiosis akan
dan kambium vaskular. Meiosis terjadi di sel
berbeda dengan sel induk karena terjadinya
kelamin, bagi manusia dan hewan ada di testis
crossing over, atau pertukaran material genetik.
dan
makrosporangium
bombay, dipotong dengan ukuran kira-kira 1-2
2. Metodologi
mm, dan diletakkan di kaca arloji. Kedua,
preparat tersebut diteteskan dengan larutan HCl
Alat yang digunakan dalam praktikum
adalah
penutup,
, lalu didiamkan selama 4 menit. Larutan HCl
mikroskop cahaya, gelas objek, gelas
silet,
diserap atau diseka dengan menggunakan tisu,
pinset, sonde, gelas arloji,
dan preparat dipindahkan ke kaca objek.
bunsen/pembakar spiritus, dan tisu. Antara lain
bahan yang digunakan
Selanjutnya, preparat tersebut diteteskan dengan
adalah akar bawang
pewarna asetokarmin dan dibiarkan selama 2
Bombay (Allium sp.), preparat awetan testis
menit atau lebih. Preparat kemudian ditutup
tikus (Rattus norvegicus), pewarna asetokarmin,
dengan cover glass, lalu ditekan-tekan dengan
dan larutan HCl 1 M.
tujuan agar sel tidak menumpuk. Proses
Cara kerja untuk pengamatan mitosis adalah
penekanan ini dikenal dengan metode squash.
pertama-tama menumbuhkan bawang bombay
Lalu, preparat diletakkan di mikroskop, dan
dengan media air. Setelah seminggu, bawang
mulai pengamatan dari perbesaran terendah
bombay akan berakar. Ujung akar bawang
sapai tertinggi secara bertahap.
Cara kerja untuk pengamatan meiosis
mikroskop dan amati. Hasil pengamatan baik
dengan menggunakan preparat awetan, sehingga
mitosis
maupun
meiosis
lebih mudah, karena tidak harus dipotong
menggunakan kamera
difoto
dengan
terlebih dahulu. Preparat langsung diletakkan di
ditumbuhkan dalam jumlah yang banyak, sel-sel ujung
3. Hasil dan Pembahasan
akar sedang aktif-aktifnya membelah sehingga akan
banyak sel yang mengalami proses mitosis dan lebih
Pengamatan kali ini menggunakan akar bawang
mudah ditemukan untuk diteliti. Akar bawang bombay
bombay, dikarenakan akar Allium sp. ini mudah
dapat menggunakan metode squash (metode untuk
6
membuat sel tidak saling bertumpuk) tanpa merusak sel
pewarna
tersebut, sel mudah untuk diwarnai sehingga mudah
kromosom dapat diamati dengan mudah.
untuk dilakukan pengamatan (Marietta.edu).
Penggunaan
HCl
pada
akar
bawang
yang
dapat
menembus
DNA,
sehingga
Hasil yang didapat dari pengamatan kelompok 4D
bombay
pada mitosis adalah interfase, metafase, dan telofase.
bertujuan untuk melunakkan dinding sel karena dinding
Interfase merupakan saat sel masih aktif bekerja dan
sel akan mengalami pengkerutan atau plasmolisis.
selubung nukleus masih terlihat jelas. Metafase adalah
Penggunaan larutan asam ini juga memudahkan agar sel
saat kromosom berjajar disepanjang garis equator sel.
dapat tersebar dan tidak bertumpuk. Penggunaan HCl
Telofase
juga agar aldehida pada kromosom DNA dapat terlihat
pembelahannya dan masing-masing sel terlihat telah
(csus.edu). Pewarna asetokarmin berfungsi sebagai zat
mempunyai inti yang jelas. (Pierce 2005: 24)
adalah
saat
Gambar 1. Sel akar bawang bombay. (a) Interfase
[Sumber: Dokumen pribadi. Perbesaran 10x40]
7
sel
sudah
terlihat
titik
Gambar 2. Sel akar bawang bombay. (b)Metafase
[Sumber: Dokumen pribadi. Perbesaran 10x40]
Gambar 3. Sel akar bawang bombay. (c) Telofase
[Sumber: Dokumen pribadi. Perbesaran 10x40]
8
Fase mitosis yang tidak didapatkan adalah
mulai menarik kromosom, sehingga sisters chromatid
profase dan anafase. Profase merupakan proses awal
mulai terpisah dan menuju masing-masing kutub sel
dalam mitotic phase, yaitu disaat selubung nukleus
yang berlawanan (Starr 2007: 204). Fase ini tidak kami
hancur dan kromosom buyar, sehingga terlihat jelas di
dapatkan dalam pengamatan karena, keterbatasan waktu
mikroskop cahaya. Anafase adalah saat benang spindel
dan kesalahan pada saat pemotongan bawang.
Gambar 4. Sel akar bawang bombay. (d) Propase
[Sumber: Dokumen pribadi kelompok 2C. Perbesaran 10x40]
Gambar 5. Sel akar bawang bombay. (e) Anafase
[Sumber: Dokumen pribadi kelompok 2C. Perbesaran 10x40]
9
Pengamatan selanjutnya adalah pengamatan
Tubulus
seminiferus
berbentuk
lingkaran
dengan
meiosis dengan menggunakan preparat awetan testis
lingkaran berwarna yang lebih terang dari sekitarnya dan
tikus (Rattus norvegicus), dikarenakan spermatogonium
berada ditengah yang bernama lumen. Sel sertoli yang
mamalia ini hampir menyerupai manusia, dan mudah
berlokasi tersebar di tubulus seminiferus. Fungsi dari sel
untuk didapatkan karena ukuran testis yang tidak terlalu
sertoli adalah sebagai nutrisi bagi spermatozoa, sehingga
kecil, dan tikus coklat juga mudah untuk didapatkan.
letak sel sertoli tidak jauh dari spermatogonium. Sel
leydig
Dari hasil pengamatan kelompok, ditemukan
terletak
diantara
tubulus
seminiferus
dan
berfungsi sebagai penghasil hormon testosteron dalam
tubulus seminiferus, lumen, sel leydig dan sel sertoli.
spermatogenesis (Cheng 2008: 255).
a
d
b
c
Gambar 6. Preparat awetan testis tikus. (a) sel sertoli.
(b) lumen. (c) tubulus seminiferous. (d) sel leydig.
[Sumber: Dokumen pribadi. Perbesaran 10x40]
Pada pengamatan mitosis dan meiosis, terdapat
busuk, lalu pada proses penyayatan pun harus
beberapa perbedaan, diantaranya adalah dari segi
setipis mungkin, dan pada proses pemberian larutan
kemudahan membuat preparat. Jika pada percobaan
HCl dan pewarna asetokarmin, tidak menyerap
meiosis, tidak diperlukan menyaya
kedalam sel sehingga kurang maksimal.
t
testis
tikus
dikarenakan preparat sudah disediakan, namun pada
percobaan mitosis, akar bawang harus ditumbuhkan
Pengamatan mitosis berbeda dengan pengamatan
terlebih dahulu dengan risiko kemungkinan akarnya
meiosis. Jika pada proses pengamatan mitosis
memperlihatkan fase, maka pada pengamatan
10
meiosis memperlihatkan struktur sel dalam organ.
profase, metafase, anafase, dan telofase. Sedangkan
pengamatan mitosis memperlihatkan fase interfase,
pengamatan
meiosis
memperlihatkan
tubulus
seminiferous, lumen, sel leydig dan sel sertoli.
dari proses mitosis adalah dua sel anakan yang
4. Kesimpulan
bersifat diploid dan sama dengan induknya.
Salah satu media pengamatan pada proses
Terdapat dua jenis pembelahan sel pada
mitosis adalah dengan me
eukariotik, yaitu pembelahan sel tubuh dan sel
Pada meiosis, terjadi dua kali pembelahan,
kelamin. Pembelahan sel tubuh dinamakan
yaitu meiosis I dan meiosis II. Pembelahan pada
dengan proses mitosis, sedangkan pembelahan
meiosis hampir sama dengan mitosis, hanya saja
sel kelamin dinamakan dengan proses meiosis.
pada meiosis I terdapat proses crossing over,
Pada mitosis terdapat dua fase utama yaitu
yaitu proses pertukaran material genetic pada
interfase dan fase M. Fase M terdiri dari profase,
pasangan kromosom homolog. Meiosis
metafase, anafase dan telofase. Masing-masing
menghasilkan empat sel anakan yang bersifat
fase menunjukan keadaan yang berbeda. Hasil
diploid dan mengalami variasi dari induknya.
Daftar Pustaka
Biology
Arizona.
2004.
Cell
Theory.
1
hlm.
TABLE_COMPARING_MITOSIS_AND.pdf,
http://www.biology.arizona.edu/cell_bio/tutorials/
hlm. 3 Maret 2015 pk. 14.12
cells/cells3.html, 28 Februari 2015, pk. 12.33
CSUS. Exercise #1: Mitosis in Plant Celss-Onion
Campbell, N. A., dkk. 2008. Biology. 8th ed. Pearson
(Allium)
Education Inc, San Fransisco: 1465 hlm.
Cheng, C. Y., 2008.
1
Root
Tip
Slides.
www.csus.edu.
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad
Molecular Mechanism in
=rja&uact=8&ved=0CDIQFjAD&url=http%3A
Spermatogenesis. Springer-Verlag, New York:
%2F%2Fwww.csus.edu%2Findiv%2Fe
274 hlm.
%2Fewingn%2FLAB
Coursea Washington. Table Comparing Mitosis and
%25209%2520Mitosis.doc&ei=jsn1VLP5KNPau
Meiosis.
QSm74DYDg&usg=AFQjCNGKd4aTwnkOcWg
http://courses.washington.edu/bot113/spring/Web
NxtYck1Wpyf6UrA&sig2=db31NFdGOswTh-
Readings/PdfReadings/
11
4_zCi9cA&bvm=bv.87269000,d.c2E. 3 hlm. 3
Postlethwait, J. H., J. L. Hopson. 2006. Modern Biology.
1st ed. Steck-Vaughn Corp. 1152 hlm.
Maret 2015 pk. 22.01
Raven, P. H, & G. B. Johnson. 2001. Biology. 6th ed.
Genetic Home Refrence. 2015. What is DNA?. 1 hlm.
http://ghr.nlm.nih.gov/handbook/basics/dna.
McGraw-Hill Corporation: 1344 hlm.
28
Februari 2015, pk.21.35
Sadava, D., C. Heller, G. H. Orians & W. K. Purves.
2004. Life: The Science of Biology. 7th ed. Sinauer
Marietta. Mitosis in Onion Root Tip Cells. 6 hlm. http://
Associates, Sunderland, MA, and W. H. Freeman,
www.marietta.edu/~biol/introlab/Onion%20root
New York: 1121 hlm.
%20mitosis.pdf. 3 Maret 2015 pk. 21.29
Solomon, E. P., D. W. Martin, & L. R. Berg. 2005.
Medical News. 2015. What are genes?. 1 hlm.
Biology. 8th ed. Thomson Corporation, Belmont,
http://www.news-medical.net/health/Genes-What-
USA: 1379 hlm.
are-Genes.aspx. 1 Maret 2015, pk 10.07
Starr, C., C. A. Evers, L. Starr. 2007. Biology Today and
NCBI. 2000. Buku: An Introduction to Genetic
Analysis.
7th
ed.
1
Tomorrow with Physiology. 3rd ed. Cengage
hlm.
Corporation, USA: 653 hlm.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK22104/.
28 Februari 2015, pk. 20.57
Suryo. 2008. Genetika. Gadjah Mada University Press,
Yogjakarta: 344 hlm.
Pierce, B. A. 2005. Genetics: A Conceptual Approach.
2nd ed. W. H. Freeman. New York: 709 hlm.
12
13
14