PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL, NON PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi Pada Bank Persero di Indonesia Periode 2002 – 2013)
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO,
BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL,
NON PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN DAN
LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS
BANK
(Studi Pada Bank Persero di Indonesia Periode 2002 1 2 3 – 2013) 1)Rahmat , Muhammad Arfan , Said Musnadi
Magister Akunansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study examines the effect of CAR, ROA, NPL, NIM and LDR on profitability in
state banks in Indonesia. Data obtained from financial statements issued by Bank Indonesia
period 2002 - 2013. The population of this study were 48 data. Analysis of the results of
research used multiple linear regression to test the hypothesis. Research results show least
squares and hypothesis testing using the F-statistic to test the effect together and to test the
partial regression coefficients.From the test results obtained variable F CAR, ROA, NPL, NIM
and LDR jointly have significant impact on profitability. The test results indicate that partial
CAR, positive effect on profitability and no significant, while the ROA, NPL, NIM, negative
effect significant and while the LDR negative effect and no significant on profitability.Keywords : CAR, BOPO, NPL, NIM, LDR, ROA, Profitabilitas
Abstrak: Penelitian ini menguji pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap
profitabilitas pada bank persero di Indonesia. Data diperoleh dari laporan keuangan yang
diterbitkan oleh bank Indonesia periode 2002- – 2013. Jumlah populasi penelitian ini adalah
48 data. Analisis hasil penelitian yang digunakan adalah regresi Linier berganda untuk
menguji hipotesis. Hasil penilitian menunjukkan kuadrat terkecil dan uji hipotesis
menggunakan F-statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama serta untuk menguji
koefisien regresi secara parsial. Dari hasil uji F didapatkan variabel CAR, BOPO, NPL, NIM
dan LDR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap
profitabilitas. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan BOPO, NPL, NIM, berpengaruh negatif dan
signifikan, sedangkan LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Kata kunci : CAR, BOPO, NPL, NIM, LDR, ROA, Profitabilitas.
PENDAHULUAN memperoleh laba yang mencukupi untuk
Dalam situasi dan kondisi bisnis perbankan mencapai tujuan dari pendirian bank yang yang sangat kompetitif dan dilatarbelakangi bersangkutan. Laba merupakan Informasi hasil situasi perekonomian yang berkembang pelaporan suatu rangkaian kegiatan atau dinamis, maka pengelolaan yang efektif dan operasional perusahaan dalam periode tertentu efesiensi kegiatan bank dalam menjalankan dimana informasi ini berkaitan dengan tingkat usahanya sehari-hari agar bank tersebut dapat keuntungan, resiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan operasional perusahaan (Pahlevie,2009:2)
Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, baik itu perolehan laba dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva, maupun modal sendiri (Sartono,2001:115). Profitabilitas perusahaan meningkat, nilai keusahaannya akan semakin tinggi.
CAR sebagai indikator permodalan yaitu rasio yang membandingkan antara modal dan aktiva tertimbang menurut resiko, yang mempunyai standar ukuran yang ditetapkan oleh bank Indonesia adalah diatas 8%. Semakin meningkatnya CAR mencerminkan bahwa permodalan bank Persero di Indonesia semakin kuat.
Menurut peraturan BI No.6/23/DPNP/2004 BOPO sebagai indokator efesiensi operasional suatu bank dalam menjalankan operasinya dalam menjalankan segala aktifitas untuk mendapatkan laba yang diharapkan. Rasio BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
Efesiensi sumber daya suatu bank akan tercermin dengan persentase rasio BOPO yang rendah, yang merupakan perbandingan antara total biaya operasional dengan total pendapatan operasi.
NPL adalah perbandingan antara total kredit bermasalah dengan total kredit yang di berikan kepada debitur. Bank dikatakan mempunyai NPL yang tinggi jika banyaknya kredit yang bermasalah lebih besar daripada jumlah kredit yang diberikan kepada debitur. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem Penilaian Tingkat kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPL (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPL yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh bank. Penurunan Laba akan mengakibatkan dividen yang dibagikan juga semakin berkurang sehingga pertumbuhan tingkat return saham bank akan mengalami penurunan, dengan kata lain semakin besar NPL suatu bank, maka akan mengurangi Profitabiltas bank tersebut.
NIM (Net Interest Margin) mencerminkan resiko pasar yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur dari selisih antar suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan (lending) atau dalam bentuk absolut adalah selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman dimana dalam istilah perbankan disebut NIM (Mawardi, 2005). Dengan demikian besarnya NIM akan mempengaruhi laba rugi Bank yang pada akhirnya mempengaruhi profitabilitas bank tersebut.
LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi, semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka profitabilitas bank tersebut juga meningkat. Dengan demikian besar-kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank.
Pengujian ini bermaksud menguji Pengaruh
capital adequacy ratio
, Biaya operasional pendapatan operasional, Non performing loan,
net interest margin dan Loan to deposit ratio
terhadap profitabilitas bank. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perbankan persero yang sudah beroperasi selama periode 2002 sampai dengan 2013.
KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Profitabilitas
CAR (Capital Adequacy Ratio) mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar CAR maka semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan laba, karena dengan modal yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan. Upaya yang dapat dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kinerja bank (Profitabilitas) adalah dengan menambah jumlah dana melalui pinjaman atau setoran modal dari pemilik.
Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasi terhadap Profitabilitas
Rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasi) menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya, terutama kredit, dimana sampai saat ini pendapatan bank-bank di Indonesia masih didominasi oleh pendapatan bunga kredit. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO nya lebih dari 1. Semakin tinggi biaya pendapatan maka bank menjadi tidak efisien sehingga Profitabilitas makin kecil.
Pengaruh Non Performing Loan terhadapat
Profitabilitas
NPL (Non performing loan) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengukur risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur (Mabruroh, 2004). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. NPL merupakan salah satu pengukuran dari rasio risiko usaha bank yang menunjukkan besarnya risiko kredit bermasalah yang ada pada suatu bank. artinya besarnya risiko kredit bank mempengaruhi profitabilitas bank.
Pengaruh Net Interest Margin terhadap Profitabilitas
Kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan bunga bersih berpengaruh terhadap tingkat pendapatan bank akan total assetnya. Bunga bersih merupakan salah satu komponen pembentuk laba (pendapatan), karena laba merupakan komponen pembentuk
return on asset , maka secara tidak langsung jika
Penelitian ini merupakan data dengan metode sensus, yaitu mengambil keseluruhan populasi dengan menetapkan beberapa pertimbangan dan kriteria tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi.
Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas
LDR (Loan to deposit ratio) merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh bank (terutama dana masyarakat). Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin tidak riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka semakin tinggi dana yang disalurkan kedana pihak ketiga. Dengan penyaluran dana pihak ketiga yang besar maka bank akan mendapatkan profitabilitas yang meningkat.
pendapatan bunga bersih meningkat maka laba yang dihasilkan bank juga meningkat, sehingga akan meningkatkan Profitabilitas keuangan bank tersebut.
OPERASIONALISASI VARIABEL
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap profitabilitas. Unit analisis pada penelitian ini adalah perbankan Persero di Indonesia pada tahun 2002 sampai dengan 2013.
Berdasarkan tujuan penlitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR secara bersama-sama dan secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas pada Bank Persero di Indonesia.
Return On Asset Return on Asset (ROA) digunakan sebagai
Hipotesis Penelitian
on Asset merupakan salah satu rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset bank tersebut. Semakin besar nilai ROA, maka semakin besar pula kinerja perusahaan, karena return yang didapat perusahaan semakin besar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
= Laba sebelum Pajak
Total asset x 100%
Current Adequaty Rasio (CAR)
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh
proksi dari Profitabilitas Bank Persero. Return
METODE PENELITIAN
dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
Net Interest Margin (NIM) Net Interest Margin digunakan sebagai
Total dana pihak ketiga x 100%
= Total Kredit
rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga (Giro, Tabungan,Sertifikat Deposito, dan Deposito). LDR ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi pembayaran kembali deposito yang telah jatuh tempo kepada deposannya serta dapat memenuhi permohonan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001):
Loan to deposit ratio (LDR), yang merupakan
Rasio likuiditas diproksikan dengan
Loan to Deposit Rasio (LDR)
Rata − rata aktiva produktif x 100%
= Pendapatan Bunga Bersih
proksi dari Rasio Pasar. Net Interest Margin (NIM) merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aktiva produktifnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
Total Kredit x 100%
= Modal Bank
= Total Kredit Bermasalah
perbandingan antara total kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan. Credit Risk adalah risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat (Masyud Ali, 2006). Karena berbagai sebab, debitur mungkin saja menjadi tidak memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok pinjaman, pembayaran bunga dll. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
Performing Loan (NPL), yang merupakan
Rasio Kredit diproksikan dengan Non
Non Performing Loan (NPL)
Total Beban Operasional Total Pendapatan Operasional x 100%
Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004): =
Beban Operasional terhadap biaya Operasi (BOPO)
Total ATMR x 100%
Metode Analisis Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Regresi Linier berganda (multiple Regression model) yaitu bertujuan untuk menguji, baik secara parsial mupun secara simultan pengaruh Capital Adequacy
Ratio, biaya operasional pendapatan operasional, Non performing loan, Net interest margin, dan loan to deposit ratio terhadap Profitabilitas
pada Bank Persero yang diolah dengan Program Statictical Package for social science (SPSS). Model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5 + Σ HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Secara bersama-sama terhadap Profitabilitas.
Hasil penelitian ini CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap Profitabilitas, dari hasil analisis regresi menghasilkan R 2 = 0,765, artinya secara bersama-sama faktor independen terhadap variabel independen dapat dijelaskan sebesar 76,5%, sedangkan 23,5% lainnya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam variabel, ini menunjukkan bahwa Profitabilitas Bank Persero pada periode 2002 sampai dengan 2013 dipengaruhi oleh kelima variabel tersebut.
Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas
CAR secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas, dengan arah berpengaruh yang positif. Hubungan yang positif berarti bahwa setiap penambahan jumlah CAR akan menambah profitabilitas. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik, sehingga pendapatan laba bank semakin meningkat. Dengan kata lain CAR berhubungan positif dengan profitabilitas.
Kecukupan modal bank mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar kecukupan modal bank maka semakin besar profitabilitas bank, karena dengan modal yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya ke dalam aktivitas investasi yang menguntungkan.
Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas
BOPO secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas. Nilai koefisiensi regresi BOPO yang negatif menunjukkan bahwa semakin kecil BOPO maka semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitasnya dalam meningkatkan profitabilitas, BOPO yang kecil menunjukkan bahwa biaya operasional bank lebih kecil dari pendapatan operasionalnya, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen bank sangat efisien dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.
Pengaruh NPL terhadap Profitabilitas
Secara parsial NPL berpengaruh terhadap profitabilitas. Pengaruh negatif yang ditunjukkan oleh NPL mengindikasikan bahwa semakin tinggi kredit macet dalam pengelolaan kredit bank yang ditunjukkan dalam NPL maka akan menurunkan tingkat profitabilitas bank yang tercermin melalui ROA.
Pengaruh NIM terhadap Profitabilitas
NIM secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas, dengan arah berpengaruh yang negatif. Hubungan yang negatif berarti bahwa setiap penambahan nilai NIM akan berimplikasi pada semakin rendahnya Profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa NIM memiliki pengaruh Negatif terhadap Profitabilitas,
Pengaruh LDR terhadap Profitabilitas
LDR secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas, dengan arah berpengaruh yang positif. Hubungan yang positif bermakna setiap penambahan LDR maka akan bertambahnya profitabilitas. Semakin tinggi kredit yang disalurkan dan akan semakin besar profitabilitas.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Variabel CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas pada bank di Indonesia, pengaruh yang diberikan sebesar 76,5%, Sementara selebihnya sebesar 23,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Secara Parsial Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas pada bank di Indonesia.
Biaya Operasional Pendapatan Operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada bank persero di Indonesia.
Non Performing Loan (NPL) pada penelitian ini
secara statistik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada bank persero di Indonesia. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada bank persero di Indonesia. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas pada bank persero di Indonesia.
Saran
Saran untuk Penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan dengan pengambilan sampel yang lebih besar tidak hanya perusahaan perbankan milik pemerintah, tetapi diperluas pada perbankan yang kepemilikannya oleh swasta. Dan dalam melihat tingkat kesehatan perbankan, hendaknya peneliti selanjutnya memasukkan variabel lain untuk rasionya seperti rasio Economic Value Added (EVA) yang berguna tolak ukur fundamental dari tingkat pengembalian modal (return of capital).
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Aryati, Titik dan Manao, Hekinus, 2000, Rasio Keuangan sebagai Preditor Bank Bermasalah di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi, Ruang A, Sesi Pertama: 27-44
Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan , melalui
Universitas Diponegoro Semarang. Peraturan Bank Indonesia No.5 / 8 / PBI / 2003,
14 Desember 2001, Perihal Laporan
Surat Edaran Bank Indonesia No 3/30 DPNP tgl
Bisnis Strategi , Vol.10 : Desember : 11- 26.
2002, Manfaat Indikatorindikator Keuangan dalam Pembentukan Model Prediksi Kondisi Kesehatan Bank, Jurnal
No3:194-219 Sugianto, FX., Prasetiono, & Teddy Haryanto,
Media Riset Bisnis & Manajemen , Vol.2 :
Jakarta: Salemba Empat. Sofyan, Sofriza, 2003, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan di Indonesia,
Jakarta: Salemba Empat. . 2006. Research Methods for business . Buku satu, Edisi keempat.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for business . Buku satu, Edisi keempat.
Manajemen Risiko bagi Bank Umum: Jakarta. Bank Indonesia.
Nomor 6/10/PBI/2004, Penerapan
Jakarta. Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum:
Rasio-rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Tesis
Bank Indonesia, Surat Edaran, Nomor 6/23/DPNP : tanggal 31 Mei 2004
Perkasa, Ponttie P. 2007. Analisis Pengaruh
kesehatan bank: Jakarta. Rineka Cipta
Tesis Universitas Diponegoro Semarang. Pandia, Frianto. 2012. Manajemen dana dan
Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan EAQ terhadap perubahan Laba .
Pengaruh CAR, NIM, LDR, dan BOPO terhadap profitabilitas bank (Perbandingan Bank Umum go Publik dan Bank Umum Non Go Publik tahun 2005-2007. Tesis Universitas Diponegoro Semarang. Pahlevie, Nu’man Hamzah. 2009. Analisis
Sumatera Utara. Medan. Nusantara, ahmad Buyung. 2008. Analisis
Pengaruh Rasio LDR, NIM dan BOPO terhadap ROA. Tesis Universitas
Nainggolan, Marnov P.P. 2009. Analisis
Keuangan dalam Analisis Kinerja Keuangan Perban kan,” Benefit, Vol.8, No.1, Juni 2004
Januarti, Indira, 2002, Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik BankLainnya untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia, Jurnal Bisnis Strategi, Vol.10 : Desember: 1-10. Mabruroh, (2004), “Manfaat Pengaruh Rasio
Ismail, Drs,. MBA.,AK., 2010, Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam rupiah, Jakarta : Kencana.
Akuntansi Keuangan , Jakarta : Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2011, Standar
Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia, Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem Penilaian Tingkat kesehatan Bank Umum
Keuangan Publikasi Bank Umum kepada
Bank Indonesia , Jakarta : Bank Indonesia laporan keuangan , Jakarta : PT Raja Surat Edaran BI No. 13/ 23 /DPNP/2011) tgl 25 Grafrindo Persada.
Oktober 2011, Perihal Laporan Usman, Bahtiar, 2003, Analisis Rasio Keuangan
Keuangan Publikasi Bank Umum kepada dalam Memprediksi Perubahan Laba Bank Indonesia , Jakarta : Bank Indonesia pada Bank-Bank di Indonesia, Media
Suyono, Agus, 2005, Analisis Rasio-rasio Bank Riset & Manajemen , Vol.3:59-74. yang Berpengaruh terhadap Return on Werdaningtyas, Hesti, 2002, Faktor Yang
Asset (ROA), Tesis Program Pasca Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take
Sarjana Magister Manajemen Over Pramerger Di Indonesia, Jurnal Universitas Diponegoro (tidak Manajemen Indonesia , Vol.1, No.2: 24- dipublikasikan).
39 Syafri, Sofyan, 2008, Analisis Kritis atas