BENTUK BENTUK BADAN USAHA (1)

BENTUK BENTUK BADAN USAHA
1. Bentuk Yuridis Perusahaan
Bentuk-bentuk perusahaan/ badan usaha berdasarkan kepemilikannya secara hukum adalah
sebagai berikut:


Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BUMN adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang usaha
apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara,kecuali jika
ditentukan lain berdasarkan Undang-undang. BUMN adalah bentuk bentuk badan hukum
yang tunduk pada segala macam hukum di Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara,
maka tujuan utamanya adalah membangun ekonomi sosial menuju beberapa bentuk
perusahaan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Ciri-ciri utama BUMN adalah:
1. Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari
keuntungan.
2. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan Undang-undang.
3. Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.
4. Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu
perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.

5. Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum perdata.
6. Seluruh atau sebagian modal milik negara serta dapat memperoleh dana dari pinjaman
7. dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.
8. Setiap tahun perusahaan menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan laporan
rugi
9. laba untuk disampaikan kepada yang berkepentingan.
Kemudian BUMN digolongkan lagi ke dalam 3 jenis sebagai berikut:
1. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata
mencari keuntungan.
2. Perusahaan Umum (Perum)

Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk
melayani masyarakat dan mencari keuntungan
3. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki
oleh negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Mlik Swasta (BUMS) digolongkan menjadi beberapa kelompok adalah sebagai
berikut:
1. Firma (Perusahaan Persekutuan)
Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh paling sedikit dua orang dengan menggunakan
nama bersama atau satu nama digunakan bersama.Dalam Firma semua anggota bertanggung
jawab sepenuhnya, baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan
kepada pihak lainnya. Bila perusahaan mengalami kerugian, maka akan ditanggung bersama,
kalau perlu dengan seluruh kekayaan pribadi. Jadi kemajuan Firma dan semua resiko
ditanggung bersama.
Kelebihan firma:
- Pengelolaan lebih profesional dengan adanya pembagian kerja.
- Pemimpin firma dipilih berdasarkan keahlian masing-masing.
- Modal relatif lebih besar.
- Pembagian keuntungan didasarkan perbandingan modal yang disetor.
- Semua anggota firma bertindak sebagai pemilik perusahaan yang harus aktif mengelola
usaha.
- Lebih mudah meminjam modal karena memiliki akta notaris.
Kekurangan Firma:
- Tanggung jawab tidak terbatas pada modal, namun termasuk harta pribadi.


- Jika ada anggota yang melakukan pelanggaran hukum, maka semua anggota firma terkena
akibatnya.
- Kerugian satu anggota akan ditanggung bersama.
- Hak milik perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kekayaan pribadi.
- Jika firma bangkrut, harta pribadi dapat ikut tersita.
- Dapat menimbulkan perselisihan jika pembagian keuntungan tidak adil.
2. Persekutuan Komanditer (CV)
CV adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang. Pemilik modal dalam
CV disebut anggota. Para anggota mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam
persekutuan. para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan
dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikut sertaan didalam persekutuan.
Dalam CV terdapat dua macam keanggotaan, yaitu sekutu komplementer dan sekutu
komanditer. Sekutu Komplementer adalah orang yang bersedia memimpin pengaturan
perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Sedangkan sekutu
komanditer adalah sekutu yang mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab terbatas
pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan tersebut.
Jenis-jenis persekutuan komanditer:
− Persekutuan Komanditer murni, jika hanya terdapat satu orang sekutu komplementer.
− Persekutuan Komanditer campuran, jika terdapat beberapa orang sekutu komplementer

dalam persekutuan.
− Persekutuan Komanditer bersaham, jika persekutuan mengeluarkan saham-saham, di mana
baik sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu atau lebih saham.
Kelebihan CV:
- Relatif lebih mudah dalam mencari tambahan modal dari anggota pasif.
- Mudah dalam pencarian kredit.
- Pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak yang memiliki keahlian di bidangnya.
- Tanggung jawab pesero pasif terbatas.
- Modal relatif lebih besar.
- Kelangsungan usaha lebih terjamin.

Kekurangan CV:
- Pesero pasif tidak mengelola perusahaan dan hanya mempercayakan modal kepada pesero
aktif.
- Tanggung jawab pesero aktif tidak terbatas.
- Harta kekayaan pesero aktif dapat disita jika perusahaan mengalami kebangkrutan.
- Modal yang telah disetor pesero pasif sulit ditarik kembali karena telah digunakan sebagai
modal.
- Keuntungan dibagi antaranggota.
3. Perseroan Terbatas (PT)

PT adalah badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, yang
terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri maupun pemilik. Berbeda dengan
bantuk badan usaha lainnya, PT mempunyai kelangsungann hidup yang panjang, karena
perseroan ini tetap berjalan meskipun pendiri atau pemiliknya meninggal dunia.
Kelebihan Perseroan Terbatas (PT):
- Relatif mudah mendapat tambahan modal.
- Mudah mendapat pinjaman modal karena statusnya yang berbadan hukum.
- Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada modal yang ditanamkan.
- Penanaman modal berupa saham pada PT mudah diperjualbelikan.
- Kelangsungan perusahaan terjamin karena tidak tergantung pada pemimpin dan pemegang
saham.
- Pengelolaannya profesional karena dipegang oleh masing-masing ahlinya.
- Harta perusahaan terpisah secara manajemen dengan harta pemegang saham.
- Ada jaminan kesejahteraan bagi karyawan.
Kekurangan Perseroan terbatas (PT):
- Prosedur pendirian PT relatif sangat sulit.

- Rahasia perusahaan dapat diakses secara umum
- Adanya kemungkinan nepotisme karena pimpinan perusahaan dipilih oleh pemegang saham
terbesar.

- Keuntungan dibagi dengan pemegang saham.
- Adanya pajak perusahaan sehingga keuntungan perusahaan berkurang.
- Perhatian pemegang saham terhadap perusahaan kurang karena tanggung jawabnya terbatas



Perusahaan Perseorangan

Pengertian: Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilikan antara hak
milik pribadi engan hak milik perusahaan (Indriyo, 2005). Menurut Swasta (2002),
perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang
dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan.
Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara hak milik pribadi dengan milik
perusahaan, maka harta benda pribadi juga merupakan kekayaan perusahaan, yang
setiap saat harus menanggung utang-utang perusahaan
Adapun keuntungan yang diperoleh jika memilih perusahaan perseorangan adalah
sebagai berikut:
1. Pendirian perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelit-belit;
2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau mereka yang memiliki
modal dan bidang usaha yang terbatas;

3. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik tidak perlu
mengeluarkan biaya yang berlebihan;
4. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan arah perusahaan
atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan;
5. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan
jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya;
6. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun semua pendapatan
tetap harus bayar pajak perorangan; dan semua keuntungan menjadi milik pemilik dan
dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.
Sementara itu, keterbatasan atau kerugian perusahaan perorangan antara lain dalam hal:
1. Permodalan – Lebih sulit memperoleh modal, yang artinya jika perusahaan
perorangan ingin mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif
sulit, terutama untuk jumlah yang besar.
2. Ikut tender – Perusahaan perorangan relatif sulit mengikuti tender, karena kesulitan
untuk memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia.
3. Tanggung jawab – Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap
utang perusahaan secara penuh.
4. Kelangsungan hidup – Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif
lebih singkat. Hal ini disebabkan sulitnya mencari pengganti
pemilik perusahaan

apabila pemilik meninggal dunia, sehingga terjadi kevakuman yang menyebabkan
kelangsungan hidup perusahaan berakhir.
5. Sulit berkembang – Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan
usaha perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya
berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus
mengubah badan usahanya terlebih dahulu.
6. Administrasi yang tidak terkelola secara baik



Yayasan

Pengertian yayasan menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan, “
Yayasan adalah badan usaha yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang soial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak
mempunyai anggota”. Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain
yang diperoleh yayasan. Berdasarkan undang-undang ini dilarang dialihkan atau dibagikan
secara langsung atau tidak langsung kepada pembina, pengurus, pengawas, karyawan, atau
pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap yayasan. Dalam menjalankan kegiatannya
sehari-hari yayasan mempunyai organ yang terditri atas: Pembina, Pengurus dan Pengawas.




Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz
kekeluargaan. Koperasi pun merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak
sosial beranggotakan orang-orang dan/ atau badan-badan hukum. Koperasi bertujuan
untuk menyejahterahkan anggotanya. Koperasi menganut prinsip yang
keanggotaannya
bersifat sukarela dan pengelolaannya bersifat demokratis. Dilihat dari lingkunganya
koperasi dabat dibagi menjadi:
1. Koperasi Sekolah
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
3. Koperasi Unit Desa (KUD)
4. Koperasi Konsumsi
5. Koperasi Simpan Pinjam
6. Koperasi Produksi

3. Lembaga Keuangan
Lembaga Keuangan dapat dibagi menjadi 2 yaitu, lembaga keuangan bank dan lembaga

keuangan bukan bank sebagai berikut:


Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan bank dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini
diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga
keuangan ini termasuk perbankan, building society , Credit Union, pialang saham,
aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan sebagainya.
Fungsi Lembaga keuangan bank Lembaga keuangan menyediakan jasa sebagai
perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam
penyaluran dana dari investor kepada perusahaan
yang membutuhkan dana.



Lembaga Keuangan Non-Bank
Lembaga Keuangan Non-Bank merupakan semua badan yang melakukan kegiatan
di bidang keuangan, yang secara langsung dan/atau tidak langsung menghimpun
dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam


masyarakat untuk membiayai investasi perusahaan.
Tujuan Didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank:
1. Untuk meningkatkan perkembangan pasar modal
2. Membantu permodalan perusahaan-perusahaan dengan tingkat ekonomi lemah
Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia :
1. Pasar Uang
2. Pasar Modal
3. Sewa Guna Usaha
4. Modal Ventura
5. Pajak Piutang
6. Kartu Plastik
7. Asuransi
8. Dana Pensiun
9. Pegadaian
4. Kerjasama, Penggabungan, dan Ekspansi
1. Kerja Sama
 Kartel
Kartel meupakan bentuk kerja sama anatra beberapa badan usaha yang memproduksi
barang yang sejenis. Maksud dari pembentukan kartel adalah untuk mengurangi dan
meniadakan persaingan di antara mereka, karenanya diadakan perjanjian. Isi
perjanjian yang dibuat disesuaikan dengan maksud pembentukan kartel. Bentuk kartel
meliputi kartel daerah, kartel produksi, kartel pembagian laba, kartel kondisi, dan
kartel harga.
Joint Venture
Joint veunture merupakan kerja sama beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa
negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai suatu konsentrasi kekuatan-kekuatan
ekonomi yang lebih padat.
Ciri-ciri Joint Venture:
Merupakan perusahaan baru yang didirikan secara bersama-sama oleh beberapa
perusahaan lain.
Modalnya berupa saham yang telah dipersiapkan oleh perusahaan pendiri dengan
perbandingan tertentu.
Perusahaan pendiri Joint Venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masingmasing.
Di Indonesia, Joint Venture merupakan kerja sama perusahaan domestik dengan
perusahaan asing.
Resiko ditanggung secara bersama-sama antara masing-masing partner melalui
perusahaan yang berlainan.
* NUMMI (joint venture antara General Motors dengan Toyota)
* Penske Truck Leasing (joint venture antara GE dengan Penske)
* Sony Ericsson (joint venture antara Sony dengan Ericsson)
* TNK-BP (joint venture antara BP dengan TNK (Tyumen Oil Co.))
* Verizon Wireless (joint venture antara Verizon Communications dengan Vodafone)
* CW Television Network (joint venture antara CBS Corporation dengan Warner Bros.)



2. Penggabungan

Trust
Trust merupakan gabungan beberapa badan usaha. Trust dibentuk dengan cara
menggabungkan beberapa perusahaan (merger) sehingga menjadi suatu perusahaan
yang besar. Seluruh kekayaan dari perusahaan lama berpindah kepada perusahaan
baru.Ekspansi
erusahaan perkebunan Sime Darby Bhd, Kumpulan Guthrie Bhd dan Golden Hope Plantation
Bhd melakukan merger dan diambil alih oleh Synergy Drive Bhd.
* Merger dilakukan antara Grup Wilmar International Ltd sebagai perusahaan dagang yang
beroperasi di Singapura dengan Grup Kuok sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Perusahaan dalam Grup Wilmar yang dimerger adalah Wilmar Holding Pte Ltd (WHPL) dan
Archer Daniels Midland Asia (ADM). Sedangkan perusahaan dalam Grup Kuok yang
dimerger adalah PPB Oil Palm Berhard (PPBOP) PGEO Group Sdn Bhd dan Kuok Oils and
Grains Pte Ltd.
* Rabobank International Indonesia (RII) telah melakukan merger dengan Bank Haga dan
Bank Hagakita setelah membeli saham mayoritas dua bank tersebut dari Grup Djarum tahun
2006. Bank Haga dan Bank Hagakita akan melebur ke Rabobank International Indonesia
(RII) sebagai bank hasil penggabungan dari tiga bank.
* Merger yang dilakukan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan pembagian
kepemilikan saham adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 80 persen, PT Bina
Makna Indopratama sebesar 4 persen, PT Metro Lintas Nusa 3 persen dan PT Birina
Multidaya 13 persen.
Holding Company
Holding company terjadi apabila perusahaan berada dalam kondisi keuangan sangat
kuat, kemudian membeli saham-saham drai perusahaan. Artinya, terjadi pengambil
alihan atas kekayaan dan kekuasaan dari suatu perusahaan. Perusahaan yang sahamsahamnya
telah dibeli tidak lagi mempunyai kekuasaan, semua kekuasaan ditentukan
oleh Holding company.
Contoh :
* PT Semen Gresik Tbk membentuk perusahaan induk (holding company) bagi Semen
Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling
kuat, sedangkan pertumbuhan kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat
terbawah sehingga PT Semen Gresik Tbk melakukan Holding company untuk meningkatkan
kinerja perusahaannya.
* IBM akuisisi Diligent Technologies, sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang
teknologi penyimpanan de-duplikasi (de-duplication). Lewat akuisisi ini, teknologi dan
pegawai Diligent Technologies akan menjadi bagian dari unit bisnis IBM System Storage,
IBM Systems and Technology Group.
* Di California, Motorola mengakusisi perusahaan penyedia solusi pemroses video digital
Terayon Communication Systems, Inc.
* Computer Associated (CA) melakukan akuisisi pada MDY Group International, Inc,
perusahaan yang bergerak untuk penyediaan jasa dan peranti lunak untuk kebutuhan
pengelolaan data berbagai perusahaan.

Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang berarti
pengambilalihan. Kata akuisisi aslinya berasal dari bhs. Latin, acquisitio, dari kata kerja
acquirere.

o

Aliansi Strategi

Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai
satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan
masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada
rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung,
namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama.
Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu
yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran
dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas
manufaktur, pendanaan proyek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan
aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi.
2.

Keuntungan Aliansi Strategis

Keuntungan aliansi strategis antara lain:
1.

Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan

kapabilitasnya
2.

Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk

memperluas akses pasar
3.

Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat

hidup.
3.

Penggunaan Aliansi Strategis

Aliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk:
1.

Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan

2.

Meningkatkan akses pada teknologi baru

3.

Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaingMemasuki pasar baru

4.

Mengurangi waktu siklus produk

5.

Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan

6.

Memperbaiki kualitas

5. Tipe Aliansi Strategis
Ada empat tipe aliansi strategi, yaitu:

1.

Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan

perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan kapabilitas
dengan mengkombinasikan sebagian aktiva mereka untuk mengembangkan keunggulan
bersaing.
2.

Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan

memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk
bersama

namun

mengkombinasikan

semua

sumber

daya

dan

kapabilitas

untuk

mengembangkan keunggulan bersaing.
3.

Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan

memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas
unik tanpa berbagi ekuitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
4.

Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih

perusahaan lintas negara dan lintas industri.
7.

Strategi Aliansi Tingkat Bisnis

Aliansi Komplementer. Dirancang untuk mengambil keunggulan dari peluang-peluang pasar
dengan mengkombinasikan aktiva-aktiva dari perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra
dengan cara-cara yang saling melengkapi untuk menciptakan nilai baru.
Aliansi Strategis Komplementer Vertikal.
Aliansi Komplementer Horisontal.
Strategi Pengurangan Persaingan. Dalam banyaknya persaingan, banyak perusahaan berusaha
untuk menghindar dari persaingan yang merusak atau berlebihan. Salah satunya adalah
dengan kolusi implisit atau toleransi mutual.
Strategi Tanggapan Persaingan. Perusahaan menggabungkan kekuatan untuk merespon
tindakan stratejik pesaing lain.
Strategi

Pengurangan

Ketidakpastian.

Aliansi

strategis

juga

digunakan

untuk

mempertahankan diri dari risiko dan ketidakpastian khususnya dalam pasar-pasar siklus cepat
Contoh Aliansi
Perusahaan yang telah melakukan aliansi antara lain GE/SNECMA; Fuji Xerox Co., Ltd.;
AIZA-Cibe Geigy; NUMMI; Dell dan EMC; Aliansi Dexa Medica dengan GlaxoSmithKline
dan dengan Alpharma dan Indofarma; PT Kalbe Farma Tbk dengan PT Enseval dan PT
Dankos Laboratories Tbk,; Bank Muamalat dengan PT Pos dan BCA; Mitsubishi dengan
DaimlerCrysler; Renault dan Nissan; Star Alliance; dan lain-lain.
Penerapan Aliansi Strategi di Indonesia, contohnya yang telah dilakukan Bank Muamalat:

Yang dilakukan Bank Muamalat adalah melakukan aliansi strategis dengan seluruh jaraingan
kantor pos di Indonesia ketika meluncurkan dan menjual produk Shar-E. Dengan berbagai
kemudahan dan jaringan yang luas sampai ke tingkat kelurahan, maka aliansi strategis
dengan kantor pos menjadi solusi ampuh dalam meningkatkan pasar perbankan syariah di
Indonesia.
Memang, Shar-E Card ditujukan untuk menjadi brand yang dapat digunakan oleh mitra
aliansi Bank Muamalat. Baik mitra yang berupa bank maupun lembaga keuangan lainnya.
Misalnya Shar-E Pegadaian, multi finance, maupun bank-bank konvensional yang ingin
mengelola dana nasabahnya secara syariah tanpa harus membuka unit syariah, melainkan
cukup dengan beraliansi dengan Bank Muamalat. Selain itu, dengan berbagai kemudahan dan
jaringan yang luas, karena bekerjasama dengan kantor pos di seluruh daerah di Indonesia,
maka produk Shar-E akan bisa meningkatkan loyalitas nasabah Bank Muamalat.
Agar loyalitas nasabahnya terus meningkat dan sustainable, Bank Muamalat juga berusaha
untuk selalu memberikan berbagai kemudahan. Misalnya dengan memberikan kemudahan
kepada pemegang kartu Shar-E sehingga dapat mengaktivasi nomor rekening pada kartu
tersebut dan memiliki nomor rekening di Bank Muamalat. Dengan kemudahaan tersebut,
pengguna Shar-E juga dapat mengakses seluruh Debit BCA dan memperoleh akses penarikan
tunai secara halal dan free of charge pada seluruh ATM BCA dan ATM Bersama.
Hal ini sangat cerdas dilakukan Bank Muamalat mengingat tanpa perlu mengeluarkan
investasi yang besar untuk membuka cabang-cabang yang banyak dan mengadakan mesinmesin ATM, Bank Muamalat telah berhasil menjangkau masyarakat sampai tingkat
kelurahan.