Analisis Laporan Keuangan PT Unilever
Analisis Laporan Keuangan
dan
Manajemen Resiko Perusahaan
PT. UNILEVER INDONESIA
Analisis Laporan Keuangan
•
Analisis terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas
(keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan
yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis
kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan
sangat membantu dalam menilai prestasi
manajemen masa lalu dan prospeknya di masa
datang.
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Vertikal /Horizontal
Analisis Rasio
Analisis Arus Kas
1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Rasio Kas
Solvabilitas
1.Debt to Equity Ratio
(DER)
2.Long Term DER
3.Total Utang Terhadap
Total Aset
4.Rasio kelipatan bunga
Profitabilitas
1.
2.
3.
Rasio Laba Kotor
Rasio Laba Bersih
Rasio pengembalian
modal
Aktivitas
Likuiditas
1.
2.
RASIO
3.
4.
Perputaran Piutang
Hari rata-rata
penagihan piutang
Perputaran modal
kerja
Perputaran total
Aset
Rasio ukuran
pasar
1. Laba per lembar saham
2.
Rasio imbal hasil
deviden
3. Rasio harga saham
4. Rasio pembayaran
deviden
Rasio Likuiditas
likuiditas
adalah
rasio
yang
• Rasio
menggambarkan kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek
(kewajiban lancar) pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aset lancar.
1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Rasio Kas
• Rasio Lancar (Current Ratio)
Current ratio adalah rasio yang membandingkan
antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek
Total Aset Lancar
Total Kewajiban Lancar
5.862.939
8,419,442
X 100%
X 100%
69,63%
Aset Lancar
7,000,000
Liabilitas jangka pendek
9,000,000
6,000,000
8,000,000
5,000,000
7,000,000
6,000,000
4,000,000
5,000,000
3,000,000
4,000,000
2,000,000
3,000,000
1,000,000
2,000,000
0
1,000,000
1
2
3
4
5
0
2009
2010
2011
2012
Current Ratio
120.00%
100.00%
78.89%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
2013
• Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa mengandalkan persediaan
Total Aset Lancar - Persediaan
X 100%
Total Kewajiban Lancar
5.862.939 - 2,084,331
8,419,442
X 100%
44,88%
9,000,000
8,419,442
8,000,000
7,535,896
7,000,000
6,474,594
6,000,000
5,000,000
4,000,000
4,402,940
3,778,608
3,454,869
3,000,000
2,258,757
2,174,070
2,000,000
2,974,063
2,633,398
1,000,000
0
2009
2010
2011
Liabilitas jangka pendek
2012
2013
Aset Lancar - Persediaan
Rasio Cepat
70.00%
60.00%
50.00%
47.95%
40.00%
Axis Title
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1
2
3
4
5
• Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa mengandalkan persediaan
Kas
Total Kewajiban Lancar
261,202
8,419,442
X 100%
X 100%
3,10 %
9,000,000
8,419,442
8,000,000
7,535,896
7,000,000
6,474,594
6,000,000
5,000,000
4,000,000
4,402,940
3,454,869
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
858,322
317,759
2009
2010
336,143
2011
Kewajiban lancar
229,690
2012
261,202
2013
Kas
Cash Ratio
30.00%
25.00%
20.00%
8,68%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
1
2
3
4
5
Rasio Leverage/Solvabilitas
• Rasio Leverage menunjukkan berapa besar
kemampuan
perusahaan
melunasi
kewajiban
jangka
panjang
apabila
perusahaan dilikuidasi
1.Debt to Equity Ratio
(DER)
2.Long Term DER
3.Total Utang Terhadap
Total Aset
4.Rasio kelipatan bunga
• Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity
Ratio)
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang
membandingkan antara Kewajiban lancar dengan
total ekuitas
Total Kewajiban
Total Ekuitas
9,093,518
4,254,670
X 100%
X 100%
213,73%
Grafik DER
10,000,000
9,000,000
8,000,000
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
2009
2010
2011
2012
2013
Persentase DER
250.00%
200.00%
150.00%
Axis Title
163.48%
100.00%
50.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
• Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal
(Longterm Debt to Equity Ratio)
Longterm Debt to Equity Ratio adalah rasio yang
membandingkan antara aktiva lancar dengan
hutang jangka pendek
Total Kewajiban Jangka Panjang
Total Ekuitas
674,076
4,254,670
X 100%
X 100%
15,84%
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4,400,000
800,000
4,200,000
700,000
4,000,000
600,000
3,800,000
500,000
400,000
3,600,000
300,000
3,400,000
200,000
3,200,000
100,000
0
Jumlah Ekuitas
2009
2010
2011
2012
2009
2010
2011
2012
2013
Persentase LDER
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
10.34%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
2013
• Rasio Utang terhadap Aset(Debt to Asset Ratio)
Rasio total utang terhadap total aset adalah rasio
yang menentukan tingkat pengadaan aset yang
dipertimbangkan dibiayai dengan utang
Total Kewajiban
X 100%
Total Aset
9,093,518
13,348,188
X 100%
68,12%
10,000,000
JUMLAH ASET
9,093,518
9,000,000
8,016,614
8,000,000
16,000,000
6,801,375
7,000,000
14,000,000
6,000,000
12,000,000
4,652,409
5,000,000
10,000,000
4,000,000 3,776,415
8,000,000
3,000,000
2,000,000
6,000,000
1,000,000
4,000,000
0
2009
2010
2011
2012
2,000,000
2013
0
Jumlah Liabilitas
2009
2010
2011
2012
Persentase DAR
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
60.79%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
2013
Rasio Aktivitas
• Rasio Aktivitas menggambarkan sejauh
mana perusahaan mampu menghasilkan
penerimaan melalui penjualan dengan
memanfaatkan sumber daya perusahaan.
1.Perputaran Piutang
2.Perputaran Persediaan
3.Perputaran
Modal
Kerja
4.Perputaran Total Aset
• Perputaran Piutang (Account Receivable Turn
over)
Rasio Perputaran Piutang adalah rasio yang
mengukur tingkat pengelolaan piutang. Semakin
cepat perputaran piutang maka semakin baik.
Penjualan Kredit
Piutang atau piutang rata-rata
Piutang Rata-rata
piutang
Hari rata-rata penagihan
Piutang Awal + Piutang Akhir
360
2
Piutang rata-rata
• Perputaran Piutang (Account Receivable Turn
over)
30,757,435
11,73 kali
2,620,850
Piutang Rata-rata
piutang
2,253,397 + 2,988,303
Hari rata-rata penagihan
360
2
11,73
2,620,850
30.69 hari
• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Inventory Turnover Ratio yaitu rasio untuk
mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau
rasio untuk mengukur kemampuan dana yang
tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam
suatu periode tertentu.
Harga Pokok Penjualan
Persediaan atau persediaan rata-rata
Persediaan Rata-rata
Persediaan + Persediaan Akhir
2 Rata-rata
Piutang
• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover
Ratio)
14,978,947
7.22 kali
2.073.115
2.061.899 Rata-rata
+ 2.084.331
• Persediaan
2
2.073.115
• Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover)
Total Asset Turnover yaitu rasio untuk mengukur
kefektifan penggunaan modal kerja dalam
mengasilkan pendapatan melalui penjualan.
Penjualan Bersih
Total Aset
30,757,435
13,348,188
2.30
Total Asset Turn Over
35,000,000
30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
0
2009
2010
2011
2013
2012
2013
2.30
2012
2.28
2011
2.24
2010
2,31
2.26
2009
2.10
2.44
2.15
2.20
2.25
2.30
TATO
2.35
2.40
2.45
2.50
Rasio Profitabilitas
• Rasio Rentabilitas merupakan pengukuran
kemampuan perusahaan memperoleh laba
dengan menggunakan aset atau modal
perusahaan.
1.Rasio Laba
2.Rasio Pengembalian
Aset
3.Rasio Pengembalian
Modal
• Rasio Laba (Profit Margin Ratio)
Rasio Laba Kotor merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
Rasio Laba Kotor
Laba Kotor
Penjualan Bersih
Rasio Laba
EAT
X 100%
Rasio Laba Bersih
EBIT
Penjualan Bersih
Penjualan Bersih
X 100%
X 100%
• Rasio Laba (Profit Margin Ratio)
Rasio Laba Kotor
7,164,445
30,757,435
X 100%
23.29%
Rasio Laba Bersih
7,158,808
30,757,435
X 100%
X 100%
23.27%
X 100%
17.40%
Rasio Laba
5,352,625
30,757,435
• Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity
Ratio)
Return on equity merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam menghasilakan keuntungan
dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
EAT
X 100%
Ekuitas Saham Biasa
5,352,625
X 100%
4,254,670
125.80%
• Rasio Pengembalian Investasi (Return on
Investment Ratio)
Return on equity merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas
investasi.
EAT
X 100%
Total Aset
5,352,625
X 100%
13,348,188
40.10%
Rasio Pengukuran Pasar (Market
Measure Ratio)
• Rasio Pengukuran Pasar Merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menciptakan nilai pada investor atau
para pemegang saham
1.Earning Per Share Ratio
2.Price Earning Ratio
• Rasio Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share
Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.
EAT
Jumlah Lembar Saham Biasa
5,352,625
7.630
Rp. 701.52
• Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.
Harga pasar per lembar saham
Laba per Lembar Saham Biasa
10
X 100%
Rp. 701.52
1,42%
• Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.
Harga pasar per lembar saham
Laba per Lembar Saham Biasa
10
X 100%
Rp. 701.52
1,42%
Analisis Laporan Arus Kas
Rasio Likuiditas Arus Kas
Rasio Likuiditas
Arus Kas
Rasio Fleksibilitas Arus Kas
Rasio Arus Kas Operasi
Rasio Arus Kas Bersih Bebas
Rasio Pengeluaran Modal
Rasio Kecukupan Arus Kas
Rasio Total Hutang
Rasio Pengeluaran Modal
Rasio Cakupan Arus Dana
Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga
Rasio Arus Kas Operasi
• Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus
kas oparasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio
ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi
dengan kewajiban lancar.
Jumlah Arus Kas Operasi
Kewajiban Lancar
6,241,679
X 100%
8,419,442
74,13%
Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang
Lancar
• Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang lancar berdasarkan arus kas opersi
bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi
ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar
Arus Kas Operasi + Dividen
Kewajiban Lancar
6,241,679 + 4,547,480
X 100%
8,419,442
128,14%
Rasio Total Hutang
• Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan
asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini
diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui
rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan
akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan
dari aktivitas operasional perusahaan.
Arus Kas Operasi
Total Kewajiban
6,241,679
X 100%
9,093,518
68,63%
Rasio Pengeluaran Modal
• Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi
dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut
Arus Kas Operasi
Total Aset Tetap
6,241,679
X 100%
6,874,177
90,79%
Rasio Cakupan Arus Dana
• Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan Kas gumna membayar
komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan deviden
prefren). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
EBIT
Pajak + Bunga + Dividen Preferen
7,158,808
X 100%
1,806,183
396,35%
Rasio Kecukupan Arus Kas
• Rasio ini mengukur kemampuan perusahan dalam menyediakan kas
untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 5 tahhun
mendatang. Rasio ini diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan
pembayaran bunga – pembayaran pajak – pengeluaran modal ) dibagi
rata-rata hutang yang jatuh tempo setiapp tahun selama lima tahun)
EBIT – Bunga – Pajak – Aset Tetap
Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun
Rasio Kecukupan Arus Kas
Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun
6,474,594 + 3,454,869 + 4,402,940 + 8,419,442 + 7,535,896
6,057,548
5
7,158,808 – (80,379 + 1,806,183 + 6,874,177)
6,057,548
X 100%
-26,44%
Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan
Risiko Nilai Tukar
Mata Uang Asing
Risiko Suku
Bunga
Risiko Kredit
Risiko
Likuiditas
Risiko Keuangan
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing
Risiko Transaksi
Risiko Akuntansi
Risiko Ekonomi
Risiko Keuangan
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing
Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar
mata uang asing, Grup menjaga agar eksposur bersih
berada pada tingkat yang dapat diterima dengan
membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan
untuk
mengatasi fluktuasi jangka pendek
Risiko Keuangan
Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah credit risk yaitu : risiko yang timbul dalam hal
debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran
pokok ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam
perjanjian kredit; di samping risiko suku bunga, risiko kredit
merupakan salah satu risiko utama dalam pelaksanaan pemberian
kredit bank dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap
kolektibilitas kredit
Risiko Keuangan
Risiko Kredit
Untuk mencegah kerugian yang disebabkan
oleh piutang tak tertagih, sebagian pelanggan
diharuskan untuk memberikan penjaminan berupa
bank garansi yang dapat dicairkan oleh Grup pada
saat pelanggan dinyatakan tidak dapat melunasi
utangnya. Selain itu, Grup juga memastikan bahwa
penjualan hanya dilakukan kepada pelanggan dengan
sejarah kredit yang baik. Grup memiliki penilaian atas
pelanggan dalam hal kemampuan membayar piutang
saat jatuh tempo. Penilaian setiap pelanggan
didasarkan pada posisi keuangan pelanggan serta
pengalaman sebelumnya.
Tabel Peringkat Kredit
Tabel Peringkat Kredit
Tabel Peringkat Kredit
Risiko Keuangan
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami
akibat perubahan suku bunga yang terjadi di
pasaran yang mampu memberi pengaruh pada
perusahaan.
Risiko Suku Bunga
Risiko Keuangan
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul jika
suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya
yang jatuh tempo secara tunai. Meskipun pihak
tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk
melunasi kewajibannya, tapi ketika aset tersebut
tidak bisa dikonversikan segera menjadi uang tunai,
maka pihak tersebut dikatakan tidak likuid.
Component Processes of
Business Analysis
Business
Environment &
Strategy Analysis
Industry
Analysis
Strategy
Analysis
Financial
Analysis
Accounting
Analysis
Profitability
Analysis
Analysis
of cash
flows
Risk
Analysis
Cost of Capital Estimate
Prospective
Analysis
Intrinsic Value
Analisis Prospektif
Analisis Prospektif adalah analisis yang
digunakan untuk memperkirakan atau
memproyeksi nilai –nilai laporan keuangan
di masa yang akan datang
Analisis Prospektif
Peramalan Jangka Panjang
Implementasi
Analisis data masa lalu
Peramalan laporan keuangan
Peramalan dan penilaian
saham. Tingkat Pembalikan
atas penggerak nilai
Proses Proyeksi
Laporan Keuangan
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi
Proyeksi pada tingkat Neraca
Proyeksi pada tingkat Laporan Arus Kas
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi
2009
2010
2011
2012
2013
PENJUALAN BERSIH
18,246,872
19,690,239
23,469,218
27,303,248
30,757,435
Selisih
18,246,872
1,443,367
3,778,979
3,834,030
3,454,187
7.91%
19.19%
16.34%
12.65%
Persentase
17.13%
Proyeksi Penjualan 2014
30,757,435
X
12.65%
34.648.617
Tahun 2014
PENJUALAN BERSIH
34,648,618
HARGA POKOK PENJULAN
16,726,317
LABA BRUTO
17,924,863
Beban pemasaran dan penjualan
7,366,328
Beban umum dan administrasi
2,664,439
Penghasilan lain-lain, bersih
LABA USAHA
42,113
7,899,112
Penghasilan keuangan
5,577
Biaya keuangan
5,869
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
7,924,910
Beban pajak penghasilan
2,004,336
LABA TAHUN BERJALAN
5,920,590
Pendapatan komprehensif lainnya
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
5,920,590
Laba/jumlah pendapatan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
5,920,429
Kepentingan nonpengendali
5,920,590
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per saham)
775
PENJUALAN BERSIH
34,648,618
HARGA POKOK PENJULAN
16,726,317
LABA BRUTO
17,924,863
Beban pemasaran dan penjualan
Beban umum dan administrasi
Penghasilan lain-lain, bersih
LABA USAHA
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi
PT.Unilever 2014
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
7,366,328
Beban pajak penghasilan
2,664,439
42,113
LABA TAHUN BERJALAN
7,899,112 Pendapatan komprehensif lainnya
7,924,910
2,004,336
5,920,590
5,577
5,869 JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Laba/jumlah pendapatan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
5,920,590
5,920,429
5,920,590
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per
saham)
775
Proyeksi pada tingkat Neraca
PT.Unilever 2014
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
-Pihak ketiga
-Pihak berelasi
Uang muka dan piutang lain-lain
-Pihak ketiga
-pihak berelasi
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
-Pajak penghasilan badan
-Pajak lain-lain
Beban dibayar dimuka
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Aset tetap
Goodwill
Aset tak berwujud
Aset tidak lancar lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
297,037
3,962,886
458,103
52,342
846,803
2,107,007
0
60,179
59,217
6,825,717
7,520,405
0
431,920
68,106
8,062,860
14,866,453
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha adalah kegiatan melakukan penelitian dan penyelidikan
yang mendalam tentang bisnis yang akan digeluti ditinjau dari berbagai aspek
sehingga memperoleh gambaran awal tentang layak tidaknya suatu usaha
dimulai, dan bagaimana penerapannya dalam melaksanakan usaha tersebut
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha
Aspek Teknis
Aspek Yuridis
Aspek Financial
Aspek Pemasaran
Aspek Lingkungan
Aspek Manajemen
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Aspek Pemasaran
tas
A
h
si
a
K
a
ya
n
m
i
n
r
a
Te
hati
r
e
P
dan
Manajemen Resiko Perusahaan
PT. UNILEVER INDONESIA
Analisis Laporan Keuangan
•
Analisis terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas
(keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan
yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis
kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan
sangat membantu dalam menilai prestasi
manajemen masa lalu dan prospeknya di masa
datang.
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Vertikal /Horizontal
Analisis Rasio
Analisis Arus Kas
1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Rasio Kas
Solvabilitas
1.Debt to Equity Ratio
(DER)
2.Long Term DER
3.Total Utang Terhadap
Total Aset
4.Rasio kelipatan bunga
Profitabilitas
1.
2.
3.
Rasio Laba Kotor
Rasio Laba Bersih
Rasio pengembalian
modal
Aktivitas
Likuiditas
1.
2.
RASIO
3.
4.
Perputaran Piutang
Hari rata-rata
penagihan piutang
Perputaran modal
kerja
Perputaran total
Aset
Rasio ukuran
pasar
1. Laba per lembar saham
2.
Rasio imbal hasil
deviden
3. Rasio harga saham
4. Rasio pembayaran
deviden
Rasio Likuiditas
likuiditas
adalah
rasio
yang
• Rasio
menggambarkan kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek
(kewajiban lancar) pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aset lancar.
1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Rasio Kas
• Rasio Lancar (Current Ratio)
Current ratio adalah rasio yang membandingkan
antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek
Total Aset Lancar
Total Kewajiban Lancar
5.862.939
8,419,442
X 100%
X 100%
69,63%
Aset Lancar
7,000,000
Liabilitas jangka pendek
9,000,000
6,000,000
8,000,000
5,000,000
7,000,000
6,000,000
4,000,000
5,000,000
3,000,000
4,000,000
2,000,000
3,000,000
1,000,000
2,000,000
0
1,000,000
1
2
3
4
5
0
2009
2010
2011
2012
Current Ratio
120.00%
100.00%
78.89%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
2013
• Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa mengandalkan persediaan
Total Aset Lancar - Persediaan
X 100%
Total Kewajiban Lancar
5.862.939 - 2,084,331
8,419,442
X 100%
44,88%
9,000,000
8,419,442
8,000,000
7,535,896
7,000,000
6,474,594
6,000,000
5,000,000
4,000,000
4,402,940
3,778,608
3,454,869
3,000,000
2,258,757
2,174,070
2,000,000
2,974,063
2,633,398
1,000,000
0
2009
2010
2011
Liabilitas jangka pendek
2012
2013
Aset Lancar - Persediaan
Rasio Cepat
70.00%
60.00%
50.00%
47.95%
40.00%
Axis Title
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1
2
3
4
5
• Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa mengandalkan persediaan
Kas
Total Kewajiban Lancar
261,202
8,419,442
X 100%
X 100%
3,10 %
9,000,000
8,419,442
8,000,000
7,535,896
7,000,000
6,474,594
6,000,000
5,000,000
4,000,000
4,402,940
3,454,869
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
858,322
317,759
2009
2010
336,143
2011
Kewajiban lancar
229,690
2012
261,202
2013
Kas
Cash Ratio
30.00%
25.00%
20.00%
8,68%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
1
2
3
4
5
Rasio Leverage/Solvabilitas
• Rasio Leverage menunjukkan berapa besar
kemampuan
perusahaan
melunasi
kewajiban
jangka
panjang
apabila
perusahaan dilikuidasi
1.Debt to Equity Ratio
(DER)
2.Long Term DER
3.Total Utang Terhadap
Total Aset
4.Rasio kelipatan bunga
• Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity
Ratio)
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang
membandingkan antara Kewajiban lancar dengan
total ekuitas
Total Kewajiban
Total Ekuitas
9,093,518
4,254,670
X 100%
X 100%
213,73%
Grafik DER
10,000,000
9,000,000
8,000,000
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
2009
2010
2011
2012
2013
Persentase DER
250.00%
200.00%
150.00%
Axis Title
163.48%
100.00%
50.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
• Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal
(Longterm Debt to Equity Ratio)
Longterm Debt to Equity Ratio adalah rasio yang
membandingkan antara aktiva lancar dengan
hutang jangka pendek
Total Kewajiban Jangka Panjang
Total Ekuitas
674,076
4,254,670
X 100%
X 100%
15,84%
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4,400,000
800,000
4,200,000
700,000
4,000,000
600,000
3,800,000
500,000
400,000
3,600,000
300,000
3,400,000
200,000
3,200,000
100,000
0
Jumlah Ekuitas
2009
2010
2011
2012
2009
2010
2011
2012
2013
Persentase LDER
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
10.34%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
2013
• Rasio Utang terhadap Aset(Debt to Asset Ratio)
Rasio total utang terhadap total aset adalah rasio
yang menentukan tingkat pengadaan aset yang
dipertimbangkan dibiayai dengan utang
Total Kewajiban
X 100%
Total Aset
9,093,518
13,348,188
X 100%
68,12%
10,000,000
JUMLAH ASET
9,093,518
9,000,000
8,016,614
8,000,000
16,000,000
6,801,375
7,000,000
14,000,000
6,000,000
12,000,000
4,652,409
5,000,000
10,000,000
4,000,000 3,776,415
8,000,000
3,000,000
2,000,000
6,000,000
1,000,000
4,000,000
0
2009
2010
2011
2012
2,000,000
2013
0
Jumlah Liabilitas
2009
2010
2011
2012
Persentase DAR
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
60.79%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
2013
Rasio Aktivitas
• Rasio Aktivitas menggambarkan sejauh
mana perusahaan mampu menghasilkan
penerimaan melalui penjualan dengan
memanfaatkan sumber daya perusahaan.
1.Perputaran Piutang
2.Perputaran Persediaan
3.Perputaran
Modal
Kerja
4.Perputaran Total Aset
• Perputaran Piutang (Account Receivable Turn
over)
Rasio Perputaran Piutang adalah rasio yang
mengukur tingkat pengelolaan piutang. Semakin
cepat perputaran piutang maka semakin baik.
Penjualan Kredit
Piutang atau piutang rata-rata
Piutang Rata-rata
piutang
Hari rata-rata penagihan
Piutang Awal + Piutang Akhir
360
2
Piutang rata-rata
• Perputaran Piutang (Account Receivable Turn
over)
30,757,435
11,73 kali
2,620,850
Piutang Rata-rata
piutang
2,253,397 + 2,988,303
Hari rata-rata penagihan
360
2
11,73
2,620,850
30.69 hari
• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Inventory Turnover Ratio yaitu rasio untuk
mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau
rasio untuk mengukur kemampuan dana yang
tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam
suatu periode tertentu.
Harga Pokok Penjualan
Persediaan atau persediaan rata-rata
Persediaan Rata-rata
Persediaan + Persediaan Akhir
2 Rata-rata
Piutang
• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover
Ratio)
14,978,947
7.22 kali
2.073.115
2.061.899 Rata-rata
+ 2.084.331
• Persediaan
2
2.073.115
• Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover)
Total Asset Turnover yaitu rasio untuk mengukur
kefektifan penggunaan modal kerja dalam
mengasilkan pendapatan melalui penjualan.
Penjualan Bersih
Total Aset
30,757,435
13,348,188
2.30
Total Asset Turn Over
35,000,000
30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
0
2009
2010
2011
2013
2012
2013
2.30
2012
2.28
2011
2.24
2010
2,31
2.26
2009
2.10
2.44
2.15
2.20
2.25
2.30
TATO
2.35
2.40
2.45
2.50
Rasio Profitabilitas
• Rasio Rentabilitas merupakan pengukuran
kemampuan perusahaan memperoleh laba
dengan menggunakan aset atau modal
perusahaan.
1.Rasio Laba
2.Rasio Pengembalian
Aset
3.Rasio Pengembalian
Modal
• Rasio Laba (Profit Margin Ratio)
Rasio Laba Kotor merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
Rasio Laba Kotor
Laba Kotor
Penjualan Bersih
Rasio Laba
EAT
X 100%
Rasio Laba Bersih
EBIT
Penjualan Bersih
Penjualan Bersih
X 100%
X 100%
• Rasio Laba (Profit Margin Ratio)
Rasio Laba Kotor
7,164,445
30,757,435
X 100%
23.29%
Rasio Laba Bersih
7,158,808
30,757,435
X 100%
X 100%
23.27%
X 100%
17.40%
Rasio Laba
5,352,625
30,757,435
• Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity
Ratio)
Return on equity merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam menghasilakan keuntungan
dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
EAT
X 100%
Ekuitas Saham Biasa
5,352,625
X 100%
4,254,670
125.80%
• Rasio Pengembalian Investasi (Return on
Investment Ratio)
Return on equity merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas
investasi.
EAT
X 100%
Total Aset
5,352,625
X 100%
13,348,188
40.10%
Rasio Pengukuran Pasar (Market
Measure Ratio)
• Rasio Pengukuran Pasar Merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menciptakan nilai pada investor atau
para pemegang saham
1.Earning Per Share Ratio
2.Price Earning Ratio
• Rasio Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share
Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.
EAT
Jumlah Lembar Saham Biasa
5,352,625
7.630
Rp. 701.52
• Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.
Harga pasar per lembar saham
Laba per Lembar Saham Biasa
10
X 100%
Rp. 701.52
1,42%
• Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.
Harga pasar per lembar saham
Laba per Lembar Saham Biasa
10
X 100%
Rp. 701.52
1,42%
Analisis Laporan Arus Kas
Rasio Likuiditas Arus Kas
Rasio Likuiditas
Arus Kas
Rasio Fleksibilitas Arus Kas
Rasio Arus Kas Operasi
Rasio Arus Kas Bersih Bebas
Rasio Pengeluaran Modal
Rasio Kecukupan Arus Kas
Rasio Total Hutang
Rasio Pengeluaran Modal
Rasio Cakupan Arus Dana
Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga
Rasio Arus Kas Operasi
• Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus
kas oparasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio
ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi
dengan kewajiban lancar.
Jumlah Arus Kas Operasi
Kewajiban Lancar
6,241,679
X 100%
8,419,442
74,13%
Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang
Lancar
• Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang lancar berdasarkan arus kas opersi
bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi
ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar
Arus Kas Operasi + Dividen
Kewajiban Lancar
6,241,679 + 4,547,480
X 100%
8,419,442
128,14%
Rasio Total Hutang
• Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan
asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini
diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui
rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan
akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan
dari aktivitas operasional perusahaan.
Arus Kas Operasi
Total Kewajiban
6,241,679
X 100%
9,093,518
68,63%
Rasio Pengeluaran Modal
• Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi
dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut
Arus Kas Operasi
Total Aset Tetap
6,241,679
X 100%
6,874,177
90,79%
Rasio Cakupan Arus Dana
• Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan Kas gumna membayar
komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan deviden
prefren). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
EBIT
Pajak + Bunga + Dividen Preferen
7,158,808
X 100%
1,806,183
396,35%
Rasio Kecukupan Arus Kas
• Rasio ini mengukur kemampuan perusahan dalam menyediakan kas
untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 5 tahhun
mendatang. Rasio ini diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan
pembayaran bunga – pembayaran pajak – pengeluaran modal ) dibagi
rata-rata hutang yang jatuh tempo setiapp tahun selama lima tahun)
EBIT – Bunga – Pajak – Aset Tetap
Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun
Rasio Kecukupan Arus Kas
Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun
6,474,594 + 3,454,869 + 4,402,940 + 8,419,442 + 7,535,896
6,057,548
5
7,158,808 – (80,379 + 1,806,183 + 6,874,177)
6,057,548
X 100%
-26,44%
Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan
Risiko Nilai Tukar
Mata Uang Asing
Risiko Suku
Bunga
Risiko Kredit
Risiko
Likuiditas
Risiko Keuangan
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing
Risiko Transaksi
Risiko Akuntansi
Risiko Ekonomi
Risiko Keuangan
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing
Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar
mata uang asing, Grup menjaga agar eksposur bersih
berada pada tingkat yang dapat diterima dengan
membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan
untuk
mengatasi fluktuasi jangka pendek
Risiko Keuangan
Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah credit risk yaitu : risiko yang timbul dalam hal
debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran
pokok ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam
perjanjian kredit; di samping risiko suku bunga, risiko kredit
merupakan salah satu risiko utama dalam pelaksanaan pemberian
kredit bank dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap
kolektibilitas kredit
Risiko Keuangan
Risiko Kredit
Untuk mencegah kerugian yang disebabkan
oleh piutang tak tertagih, sebagian pelanggan
diharuskan untuk memberikan penjaminan berupa
bank garansi yang dapat dicairkan oleh Grup pada
saat pelanggan dinyatakan tidak dapat melunasi
utangnya. Selain itu, Grup juga memastikan bahwa
penjualan hanya dilakukan kepada pelanggan dengan
sejarah kredit yang baik. Grup memiliki penilaian atas
pelanggan dalam hal kemampuan membayar piutang
saat jatuh tempo. Penilaian setiap pelanggan
didasarkan pada posisi keuangan pelanggan serta
pengalaman sebelumnya.
Tabel Peringkat Kredit
Tabel Peringkat Kredit
Tabel Peringkat Kredit
Risiko Keuangan
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami
akibat perubahan suku bunga yang terjadi di
pasaran yang mampu memberi pengaruh pada
perusahaan.
Risiko Suku Bunga
Risiko Keuangan
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul jika
suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya
yang jatuh tempo secara tunai. Meskipun pihak
tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk
melunasi kewajibannya, tapi ketika aset tersebut
tidak bisa dikonversikan segera menjadi uang tunai,
maka pihak tersebut dikatakan tidak likuid.
Component Processes of
Business Analysis
Business
Environment &
Strategy Analysis
Industry
Analysis
Strategy
Analysis
Financial
Analysis
Accounting
Analysis
Profitability
Analysis
Analysis
of cash
flows
Risk
Analysis
Cost of Capital Estimate
Prospective
Analysis
Intrinsic Value
Analisis Prospektif
Analisis Prospektif adalah analisis yang
digunakan untuk memperkirakan atau
memproyeksi nilai –nilai laporan keuangan
di masa yang akan datang
Analisis Prospektif
Peramalan Jangka Panjang
Implementasi
Analisis data masa lalu
Peramalan laporan keuangan
Peramalan dan penilaian
saham. Tingkat Pembalikan
atas penggerak nilai
Proses Proyeksi
Laporan Keuangan
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi
Proyeksi pada tingkat Neraca
Proyeksi pada tingkat Laporan Arus Kas
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi
2009
2010
2011
2012
2013
PENJUALAN BERSIH
18,246,872
19,690,239
23,469,218
27,303,248
30,757,435
Selisih
18,246,872
1,443,367
3,778,979
3,834,030
3,454,187
7.91%
19.19%
16.34%
12.65%
Persentase
17.13%
Proyeksi Penjualan 2014
30,757,435
X
12.65%
34.648.617
Tahun 2014
PENJUALAN BERSIH
34,648,618
HARGA POKOK PENJULAN
16,726,317
LABA BRUTO
17,924,863
Beban pemasaran dan penjualan
7,366,328
Beban umum dan administrasi
2,664,439
Penghasilan lain-lain, bersih
LABA USAHA
42,113
7,899,112
Penghasilan keuangan
5,577
Biaya keuangan
5,869
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
7,924,910
Beban pajak penghasilan
2,004,336
LABA TAHUN BERJALAN
5,920,590
Pendapatan komprehensif lainnya
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
5,920,590
Laba/jumlah pendapatan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
5,920,429
Kepentingan nonpengendali
5,920,590
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per saham)
775
PENJUALAN BERSIH
34,648,618
HARGA POKOK PENJULAN
16,726,317
LABA BRUTO
17,924,863
Beban pemasaran dan penjualan
Beban umum dan administrasi
Penghasilan lain-lain, bersih
LABA USAHA
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi
PT.Unilever 2014
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
7,366,328
Beban pajak penghasilan
2,664,439
42,113
LABA TAHUN BERJALAN
7,899,112 Pendapatan komprehensif lainnya
7,924,910
2,004,336
5,920,590
5,577
5,869 JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Laba/jumlah pendapatan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
5,920,590
5,920,429
5,920,590
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per
saham)
775
Proyeksi pada tingkat Neraca
PT.Unilever 2014
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
-Pihak ketiga
-Pihak berelasi
Uang muka dan piutang lain-lain
-Pihak ketiga
-pihak berelasi
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
-Pajak penghasilan badan
-Pajak lain-lain
Beban dibayar dimuka
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Aset tetap
Goodwill
Aset tak berwujud
Aset tidak lancar lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
297,037
3,962,886
458,103
52,342
846,803
2,107,007
0
60,179
59,217
6,825,717
7,520,405
0
431,920
68,106
8,062,860
14,866,453
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha adalah kegiatan melakukan penelitian dan penyelidikan
yang mendalam tentang bisnis yang akan digeluti ditinjau dari berbagai aspek
sehingga memperoleh gambaran awal tentang layak tidaknya suatu usaha
dimulai, dan bagaimana penerapannya dalam melaksanakan usaha tersebut
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha
Aspek Teknis
Aspek Yuridis
Aspek Financial
Aspek Pemasaran
Aspek Lingkungan
Aspek Manajemen
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Aspek Pemasaran
tas
A
h
si
a
K
a
ya
n
m
i
n
r
a
Te
hati
r
e
P