Kebijakan Pembangunan KPH pasuruan bkph
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KPH
HAMDANI FAUZI
Materi Presentasi :
•
•
•
•
Mengapa Membangun KPH
Kebijakan Pembangunan KPH
Perkembangan Pembangunan KPH
Tantangan dan Tindak Lanjut
Mengapa Membangun KPH
Pengertian KPH :
Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH adalah wilayah
pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya
yang dikelola secara efisien dan lestari
KPH terdiri atas:
– Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
– Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL)
– Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)
Analogi Pembangunan KPH :
Pengelolaan Hutan adalah kegiatan teknis kehutanan yang terkait dengan sumberdaya
hutan, idealnya ditangani oleh tenaga ahli/fungsional kehutanan.
Pada kawasan hutan yang dibebani perijinan (IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, HTR, dll),
pengelolaan hutan selama ini dilakukan oleh pemegang ijin.
Regulator Provinsi/Kab/Kota, idealnya tidak melaksanakan kegiatan teknis pengelolaan
hutan.
Analogi Pengelolaan Hutan pada Kegiatan Teknis Kementerian Lain :
•
Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Regulasi dan Kebijakan Kesehatan oleh Dinas
Kesehatan, sedangkan Pasien ditangani DOKTER
•
Dinas Pendidikan dan Sekolah Regulasi dan Kebijakan Pendidikan oleh Dinas
Pendidikan, sedangkan Murid ditangani GURU
•
Dinas Perhubungan dan Kapal Laut Regulasi dan Kebijakan Pelayaran oleh Dinas
Perhubungan, sedangkan Kapal Laut ditangani NAHKODA dan para ABK
•
Dokter, Guru, Nahkoda dan ABK saat bertugas selalu di tempat dan menunggui
WAHANAnya
Pembangunan KPH didesain menuju ke arah Pengelolaan Hutan secara Profesional dan
Mandiri
Operasionalisasi KPH merupakan DESENTRALISASI NYATA Bidang Kehutanan
(+) Ada Institusi Tapak
Rehabilitasi
Potensi SDH (-)
PHL
(+) Potensi SDH
Perambahan
(-) Tidak ada Institusi Tapak
Illegal Loging
PENGELOLAAN HUTAN yang diselenggarakan oleh KPH
Diselenggarakan oleh:
Kemenhut/Dinas Prov/Kab/Kota
PENGURUSAN
HUTAN
1. Perencanaan
Kehutanan
2. Pengelolaan
3. Litbang, Diklat,
Penyuluhan
4. Pengawasan
Diselenggarakan Oleh:
KPH
1. Tata Hutan dan RP
2. Pemanfaatan Hutan
3. Penggunaan
Kawasan Hutan
4. Rehabilitasi dan
Reklamasi
4. Perlindungan dan
Konservasi
MANDAT PERUNDANG-UNDANGAN
•
UMUM :
– UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
– PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan
– PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemda
Prov dan Pemda Kab/Kot
– PP No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
•
KHUSUS :
– PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
•
TEKNIS :
– Permenhut No. P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPH
– Permenhut No. P.6/Menhut-II/2010 tentang NSPK Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP
– Permendagri No. 61 tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja KPHL dan
KPHP
– Permenhut No.P.41/Menhut-II/2011 jo P.54/Menhut-II/2011 tentang Standar Fasilitasi
Sarpras pada KPHL dan KPHP Model
– Permenhut No. P.42/Menhut-II/2011 tentang Kompetensi Teknis Bidang Kehutanan Pada
KPHL dan KPHP
– Perdirjen tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan
Kebijakan Pembangunan KPH
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Tercakup dalam Rencana Aksi Tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui
Pedoman Umum (oleh Kemenhut)
KEBIJAKAN KPH
DALAM STRUKTUR RENSTRA KEMENHUT 2010 - 2014
8 PROGRAM KEMENHUT
1. Perencanaan Makro
Bidang kehutanan dan
Pemantapan Kawasan
Hutan (Tanggung Jawab
Ditjen Planologi
Kehutanan)
2. Peningkatan Usaha Kehutanan
3. Konservasi Keanekaragaman
hayati dan dan Perlindungan Hutan
4. Peningkatan fungsi dan daya
dukung DAS berbasis
Pemberdayaan masyarakat
5. Penelitian dan Pengembangan
Kemenhut
6. Penyuluhan dan Pengembangan
SDM Kehutanan
7. Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kemenhut
8. Dukungan Managemen dan
Pelaksanaan Tugas lainnya
Kemenhut
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
• Data dan informasi geospasial dasar dan
tematik kehutanan terkini tingkat nasional
sebanyak 5 judul.
• Ijin pinjam pakai kawasan hutan terlayani
100% secara tepat waktu.
• Rencana makro penyelenggaraan
kehutanan sebanyak 4 judul.
• Tata batas kawasan hutan sepanjang
25.000 Km, terdiri dari batas luar dan
batas fungsi kawasan hutan.
• Penunjukan kawasan hutan provinsi
selesai 100%.
• Wilayah kesatuan pengelolaan hutan
(KPH) ditetapkan di setiap provinsi
dan beroperasinya 120 KPH (20%
wilayah KPH yang telah ditetapkan).
KEGIATAN PRIORITAS:
PEMBANGUNAN KPH
DIREKTORAT
WP3 H
JABARAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KPH DALAM
RENSTRA KEMENHUT 2010-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) :
Keputusan Menteri Kehutanan Tentang Penetapan Wilayah KPH di Seluruh
Indonesia dan Beroperasinya 120 KPH (20% wilayah KPH yang Telah
Ditetapkan)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) :
• Keputusan Menhut tentang Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi
seluruh Indonesia
• Beroperasinya 120 KPH (20 % Wilayah KPH yang telah ditetapkan Menhut).
• Keputusan Menhut tentang Penetapan Wilayah KPHK seluruh Indonesia
• Peraturan perundangan tentang penyelenggaraan KPH 4 judul.
• Peta areal kerja dan peta pencadangan ijin pemanfaatan hutan selesai 80%
TARGET DAN REALISASI KINERJA PEMBANGUNAN KPH
SESUAI RENSTRA KEMENHUT 2010-2014 (Kumulatif):
INDIKATOR
RENSTRA
KEMENHUT
2010-2014
Kumulatif
s.d. 2010
2011
2012
2013
2014
Keputusan Menhut
Tentang Penetapan
Wilayah KPHL dan
KPHP
22 Prov
(realisasi 22 Prov
403 unit)
25 Prov
(realisasi 25 Prov
481 unit
28 Prov
(±530 unit)
28 Prov
(±530 unit)
28 Prov
(±530 unit)
Keputusan Menhut
Tentang Penetapan
Wilayah KPHK
20 % (14)
(realisasi 20)
40 % (28)
(realisasi 30)
60 %
(42)
80 %
(56)
100 %
(70)
Beroperasinya 120
KPH (20 % wilayah
KPH yang telah
ditetapkan)
2 % (12)
(realisasi 15
kelembagaan)
4 % (24)
(realisasi 41
kelembagaan)
10 %
(60)
15 %
(90)
20 %
(120)
Peraturan
Perundangan Tentang
Penyelenggaraan KPH
(4 Judul)
2 Judul
(P.6/2010 NSPK
Pengelolaan,
Permendagri
61/2010)
4 Judul
(P.41/2011 Standar
fasilitasi P.42/2011
Standar Kompetensi
Bid. Teknis KPHL dan
KPHP)
4 Judul
4 Judul
4 Judul
KEBIJAKAN PENDANAAN INISIATIF BARU
Program/Outcome/
Kegiatan/Output/
Komponen
Alokasi Pagu Sebelum Inisiatif Baru
(Juta Rupiah)
2011
2012
2013
2014
Alokasi Pagu Setelah Inisiatif Baru
(Juta Rupiah)
2011
2012
2013
2014
Program : Perencanaan Makro kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
Kegiatan : Pembangunan KPH
Alokasi dalam Renstra
Kementerian Kehutanan
15.410
15.690
15.990
16.210
DINAS KEHUTANAN
6.000
Sosialisasi KPH dan Penyiapan
kelembagaan KPH
6.000
6.000
117.000
(30 unit)
117.000
(30 Unit)
30.000
(30 unit)
30.000
(30 Unit)
5.000
5.000
158.000
158.000
6.738*
BPKH
234.000
(60 unit)
– Penyediaan sarpras Kantor KPH
dan peralatan operasional KPH
64.734*
60.000
(60 unit)
– Fasilitasi Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana
Pengelolaan
24.485*
Dit WP3H
5.000
– Diklat KPH
3.087*
– Penyusunan Regulasi,
Koordinasi, Monev, Bintek, dll
TOTAL
4.659*
15.410
Keterangan:
* Realisasi DIPA Tahun Anggaran 2012
15.690
15.990
16.210
305.000
103.703*
Perkembangan Pembangunan KPH
CAPAIAN dan Target KINERJA PEMBANGUNAN KPH (per tahun) :
INDIKATOR RENSTRA
KEMENHUT 2010-2014
s.d. 2010
2011
2012
2013
2014
Keputusan Menhut tentang
Penetapan wilayah KPHL
dan KPHP Provinsi seluruh
Indonesia
403 unit
22 Prov
78 unit
3 Prov
49 unit
3 Prov
0
0
Keputusan Menhut tentang
Penetapan Wilayah KPHK
seluruh Indonesia
20 unit
8 unit
14 unit
14 unit
14 unit
Beroperasinya 120 KPH
- Wilayah dan Org
15 unit
26 Unit
60 unit (target fas. 2012)
30 unit (target fas. 2013)
30 unit
- Sarpras dan Kegiatan
0
15 Unit
60 Unit
30 unit
30 unit
Peraturan perundangan
tentang penyelenggaraan
KPH 4 judul.
2 judul
(P.6/2010 NSPK
Pengelolaan,
Permendagri
61/2010)
2judul
(P.41/2011 Standar
Fasilitasi, P.42 /2011
Standar Kompetensi
Bid Teknis)
3 judul
(Juknis Tata Hutan dan
RP; Tipe Organisasi;
Pemanfaatan Wilayah
Tertentu)
1 judul
(KPH Mandiri)
0
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KPH Tahun 2012
INDIKATOR RENSTRA
KEMENHUT 2010-2014
TARGET
Keputusan Menhut tentang
Penetapan wilayah KPHL dan KPHP
Provinsi seluruh Indonesia
49 unit
(3 Provinsi)
Keputusan Menhut tentang
Penetapan Wilayah KPHK seluruh
Indonesia
14 unit
PERKEMBANGAN
KETERANGAN
Koordinasi ke Aceh, Kepri, dan Riau
Koordinasi awal dengan PHKA
Beroperasinya 120 KPH
- Wilayah dan Org
60 unit (target fas. 2012)
30 unit (target fas. 2013)
57 unit Model, 54 unit Berlembaga
2 unit Model, 7 unit usulan Model
- Sarpras dan Kegiatan
60 Unit
Dialokasikan pada DIPA 2012 BPKH
Peraturan perundangan tentang
penyelenggaraan KPH 4 judul.
3 judul
(Juknis Tata Hutan dan RP;
Tipe Organisasi;
Pemanfaatan Wilayah
Tertentu)
- Juknis Tata Hutan dan RP sudah
ditandatangani Dirjen Planologi
- Draf Tipe Organisasi
- Draf KPH Model
Siap dilaksanakan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN KPH :
Penetapan KPH MODEL :
Adalah wujud awal KPH yang secara bertahap dikembangkan menuju
situasi dan kondisi aktual organisasi di tingkat tapak (P.6/Menhut-II/2009
tentang Pembentukan Wilayah KPH)
Fasilitasi Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan KPH (pada KPHL/P
Model)
Permenhut No. P.6/Menhut-II/2010 Tentang NSPK Pengelolaan Hutan
pada KPHL dan KPHP
Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPH (pada KPHL/P Model)
Permenhut No. P.41/Menhut-II/2011 Jo No. P.54/Menhut-II/2011 tentang
Standar Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPHL Model dan KPHP Model
Fasilitasi melalui DAK Bidang Kehutanan
Bagi Kabupaten yang memiliki KPH, maksimal 25 % DAK Bidang
Kehutanan untuk Sarana dan Prasarana KPH
Kerjasama dengan Mitra
Dengan Pemerintah (G to G) atau dengan NGO
PENILAIAN TAHAPAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN KPH MODEL
(kriteria sementara dari Dit WP3H)
A. Aspek Wilayah
1. Arahan Pencadangan/Penetapan Wilayah Provinsi
2. Penetapan KPH Model
B. Aspek Kelembagaan
3. Penetapan Organisasi
4. Penugasan Personel KPH
5. Sarana dan Prasarana KPH
C. Aspek Rencana
6. Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan
7. Alokasi Anggaran APBD
8. Konvergensi Kegiatan Eselon I Kemenhut
9. Peta Operasional (Rencana Kerja KPH)
10. Kegiatan Pengelolaan Hutan lainnya
Tantangan dan Tindak Lanjut
KPH SIAP BEROPERASI :
A. Aspek Wilayah
1.
Arahan Pencadangan/Penetapan Wilayah Provinsi
2.
Penetapan KPH Model
B. Aspek Kelembagaan
3.
Penetapan Organisasi
4.
Penugasan Personel KPH
5.
Sarana dan Prasarana KPH
C. Aspek Rencana
6.
Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan
Merupakan Tugas DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN dalam
Penyiapan Pra Kondisi Pengelolaan Hutan
KPH BEROPERASI OPTIMAL
1. KPH siap beroperasi BELUM CUKUP untuk mengelola hutan
2. Perlu Langkah strategis lanjutan agar KPH Beroperasi secara Optimal
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
h.
Kelengkapan, Kompetensi, dan Kebijakan Personil
Tata Hubungan Kerja (Kemenhut-Dinas-KPH-Pemegang Ijin)
Distribusi Kewenangan
Sistem Penganggaran
Meanstreaming Peraturan Terkait Pengelolaan Hutan
Aktivitas Pengelolaan Hutan secara Rutin oleh KPH
Kerjasama dan Donasi
Sosialisasi Intensif, termasuk promosi tentang KPH
dan lain-lain
-
Memerlukan peranserta STAKEHOLDER
Eselon I Kemenhut
Lintas Sektor (Kemendagri, KemenPan RB, KemenKeu, dll)
Mitra, PERS, Donor
dan lain-lain
TANTANGAN
• Sejauh mana KPH yang telah terbentuk mempunyai rancangan
dan/atau peran dalam pengembangan ekologi, sosial, dan
ekonomi masyarakat lokal?
• Pengarusutamaan peraturan perundang-undangan yang
berpihak pada KPH sehingga mendorong percepatan
operasionalisasi KPH Model.
• Keterbatasan SDM Pengelola KPH.
• Penempatan pengelola/calon pengelola KPH yang telah dididik
oleh Kemenhut (penempatan SDM berbasis kompetensi).
• Konvergensi kegiatan Eselon I Kemenhut lokus pada KPH.
• Stagnasi Pembangunan KPH bukan Model, belum ada
perkembangan yang berarti yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah.
• Kebijakan Pendanaan, SDM, dan Kewenangan akibat
OTONOMI DAERAH, memerlukan koordinasi intensif antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
TINDAK LANJUT
• Pendampingan yang berkelanjutan bagi KPH Model
oleh Eselon I Teknis Kemenhut
• Pengembangan model insentif melalui mekanisme
Pembiayaan DAK Bidang Kehutanan, atau mekanisme
yang lain
• Koordinasi dengan Lintas Sektor dalam hal Kebijakan
Pendanaan (Bappenas), SDM (KemenPan RB dan BKN),
Kelembagaan (Kemendagri).
• Evaluasi dan revisi peraturan perundangan terkait KPH
untuk solusi operasional (melihat keragaman sosial,
kondisi pulau kecil, dan historisnya), termasuk kendala
regulasi (pemanfaatan HHK pada HKm, HD), sharing
inisiatif lain yang serupa
• Pelibatan Stakeholder Kehutanan dalam Percepatan
Pembangunan KPH, termasuk PERS.
Terima Kasih
HAMDANI FAUZI
Materi Presentasi :
•
•
•
•
Mengapa Membangun KPH
Kebijakan Pembangunan KPH
Perkembangan Pembangunan KPH
Tantangan dan Tindak Lanjut
Mengapa Membangun KPH
Pengertian KPH :
Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH adalah wilayah
pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya
yang dikelola secara efisien dan lestari
KPH terdiri atas:
– Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
– Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL)
– Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)
Analogi Pembangunan KPH :
Pengelolaan Hutan adalah kegiatan teknis kehutanan yang terkait dengan sumberdaya
hutan, idealnya ditangani oleh tenaga ahli/fungsional kehutanan.
Pada kawasan hutan yang dibebani perijinan (IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, HTR, dll),
pengelolaan hutan selama ini dilakukan oleh pemegang ijin.
Regulator Provinsi/Kab/Kota, idealnya tidak melaksanakan kegiatan teknis pengelolaan
hutan.
Analogi Pengelolaan Hutan pada Kegiatan Teknis Kementerian Lain :
•
Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Regulasi dan Kebijakan Kesehatan oleh Dinas
Kesehatan, sedangkan Pasien ditangani DOKTER
•
Dinas Pendidikan dan Sekolah Regulasi dan Kebijakan Pendidikan oleh Dinas
Pendidikan, sedangkan Murid ditangani GURU
•
Dinas Perhubungan dan Kapal Laut Regulasi dan Kebijakan Pelayaran oleh Dinas
Perhubungan, sedangkan Kapal Laut ditangani NAHKODA dan para ABK
•
Dokter, Guru, Nahkoda dan ABK saat bertugas selalu di tempat dan menunggui
WAHANAnya
Pembangunan KPH didesain menuju ke arah Pengelolaan Hutan secara Profesional dan
Mandiri
Operasionalisasi KPH merupakan DESENTRALISASI NYATA Bidang Kehutanan
(+) Ada Institusi Tapak
Rehabilitasi
Potensi SDH (-)
PHL
(+) Potensi SDH
Perambahan
(-) Tidak ada Institusi Tapak
Illegal Loging
PENGELOLAAN HUTAN yang diselenggarakan oleh KPH
Diselenggarakan oleh:
Kemenhut/Dinas Prov/Kab/Kota
PENGURUSAN
HUTAN
1. Perencanaan
Kehutanan
2. Pengelolaan
3. Litbang, Diklat,
Penyuluhan
4. Pengawasan
Diselenggarakan Oleh:
KPH
1. Tata Hutan dan RP
2. Pemanfaatan Hutan
3. Penggunaan
Kawasan Hutan
4. Rehabilitasi dan
Reklamasi
4. Perlindungan dan
Konservasi
MANDAT PERUNDANG-UNDANGAN
•
UMUM :
– UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
– PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan
– PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemda
Prov dan Pemda Kab/Kot
– PP No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
•
KHUSUS :
– PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
•
TEKNIS :
– Permenhut No. P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPH
– Permenhut No. P.6/Menhut-II/2010 tentang NSPK Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP
– Permendagri No. 61 tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja KPHL dan
KPHP
– Permenhut No.P.41/Menhut-II/2011 jo P.54/Menhut-II/2011 tentang Standar Fasilitasi
Sarpras pada KPHL dan KPHP Model
– Permenhut No. P.42/Menhut-II/2011 tentang Kompetensi Teknis Bidang Kehutanan Pada
KPHL dan KPHP
– Perdirjen tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan
Kebijakan Pembangunan KPH
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Tercakup dalam Rencana Aksi Tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui
Pedoman Umum (oleh Kemenhut)
KEBIJAKAN KPH
DALAM STRUKTUR RENSTRA KEMENHUT 2010 - 2014
8 PROGRAM KEMENHUT
1. Perencanaan Makro
Bidang kehutanan dan
Pemantapan Kawasan
Hutan (Tanggung Jawab
Ditjen Planologi
Kehutanan)
2. Peningkatan Usaha Kehutanan
3. Konservasi Keanekaragaman
hayati dan dan Perlindungan Hutan
4. Peningkatan fungsi dan daya
dukung DAS berbasis
Pemberdayaan masyarakat
5. Penelitian dan Pengembangan
Kemenhut
6. Penyuluhan dan Pengembangan
SDM Kehutanan
7. Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kemenhut
8. Dukungan Managemen dan
Pelaksanaan Tugas lainnya
Kemenhut
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
• Data dan informasi geospasial dasar dan
tematik kehutanan terkini tingkat nasional
sebanyak 5 judul.
• Ijin pinjam pakai kawasan hutan terlayani
100% secara tepat waktu.
• Rencana makro penyelenggaraan
kehutanan sebanyak 4 judul.
• Tata batas kawasan hutan sepanjang
25.000 Km, terdiri dari batas luar dan
batas fungsi kawasan hutan.
• Penunjukan kawasan hutan provinsi
selesai 100%.
• Wilayah kesatuan pengelolaan hutan
(KPH) ditetapkan di setiap provinsi
dan beroperasinya 120 KPH (20%
wilayah KPH yang telah ditetapkan).
KEGIATAN PRIORITAS:
PEMBANGUNAN KPH
DIREKTORAT
WP3 H
JABARAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KPH DALAM
RENSTRA KEMENHUT 2010-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) :
Keputusan Menteri Kehutanan Tentang Penetapan Wilayah KPH di Seluruh
Indonesia dan Beroperasinya 120 KPH (20% wilayah KPH yang Telah
Ditetapkan)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) :
• Keputusan Menhut tentang Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi
seluruh Indonesia
• Beroperasinya 120 KPH (20 % Wilayah KPH yang telah ditetapkan Menhut).
• Keputusan Menhut tentang Penetapan Wilayah KPHK seluruh Indonesia
• Peraturan perundangan tentang penyelenggaraan KPH 4 judul.
• Peta areal kerja dan peta pencadangan ijin pemanfaatan hutan selesai 80%
TARGET DAN REALISASI KINERJA PEMBANGUNAN KPH
SESUAI RENSTRA KEMENHUT 2010-2014 (Kumulatif):
INDIKATOR
RENSTRA
KEMENHUT
2010-2014
Kumulatif
s.d. 2010
2011
2012
2013
2014
Keputusan Menhut
Tentang Penetapan
Wilayah KPHL dan
KPHP
22 Prov
(realisasi 22 Prov
403 unit)
25 Prov
(realisasi 25 Prov
481 unit
28 Prov
(±530 unit)
28 Prov
(±530 unit)
28 Prov
(±530 unit)
Keputusan Menhut
Tentang Penetapan
Wilayah KPHK
20 % (14)
(realisasi 20)
40 % (28)
(realisasi 30)
60 %
(42)
80 %
(56)
100 %
(70)
Beroperasinya 120
KPH (20 % wilayah
KPH yang telah
ditetapkan)
2 % (12)
(realisasi 15
kelembagaan)
4 % (24)
(realisasi 41
kelembagaan)
10 %
(60)
15 %
(90)
20 %
(120)
Peraturan
Perundangan Tentang
Penyelenggaraan KPH
(4 Judul)
2 Judul
(P.6/2010 NSPK
Pengelolaan,
Permendagri
61/2010)
4 Judul
(P.41/2011 Standar
fasilitasi P.42/2011
Standar Kompetensi
Bid. Teknis KPHL dan
KPHP)
4 Judul
4 Judul
4 Judul
KEBIJAKAN PENDANAAN INISIATIF BARU
Program/Outcome/
Kegiatan/Output/
Komponen
Alokasi Pagu Sebelum Inisiatif Baru
(Juta Rupiah)
2011
2012
2013
2014
Alokasi Pagu Setelah Inisiatif Baru
(Juta Rupiah)
2011
2012
2013
2014
Program : Perencanaan Makro kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
Kegiatan : Pembangunan KPH
Alokasi dalam Renstra
Kementerian Kehutanan
15.410
15.690
15.990
16.210
DINAS KEHUTANAN
6.000
Sosialisasi KPH dan Penyiapan
kelembagaan KPH
6.000
6.000
117.000
(30 unit)
117.000
(30 Unit)
30.000
(30 unit)
30.000
(30 Unit)
5.000
5.000
158.000
158.000
6.738*
BPKH
234.000
(60 unit)
– Penyediaan sarpras Kantor KPH
dan peralatan operasional KPH
64.734*
60.000
(60 unit)
– Fasilitasi Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana
Pengelolaan
24.485*
Dit WP3H
5.000
– Diklat KPH
3.087*
– Penyusunan Regulasi,
Koordinasi, Monev, Bintek, dll
TOTAL
4.659*
15.410
Keterangan:
* Realisasi DIPA Tahun Anggaran 2012
15.690
15.990
16.210
305.000
103.703*
Perkembangan Pembangunan KPH
CAPAIAN dan Target KINERJA PEMBANGUNAN KPH (per tahun) :
INDIKATOR RENSTRA
KEMENHUT 2010-2014
s.d. 2010
2011
2012
2013
2014
Keputusan Menhut tentang
Penetapan wilayah KPHL
dan KPHP Provinsi seluruh
Indonesia
403 unit
22 Prov
78 unit
3 Prov
49 unit
3 Prov
0
0
Keputusan Menhut tentang
Penetapan Wilayah KPHK
seluruh Indonesia
20 unit
8 unit
14 unit
14 unit
14 unit
Beroperasinya 120 KPH
- Wilayah dan Org
15 unit
26 Unit
60 unit (target fas. 2012)
30 unit (target fas. 2013)
30 unit
- Sarpras dan Kegiatan
0
15 Unit
60 Unit
30 unit
30 unit
Peraturan perundangan
tentang penyelenggaraan
KPH 4 judul.
2 judul
(P.6/2010 NSPK
Pengelolaan,
Permendagri
61/2010)
2judul
(P.41/2011 Standar
Fasilitasi, P.42 /2011
Standar Kompetensi
Bid Teknis)
3 judul
(Juknis Tata Hutan dan
RP; Tipe Organisasi;
Pemanfaatan Wilayah
Tertentu)
1 judul
(KPH Mandiri)
0
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KPH Tahun 2012
INDIKATOR RENSTRA
KEMENHUT 2010-2014
TARGET
Keputusan Menhut tentang
Penetapan wilayah KPHL dan KPHP
Provinsi seluruh Indonesia
49 unit
(3 Provinsi)
Keputusan Menhut tentang
Penetapan Wilayah KPHK seluruh
Indonesia
14 unit
PERKEMBANGAN
KETERANGAN
Koordinasi ke Aceh, Kepri, dan Riau
Koordinasi awal dengan PHKA
Beroperasinya 120 KPH
- Wilayah dan Org
60 unit (target fas. 2012)
30 unit (target fas. 2013)
57 unit Model, 54 unit Berlembaga
2 unit Model, 7 unit usulan Model
- Sarpras dan Kegiatan
60 Unit
Dialokasikan pada DIPA 2012 BPKH
Peraturan perundangan tentang
penyelenggaraan KPH 4 judul.
3 judul
(Juknis Tata Hutan dan RP;
Tipe Organisasi;
Pemanfaatan Wilayah
Tertentu)
- Juknis Tata Hutan dan RP sudah
ditandatangani Dirjen Planologi
- Draf Tipe Organisasi
- Draf KPH Model
Siap dilaksanakan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN KPH :
Penetapan KPH MODEL :
Adalah wujud awal KPH yang secara bertahap dikembangkan menuju
situasi dan kondisi aktual organisasi di tingkat tapak (P.6/Menhut-II/2009
tentang Pembentukan Wilayah KPH)
Fasilitasi Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan KPH (pada KPHL/P
Model)
Permenhut No. P.6/Menhut-II/2010 Tentang NSPK Pengelolaan Hutan
pada KPHL dan KPHP
Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPH (pada KPHL/P Model)
Permenhut No. P.41/Menhut-II/2011 Jo No. P.54/Menhut-II/2011 tentang
Standar Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPHL Model dan KPHP Model
Fasilitasi melalui DAK Bidang Kehutanan
Bagi Kabupaten yang memiliki KPH, maksimal 25 % DAK Bidang
Kehutanan untuk Sarana dan Prasarana KPH
Kerjasama dengan Mitra
Dengan Pemerintah (G to G) atau dengan NGO
PENILAIAN TAHAPAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN KPH MODEL
(kriteria sementara dari Dit WP3H)
A. Aspek Wilayah
1. Arahan Pencadangan/Penetapan Wilayah Provinsi
2. Penetapan KPH Model
B. Aspek Kelembagaan
3. Penetapan Organisasi
4. Penugasan Personel KPH
5. Sarana dan Prasarana KPH
C. Aspek Rencana
6. Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan
7. Alokasi Anggaran APBD
8. Konvergensi Kegiatan Eselon I Kemenhut
9. Peta Operasional (Rencana Kerja KPH)
10. Kegiatan Pengelolaan Hutan lainnya
Tantangan dan Tindak Lanjut
KPH SIAP BEROPERASI :
A. Aspek Wilayah
1.
Arahan Pencadangan/Penetapan Wilayah Provinsi
2.
Penetapan KPH Model
B. Aspek Kelembagaan
3.
Penetapan Organisasi
4.
Penugasan Personel KPH
5.
Sarana dan Prasarana KPH
C. Aspek Rencana
6.
Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan
Merupakan Tugas DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN dalam
Penyiapan Pra Kondisi Pengelolaan Hutan
KPH BEROPERASI OPTIMAL
1. KPH siap beroperasi BELUM CUKUP untuk mengelola hutan
2. Perlu Langkah strategis lanjutan agar KPH Beroperasi secara Optimal
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
h.
Kelengkapan, Kompetensi, dan Kebijakan Personil
Tata Hubungan Kerja (Kemenhut-Dinas-KPH-Pemegang Ijin)
Distribusi Kewenangan
Sistem Penganggaran
Meanstreaming Peraturan Terkait Pengelolaan Hutan
Aktivitas Pengelolaan Hutan secara Rutin oleh KPH
Kerjasama dan Donasi
Sosialisasi Intensif, termasuk promosi tentang KPH
dan lain-lain
-
Memerlukan peranserta STAKEHOLDER
Eselon I Kemenhut
Lintas Sektor (Kemendagri, KemenPan RB, KemenKeu, dll)
Mitra, PERS, Donor
dan lain-lain
TANTANGAN
• Sejauh mana KPH yang telah terbentuk mempunyai rancangan
dan/atau peran dalam pengembangan ekologi, sosial, dan
ekonomi masyarakat lokal?
• Pengarusutamaan peraturan perundang-undangan yang
berpihak pada KPH sehingga mendorong percepatan
operasionalisasi KPH Model.
• Keterbatasan SDM Pengelola KPH.
• Penempatan pengelola/calon pengelola KPH yang telah dididik
oleh Kemenhut (penempatan SDM berbasis kompetensi).
• Konvergensi kegiatan Eselon I Kemenhut lokus pada KPH.
• Stagnasi Pembangunan KPH bukan Model, belum ada
perkembangan yang berarti yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah.
• Kebijakan Pendanaan, SDM, dan Kewenangan akibat
OTONOMI DAERAH, memerlukan koordinasi intensif antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
TINDAK LANJUT
• Pendampingan yang berkelanjutan bagi KPH Model
oleh Eselon I Teknis Kemenhut
• Pengembangan model insentif melalui mekanisme
Pembiayaan DAK Bidang Kehutanan, atau mekanisme
yang lain
• Koordinasi dengan Lintas Sektor dalam hal Kebijakan
Pendanaan (Bappenas), SDM (KemenPan RB dan BKN),
Kelembagaan (Kemendagri).
• Evaluasi dan revisi peraturan perundangan terkait KPH
untuk solusi operasional (melihat keragaman sosial,
kondisi pulau kecil, dan historisnya), termasuk kendala
regulasi (pemanfaatan HHK pada HKm, HD), sharing
inisiatif lain yang serupa
• Pelibatan Stakeholder Kehutanan dalam Percepatan
Pembangunan KPH, termasuk PERS.
Terima Kasih