MAKALAH TAFSIR PERJANJIAN BARU 1 PRINSIP

MAKALAH TAFSIR PERJANJIAN BARU 1
PRINSIP-PRINSIP UTAMA DALAM HAL BERPUASA
MENURUT MATIUS 6 : 16-18

DISUSUN OLEH :
GIAN BERRYL HATIBAE

NIM :
221604

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ANDERSON MANADO
(STTAM)
2016

A. PENGERTIAN PUASA
Puasa adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau
keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode
waktu tertentu. Puasa mutlak biasanya didefinisikan sebagai berpantang dari semua
makanan dan cairan untuk periode tertentu, biasanya selama satu hari (24 jam), atau
beberapa hari. Puasa lain mungkin hanya membatasi sebagian, membatasi makanan
tertentu atau zat. Puasa, sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah, juga

dilakukan di luar kewajiban ibadah untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual
seseorang yang melakukannya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Puasa )

B. PUASA DAN AGAMA
Puasa sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah dalam suatu agama atau sesuatu
kewajiban yang harus dilakukan manusia menurut kepercayaan agamanya.
1. Puasa Dalam Yahudi
Dalam Yahudi Puasa untuk umat Yahudi bermakna menahankan diri keseluruhannya
dari makanan dan minuman, termasuk air. Gosok gigi diharamkan pada puasa hari
besar Yom Kippur dan Tisha B'Av, tetapi dibenarkan pada puasa hari kecil. Umat
Yahudi yang mengamalkan berpuasa sampai ke enam hari pada satu tahun. Dengan
pengecualian Yom Kippur, puasa tidak dibenarkan pada hari Sabat, karena rukun
menyimpan hari Sabat itu adalah menurut Alkitab(injil) ditentukan dan mengatasi
hari-ari puasa berinstitusi rabbi kemudian. Yom Kippur adalah satu-satunya rukun
yang mana ditentukan dalam Torah.
2. Puasa Dalam Kristen
Dalam Kristen Pada umumnya, Ajaran Puasa Umat Kristen Intinya adalah pertobatan,
melawan keinginan duniawi, keinginan daging, yang di maksud arti daging dalam arti
kristen daging adalah manusia itu sendiri karena manusia berdaging maka umat
kristen lebih sering menyebutkan manusia dalam kata-kata tertentu sebagai daging

jadi artinya keinginan daging yaitu keinginan manusia itu sendiri, dan juga
mengajarkan berpuasa agar sebisa mungkin tidak memberitahukan atau di ketahui
kepada sesamanya yang sedang berpuasa atau sesamanya yang sedang tidak berpuasa

termasuk merahasiakan hari apa dia akan mulai berpuasa, menyamarkan tubuhnya
agar tidak terlihat sedang berpuasa dari orang lain bahkan sesama keyakinan sendiri,
itu sebabnya Puasa Kristen pada Umumnya banyak yang tidak diketahui
keberadaanya oleh keyakinan non Kristen dan media publik. Dalam beberapa aliran
Kristen hanya pelaksanaan dan tata caranya saja yang berbeda inti dan tujuanya sama.
3. Puasa Dalam Katolik
Dalam Katolik Roma, puasa biasanya dilakukan dengan makan kenyang satu kali
sehari (dalam waktu 24 jam), wajib dilakukan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung;
masing-masing uskup dapat mengatur rincian ketentuan atas hal tersebut disesuaikan
dengan keadaan di keuskupannya. Minum air tidak termasuk soal puasa. Namun saat
sekarang ini lebih ditekankan makan kenyang satu kali sehari menahan hal-hal dari
keinginan dunia dan keinginan daging (manusia), seperti tidak makan tidak minum
termasuk menahan nafsu, sikap, dan juga hal-hal yang paling disukai. Ini dilakukan
selama 40 hari menjelang Paskah atau di kenal sebagai masa Prapaskah. Di samping
puasa resmi, secara pribadi umat Katolik disarankan untuk berpuasa pada hari-hari
lain yang dipilihnya sendiri sebagai ungkapan tobat dan laku tapa. Selain berpuasa,

Gereja juga mempunyai kebiasaan berpantang. Pantang diharapkan untuk dilakukan
setiap Jumat sepanjang tahun, kecuali jika hari Jumat itu bertepatan dengan hari raya
gerejawi. Pada hari-hari puasa dan pantang, Umat Katolik diharapkan dapat
meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian untuk berdoa, beribadat,
melaksanakan olah tobat dan karya amal. (Kan. 1249-1253)
4. Puasa Dalam Protestan
Dalam Protestan, keyakinan puasa Kristen Protestan tidak ada bedanya dengan
katolik melawan keinginan dunia keinginan daging(manusia) yaitu puasa makan
minum dan hal-hal yang tidak baik dalam tingka laku juga pikiran, dalam perotestan
dan aliran protestan yang lain ada juga Cara Puasa dalam hal-hal tertentu selain puasa
makan dan minum yaitu berpuasa mengenai rutinitas yang sering dilakukan yg paling
disukainya Contohnya: Puasa Tidak menonton Tv atau puasa mendegarkan lagu
selama 1 minggu, 1 bulan atau dalam jangka waktu tertentu, ada juga contoh-contoh
lain yaitu rutinitas dimana kalau sedang tidak berpuasa itu sulit di hindari Rutinitas
seperti itulah yang di puasakan dalam Protestan, umat katolik juga biasa melakukan

puasa ini, karna inti dalam puasa Kristen ialah menahan hawa nafsu, keinginan
duniawi. Tujuan berpuasa juga sama dengan Katolik sesuai ajaran dalam alkitab
(injil), yang membedakanya hanya pelaksanaan dan tatacarannya. Puasa protestan
tidak berpatokan pada hari-hari tertentu harus berpuasa, tetapi dalam keyakinan

Protestan Pribadi masing-masing yaitu manusia itu sendiri yang menentukan hari
untuk berpuasa yang dipilihnya sendiri selama 1 minggu, 1 bulan dan jangka waktu
tertentu yang dipilihnya di harapkan bisa lagi berlanjut di bulan-bulan berikutnya.
Dalam melaksanakanya Pribadi yang berpuasa sebisa mungkin tidak di ketahui oleh
kerabat, sanak soudara, dan orang-orang di sekitarnya di saat berpuasa, oleh sebab itu
puasa Protestan tidak di umumkan secara resmi. Agama Kristen Protestan secara
resmi tidak mewajibkan untuk berpuasa yang berarti tidak memiliki bulan khusus
untuk berpuasa, tapi Ketua masing- masing Gereja mengajarkan pada umatnya
menyempatkan diri agar sesering mungkin Berdoa dan Berpuasalah dengan
keinginan, ketulusannya sendiri bukan karena paksaan. Patokan berpuasa Umat
Kristen Katolik dan Kristen Protestan sama-sama mengambil dasar dalam ajaran
Alkitab.
5. Puasa Dalam Islam
Dalam Islam, puasa (disebut juga Shaum) yang bersifat wajib dilakukan pada bulan
Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari Raya Lebaran.Menahan
diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa
mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam
kitab suci umat islam Al Quran.puasa juga menolong menanam sikap yang baik dan
kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya dan tidak hanya pada
bulan puasa.


C.

PUASA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN
Menurut penelitian, puasa menyehatkan tubuh.
Makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme. Oleh sebab itu, dalam pemeriksaan
medis tertentu yang berhubungan dengan proses metabolisme, misalnya pemeriksaan
kadar glukosa darah, pasien seringkali disyaratkan untuk berpuasa dahulu.
Puasa menggantikan sel-sel yang rusak di dalam tubuh dan menggantinya dengan sel-sel
yang baru. Selain itu, puasa mampu meningkatkan kembali hormon pertumbuhan hingga
2000% pada laki-laki dan 1300% pada perempuan. Hormon pertumbuhan ini akan
memfasilitasi pembakaran cadangan lemak dalam tubuh selama berpuasa. Peningkatan
kembali hormon pertumbuhan dalam tubuh juga bermanfaat dalam melawan penuaan dini

D. PUASA DALAM PERJANJIAN LAMA
1. Arti
 Harus dilakukan untuk Allah (Zakharia 7:5) " Katakanlah kepada seluruh rakyat
negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap
dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah
kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku ? ”

 Untuk menyucikan hati (Mazmur 69:11) “Aku meremukkan diriku dengan
berpuasa, tetapi itu pun menjadi cela bagiku”
 Untuk merendahkan hati (Mazmur 35:13) “Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku
memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku
kembali timbul dalam dadaku”
2. Dilakukan Pada Waktu
 Hukuman-hukuman Allah (Yoel 1:14; 2:12) “Adakanlah puasa yang kudus,
maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh
penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.”
"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku

dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan
mengaduh."
 Banyak orang mengalami malapetaka (2 Sam 1:12) “Dan mereka meratap,
menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan,
anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur
oleh pedang.”
 Penderitaan orang-orang lain (Mazm 35:13; Dan 6:19) “Tetapi aku, ketika mereka
sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan
doaku kembali timbul dalam dadaku”

 Kesusahan pribadi (2 Sam 12:16) “Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena
anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalammalaman itu ia berbaring di tanah.”
 Bahaya mengancam (Est 4:16) "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi
yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan
janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku
serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan
masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau
terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
3. Disertai Dengan
 Doa (Ezr 8:23; Dan 9:3)
 Pengakuan dosa (1Sam 7:6; Neh 9:1,2)
 Berkabung (Yoel 2:12)
 Merendahkan diri (Ul 9:18; Neh 9:1)
4. Orang yang pura-pura puasa
 Dilukiskan dalam (Yes 58:4,5) “Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah
dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan
caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat
tinggi. Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan
hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan
membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh


itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada
TUHAN?”
 Ditolak (Yes 58:3; Yer 14:12) “Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak
memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak
mengindahkannya juga?” Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap
mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu” “Sekalipun
mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; sekalipun
mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan
berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan
perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar."
5. Yang luar biasa dilakukan oleh
 Musa (Kel 34:28; Ul 9:9,18) “Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan
TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan
tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni
Kesepuluh Firman.” “Setelah aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu,
loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat
puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti tidak kumakan dan air
tidak kuminum. Sesudah itu aku sujud di hadapan TUHAN, empat puluh hari
empat puluh malam lamanya, seperti yang pertama kali -- roti tidak kumakan dan

air tidak kuminum -- karena segala dosa yang telah kamu perbuat, yakni kamu
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit
hati-Nya”
 Elia (1Raj 19:8) “Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan
makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke
gunung Allah, yakni gunung Horeb.”
6. Contoh yang bersifat kebangsaan
 Israel (Hak 20:26; Ezr 8:21; Est 4:3,16; Yer 36:9) “Kemudian pergilah semua
orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka
tinggal menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan
TUHAN.”

 Orang-orang Yabesh-Gilead (1Sam 31:13) “Mereka mengambil tulang-tulangnya
lalu menguburkannya di bawah pohon tamariska di Yabesh. Sesudah itu
berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.”
 Orang-orang Niniwe (Yun 3:5-8) “Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu
mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak,
mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe,
turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain

kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya
orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak,
lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan
rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak,
berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah
masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang
dilakukannya.”
7. Contoh orang kudus yang berpuasa
 Daniel (Dan 9:3) “Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk
berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.”
 Daud (2Sam 12:16; Mazm 109:24) “Kemudian mereka masing-masing
menangkap kepala lawannya, dan menikamkan pedangnya ke lambung lawannya,
sehingga rebahlah mereka bersama-sama. Sebab itu tempat itu disebutkan orang
Helkat-Hazurim; letaknya dekat Gibeon.”
 Ester (Est 4:16) "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di
Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga
hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku
pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja,
sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah
aku mati."

 Nehemia (Neh 1:4) “Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan
berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah
semesta langit,”

8. Contoh orang fasik yang berpuasa
 Tua-tua dan pemuka-pemuka Jizreel (1Raj 21:12) “Mereka memaklumkan puasa
dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat.”

E. PUASA DALAM PERJANJIAN BARU
1. Arti
Jangan dipamerkan (Mat 6:16-18) "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram
mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang
melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah
kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau
sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Harus dilakukan untuk Allah (Mat 6:18)
2. Dilakukan Pada Waktu
Penderitaan di dalam jemaat (Luk 5:33-35) “Orang-orang Farisi itu berkata pula
kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian
juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Jawab
Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa,
sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila
mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Pelantikan hamba-hamba Tuhan (Kis 13:3; 14:23) “Maka berpuasa dan berdoalah
mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan
keduanya pergi.”
3. Orang Yang Pura-pura Berpuasa
Dipamerkan (Mat 6:16) "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu
seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa
mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah
mendapat upahnya.”
Dibanggakan di depan Allah (Luk 18:12) “aku berpuasa dua kali seminggu, aku
memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.”

4. Yang luar biasa dilakukan oleh
Tuhan kita (Mat 4:2) “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh
malam, akhirnya laparlah Yesus.”
5. Contoh orang-orang kudus yang berpuasa
Hana (Luk 2:37) “dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia
tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa
dan berdoa.”
Kornelius (Kis 10:30) “Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu
yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tibatiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan”
Murid-murid Yohanes (Mat 9:14) “Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada
Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu
tidak?"
Para Rasul (2Kor 6:5) “dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam
berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;”
Paulus (2Kor 11:27) “Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku
tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa
pakaian,”
6. Contoh orang fasik yang berpuasa
Orang-orang Farisi (Mr 2:18; Luk 18:12) “Pada suatu kali ketika murid-murid
Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan
mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang
Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
( http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=puasa )

F. TAFSIRAN BERPUASA MENURUT MATIUS 6 : 16-18
HAL BERPUASA (MATIUS 6 : 16-18)
6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka
mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh
Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu."
“Apabila Kamu Berpuasa”
Dalam Alkitab berpuasa menunjukkan kepada disiplin berpantang makanan demi maksud
rohani. Sekalipun berpuasa sering dikaitkan dengan doa, namun puasa harus dipandang
sebagai suatu tindakan rohani tersendiri. Sebenarnya, berpuasa dapat disebut "berdoa
tanpa mengucapkan kata-kata".
1. Ada tiga bentuk puasa utama yang dikemukakan dalam Alkitab :
a. Puasa yang biasa: berpantang semua makanan, baik yang keras maupun yang
lembut, tetapi tidak berpantang air (Mat. 4:2)
b. Puasa sepenuhnya: tidak makan dan tidak minum (Est 4:16; Kis 9:9). Pada
umumnya puasa semacam ini tidak harus dilaksanakan lebih lama daripada tiga
hari. Tubuh seseorang mulai menjadi kering apabila tidak mendapatkan air selama
lebih dari dua hari. Memang Musa dan Elia melakukan puasa sepenuhnya selama
40 hari, tetapi saat itu mereka berpuasa dengan keadaan yang adikodrati (Kel
34:28; Ul 9:9,18; 1Raj 19:8).
c. Puasa sebagian: pembatasan makanan dan bukan tidak makan sama sekali (Dan
10:3).
2. Kristus sendiri melakukan disiplin ini dan mengajarkan bahwa berpuasa hendaknya
menjadi sebagian dari pengabdian orang Kristen kepada Allah dan suatu tindakan
persiapan untuk kedatangan-Nya kembali (Mat. 9:15)
3. Berpuasa dengan doa mempunyai beberapa tujuan :
a. menghormati Allah (ayat Mat 6:16-18; Za 7:5; Luk 2:37; Kis 13:2);

b. merendahkan diri di hadapan Allah (Ezr 8:21; Mazm 69:11; Yes 58:3) agar lebih
banyak mengalami kasih karunia (1Pet 5:5) dan kehadiran Allah yang khusus (Yes
57:15; Yes 58:6-9);
c. meratapi dosa dan kegagalan pribadi (1Sam 7:6; Neh 9:1-2);
d. meratapi dosa-dosa gereja, bangsa, dan dunia (1Sam 7:6; Neh 9:1-2);
e. mencari kasih karunia untuk tugas yang baru dan menetapkan kembali
penyerahan kita kepada Allah (Mat 4:2);
f. mencari Allah dengan mendekati Dia dan bertekun di dalam doa melawan kuasakuasa rohani yang menentang (Hak 20:26; Ezr 8:21,23,31; Yer 29:12-14; Yoel
2:12; Luk 18:3; Kis 9:10-19);
g. menunjukkan pertobatan dan dengan demikian memberikan kesempatan kepada
Allah untuk mengubah maksud-Nya menghukum kita (2Sam 12:16,22; 1Raj
21:27-29; Yer 18:7-8; Yoel 2:12-14; Yun 3:5,10);
h. menyelamatkan orang dari kuk kejahatan (Yes 58:6; Mat 17:14-21; Luk 4:18);
i. memperoleh petunjuk dan hikmat mengenai kehendak Allah (Yes 58:5-6,11; Dan
9:3,21-22; Kis 13:2-3);
j. mendisiplinkan tubuh agar dapat menguasai diri (Mazm 35:13; Rom 13:14; 1Kor
9:27);
k. membuka jalan bagi pencurahan Roh Kudus dan datangnya Kristus kembali untuk
umat-Nya
(http://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Mat%206:16-18)

G.

PRINSIP-PRINSIP UTAMA BERPUASA MENURUT
MATIUS 6 : 16-18
1. Berpuasa dengan tujuan yang benar (Ayat 16)


Dalam PL Berpuasa merupakan suatu kewajiban setiap tahun, pada Hari Raya
Pendamaian (Imamat 16 : 29) dengan tujuan untuk merendahkan diri



Orang Farisi memiliki tujuan yang salah tentang berpuasa. Mereka
menambahkan dua kali puasa seminggu, pada hari Senin dan Kamis, dan
mempergunakannya sebagai ajang pamer.(ay.16)



Milikilah tujuan yang benar dalam berpuasa karena Allah memperhitungkan dan
memberikan upah sesuai dengan tujuan kita berpuasa (ay. 16c)

2. Berpuasa tanpa harus diketahui oleh orang lain (Ayat 17, 18)


Dalam hal berpuasa, orang lain tidak perlu mengetahui tentang puasa yang kita
lakukan, bahkan Yesus pun mengatakan untuk bersikap seperti biasanya
(Ay.17,18)



Puasa bukanlah ajang pamer kegiatan kerohanian seperti yang dilakukan oleh
orang Farisi, tetapi Puasa merupakan untuk semakin akrab dengan Tuhan.

KESIMPULAN


Hal terpenting dalam berpuasa adalah bagaimana kita menempatkan diri kita kepada
Tujuan yang benar dari Puasa tersebut dan ketulusan hati kita dalam menjalankan Puasa
itu.

KEPUSTAKAAN



http://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Mat%206:16-18
http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=puasa