PENGEMBANGAN MEDIA PERCASTIK SEBAGI ALAT
PENGEMBANGAN MEDIA PERCASTIK SEBAGI ALAT PERAGA
MATEMATIKA ALTERNATIF UNTUK MENYELESAIKAN UKURAN
PEMUSATAN DATA DAN KUARTIL
Dwi Anggraeni
SMKN 3 Probolinggo, Jl. Pahlawan No 26A, Probolinggo;
[email protected].
ABSTRAK
Obyek Matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abastrak dan
tidak dapat diamati dengan panca indra. Untuk itu dalam mempelajari
konsep/prinsip matematika diperlukan pengalaman fisik/ melakukan
kegiatan dengan menggunakan benda-benda nyata berupa alat peraga yang
dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak.
Sedangkan Matematika merupakan pelajaran adaptif dalam satuan
pendidikan SMK, dimana matematika sebagai support pembelajaran
produktif siswa dalam mengembangkan kompetensinya. Tujuan penelitian
Dan Pengembangan yang dilakukan adalah untuk menghasilkan produk
media pembelajaran berupa alat peraga PERCASTIK (Perca Statistik) pada
materi ukuran pemusatan data dan kuartil, mendeskripsikan kelayakan dan
efektivitas produk media pembelajaran dan menumbuhkan kreatifitas dan
kuroisitas siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran matematika.
Metode yang digunakan adalah Research and Development (R & D),
dimana dalama pelaksanaannya menggunakan metode deskriptif, evaluative
dan ekperimen. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk
menghimpun data tentang kondisi yang ada, metode evaluative digunakan
untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk, dan
metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Hasil penelitian dan pengembangan diperoleh bahwa 79,45%
respon sangat positif terhadap penggunaan alat peraga PERCASTIK dalam
pembelajaran ukuran pemusatan data dan kuartil, keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran ada pada kisaran 17 – 21 termasuk kriteria baik dan
ketuntasan belajar secara klasikal 85% siswa memperoleh nilai ≥ 75.
Berdasarkan hasil uji terbatas yang dilakukan dan angket yang disebarkan
kepada siswa secara keseluruhan siswa lebih aktif dalam proses belajar di
kelas dan merasakan pengalaman belajar dengan menggunakan media
pembelajaran. Dan dapat disimpulkan bahwa alat peraga dalam
pembelajaran matematika sangat dibutuhkan untuk menanamkan konsep
abstrak agar secara konkrit dapat di alami siswa.
Kata Kunci : Alat Peraga, Efektivitas, Kelayakan.
ABSTRACT
Mathematical objects are objects that are abastrak mind and can not be
observed with the five senses. For that to learn concepts / principles of
mathematics required physical experience / activities using real objects such
as props that can be used as a bridge for students to think abstractly. While
Math is an adaptive learning in vocational education unit, where
mathematics as productive learning support students in developing
competence. The purpose of research and development undertaken is to
produce instructional media in the form of props PERCASTIK (Perca
Statistics) on the material and size of data centralization quartile, describe
the feasibility and effectiveness of instructional media products and foster
creativity and kuroisitas students in using mathematical learning media. The
method used is the Research and Development (R & D), where the glittering
implementation using descriptive, evaluative and experimental. Descriptive
method used in a pilot study to collect data on existing conditions,
evaluative methods used to evaluate the process of testing the development
of a product, and the experimental method used to test the efficacy of the
resulting product. Research and development results showed that 79.45%
responded very positively to the use of props in study size PERCASTIK
centralizing data and quartiles, active students in the learning process is in
the range of 17-21 including the criteria for good and classical learning
completeness 85% of students gained grades ≥ 75. Based on limited testing
conducted and a questionnaire distributed to students overall students more
actively in the learning process in the classroom and experience learning
using learning media. And it can be concluded that the props in mathematics
is needed to embed an abstract concept that can be concretely experienced
students.
Keywords: Viewer tool, effectiveness, feasibility.
benda nyata (konkret), yaitu media alat
Pendahuluan
Objek Matematika adalah benda
peraga yang dapat digunakan sebagai
pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak
jembatan bagi siswa untuk berfikir
dapat diamati dengan panca indra.
abstrak. Sebagaimana diutarakan Arif
Karena itu wajar apabila matematika
Sadiman (2009), bahwa media adalah
tidak mudah dipahami oleh kebanyakan
segala sesuati yang dapat digunakan
siswa. Untuk mengatasi hal tersebut,
untuk menyalurkan pesan dari pengirim
maka
suatu
ke penerima sehingga dapat merangsang
matematika
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
diperlukan pengalaman melalui benda-
siswa. Hal tersebut diperkuat juga oleh
dalam
mempelajari
konsep/prinsip-prinsip
pendapat Miarso (dalam Susilana Rudi,
2. Menggunakan penalaran pada pola
2008) yang menyatakan hal yang sama.
dan sifat, melakukan manipulasi
Berdasarkan hal tersebut di atas,
matematika
dalam
membuat
maka pembelajaran matematika menjadi
generalisasi, menyusun bukti, atau
sangat “strategis dan rawan”. Strategis
menjelaskan
dalam
pernyataan matematika;
arti
matematika
bahwa
di
pembelajaran
SMK
merupakan
3.
gagasan
Memecahkan
dan
masalah
yang
pelajaran adaptif, dimana matematika
meliputi kemampuan memahami
sebagai support pembelajaran produktif
masalah,
siswa
matematika,
dalam
mengembangkan
merancang
model
menyelesaikan
kompetensinya. Rawan dalam arti, jika
model, dan menafsirkan solusi
para guru matematika kurang peduli
yang diperoleh;
dengan kelemahan penguasaan konsep
4. Mengomunikasikan
gagasan
atau teorema yang ada pada kebanyakan
dengan simbol, tabel, diagram,
siswanya, maka kesalahan konsep itu
atau
akan berlanjut yang dipastikan akan
memperjelas
menimbulkan
dalam
masalah;
pembelajaran matematikanya dan akan
5. Memiliki
berdampak pada implementasi siswa
kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari.
kehidupan, yaitu memiliki rasa
kesulitan
Sebagaimana
tertuang
media
lain
untuk
keadaan
atau
sikap
menghargai
matematika
dalam
dalam
ingin tahu, perhatian, dan minat
Permendiknas No 22 (Depdiknas, 2006)
dalam mempelajari matematika,
tentang Standar Isi Mata Pelajaran
serta sikap ulet dan percaya diri
Matematika
dalam pemecahan masalah.
menyatakan
bahwa
pelajaran matematika SMK bertujuan
umum
perkembangan
kognitif siswa SMK hampir sama
agar para siswa SMK:
1. Memahami konsep matematika,
menjelaskan
Secara
keterkaitan
dengan siswa SMA yang rata-rata telah
masuk ke dalam tahap operasi formal.
antarkonsep, dan mengaplikasikan
Karakteristik
tahap
ini
adalah
konsep
diperolehnya
kemampuan
untuk
atau
algoritma
secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat
berpikir secara abstrak, menalar secara
dalam pemecahan masalah;
logis, dan menarik kesimpulan dari
informasi yang tersedia. Berarti siswa
Dalam
menyampaikan
konsep
telah mampu menyeimbangkan dengan
tentang ukuran pemusatan data, masalah
karakter
yang sering timbul adalah :
matematika
yang
abstrak.
Khusus karakter SMK sendiri, yang
1. Ketika akan menjelaskan tentang
merupakan sekolah kejuruan dengan
bagaimana menentukan nilai mean,
muatan
median
kurikulum
menekankan
yang
kepada
lebih
penguasaan
dan
modus
untuk
data
tunggal. Konsep ini sebenarnya dapat
kecakapan hidup berupa keterampilan
dipelajari
yang sesuai dengan minat dan bakat
pengertiannya
siswa, maka hal ini akan berpengaruh
nilainya dapat menggunakan mesin
kepada perkembangan kognitif siswa
hitung
SMKN juga. Interaksi siswa terhadap
kalkulator baik yang termuat di HP
lingkungannya dalam hal ini SMK akan
maupun kalkulator manual, guru
memberikan interaksi dan menciptakan
jarang
pengalaman fisik yang merupakan salah
peraga untuk menyampaikan konsep
satu
ini
faktor
yang
mempengaruhi
perkembangan kognitif siswa.
dengan
memahami
dan
menentukan
yang
sekali
sehingga
sudah
ada
menggunakan
berpengaruh
yaitu
alat
pada
tingkat pemahaman, aktivitas siswa
Salah satu Kompetensi Dasar
dan
kreatifitas
siswa
dalam
yang disampaikan dalam pembelajaran
memanfaatkan lingkungan sebagai
Matematika
media belajarnya.
adalah
Statistik
dan
Statistika dengan sub materi “Ukuran
2. Ketika akan menjelaskan tentang
Pemusatan Data”. Konsep ini diberikan
konsep mean, median dan modus,
kepada siswa kelas XII semester 1,
guru dituntut mampu menyajikan
sehingga
sesuai kebutuhan, kondisi siswa dan
guru
diharapkan
dapat
menyampaikan konsep ini semenarik
karakter
mungkin untuk menciptakan persepsi
keahlian. Agar konsep ini dapat
kepada
diimplementasikan dalam kehidupan
siswa
bahwa
pelajaran
masing-masing
matematika juga dapat dipelajari dengan
sehari-hari
cara
pembelajaran bermakna.
menyenangkan,
tidak
membosankan dan dapat mendukung
materi produktif yang ditekuni siswa.
dan
program
menjadi
Oleh karena itu diharapkan pada
akhir studi siswa dapat menguasai
konsep-konsep, teorema matematika,
dan menggunakan pengetahuan tentang
khususnya kelas Tata Busana (XII
ukuran pemusatan data dan kuartil
Busana), yaitu:
dalam kehidupan sehari-hari secara
1. Motivasi belajar siswa sangat rendah
sederhana,
2. Aktifitas
maka
penggunaan
alat
belajar
peraga dan alat hitung matematika pada
pembelajaran
pembelajaran topik-topik tertentu sangat
kurang
perlu
diperhatikan.
Alat
Peraga
siswa
dalam
matematika
sangat
3. Daya tangkap/serap siswa terhadap
“PERCASTIK” merupakan alat peraga
materi
alternatif
termasuk matematika sangat kurang.
yang
memanfaatkan
dirancang
dengan
Tempat
benang
(slongsongan) yang merupakan limbah
program keahlian Tata Busana yang
4. Minat
pembelajaran
siswa
bagaimana
Produktif
antara
Tata
pelajaran
Busana
menghitung nilai mean, median, modus
Matematika
dan kuartil dalam kehidupan kita sehari-
kompetensi belajar siswa.
hari. Sebagaimana Sudjana (1989),
Djoko
Iswandi
(2010)
dan
dalam
Widyantini
pelajaran
5. Belum nampak pembelajaran yang
HOLISTIK
atau
terhadap
Matematika sangat kurang.
dapat digunakan untuk menjelaskan
menentukan
eksakta
sebagai
dengan
pendukung
6. Memanfaatkan barang bekas sebagai
media pembelajaran dan sekaligus
(1994)
mengurangi sampah plastik yang
menyatakan bagaimana manfaat alat
menyebabkan lapisan Ozon semakin
peraga dalam menjelaskan suatu konsep
menipis.
Estiningsih
Berdasarkan
dan alur berfikir agar lebih mudah
kondisi
siswa
tersebut, maka metode, media dan
dimengerti peserta didik.
keberadaan
strategi pembelajaran yang diterapkan
“alat peraga PERCASTIK” ini dapat
oleh guru dalam proses pembelajaran di
menjadi alat peraga yang kreatif dan
kelas
inovatif pada pembelajaran Matematika
direcanakan sedemikian rupa agar siswa
khususnya dalam menentukan nilai
tetap dapat mengikuti proses belajar
“Ukuran Pemusatan Data Dan Kuartil”.
mengajar
Selain itu pembuatan alat peraga ini
menyenangkan.
juga dilatarbelakangi oleh kondisi siswa
pembuatan dan penggunaan alat peraga
di
PERCASTIK ini merupakan bagian dari
Dengan
SMK
demikian
Negeri
3
Probolinggo
tersebut
harus
dengan
Oleh
disusun
lancar
karena
dan
dan
itu
strategi penulis dalam menyampaikan
Langkah-langkah
pokok bahasan Ukuran Pemusatan Data
PERCASTIK:
pada kelas XII Busana tahun ajaran
2016/2017
di
SMK
Negeri
3
Probolinggo.
Dalam
pengembangan
ini
peneliti
penelitian
dan
atau
lebih
dikenal
dengan Research and Development (R
.
adalah satu batang kawat.
pada batang kawat sejumlah nilai
penelitian
menggunakan
D)
1. Kita anggap setiap data pada soal
2. Masukkan slongsongan benang
Metode Penelitian
&
penggunaan
Metode
Penelitian
Pengembangan
adalah
penelitian
digunakan
yang
menghasilkan
produk
ke-1,
sampai
begitu
semua
seterusnya
data
yang
disajikan.
3. Untuk Mencari :
dan
a. Modus : Kita dapat melihat
metode
jumlah batang kawat terbanyak
untuk
tertentu,
dan
menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2013).
Hasil Dan Pembahasan
data
yang
memiliki
slongsongan
jumlah
benang
yang
sama.
b. Median : Kita mengurutkan
1
2
data dari yang terkecil sampai
terbesar, kemudian ambil data
3
tengahnya.
4
1) Jika jumlah data genap,
ambil dua data tengahnya
kemudian dari kedua data
Gambar 2. Desain Media PERCASTIK
Keterangan :
1. Kawat yang selanjutnya disebut
sebagai batang data (data ke 1, 2,
3,…)
2. Slongsongan benang jahit yang
selanjutnya disebut sebagai biji
data pada tiap batang data.
3. Kartu data untuk menandai data
pada tiap batang data.
4. Papan PERCASTIK
tersebut ambil sekat dan
ratakan bola maka nilai
median akan terlihat.
2) Jika jumlah data ganjil,
maka mediannya langsung
melihat data tengahnya.
c. Mean
:
slongsongan
Kita
,
terlihat meannya.
maka
ratakan
akan
d. Kuartil : Kita mengurutkan
c) Kuartil Atas (Q3) : ambil
data dari yang terkecil sampai
setengah data akhir dari
terbesar, kemudian ambil data,
data semula, kemudian
jika:
ambil data tengah dari
1) Jumlah Data Ganjil :
data akhir tersebut dan
ratakan.
a) Kuartil Bawah (Q1) :
ambil data awal sebelum
Dari hasil validasi alat yang
kuartil tengah dari data
dilakukan oleh ahli media yang terdiri
semula, kemudian ambil
dari 4 ahli media dari unsur guru, dosen
data tengah dari data
dan pengawas diperoleh pengakuan
awal
sebagai berikut:
tersebut
dan
Tabel 11
Validasi Ahli Media
ratakan.
b) Kuartil Tengah (Q2) :
ambil data tengah dari
data semula.
c) Kuartil Atas (Q3) : ambil
NO
1
VALIDATOR
A
2
B
3
4
C
D
data akhir setelah setelah
kuartil tengah dari data
JABATAN
Guru Mapel
Matematika
Guru Mapel
Matematika
Dosen
Pengawas
SMK
SKOR
34
33
31
33
131
SKOR TOTAL
Sumber: Hasil Penelitian
semula, kemudian ambil
Berdasarkan tabel validasi media
data tengah dari data
diperoleh skor 131 dari total skor 176
akhir
instrumen
tersebut
dan
disajikan.
Dengan
kondisi demikian persentase kelayakan
ratakan.
media untuk dapat digunakan dalam
2) Jumlah Data Genap :
a) Kuartil Bawah (Q1) :
ambil setengah data awal
dari
yang
data
proses pembelajaran sebesar 74,43%
dengan kategori “cukup layak”.
Dari hasil validasi media oleh ahli
semula,
data
materi terkait kesesuaian materi yang
tengah dari data awal
diajarkan dengan penggunaan media
tersebut dan ratakan.
pembelajaran
kemudian
ambil
b) Kuartil Tengah (Q2) :
pengakuan
sebagai berikut:
Tabel 12
Validasi Ahli Materi
ambil data tengah dari
data semula dan ratakan.
diperoleh
NO
1
VALIDATOR
A
JABATAN
Guru Mapel
Matematika
SKOR
25
2
B
Guru Mapel
Matematika
3
C
Dosen
4
D
Waka
Kurikulum
5
E
Pengawas SMK
SKOR TOTAL
Sumber: Hasil Penelitian
25
konsep berpikir ukuran pemusatan data
24
24
dan
26
124
dilakukan
kuartil.
Dalam
uji
pengujian
lapangan
ini
dengan
menggunakan 2 tahap, tahap pertama
Berdasarkan table validasi media
dilakukan pengujian media pada kelas
diperoleh skor 124 dari total skor 160
XII busana 2 jumlah siswa 28 dengan
instrumen yang disajikan, maka kriteria
memperoleh respon sebagai berikut :
kelayakan media
diperoleh sebesar
Tabel 13.
Hasil Angket Respon Siswa Kelas XII B2
77,5% termasuk kategori “layak” media
digunakan berdasarkan materi yang
disajikan untuk proses pembelajaran di
kelas.
Pada proses pengujian terbatas ini
guru
terlebih
pelaksanaan
dahulu
merancang
pembelajaran
di
kelas
NO
NAMA
(KODE)
1
INSTRUMEN KE-
SKOR
1
2
3
4
5
6
HN
4
3
3
3
3
4
20
2
HL
3
3
4
3
3
3
19
3
IZ
3
3
3
3
2
3
17
4
KA
4
3
4
3
4
3
21
5
KU
4
2
3
3
3
3
18
dengan membuat Rencana Pelaksanaan
6
LA
3
3
3
3
3
4
19
Pembelajaran
untuk
7
LI
3
3
3
3
2
3
17
proses pembelajaran di kelas dengan
8
LN
3
3
3
3
3
3
18
9
LM
3
3
3
3
3
3
18
sebagai
menggunakan
media
Selanjutnya
guru
acuan
PERCASTIK.
10
LS
4
4
3
3
2
4
20
memberikan
11
LU
4
3
3
3
3
3
19
penjelasan bagaimana langkah kerja
12
ME
4
3
4
3
3
4
21
siswa
13
MI
4
3
3
3
3
3
19
14
MS
4
4
3
4
2
3
20
15
MU
4
3
3
3
3
4
20
pemusatan data dan kuartil, hal ini
16
NA
4
3
3
4
3
3
20
dilakukan agar siswa secara mandiri
17
NF
4
3
4
3
3
3
20
mampu menggunakan media tersebut
18
NL
4
3
3
3
4
3
20
19
NO
4
3
3
3
3
4
20
20
NU
4
3
3
3
3
3
19
21
NS
4
4
3
4
3
3
21
22
NR
4
3
4
3
3
3
20
23
NRL
4
3
3
4
3
4
21
24
NM
3
3
3
3
3
3
18
25
RA
3
3
3
4
3
4
20
26
RT
4
3
3
3
3
3
19
27
RW
4
3
3
4
3
4
21
dalam
menggunakan
media
PERCASTIK untuk menentukan ukuran
unutk belajar memahami konsep ukuran
pemusatan data dan kuartil.
Dalam pengujian terbatas yang
dilaksanakan untuk mengetahui apakah
media
yang
digunakan
dapat
dimanfaatkan siswa untuk memahami
28
RAN
4
3
4
3
SKOR
TOTAL 104 86 90
Sumber: Hasil Penelitian
Dari
hasil
diperoleh
ST
3
3
4
3
3
4
20
17
SR
4
2
3
3
2
4
18
18
SY
4
3
3
3
3
3
19
19
SCI
3
3
3
3
3
4
19
20
SUZ
3
3
4
3
3
3
19
21
TI
4
3
3
3
3
3
19
22
VA
3
2
4
3
2
3
17
dengan
23
YE
3
4
3
3
3
4
20
pembelajaran
24
YU
3
4
3
3
3
3
19
25
YP
3
2
4
3
2
4
18
26
RS
3
3
3
3
3
3
18
27
RW
4
2
3
3
2
4
18
28
RA
3
2
3
3
2
3
16
SKOR
TOTAL
96
77 94
Sumber: Hasil Penelitian
84
74
98
523
82
siswa
94
menggunakan
rumus
bahwa
media
546
setelah
penghitungan
hasil
21
4
16
90
respon
dilakukan
3
PERCASTIK mendapat respon “sangat
positif” dari siswa kelas XII busana 2
dengan persentasi perhitungan 81,25%.
Dan selanjutnya media di uji pada
kelas yang berbeda yaitu kelas XII
busana 3 dengan jumlah 28 siswa, untuk
mengetahui
respon
penggunaan
siswa
media
PERCASTIK
dengan cara yang sama diperoleh hasil:
Tabel 14.
Hasil Angket Respon Siswa Kelas XII B3
NO
1
INSTRUMEN KE-
NAMA
(KODE)
RI
Dari hasil tersebut dinyatakan
terhadap
SKOR
1
2
3
4
5
6
bahwa respon siswa kelas XII busana 3
terhadap
penggunaan
pembelajaran
media
PERCASTIK
dalam
mempelajari materi ukuran pemusatan
data dan kuartil mendapat respon
“sangat
positif”
dengan
persentase
4
2
4
3
2
3
18
2
ROF
4
3
3
3
3
4
20
3
ROS
3
3
3
3
3
3
18
4
ROZ
3
2
3
3
2
4
17
dilakukan terbatas pada satu sekolah
5
SAN
4
3
4
3
3
4
21
dengan menggunakan 2 kelas sebagai
6
SAP
4
3
3
3
3
4
20
SEL
sampel (XII B2 dan XII B3) diperoleh
7
4
3
3
3
3
3
19
8
SHE
3
3
4
3
3
3
19
9
SIN
3
2
3
3
2
4
17
persentase 79,54%.
10
SIS
3
3
4
3
3
3
19
Adapun
11
SI
4
3
3
3
2
3
18
12
SIT
4
3
3
3
3
4
20
13
SI
4
3
4
3
3
4
21
14
SU
3
2
4
3
3
4
19
materi ukuran pemusatan data dan
15
SNA
3
3
3
3
2
3
17
kuartil adalah sebagai berikut:
77,83%.
Berdasarkan hasil uji coba yang
respon
“sangat
positif”
hasil
dengan
pengamatan
aktivitas siswa kelas XII B2 dan XII B3
pada
proses
pembelajaran
dengan
Tabel 15.
Rekapitulasi Hasil Penagmatan Aktivitas
Siswa Kelas XII Busana 2
N
O
1
Aspek
Yang
Diamati
Siswa
antusias
dalam
membentuk
kelompok
2
Siswa
mendengar
kan
penjelasan
guru
tentang
materi yang
diajarkan
3
Siswa
mendengar
kan
penjelasan
guru
tentang tata
cara, aturan
dan
langkah
kerja alat
peraga
PERCASTI
K
4
Siswa
antusias
untuk
mencoba
menggunak
an alat
peraga
PERCASTI
K di
kelompokn
ya
5
Siswa
antusia
dalam
mengajuka
n
pertanyaan
6
Siswa
saling
bekerjasam
a dan
berintarksi
dalam
kelompok
7
Siswa
antusias
dalam
diskusi
membahas
hasil kerja
kelompok
Jumlah RataRata Skor
Kl
-1
Kl
-2
2
3
2
3
3
Rata
Rata
Skor
2,6
3
2
3
2
3
2,6
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
Skor
Kl
Kl
-3
-4
2
2
3
3
2
3
2
2
Kl
-5
2
3
2
3
1,8
2,6
2,6
2,8
Tabel 16.
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas
Siswa Kelas XII Busana 3
Aspek Yang
Diamati
Kl
-1
Kl
-2
Skor
Kl3
Kl
-4
Kl5
Siswa
antusias
dalam
membentuk
kelompok
2
Siswa
mendengark
an
penjelasan
guru tentang
materi yang
diajarkan
3
Siswa
mendengark
an
penjelasan
guru tentang
tata cara,
aturan dan
langkah
kerja alat
peraga
PERCASTI
K
4
Siswa
antusias
untuk
mencoba
menggunaka
n alat peraga
PERCASTI
K di
kelompokny
a
5
Siswa
antusia
dalam
mengajukan
pertanyaan
6
Siswa saling
bekerjasama
dan
berintarksi
dalam
kelompok
7
Siswa
antusias
dalam
diskusi
membahas
hasil kerja
kelompok
Jumlah Rata-Rata
Skor
2
2
2
3
2
Rata
Rata
Skor
2,2
2
3
3
2
3
2,6
3
2
3
3
2
2,6
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2,4
3
3
3
2
2
2,6
3
2
3
2
3
2,6
17
17
18
17
16
17
NO
1
Kriteria
Baik
Sumber: Hasil Penelitian
19
20
Kriteria
Sumber: Hasil Penelitian
18
17
19
18,6
Melalui kegiatan pembelajaran
Baik
yang dilakukan pada materi Ukuran
Pemusatan Data (mean, median dan
modus) dan Kuartil diperoleh kondisi
siswa dari beberapa aspek yang mampu
menyatakan
bahwa
pembelajaran
Kesimpulan
Berdasarkan
disimpulkan bahwa :
efektif dan dibutuhkan untuk membuat
1. Penggunaan
paham
akan
disajikan.
Adapun
diperoleh
untuk
“Alat
peraga
materi
yang
PERCASTIK”
pada
kondisi
yang
bahasan Ukuran Pemusatan Data
menunjukkan
dan Kuartil dapat meningkatkan
efektivitas media pembelajaran adalah:
aktivitas
a. Keaktifan siswa dalam proses belajar
Negeri 3 Probolinggo.
mengajar
dan
pembahasan sebelumnya maka dapat
dengan menggunakan media sangat
siswa
hasil
meningkat
sesudah
belajar
2. Penggunaan
siswa
“Alat
pokok
SMK
Peraga
menggunakan media dan berada
PERCASTIK”
pada kriteria baik yaitu pada kisaran
bahasan Ukuran Pemusatan data
17 – 21 (melihat kegiatan siswa pada
dan Kuartil memberikan respon
saat
yang sangat positif bagi siswa
pembelajaran
berlangsung
dengan melihat progres mengajar
guru tanpa menggunakan media dan
siswa
pokok
SMK Negeri 3 Probolingo.
3. Penggunaan
“Alat
Peraga
PERCASTIK” pada pembelajaran
dengan menggunakan media)
b. Persentase
pada
yang memiliki
Matematika dapat meningkatkan
respon positif ≥ 75% (diambil dari
ketuntasan belajar klasikal siswa
angket respon siswa dalam proses
Kelas
pembelajaran
Probolinggo.
di
kelas
dengan
menggunakan media pembelajaran).
c. Secara
klasikal
SMK
Negeri
4. Pengembangan
3
media
siswa
pembelajaran dapat dimodifikasi
memperoleh nilai ≥ 75 (kondisi
dengan menggunakan bahan yang
ketuntasan klasikal dengan melihat
sederhana yang ada dilingkungan
ketuntasan
sekolah
klasikal
85%
XII
pada
tahun
yang
dekat
dengan
sebelumnya dengan materi yang
kegiatan pemebelajaran produktif
sama).
yang ada di lingkungan Sekolah
Menengah Kejuruan agar lebih
nyata
kemanfaatan
adaptif
learning
dengan
produktif
learning.
media
pembelajaran
PERCASTIK.
5. Penggunaan alat peraga dalam
4. Bagi guru di Indonesia diharapkan
pembelajaran matematika yang
untuk selalu berinovasi dalam
holistic
kegiatan
pelaksanaan pembelajaran, salah
dapat
satunya dengan membuat media
dengan
pembelajaran
produktif
memunculkan
daya
kreatifitas
pembelajaran
siswa dalam membuat alat peraga
menerapkan
sejenis
pembelajaran
dengan
mamanfaatkan
bahan lain sisa kegiatan produktif
khususnya
siswa.
sains
dan
model-model
interaktif,
pada
dengan
motivasi
Saran
alternative
dan
pembelajaran
harapan
prestasi
agar
belajar
Saran yang dapat disumbangkan
siswa semakin meningkat. Dan
dalam penelitian pengemabangan media
menggali kreatifitas siswa dapat
pembelajaran ini adalah:
membuat
1. Bagi pihak sekolah agar dapat
memanfaatkan keberadaan “Alat
alat
peraga
sejenis
sesuai dengan aturan dan syarat
yang ada.
peraga PERCASTIK” ini sebagai
media pembelajaran alternative
DAFTAR PUSTAKA
pada pembelajaran Matematika.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjut
dalam
rangka
pengembangan
Depdiknas. 2003. Laporan
Belajar. Jakarta.
Hasil
dan inovatif pada pokok bahasan
Djamarah, S.B. 2008. Prestasi Belajar
dan
Kompetensi
Guru.
Surabaya: Usaha Nasional.
Ukuran
Hamalik,
media pembelajaran alternative
Pemusatan
data
dan
Kuartil.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat
melanjutkan
penelitian
ini
menjadi PTK yang lebih fokus
pada peningkatan prestasi belajar
siswa
dengan
menggunakan
Oemar. 1999. Psikologi
Belajar
dan
Mengajar.
Bandung. Sinar Baru
Sardiman, Arif. S. Dkk. 2009. Media
Pendidikan. Jakarta. Rajawali
Pers
Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan
Motivasi
Dalam
Belajar
Mengajar. Jakarta. Grafindo
Persada
Satria,
Jaka.
2004.
Upaya
Meningkatkan Motivasi Dan
Prestasi Belajar Kimia Siswa
Pada Pokok Bahasan Materi
Dan Perubahannya Melalui
Penggunaan Perangkat Kit
Praktikum Di Kelas I.E SMA
Negeri 3 Kota Bengkulu.
Skripsi. Universitas Bengkulu.
Setyowati. 2006. Pengaruh Motivasi
Belajar
Terhadap
Hasil
Belajar Siswa Kelas VII
SMPN 13 Semarang. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang
Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar.
Bandung:
Karya
Remaja
Rosda
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2008.
Media
Pembelajaran.
Bandung. Wacna Prima
Widyantini
dan
Sigit.
2010.
Pemanfaatan Alat Peraga
Dalam
Pembelajaran
Matematika SMP. Yogyakarta.
Departemen
Pendidikan
Nasional.
MATEMATIKA ALTERNATIF UNTUK MENYELESAIKAN UKURAN
PEMUSATAN DATA DAN KUARTIL
Dwi Anggraeni
SMKN 3 Probolinggo, Jl. Pahlawan No 26A, Probolinggo;
[email protected].
ABSTRAK
Obyek Matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abastrak dan
tidak dapat diamati dengan panca indra. Untuk itu dalam mempelajari
konsep/prinsip matematika diperlukan pengalaman fisik/ melakukan
kegiatan dengan menggunakan benda-benda nyata berupa alat peraga yang
dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak.
Sedangkan Matematika merupakan pelajaran adaptif dalam satuan
pendidikan SMK, dimana matematika sebagai support pembelajaran
produktif siswa dalam mengembangkan kompetensinya. Tujuan penelitian
Dan Pengembangan yang dilakukan adalah untuk menghasilkan produk
media pembelajaran berupa alat peraga PERCASTIK (Perca Statistik) pada
materi ukuran pemusatan data dan kuartil, mendeskripsikan kelayakan dan
efektivitas produk media pembelajaran dan menumbuhkan kreatifitas dan
kuroisitas siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran matematika.
Metode yang digunakan adalah Research and Development (R & D),
dimana dalama pelaksanaannya menggunakan metode deskriptif, evaluative
dan ekperimen. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk
menghimpun data tentang kondisi yang ada, metode evaluative digunakan
untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk, dan
metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Hasil penelitian dan pengembangan diperoleh bahwa 79,45%
respon sangat positif terhadap penggunaan alat peraga PERCASTIK dalam
pembelajaran ukuran pemusatan data dan kuartil, keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran ada pada kisaran 17 – 21 termasuk kriteria baik dan
ketuntasan belajar secara klasikal 85% siswa memperoleh nilai ≥ 75.
Berdasarkan hasil uji terbatas yang dilakukan dan angket yang disebarkan
kepada siswa secara keseluruhan siswa lebih aktif dalam proses belajar di
kelas dan merasakan pengalaman belajar dengan menggunakan media
pembelajaran. Dan dapat disimpulkan bahwa alat peraga dalam
pembelajaran matematika sangat dibutuhkan untuk menanamkan konsep
abstrak agar secara konkrit dapat di alami siswa.
Kata Kunci : Alat Peraga, Efektivitas, Kelayakan.
ABSTRACT
Mathematical objects are objects that are abastrak mind and can not be
observed with the five senses. For that to learn concepts / principles of
mathematics required physical experience / activities using real objects such
as props that can be used as a bridge for students to think abstractly. While
Math is an adaptive learning in vocational education unit, where
mathematics as productive learning support students in developing
competence. The purpose of research and development undertaken is to
produce instructional media in the form of props PERCASTIK (Perca
Statistics) on the material and size of data centralization quartile, describe
the feasibility and effectiveness of instructional media products and foster
creativity and kuroisitas students in using mathematical learning media. The
method used is the Research and Development (R & D), where the glittering
implementation using descriptive, evaluative and experimental. Descriptive
method used in a pilot study to collect data on existing conditions,
evaluative methods used to evaluate the process of testing the development
of a product, and the experimental method used to test the efficacy of the
resulting product. Research and development results showed that 79.45%
responded very positively to the use of props in study size PERCASTIK
centralizing data and quartiles, active students in the learning process is in
the range of 17-21 including the criteria for good and classical learning
completeness 85% of students gained grades ≥ 75. Based on limited testing
conducted and a questionnaire distributed to students overall students more
actively in the learning process in the classroom and experience learning
using learning media. And it can be concluded that the props in mathematics
is needed to embed an abstract concept that can be concretely experienced
students.
Keywords: Viewer tool, effectiveness, feasibility.
benda nyata (konkret), yaitu media alat
Pendahuluan
Objek Matematika adalah benda
peraga yang dapat digunakan sebagai
pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak
jembatan bagi siswa untuk berfikir
dapat diamati dengan panca indra.
abstrak. Sebagaimana diutarakan Arif
Karena itu wajar apabila matematika
Sadiman (2009), bahwa media adalah
tidak mudah dipahami oleh kebanyakan
segala sesuati yang dapat digunakan
siswa. Untuk mengatasi hal tersebut,
untuk menyalurkan pesan dari pengirim
maka
suatu
ke penerima sehingga dapat merangsang
matematika
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
diperlukan pengalaman melalui benda-
siswa. Hal tersebut diperkuat juga oleh
dalam
mempelajari
konsep/prinsip-prinsip
pendapat Miarso (dalam Susilana Rudi,
2. Menggunakan penalaran pada pola
2008) yang menyatakan hal yang sama.
dan sifat, melakukan manipulasi
Berdasarkan hal tersebut di atas,
matematika
dalam
membuat
maka pembelajaran matematika menjadi
generalisasi, menyusun bukti, atau
sangat “strategis dan rawan”. Strategis
menjelaskan
dalam
pernyataan matematika;
arti
matematika
bahwa
di
pembelajaran
SMK
merupakan
3.
gagasan
Memecahkan
dan
masalah
yang
pelajaran adaptif, dimana matematika
meliputi kemampuan memahami
sebagai support pembelajaran produktif
masalah,
siswa
matematika,
dalam
mengembangkan
merancang
model
menyelesaikan
kompetensinya. Rawan dalam arti, jika
model, dan menafsirkan solusi
para guru matematika kurang peduli
yang diperoleh;
dengan kelemahan penguasaan konsep
4. Mengomunikasikan
gagasan
atau teorema yang ada pada kebanyakan
dengan simbol, tabel, diagram,
siswanya, maka kesalahan konsep itu
atau
akan berlanjut yang dipastikan akan
memperjelas
menimbulkan
dalam
masalah;
pembelajaran matematikanya dan akan
5. Memiliki
berdampak pada implementasi siswa
kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari.
kehidupan, yaitu memiliki rasa
kesulitan
Sebagaimana
tertuang
media
lain
untuk
keadaan
atau
sikap
menghargai
matematika
dalam
dalam
ingin tahu, perhatian, dan minat
Permendiknas No 22 (Depdiknas, 2006)
dalam mempelajari matematika,
tentang Standar Isi Mata Pelajaran
serta sikap ulet dan percaya diri
Matematika
dalam pemecahan masalah.
menyatakan
bahwa
pelajaran matematika SMK bertujuan
umum
perkembangan
kognitif siswa SMK hampir sama
agar para siswa SMK:
1. Memahami konsep matematika,
menjelaskan
Secara
keterkaitan
dengan siswa SMA yang rata-rata telah
masuk ke dalam tahap operasi formal.
antarkonsep, dan mengaplikasikan
Karakteristik
tahap
ini
adalah
konsep
diperolehnya
kemampuan
untuk
atau
algoritma
secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat
berpikir secara abstrak, menalar secara
dalam pemecahan masalah;
logis, dan menarik kesimpulan dari
informasi yang tersedia. Berarti siswa
Dalam
menyampaikan
konsep
telah mampu menyeimbangkan dengan
tentang ukuran pemusatan data, masalah
karakter
yang sering timbul adalah :
matematika
yang
abstrak.
Khusus karakter SMK sendiri, yang
1. Ketika akan menjelaskan tentang
merupakan sekolah kejuruan dengan
bagaimana menentukan nilai mean,
muatan
median
kurikulum
menekankan
yang
kepada
lebih
penguasaan
dan
modus
untuk
data
tunggal. Konsep ini sebenarnya dapat
kecakapan hidup berupa keterampilan
dipelajari
yang sesuai dengan minat dan bakat
pengertiannya
siswa, maka hal ini akan berpengaruh
nilainya dapat menggunakan mesin
kepada perkembangan kognitif siswa
hitung
SMKN juga. Interaksi siswa terhadap
kalkulator baik yang termuat di HP
lingkungannya dalam hal ini SMK akan
maupun kalkulator manual, guru
memberikan interaksi dan menciptakan
jarang
pengalaman fisik yang merupakan salah
peraga untuk menyampaikan konsep
satu
ini
faktor
yang
mempengaruhi
perkembangan kognitif siswa.
dengan
memahami
dan
menentukan
yang
sekali
sehingga
sudah
ada
menggunakan
berpengaruh
yaitu
alat
pada
tingkat pemahaman, aktivitas siswa
Salah satu Kompetensi Dasar
dan
kreatifitas
siswa
dalam
yang disampaikan dalam pembelajaran
memanfaatkan lingkungan sebagai
Matematika
media belajarnya.
adalah
Statistik
dan
Statistika dengan sub materi “Ukuran
2. Ketika akan menjelaskan tentang
Pemusatan Data”. Konsep ini diberikan
konsep mean, median dan modus,
kepada siswa kelas XII semester 1,
guru dituntut mampu menyajikan
sehingga
sesuai kebutuhan, kondisi siswa dan
guru
diharapkan
dapat
menyampaikan konsep ini semenarik
karakter
mungkin untuk menciptakan persepsi
keahlian. Agar konsep ini dapat
kepada
diimplementasikan dalam kehidupan
siswa
bahwa
pelajaran
masing-masing
matematika juga dapat dipelajari dengan
sehari-hari
cara
pembelajaran bermakna.
menyenangkan,
tidak
membosankan dan dapat mendukung
materi produktif yang ditekuni siswa.
dan
program
menjadi
Oleh karena itu diharapkan pada
akhir studi siswa dapat menguasai
konsep-konsep, teorema matematika,
dan menggunakan pengetahuan tentang
khususnya kelas Tata Busana (XII
ukuran pemusatan data dan kuartil
Busana), yaitu:
dalam kehidupan sehari-hari secara
1. Motivasi belajar siswa sangat rendah
sederhana,
2. Aktifitas
maka
penggunaan
alat
belajar
peraga dan alat hitung matematika pada
pembelajaran
pembelajaran topik-topik tertentu sangat
kurang
perlu
diperhatikan.
Alat
Peraga
siswa
dalam
matematika
sangat
3. Daya tangkap/serap siswa terhadap
“PERCASTIK” merupakan alat peraga
materi
alternatif
termasuk matematika sangat kurang.
yang
memanfaatkan
dirancang
dengan
Tempat
benang
(slongsongan) yang merupakan limbah
program keahlian Tata Busana yang
4. Minat
pembelajaran
siswa
bagaimana
Produktif
antara
Tata
pelajaran
Busana
menghitung nilai mean, median, modus
Matematika
dan kuartil dalam kehidupan kita sehari-
kompetensi belajar siswa.
hari. Sebagaimana Sudjana (1989),
Djoko
Iswandi
(2010)
dan
dalam
Widyantini
pelajaran
5. Belum nampak pembelajaran yang
HOLISTIK
atau
terhadap
Matematika sangat kurang.
dapat digunakan untuk menjelaskan
menentukan
eksakta
sebagai
dengan
pendukung
6. Memanfaatkan barang bekas sebagai
media pembelajaran dan sekaligus
(1994)
mengurangi sampah plastik yang
menyatakan bagaimana manfaat alat
menyebabkan lapisan Ozon semakin
peraga dalam menjelaskan suatu konsep
menipis.
Estiningsih
Berdasarkan
dan alur berfikir agar lebih mudah
kondisi
siswa
tersebut, maka metode, media dan
dimengerti peserta didik.
keberadaan
strategi pembelajaran yang diterapkan
“alat peraga PERCASTIK” ini dapat
oleh guru dalam proses pembelajaran di
menjadi alat peraga yang kreatif dan
kelas
inovatif pada pembelajaran Matematika
direcanakan sedemikian rupa agar siswa
khususnya dalam menentukan nilai
tetap dapat mengikuti proses belajar
“Ukuran Pemusatan Data Dan Kuartil”.
mengajar
Selain itu pembuatan alat peraga ini
menyenangkan.
juga dilatarbelakangi oleh kondisi siswa
pembuatan dan penggunaan alat peraga
di
PERCASTIK ini merupakan bagian dari
Dengan
SMK
demikian
Negeri
3
Probolinggo
tersebut
harus
dengan
Oleh
disusun
lancar
karena
dan
dan
itu
strategi penulis dalam menyampaikan
Langkah-langkah
pokok bahasan Ukuran Pemusatan Data
PERCASTIK:
pada kelas XII Busana tahun ajaran
2016/2017
di
SMK
Negeri
3
Probolinggo.
Dalam
pengembangan
ini
peneliti
penelitian
dan
atau
lebih
dikenal
dengan Research and Development (R
.
adalah satu batang kawat.
pada batang kawat sejumlah nilai
penelitian
menggunakan
D)
1. Kita anggap setiap data pada soal
2. Masukkan slongsongan benang
Metode Penelitian
&
penggunaan
Metode
Penelitian
Pengembangan
adalah
penelitian
digunakan
yang
menghasilkan
produk
ke-1,
sampai
begitu
semua
seterusnya
data
yang
disajikan.
3. Untuk Mencari :
dan
a. Modus : Kita dapat melihat
metode
jumlah batang kawat terbanyak
untuk
tertentu,
dan
menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2013).
Hasil Dan Pembahasan
data
yang
memiliki
slongsongan
jumlah
benang
yang
sama.
b. Median : Kita mengurutkan
1
2
data dari yang terkecil sampai
terbesar, kemudian ambil data
3
tengahnya.
4
1) Jika jumlah data genap,
ambil dua data tengahnya
kemudian dari kedua data
Gambar 2. Desain Media PERCASTIK
Keterangan :
1. Kawat yang selanjutnya disebut
sebagai batang data (data ke 1, 2,
3,…)
2. Slongsongan benang jahit yang
selanjutnya disebut sebagai biji
data pada tiap batang data.
3. Kartu data untuk menandai data
pada tiap batang data.
4. Papan PERCASTIK
tersebut ambil sekat dan
ratakan bola maka nilai
median akan terlihat.
2) Jika jumlah data ganjil,
maka mediannya langsung
melihat data tengahnya.
c. Mean
:
slongsongan
Kita
,
terlihat meannya.
maka
ratakan
akan
d. Kuartil : Kita mengurutkan
c) Kuartil Atas (Q3) : ambil
data dari yang terkecil sampai
setengah data akhir dari
terbesar, kemudian ambil data,
data semula, kemudian
jika:
ambil data tengah dari
1) Jumlah Data Ganjil :
data akhir tersebut dan
ratakan.
a) Kuartil Bawah (Q1) :
ambil data awal sebelum
Dari hasil validasi alat yang
kuartil tengah dari data
dilakukan oleh ahli media yang terdiri
semula, kemudian ambil
dari 4 ahli media dari unsur guru, dosen
data tengah dari data
dan pengawas diperoleh pengakuan
awal
sebagai berikut:
tersebut
dan
Tabel 11
Validasi Ahli Media
ratakan.
b) Kuartil Tengah (Q2) :
ambil data tengah dari
data semula.
c) Kuartil Atas (Q3) : ambil
NO
1
VALIDATOR
A
2
B
3
4
C
D
data akhir setelah setelah
kuartil tengah dari data
JABATAN
Guru Mapel
Matematika
Guru Mapel
Matematika
Dosen
Pengawas
SMK
SKOR
34
33
31
33
131
SKOR TOTAL
Sumber: Hasil Penelitian
semula, kemudian ambil
Berdasarkan tabel validasi media
data tengah dari data
diperoleh skor 131 dari total skor 176
akhir
instrumen
tersebut
dan
disajikan.
Dengan
kondisi demikian persentase kelayakan
ratakan.
media untuk dapat digunakan dalam
2) Jumlah Data Genap :
a) Kuartil Bawah (Q1) :
ambil setengah data awal
dari
yang
data
proses pembelajaran sebesar 74,43%
dengan kategori “cukup layak”.
Dari hasil validasi media oleh ahli
semula,
data
materi terkait kesesuaian materi yang
tengah dari data awal
diajarkan dengan penggunaan media
tersebut dan ratakan.
pembelajaran
kemudian
ambil
b) Kuartil Tengah (Q2) :
pengakuan
sebagai berikut:
Tabel 12
Validasi Ahli Materi
ambil data tengah dari
data semula dan ratakan.
diperoleh
NO
1
VALIDATOR
A
JABATAN
Guru Mapel
Matematika
SKOR
25
2
B
Guru Mapel
Matematika
3
C
Dosen
4
D
Waka
Kurikulum
5
E
Pengawas SMK
SKOR TOTAL
Sumber: Hasil Penelitian
25
konsep berpikir ukuran pemusatan data
24
24
dan
26
124
dilakukan
kuartil.
Dalam
uji
pengujian
lapangan
ini
dengan
menggunakan 2 tahap, tahap pertama
Berdasarkan table validasi media
dilakukan pengujian media pada kelas
diperoleh skor 124 dari total skor 160
XII busana 2 jumlah siswa 28 dengan
instrumen yang disajikan, maka kriteria
memperoleh respon sebagai berikut :
kelayakan media
diperoleh sebesar
Tabel 13.
Hasil Angket Respon Siswa Kelas XII B2
77,5% termasuk kategori “layak” media
digunakan berdasarkan materi yang
disajikan untuk proses pembelajaran di
kelas.
Pada proses pengujian terbatas ini
guru
terlebih
pelaksanaan
dahulu
merancang
pembelajaran
di
kelas
NO
NAMA
(KODE)
1
INSTRUMEN KE-
SKOR
1
2
3
4
5
6
HN
4
3
3
3
3
4
20
2
HL
3
3
4
3
3
3
19
3
IZ
3
3
3
3
2
3
17
4
KA
4
3
4
3
4
3
21
5
KU
4
2
3
3
3
3
18
dengan membuat Rencana Pelaksanaan
6
LA
3
3
3
3
3
4
19
Pembelajaran
untuk
7
LI
3
3
3
3
2
3
17
proses pembelajaran di kelas dengan
8
LN
3
3
3
3
3
3
18
9
LM
3
3
3
3
3
3
18
sebagai
menggunakan
media
Selanjutnya
guru
acuan
PERCASTIK.
10
LS
4
4
3
3
2
4
20
memberikan
11
LU
4
3
3
3
3
3
19
penjelasan bagaimana langkah kerja
12
ME
4
3
4
3
3
4
21
siswa
13
MI
4
3
3
3
3
3
19
14
MS
4
4
3
4
2
3
20
15
MU
4
3
3
3
3
4
20
pemusatan data dan kuartil, hal ini
16
NA
4
3
3
4
3
3
20
dilakukan agar siswa secara mandiri
17
NF
4
3
4
3
3
3
20
mampu menggunakan media tersebut
18
NL
4
3
3
3
4
3
20
19
NO
4
3
3
3
3
4
20
20
NU
4
3
3
3
3
3
19
21
NS
4
4
3
4
3
3
21
22
NR
4
3
4
3
3
3
20
23
NRL
4
3
3
4
3
4
21
24
NM
3
3
3
3
3
3
18
25
RA
3
3
3
4
3
4
20
26
RT
4
3
3
3
3
3
19
27
RW
4
3
3
4
3
4
21
dalam
menggunakan
media
PERCASTIK untuk menentukan ukuran
unutk belajar memahami konsep ukuran
pemusatan data dan kuartil.
Dalam pengujian terbatas yang
dilaksanakan untuk mengetahui apakah
media
yang
digunakan
dapat
dimanfaatkan siswa untuk memahami
28
RAN
4
3
4
3
SKOR
TOTAL 104 86 90
Sumber: Hasil Penelitian
Dari
hasil
diperoleh
ST
3
3
4
3
3
4
20
17
SR
4
2
3
3
2
4
18
18
SY
4
3
3
3
3
3
19
19
SCI
3
3
3
3
3
4
19
20
SUZ
3
3
4
3
3
3
19
21
TI
4
3
3
3
3
3
19
22
VA
3
2
4
3
2
3
17
dengan
23
YE
3
4
3
3
3
4
20
pembelajaran
24
YU
3
4
3
3
3
3
19
25
YP
3
2
4
3
2
4
18
26
RS
3
3
3
3
3
3
18
27
RW
4
2
3
3
2
4
18
28
RA
3
2
3
3
2
3
16
SKOR
TOTAL
96
77 94
Sumber: Hasil Penelitian
84
74
98
523
82
siswa
94
menggunakan
rumus
bahwa
media
546
setelah
penghitungan
hasil
21
4
16
90
respon
dilakukan
3
PERCASTIK mendapat respon “sangat
positif” dari siswa kelas XII busana 2
dengan persentasi perhitungan 81,25%.
Dan selanjutnya media di uji pada
kelas yang berbeda yaitu kelas XII
busana 3 dengan jumlah 28 siswa, untuk
mengetahui
respon
penggunaan
siswa
media
PERCASTIK
dengan cara yang sama diperoleh hasil:
Tabel 14.
Hasil Angket Respon Siswa Kelas XII B3
NO
1
INSTRUMEN KE-
NAMA
(KODE)
RI
Dari hasil tersebut dinyatakan
terhadap
SKOR
1
2
3
4
5
6
bahwa respon siswa kelas XII busana 3
terhadap
penggunaan
pembelajaran
media
PERCASTIK
dalam
mempelajari materi ukuran pemusatan
data dan kuartil mendapat respon
“sangat
positif”
dengan
persentase
4
2
4
3
2
3
18
2
ROF
4
3
3
3
3
4
20
3
ROS
3
3
3
3
3
3
18
4
ROZ
3
2
3
3
2
4
17
dilakukan terbatas pada satu sekolah
5
SAN
4
3
4
3
3
4
21
dengan menggunakan 2 kelas sebagai
6
SAP
4
3
3
3
3
4
20
SEL
sampel (XII B2 dan XII B3) diperoleh
7
4
3
3
3
3
3
19
8
SHE
3
3
4
3
3
3
19
9
SIN
3
2
3
3
2
4
17
persentase 79,54%.
10
SIS
3
3
4
3
3
3
19
Adapun
11
SI
4
3
3
3
2
3
18
12
SIT
4
3
3
3
3
4
20
13
SI
4
3
4
3
3
4
21
14
SU
3
2
4
3
3
4
19
materi ukuran pemusatan data dan
15
SNA
3
3
3
3
2
3
17
kuartil adalah sebagai berikut:
77,83%.
Berdasarkan hasil uji coba yang
respon
“sangat
positif”
hasil
dengan
pengamatan
aktivitas siswa kelas XII B2 dan XII B3
pada
proses
pembelajaran
dengan
Tabel 15.
Rekapitulasi Hasil Penagmatan Aktivitas
Siswa Kelas XII Busana 2
N
O
1
Aspek
Yang
Diamati
Siswa
antusias
dalam
membentuk
kelompok
2
Siswa
mendengar
kan
penjelasan
guru
tentang
materi yang
diajarkan
3
Siswa
mendengar
kan
penjelasan
guru
tentang tata
cara, aturan
dan
langkah
kerja alat
peraga
PERCASTI
K
4
Siswa
antusias
untuk
mencoba
menggunak
an alat
peraga
PERCASTI
K di
kelompokn
ya
5
Siswa
antusia
dalam
mengajuka
n
pertanyaan
6
Siswa
saling
bekerjasam
a dan
berintarksi
dalam
kelompok
7
Siswa
antusias
dalam
diskusi
membahas
hasil kerja
kelompok
Jumlah RataRata Skor
Kl
-1
Kl
-2
2
3
2
3
3
Rata
Rata
Skor
2,6
3
2
3
2
3
2,6
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
Skor
Kl
Kl
-3
-4
2
2
3
3
2
3
2
2
Kl
-5
2
3
2
3
1,8
2,6
2,6
2,8
Tabel 16.
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas
Siswa Kelas XII Busana 3
Aspek Yang
Diamati
Kl
-1
Kl
-2
Skor
Kl3
Kl
-4
Kl5
Siswa
antusias
dalam
membentuk
kelompok
2
Siswa
mendengark
an
penjelasan
guru tentang
materi yang
diajarkan
3
Siswa
mendengark
an
penjelasan
guru tentang
tata cara,
aturan dan
langkah
kerja alat
peraga
PERCASTI
K
4
Siswa
antusias
untuk
mencoba
menggunaka
n alat peraga
PERCASTI
K di
kelompokny
a
5
Siswa
antusia
dalam
mengajukan
pertanyaan
6
Siswa saling
bekerjasama
dan
berintarksi
dalam
kelompok
7
Siswa
antusias
dalam
diskusi
membahas
hasil kerja
kelompok
Jumlah Rata-Rata
Skor
2
2
2
3
2
Rata
Rata
Skor
2,2
2
3
3
2
3
2,6
3
2
3
3
2
2,6
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2,4
3
3
3
2
2
2,6
3
2
3
2
3
2,6
17
17
18
17
16
17
NO
1
Kriteria
Baik
Sumber: Hasil Penelitian
19
20
Kriteria
Sumber: Hasil Penelitian
18
17
19
18,6
Melalui kegiatan pembelajaran
Baik
yang dilakukan pada materi Ukuran
Pemusatan Data (mean, median dan
modus) dan Kuartil diperoleh kondisi
siswa dari beberapa aspek yang mampu
menyatakan
bahwa
pembelajaran
Kesimpulan
Berdasarkan
disimpulkan bahwa :
efektif dan dibutuhkan untuk membuat
1. Penggunaan
paham
akan
disajikan.
Adapun
diperoleh
untuk
“Alat
peraga
materi
yang
PERCASTIK”
pada
kondisi
yang
bahasan Ukuran Pemusatan Data
menunjukkan
dan Kuartil dapat meningkatkan
efektivitas media pembelajaran adalah:
aktivitas
a. Keaktifan siswa dalam proses belajar
Negeri 3 Probolinggo.
mengajar
dan
pembahasan sebelumnya maka dapat
dengan menggunakan media sangat
siswa
hasil
meningkat
sesudah
belajar
2. Penggunaan
siswa
“Alat
pokok
SMK
Peraga
menggunakan media dan berada
PERCASTIK”
pada kriteria baik yaitu pada kisaran
bahasan Ukuran Pemusatan data
17 – 21 (melihat kegiatan siswa pada
dan Kuartil memberikan respon
saat
yang sangat positif bagi siswa
pembelajaran
berlangsung
dengan melihat progres mengajar
guru tanpa menggunakan media dan
siswa
pokok
SMK Negeri 3 Probolingo.
3. Penggunaan
“Alat
Peraga
PERCASTIK” pada pembelajaran
dengan menggunakan media)
b. Persentase
pada
yang memiliki
Matematika dapat meningkatkan
respon positif ≥ 75% (diambil dari
ketuntasan belajar klasikal siswa
angket respon siswa dalam proses
Kelas
pembelajaran
Probolinggo.
di
kelas
dengan
menggunakan media pembelajaran).
c. Secara
klasikal
SMK
Negeri
4. Pengembangan
3
media
siswa
pembelajaran dapat dimodifikasi
memperoleh nilai ≥ 75 (kondisi
dengan menggunakan bahan yang
ketuntasan klasikal dengan melihat
sederhana yang ada dilingkungan
ketuntasan
sekolah
klasikal
85%
XII
pada
tahun
yang
dekat
dengan
sebelumnya dengan materi yang
kegiatan pemebelajaran produktif
sama).
yang ada di lingkungan Sekolah
Menengah Kejuruan agar lebih
nyata
kemanfaatan
adaptif
learning
dengan
produktif
learning.
media
pembelajaran
PERCASTIK.
5. Penggunaan alat peraga dalam
4. Bagi guru di Indonesia diharapkan
pembelajaran matematika yang
untuk selalu berinovasi dalam
holistic
kegiatan
pelaksanaan pembelajaran, salah
dapat
satunya dengan membuat media
dengan
pembelajaran
produktif
memunculkan
daya
kreatifitas
pembelajaran
siswa dalam membuat alat peraga
menerapkan
sejenis
pembelajaran
dengan
mamanfaatkan
bahan lain sisa kegiatan produktif
khususnya
siswa.
sains
dan
model-model
interaktif,
pada
dengan
motivasi
Saran
alternative
dan
pembelajaran
harapan
prestasi
agar
belajar
Saran yang dapat disumbangkan
siswa semakin meningkat. Dan
dalam penelitian pengemabangan media
menggali kreatifitas siswa dapat
pembelajaran ini adalah:
membuat
1. Bagi pihak sekolah agar dapat
memanfaatkan keberadaan “Alat
alat
peraga
sejenis
sesuai dengan aturan dan syarat
yang ada.
peraga PERCASTIK” ini sebagai
media pembelajaran alternative
DAFTAR PUSTAKA
pada pembelajaran Matematika.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjut
dalam
rangka
pengembangan
Depdiknas. 2003. Laporan
Belajar. Jakarta.
Hasil
dan inovatif pada pokok bahasan
Djamarah, S.B. 2008. Prestasi Belajar
dan
Kompetensi
Guru.
Surabaya: Usaha Nasional.
Ukuran
Hamalik,
media pembelajaran alternative
Pemusatan
data
dan
Kuartil.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat
melanjutkan
penelitian
ini
menjadi PTK yang lebih fokus
pada peningkatan prestasi belajar
siswa
dengan
menggunakan
Oemar. 1999. Psikologi
Belajar
dan
Mengajar.
Bandung. Sinar Baru
Sardiman, Arif. S. Dkk. 2009. Media
Pendidikan. Jakarta. Rajawali
Pers
Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan
Motivasi
Dalam
Belajar
Mengajar. Jakarta. Grafindo
Persada
Satria,
Jaka.
2004.
Upaya
Meningkatkan Motivasi Dan
Prestasi Belajar Kimia Siswa
Pada Pokok Bahasan Materi
Dan Perubahannya Melalui
Penggunaan Perangkat Kit
Praktikum Di Kelas I.E SMA
Negeri 3 Kota Bengkulu.
Skripsi. Universitas Bengkulu.
Setyowati. 2006. Pengaruh Motivasi
Belajar
Terhadap
Hasil
Belajar Siswa Kelas VII
SMPN 13 Semarang. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang
Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar.
Bandung:
Karya
Remaja
Rosda
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2008.
Media
Pembelajaran.
Bandung. Wacna Prima
Widyantini
dan
Sigit.
2010.
Pemanfaatan Alat Peraga
Dalam
Pembelajaran
Matematika SMP. Yogyakarta.
Departemen
Pendidikan
Nasional.