LAPORAN PRAKTIKUM 1 ELEKTRONIKA PENGENAL
LAPORAN PRAKTIKUM II
PENGENALAN KOMPONEN DAN ALAT UKUR :
KOMPONEN PASIF
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika
Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T.
Asisten Praktikum:
Muhammad Arif Syarifudin
Muhammad Bagus Arifin
Oleh :
Dwitha Fajri Ramadhani
160533611410
S1 PTI OFF B
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
September 2016
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat membaca nilai komponen resistor, kapasitor, dan induktor
2. Mahasiswa dapat mengukur / menguji komponen apakah dalam kondisi baik atau
rusak
3. Mahasiswa dapat menyusun rangkaian (serial-paralel) pada project board
4. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran menggunakan alat ukur multimeter,
function generator, dan osiloskop.
1.2 Pendahuluan
Komponen dasar yang digunakan dalam rangkaian elektronik adalah resistor, kapasitor
dan induktor. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memahami cara membaca nilai
komponen yang tertera pada label komponen, menguji apakah komponen dalam
kondisi baik atau rusak, menyusun rangkaian dalam project board, dan memahami cara
melakukan pengukuran rangkaian elektronika.
1.3 Dasar Teori
1.3.1 Resistor
adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor
yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika
dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm
dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Pengukuran Resistor (Teori) dengan cara membaca nilai kode warna resistor.
Langkah-langkah untuk membaca Resistor :
1. Ambil satu komponen resistor
2. Baca kode warna yang terdapat pada badan resistor, dengan arah baca dari kiri ke
kanan.
Cincin 1 : Kode warna
Cincin 2 : Kode warna
Cincin 3 : Pengali
Cincin 4 : Toleransi
Kode Warna Resistor dan Pengali
Toleransi
Hitam
0
Hijau
5
Hijau
±0,5%
Pengali
100
Pengali
105
Coklat
± 1%
Coklat
1
Biru
6
Merah
± 5%
1
6
Pengali
10
Pengali
10
Emas
± 5%
Merah
2
Ungu
7
Silver/Putih
± 10%
2
7
Pengali
10
Pengali
10
Tak ada cincin ± 20%
Jingga
3
Abu-abu
8
Pengali
103
Pengali
108
Kuning
4
Putih
9
4
Pengali
10
Pengali
109
Contoh :
Sebuah Resistor terdapat warna hijau, biru, hitam, dan emas. Berarti nilai Resistor tsb:
Cincin 1 : Hijau
= Kode warna
=5
Cincin 2 : Biru
= Kode warna
=6
Cincin 3 : Hitam
= Pengali
= 100
Cincin 4 : Emas
= Toleransi
= 5%
Jadi nilai Resistor tersebut = 56 Ω dengan toleransi ± 5%
Pengukuran Resistor (Praktek) dengan menggunakan alat ukur multimeter atau
avometer (manual/digital).
1. Siapkan multimeter analog
2. Periksa jarum penunjuk meter apakah tepat pada angka nol
3. Jika belum putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau
ke kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil, lakukan kalibrasi
4. Pasang Probe pada konektor + (kawat merah) dan – (kawat hitam)
5. Putar range selektor switch ke skala Ohmmeter
6. Tempelkan probe + ke probe – agar terjadi Short Circuit
7. Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke angka nol pada skala ohmmeter atau
tidak, jika belum maka putar zero adjustment agar jarum menunjuk ke nol
8. Hubungkan Probe + dan – pada ujung-ujung komponen resistor, jika jarum skala
terbaca 56 dan selektor pada range x100, maka resistor terbaca 5600Ω
1.3.2 Multimeter
atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (VoltOhm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun
arus (amperemeter).
1.3.3 Rangkaian Seri Tegangan (Voltage), Arus (Ampere), Resistor.
(Teori)
I1 = I 2 = I3
V1 = V2 = V3
R = R 1 = R 2 = R3
(Praktek)
Arus : Pengukuran secara seri dengan memutuskan jalur titik yang akan diukur.
Simulator : Livewire
Tegangan : Pengukuran secara paralel.
Simulator : Livewire
1.3.4 Rangkaian Paralel Tegangan (Voltage), Arus (Ampere), Resistor.
(Teori)
V1 = V2 = V3
I1 = I 2 = I3
1
1
1
+
+
R=
R1 R2 R3
Simulator : Livewire
(Praktek)
Arus : Pengukuran secara seri dengan memutuskan jalur titik yang akan diukur.
Simulator : Livewire
Tegangan : Pengukuran secara paralel dengan menghubungkan probe + (merah) dan –
(hitam) secara paralel.
Simulator : Livewire
1.3.5 Kapasitor
adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan listrik,yang terbuat dari
dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik, seperti
keramik,gelas,vakum,dan lain-lain. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan
listrik/elektron yang disebut dengan kapasitansi.
Pembacaan Kapasitansi Kapasitor
ditulis dengan tiga digit maka angka ketiga menyatakan banyak nol dengan
menggunakan satuan pF. Jika ditulis dengan dua digit maka menyatakan kapasitansinya
langsung dalam satuan pF. Sedangkan apabila ditulis dengan tanda titik di depannya
maka menyatakan kapasitansinya langsung dalam satuan µF. Huruf dibelakang angka
menandakan toleransi dari nilai kapasitor.
B = 0.10 pF
C = 0.25 pF
D = 0.5 pF
E = ±0.5%
F = ±1%
G = ±2%
Toleransi
H = ±3%
J = ±5%
K = ±10%
Contoh :
Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000 pF
Toleransi = 47.000 pF +80% dan -20%
Jadi Nilai Kapasitor 473Z berkisar
antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.
M = ±20%
Z = + 80% dan -20%
Kode : 47J
Nilai Kapasitor = 47 x 100
Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47 pF
Toleransi : 47 pF ±5%
Jadi Nilai Kapasitor 47J berkisar
antara 44,65pF ~ 49,35pF.
Kode : 222K
Nilai Kapasitor = 22 x 102
Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200 pF
Toleransi : 2200 Pf ±10%
Jadi Nilai Kapasitor 222K berkisar
antara 1.980 pF ~ 2.420 pF.
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1µF
= 1.000 nF
(nano Farad)
1µF
= 1.000.000 pF (piko Farad)
1nF
= 1.000 pF
(piko Farad)
1.4 Data dan Analisis (Foto)
1.4.1 Pembacaan dan Pengukuran Resistor
N
o
1
2
3
R
R
1
R
2
R
3
Kode Warna Gelang Resistor
Coklat, Hitam, Orange, Emas
Coklat, Hitam, Merah, Emas
Kuning, Ungu, Coklat, Perak
Pembacaan
Manual
10000 Ω
± 5%
1000 Ω
± 5%
470 Ω
± 10%
Pengukuran dengan
Multimeter
Analog
Digital
10000 Ω
1000 Ω
470 Ω
1.4.2 Menyusun Komponen Resistor dengan Susunan Serial, Paralel, serta
Kombinasinya.
1. Susunlah R1, R2, R3 dengan susunan seri, paralel, dan seri-paralel pada project board.
2. Hitung dan ukur nilai resistor totalnya.
3. Tabel Hasil Susunan Resistor
Serial
Paralel
N Kombinas
Pengukur
Pengukur
o
i Resistor
Teori
Teori
an
an
1
R1,
R2, 11470 Ω 12000 Ω 309,82
300 Ω
R3
Ω
Serial
Serial Paralel
Pengukur
Teori
an
909,09 Ω 1470 Ω
Teori
Rtotal = R1 + R2 + R3
= 10000 + 1000 + 470
= 11470 Ω
= 11,47 KΩ
Praktek
Paralel
Simulator : Livewire
Teori
1
1
1
+
+
Rtotal =
R1 R2 R3
1
1
1
+
+
=
10000 1000 470
47
470
1000
+
+
=
470000 470000 470000
1517
=
470000
= 309,82 Ω
= 0,30982 KΩ
=
470000
1517
Praktek
Serial-Paralel
Simulator : Livewire
Teori
1
1
1
+
¿
=(
R total
R1 R2
1
1
+
¿
=(
10000 1000
1
10
+
=(
)
10000 10000
11
=(
)
10000
10000
=
11
= 909,09 Ω
Rtotal = R1,2 + R3
= 909,09 + 470
= 1379,09 Ω
Praktek
Simulator : Livewire
1.4.3 Mengukur Tegangan (Beda Potensial) dan Arus pada Rangkaian.
1. Hubungkan rangkaian serial dengan catu daya/power supply.
2. Ukur tegangan, arus masing-masing Resistor (perhatikan cara mengukur arus,
tegangan)
Tegangan Pada
Arus Pada
Daya Pada
N Kombinasi
R
o
Resistor
Teori Praktek
Teori
Praktek
V.I
I2 . R
1 R1, R2, R3
8,7
8,82
0,87
0,6
0,00757
0,000757
R1
Serial
V
V
mA
mA
VA
watt
0,87
0,8
0,87
0,6
0,000757
0,0000757
R2
V
V
mA
mA
VA
watt
0,43
0,38
0,87
0,6
0,000374
0,000000356
R3
V
V
mA
mA
VA
watt
10 V
10 V
0,87
0,6
Rtotal
mA
mA
VA
watt
2 R4, R5, R6
10
10
1
0,98
0,01
0,01
R4
Paralel
V
V
mA
mA
VA
watt
10
10
10
10
0,1
1
R5
V
V
mA
mA
VA
watt
10
10
21,3
21
0,213
0,0454
R6
V
V
mA
mA
VA
watt
10
10
32,3
Rtotal
V
V
mA
mA
VA
watt
3 R7, R8, R9
6,637
7 0,6637
0,65
0,0044 0,0044049769
R7
SerialV
V
mA
mA
VA
watt
Paralel
6,637
7
6,637
21
0,044
0,044049769
R8
V
V
mA
mA
VA
watt
3,363
4
7,155
7
0,024 0,02406119175
R9
V
V
mA
mA
VA
watt
10
7,3
Rtotal
V
V
mA
mA
VA
watt
Teori
Serial
Seri : Semua Arus Sama
Diketahui :
Jawab :
Rtotal = R1 + R2 + R3
= (10 + 1 + 0,47) KΩ
= 11,47 KΩ
V total
R total
10 v
=
11470 Ω
= 0,00087 A
= 0,87 mA
Itotal =
Ditanya :
V masing – masing R dan
Vtotal
I masing – masing R dan
V1 = Itotal . R1
Itotal
= 0,87mA . 10KΩ
Daya total dan masing –
= 0,00087 A . 10000 Ω
masing R
= 8,7 V
V2 = Itotal . R2
= 0,87mA . 10KΩ
= 0,00087 A . 1000 Ω
= 0,87 V
V3 = Vtotal – (V1 + V2)
= 10 – (8,7 + 0,87)
= 10 – 9,57
= 0,43 V
Daya
P 1 = V 1 . I1
= 8,7 V . 0,00087A
= 0,00757 VA
P 2 = V 2 . I2
= 0,87 V . 0,00087A
= 0,000757 VA
P 3 = V 3 . I3
= 0,43 V . 0,00087A
= 0,000374 VA
P 1 = I 2 . R1
= 0,000872 . 10000
= (87x10-5) 2 . 10000
= 757x10-10 . 10000
= 757x10-6 watt
P 2 = I 2 . R2
= 0,000872 . 1000
= (87x10-5) 2 . 1000
= 757x10-10 . 1000
= 757x10-7 watt
P 3 = I 2 . R3
= 0,000872 . 470
= (87x10-5) 2 . 470
= 757x10-10 . 470
= 356x10-9 watt
Paralel
Jawab :
Paralel : Semua Tegangan Sama Vtotal = V1 = V2 = V3 = 10 V
Diketahui :
V4
10 v
I4 =
=
= 0,001 A = 1 mA
R4
10000 Ω
V5
10 v
I5 =
=
= 0,01 A = 10 mA
R5
1000 Ω
V6
10 v
I6 =
=
= 0,0213 A = 21,3 mA
R6
470 Ω
Itotal = I4 + I5 + I6
= (1 + 10 + 21,3) mA
= 32,3 mA
Ditanya :
V masing – masing R dan
1
1
1
Vtotal
+
+
Rtotal =
R1 R2 R3
I masing – masing R dan
1
1
1
Itotal
+
+
=
10000 1000 470
Daya total dan masing –
47
470
1000
+
+
masing R
=
470000 470000 470000
1517
=
470000
= 309,82 Ω
= 0,30982 KΩ
=
470000
1517
Daya
P 4 = V 4 . I4
= 10 V . 0,001A
= 0,01 VA
P 5 = V 5 . I5
= 10 V . 0,01A
= 0,1 VA
P 6 = V 6 . I6
= 10 V . 0,0213A
= 0,213 VA
Serial-Paralel
Diketahui :
1
1
1
+
¿
=(
Rp
R7 R 8
1
1
+
¿
=(
10000 1000
1
10
+
=(
)
10000 10000
11
=(
)
10000
10000
=
11
= 909,09 Ω
Ditanya :
V masing – masing R dan Rtotal = Rp + R9
Vtotal
= 909,09 + 470
I masing – masing R dan
= 1379,09 Ω
Itotal
Daya total dan masing –
V
10
Itotal =
=
masing R
R
1379,09
= 0,0073 A
= 7,3 mA
V7 = V8 (karena paralel)
V7 = Itotal . Rp
= 73x10-4 . 909,09
= 6,637 V
V9 = Vtotal – V7
P 4 = I 4 2 . R4
= 0,0012 . 10000
= (1x10-3) 2 . 10000
= 1x10-6 . 10000
= 1x10-2 watt
P 5 = I 5 2 . R5
= 0,012 . 10000
= (1x10-2) 2 . 10000
= 1x10-4 . 10000
= 1 watt
P 6 = I 6 2 . R6
= 0,02132 . 10000
= (213x10-4) 2 . 10000
=454x10-8 . 10000
= 454x10-4 watt
= 10 – 6,637
= 3,363 V
I7 =
I8 =
I9 =
V7
6,637 v
=
R7
10000 Ω
= 0,0006637 A
= 0,6637 mA
V8
6,637 v
=
R8
1000Ω
= 0,006637 A
= 6,637 mA
V9
3,363 v
=
R9
470Ω
= 0,007155 A
= 7,155 mA
Daya
P 7 = V 7 . I7
= 6,637 V . 6637x10-7 A
= 0,0044 VA
P 8 = V 8 . I8
= 6,637 V. 6637x10-6 A
= 0,044 VA
P 9 = V 9 . I9
= 3,363 V . 7155x10-6 A
= 0,024 VA
Praktek
P 7 = I7 2 . R7
= (6637x10-7)2 . 10000
= 44049769x10-14 . 104
= 44049769x10-10 watt
P 8 = I8 2 . R8
= (6637x10-6)2 . 1000
= 44049769x10-12 . 103
= 44049769x10-9 watt
P 9 = I9 2 . R9
= (7155x10-6)2 . 470
= 51194025x10-12. 470
= 2406119175x10-11 watt
1.4.4 Membaca Kapasitansi Kapasitor
C1 = 270pF
= 27 x 100 = 27 pF
C2 = 10pF
= 10 pF
C3 = 3P3
= 3,3 pF
C4 = 392
= 39 x 102 = 3900 pF
C5 = 2A22J
= 2,2 x 102 = 220 pF
C6 = 10µF
= 10µF
1.5 Kesimpulan
Resistor dalam kondisi baik karena dari hasil pengukuran dengan menggunakan
multimeter dan berdasar pembacaan kode warna memiliki selisih yang tidak jauh
(sesuai dengan toleransinya).
Sebelum melakukan pengukuran Resistor dengan multimeter harus dilakukan
kalibrasi (meng-nol kan) karena jika tidak di kalibrasi maka nilai nya akan
berubah.
Cara pengukuran Tegangan menggunakan paralel (rangkaian tertutup) sedangkan
mengukur Arus menggunakan serial (rangkaian terbuka) apabila rangkaian tidak
terbuka akan merusak alat ukurnya.
Resistor menyerap daya dengan nilai yang kecil.
1.6 Daftar Pustaka
http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/
https://komputermesh.blogspot.co.id/2014/11/fungsi-pengertian-jenis-jenis-dan-rumuskapasitor.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter
http://teknikelektronika.com/cara-membaca-menghitung-nilai-kapasitor-berdasarkankode-angka/
PENGENALAN KOMPONEN DAN ALAT UKUR :
KOMPONEN PASIF
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika
Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T.
Asisten Praktikum:
Muhammad Arif Syarifudin
Muhammad Bagus Arifin
Oleh :
Dwitha Fajri Ramadhani
160533611410
S1 PTI OFF B
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
September 2016
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat membaca nilai komponen resistor, kapasitor, dan induktor
2. Mahasiswa dapat mengukur / menguji komponen apakah dalam kondisi baik atau
rusak
3. Mahasiswa dapat menyusun rangkaian (serial-paralel) pada project board
4. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran menggunakan alat ukur multimeter,
function generator, dan osiloskop.
1.2 Pendahuluan
Komponen dasar yang digunakan dalam rangkaian elektronik adalah resistor, kapasitor
dan induktor. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memahami cara membaca nilai
komponen yang tertera pada label komponen, menguji apakah komponen dalam
kondisi baik atau rusak, menyusun rangkaian dalam project board, dan memahami cara
melakukan pengukuran rangkaian elektronika.
1.3 Dasar Teori
1.3.1 Resistor
adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor
yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika
dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm
dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Pengukuran Resistor (Teori) dengan cara membaca nilai kode warna resistor.
Langkah-langkah untuk membaca Resistor :
1. Ambil satu komponen resistor
2. Baca kode warna yang terdapat pada badan resistor, dengan arah baca dari kiri ke
kanan.
Cincin 1 : Kode warna
Cincin 2 : Kode warna
Cincin 3 : Pengali
Cincin 4 : Toleransi
Kode Warna Resistor dan Pengali
Toleransi
Hitam
0
Hijau
5
Hijau
±0,5%
Pengali
100
Pengali
105
Coklat
± 1%
Coklat
1
Biru
6
Merah
± 5%
1
6
Pengali
10
Pengali
10
Emas
± 5%
Merah
2
Ungu
7
Silver/Putih
± 10%
2
7
Pengali
10
Pengali
10
Tak ada cincin ± 20%
Jingga
3
Abu-abu
8
Pengali
103
Pengali
108
Kuning
4
Putih
9
4
Pengali
10
Pengali
109
Contoh :
Sebuah Resistor terdapat warna hijau, biru, hitam, dan emas. Berarti nilai Resistor tsb:
Cincin 1 : Hijau
= Kode warna
=5
Cincin 2 : Biru
= Kode warna
=6
Cincin 3 : Hitam
= Pengali
= 100
Cincin 4 : Emas
= Toleransi
= 5%
Jadi nilai Resistor tersebut = 56 Ω dengan toleransi ± 5%
Pengukuran Resistor (Praktek) dengan menggunakan alat ukur multimeter atau
avometer (manual/digital).
1. Siapkan multimeter analog
2. Periksa jarum penunjuk meter apakah tepat pada angka nol
3. Jika belum putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau
ke kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil, lakukan kalibrasi
4. Pasang Probe pada konektor + (kawat merah) dan – (kawat hitam)
5. Putar range selektor switch ke skala Ohmmeter
6. Tempelkan probe + ke probe – agar terjadi Short Circuit
7. Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke angka nol pada skala ohmmeter atau
tidak, jika belum maka putar zero adjustment agar jarum menunjuk ke nol
8. Hubungkan Probe + dan – pada ujung-ujung komponen resistor, jika jarum skala
terbaca 56 dan selektor pada range x100, maka resistor terbaca 5600Ω
1.3.2 Multimeter
atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (VoltOhm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun
arus (amperemeter).
1.3.3 Rangkaian Seri Tegangan (Voltage), Arus (Ampere), Resistor.
(Teori)
I1 = I 2 = I3
V1 = V2 = V3
R = R 1 = R 2 = R3
(Praktek)
Arus : Pengukuran secara seri dengan memutuskan jalur titik yang akan diukur.
Simulator : Livewire
Tegangan : Pengukuran secara paralel.
Simulator : Livewire
1.3.4 Rangkaian Paralel Tegangan (Voltage), Arus (Ampere), Resistor.
(Teori)
V1 = V2 = V3
I1 = I 2 = I3
1
1
1
+
+
R=
R1 R2 R3
Simulator : Livewire
(Praktek)
Arus : Pengukuran secara seri dengan memutuskan jalur titik yang akan diukur.
Simulator : Livewire
Tegangan : Pengukuran secara paralel dengan menghubungkan probe + (merah) dan –
(hitam) secara paralel.
Simulator : Livewire
1.3.5 Kapasitor
adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan listrik,yang terbuat dari
dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik, seperti
keramik,gelas,vakum,dan lain-lain. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan
listrik/elektron yang disebut dengan kapasitansi.
Pembacaan Kapasitansi Kapasitor
ditulis dengan tiga digit maka angka ketiga menyatakan banyak nol dengan
menggunakan satuan pF. Jika ditulis dengan dua digit maka menyatakan kapasitansinya
langsung dalam satuan pF. Sedangkan apabila ditulis dengan tanda titik di depannya
maka menyatakan kapasitansinya langsung dalam satuan µF. Huruf dibelakang angka
menandakan toleransi dari nilai kapasitor.
B = 0.10 pF
C = 0.25 pF
D = 0.5 pF
E = ±0.5%
F = ±1%
G = ±2%
Toleransi
H = ±3%
J = ±5%
K = ±10%
Contoh :
Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000 pF
Toleransi = 47.000 pF +80% dan -20%
Jadi Nilai Kapasitor 473Z berkisar
antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.
M = ±20%
Z = + 80% dan -20%
Kode : 47J
Nilai Kapasitor = 47 x 100
Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47 pF
Toleransi : 47 pF ±5%
Jadi Nilai Kapasitor 47J berkisar
antara 44,65pF ~ 49,35pF.
Kode : 222K
Nilai Kapasitor = 22 x 102
Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200 pF
Toleransi : 2200 Pf ±10%
Jadi Nilai Kapasitor 222K berkisar
antara 1.980 pF ~ 2.420 pF.
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1µF
= 1.000 nF
(nano Farad)
1µF
= 1.000.000 pF (piko Farad)
1nF
= 1.000 pF
(piko Farad)
1.4 Data dan Analisis (Foto)
1.4.1 Pembacaan dan Pengukuran Resistor
N
o
1
2
3
R
R
1
R
2
R
3
Kode Warna Gelang Resistor
Coklat, Hitam, Orange, Emas
Coklat, Hitam, Merah, Emas
Kuning, Ungu, Coklat, Perak
Pembacaan
Manual
10000 Ω
± 5%
1000 Ω
± 5%
470 Ω
± 10%
Pengukuran dengan
Multimeter
Analog
Digital
10000 Ω
1000 Ω
470 Ω
1.4.2 Menyusun Komponen Resistor dengan Susunan Serial, Paralel, serta
Kombinasinya.
1. Susunlah R1, R2, R3 dengan susunan seri, paralel, dan seri-paralel pada project board.
2. Hitung dan ukur nilai resistor totalnya.
3. Tabel Hasil Susunan Resistor
Serial
Paralel
N Kombinas
Pengukur
Pengukur
o
i Resistor
Teori
Teori
an
an
1
R1,
R2, 11470 Ω 12000 Ω 309,82
300 Ω
R3
Ω
Serial
Serial Paralel
Pengukur
Teori
an
909,09 Ω 1470 Ω
Teori
Rtotal = R1 + R2 + R3
= 10000 + 1000 + 470
= 11470 Ω
= 11,47 KΩ
Praktek
Paralel
Simulator : Livewire
Teori
1
1
1
+
+
Rtotal =
R1 R2 R3
1
1
1
+
+
=
10000 1000 470
47
470
1000
+
+
=
470000 470000 470000
1517
=
470000
= 309,82 Ω
= 0,30982 KΩ
=
470000
1517
Praktek
Serial-Paralel
Simulator : Livewire
Teori
1
1
1
+
¿
=(
R total
R1 R2
1
1
+
¿
=(
10000 1000
1
10
+
=(
)
10000 10000
11
=(
)
10000
10000
=
11
= 909,09 Ω
Rtotal = R1,2 + R3
= 909,09 + 470
= 1379,09 Ω
Praktek
Simulator : Livewire
1.4.3 Mengukur Tegangan (Beda Potensial) dan Arus pada Rangkaian.
1. Hubungkan rangkaian serial dengan catu daya/power supply.
2. Ukur tegangan, arus masing-masing Resistor (perhatikan cara mengukur arus,
tegangan)
Tegangan Pada
Arus Pada
Daya Pada
N Kombinasi
R
o
Resistor
Teori Praktek
Teori
Praktek
V.I
I2 . R
1 R1, R2, R3
8,7
8,82
0,87
0,6
0,00757
0,000757
R1
Serial
V
V
mA
mA
VA
watt
0,87
0,8
0,87
0,6
0,000757
0,0000757
R2
V
V
mA
mA
VA
watt
0,43
0,38
0,87
0,6
0,000374
0,000000356
R3
V
V
mA
mA
VA
watt
10 V
10 V
0,87
0,6
Rtotal
mA
mA
VA
watt
2 R4, R5, R6
10
10
1
0,98
0,01
0,01
R4
Paralel
V
V
mA
mA
VA
watt
10
10
10
10
0,1
1
R5
V
V
mA
mA
VA
watt
10
10
21,3
21
0,213
0,0454
R6
V
V
mA
mA
VA
watt
10
10
32,3
Rtotal
V
V
mA
mA
VA
watt
3 R7, R8, R9
6,637
7 0,6637
0,65
0,0044 0,0044049769
R7
SerialV
V
mA
mA
VA
watt
Paralel
6,637
7
6,637
21
0,044
0,044049769
R8
V
V
mA
mA
VA
watt
3,363
4
7,155
7
0,024 0,02406119175
R9
V
V
mA
mA
VA
watt
10
7,3
Rtotal
V
V
mA
mA
VA
watt
Teori
Serial
Seri : Semua Arus Sama
Diketahui :
Jawab :
Rtotal = R1 + R2 + R3
= (10 + 1 + 0,47) KΩ
= 11,47 KΩ
V total
R total
10 v
=
11470 Ω
= 0,00087 A
= 0,87 mA
Itotal =
Ditanya :
V masing – masing R dan
Vtotal
I masing – masing R dan
V1 = Itotal . R1
Itotal
= 0,87mA . 10KΩ
Daya total dan masing –
= 0,00087 A . 10000 Ω
masing R
= 8,7 V
V2 = Itotal . R2
= 0,87mA . 10KΩ
= 0,00087 A . 1000 Ω
= 0,87 V
V3 = Vtotal – (V1 + V2)
= 10 – (8,7 + 0,87)
= 10 – 9,57
= 0,43 V
Daya
P 1 = V 1 . I1
= 8,7 V . 0,00087A
= 0,00757 VA
P 2 = V 2 . I2
= 0,87 V . 0,00087A
= 0,000757 VA
P 3 = V 3 . I3
= 0,43 V . 0,00087A
= 0,000374 VA
P 1 = I 2 . R1
= 0,000872 . 10000
= (87x10-5) 2 . 10000
= 757x10-10 . 10000
= 757x10-6 watt
P 2 = I 2 . R2
= 0,000872 . 1000
= (87x10-5) 2 . 1000
= 757x10-10 . 1000
= 757x10-7 watt
P 3 = I 2 . R3
= 0,000872 . 470
= (87x10-5) 2 . 470
= 757x10-10 . 470
= 356x10-9 watt
Paralel
Jawab :
Paralel : Semua Tegangan Sama Vtotal = V1 = V2 = V3 = 10 V
Diketahui :
V4
10 v
I4 =
=
= 0,001 A = 1 mA
R4
10000 Ω
V5
10 v
I5 =
=
= 0,01 A = 10 mA
R5
1000 Ω
V6
10 v
I6 =
=
= 0,0213 A = 21,3 mA
R6
470 Ω
Itotal = I4 + I5 + I6
= (1 + 10 + 21,3) mA
= 32,3 mA
Ditanya :
V masing – masing R dan
1
1
1
Vtotal
+
+
Rtotal =
R1 R2 R3
I masing – masing R dan
1
1
1
Itotal
+
+
=
10000 1000 470
Daya total dan masing –
47
470
1000
+
+
masing R
=
470000 470000 470000
1517
=
470000
= 309,82 Ω
= 0,30982 KΩ
=
470000
1517
Daya
P 4 = V 4 . I4
= 10 V . 0,001A
= 0,01 VA
P 5 = V 5 . I5
= 10 V . 0,01A
= 0,1 VA
P 6 = V 6 . I6
= 10 V . 0,0213A
= 0,213 VA
Serial-Paralel
Diketahui :
1
1
1
+
¿
=(
Rp
R7 R 8
1
1
+
¿
=(
10000 1000
1
10
+
=(
)
10000 10000
11
=(
)
10000
10000
=
11
= 909,09 Ω
Ditanya :
V masing – masing R dan Rtotal = Rp + R9
Vtotal
= 909,09 + 470
I masing – masing R dan
= 1379,09 Ω
Itotal
Daya total dan masing –
V
10
Itotal =
=
masing R
R
1379,09
= 0,0073 A
= 7,3 mA
V7 = V8 (karena paralel)
V7 = Itotal . Rp
= 73x10-4 . 909,09
= 6,637 V
V9 = Vtotal – V7
P 4 = I 4 2 . R4
= 0,0012 . 10000
= (1x10-3) 2 . 10000
= 1x10-6 . 10000
= 1x10-2 watt
P 5 = I 5 2 . R5
= 0,012 . 10000
= (1x10-2) 2 . 10000
= 1x10-4 . 10000
= 1 watt
P 6 = I 6 2 . R6
= 0,02132 . 10000
= (213x10-4) 2 . 10000
=454x10-8 . 10000
= 454x10-4 watt
= 10 – 6,637
= 3,363 V
I7 =
I8 =
I9 =
V7
6,637 v
=
R7
10000 Ω
= 0,0006637 A
= 0,6637 mA
V8
6,637 v
=
R8
1000Ω
= 0,006637 A
= 6,637 mA
V9
3,363 v
=
R9
470Ω
= 0,007155 A
= 7,155 mA
Daya
P 7 = V 7 . I7
= 6,637 V . 6637x10-7 A
= 0,0044 VA
P 8 = V 8 . I8
= 6,637 V. 6637x10-6 A
= 0,044 VA
P 9 = V 9 . I9
= 3,363 V . 7155x10-6 A
= 0,024 VA
Praktek
P 7 = I7 2 . R7
= (6637x10-7)2 . 10000
= 44049769x10-14 . 104
= 44049769x10-10 watt
P 8 = I8 2 . R8
= (6637x10-6)2 . 1000
= 44049769x10-12 . 103
= 44049769x10-9 watt
P 9 = I9 2 . R9
= (7155x10-6)2 . 470
= 51194025x10-12. 470
= 2406119175x10-11 watt
1.4.4 Membaca Kapasitansi Kapasitor
C1 = 270pF
= 27 x 100 = 27 pF
C2 = 10pF
= 10 pF
C3 = 3P3
= 3,3 pF
C4 = 392
= 39 x 102 = 3900 pF
C5 = 2A22J
= 2,2 x 102 = 220 pF
C6 = 10µF
= 10µF
1.5 Kesimpulan
Resistor dalam kondisi baik karena dari hasil pengukuran dengan menggunakan
multimeter dan berdasar pembacaan kode warna memiliki selisih yang tidak jauh
(sesuai dengan toleransinya).
Sebelum melakukan pengukuran Resistor dengan multimeter harus dilakukan
kalibrasi (meng-nol kan) karena jika tidak di kalibrasi maka nilai nya akan
berubah.
Cara pengukuran Tegangan menggunakan paralel (rangkaian tertutup) sedangkan
mengukur Arus menggunakan serial (rangkaian terbuka) apabila rangkaian tidak
terbuka akan merusak alat ukurnya.
Resistor menyerap daya dengan nilai yang kecil.
1.6 Daftar Pustaka
http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/
https://komputermesh.blogspot.co.id/2014/11/fungsi-pengertian-jenis-jenis-dan-rumuskapasitor.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter
http://teknikelektronika.com/cara-membaca-menghitung-nilai-kapasitor-berdasarkankode-angka/