Perjanjian Kinerja DINAS KEHUTANAN PROVI

PERJANJIAN KINERJA

DISUSUN OLEH KELOMPOK:
Firdaus
Dini Rizkynawati Putri
Iga Oviliani
Kartini SariDewi
Rati Suflita Sari
Zulfadli

1663201286
1663201152
1663201033
1663201121
1663201235
1663201085

KKELAS 4D
DOSEN : BUNGA CHINTIA UTAMI

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Perjanjian Kinerja DINAS KEHUTANAN PROVINSI
RIAU Tahun 2017
N
o

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

1

Terjaganya kualitas air,
udara
dan
tanah
melalui

peningkatan
ketaatan
usaha/kegiatan
serta
peningkatan partisipasi
masyarakat





2.

Meningkatkan
kepeloporan,
upaya
lokal dan partisipasi
masyarakat
alam
pelestarian

fungsi
lingkungan hidup

3.

Meningkatkan
kepedulian masyarakat
dalam
pencegahan
kebakaran hutan dan
lahan



4.

Terwujudnya
pemanfaatan
sumber
daya

alam
yang
berkelanjutan
dan
informasi
publik
dibidang
lingkungan
hidup yang terpercaya
Terwujudnya
pemanfaatan
sumber
daya
alam
yang
berkelajutan
dan
informasi
publik
di

bidang
lingkungan
hidup yang terpercaya
Mengoptimalkan
perlindungan
dan
konservasi hutan



Mengoptimalkan
pemanfaatan
hutan
yang
berwawasan
lingkungan
Memantapkan kawasan
hutan sesuai fungsinya




5.

7.

8.

9.







Jumlah
kab/
kota
yang
mendapat

predikat kota
bersih
Jumlah usaha
atau kegiatan
yang diawasi
Jumlah lokasi
perlindungan
dan
konservasi
sumberdaya
alam
yang
terbina
Jumlah lokasi
pembinaan
pencegahan
karhutla dan
desa
bebas
asap

Persentase
ketersediaan
jenis informasi
publik
di
bidang
lingkungan
hidup
Luas
pemanfaatan
hutan
produksi
( Ha )




3 Kab / Kota
50
usaha

kegiatan



7 Lokasi



11 lokasi



100 %



2.454.931

Penanganan
tindak pidana

kehutanan
( kasus )
Industri hasil
hutan ( Unit )



49



30

Penggunaan
kawasan
hutan ( Ha )



3.041.543


/

TUGAS:
1. KESESUAIAN FORMAT PERMENPAN 53 TH 2014
Berdasarkan hasil Perbandingan antara dokumen
Perencanaan Perjanjian Kinerja Kecamatan Kandis pada tahun
2015 dibandingkan dengan format PERMENPAN 53 tahun
2014 ditemukan bahwa Sasaran strategis, indikator, target
sudah sesuai. Namun yang belum Sesuai dengan PERMENPAN
53 tahun 2104. Dari Perjanjian Kinerja diatas,
- Tidak ditemukan pencantuman anggaran dari kegiatan
- Tidak ditemukan penandatanganan Perjanjian Kinerja Oleh
pihak yang bertanggung jawab, Pemimpin/Pimpinan.

2. APAKAH SASARAN /INDIKATOR BISA DIUKUR ATAU BISA
DICAPAI ,DITURUNKAN DALAM PROGRAM KEGIATAN.










“Terjaganya kualitas air, udara dan tanah melalui peningkatan
ketaatan usaha/kegiatan serta peningkatan partisipasi masyarakat”
-> bisa diukur karena sesuai dengan yang tertulis dapat diukur
dengan mencari jumlah kabupaten dan menghitung jumlah
kegiatannya
“Meningkatkan kepeloporan, upaya lokal dan partisipasi masyarakat
alam pelestarian fungsi lingkungan hidup” dapat di ukur dengan
mencari jumlah lokasi perlindungan
“Terwujudnya pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan
dan informasi publik dibidang lingkungan hidup yang terpercaya”
bisa di ukur dengan persentase dr ketersediaan jenis informasi
publik
“Terwujudnya pemanfaatan sumber daya alam yang berkelajutan
dan informasi publik di bidang lingkungan hidup yang terpercaya”
dapat diukur dengan mencari luas pemanfaatan hutan produksi
Mengoptimalkan pemanfaatan hutan yang berwawasan lingkungan
bisa di ukur dengan cara menlihat jumlah Industri hasil hutan
( Unit )

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Provinsi Riau.
N
o

Tujuan

1.

Meningkatka
n kualitas
air, udara
dan
pemulihan
akibat
kerusakan
lingkungan
hidup
Meningkatka
n
pengelolaan
hutan untuk
kelestarian
dan
kesejahteraa
n
masyarakat
Meningkatka
n rehabilitasi
hutan dan
lahan kritis

2.

3.

4.

Meningkatka
n kelestarian
kawasan
hutan
tingkat
tapak

Sasaran

Indikator
Sasaran

Meningkatka IKLH
n kualias air,
udara dan
pemulihan
akibat
kerusakan
lingkungan
hidup
Meningkatny
a
pengelolaan
hutan untuk
kelestarian
dan
keejahteraa
n
masyarakat
Meningkatka
n
rehabilitasi
hutan dan
lahan kritis
Meningkatka
n kelestarian
kawasan
hutan
tingkat
tapak

Tah
Target Kinerja Sasaran
un
Da
sar
20
2016
2017
2018
15
58,23
60,10
61,99

Luas hutan yang
dikelola
sesuai
fungsingya

3.597.5
06

3.597.5
06

3.597.50
6

Luas lahan
kritis yang
direhabilit
asi

-

761.773

914.128

1.096.95
4

Luas hutan yang
terlindungi

234.015

280.818

336.982

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Alokasi Anggaran Pendapatan Dan belanja daerah ( APBD ) PROVINSI Riau
tahun 2017 , alokasi belanja langsung ( BL ), APBD Dinas Lingkungan
hidup dan kehutanan provinsi Riau adalah sebesar Rp.
40.906.710.133,00,- terdiri dari 16 Program ( 5 Non urusan dan 11 urusan
kehutanan dan urusan lingkungan hidup ) Realisasi pencapaian kinerja
tahun 2017 adalah sebagai berikut:
No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

Realisasi

1

Terjaganya kualitas
air ,udara dan tanah
melalui peningkatan
ketaatan usaha
/kegiatan srta
peningkatan
partisispasi
masyarakat
Meningkatkan
kepopuleran ,upaya
lokal dan pasrtisipasi
masyarakat dalam
pelestarian fungsi
lingkungan hidup
Meningkatkan
kepedulian
masyarakat dalam
pencegahan
kebakaran hutan dan
lahan
Terwujudnya
permanfaatan
sumber daya alam
yang berkelanjutan
dan informasi publik
dibidang hidup yang
terpercaya
Terwujudnya
permanfaatan
umberdaya alam

-Jumlah Kab/kota
yg mendapat
predikat kota
bersih
-jumlah kegiatan
yang diawasi

-3
kab/kota
- 50
usaha/
Kegiatan

-3
kab/kota
-50
usaha/ke
giatan

Jumlah lokasi
perlindungan dan
konservasi
sumberdaya alam
yang terbina

7 lokasi

7 lokasi

100%

Jumlah lokasi
pembinaan
pencegahan
karhutla dan desa
bebas asap

11 lokasi

11 lokasi

100%

Persentase
ketersediaan
jenis informasi
publik dibidang
lingkungan hidup

100%

100%

100%

Luas
pemanfaatan
hutan produksi

2.454.931

2.004.22
2

82%

2

3

4

5

Persentas
e
100%
100%

yang berkelanjutan
dan infomasi publik
di bidang lingkungan
hidup yg terpercaya

(ha)

6

Meningkatkan
rehabilktas hutan
dan lahan

Rehabilitas dan
lahan kritis (ha)

761.273

805.994
(224)

106%

7

Mengoptimalkan
pemanfaatan hutan
yang berwawasan
lingkungan
Mengoptimalkan
pemanfaatan hutan
yang berwawasan
lingkungan
Memantapkan
kawasan hutan
sesuai fungsinya

Penanganant
indak pidana
kehutanan
(kasus)
Industri Hasil
Hutan (unit)

49

50
(3)

102%

30

30

100%

Penggunaan
kawasan hutan

3.041.543

3.041.54
3

100%

8

9

Sedangkan realisasi pelaksanaan program tahun 2017 adalah sebagai
berikut:
Program
No
1
2
3
4
5

6
7
8

Program pelayanan
Administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
dan prasarana Aparatur
Program peningkatan disiplin
Aparatur
Program peningkatan
kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program pengendalian
pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
Program perlindungan dan
Konversasi sumber Daya Alam
Program peningkatan kualitas
dan Ases Informasi Sumber
Daya Alam dan lingkungan

Anggaran

%

Pagu
6.579.761.015

Realisasi
5.672.440.655

86,21

1.674.000.000

1.500.602.071

89,64

200.000.000

166.625.000

83,31

127.228.000

60.748.034

47,5

1.281.650.000

1.021.125.680

78,97

2.600.304.000

2.065.624.273

76,52

594.803.000

519.106.594

87,27

1.149.704.000

668.596.093

58,15

Hidup
Program pengendalian
Kebakaran Hutan
Pemanfaatan potensi sumber
daya hutan
Rehabilitas hutan dan lahan
Perlindungan dan konservasi
sumber daya hutan
Pembinaan dan penertiban
industri hasil hutan

9
10
11
12
13
14

Perencanaan dan
pengembangan Hutan
Program penguatan Usaha
Ekonomi Masyarakat sekitar
hutan
Program pengembangan
Data/informasi
Jumlah APBD

15
16

Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementrian LHK
JUMLAH

66.209.000

33.989.700

51,34

1.146.163.000

802.124.391

69,98

3.902.170.300
7.646.024.655

2.791.077.178
5.506.503.980

71,53
72,02

229.000.000

183..008.320

79,5

2.014.204.000

1.628.372.490

80,84

803.835.000

562.870.999

70,02

150.000.000

133.154.960

88,77

30.264.055.970

23.148.928.10
0
1.318.923.100

76,97

24.467.851.87
8

87,3

1.350.920.000
31.614.975.970

97,63

A. Penggunaan Dan Pemanfaatan Hutan
Hutan dan Provinsi Riau perlu dimanfaatkan secara optimal dengan
sasaran untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemenuhan
bahan baku industri , dan tetap berwawasan lingkungan. Indikator kinerja
dari upaya tersebut adalah luas pemanfaatan hutan produksi (hektar) dari
kondisi tahun 2016 seluas 2.454.931 Ha menjadi 2.454.931 Ha pada
tahun 2017. Dari target tersebut pada tahun 2017 tercapai seluas
2.004.222 Ha, atau sebesar 82% dari target yang telah di tetapkan,
dengan rincian sebagai berikut :
No

Jenis Penggunaan

Jumlah

Luas

Unit
1

IUPHHK – Hutan Alam / HPH

2

IUPHHK – HTI

3

IUPHHK – RE

4

IUPHHK – HTR

3

181.437,00
1.603.267,00

3

149.807,00
4.192,00

5

Hutan Desa (PAK)

6

HKm

7

HPH Non Kayu

32.669,00
3.230,00
29.620,00
Jumlah
2.004.222,00

Rekapitulasi Pantauan Hotspot Satelit NOAA. 18 dan BMKG
Tahun 2017
No

Ja
n

Fe
b

Mar

A
pr

Me
i

Ju
n

Ju
l

Ag
s

Se
p

Ok
t

No
v

De
s

Jumla
h

1

NOAA.1
8

13

16

7

2

2

4

2

22

5

17

-

-

90

2

BMKG

82

50

18

1
8

22

45

7
5

13
8

11
3

17

39

22

621

B. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Keberadaan hutan provinsi riau perlu dipertahankan dan dilindungi agar
berfungsi sebagai penyangga kehidupan . isu strategis berdasarkan RPJMD
provinsi riau tahun 2014-2019 . bahwa luasnya kerusakan kawasan hutan
dan lahan kritis , kerentanan terhadap bencana banjir dan kebakaran
hutan /lahan berdampak kepada turun nya kualitas lingkungan . ancaman
terhadap hutan provinsi riau semakin meningkat , terkait dengan
kebutuhan akan lahan untuk kepentingan pembangunan di luar kehutanan
, di bidang perkebunan , permukiman , jalan pertambangan dan
sebagainya . hal ini perlu diantisipasi dengan upaya-upaya perlindungan
hutan dan penanganan kasus tindak pidanan kehutanan segera
diselesaikan. Indicator kinerja dari upaya tersebut adalah penanganan
tindak pidanan kehutanan (kasus) , sebanyak 49 kasus . dari target
tersebut pada tahun 2017 tercapai sebanyak 50 kasus (102%).
C.pencegaha dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
berikut ini adalah beberapa data terkait dengan upaya pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan , sebagai berikut :
D. Rehabilitasi hutan dan lahan
Berdasarkan rencana strategs (renstra) dinas lingkungan hidup dan
kehutanan provinsi riau 2014-2019 , kondisi kinerja pada akhir periode
RPJMD untuk aspek rehabilitasi hutan dan lahan kritis adalah 762.273 ha.
Adapun realisasi penanaman yang telah dilaksanakan berdasarkan hasil
pencatatan dinas lingkungan hidup dan kehutanan provinsi riau pada
tahun 2017 adalah seluas 224 ha , dengan demikian jumlah total kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan sampai dengan tahun 2017 adalaha seluas
805.994 ha (106%).

E. Capaian kinerja dalam hal penghargaan terkait pengelolaan
lingkungan hidup tahun 2017 antara lain :
a. sekolah berbudaya lingkungan
melalui kegiatan pengembangan lingkungan hidup / adiwiyata diperoleh
beberapa penghargaan sejumlah sekolah di provinsi riau antara lain :
1) Jumlah sekolah penerima penghargaan adiwiyata tingkat nasional
tahun 2017 sebanyak 24 sekolah
2) jumlah sekolah penerima penghargaan adiwiyata tingkat provinsi
tahun 2017 sebanyak 103 sekolah
3) jumlah sekolah penerima penghargaan adiwiyataahun 2017
sebanyak 1 sekolah
b.kota bersih dan berwawasn lingkungan
melalui kegiatan koordinasi pembinaan kota sehat / adipura kota yang
memperoleh penghargaan tingkat nasional sebanyak 3 kota , berupa
piala adipura tingkat nasional tahun 2017 yaitu kabupaten siak sri
indrapura , bengkalis dan kuantan singing . kabupaten / kota yang
mendapatkan sertifikat 4 kota / kabupaten yaitu pelalawan , Kampar ,
dumai , dan Indragiri hulu. Sedangkan yang mendapatkan predikat
best location adalah pasar siak .
c. individu / kelompok masyarakat penyelamat lingkungan
melalui kegiatan pengembangan kearifan local di peroleh 2
penghargaan lingkungan hidup gubernur provinsi riau kepada seorang /
kelompok berprestasi dalam penyelamatan lingkungan hidup antara
lain :
1) penghargaan setia lestari bumi tahun 2017 diberikan oleh gubernur
provinsi riau kepada Muhammad Khalid s dari kabupaten Indragiri
hilir dengan kategori penyelamat lingkungan .
2) penghargaan setia lestari bumi tahun 2017 diberikan oleh gubernur
provinsi riau nur asmar (guru smkn 2 teluk kuantan ) dengan
kategori pengabdi lingkungan dari kabupaten kuantan singing .

d. pameran lingkungan hidup Indonesia ( PLI )
melalui kegiatan pecan lingkungan Indonesia dan riau expo
pemerintah provinsi riau berhasil menjadi juara 1 untuk kategori
terbaik pemerintah daerah tingkat nasional dalam keikutsertaan
pada pameran lingkungan hidup Indonesia di Jakarta convention
center ( jcc) di Jakarta tahun 2017 .
e. pengembangan program kampong iklim
melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan program kampong
iklim provinsi riau pada tahun 2017 memperoleh 3 desa yang
mendapatkan penghargaan atas prestasinya dalam melakukan
upaya local mitigasi dan adatapsi terhadap perubahan iklim yaitu :
desa banjar kecamtan benai kabupaten kuantan singing , desa
pinang sebatang barat kecamatan tualang kabupaten siak serta
desa danau pulau indah kecamtan kempas kabupaten Indragiri hilir

TUGAS:
1. Menganalisis kesesuaian LKJIP dengan PERMENPAN 53 Tahun
2014 ?


Pendahuluan, BAB I, BAB II, dan BAB III Pada LKJIP Dinas Kehutanan
Provinsi Riau sudah sesuai dengan PERMENPAN No 53 Tahun 2014.

2. Menganalisis kesesuaian Sasaran LKJIP dengan sasaran
Perjanjian Kinerja







Sasaran dan indikator pada format LKJIP sudah sesuai dengan
format Perjanjian kinerja
Namun, Bab III format LKJIP belum sesuai karena tidak
mencantumkan dengan LKJIP tahun sebelumnya yaitu LKJIP tahun
2016
Kesesuaian pada format LKJIP dengan RENSTRA
Format LKJIP pada indikator kinerja “Luas Pemanfaatan Hutan
produksi (ha)” Target capaiannnya 2.454.931 , dan terealisasikan
2.004.222. Sedangkan Target capaian pada format RENSTRA tahun
2017 adalah 2.596.191. berarti Belum sesuai, Karena Target th 2017
di LKJIP harus lebih tinggi dari Target yang ada di RENSTRA.
Format LKJIP pada indikator kinerja “Penanganan tindak Pidana
Kehutanan(kasus)” Target capaiannnya 49 , dan terealisasikan 50
dengan 3 kasus . Sedangkan Target capaian pada format RENSTRA

tahun 2017 adalah 55 berarti Belum sesuai, Karena Target th 2017
di LKJIP harus lebih tinggi dari Target yang ada di RENSTRA.







Format LKJIP pada indikator kinerja “Rehabilitas hutan dan lahan”
Target capaiannnya 761.273 , dan terealisasikan 805.994 dseluas
224 Ha . Sedangkan Target capaian pada format RENSTRA tahun
2017 adalah 761.773. berarti hampir sesuai, Karena Target th 2017
di LKJIP harus lebih tinggi dari Target yang ada di RENSTRA.
Format LKJIP pada indikator kinerja “industri Hasil Hutan” Target
capaiannnya 30 , dan terealisasikan 30 .Sedangkan Target capaian
pada format RENSTRA tahun 2017 adalah 33 berarti sesuai, hanya
selisih sedikit, namun tetap Target th 2017 di LKJIP harus lebih tinggi
dari Target yang ada di RENSTRA.
Format LKJIP pada indikator kinerja “Pengguanaan kawasan Hutan”
Target capaiannnya 3.041.543 , dan terealisasikan 3.041.543.
Sedangkan Target capaian pada format RENSTRA tahun 2017 adalah
3.249.088 berarti Belum sesuai, Karena Target th 2017 di LKJIP harus
lebih tinggi dari Target yang ada di RENSTRA.