TEKNIK-TEKNIK PENGAMBARAN ARUS LALU LINTAS

  TEKNIK-TEKNIK PENGAMBARAN ARUS LALU LINTAS

  Kebutuhan dasar teknik lalu lintas (Traffic Engineering) adalah pengetahuan komprehensif dan pengambaran dari gerak mobil, truk dan bus antara lain pada : jalan raya dan jaringan jalan

  Teknik-teknik yang didasarkan teori tertentu dapat menggambarkan gerakan kenderaan pada bagian atau ruas jalan yang diamati.

DEFINISI DAN HUBUNGAN DASAR

  Sebelumnya dikenal bagian dari arus lalu lintas adalah : 1. Komposisi atau klasifikasi.

  2. Volume

  3. Asal dan tujuan

  4. Kualitas

  5. Harga Sekarang teori arus lalu lintas memperhatikan pada 3 (tiga) bagian yaitu :

  1. Komposisi

  2. Volume

  3. Kualitas

SALAH SATU TUJUAN TEORI ARUS LALU LINTAS

  Adalah mendapatkan hubungan antara variabel tersebut sehingga para engineers dapat menduga apa yang terjadi pada perencanaan yang berlainan.

  Petama kali akan ditinjau Volume (flow), kepadatan/kerapatan (density) dan space mean speed.

  Volume menggambarkan berapa kenderaan bergerak Volume

  Bersama-sama menggambarkan kualitas Kerapatan dari pelayanan yang dirasakan oleh Space mean speed pengendara

  HUBUNGAN DASAR ARUS LALU LINTAS :

  Komponen utamanya : kendaraan kend vech Volume (V) ; ; jam jam hr kilometer km miles Speed (U ) ; ;

  s

  jam jam hr kendaraan kend vech Density (D) ; ; kilometer km miles

  M Kendaraan

  Arus LL

  Volume

  Waktu M M N

  Jarak Arus LL

  Kecepatan

  Waktu L M N M

  N Kendaraan

  Arus LL

  Kerapatan

  Jarak L N M

  1. Volume : Sejumlah kendaraan yang bergerak melewati satu titik tertentu (M-M) dalam satu satuan waktu

  2. Kerapatan : sejumlah kendaraan yang berada pada panjang ruas jalan tertentu (L) dalam suatu saat tertentu

  TIME MEAN SPEED (U ) t

  Suatu rata-rata kecepatan pada tempat tertentu (spece yang sama) dalam waktu yang berbeda.

  Tempat sama U

  t

  Waktu berbeda M

  Kecepatan : .....

  V V

  V V

  1

  2

  3

  n

  V

  1 =

  U t

  V

  3 n

  V

  2 V

  ∑ U = t n

  

4

V n

  M Tempat berbeda

  SPACE MEAN SPEED (U ) :

2 Waktu sama

  Suatu rata-rata kecepatan pada tempat yang berbeda dalam waktu ruang yang sama M

  N

  Kecepatan (dalam ruang) :

  V V

  3

1 S

  U = s n

  1 U s ti

  ∑

  V

  

4

n i nS

2 V

  Space = S

  U = s n

  N M

  ti

  S S S i

  atau ;

  t = V = t = n

  1

1 V

  V t n

  1

  1

  n

  t t t t t

  1

  2

  3

  i n

  ∑ i

  dimana : = ..........

  HUBUNGAN KETIGA VARIABEL :

  Dimana arus lalu lintas dipandang sebagai aliran arus air Menurut teori aliran :

  V = D x U sebagai Hubungan Utama s

  Hubungan antara ketiga variable tersebut dapat dilihat pada uraian dibawah M

  Suatu keadaan (spt gambar) pada jarak X, suatu jarak yang pendek pada jalan, untuk

  Arah gerakan

  interval waktu T, bergerak sejumlah kenderaan dengan kecepatan masing-masing.

  x M Jika kenderaan (n) melewati garis MM selama waktu T, maka :

  n V = Volume : t

  Ratarata banyaknya kendaraan melewati

  X D

  =

  Kerapatan :

  X Dimana : rata-rata banyaknya kenderaan melewati X dapat dihitung dari : n ti

  ∑ i =1

  dimana : ti adalah waktu kenderaan ke i bergerak sejarak X

   T n ti T

  ∑ i = 1

  D =

  jadi Kerapatan : : dengan membagi V terhadap D

  X n ⎛ ⎞

x

  ⎜ ⎟

  X T ⎝ ⎠

  U = = s

  Spece Mean Speed : n

  1 ti ti T

  ∑ ∑ n i =

1 Juga : V = D x U

  s Perlu ditekankan bahwa beberapa : hubungan seperti pada Tabel Traffic Flow

  Variables dan persamaan yang diturunkan pada persamaan-persamaan : n

  V =

  T = Interval waktu observasi

  t n ti T

  ∑

  V

  1 i =

  dan

  D = U = s

  X D n

  ⎛ ⎞ x

  ⎜ ⎟

  X T ⎝ ⎠

  Sehingga : U

  = = s n

  1 ti ti T

  ∑ ∑ n i =

  1 Mewakili suatu pengurangan (deduction) atau : Rata-rata (average) seperti Volume rata-rata, kerapatan, rata-rata, yang didasarkan pada peninjauan (observasi) yang dilakukan selama interval waktu T. Lebih tepat sebenarnya, untuk kerapatan harus didefinisikan seperti : banyaknya kenderaan yang bergerak/terdapat pada suatu satuan

  panjang dari jalan pada suatu satuan waktu tertentu (ini dapat dilakukan dengan foto udara).

  Hal yang sama terjadi untuk spac e Mean Speed dan Distance Headway yang harus diukur serentak, bukan mengamati flow untuk interval waktu pada potongan/titik disuatu ruas jalan. Tiap-tiap variabel tersebut tergantung dari parameter-parameter yang merupakan fungsi sampel/data dari pengemudi, sifat dari kenderaan, sifat jalan dan cuaca. Setelah hubungan variabel tersebut ditetapkan, beberapa hubungan tambahan dapat diturunkan berdasarkan tabel 1.1, ini terlihat pada tabel 1.2.

  Tabel : 1.1 Traffic Flow Variable

  Variable Description Typical Units Symbol ƒ Volume or flow rate

  Space Mean Speed ƒ Time Mean Speed ƒ Travel Time ime

  Headway ƒ Distance Headway or

  The number of vehicles a point in a unit ƒ ƒ ƒ

  t

  ƒ Density or Concentration ƒ Speed ƒ ƒ Unit Travel T ƒ Time Headway or

  Spacing ƒ Distance

  ƒ of time. ƒ Number of vehicles traveling over a unit length of higway. ƒ Distance traveled by a vehicle in a unit of time. ƒ Mean of speeds of the vehicles traveling over a given length of road and weighted acording to the time spent traveling that length. Arithmatic mean of speeds of the vehicles passing a point during a given interval of time. Time required to travel a given distance. ƒ Travel time per unit of distance.

  ƒ Time between arrival of the fron t of one vehicle and the arrivals at point on the roadway. Distence between front of one vehicle and the front of next vehicle. ƒ Length of roadway.

  Vehicle per hour Vehicle per mile Mile per hour Mile per hour Mile per hour Minutes Minute per mile Seconds Feet Feet

  V D U U s U T M H S

  X

  Tabel : 1.2 Additional Relationships among Traffic Flow Varible *) Relationship Symbolic Forms

  V = U x D F low = Space me an speed x De nsity s

  U = V = V/D Space mean speed = Flow x spacing s s

  D = V = V/U Density = Flow x Unit Travel Time m s

  S = U h = U /V s s Spacing = Space mean speed x He adway h = ms = 1/V

  Headway = Unit Travel Time x Spacing m = Dh = 1/U

  Unit Travel Time = Density x Headway s

  • ) T he units to be used in symbolic relationships will always be the same as the “typical units” indicated in table 1.1.

  Contoh : suatu pengamatan dan perhitungan atas suatu kondisi arus lalu lintas pada suatu ruas jalan M

  N 200 ft

  20 ft/sec A rah arus lalu lintas 40 ft/sec 25 ft/sec Arah arus lalu lintas

  30’ 90’

  20’ 20’ 20’ 10’ 10’

  M N

  N ote : Position and speeds of vehicles on 200 ft strip of roadways at one instant of time (To)

  Penyelesaian : n

  V ii 1

  40

  25

  85

  20 + +

  = U = = = t 28 , 3 ft / det

  U = t

  3

  3

  n

  d imana : n = Jumlah atau banyaknya kenderaan melewati garis NN V = Kecepatan dari kenderaan ke i melewati garis NN

  i

  Dengan dua pegamatan/pencatat waktu di garis MM dan NN, travel time masing-masing kenderaan untuk jarak 200 ft Kend A = 200/25 = 8 det Space mean speed (U ) :

  s S

  3 ( 200 ) Kend B = 200/40 = 5 det

  U

  26 , 1 ft / det s n = = =

  1

  23

  

ti

  Kend C = 200/20 = 10 det n i J umlah waktu ketiga kendaraan un tuk melewati jarak = 23 det.

  Kerapatan (D) = 3/200 Kend./ft. Volume (V) = D.U = (3/200) x (600/23) = 0,39 kend./det.

  s

  

Volume (flow) ini dapat juga diperoleh dengan menganggap ruas jalan sepanjang 200 ft melewati

seorang pengamat pada garis NN dengan Space mean speed, sebesar = 600/23 ft/det.

  dimana 3 kenderaan akan melewati pada interval waktu T sebesar = 200/(600/23) det. ƒ Jadi Volume rata-rata selama T = V = (3x600)/(200/23) = 9/23 = 0,39 kend./det.

  Perlu diperhatikan bahwa volume tersebut tidak akan terjadi pada garis MM dan NN Bila waktu dihitung dari saat To (seperti tergambar), maka : sebelum To ƒ Kenderaan A melewati garis MM kira-kira (190/25) det. ƒ Kenderaan C melewati garis MM kira-kira ( 30/20) det. sebelum To ƒ Jadi antara (To – 190/25) dan (To – 30/20) tiga kenderaan melewati g aris MM atau : volume pada potongan garis MM.

  3 3 ( 100 ) = = = , 49 / det

  ƒ

  V kend

  M ( 30 / 20 ) ( 190 / 25 ) 610

  To − − To

  P ada garis NN, kenderaan A mencapai garis NN kira-kira = 10/25 det. setelah To ƒ Kendaraan C mencapai garis NN antara = 10/25 dan 170/20 det. setel ah To dan Volume pada potongan garis

  3 3 ( 100 )

  N N

  = = = , 38 / det

  V kend

  N ( 170 / 20 ) ( 10 / 25 ) 810

  To − − To

UNIT TRAVEL TIME

  Dari Average Flow (9/23 kend./det. diamati dalam interval waktu sebesar 23/3 det.) Didapat dari sebaliknya dari space mean speed. Jadi m = 23/600 sec/ft SPACING (s) = U /V = (600/23) / (9/23) = 200/3 ft

  s

  AVERAGE HEADWAY (h) dihitung sebagai berikut : h = m x s = (23/600) x (200/3) = 23/9 det.

  Perlu ditekankan sekali lagi pengamat di garis NN atau MM tidak akan medapatkan Average Spacings atau Average Headways sama dengan hasil diatas (meskipun kecepatan kendaraan dianggap konstan), ini dikarenakan adanya beda waktu. Hubungan ini memberikan Titik Permulaan untuk menganalisa sifat dari, pengendara kenderaan, jalan dan variabel (Volume, Kerapatan dan Kecepatan). Jika hubungan antara 2 variabel telah ada maka hubungan variabel ketiga dapat ditetapkan.