Perkembangan Regulasi di Sektor Publik

Perkembangan Regulasi di Sektor
Publik
Regulasi di sektor publik dibagi dalam
dua
bagian
besar,
yaitu
perkembangan regulasi yang terkait
dengan organisasi nirlaba dan instansi
pemerintahan. Sifat regulasi disektor
publik setiap jenis bersifat lebih
spesifik untuk setiap organisasi. Pada
instansi pemerintah, regulasi yang
digunakan cenderung lebih rumit dan
detail.           

Perkembangan Regulasi
Terkait Organisasi Nirlaba

Regulasi Tentang
Yayasan

Yayasan adalah badan hukum
yang terdiri atas kekayaan
yang
dipisahkan
dan
diperuntukkan untuk mencapai
tujuan
tertentu
dibidang
sosial,
keagamaan,
dan
 kemanusiaan
yang
tidak
mempunyai anggota.

Undang – Undang RI Nomor 16
Tahun 2001 Tentang Yayasan
1. Ketentuan Umum Yayasan yang meliputi pengertian yayasan

beserta organ-organ yang membentukknya, persyaratan
kegiatan usaha yang dapat dilakukan dan kekayaan yayasan
2. Tata cara pendirian Yayasan sejak pengajuan pendirian,
pembuatan akta,sampai dengan permohonan pengesahannya
ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
3. Tata cara perubahan Anggaran Dasar Yayasan
4. Kewajiban pengumuman akta pendirian yayasan dalam
tambahan berita negara republik Indonesia
5. Kekayaan yayasan
6. Organ yayasan yang terdiri atas pembinam pengurus dan
pengawas
7. Laporan tahunan yang harus disampaikan

Peraturan Pemerintah
Nomor 63 Tahun 2008
Pemakaian nama yayasan
Kekayaan awal yayasan
Tata cara pendirian yayasan oleh orang asing
Tata cara perubahan anggaran dasar
Syarat dan tata cara pemberian bantuan

negara kepada yayasan
 Syarat dan tata cara yayasan yang melakukan
kegiatan di Indonesia
 Syarat dan tata cara penggabungan Yayasan






Regulasi tentang Partai Politik
Regulasi
tentang
partai
politik
mulai
berkembang pesat sejak era eformasi dengan
sistem multipartainya. Undang-undang yang
pertama ada setelah era reformasi adalah
undang-undang nomor 2 tahun 1999 tentang

partai politik. Seiring dengan perkembangan
masyarakat
dan
perubahan
sistem
ketatanegaraan yang dinamis diawal-awal era
reformasi,
undang-undang
ini
diperbarui
dengan Undang-undang nomor 31 tahun 2002
tentang partai politik.

UU No. 31 Tahun 2002 Mengatur
Pondasi dan Hal-Hal Pokok Mengenai
Partai Politik Antara Lain:
A.  Pembentukkan partai politik
B. Asas, ciri, tujuan fungsi, hak dan kewajiban partai
politik
C. Keanggotaan dan kedaulatan anggota partai politik

D. Kepengurusan partai politik
E.  Peradilan perkara jika terjadi masalah dipartai politik
F. Keuangan
G. Larangan-larangan untuk partai politik
H. Penggabungan partai politik
I.  Pengawasan partai politik

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
atau
Organisasi Non-Pemerintah (non-government
organization – NGO) merupakan organisasi
yang dikelola oleh swasta atau di luar
pemerintahan. LSM dapat diartikan sebagai
organisasi swasta (nirlaba) yang kegiatannya
adalah untuk membebaskan penderitaan,
memajukan
kepentingan

kaum
miskin,
melindungi
lingkungan,
menyediakan
pelayanan dasar bagi masyarakat, atau
menangani pengembangan masyarakat.

Pada Umumnya, Siklus Akuntansi
Organisasi Nirlaba Termasuk LSM, di
Kelompokkan dalam Tiga Tahap Yaitu:
 Tahap pencatatan
 Tahap pengikhtisaran
 Tahap pelaporan

Tujuan dari pelaporan keuangan
LSM
Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber,
alokasi, dan penggunaan sumber daya kauangan.
Menyediakan informasi me Terkait Organisasi

Nirlaba ngenai bagaimana organisasi LSM
mendanai aktivitasnya dan memenuhi persyaratan
kasnya.
Menyediakan informasi yang berguna dalam
mengevaluasi kemampuan organisasi LSM untuk
mendanai aktivitasnya dan untuk memenuhi
kewajiban serta komitmennya
Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan
suatu organisasi LSM dan perubahan di dalamnya.
Menyediakan informasi yang menyeluruh yang
berguna dalam mengevaluasi kinerja organisasi
LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian
tujuan.