336263856 Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagama Budaya

TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP KEBERAGAMA BUDAYA

BAB 9
SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP
KEBERAGAMAN BUDAYA
1. Sikap Toleransi dan empati terhadap keberagaman budaya
Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai
perbedaan dengan prang atau kelompok lain. Empati adalah sikap yang
secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Sikap tolerans
dan

empati

ini

sangat

penting

ditumbuhkembangkan


dalam

kehidupanmasyarakat Indonesia multicultural. Dengan pengembangan sikap
toleransi dan empati sosial, maka masalah-masalah yang beraitan dengan
keberagaman

sosial

budya

akan

dapat

dikendalikan,

sehingga

tidak


mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam diisintegrasi
nasional.
Semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sejak zaman
Kerajaan Majapahit telah terpelihara cukup baik. Oleh karena itu, sikap
toleransi tidak boleh pudar hanya karena perbedaan suku bangsa, ras,
bahasa, agama, adat istiadat atau golongan politik. Sebab bangsa yang
berBhinneka Tunggal Ika, kita tidak layak bersikap sukuisme, realism,
chauvisme, primadialisme, atau anarkisme dalam kehidupan masyarakat.
Sebab sikap dan perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur
budaya dan jati diri bangsa Indonesia yang bersifat kekluargaan, ramah
tamah, tolong menolong dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus
menempatkan diri sebagai warga masyarakat yang merupakan bagian utuh
dari bangsa Indonesia. Untuk itu, perlu dikembangkan sikap dan perilaku
yang dilandasi oleh sikap demokratis, toleransi, empati, solidaritas, tolong
menolong, dan kekeluargaan. Dengan demikian, kita akan dapat memlihara
dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai
budaya nasional.

Sebagai makhluk Individu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi
untuk


mengembangkan

kehidupannya

secara

mandiri

sesuai

dengan

kemampuan yang dimilikinya. Namun, manusia tidak dapat hidup secara
sendiri-sendiri,

melainkan

memerlukan


bantuan

manusia

lainnya.

Keberadaan manusia hanya bermakna bila mampu hidup secara kolektif
dalam persekutuan dengan individu-individu lain dimasyarakat.
Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku
bangsa lain yang berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai
dari bangsa Indonesia.
b. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
c. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai
manusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu.
d. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai
manusia yang memiliki persamaan kedudikan, harkat, martabat, dan derajat,
serta hak dan kewajiban asasi.

e. Kita perlu menerima dan menghargai oranglain/suku bangsa lain sebagai
pemilihan dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Rsa
f. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai
manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda
dalam ras, suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, profesi, golongan politik dan
sebagainya.

2. Sikap positif dan krisis terhadap keberagaman budaya
Selain dapat menimbulkan dampak negative berupa goncangan
budaya dan ketimpangan buadaya, globalisasi berdampak positif, yaitu
memperkaya khasanah budaya nasional Indonesia. Cukup banyak nilai-nilai

budaya global yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat
Indonesia. Proses alih teknologi dan ilmu pengetahuan dari masyarakat
Negara maju kepada masyarakat Indonesia pada era global dewasa ini tentu
saja menguntungkan bagi kemajuan masyarakat Indonesia. Demikian pula
masuknnya paham-paham baru dibidang politik, ekonomi, dan seni budaya,
sepe rti paham demokrasi, prinsip efesiensi dan produktivitas dalam bidang
industry


atau

ekonomi

dan

system

persenjataan

militer,

semua

itu

bermanfaat dalam emajukan kehidupan masyarakat Indonesia.
Demikian pula dengan sikap dan perilaku disiplin, keterbukaan, tertib
dijalan raya, rapi dalam berbusana, mandiri dalam kehidupan, sikap
menghargai waktu, sikap positif dalam olah raga, dan sejenisnya, semua itu

diadopsi dari nilai-nilai budaya luar, terutama dari masyarakat Eropa,
Amerika Serikat dan Jepang. Sikap dan perilaku hidup tertib dan disiplin tadi
tertentu

sja

sangat

berguna

untuk

membina

moral

dan

mentalitas


masyarakat Indonesia, yang cenderung bersikap santai dan malas. Selain itu,
masuknya benda-benda budaya fisik, seperti barang-barang beteknologi
canggih (televise, antenna parabola, telepon genggam, internet, faksimil,
mobil mewah, dan barang-barang mewah lainnya), semuanya sangat
berguna bagi masyarakat Indonesia unutk ditiru dan dikembangkan dalam
kehidupannya.
Sekalipun banyak manfaat yang diperoleh dari masuknya nilai-nilai
budaya global, tetap kita tetap peru waspada agar eksistensi jati diri bangsa
Indonesia tetap terjaga. Sebagai masyarakat religious, tentu saja kita tidak
menghendaki berkembangnya budaya secular dan materialis. Sebagai
bangsa yang menjungjung tinggi semangat kekeluargaan, gotongroyong dan
ramah tamah tentu saja kita tidak menghendaki berkembangnya buadaya
anarkis dan indiviualis. Oleh karena itu, kita harus tetap memelihara
eksistensi jati diri bangsa Indonesia.
Derasnya pengaruh nilai-nilai budaya global, sejalan dengan proses
modernisasi masyarakat, tentu saja menimbulkan masalah-masalah sosial.

Adapun masalah sosial yang timbul sebagai dampak negative globalisasidan
modernsiasi yaitu sebagai berikut:
a. Semakin meningatnya arus urbanisasi dari desa ke kota, sehingga timbul

kerawanan sosial berupa pengangguran, permukiman kumuh, kriminalitas,
mobilitas gelandangan dan perminta-minta
b. Terjadinya perubahan struktur sosial, dari masyarakat pertanian tradisional
menjadi masyarakat industry modern yang cenderung bersifat feudal,
kapitalis, secular, dan materialistis.
c. Semakin memudahkan masuknya unsur-unsur budaya luar yang negative,
sehingga

mempengaruhi

sikap

dan

perilaku

masyarakat,

seperti


berkembangnya budaya alkoholisme, penyimpangan seksual, sikap hidup
kebarat-baratan, penyalahgunaan narkotika dan sejenisnya.
d. Semakin tajamnya kesenjangan sosial antara golongan orang kaya dengan
orang miskin, sehingga timbul kecemburuan sosial, menajamnya konflik
rasial, memudarnya nilai-nilai budaya asli dan sebagainya.
a. Gagasan yang perlu dikembangkan
Sebagai warga negara yang baik kita wajib menjaga eksistensi jati diri
bangsa. Jati diri bangsa Indonesia yang dikenal religius,ramah tamah,dan
kekeluargaan jangan sampai memudar karena pengaruh-pengaruh global
yang bersifat sekular,anarkis,individualitis,dan materialitis. oleh karena
itu,kita perlu berupaya mengatasi memudarnya jati diri bangsa.
Berikut ini gagasan atau pemikiran untuk mengatasi memudarnya jati
diri bangsa akibat pengaruh globalisasi .
1) Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional perlu meningkatkan
program pendidikan bela negara.Program ini dalam pelaksanaannya dapat
diintegrasikan ke dalam materi pelajaran,seperti kedalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia,Ilmu pengetahuan sosial,Kewarganegaraan, ataupun
Sosiologi .
2)
Pemerintah

melalui
Departemen
Pariwisata
dan
Kebudayaan
memprogramkan upaya-upaya pemeliharaan dan pengembangan seni
budaya daerah,antara lain melalui seminar,lomba karya tulis,pagelaran seni
budaya,ataupun pameran kebudayaan.
3) Masyarakat melalui tokoh-tokohnya perlu brupaya melakukan pembinaan
terhadap seni daerah masing-masing.
4) Dilingkungan sekolah,para guru perlu memprogramkan upaya pembinaan
mentalitas generasi muda/para pelajar tentang pentingnya memelihara
eksistensi jati diri bangsa.
5) Para pemuda hendaknya proaktif dalam memprogamkan upaya pembinaan
terhadap generasi muda tentangpentingnya memelihara jati diri bangsa.

6) Setiap warga negara perlu menyadari akan pentingnya menjaga eksistensi
jati diri bangsanya dengan selalu bersikap selektifdalam menerima pengaruh
nilai-nilai global.
b. Sikap kritis yang perlu di kembangkan
Sikap kritis apa saja yang perlu dikembangkan untuk mengatasi
memudarnya jati diri bangsa? Anda mungkin pernah bahkan sering
mendengar istilah kritis Misalnya kita harus bersikap
kritis dalam
menghadapi kehidupan ini. Kritis berarti sikap yang tidak mudah menerima
begitu saja sesuatu yang dikatakan oleh orang lain. Sikap kritisberarti
perilaku yang selalu didasari oleh akal sehat. Pendapat atau tanggapan yang
muncul dari orang yang kritis disebut kritik. Orang yang pekerjaannya
mengkritik sesuatu hal atau pendapat pihak lain disebut kritikus.
Orang yang kritis tidak akan menerima begitu saja pengaruh perubahan
sosial yang terjadi.Setiap perubahan yang terjadi akan selalu dipikirkannya .
Apakah perubahan itu menguntungkan atau merugikan masyarakat ?Hal ini
bukan berarti orang yang kritis menutup diri terhadap perubahan. Namun ia
berusaha menganalisis perubahan apa saja yang mendatangkan manfaat
bagi diri dan masyarakatnya.Apabila perubahan itu memberikan pengaruh
negatif terhadap diri dan masyarakatnya maka ia segera menolak dengan
tegas.Sebagai contoh,anting merupakan perhiasan yang lazim dipakai oleh
seorang wanita.Namun akibat pengaruh budaya global,Banyak remaja pria
yang memakai anting di telinga dan hidungnya.Remaja yang kritis tentu saja
akan menilai perubahan perilaku tersebut.Apakah memakai anting itu
berpengaruh terhadap penampilannya atau tidak. Setelah mengamati bahwa
memakai anting-anting hanya memberi kesan seram dan premanisme tanpa
ada pengaruh positif,maka ia akan mengutuskan untuk tidak mengikuti
perubahan gaya penampilan tersebut .
Dalam lingkup yang lebih besar sikap kritis dapat ditunjukkan dengan cara
memberi opini atau kritik terhadap kebijakan pemerintah atau tokoh
masyarakat yang berkuasa .Misalnya,pemerintah membuat kebijakan
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 100%.Hal itu berarti
akan berpengaruh terhadap kenaikkan barang kebutuhan pokok shari-hari.
Anggota masyarakat yang kritis tentu saja akan menolak atau meminta
penjelasan terhadap pemerintah,mengapa harga BBM dinaikkan sebesar
itu ?
Kemampuan untuk bersikap kritis akan menghindarkan seseorang atau
kelompok masyarakat dari pengaruh buruk perubahan sosial budaya yang
terjadi .Sikap kritis akan mendorong terbentuknya perilaku yang mandiri dan
intelek pada seseorang. Dengan,demikian ia tidak akan mudah dipengaruhi
oleh orang lain.
1) Sikap kritis dalam mengatasi mundurnya jati diri bangsa dapat dilakukan
sebagai berikut.
1) Menyadari secara kritis bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat
Indonesia yang berBhineka Tunggal Ika.

2) Menyadari secara kritis bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat
beranekaragam dalam suku bangsa dan budaya.
3) Menyadari bahwa kebudayaan itu cenderung berubah dan bertahan sejalan
dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
4) Bersikap kritis,rasional,dan selektif terhadap pengaruh masuknya unsurunsur budaya global.
5) Bersikap kritis,rasional,dan selektif terhadap permasalahan yang timbul
akibat perubahan sosial.
6) Ikut secara aktif dan kreatif dalam mengatasi persoalan sosial yang timbul
akibat pengaruh perubahan sosial.

c. positif yang perlu dikembangkanterbuka
1) Sikap terbuka
Sebagai bangsa yang kritis,kita harus bersikap terbuka,terhadap perubahan
yang terjadi.Sebab,tidak semua pengaruh budaya global bersifat negatif
tetapi banyak pula positifnya .Pengaruh perubahan positif kita dukung ,tetapi
pengaruh negatifnya kita hindari .Oleh karena itu kita jangan bersikap apriori
atau menaruh prasangka buruk terhadap hal-hal yang baru .Sikap terbuka ini
diperlukan karena masuknya pengaruh budaya global sudah tidak dapat
dihindari lagi.
1) Sikap antisipatif
Perilaku kritis lainnya yang perlu kita kembangkan ialah sikap
antisipasif.Artinya, kita harus selalu tanggap dan peka terhadap perubahan
yang terjadi. Kita harus mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi.
Misalnya,pengaruh
besar,cepat,dan

gelombang

terus-menerus

budaya
harus

global

diantisipasi

yang
dampak

demikian
positif

dan

negatifnya. Sifat antisipasi dapat dimulai dengan mengamati dan meneliti
pengaruh perubahan yang terjadi. Hasil pengkajian ini kemudian di jadikan
sebagai acuan atau pedoman dalam menentukan acuan atau pedoman.
2) Sikap selektif
Sikap kritis lainnya yaitukita harus bersikap selektif dalam menerima
pengaruh perubahan sosial. Sikap selektif in maksudnya memilih mana
pengaruh yang baik danmana yang tidak baik. Untuk di tiru.Proses seleksi
artinya memilih pengaruh perubahan manakah yang paling meberikan
manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Pengaruh positif yang memberikan
manfaat diambil,Sedangkan pengaruh negatif yang tidak memberikan
manfaat dibuang jauh-jauh. Sebagai contoh, gaya berbusana yang rapih dan
etos kerja yang tinggi dan trampil yang ditampilkan oleh asyarakat

barat,perlu ditiru. Sebaliknya,kebiasaan mabuk atau minuman keras atau
budaya seks bebasyang berasal daribudaya global jangan ditiru karena
bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia.
3) Sikap adaptif
Sikap kritis lainnya dalam menghadapi perubahan sosial ialah bersikap
adaptif. Sikap adaptif artinya sifat yang berusaha menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi. Proses seleksi memberikan keputusan apakah
seseorang menerima atau menolak suatu pengaruh perubahan sosial.
Apabila seseorang telah memutuskan untuk menerima pengaruh positif
maka ia harus bersikap adaptif terhadap hal-hal baru tersebut, Misalnya
ketika

kita

menerima

masuknya

teknologi

komputer

karena

banyak

manfaatnya maka kita harus berusaha mempelajari dan menguasai teknologi
dan komunikasi tersebut secara baik.
d. sikap negatif yang perlu dihindari
1) sikap tertutup dan curiga
Sikap tertutup dan curiga pada masryarakat tradisional sering kali
menghambat perubahan sosial . pada era global sekarang ini, sikap yang
demikian harus sudah ditinggalkan . sebab sekarang ini proses perubahan
tidak dapat dihindari lagi . apabila kita selalu bersikap tertututp dan
curiga ,maka proses pembaharuan masyarakat tidak akan berjalan dengan
lancar . pada masyarakat tertutup perubahan sosial dianggap sebagai
sesuatu yang merusak integritas kebudayaannya . sebagian masyarakat
masih menganggap bahwa unsur – unsur budaya global selalu negatif .oleh
karena itu masyarakat akan menentang setiap usaha – usaha pembaharuan .
sikap tertutup dan curiga merupakan salah satu ciri masyarakat pedesaan
yang tradisional . apabila pembaharuan dipaksakan , maka akan terjadi
pertentanga sosial .
2) sikap apatis
Perilaku negatif lainnya yang harus didhindari dalam menghadapi
perubahan sosial ialah sikap apatis . sikap apatis artinya sikap yang acuh tak
acuh terhadap persoalan yang terjadi di dalam masyarakat yang kecewa .
sebagai cintoh kelompok masyarakat yang kecewa terhadap pemerintah

yang

berkuasa akan melakukan aksi tertutup mata tertutup terhadap

seluruh kebijakan pemerintah . segala perubahan yang dilakukan pemerintah
tidak akan bermakna apa- apa dimata mereka.oleh karena itu , mereka tidak
menentukan sikap apa –apa (menerima atau menolak ) terhadap pengaruh
perubahan yang terjadi .pada masyarakat seperti itu ,proses perubahan
sosial akan terhambat .
3) sikap tidak selektif
Sikap tidak selektif adalah sikap tidak mampu memilah –milah dampak
pengaruh perubahan sosial . pada orang – orang yang tidak bersikap selektif
pengaruh apapun akan diterimanya tanpa diseleksi terlebih dahulu . sebagai
akibatnya, mereka mudah sekali terbawa arus perubahan yang bersifat
negatif . dalam berteman pun , kita harus selektif agar tidak terpengaruh
oleh pergaulan bebas . para remaja umumnya bersikap tidak selektif dallam
menerima pengaruh budaya global .
4) tidak mempunyai inisiatif
Tidak mempunyai inisiatif berati tidak memiliki ide , gagasan atau
prakarsa untuk berbuat sesuatu . segala sesuatunya ditentukan oleh orang
lain . dalam menghadapi pengaruh perubahan sosial , orang yang tidak
memiliki inisuati akan mudah diombang – ambing oleh pengaruh perubahan .
misalnya perubahan gaya rambut dari waktu ke waktu selalu diikutu
walaupun beldak memiliki ini tentu cocock untuk dirinya . sikap tidak inisiatif
akan merugikan diri sendiri dan masyarakat nya . pada era global sekarang
ini , sangat dibutuhkanorang – orang yang memiliki sikap ,kreatif dan inisiatif
.
B . MENJAGA DAN MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL
Bagaimanakah sikap kita terhadap budaya lokal ? budaya lokal
memiliki peran dan kedudukan oenting karena merupakan unsun- unsur
pembentuk

budaya

nasional

.

karena

itu

kita

melestarikan budaya lokal agat tidak punah .
1. Pentingnua menjaga dan memelihara budaya lokal

perlu

menjaga

dan

Sebelum melakukan tindakan pemeliharaan budaya lokal , yang utama
ialah adanya kemauan untuk memlihara budaya lokal itu sendiri . adanya
kemauan yang keras akan memberi semangat untuk mencari cara .
pemeliharaan budaya lokal dapat dilakukan dengan berbagai cara , seperti
melalui kongres bahasa daerah dan pergelaran seni budaya daerah . dengan
mengambil analoogi pada kongres bahasa bali dan kongres bahasa jawa
bahwa penyelamatan ,pemeliharaan dan penghormatan bahasa – bahas
adaerah , terlebih dahulu pemilik dan penutur asli bahasa daerah itu sendiri
a.
b.
c.
d.

perlu dibuar sadar bahwa bahasa daerah itu berfungsi sebagai :
Lambang kebanggan daerah dan masyarakat penuturnya
Lambang identitas daerah dan masyarakat penuturnya
Alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat
Sarana pendukung budaya daerah dan budaya nasional
Apabila pamilik dan penuturnya asli bahasa daerah menyadari bahwa
begitu besar dan pentingnya fungsi bahasa daerah , perlu diupayakan
peningkatan

mutu

pemakaian

bahasa

daerah

,

mancakup

nupaya

menungkatkan sikap , pengetahuan , dan keterampilan berbahasa daerah
melalui jalur formal pendidikan dan pengajaran dusekolah dan jalur informal
dengan memfungsikan bahasa daerah dalam kehidupan masyarakat seharihari . pembinaan sastra juga perlu di dahului dengan penanaman kesadaran
kepada seluruh seluruh rakyat indonesia dan pemilik sastra daerah bahwa
sastra daerah merupaka bukti suatu historis masyarakat daerah . sastra
daerah sebagai salah satu bagian dari sastra indonesia berkedududkan
sebagai wahana ekspresi budaya indonesia , yang didalamnya terekam
pengalaman etika , estetika , moral , agama , dan sosial masyarakat daerah .
dalam kedudukan sebagai wahana ekspresi budaya , sastra daerah memiliki
fungsi sebagai perekam kebudayaan daerah dan pamaliharaan , pemupuk ,
dan penumbuh solidarits daerah.
Apabila kesadaran terhada pentingnya sastra daerah timbul maka ,
pembinaan yang perlu dilakukan ialah peningkatan mutu apresiasi sastra
daerah . upaya peningkatan ini dapat dilakukan melalui pendidikan ,
pengajaran , pemesyarakatan dan pemberdayaan sastra daerah , yaitu :

a.

mengadakan pendididikan dan pengajaran bahasa dan sastra daerah
tersendiri sebagai mata pelajaran dalam kurikulum bukan merupakan bagian

kecil dari pendidikan dan pengajaran bahasa daerah .
b. mangadakan guru – guru bahasa dan satra daerah yang bermutu
c. atmosfer yang kondusif untuk mendukung penciptaan karya sastra yang
bermutu
d. memanfaatkan tokoh – tokoh sastra daerah yang masih kreatif dan produktif
e. memberikan penghargaan yang wajar kepada sastrwan daerah dan
mengadakan

penerjemahan karya

sastra

daerah yang memiliki

nilai

universal
dengan

demikian

,penegmbangan

bahasa

dan

sastra

daerah

merupaka upaya untuk maningkatkan mutu sastra daerah yang di dalamnya
meliputi di alek dan tradisi lisan agarsastra daerah itu dapat dimanfaatkan
sebagai

media

ekspresi

pencarian

dan

pencerminan

jati

diri

dalam

membangun masyarkat daerah yang merupakan bagian dari masyarakat
indonesia . kegiatan pengembangan meliiputi pengembangan penelitian dan
penulisan .
2. manfaat menjaga dan melestarikan budaya lokal
pemahaman identitas jati diri suatu bangsa dapat dilakukan secara
mendalam berdasarkan perspektif bangsa itu sendiri . demikian pula halnya
dengan pemahaman budaya lokal . pemahaman budaya lokal dapat dicapai
kedalamannya apabila kit mampu melihatnya dari perspektif budaya likal itu
sendiri. Dengan mengingatkan definisi budaya sebagai pola keyakinannya
,sikap , dan perilaku yang dipelajari oleh suatu bangsa kemudian diwariskan
kepada generasi berikutnnya , maka keyakinan ,sikap dan perilaku seuatu
etinis

hendaknya

dinyatakan dalam bahsa

dan

sastra

daerah serta

dipergunakan dalam interaksi antar anggota etnis itu sendiri
banyak ungkapan yang mencerminkan keyakinan, sikap ,san perilaku
suku –sukubudaya kita yang tidak dapat dinyattakan dalam bahasa indonesia
tau bahasa asing . selain itu ,hasil pengalaman hidup dan pemikirann yang
sudah berlangsung ber abad – abad , misalnya dalm hal seni dan budaya.

Sikap Toleransi Dan Empati Terhadap Keberagaman Budaya
Sikap Toleransi Dan Empati Terhadap Keberagaman Budaya
Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan dengan prang atau
kelompok lain. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan
orang lain. Sikap tolerans dan empati ini sangat penting ditumbuhkembangkan dalam
kehidupanmasyarakat Indonesia multicultural. Dengan pengembangan sikap toleransi dan
empati sosial, maka masalah-masalah yang beraitan dengan keberagaman sosial budya akan
dapat dikendalikan, sehingga tidak mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam
diisintegrasi nasional.
Semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sejak zaman Kerajaan Majapahit telah
terpelihara cukup baik. Oleh karena itu, sikap toleransi tidak boleh pudar hanya karena
perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat istiadat atau golongan politik. Sebab bangsa
yang berBhinneka Tunggal Ika, kita tidak layak bersikap sukuisme, realism, chauvisme,
primadialisme, atau anarkisme dalam kehidupan masyarakat. Sebab sikap dan perilaku seperti itu
bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya dan jati diri bangsa Indonesia yang bersifat
kekluargaan, ramah tamah, tolong menolong dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus
menempatkan diri sebagai warga masyarakat yang merupakan bagian utuh dari bangsa
Indonesia. Untuk itu, perlu dikembangkan sikap dan perilaku yang dilandasi oleh sikap
demokratis, toleransi, empati, solidaritas, tolong menolong, dan kekeluargaan. Dengan demikian,
kita akan dapat memlihara dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh nilainilai budaya nasional.
Sebagai makhluk Individu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi untuk mengembangkan
kehidupannya secara mandiri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, manusia
tidak dapat hidup secara sendiri-sendiri, melainkan memerlukan bantuan manusia lainnya.
Keberadaan manusia hanya bermakna bila mampu hidup secara kolektif dalam persekutuan
dengan individu-individu lain dimasyarakat.
Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain yang berbeda
latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa
Indonesia.
b. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk pribadi
dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
c. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang
memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu.
d. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang
memiliki persamaan kedudikan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi.
e.
Kita perlu menerima dan menghargai oranglain/suku bangsa lain sebagai pemilihan dan
penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Rsa

f.
Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang
memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adatistiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya
g.
Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam
pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku
bangsa. Apalagi kalau kita tinggal di kota. Orang-orang dari suku lain
harus kita terima. Mereka adalah saudara kita satu bangsa.
h.
Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku
bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka. Kita bisa belajar tentang adat
istiadat, kesenian, dan bahasa mereka.
Dengan mengenal lebih dalam suku-suku lain, ki-ta akan memahami
adat istiadatnya. Dengan demikian kita tidak akan mudah curiga
Ini adalah cara lain yang bisa kita lakukan juga untuk menunjukan sikap toleransi kita
terhadap keragaman budaya di Indonesia
1. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat
istiadatnya.
2. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.
3. Mau menonton seni pertunjukan tradisional.
4. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional
seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan.
5. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri.

KONSEP, PENDEKATAN, PRINSIP, DAN ASPEK GEOGRAFI
Konsep geografi
1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer.
Konsep lokasi dibagi atas :
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.
2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.

b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu
3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang
digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.
4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman,
lipatan patahan dan lain-lain.
5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang
membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsurunsur yang lebih memberi dampak positif.
7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk
hidup, tidak akan sama pada semua orang.
8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi
antara desa dengan kota.
9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat
dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.
10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain
pada suatu tempat.
Pendekatan geografi
1. Pendekatan KeruanganPendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka
analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam
perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan
proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses.
Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen
tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features),
(2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemenelemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut.
1. What? Struktur ruang apa itu?
2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.

Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan
kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.( makalah kelompok 1 xa )
2. Pendekatan kelingkunganPendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan
berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan ekologi dalam geografi
berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut
membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam pendekatan
atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara
kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan
suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan
dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau
ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga
lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan,
pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan
antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan
kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan
lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta
kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut.
Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan
lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek,
yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam
pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi,
dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan
yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena
alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia
sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik
termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah
formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada
pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk
analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan
sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah
longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi
jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu.
(2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di

lokasi tersebut.
(3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
(cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).
(4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan.
(5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.( makalah kelompok 2 XG)
3. Pendekatan Kewilayahan
dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah
dalam keruangan, interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling
terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya.
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah
perpaduan antara keduanya.
kesimpulannya:
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu
kesatuan yang utuh. pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. jadi
fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai
unit ekosistem dalam ruang. penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan
dapat menghasilkan berbagai alternatif- alternatif pemecahan masalah.
Prinsip geografi
Terdapat empat prinsip geografi yang kita kenal yaitu:1. Prinsip Penyebaran/ spreading
Principle
prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta geografi dalam peta
serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang lain. hal tersebut
disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang satu dengan
wilayah yang lain.
2. prinsip interrelasi/ interrelationship principle
prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non fisik.
prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu wilayah tertentu.
3. prinsip deskripsi/ Descriptive Principle
prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang
gejala dan masalah geografi yang dianalisis. prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi
dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel.
4. prinsip korologi/ Chorological principle
ini disebut juga prinsip keruangan. dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala, fakta, dan masalah
geografi ditinjau dari penyebaran, interrelasi, dan interaksinya dalam ruang.
Aspek geografi
1. Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a. Aspek Topologi

Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka
buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)
2. Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek
ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola
penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa
kajian pada aspek ini antara lain :
a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.
b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik
Misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.

KONSEP, PENDEKATAN, PRINSIP, DAN ASPEK
GEOGRAFI
A.

Ruang lingkup geograf

1. Pengertian geograf
Istilh geograf berasal dari bahasa yunani : geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Secar
harfah geograf beraarti tulisan tentang bumi. Geograf dapat di defnisikan sebgai ilmu yang
mempelajariatau mengkaji segala sesuatu yang ada di permukaan bumi, seperti penduduk, flora, fauna,
iklim, udara, dan segala interaksinya.
2. Ruang lingkup dan ilmu penunjang geograf
a. Ruang lingkup geograf
Secara garis besar, seluruh kajian objek geograf dapat di bedakan atas dua aspek utama, yaitu
aspek fsik dan aspek sosial. Aspek fsik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan sebagainya.
Interaksi eograf dengan ilmi-ilmu lain melahirkan disiplin ilmu baru, contoh disiplin limu baru
hasil interaksi ilmu geograf dengan ilmu-ilmu lain adalah sebagai berikut :
1. Interaksi antara geograf dan biologi melahirkan biogeograf
2. Interaksi antara geograf dan antropologi melahirkan antropogeograf atau etnogeograf
3. Interaksi antara geograf dan matematika melahirkan geograf-matematik.
Berdasarkan teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian
:

1. Lingkungan fsik yaitu segala sesuat di sekitar manusia yang berupa benda tak hidup, contoh, tanah,
udara, air, dan sinar matahari
2. Lingkungan biologis yaitu segala sesuatu di sekitar manusia berupa makhluk hidup, contoh, binatang,
tumbuhan, dan manusi itu sendiri
3. Lingkunagan sosial yaitu segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas
manusia, baik dalam hubungannya dengan alam maupun interaksi antar manusia.
b. Ilmu penunjang geograf
Berikut adalah beberapa disiplin ilmu yang sangat erat kaitannya dengan geograf :
1. Geologi yaitu ilmu yang mempelajari secara keseluruhan : kejadian, struktur, komposisi, sejarah, dan
proses pengembangannya
2. Geofsika yaitu ilmu yang mengkaji sifat-sift bagian dalam bumi dengan metode teknik fsika, seperti
mengukur gempa bumi, graftasi, dan medan magnet bumi
3. Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena atmosfer seperti, udara, cuaca, suhu,
angin.
4. Astronomi yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda langit atau di luar atmosfer bumi, seperti,
matahari, bulan, planet, dll.
5. Biogeograf yaitu studi tentang persebaran makhluk hidup di permukaan bumi.
6. Geomorfologi yaitu studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan proses yang menghasilkan bentukbentuk tersebut
7. Hidrograf yaitu ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survei, serta pemetaan wilayah perairan
seperti laut, danau, dan sungai
8. Oseanograf yaitu ilmu yang mempelajari lautan seperti sifat air laut, pasang – surut, arus, dan
kedalaman
9. Paleontologi yaitu ilmu yang mengkaji tentang fosil-fosil serta bentuki – bentuk kehidupan di masa purba
(prasejarah) yang terdapat di bawah lapisan bumi
10. Antropogeograf yaitu cabang geograf yang mempelajari penyebaran bangsa- bangsa di muka bumi di
lihat dari sudut gegraf, ilmu ini di sebut juga etnograf
11. Geograf – matematik yaitu ilmu geograf yng berkenaan dengan bentuk ukuran, serta gerakan bumi :
lintang bujur, meridian, paralel, dan luas pemulaan bumi (kadang – kadang di sebut juga geograf teknik)
12. Geograf – sejarah yaitu cabang geograf bumi yang mempelajari bumi dari sudut sejarah dan
perkembangannya

B.

Objek studi geograf

1.
a.
b.
c.
d.

Objek studi geograf
Permukaan bumi dan segenap proses yang berlansung di atasnya
Pengorganisasian wilayah dan ruang di muka bumi
Tafsiran bentang alam dan bentang sosial, termaksud budaya perkotaan dan pedesaan
Hubungan manusai dengan lingkungan yang berbed-beda, baik yang merupakan hasil budaya maupun
ekonomi
Interaksi manusia denngan proses – proses di permukaan bumi.
Fungsi pelajaran geograf
Mengembangkan pengetahuan tentang pol – pola keruangan dan proses yang berkaitan
Mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengomunokassikan, dan
menerapkan pengetahuan geograf
Menumbuhkan sikap, kesadaraan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, suber daya serta toleransi
terhadap keragaman sosial budaya masyarakat.

e.
2.
a.
b.
c.

3. Tujuan pembelajaran geograf
Tuan pembelajaran gegraf meliputi 3 aspek : pengetahuan, keterampilan , dan sikap yaitu,
pengetahuan, keterampilan dan sikap :
a. Aspek pengetahuan
i.
Mengembangkan konsep dasar geograf yang berkaitan dengan pola keruangan dan
proses – prosesnya
ii.
Mengembangkan pengetahuan tentang sumbaer daya alam, peluang, dan keterbatasan
pengetahuan
iii.
Mengembangkan konsep geograf yang berhubungan dengan lingkungan sekitar,
wilayah negara, dan dunia.
b. Aspek keterampilan
i.
Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fsik, lingkungan sosial, dan
lingkungaan buatan
ii.
Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan mencatat informasi yang bekaitan
dengan aspek – aspek keruangan
iii.
Mengembangkan keterampilan analisis dan sintesis terhadap kecenderungan, dan hasil
interaksi berbagai gejala geograf
c. Aspek sikap
i.
Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geograf yang terjadi di
lingkungan sekitar
ii.
Mengembangkan sikap melindungi dan bertanggung jawab terhadap lingkunga hidup
iii.
Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan pemanfaatan sumber daya
iv.
Mengembangkan sikap toleranssi terhadap perbedaan sosial dan budaya
v.
Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa

C.

Konsep geograf

1. Penghargaan budaya terhadap bumi
Lingkungan alam sebetulnya bukan suatu kombinasi unsur alam yang menuntut adap tasi masyarakat
secara ketat dari masa ke masa. Kenyataannya, masyarakat dari waktu ke waktu menafsirkan loingkungan
alam dengan sesuai pandangan hidup mereka. Misalnya, pandangan religius sebagian masyarakat suku
jawa terhadap pesisir pulau jawa dan hutan donoloyo di wonogiri, jawa tengah, yang di keramatkan di
masa lalu.
2. Konsep regional atau wilayah
Suatu wilayah di pandang memiliki homogenitas dalam hal bentuk bentang alam dan corak kehidupan
(mata pencarian dan mentallitas penduduk). Misalnya, daerah wonosiri, provinsi daerah istimewa
yogyakarta, merupakan daerah kapur (karst).
3. Interelasi wilayah
Hubungan antar unsur alam menghasilkan suatu proses yang memberi ciri kusus pada wilayah tersebut.
Misalnya, kombinasi yang menguntungkn antara curah hujan, suhu, vegetasi, jenis tanah, dan tofograf di
nusa tenggara timur menjadikan wilayah ini sebagai penghasil sapi.
4. Lokalisasi
Lokalisasi adalah pemusatan kegiatan pada sutu wilayah yang terbatas. Pemusatan ini dapat mnambah
fungsi wilayah. Misalnya, surabaya menjadi kota pelabuhan dan lokasi industri perkapalan.
5. Interaksi keruangan

Kekususan suatau wilayah dapat mendorong suatu kerja sama dan pertukaran jasa dengan wilayah lain.
Perbedaan wilayah mendorong interaksi berupa perpindahan manusia (migrasi), perdagangan, dan
kebudayaan.
6. Skala wilayah
Studi geografs dapat berupa mikro. Artinya studi pada wilayah sempit namun kesimpulannya daat di
generalisibagi wilayah yang lebih luas.
7. Konsep perubahan
Geograf mempelajari perubahan pada suatu wilayah, yang berlaku pada saat ini atau masa mendatang.
Ada perubahan yang berjangka pendek dan ada perubahan yang berjangka panjang. Perubahan iklim
merupakan contoh perubahan yang berjangka panjang, sedangkan perubahan cuaca dan musim
merupakan contoh jangka pendek.

Berdasrkan tujuh konsep tersebut seorang ahli geograf akan bekerj pada permukaan bumi.
Pokok – pokok lain yang perlu di pahami oleh ahli geograf adalah sebagai berikut :
1. Persebaran gejala – gejala yang ada di permukaan bumi
2. Hubungan antar gejala yangt satu dengan gejala yang lain di tempat atau wilayah yang sama
3. Hubungan antar gejala yang satu dengan gejala yang lain di tempat atau wilayah yang berbeda
4. Efek dari satu atau lebih dari gejala yang ada
5. Berfariasinya gejala dari suatu tempat ke tempat yang lain
6. Penyebab suatu gejala yang terjadi pada tempat – tempat tertentu
7. Pembauran gejala keruangan
8. Gerakan – gerakan gejala yang tertimbal balik
9. Penyebab gejala muncul tak teratur
10. Bentuk jarinagn aneka gejala
11. Kepadatan dan pengelompokan gejala
12. Lokasi dan lokalisasi gejala
13. Persebaran penduduk dan kegiatan penduduk di suatu tempat
14. Efek kegiatan di satu tempat ke tempat yang lain