55461145 GBPP Resolusi Konflik Dan Penguatan Hukum Masyarakat

0

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN RESOLUSI KONFLIK
RUANG BELAJAR MASYARAKAT (RUBELMAS)
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP)

Program Pelatihan :
Pelaksana
:
Peserta
:
Waktu
:

Resolusi Konflik (Pelatihan Dasar dan Lanjutan)
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Departemen Dalam Negeri RI
Masyarakat Penerima Program PNPM MP
3195 menit @ 45 menit

Deskripsi Singkat:
Dalam pembelajaran ini dibahas tentang kaidah dan sistem hukum di Indonesia, konsep senketa/konflik, nilai-nilai dasar penyelesaian

masalah, jenis dan sumber konflik, pemetaan konflik, prosedur dalam penyelesaian konflik melalui jalur hukum dan nonhukum,
alternatif dispute resolution (ADR), Keterampilan negosiasi, keterampilan mediasi (Perma No 1/2008), keterampilan konseling,
dokumentasi kasus konflik, penyusunan kontrak/perjanjian di masyarakat, peran paralegal, advokasi dan bantuan hukum bagi
masyarakat Penerima PNPM Mandiri Perdesaan.
Tujuan Kurikuler:
Optimalisasi ruang belajar masyarakat (RUBELMAS) dalam meningkatkan kompetensi masyarakat penerima manfaat program untuk
mendukung pencapaian tujuan, peningkatan kinerja dan penyelesaian masalah dan sengketa/konflik terkait pelaksanaan program
PNPM Mandiri Perdesaan.
Tujuan Instrusional Umum:
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sistem dan prosedur hukum yang berlaku di Indonesia dalam menyelesaikan
masalah dan sengketa terkait pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan.
2. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengidentifikasi masalah, sengketa dan konflik yang dihadapi dalam pelaksaan
program PNPM Mandiri Perdesaan.

1

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam manajemen konflik dan penyelesaian kasus sengketa dan konflik yang
dihadapi melalui mekanisme litigasi dan nonlitigasi.
Struktur Materi Pelatihan:
Pelatihan ini dibagi dalam dua tahap yaitu:

1. Pelatihan Dasar: Meteri pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman, keterampilan dan pengalaman belajar
kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lain dalam mediasi dan resolusi konflik terkait penyelesaian sengketa/konflik
yang dihadapi dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan. Kisi-kisi materi modul pelatihan dasar digambarkan
sebagai berikut;

Tabel 1. Kisi-Kisi Materi Modul Pelatihan Dasar
Modul
(1)
Modul 1

Modul 2

Modul 3
Modul 4
Modul 5
Modul 6
Modul 7

Pokok Bahasan


Durasi

(2)
Memahami Masalah, Sengketa dan Konflik
1.1.1 Pengertian masalah, sengketa, dan konflik.
1.1.2 Membangun Nilai-nilai Dasar
1.1.3 Memahami Jenis dan Dinamika Konflik
Analisis Konflik
2.1.1 Analisis Pemangku Kepentingan yang berkonflik (Who
analysis?)
2.1.2 Analisis sumber konflik (What analysis?)
2.1.3 Analisis Faktor Pendorong dan pemecah konflik (How
analysis?
2.1.4 Analisis konteks konflik (Where analysis?)
Merumuskan strategi penyelesaian sengketa/konflik
Merumuskan strategi penyelesaian sengketa/konflik berbasis
kearifan lokal
Penyelesaian Sengketa melalui mekanisme hukum
Alternative Dispute Resolution (ADR)
Membangun kreativitas dalam mengembangkan pilihan


2

(3)




Kompetensi Dasar
Pengetahuan
Keterampilan
(4)
x
x
x
x
x
x

Tindakan


Tingkat
Kedalaman*)
(5)
1
1
1
1



x

x

2





x
x

x
x

2
2





x
x
x

x
x
x


2
2
2

x
x
x

x

3
3
2





x

x

x

Modul 8
Modul 9
Modul 10
Modul 11

penyelesaian sengketa/konflik.
Keterampilan Negosiasi
Keterampilan Mediasi
Membangun Kesepakatan
Membangun Kerja Advokasi
Jumlah Jam Pelatihan








*) 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi

3

x

x
x
x
x

x
x
x
x

2
2

2
3

2. Pelatihan Lanjutan: Meteri pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman, keterampilan dan pengalaman belajar
kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lain dalam melakukan pendampingan hukum (paralegal) terkait penyelesaian
sengketa/konflik yang dihadapi dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan. Kisi-kisi materi modul pelatihan lanjutan
digambarkan sebagai berikut;
Tabel 2. Kisi-Kisi Materi Modul Pelatihan Lanjutan
Modul

Pokok Bahasan

Durasi

(1)

(2)

(3)


Modul 1

Mengenal Sistem dan Proses Pembentukan Hukum di
Indonesia
1.1.1 Pengertian dan Kaidah Hukum di Indonesia
1.1.2 Sistem dan Proses pembentukan Hukum di
Indonesia
Modul 2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan Hukum
Modul 3 Kesadaran Hukum Masyarakat
Modul 4 Prespektif HAM dalam penyelesaian sengketa
Modul 5 Konsep Paralegal
Modul 6 Kompetensi Dasar Paralegal
Modul 7 Keterampilan Fasilitasi bagi paralegal
7.1 Keterampilan Mendengar Efektif
7.2 Keterampilan konseling
Modul 8 Dokumentasi Kasus
Modul 9 Strategi Penanganan Kasus Perdata
Modul 10 Strategi Penanganan Kasus pidana
Modul 11 Keterampilan membuat dokumen hukum dan perjanjian
Modul 12 Pengembangan bantuan Hukum bagi penerima PNPMMP
Modul 13 Membangun Jaringan Advokasi Hukum
Jumlah Jam Pelatihan
*) 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi









Tingkat
Kedalaman*)

(4)
x

(5)
2

x

2

x

2
x











4

Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan Tindakan

1

x

x

2

x

x

2

x

x

2

x

x

2

x

x

2

x

x

2

x
x
x
x

x
x
x
x
x

3
3
3
3
2

x

x

2

x

Garis-Garis Besar Materi Pelatihan(GBPP)
Berikut ini diuraikan kerangka umum materi pelatihan dalam RUBELMAS yang terdiri dari (a) Pelatihan Dasar dan (b) Pelatihan
Lanjutan. GBPP menyangkut tujuan, substansi materi, metode, waktu dan evaluasi sebagai panduan bagi penyelenggara, pelatih dan
peserta dalam mengelola kegiatan pembelajaran.
A. Pelatihan Dasar
Tabel 3. GBPP Modul Pelatihan Dasar (Resolusi Konflik)
No.
(1)

1.

Tujuan Instruksional Khusus
(2)

Peserta diharapkan memahami
masalah, sengketa, konflik dan nilai
dasar dalam penyelesaian masalah

Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan

Uraian

Metode

Waktu

Evaluasi

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Pengertian masalah, konflik dan
sengketa dalam program
pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat. Perbedaan masalah,
sengketa dan konflik.
Mengggali secara mendalam nilainilai yang selama ini menjadi
panduan dalam upaya
penyelesaian masalah. Misalnya;
a. Perlindungan dan HAM
b. Kedaulatan Rakyat
c. Keragaman
d. Anti kekerasan
e. Lingkungan
f. Kesataraan gender
Jenis konflik yang terjadi dalam
masyarakat;
a. Konflik personal
b. Konflik relasional
c. Konflik struktural, dan
d. Konflik kultural.

Curah pendapat
Diskusi
Tukar pengalaman

90 menit

Tes tulis
Tes Lisan

Curah pendapat
Kartu nilai,
Diskusi kelompok

45 menit

Tes tulis
Tes Lisan

Jendela Konflik
Berbagi
pengalaman,
Diskusi kelompok

45 menit

Tes tulis
Tes Lisan

1.1. Memahami Masalah,
Sengketa dan Konflik
1.1.4 Pengertian masalah,
sengketa, dan konflik.

1.1.5 Membangun Nilai-nilai
Dasar

1.1.6 Memahami Jenis dan
Dinamika Konflik

5

Dinamika konflik;
a. Tanpa konflik
b. Konflik laten
c. Konflik permukaan
d. Konflik terbuka
2.

Peserta diharapkan mampu
mengidentifikasi sengketa dan konflik
dalam pelaksanan program PNPM
Mandiri Perdesaan

Analisis Konflik
2.1 Analisis Pemangku
Kepentingan yang berkonflik
(Who analysis?)

Mengidentifikasi siapa pelaku atau
pemangku kepentingan yang
terlibat dalam konflik yaitu;
 Pelaku utama
 Pelaku pendukung dan
 Pelaku lain yang berpengaruh
 Pelaku netral
Mengidentifikasi mengapa
terjadinyanya konflik dengan
menemukan apa saja yang menjadi
penyebab konflik dengan menggali
hal-hal berikut;
 Inti masalah yang
diperselisihkan.
 Penyebab masalah itu muncul.
 Akibat yang ditimbulkan dari
masalah.
Mengidentifikasi Faktor-faktor
pendorong konflik dan perekat
hubungan dengan menggali halhal berikut;
(a) Faktor Pendorong
Perdamaian;
 Proses Perdamaian
 Pemberdayaan
Masyarakat.
 Hubungan dagang
 Kelompok perdamaian
(b) Faktor Pemicu Konflik;
 Kekerasan sebelumnya

2.2 Analisis sumber konflik
(What analysis?)

2.3 Analisis Faktor Pendorong
dan pemecah konflik (How
analysis?)

6

Sosiometrik
Curah pengalaman
Simulasi
presentasi

90 menit

Observasi

Pohon Masalah
Problem Tree
Simulasi, dan
diskusi kelompok.

90 menit

Observasi

Analisis Tulang
Ikan Fishborn
Simulasi, dan
diskusi kelompok.

90 menit

Observasi

 Kemiskinan
 Perbedaan Politik
 Eksploitasi sumber daya.
Mengkaji hubungan antara
perilaku, tata ruang dan konteks
dimana konflik itu terjadi dengan
menggali hal-hal berikut;
(a) Pemetaan wilayah (Geografic
mapping)
(b) Pemetaaan ruang sosial.
(c) Pemetaan sumber daya.
Berdasarkan hasil analisis konflik
(analisis siapa, analisis, apa, analisis
bagaimana dan analisis dimana)
kemudian disusun beberapa
alternatif penyelesaian dengan
menggunakan kerangka kerja
pembangunan peka konflik. Asepk
perumusan strategi alternatif
dengan melihat faktor-faktor
pendorong perdamaian dan
pemecah konflik yang terjadi
dalam berbagai tingkatan dalam
pelaksanaan program PNPM-MP.
Menggali kasus atau pengalaman
peserta dalam menyelesaikan
masalah, sengketa/konflik dalam
pelaksanaan program.
Menggali kasus atau pengalaman
peserta dalam menyelesaikan
masalah, sengketa/konflik
berdasarkan nilai-nilai, budaya dan
kearifan lokal yang berlaku di
Indonesia. Mekanisme
penyelesaian konflik lokal dengan
memperkuat institusi sosial dan

2.4 Analisis konteks konflik
(Where analysis?)

3.

Peserta mampu merumuskan strategi
penyelesaian sengketa/konflik dalam
pelaksanaan program PNPM-MP

Merumuskan strategi
penyelesaian sengketa/konflik

4.

Peserta diharapkan mampu
mengembangkan pilihan dalam
penyelesaian sengketa/konflik berbasis
kearifan lokal.

Merumuskan strategi
penyelesaian sengketa/konflik
berbasis kearifan lokal

7

Pemetaan tata
ruang sosial,
ekonomi dan
lingkungan
Simulasi, dan
diskusi kelompok.

90 menit

Observasi

Matrik Divider &
Connector
Piramida Konflik
Simulasi
Presentasi

90 menit

Observasi

Local Wisdom
Approach
Role Play
Dokumentasi
Apresiasi Budaya

90 menit

Observasi

5.

Peserta mampu memahami pola
penyelesaian sengketa/konflik melalui
mekanisme hukum

Penyelesaian Sengketa melalui
mekanisme hukum

6.

Peserta diharapkan memahami konsep
Alternative Dispute Resolution (ADR)
sebagai pendekatan penyelesaian
sengketa/konflik melalui Non Litigasi.

Alternative Dispute Resolution
(ADR)

7.

Peserta diharapkan mampu

Membangun kreativitas dalam

pranata masyarakat dengan
mengedepankan nilai, norma,
kebiasaan, sistem religi, potensi,
kepemimpinan, sistem sosial dan
budaya.
Mekanisme penyelesaian
sengketa/konflik melalui jalur
huum di Indonesia mencakup.
(a) Jenis Kasus Hukum;
 Kasus Perdata
 Kasus Pidana.
 Kasus Tata Usaha Negara
(b) Pembagian Hukum Acara;
 Hukum Acara Perdata.
 Hukum Acara Pidana.
 Hukum Acara Peradilan
Tata Usaha Negara.
(c) Mekanisme Penyelesaian
Perdata melalui;
 Gugatan kelompok (class
action)
 Hak Gugat Organisasi
(Legal Standing)
 Gugatan warga Negara
(Citizen Law Suit)
ADR merupakan salah satu
pendekatan dalam menyelesaikan
berbagai kasus sengketa atau
konflik tanpa melalui jalur hukum
dengan mengembangkan berbagai
pendekatan yang mungkin
dilakukan oleh masyarakat,
mencakup. Landasan hukum ADR
didasarkan pada Perma No. 1 tahun
2008 tentang mediasi.
Kreativitas merupakan sebuah proses

8

Presentasi
Studi kasus dan
Dokumentasi

90 menit

Tes tulis
Tes lisan

PresentasiPemaparan,
Tanya Jawab dan
Curah Pendapat

90 menit

Tes tulis
Tes lisan

Lateral Thinking

90 menit

Observasi

8.

menemukan pilihan penyelesaian
sengketa/konflik secara kreatif.

mengembangkan pilihan
penyelesaian sengketa/konflik.

mental dalam mengembangkan
orisinalitas dalam berpikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkaya,
memperinci), suatu gagasan atau ide
baru. Proses kreatif (divergen)
mencakup:
(a) Tahap Persiapan; adalah tahap
pengumpulan informasi atau
data sebagai bahan untuk
memecahkan masalah. Dalam
tahap ini terjadi percobaanpercobaan atas dasar berbagai
pemikiran kemungkinan
pemecahan masalah yang
dialami.
(b) Inkubasi; adalah tahap
dieraminya proses pemecahan
masalah dalam alam prasadar.
Tahap ini berlangsung dalan
waktu yang tidak menentu, bisa
lama.
(c) Tahap Iluminasi; adalah tahap
munculnya inspirasi atau
gagasan-gagasan untuk
memecahkan masalah. Dalam
tahap ini muncul bentuk-bentuk
cetusan spontan, seperti
dilukiskan oleh Kohler dengan
kata-kata now, I see itu yang
kurang lebihnya berarti oh ya .
(d) Tahap Verifikasi; adalah tahap
munculnya aktivitas evaluasi
tarhadap gagasan secara kritis,
yang sudah mulai dicocokkan
dengan keadaan nyata atau
kondisi realita.

Simulasi
Presentasi

Peserta mampu menyelesaikan
sengketa/konflik melalui negosiasi

Keterampilan Negosiasi

Negosiasi merupakan salah satu
cara dalam menyelesaikan
sengketa yang memandang

Role play
(sosiodrama)
Studi kasus

9

180

Observasi
Refleksi

9.

Peserta mampu menyelesaikan
sengketa/konflik melalui mediasi

Keterampilan mediasi

10.

Peserta mampu membangun
kesepakatan antarpemangku
kepentingan yang terlibat dalam konflik

Membangun Kesepakatan

kedudukan kedua pihak sejajar
dalam pengambilan keputusan.
Prinsip-prinsip negosiasi dan peran
negosiator.
Perbedaan negosiasi dengan
pendekatan lain.
Proses negosisasi mencakup;
(a) persiapan
(b) membuka negosiasi
(c) Negosiasi, dan
(d) Penutupan-Kesepakatan
Mediasi merupakan salah satu cara
dalam penyelesaian sengketa
dengan menggunakan pihak ketiga
sebagai mediator.
Prinsip-prinsip mediasi dan peran
mediator.
Perbedaan mediasi dengan
pendekatan lain.
Proses mediasi mencakup;
(a) Persiapan
(b) Pendahuluan
(c) Pemaparan Kisah
(d) Pemecahan Masalah
(e) Kesepakatan
(f) Menuju Rekonsiliasi
Pengertian dan prinsip-prinsip
dalam membangun kesepakatan
dalam kerangka penyelesaian
masalah/sengketa/konflik secara
lestari.
Memahami motivasi, tujuan dan
kepentingan parapihak yang
bersengketa.
Proses membangun kesepakatan
antarpihak yang bersengketa;

10

Apresiasi

Role play
(sosiodrama)
Studi kasus
Apresiasi

180 menit

Observasi
Refleksi

Problem solving
induktif dan
deduktif
Studi Kasus
Diskusi kelompok

135 menit

Observasi

11.

Peserta mampu memahami Advokasi
sebagai sarana untuk mempengaruhi
kebijakan publik

Membangun Kerja Advokasi

(a) Mengembangkan Analisis
bersama.
(b) Pengambilan keputusan dan
Perumusan Kesepakatan.
(c) Komitmen dan aksis bersama
Pengertian, fungsi dan tujuan
advokasi dalam mempengaruhi
kebijakan publik dalam rangka
mendorong partisipasi masyarakat
membela kepentingannya.
Beberapa alasan masyarakat
melakukan advokasi. Terdapat dua
pendekatan dalam melakukan
advokasi;
(a) Advokasi kebijakan (nonlitigasi)
(b) Advokasi hukum (litigasi)
Proses advokasi;
(a) Mengidentifikasi isu yang akan
diadvokasi
(b) Investigasi
(c) Menentukan sasaran dan
menentukan
(d) Merumuskan strategi
(e) Membangun aliansi
(f) Mendidik konstituen.
(g) Melakukan loby

11

Presentasi
Curah gagasan
kerangka kerja
advokasi
Studi Kasus
Diskusi kelompok

90 menit

Tindakan

B. Pelatihan Lanjutan
Tabel 4. GBPP Modul Pelatihan Lanjutan (Paralegal)

No.
(1)

1.

Tujuan Instruksional Khusus
(2)

Peserta diharapkan memahami Sistem
dan kaidah Hukum yang berlaku di
Indonesia.

Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan

Uraian

Metode

Waktu

Evaluasi

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Mengenal Sistem dan Proses
Pembentukan Hukum di
Indonesia
1.1 Pengertian dan Kaidah
Hukum di Indonesia

1.2 Sistem dan Proses
pembentukan Hukum di
Indonesia

Pengertian dan landasan filosofis
tentang hukum yang berlaku di
Indonesia. Beberapa norma hukum
dan norma lain yang berlaku dalam
masyarakat. Konstruksi hukum,
moralitas dan keadilan hukum bagi
masyarakat dengan memberikan
beberapa contoh praktis di
lapangan
Penjelasan tentang sistem hukum
di Indonesia mencakup konsep,
fungsi dan kedudukan dalam
sistem peraturan dan perundangundangan. Pembagian hukum di
Indonesia meliputi;
a. Hukum Publik; hukum
tatausah/administasi Negara
(HAN), hukum tatanegara
(HTN), hukum
agrarian/pertanahan dan
hukum pidana
b. Hukum Privat (sipil); hukum
perdata.
Hirarki hukum menyangkut tata
urutasn peraturan perundang-

12

PresentasiPemaparan,
Tanya Jawab dan
Curah Pendapat

45 menit

Tes tulis
Tes lisan

PresentasiPemaparan,
Tanya Jawab dan
Curah Pendapat

45 menit

Tes tulis
Tes lisan

2.

Peserta diharapkan mampu
berpartisipasi dalam proses
pembentukan hukum

Partisipasi Masyarakat dalam
Pembentukan Hukum

3.

Peserta memiliki kesadaran hukum
dalam menyelesaikan berbagai
sengketa/konflik.

Kesadaran Hukum Masyarakat

4.

Peserta diharapkan memiliki kesadaran
tentang prespektif HAM dalam
penyelesaian sengketa/konflik

Prespektif HAM dalam
penyelesaian sengketa

undangan berdasarkan UU No.
10/2004 tentang Hirarki Hukum di
Indonesia.
Peran masyarakat dalam proses
pembentukan hukum khususnya
menyangkut peraturan di daerah
yang berpengaruh terhadap
kebijakan pembangunan.
Mekanisme penyusunan peraturan
daerah (Perda) sebagai tahapan
yang harus dilalui untuk
melibatkan masyarakat dalam
proses pembentukan peraturan
perundang-undangan di daerah.
Pelibatan berbagai kelompok
masyarakat, para pihak yang
berkonflik dan perempuan.
Pengertian kesadaran hukum
dalam kerangka penyelesaian
sengketa/konflik dalam
masyarakat.
Memahami tingkat kesadaran
masyarakat melalui beberapa
indikator; tingkat kriminalitas,
pelanggaran, KDRT, indeks
korupsi, dan Pelayanan Hukum.
Peran penegakan hukum dalam
mendorong keadilan masyarakat.
Hak Azasi Manusia (HAM)
merupakan hak yang dimiliki oleh
setiap manusia yang harus
dilindungi. Latar belakang lahirnya
Deklarasi Universal HAM (1947)
sebagai standar umum semua
Negara untuk menjung martabat
manusia. Instrumen yang

13

Participation
Action Research
(PAR)
Konsultasi
Curah pendapat
Diskusi kelompok.

90 menit

Tindakan
Obeservasi

Curah pendapat
Diskusi kelompok
Studi kasus.

90 menit

Selfassessment

Pemaparan
konsep HAM
Curah pendapat
Studi kasus
Analisis HAM

90 menit

Tes Tulis
Tes Lisan

5.

Peserta diharapkan memahami konsep,
fungsi dan kedudukan paralegal dalam
pelaksanaan program PNPM-MP

Konsep Paralegal

6.

Peserta diharapkan memiliki
keterampilan dasar sebagai paralegal

Kompetensi Dasar Paralegal

7.

Peserta diharapkan memiliki

Keterampilan Fasilitasi bagi

digunakan dalam HAM seperti;
Konvensi HAM, DUHAM, CEDAW,
Deklarasi Anti Kekerasan dan UU
PKDRT. Konsep pemenuhan dan
pelanggaran HAM menyangkut
prosedur dan mekanisme
penyelesaiannya.
Paralegal merupakan istilah yang
digunakan untuk menjelaskan
peran dan fungsi pendamping
masyarakat dalam membangun
kesadaran hukum masyarakat;
Fungsi Paralegal;
(a) Agen penguatan hukum
(b) Mediator antara korban
dengan pihak lainnya
(c) Pendamping hukum
masyarakat
(d) Psikososial terhadap korban.
(e) Akses perlindungan korban
(f) Membantu pengacara dalam
pendampingan kasus hukum
Peran Paralegal dalam mendukung
pelaksanaan PNPM-MP
Secara umum kompetensi yang
harus dimiliki diantaranya;
(a) Negosiasi, mediasi, konsiliasi
dan lobby.
(b) Komunikasi (mendengar
efektif, bertanya dan
reframing).
(c) Pendidikan hukum
(d) Dokumentasi dan investigasi.
(e) Administrasi dan informasi
hukum.

14

Pemaparan
konsep paralegal
Curah pendapat
Diskusi kelompok
Nara sumber

90 menit

Tes Tulis
Tes Lisan

Jendela Paralegal
Studi kasus
Kartu Kompetensi
Paralegal
Role play/simulasi
Game

90 menit

SelfAssessment

keterampilan dasar fasilitasi
penanganan sengketa/konflik dalam
pelaksanaan program PNPM-MP

Paralegal
7.1 Keterampilan Mendengar
Efektif

7.2 Keterampilan konseling

Mengenali gaya komunikasi
peserta dengan memahami
karakter dan kebiasaan dalam
bertanya dan mendengar.
Teknik mendengar efektif;
(a) Paraphrasing.
(b) Menarik Keluar (Drawing
people out).
(c) Memantulkan (Mirroring)
(d) Pengumpulan gagasan
(e) Mengurutkan (Stacking)
(f) Mengembalikan jalur
(Tracking)
(g) Menguatkan (Encouraging)
(h) Menyeimbangkan (Balancing)
(i) Membuka ruang (Making
space)
Konseling adalah suatu
keterampilan dasar yang harus
dimiliki seorang pendamping
paralegal. Prinsip-prinsip konseling
korban (non diskriminatif,
penerimaan, kesetaraan,
kerahasiaaan, tidak menghakimi,
keunikan, dll)
Tahapan konseling meliputi;
(a) Tahap permulaan/pembinaan
raport
(b) Tahap eksplorasi masalah.
(c) Tahap eksplorasi penyelesaian
masalah.
(d) Tahap pemberian rujukan.
(e) Tahap
akhir/kontrak/penyimpulan

15

Game
Simulasi
Curah pendapat

135 menit

Observasi
Lembar
Praktek

Studi kasus
Simulasi
Curah pendapat

135 menit

Observasi
Lembar
Praktek

8.

Peserta diharapkan mampu
mendokumentasikan berbagai kasus
sengketa/konflik dan pengaduan
(complaint) dalam pelaksanaan PNPMMP

Dokumentasi Kasus

9.

Peserta diharapkan mampu
mendampingi penyelesaian kasus
perdata dalam pelaksanaan program
PNPM-MP

Strategi Penanganan Kasus
Perdata

(f) Tahap pencatatan
Pengertian pendokumentasian
kasus terkait pelaksanaan PNPMMP. Manfaat dokumentasi kasus
dalam penyelesaian sengketa baik
yang bersifat perdata maupun
pidana. Penetapan kualifikasi
kasus dan tingkat urgensi
penyelesaian.
Jenis pendokumentasian kasus;
(a) Observasi (participant
observation).
(b) Urutan kronologis kejadian,
yang mencoba mengumpul=kan informasi tentang kejadian
suatu sengeketa.
(c) Studi kemasyarakatan,
(community study).
(d) Mikroethnografi.
Prosedur pendokumentasian kasus
meliputi;
(a) Tahap menerima, mencari dan
mempelajari informasi awal.
(b) Tahap persiapan.
(c) Tahap Observasi dan
Investigasi.
(d) Tahap pengumpulan dan
klasifikasi.
(e) Analisis hasil dan Pelaporan.
Pola penyelesaian kasus perdata
meliputi;
(a) Perbuatan melawan hukum.
(b) Pelanggaran kontrak.
(c) Persoalan ganti rugi.
Bedah kasus praktek acara hukum
perdata.

16

Studi kasus
Pemaparan kasus
Dokumentasi
Asistensi

180 menit

Observasi
Lembar
Kerja

Microteaching;
Praktek Hukum
Acara Perdata.
Studi kasus
perdata
Simulasi
Konsultasi

135 menit

Observasi
Tindakan

10.

Peserta diharapkan mampu
mendampingi penyelesaian kasus
pidana dalam pelaksanaan program
PNPM-MP

Strategi Penanganan Kasus
pidana

11.

Peserta diharapkan terampil dalam
membuat dokumen hukum dan
perjanjian berkaitan dengan
pelaksanaan PNPM-MP

Keterampilan membuat
dokumen hukum dan perjanjian

(a) Teknik pembuatan surat kuasa
(b) Teknik penyusunan gugatan
dan jawaban.
(c) Proses penanganan kasus
perdata melalui proses
mediasi (mengajukan gugatan,
jawaban atas gugatan, replik,
duplik, pembuktian,
kesimpuilan dan putusan).
Upaya hukum:
(a) Pengadilan Tingkat I: PN/PA
(b) Pengadilan Tingkat II/Banding:
PTN/PTA.
(c) Pengadilan Tingkat Kasasi: MA
Hukum acara pidana mengatur
cara bagaimana menjaga
kelangsungan pelaksanaan hukum
materil berkaitan dengan
kepentingan umum (pencurian,
korupsi, penghinaan, pelecehan
dsb);
(a) Proses penegakan hukum
(pelaporan, pemanggilan,
pemeriksaan, penangkapan,
penahanan, penggeledahan,
penyitaan, pemberkasan)
(b) Proses Pengadilan (pra
pemeriksaan dan
pemeriksanaan di pengadilan)
(c) Eksekusi putusan pengadilan.
Pengertian dokumen perjanjian
kontrak. Struktur dan anatomi
kontrak serta tahapan penyusunan
k ontrak. Asas kontrak/perjanjian
Syaratnya kontrak/perjanjian
Berakhirnya kontrak/perjanjian.

17

Microteaching;
Praktek Hukum
Acara Pidana.
Studi kasus pidana
Simulasi
Konsultasi

135 menit

Observasi
Tindakan

Presentasi
Praktek Kerja
Asistensi

180 menit

Observasi
Lembar
Kerja

12.

Peserta diharapkan dapat
menemukenali sumberdaya hukum
yang tersedia dalam penyelesaian
sengketa terkait pelaksanaan program
PNPM-MP

Pengembangan bantuan Hukum
bagi penerima PNPM-MP

Kontrak menurut namanya
dibedakan menjadi dua, yaitu
kontrak bernama atau kontrak
nominat, dan kontrak tidak
bernama atau kontrak innominat.
kontrak bernama adalah kontrak
jual beli, tukar menukar, sewamenyewa, hibah, penitipan
barang, pinjam pakai, pinjam
meminjam, pemberian kuasa,
penanggungan utang,
perdamaian, dll. Kontrak tidak
bernama adalah kontrak yang
timbul, tumbuh, dan berkembang
dalam masyarakat. Jenis kontrak
ini belum tercantum dalam kitab
undang-undang hukum perdata,
misalnya leasing, sewa-beli,
keagenan, franchise, kontrak
rahim, joint venture, kontrak
karya, production sharing. Kontrak
menurut bentuknya dibedakan
menjadi kontrak lisan dan kontrak
tertulis. Kontrak lisan adalah
kontrak yang dibuat secara lisan
tanpa dituangkan kedalam tulisan.
Kontrak tertulis adalah kontrak
yang ituangkan dalam tulisan.
Mengidentifikasi kasus yang sering
muncul dan mendapatkan prioritas
dalam program PNPM-MP
Mengidentifikasi mekanisme
penyelesaian kasus.
Mengidentifikasi sumber daya
untuk mengembangkan
mekanisme bantuan hukum bagi

18

Pemaparan
Curah pendapat
Studi Kasus
Diskusi Kelompok

90 menit

Tes Lisan
Tes Tulis

13,

Peserta diharapkan memahmi
pentingan membangun jaringan
advokasi hukum dalam pelaksanaan
program PNPM-MP

Membangun Jaringan Advokasi
Hukum

masyarakat.
Mengintegrasikan bantuan hukum
masyarakat dalam program PNPMMP
Pengertian jaringan advokasi
hukum dan manfaatnya dalam
mendorong perlindungan hak
penerima manfaat program PNPMMP. Prinsip-prinsip dalam
membangun jaringan advokasi
hukum. Mengidentikasi para
pemangku kepentingan yang
terlibat dalam mendorong
pembelaan dan perlindungan hak
hukum bagi masyarakat.
Strategi dalam membangun
jaringan advokasi hukum

wb328905
C:\Users\wb328905\Documents\Panduan Perencanaan dan Penganggaran Peka Konflik\GBPP Rubelmas.docx
08/10/2010 13:52:00

19

Pemaparan
Curah pendapat
Studi Kasus
Diskusi Kelompok

90 menit

Tes Lisan
Tes Tulis