Chapter I Evaluasi Rancangan Bendung Daerah Irigasi Belutu Kabupaten Serdang Berdagai

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Bendung adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai untuk
meninggikan taraf muka air sungai dan membendung aliran sungai sehingga aliran
sungai bisa bisa disadap dan dialirkan secara gravitasi ke daerah yang
membutuhkan. Tipe bendung dapat dibedakan yaitu bendung tetap yang terbuat
dari pasangan batu, beton, sedangkan bendung gerak yaitu bendung yang terbuat
dari pitu sorong atau pintu radial.
Bendung gerak terdiri dari tubuh bendung dan mercu bendung. Tubuh
bendung merupakan ambang tetap yang berfungsi untuk meninggikan taraf muka
air sungai. Mercu bendung berfungsi untuk mengatur tinggi minimum,
melewatkan debit banjir, dan untuk membatasi tinggi genangan yang akan terjadi
di udik bendung.
Dalam masa pembangunan Indonesia sejak tahun 1970-an hingga kini,
khususnya dalam penyediaan prasarana bangunan air untuk irigasi, telah ribuan
bangunan bendung dibangun. Salah satu jenis bendung yang dibangun ialah
bendung tetap dari bahan pasangan batu. Bendung itu dirancang dan dibangun
oleh tenaga teknik Indonesia, juga oleh tenaga teknik asing yang datang ke
Indonesia dengan membawa konsep baru. Rancangan itu itu baik oleh tenaga
teknik Indonesia maupun oleh tenaga teknik asing memberikan suatu

perkembangan tipe, bentuk,dan tata letak bendung. Ribuan bendung yang telah
dibangun dapat beroperasi dan berfungsi dengan baik, namun sebagian diantara
ribuan bendung baru itu mengalami masalah yang disebabkan oleh berbagai hal,

19

diantaranya masalah gangguan penyadapan aliran, gangguan angkutan sedimen,
masalah penggerusan setempat, sampai hancurnya bangunan. Untuk penyebutan
suatu bendung, biasanya diberi nama sungai atau sama dengan nama kampung
atau desa disekitar bendung itu.
Bagian – bagian bangunan utama dari bendung antara lain :













bangunan pengelak
bangunan pengambilan
bangunan pembilas (penguras)
kantong lumpur
pekerjaan sungai
bangunan-bangunan pelengkap
Bendung DI Belutu terletak di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi

Sumatera Utara dengan total luas areal 5032 ha, kondisi jaringan dan bangunan
irigasinya masih semi teknis sehingga sistem pengelolaannya tidak terkontrol dan
menambah rumit masalah pembagian air di DI Belutu.
Manfaat dari pembangunan bendung ini jaringan irigasi Belutu akan
mampu mendukung peningkatan produksi padi dan peningkatan efisiensi, dimana
suplai air ke daerah irigasi menjadi kontinyu ke seluruh daerah irigasi; debit air
irigasi dapat diatur dan terjamin, tidak tergantung lagi pada level muka air sungai
dan O&P jaringan yang lebih efisien karena sedimen yang masuk ke saluran
irigasi dapat lebih terkontrol.

1.2. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang ada pada pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sei Belutu
adalah :

20

1. Debit banjir perlu ditinjau karena bendung merupakan bendung sungai
besar dan apabila mengalami kerusakan akibat debit yang tidak sesuai
dapat berakibat fatal.
2. Elevasi mercu bendung perlu ditinjau sesuai elevasi sawah yang akan
dialiri dan kebutuhan irigasi.
3. Debit Bendung Belutu perlu ditinjau agar dapat memenuhi kebutuhan air
irigasi lahan seluas 5032 Ha.
4. Stabilitas bendung perlu ditinjau agar tidak terjadi kerusakan secara
struktur.
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah untuk dapat
mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan suatu
bangunan bendung dan untuk memilih serta menetapkan lokasi yang tepat dan
benar sesuai dengan kriteria perencanaan untuk pemilihan lokasi bangunan

tersebut.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1. Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan akan
bendung dan komponen – komponennya bagi mahasiswa Teknik Sipil USU
dan pembaca dalam mengatasi krisis air di daerah irigasi.
2. Hasil penelitian dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
sebagai bahan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja dari Bendung
Belutu.

21

1.5. PEMBATASAN MASALAH
Agar pembahasan tidak terlalu luas sehingga dapat mengaburkan masalah
yang sebenarnya maka perlu dibuat batasan masalah. Adapun permasalahan perlu
dibatasi dengan:
1. Tidak menghitung ulang bangunan-bangunan kelengkapan bendung.
2. Tidak melakukan pengukuran ulang kekuatan tanah
3. Penelitian tidak melakukan pengujian kekuatan beton
1.6. METODE PENELITIAN
Penelitian ini secara umum menggunakan metode komparatif deskriptif,

dimana dibandingkan rancangan dari hasil perhitungan dengan rancangan yang
disahkan dari Kementrian Pekerjaan Umum. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode analisa hidrologi disesuaikan dengan Kriteria
Perencanaan 02 dan 06. Adapun data-data yang mendukung terhadap metode ini
diambil dari data-data primer dan sekunder yang didapat dari Balai Wilayah
Sungai Satuan Kerja Sumatera II Kementrian Pekerjaan Umum. Adapun metode
penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir ini dapat dijabarkan
sebagai berikut:
 Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian meliputi :
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mendukung jalannya penelitian mulai
dari awal hingga penyusunan laporan, selain itu juga mendapatkan
dasar teori yang kuat berkaitan dengan penelitian ini sehingga dapat
menjadi acuan dalam melaksanakan analisis dan pembahasan.

22

Studi literatur meliputi untuk mengumpulkan data-data dan informasi
dari buku, serta jurnal-jurnal yang mempunyai relevansi dengan

bahasan dalam tugas akhir ini, serta masukan-masukan dari dosen
pembimbing.
2. Studi Lapangan
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan dan
pengukuran dilokasi penelitian guna mengetahui kondisi lapangan.
Disini penelitian dilaksanakan langsung di lapangan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung penelitian dan
memberikan gambaran umum tentang hal-hal yang mencakup
penelitian. Pengumpulan data sekunder didapatkan melalui instansiinstansi yang terkait dalam permasalahan ini, seperti jurnal, buku
literatur, internet dan data-data pada lokasi penelitian. Adapun data
sekunder yang digunakan adalah data Detail Engineering Design
(DED) dari Balai Wilayah Sungai Kementrian Pekerjaan Umum.
 Pengolahan Data
Pada pengolahan data pada penelitian ini berisikan spesifikasi data
yang akan digunakan untuk penelitian yaitu mencakup data literatur,
data lapangan dari bendung itu sendiri
 Penyajian Data
Dari analisis data didapat perencanaan dan perhitungan Daerah

Irigasi Bendung Belutu.

23

1.7. KERANGKA PENELITIAN
Kerangka penelitian merupakan gambaran umum mengenai tahapantahapan yang perlu dilakukan dalam penelitian. Lebih jelas mengenai penelitian
tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Diagram Alir Penelitian
Pengumpulan
Data

Data
Literatur

Data Primer

Data
Sekunder

Analisis Data Untuk

Perhitungan Hidraulis

Pengolahan
Data

Penyajian
Data

EVALUASI RANCANGAN BENDUNG DAERAH
IRIGASI BELUTU SERDANG BERDAGAI

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun Sistematika Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tinjauan umum, latar belakang penyusunan laporan,maksud
dan tujuan, pembatasan masalah, metodologi penelitian,lokasi survey, ruang
lingkup kegiatan, serta sistematika penulisan.

24


BAB II : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan langkah-langkah dalam dilakukannya penelitian secara
sistematis, mencakup metode-metode yang digunakan.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijabarkan uraian teoritis tentang Bendung, yang meliputi
penjelasan bagian-bagian Bendung, serta standar yang digunakan dalam
membangun bendung.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang pengolahan dan perhitungan terhadap data-data yang
dikumpulkan, dan kemudian dilakukan analisis secara komprehensif
terhadap hasil-hasil yang diperoleh.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran yang
diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya, dan saran-saran yang
berkaitan dengan studi ini dan rekomendasi untuk diterapkan di lokasi studi.

25

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5