PPT UEU Pelatihan Pengembangan SDM Pertemuan 4

  

KONSEP DASAR PELATIHAN

PERTEMUAN 4

Dra. Sri Hastuti Handayani, M.Si, Psikolog

FAKULTAS PSIKOLOGI

  • Witherington (1952) : “Belajar merupakan perubahan

    dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai

    pola2 respons yg baru berbentuk keterampilan, sikap,

    kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
  • Di Vesta dan Thompson (1970) : “ Belajar adl perubhn perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman”.
  • Gage & Berliner : “Belajar adl suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena pengalaman”
  • Belajar : perub yg relatif permanen dlm perilaku,

  kognisi/ pemikiran atau afeksi/emosi yg tjd akibat interaksi sso dg lingkungan.

  • Prinsip belajar ialah mengubah dari tidak tahu menjadi tahu, merubah hal yang buruk pada yang baik, serta proses perubahan tingkah laku, baik di ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
  • Pelatihan membutuhkan proses belajar dan pembelajaran. Terutama proses belajar, karena tanpa adanya sebuah proses belajar, pelatihan diangap sia-sia dan tidak akan bernilai guna.
  • Tujuan dari pelatihan juga seperti itu, yaitu dapat merubah tingkah laku seseorang serta mengembangkan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan guna kelangsungan hidup tiap-tiap individu dan organisasi .

  Prakondisi Proses Pembelajaran

  • Diperlukan adanya kesiapan kondisi psikologis/ mental.
  • Diperlukan kemampuan dan kesiapan trainee utk dilatih
  • • Situasi terbaik adl dimana sso dpt belajar krn adanya

    kemauan belajar (memiliki motivasi)
  • Keingintahuan, kebutuhan utk berprestasi, dan peningkatan harga diri sso akan meningkatkan motivasi internal.
  • • Perlu mempertimbangkan harapan trainee, krn akan

    mempengaruhi reaksi secara keseluruhan suatu program pelatihan.

  

Konsep Dasar

Pembelajaran

  • Pengarahan • Belajar yg berlebihan (over training)
  • Konsep pertama dan terakhir
  • Gaya belajar
  • Menciptakan kesan pertama yg positif
  • • Menciptakan antusiasme dan lingk yg kondusif

  • Tdp hub ant kepuasan dan proses belajar
  • • Pencapaian tujuan adl tg jwb bersama (trainee

  & trainer)

  • Motivasi utk belajar adalah penting
  • Sistem nilai akan mempengaruhi proses belajar

  Prinsip Belajar pd Org Dewasa

(Andragogi)

  • Kebutuhan utk mengetahui
  • Kebutuhan utk mengarahkan diri sendiri (self directed)
  • Belajar melalui perbuatan/partisipasi
  • Terfokus pd tugas dan masalah
  • Pentingnya kesiapan belajar
  • Memperhatikan perbedaan individual
  • Kurang menyukai adanya sistem penilaian
  • Memiliki kebutuhan utk dihargai
  • Menginginkan lingk yg kondusif
  • Termotivasi secara intrinsik dan ekstrinsik
  • Peran fasilitator sbg agen perubahan
  • Memerlukan stimulan yg variatif

  Perbedaan PEDAGOGI &

ANDRAGOGI

KARAKTERIS TIK PEDAGOGI ANDRAGOGI

  Peran Trainee • Mengikuti instruksi

  • Memberikan ide berdasarkan pengalaman
  • Saling tgt
  • >Penerima pasif
  • Menerima informasi
  • Memiliki tg jwb yg kecil pd proses belajar
  •   (interdependensi)

    • Partisipasi aktif (active

      learning)

    • Bertg jwb pd proses belajar

      Motivasi trainee utk belajar

      Eksternal

      Internal

    • Tuntutan/desakan dr masy (keluarga/tradisi)
    • Datang dr dalam diri sendiri
    • Peserta dpt melihat langsung
    • Peserta tdk dpt

    KARAKTERIS TIK PEDAGOGI ANDRAGOGI

      Penekanan Metode

      Memberi fakta dan informasi Berbagi pengetahuan dan pengalaman

      Prinsip dan pengertian belajar

      Belajar adl proses intelektual dlm memahami konsep2 dan penguasaan ketrampilan

      Seseorang sukar utk menghindarkan diri dr belajar

      Cara memotivasi

      trainee

      Memberikan sejumlah tes dan ujian adalah cara yg baik dlm memotivasi sso utk belajar

      Proses belajar yg efektif srg tjd pd wkt trainee aktif berpartisipasi dlm menentukan apa yg hrs dipelajari

      Peningkatan proses pembelajaran

      Mrpk tg jwb guru utk mengevaluasi kemajuan & proses belajar muridnya

      Cara & sumber yg baik utk meningkatkan pengajaran dan pendidikan tdp pd diri

    KARAKTERI STIK PEDAGOGI ANDRAGOGI

      Efektiftas pengajaran Murid memerlukan guru yg kuat utk dpt mengarahkan proses bljr spy dpt diperoleh hsl yg efektif Efektiftas suatu pengajaran seharusnya dpt diukur dr peningkatan puan trainee dlm melakukan asesmen ttg perasaan, sikap, dan perilaku

      Tanggung jawab belajar Mrpk tg jwb guru utk memotivasi murid dan apa yg hrs mrk lakukan

      Trainee/peserta didik cukup memiliki kompetensi utk memilih dan melakukan tugas2nya dlm belajar Penggunaan standar evaluasi Program dik org dewasa hrs direncanakan dan dievaluasi menggunakan standar yg sama dg standar program2 dik lainnya Penggunaan perencanaan dan evaluasi berdasarkan standar umum kadangkala dpt menghambat persepsi pendidik ttg keb murud2nya

      Tuntutan puan pendidik/fasilitat or Persyaratan utama dr seorg guru adl dpt menangkap suatu mata pelajaran ttt dan puan utk Proses pembelajaran yg efektif menuntut aktivitas klpk yg menggunakan pengalaman dan sumber daya peserta didik dan

      KARAKTERIST

    IK PEDAGOGI ANDRAGOGI

      Hubungan dan kepekaan pendidik dan fasilitator

      Peraturan pengajaran yg baik, ant lain dg menjaga jarak hubungan ant guru- murid (interpersonal)

      Perhatian utama seorang pendidik adl pd kebutuhan anak didik yg hrs segera dipenuhi

      Kematangan peserta didik Membiarkan anak didik menentukan tujuan pembelajarannya sendiri akan membuang wkt dlm diskusi yg tdk relevan, krn peserta dirik msh krg matang

      Kematangan lbh banyak tgt pd pengembangan pengenalan diri dibandingkan dg pengembangan pengetahuan

      Iklim belajar Pd umumnya peserta didik dpt mengendalikan

      Tanpa adanya iklim kerjasama yg baik dan merangsang bg peserta

      

    Implikasi Teori Proses Belajar Orang Dewasa

    Pada Pelatihan

    KARAKTERISTIK

      IMPLIKASI KONSEP DIRI Perencanaan bersama dan kolaborasi dlm instruksi PENGALAMAN Menggunakan pengalaman trainee sbg dasar pemberian contoh dan aplikasi KESIAPAN Membuat tujuan berdasarkan minat dan kompetensi trainee

    PERSPEKTIF WAKTU Aplikasi/penerapan langsung dr

    materi yg telah dipelajari ORIENTASI PADA Terfokus pd masalah dan bkn

      BELAJAR berfokus pd subyek

      

    Prinsip2 Pembelajaran dlm Pelatihan

    • Semua mns dpt belajar.

    • Setiap ind hrs termotivasi utk belajar.
    • Belajar itu aktif, bkn pasif.
    • Perlu umpan balik.
    • Tersedia materi.
    • Meluangkan waktu.
    • Metode belajar hrs bervariasi.
    • Memenuhi harapan peserta.
    • Perlu penguatan thd perilaku yg benar.
    • Standar kinerja hrs ditetapkan.
    • Ada tingkatan2 yg berbeda dlm pembelajaran.
    • • Pembelajaran mrpk penyesuaikan pd diri ind.

    • • Perbedaan individu berprean dlm efektiftas

      proses pembelajaran.
    • Belajar mrpk proses kumulatif.
    • Keterlibatan ego mrpk faktor utama dlm belajar.
    • Kecepatan belajar dipengaruhi oleh ketrampilan kompleks vs sederhana.
    • Gangguan/hambatan belajar hrs disingkirkan.
    • Belajar melibatkan long term memory.
    • Perlu pengulangan dlm proses belajar.
    • Tidur mempengaruhi belajar.
    • Belajar seharusnya berbasis kenyataan.

      

    Hambatan Pembelajaran

    Hambatan Eksternal Hambatan Internal

    • Kurangnya Motivasi
    • Dinamika kelo>Kurangnya Komitmen
    • Perilaku pemimpin/ man>Penolakan, sudah merasa puas.
    • Tidak ingin tahu
    • Kemampuan mental

      Proses Pembelajaran

    • Harapan (expectancy)
    • Persepsi (perception)
    • Memori Kerja (working memory)
    • Penyandian Semantik (semantic

      encodingi)

    • Penyimpanan Jangka Panjang (long term

      memory)

    • Pemerolehan kembali (retrieval)
    • Menarik Generalisasi (generalizing)
    • Kepuasan (gratifcation)

      

    Tahapan Proses Belajar

    Orang Dewasa

      1.Kesadaran Diri

      2.Keinginan Meningkatkan Diri

      3.Kondisi untuk Belajar

      4.Pemeliharaan Sikap Perubahan

      Manfaat Pengenalan Gaya Belajar Mengantisipasi trainee yang:

    • Banyak/sedikit bicara
    • Bertanya utk mengetahui prinsip dasar atau menjajagi aplikasi penerapan
    • Merasa sesi berjalan tll cepat/lambat
    • Mau jd relawan
    • Serius/senang humor
    • Membaca materi terlebih dahulu
    • Memberikan ide2 baru secara spontan
    • Memberikan ide dg pemikiran yg matang
    • Mau mencoba hal2 baru
    • Mau berpartisipasi/menjadi pemantau
    • Menerima/menolak umpan balik

      Gaya Belajar

      1. Gaya Belajar Aktivis (Concrete Experience)

      2. Gaya Belajar Refektor (Refective

    Observation)

      3. Gaya Belajar Teoritis (Abstract Conceptualization)

      4. Gaya Belajar Pragmatis (Active Experimentation)

    GAYA BELAJAR AKTIVIS

      Akan lebih dpt belajar dari: • Pengalaman, masalah, dan kesempatan baru.

    • • Analisis situasi saat ini, mis: permainan bisnis,

      tgs kerjasama tim, bermain peran, dll.
    • Pencarian ide tanpa adanya batasan.
    • Melakukan tgs2 yg menantang.
    • Kegiatan bersama dg org lain.
    • Adanya kesenjangan dlm melakukan berbagai aktivitas.
    • Aktivitas yg memungkinkan utk tampil,

      mis: memimpin, memberi presentasi, dll

      • Aktivitas yg memungkinkan partisipasi aktif.

    GAYA BELAJAR REFLEKTOR

      Akan lebih dpt belajar dari: • Mengamati dan memikirkan suatu aktivitas.

    • Mengamati dan mendengarkan.
    • Berpikir sebelum bertindak.
    • Meneliti.
    • Menilai dan menganalisis hal yg telah terjadi/ dipelajari.
    • Menghasilkan analisis yg hati2.
    • Mengampil keputusan tanpa ada batasan waktu.
    • Bertukar info dg org lain tanpa hambatan.

    GAYA BELAJAR TEORITIS

      Akan lebih dpt belajar dari: • Mempelajari konsep, sistem, model, dan teori.

    • Waktu utk menjajagi hub ant ide, situasi, dan peristiwa.
    • Kesempatan utk menanyakan dan menjajagi metode, asumsi, dan logika yg mendasari.
    • Kesempatan utk memperluas puan intelektual, dg cara menganalisis situasi kompleks.
    • Situasi berstruktur dg tujuan jelas.
    • • Kesempatan utk mendengarkan ide2 dan konsep2 secara

      rasional.
    • Kesempatan utk menganalisis dan menggeneralisasi alasan kesuksesan dan/atau kegagalan.
    • Pembahasan ide dan konsep.
    • • Kesempatan utk memahami dan berpartisipasi dlm situasi

      kompleks.

    GAYA BELAJAR PRAGMATIS

      Akan lebih dpt belajar dari:

    • Melihat hub ant topik dan masalah/kesempatan di pekerjaan.
    • Penunjukkan teknik melakukan sst dg keuntungan praktis.
    • • Kesempatan utk mencoba dan melatih berbagai teknik

      dg adanya pengarahan dan umpan balik dari pakar.
    • Model utk panutan.
    • Teknik yg dpt diaplikasikan di dlm pekerjaan.
    • Kesempatan utk mengaplikasikan langsung apa yg telah dipelajari.
    • • Kegiatan pelatihan yg efektif, mis: simulasi dan contoh

      nyata.
    • Kesempatan utk konsentrasi pada isu praktis.

      Siapapun yg berhenti belajar berarti sudah tua, entah pd usia dua puluh atau delapan

    puluh tahun.

    Siapa pun yg tetap belajar

    akan senantiasa muda.

    Hal terbesar dlm hidup adalah

    membuat pikiran awet muda.