Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra Dalam Menciptakan Keluarga Sakinah

  

STRATEGI DAKWAH MAJELIS AZ-ZIKRA DALAM

MENCIPTAKAN KELUARGA SAKINAH

SKRIPSI

  

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

  

Oleh :

Bobby Rahman

NIM : 106053001980

  

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2010 M

STRATEGI MAJELIS AZ-ZIKRA DALAM MENCIPTAKAN KELUARGA SAKINAH SKRIPSI

  Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

  Oleh : Bobby Rahman NIM : 106053001980 Di Bawah Bimbingan

  Dr. H. A. Wahib Mu’thi, MA NIP : 19481212 197803 1 001 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M

LEMBAR PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakan bahwa :

  1. Skripsi ini merupakan karya asli saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarhana I (SI) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  Ciputat, 12 Desember 2010 Bobby Rahman

  

ABSTRAK

Bobby Rahman Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra dalam Menciptakan Keluarga Sakinah Keluarga merupakan sebuah unit sosial terkecil dalam sebuah pemerintahan.

  

Namu, ia memiliki peran yang sangat sentral dalam membangun sebuah Negara yang

sangat maju. Karena dari sebuah keluarga yang bahagialah akan dilahirkan manusia-

manusia unggulan yang dibutuhkan sebuah Negara. Kesadaran ini sepertinya belum

di respon secara baik oleh pemerintah, terbukti dengan dikeluarkannya kebijakan-

kebijakan yang kurang mengarah kepada pembentukan keluarga yang bahagia.

Disinilah yang menyebabkan timbulnya Lembaga-lembaga yang berdiri untuk

membenahi hal tersebut, walaupun mereka bekerja secara soaial.

  Lembaga Titian Keluarga Sakinah yang merupakan sebuah lembaga yang

bernaung dibawah Yayasan Az-Zikra, Sawangan Depok. Lembaga ini memiliki dua

buah strategi yang mereka terapkan dalam mewujudkan tujuan lembaga ini yaitu

menciptakan keluarga sakinah untuk setiap lapisan masyarakat. Strategi tersebut

adalah pembinaan pembekalan secara fikriyah dan juga pembinaan untuk ruhiyah.

Pembekalan fikriyah dalam TKS dilakukan dalam program-program seperti tausiyah,

ceramah dan juga konsultasi. Sedangkan pembinaan Ruhiyah dilakukan dengan

kegiatan zikir dan doa bersama. Kegiatan tersebut ditujukan untuk para anggotany

secara khusus dan jamaah majelis Az-Zikra secara umum.

  Pada saat anggotanya akan melakukan prosesi akad nikah, pembekalan secara

pemahaman diberikan kembali kepada kedua pasangan. Namun kali ini ditemani oleh

kedua orang tua dari masing-masing pasangan agar pemahaman yang dimiliki antara

calon pasangan dan kedua orang tua memiliki kesamaan. Selain itu, hal tersebut juga

bertujuan agar selanjutnya kedua pasangan dapat memperoleh dukungan dari masing-

masing orang tua. Selain itu, TKS juga menyediakan layanan konsultasi untuk

seluruh anggotanya yang memiliki masalah pada rumah tangganya.

  Penetitian ini ingin mengetahui bagaimana strategi dakwah majelis Az-Zikra

dalam menciptakan keluarga yang sakinah melalui Lembaga Titian Keluarga Sakinah

yang didirikannya. Dengan wawancara dan observasi dengan orang yang terkait

dengan Titian Keluarga Sakinah, diketahui bahwa strategi yang digunakan adalah

dengan melakukan pembekalan secara fikriyah yaitu dengan memberikan wawassan

tentang keluarga serta dengan membina ruhiyah para anggotanya dengan kegiatan

seperti zikir.

i

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam yang

telah memberikan berbagai macam kenikmatan kepada penulis selaku hambanya, yang salah satu

bentuk kenikmatan tersebut adalah mampu terselesaikannya skripsi ini.

  Shalawat serta salam semoga selalu tercurah keharibaan junjungan Baginda Alam Nabi

Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan insya allah kepada kita semua sebagai

umatnya yang senantiasa gemar menghidupkan sunah-sunah beliau dalam aktifitas yang sehari-

hari kita lakukan.

  Puji serta syukur penulis juga panjatkan kepada Allah SWT yang berkat kekuatan yang

diberikan-Nya, akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Banyak halangan

dan rintangan yang ditemukan penulis ketika menyelesaikan karya ini. Namun berkat kerja keras

dan juga bantuan yang diberikan baik dari kawan-kawan mahasiswa seperjuangan, dosen, dan

juga guru lainnya, akhirnya halangan dan rintangan tersebut dapat diatasi dengan baik.

  Atas bantuan yang diberikan tersebut kepada penulis, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalam-dalamnya kepada mereka semua diantaranya:

  1. Orang tua penulis, Alm. Ayahanda H. Sulaiman Rasyid yang selalu menjadi inspirasi penulis untuk terus berkarya dan juga Ibunda penulis, Hj. Masniah yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi yang tak terhingga yang dilukiskan dalam bentuk kasih sayangnya dan juga dorongan yang tak terhingga kepada penulis.

ii iii

  

2. Seluruh anggota keluarga, kakak,adik, dan juga keponakan yang selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materiil dan juga doa yang selalu terucap dalam lisan-lisan mereka.

  

3. Dr. Arief Subhan, MA, selaku dekan fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  

4. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

  

5. H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen dakwah Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

  

6. Dr. Suprapto, S. Ag, M. Ed, sebagai pembimbing akademik mahasiswa Jurusan

Manajemen Dakwah tahun angkatan 2006

  

7. Dr. H. A. Wahib Mu’thi, MA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

masukan-masukan yang sangat berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini

  

8. Ketua penguji beserta anggotanya yang telah menguji dan memberikan pengarahan

perbaikan terhadap skripsi ini.

  

9. Segenap pengurus dari Yayasan Majelis Az-Zikra, khususnya kepada Ust. H. Hudanul

Siddiq selaku konsultan dalam lembaga Titian Keluarga Sakinah.

  

10. Seluruh staff yang ada di fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

membantu memberikan dorongan spirit kepada penulis dari setiap nasihat dan masukannya.

  

11. Teman-teman seperjuangan di Lembaga Dakwah Kampus yang selalu memberikan

semangat dan menjadi inspirasi dari setiap langkah yang penulis lakukan.

  

iv

  12. Teman-teman jurusan MD, khususnya tahun angkatan 2006 yang telah membantu penyelesaian skripsi ini seperti mencarikan software bahan materi dan juga lainnya yang sangat bermanfaat bagi penulis.

  13. Orang-orang yang telah menjadi inspirasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan para motivator yang telah m,emberikan kalimat-kalimat yang membangkitkan motivasi penulis dalam menyelesaikan karya ini. Seperti kata pepatah, “tak ada gading yang tak retak”, maka penulis juga memohon

kepada seluruh pihak yang merasa kurang berkenan kepada penulis selama menyelesaikan karya

ini dari hati yang paling dalam.

  Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis berserah diri. Semoga skripsi yang

berada dihadapan ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang membacanya.

  

Meskipun Penulis juga menyadari masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam

skripsi ini yang jauh dari kesempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

  Jakarta, 12 Desember 2010 Penulis

  

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………………… 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………… 7 D. Metode Penelitian ………………………………………………… 8 E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………… 9 F. Sistematika Penulisan……………………………………………… 10 BAB II : TINJAUAN TEORITIS A. Strategi

  1. Pengertian Strategi……………………………………………… 11

  2. Faktor-faktor Strategi …………………………………………… 14

  3. Tujuan dan Manfaat Strategi……………………………………. 18 B.

   Dakwah

  1. Pengertian Dakwah …………………………………………… 20

  2. Tujuan Dakwah………………………………………………… 22

  3. Manfaat Dakwah……………………………………………… 23 C.

   Keluarga Sakinah

  1. Pengertian Keluarga……………..………..…………………. . 25

  2. Pengertian Sakinah……………………………………………. 26

  3. Konsep keluarga sakinah……………………………………… 28

  

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG TITIAN KELUARGA SAKINAH

AZ-ZIKRA A. Sejarah Berdirinya Titian Keluarga Sakinah…………………….. 32 B. Visi, Misi, dan Tujuan Titian Keluarga Sakinah………………… 35 C. Letak Geografi Titian Keluarga Sakinah………………………… 38 D. Struktur Organisasi Titian Keluarga Sakinah……………………. 39 E. Progran-program Titian Keluarga Sakinah………………………. 42

BAB IV : ANALISIS STRATEGI DAKWAH TITIAN KELUARGA

SAKINAH DALAM MENCIPTAKAN KELUARGA SAKINAH A. Strategi Dakwah Titian Keluarga Sakinah.................................... 54 B. Analisis Strategi Dakwah Titian Keluarga Sakinah...................... 58 C. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah dalam Keluarga..... 62

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………… 67 B. Saran-saran…………………………………………………… 71 DAFTAR PUSTAKA………………………………………..………………………. 72 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga, sebagai unit sosial terkecil dalam sebuah pemerintahan, masih

  dipandang kurang penting dalam kehidupan bermasyarakat saat ini. Hal tersebut dapat tercermin dari sikap yang ditampilkan oleh sebuah keluarga secara umum bahkan oleh pemerintahan sendiri. Banyak keluarga yang meninggalkan kehidupan dalam rumah tangganya dan diganti dengan aktifitas yang dirasa dapat membuat kehidupan rumah tangga mereka menjadi lebih baik. Sepeti suami istri yang rutin bekerja dari pagi hingga larut malam serta menitipkan anak-anak mereka kepada pembantu yang mereka tunjuk untuk menjaga keluarganya. Walaupun tidak ada peraturan mengikat yang menyalahkan tindakan tersebut, namun secara tidak langsung tindakan tersebut akan membawa dampak tidak sehat dalam perkembangan keluarga tersebut. Bahkan lebih parahnya akan menjauhi tujuan dari sebuah pernikahan itu sendiri, yaitu membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

  Sikap pemerintah terhadap perkembangan keluarga bahagia (sakinah) juga masih sangat kurang. Hal itu terbukti dari perhatian yang masih sangat minim yang diberikan kepada unit social terkecil dalam sebuah pemerintahan ini. Padahal keluarga memiliki andil yang sangat besar dalam memajukan sebuah Negara.

  Karena individu-individu terbaik akan lahir dari sebuah keluarga yang juga baik dan harmonis. Dan sebaliknya, individu yang tidak baik biasa dilahirkan dari sebuah keluarga yang kehidupan dalam rumah tangganya tidak harmonis.

  Memang pemerintah telah memberikan perhatian dalam membentuk sebuah keluarga yang ideal. Hal tersebut dapat dilihat dengan dikeluarkannya beberapa undang-undang dan peraturan yang mengatur tentang pernikahan. Seperti Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Peraturan Pelaksanan UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil.

  Selain itu undang-undang yang mengatur tentang pernikahan terdapat dalam undang-undang tentang peradilan agama yaitu Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 serta Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum

1 Islam . Peraturan tersebut memang dapat memberikan manfaat yang cukup

  signifikan terhadap pembentukan sebuah keluarga yang baik. Namun tidak dapat mengcover keberlangsungan kehidupan keluarga tersebut pasca pernikahan.

  Seharusnya pemerintah juga mengatur tingkat kesejahteraan keluarga jika melihat dari manfaat yang nantinya dilahirkan.

  Pemerintah sebenarnya memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan sebuah keluarga menjadi keluarga yang bahagia, yaitu dengan memberikan insentif kepada keluarga tersebut. Namun kenyataan yang terlihat, yang diberikan insentif yang cukup besar bukan kepada keluarga, akan tetapi diberikan kepada orang-orang berdasi yang kenyataannya kurang memberikan dampak positif secara langsung kepada Pemerintah itu sendiri. Padahal jika uang tersebut digunakan untuk merealisasikan terciptanya keluarga sakinah, maka dalam 10 tahun ke depan Indonesia bisa jadi akan mendapatkan anak-anak yang potensial untuk mengembangkan Negara ini. 1

  

( http://www.wordpress.com/Konsep-keluarga sakinah/diakses pada tanggal 23 september 2010) Keadaan demikian sangat diyakini akan menciptakan simbiosis mutualisme antara negara dengan warganya. Simbiosis yang dilakukan oleh warga tersebut adalah memberikan sesuatu yang dibutuhkan untuk menuju kemajuan. Islam sendiri sangat memperhatikan proses pembentukan keluarga yang baik, bahagia dan harmonis. Istilah keluarga seperti itu sering disebut dengan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Keluarga sakinah merupakan dambaan sekaligus harapan bahkan tujuan insan, baik yang akan ataupun yang tengah membangun rumah tangga. Karena begitu pentingnya, Allah SWT memberikan gambaran dalam firmannya:

                       

  Artinya:

  

“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-

pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi

  

2

kaum yang berfikir”. (Q.S. Ar-Ruum:12)

  Dari gambaran di batas, jelas bahwa membentuk keluarga bahagia (sakinah) sangatlah penting. Oleh karena itu, menjadi hal yang sangat wajar apabila banyak orang yang menginginkan hal tersebut terjadi pada dirinya, karena manfaat yang akan diterima darinya berdampak pada dua dimensi, yaitu dunia dan juga akhirat.

  Dengan keadaan itu, beberapa orang mencoba memanfaatkan kondisi tersebut untuk memberikan nilai-nilai dan pelajaran yang seharusnya ada dalam 2 Depag RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang P.T Raja Grafindo Persada, 2003) sebuah keluarga sakinah. Ada yang mengambil keuntungan di dalamnya, ada juga yang memberikan ilmu tersebut secara cuma-cuma dengan berbagai alasan.

  Seperti alasan kemanusiaan, sosial hingga ada yang menganggap hal tersebut sebagai lahan dakwah yang sangat potensial. Ada yang secara perorangan namun sebagian besar telah membentuk dirinya sebagai sebuah lembaga keorganisasian dengan beberapa tujuan yang ada di dalamnya.

  Bila melihat kondisi yang ada di Indonesia, dengan masyarakat yang memiliki tingkat religiusitas yang sangat tinggi, maka pendekatan yang cukup efektif adalah melalui pendekatan spiritual. Oleh karena itu, cara yang baik adalah dengan berdakwah. Karena disamping mayoritas jumlah penduduk yang beragama islam, nilai-nilai islam sendiri memang mengajarkan penganutnya untuk membentuk sebuah keluarga yang sangat bahagia (sakinah mawaddah warahmah).

  Inilah yang disadari betul oleh Majelis Dzikir Az-Zikra. Sebagai organisasi yang bergerak dalam dunia dakwah, Majelis Az-Zikra menyadari betapa pentingnya hal tersebut. Sehingga Majelis yang terkenal dengan ikon seorang ustad muda yang bernama Muhammad Arifin Ilham ini, membentuk sebuah wadah yang secara khusus menampung keperluan jamaahnya dalam hal kekeluargaan. Baik yang berbentuk kajian dengan bermacam materi ataupun konsultasi yang disediakan secara khusus bagi yang membutuhkan. Mereka membentuk TKS (Titian Keluarga Sakinah) sebagai wadah yang dapat menampung aspirasi tersebut.

  Peneliti tertarik melihat perkembangan yang terjadi dalam proses berjalannya kegiatan-kegiatan TKS. Karena secara eksplisit, peneliti melihat sebuah perkembangan yang cukup signifikan yang diperoleh oleh peserta-peserta yang tergabung di dalamnya. Pemahaman terhadap keluarga, proses pencarian pasangan hidup hingga sampai proses akad nikah benar-benar diawasi agar sesuai dengan syariat islam yang berlaku. Karena untuk mencapai pada keluarga sakinah, perlu diawali dari proses pembentukannya yang baik.

  Dengan paparan latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil objek Lembaga Titian Keluarga Sakinah (TKS) dalam Majelis Az- Zikra untuk dijadikan bahan penelitian. Melihat manfaat yang akan didapatkan sangat bermanfaat bagi peneliti sendiri dan juga masyarakat lain, karena membentuk sebuah keluarga sakinah merupakan tujuan yang diidam-idamkan semua orang yang hendak menuju bahtera kehidupan baru. Peneliti sendiri memberi judul penelitian ini dengan: “ Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra

  Dalam Membentuk Keluarga Sakinah“

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

  Untuk memperjelas dan memberi arah yang tepat, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah strategi dakwah yang dilakukan oleh sebuah Lembaga yang berdiri dibawah naungan Yayasan Az-Zikra, yaitu Lembaga Titian Keluarga Sakinah yang terletak di Sawangan, Depok. Hal ini untuk memudahkan dan melengkapi pembuatan penelitian ini dan memudahkan pengguna (pembaca) agar memahami tujuan dari penulisan ini.

  Untuk menjelaskan permasalahan dan agar tidak terjadi kesalapahaman dalam memahami isi. Maka pembahasan dalam skripsi ini, peneliti merumuskan beberapa masalah yang dianggap penting, yaitu:

  1. Bagaimana strategi dakwah Lembaga Titian Keluarga Sakinah (TKS) ?

  2. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dakwah dalam keluarga menurut Lembaga Titian Keluarga Sakinah ?

  3. Bagaimana konsep keluarga sakinah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

   Tujuan pada skripsi ini adalah :

  1. Untuk mengetahui strategi dakwahyang baik digunakan dalam sebuah keluarga atau rumah tangga dalam rangka menciptakan keluarga sakinah mawaddah warahmah yang dilakukan oleh majelis Az-Zikra melalui Titian Keluarga Sakinah.

  2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Titian Keluarga Sakinah dalam upaya membentuk sebuah keluarga yang mencerminkan rumah tangga yang islami sehingga dapat memberikan pelajaran yang baik.

  3. Untuk mengetahui konsep keluarga sakinah yang berguna untuk kemajuan keluarga, nusa bangsa dan agama.

  Manfaat Penelitian :

  Dalam hal ini, kegunaan penelitian yang dilakukan dibagi kepada tiga bagian yaitu:

  1. Manfaat secara akademis

  Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan akademik bagi penelitian-penelitian yang memiliki kesamaan dalam objek yang dikaji, bahkan juga menjadi acuan ilmu lain yang berkaitan dengan keluarga sehingga yang dapat berkontribusi bagi kemajuan khasanah kelimuan tentang keluarga sakinah.

  2. Manfaat secara teoritis

  Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengkaji dan menerapkan teori-teori yang relevan serta untuk menemukan teori baru sebagai alat pemecahan masalah yang biasa ditemukan, baik dalam masalah-masalah keluarga ataupun masalah lainnya yang masih relevan dengan penelitian yang sedang dikaji.

  3. Manfaat secara praktis

  Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas terkait cara dan metode dakwah dalam sebuah keluarga yang kelak akan dapat digunakan sebagai referensi bagi semua orang yang mendambakan terbentuknya keluarga sakinah. Karena penelitian ini menggambarkan sebuah perencanaan kontruksi bangunan dalam sebuah keluarga yang baik dan bahagia.

D. Metodologi Penelitian

  1) Metode

  Metode yang peneliti gunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari sumber-sumber yang diperoleh.

  2) Teknik Pengumpulan Data

  Dalam mengumpulkan data yang diperlukan penulis menggunakan

  3

  beberapa cara yaitu menggunakan data Kepustakaan, Observasi ,

  4 Wawancara , dan Dokumentasi.

  3) Analisis Data

  Penulis ketika menganalisis data yang diperoleh menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh berdasarkan data-data yang diperoleh dari dokumen yang sebelumnya telah ada. Untuk mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitiaan pada

  Lembaga Titian Keluarga Sakinah (TKS) Mampang Indah Dua, Sawangan, Depok. Maka alokasi waktu yang digunakan disesuaikan jam kerja dari pihak Lembaga Titian Keluarga Sakinah. Sedangkan tempat yang tersedia berada di Sekretariat Lembaga Titian Keluarga Sakinah (TKS) Mampang Indah Dua, Sawangan, Depok, selebihnya dapat dikomunikasikan terlebih dahulu.

3 Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.

E. Tinjauan Pustaka

  63 4 Dr. Lexy J Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), cet. Ke-11, h. 135

  Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka di Perpustakaan Fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, dari hasil pemantauan peneliti, maka tinjauan pustaka mengenai strategi dakwah yang dilakukan Titian Keluarga Sakinah untuk menciptakan keluarga sakinah belum ada yang membahas. Adapun yang terdapat di Perpustakaan fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah skripsi tentang:

  Pelaksanaan Konsultasi di Lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis Az- Zikra Sawangan Depok yang ditulis oleh Lestari pada tahun 2009. Kemudian yang menjadi titik fokus dari skripsi tersebut adalah terkait dengan Bentuk konsultasi di TKS dan Metode dan materi yang digunakan di TKS.

  Dari judul skripsi tersebut, terdapat perbedaan yang dengan judul skripsi yang sedang peneliti lakukan. Perbedaan tersebut terletak pada pokok permasalahan yang dikaji. Karena penelitian ini menitik beratkan pada strategi yang dilakukan oleh Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra, Sawangan, Depok.

F. Sistematika penulisan

  Untuk mempermudah, maka penulis membagi atas lima bab, secara rincinya sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan

  Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : Landasan Teoritis Dalam bab ini akan dibahas tentang pengertian strategi, faktor- faktor, tahapan-tahapan strategi serta tujuan dan manfaat strategi. Selain itu juga akan membahas pengertian dakwah, tujuan dakwah, manfat dakwah serta strategi dakwah dalam keluarga. BAB III : Gambaran Tempat Penelitian (Objek Penelitian) Dalam bab ini akan membahas tentang Gambaran umum tentang Titian Keluarga Sakinah (TKS) Majelis Az-Zikra. BAB IV : Hasil Penelitian dan Analisis. Hasil penelitian dan analisis penelitian ini akan menggambarkan strategi yang efektif tentang dakwah dalam keluarga, mengetahui faktor penghambat dan pendukung dakwah dalam keluarga.

  BAB V : Penutup. Pada bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran.

BAB II TINJAUAN TEORITIS STRATEGI DAKWAH MENUJU KELUARGA SAKINAH A. Strategi 1. Pengertian Strategi Istilah strategi sering kali di dengar dalam dunia bisnis, manajemen

  ekonomi bahkan tidak jarang dalam dunia politik. Bahkan karena keluwesannya, istilah ini belakangan digunakan juga oleh bermacam- macam bidang, termasuk juga dalam dunia dakwah.

  Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) menjelaskan definisi strategi yaitu sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).

  Selain itu, Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu:

  1. Strategi sebagai Perspektif.

  Strategi sebagai Perspektif yang dimaksud disini adalah dimana strategi yang telah dirumuskan dapat membentuk misi, misi serta tujuan sehingga memberikan gambaran terhadap semua aktivitas yang akan dilakukan. Perumusan strategi disini sangat penting karena akan dijadikan landasan untuk pengambilan keputusan nantinya. Secara singkat, strategi sebagai perspektif merupakan sesuatu langkah awal yang kemudian akan dijadikan pijakan selanjutnya oleh organisasi tersebut dalam mengambil keputusan.

  2. Strategi sebagai Posisi.

  Strategi sebagai Posisi yang dimaksud disini adalah sebagai proses penentuan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi tersebut sehingga kemudian bisa dicarikan langkah pilihan yang tepat untuk bersaing dengan para pesaing lainnya. Disini analisa SWOT berperan penting dalam perjalanan organisasi selanjutnya. Data kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada semua di analisa yang dari hasil analisa tersebut organisasi menentukan posisi yang akan diambil. Posisi tersebut bisa sebagai pemimpin pasar, penantang pasar atau hanya sebagai penceruk pasar. Dari hasil tersebut akan diambil strategi strategis yang kemudian diambil organisasi agar mampu survive dalam persaingan.

  3. Strategi sebagai Perencanaan.

  Strategi sebagai Perencanaan disini merupakan sebuah tindak lanjut dari penentuan posisi yang telah ditentukan. Hanya saja pada tahap perencanaan sudah mulai memasuki tahap yang jauh lebih dalam lagi. Disini organisasi mulai menentukan arah perform sebagai aktualisasi organisasi dan menunjukan eksistensi diri mereka sesuai dengan posisi yang telah ditentukan semula. Hal ini kemudian dirumuskan sebagai sebuah program yang kemudian akan dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

  4. Strategi sebagai Pola Kegiatan.

  Strategi sebagai Pola Kegiatan, dimana dalam strategi dibentuk suatu pola kegiatan sebagai aplikasi dari program-program yang telah dibuat. Disini mulai masuk kepada tahap yang lebih dalam lagi bahkan sampai hal-hal yang bersifat teknis.

  Persaingan disini sangat terasa karena disini mulai terjadi gesekan-gesekan dengan organisasi lain yang juga memiliki tujuan yang hamper sama.

  5 5. Strategi sebagai “Penipuan” (Ploy).

  Strategi sebagai Penipuan disini merupakan cara terakhir yang bisa dijadikan alternative untuk mencapai tujuan. Hal ini sebaiknya baru dilakukan jika telah mengalami kebuntuan dengan strategi-strategi lain yang telah dilakukan. Karena 5 strategi yang satu ini memamng jalan yang tidak baik untguk

  http//strategika.wordpress.com/2002/06/24/pengertian-strategi.diakses pada hari sabtu pada tanggal 25 september. dilakukan. Namun dalam sebuah persaingan saat ini, hal tersebut sudah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan selama tujuan yang meraka inginkan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

  Selain definisi di atas, terdapat juga pendapat tentang pengertian strategi lainnya seperti definisi Perencanaan Strategik, yaitu Proses yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung secara terus-menerus antar sasaran-sasaran perusahaan atau organisasi dengan sumber daya atau berbagai peluang yang terdapat di

  6 sekitar lingkungan organisasi tersebut beraktifitas .

  Dari definisi di atas, Secara umum strategi dapat berarti sebagai sebuah rencana tentang serangkaian kegiatan, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan yang telah dibuat oleh sebuah organisasi.

2. Faktor-Faktor Strategi

  Setiap organisasi yang berdiri sudah pasti memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan definisi dari organisasi itu sendiri yaitu, sekelompok orang yang terdiri dari 2 atau lebih yang berhimpun dalam sebuah tujuan sama yang akan dicapainya. Dalam merealisasikan tujuan tersebut biasanya beberepa organisasi memilliki 6 sebuah cara tersendiri yang akan dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk

  

B.N. Marbun SH, Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005, h.270 mempermudah proses realisasi dari tujuan tersebut dengan berbagai cara yang akan dilakukan, walaupun cara tersebut buruk untuk organisasi lainnya. Cara tersebut biasa disebut sebagai sebuah strategi.

  Timbulnya strategi dalam sebuah organisasi bukan tanpa sebab, melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang melatarbelakanginya.

  Selain alasan di atas, ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya strategi dalam sebuah kejadian, yaitu:

a) Adanya Kelemahan Kelemahan pada setiap organisasi menjadi hal yang sangat ditakuti.

  Walaupun secara hakikat kelemahan itu sudah pasti ada dalam diri manusia –orang yang menggerakan organisasi tersebut-. Oleh karena itu, setiap organisasi pasti memiliki cara yang digunakan untuk mengantisipasi timbulnya kelemahan tersebut. Berbagai cara dilakukan untuk menghindarinya, dimulai dari perekrutan anggota yang pas sesuai dengan posisi yang dibutuhkan (sesuai antara kualifikasi kemampuan dengan tugas yang akan dijalankannya). Hal ini memang sangat wajar dilakukan oleh sebuah organisasi, karena kelemahan yang ada dalam sebuah organisasi akan menyebabkan timbulnya masalah, baik secara internal maupun eksternal. Di internal, kinerja menjadi hal yang paling dekat untuk menjadi taruhannya. Di eksternal, Masalah yang ada akan menyebabkan daya saing yang dimiliki akan menurun. Jika hal tersebut sudah terjadi maka eksistensi organisasi akan menjadi taruhan.

  b) Adanya Pesaing yang Kuat (Ancaman dari Pesaing lain)

  Dalam sebuah persaingan, adanya pesaing memang menjadi unsur yang harus ada. Menjadi sebuah persaingan yang menarik apabila di dalamnya terdapat para pesaing yang kuat, karena akan terjadi pertempuran yang sengit dalam mencapai kemenangan yang diinginkan. Searah dengan adanya pesaing, maka peluang yang akan ada semakin berkurang karena menjadi perebutan dengan para pesaing yang lain.

  Inilah yang harus diantisipasi oleh sebuah organisasi yang ingin maju. Dengan dorongan itu, maka timbulah strategi yang kemudian menjadi formula yang akan digunakan untuk mewujudkan tujuan dalam organisasi sesuai dengan keinginan dari para pendiri dan penggeraknya.

  c) Adanya peluang yang tersedia

  Dalam dunia usaha, persaingan menjadi sebuah keniscayaan yang harus dihadapi. Senang ataupun tidak, perlu adanya sebuah tindakan untuk mengambil posisi terbaik dalam persaingan tersebut. Salah mengambil tindakan bisa mengakibatkan kekalahan yang diterima.

  Begitupun sebaliknya, tindakan yang benar akan membawa kepada kemenangan yang berarti mengambil posisi yang teratas pada tingkat kedudukan dalam pasar persaingan tersebut. Oleh karena itu, ketika ada sebuah peluang yang hadir di tengah-tengah persaingan tersebut, maka harus diambil tindakan untuk memanfaatkan hal tersebut. Peluang biasa hadir pada saat yang tidak diinginkan oleh orang lain. Hal tersebut yang sering menyebabkan orang banyak terlena ketika dihadapkan pada sebuah peluang yang sebenarnya bisa menjadi batu loncatan dalam usahanya. Oleh karena itu banyak yang mengatakan ketika peluang datang, sesulit apapun keadaan pada saat itu dan sesempit apapun waktu yang dimiliki, ia harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan mengambil tindakan terbaik yang sesuai dengan peluang yang sedang dihadapi.

d) Adanya kekuatan yang dimiliki Kekuatan menjadi sebuah hal yang harus ada dalam sebuah organisasi.

  Karena dengan kekuatan tersebut sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kekuatan dapat terdiri dari beberapa hal.

  Kemampuan yang dimiliki setiap orang yang ada di dalam organisasi tersebut, fasilitas yang dimiliki hingga kepada suasana kondusif dan penuh kenyamanan untuk melakukan aktifitas yang menunjang terwujudnya tujuan tersebut. Setiap organisasi yang memiliki ketiga hal di atas mempunyai peluang untuk menjadi pemimpin dalam sebuah kompetisi dan menjadi sebuah pemenang dari sebuah persaingan.

3. Tujuan dan Manfaat Strategi

  Sebagai sebuah organisasi yang menginginkan perkembangan baik, maka diperlukan sebuah rumusan perencanaan yang sangat matang untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Rumusan tersebut biasanya dibuat dalam sebuah rancangan yang disatukan dalam sebuah Anggaran Dasar dan Rumah Tangga serta dilebur kembali ke dalam program- program penunjang yang disusun secara sistematik hingga mencapai hal yang diinginkan tersebut.

  Selain hal di atas, perlu diperhatikan pula beberapa kondisi yang terjadi ketika berjalannya program-program tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan prakiraan (forcasting) keadaan masa depan dalam sebuah organisasi. Hal ini dibutuhkan agar ketika hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan tidak menjadi masalah yang berdampak besar karena pada awal pelaksanaan sudah diperkirakan hasil yang akan diterima, baik ataupun buruk.

  Setelah memperkirakan beberapa kemungkinan hasil yang di dapat, organisasi sebaiknya juga membuat beberapa langkah strategis untuk menyikapi hasil yang akan di dapat. Sehingga apapun hasil yang dihasilkan sudah terdapat solusi atau cara untuk melangkah terus menggapai tujuan tersebut.

  Beberapa penjelasan di atas merupakan sebuah perencanaan yang perlu dilakukan oleh setiap organisasi. Sering disebut hal tersebut dengan sebuah strategi organisasi. Oleh karena itu, tujuan dan manfat dari sebuah strategi adalah:

  1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga

  dapat digunakan untuk mengarahkan organisasi tersebut kea rah yang baik

  Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam organisasi sangatlah penting. Karena informasi tersebut akan digunakan untuk membuat sebuah formula sasaran, strateginya hingga program penunjang tujuan

  7 yang akan dijalankan .

  2. Mengetahui langkah strategis yang akan digunakan oleh organisasi tersebut dalam merealisasikan tujuan yang diinginkan.

  Langkah strategis yang telah disusun akan digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses terwujudnya tujuan-tujuan yang diinginkan organisasi. oleh karena itu, tujuan dengan formulasi strategi harus berhubungan agar sinergitas yang di jalin juga mambantu proses percepatan tersebut.

  3. Memprediksi keadaan yang akan terjadi pada organisasi di waktu yang akan datang, setelah persaingan dengan organnisasi lain dimulai.

  Prediksi dalam sebuah organisasi sangat penting dilakukan untuk dijadikan bahan persiapan terhadap setiap hal-hal yang terjadi pada masa yang akan datang. Selain itu, prediksi juga akan dijadikan sebuah sandaran dalam mengambil keputusan dalam organisasi.

  7 Khotler phillip, Manajemen Pemasaran, New Jersey, Indeks kelompok Gramedia, 2005

4. Mengetahui hambatan-hambatan yang kemungkinan akan dilalui oleh organisasi dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

  Hambatan merupakan sebuah kerikil tajam yang dapat menghambat laju perkembangan dari sebuah organisasi. Apabila ia tidak dibersihkan ia akan menjadi tembok besar dalam merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan oleh para pendiri dari organisasi tersebut. Jadi untuk memperlancar proses realisasi tujuan, maka hambatan harus dengan dihilangkan dari organisasi beraktifitas.

  Itulah beberapa tujuan yang bisa di dapat ketika sebuah organisasi memiliki sebuah strategi dalam mengaplikasikan tujuan mereka.

  Apabila strategi tidak dimiliki oleh sebuah organisasi, maka eksistensi organisasi tersebut akan terancam oleh yang lain. Karena persaingan akan terus berjalan.

  B. Dakwah 1.

   Pengertian Dakwah

  Kata Dakwah sering kali didengar ketika ada seorang ustad yang sedang menyampaikan sebuah materi di atas sebuah panggung atau mimbar, baik dengan karakteristiknya yang serius, lucu, galak dan sebagainya. Padahal pengertian dakwah yang sebenarnya tidak sesempit itu. Ada makna lebih luas lagi dari sebuah kata dakwah.

  Kata dakwah adalah masdar (kata kerja) dari bahasa Arab yaitu da'a yad'u yang secara bahasa berarti panggilan, seruan atau ajakan.

  Namun secara istilah dakwah berarti menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis

  8 aqidah, syari'at dan akhlak Islam .

  Dalam menetapkan hukum berdakwah, ada dua pendapat yang saling bertentangan. Pertentangan tersebut terjadi ketika menafsirkan ayat al-Qur’an pada surat Ali Imran ayat ke 104. Sebagian ulama berpendapat sebagai fardhu kifayah sebagian lain sebgai fardhu ‘ain. Fardhu kifayah karena kata minkum (Ali-Imran-104) dalam ayat ini mengandung pengertian tab’id (bagian). Sedangkan fardhu ‘ain karena mengandung

  9 pengertian Za’idah (tambahan).

  Namun di Indonesia sebagian ulama berpendapat bahwa melakukan dakwah merupakan kewajiban pribadi bagi setiap umat muslim dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun. Artinya, dakwah seharusnya tidak hanya dilakukan oleh sebagian orang saja yang saat ini disebagai ulama, da’i, muballigh atau seorang ustad, melainkan dilakukan oleh seluruh umat muslim, karena itu semua akan menjadi bekal yang bisa bermanfaat bagi seluruh mereka. Sesuai dengan Sanda Rasulullah yang berarti “Barangsiapa menunjukan kepada kebaikan, maka baginya pahala

  tersebut”

  Kata dakwah sering kali dirangkaikan dengan kata ilmu dan juga islam. Maka sering sekali terdengar kata Ilmu Dakwah dan Dakwah Islamiyah. Kedua hal tersebut mengandung makna yang berbeda. ilmu 8 dakwah berarti sebuah kaidah atau ilmu yang mempelajari tentang

  http://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah/kategori hukum islam 9 .

  Prof. Dr. Hasan Muarif Ambary, Ensiklopedi Islam,( Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Houve, 1999), h. 280 berdakwah. atau Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau

  10

  pekerjaan tertentu. Sedangkan kata Dakwah Islamiyah berarti sebuah kegiatan yang mengajak seseorang agar menganut kepercayaan, ideology, agama islam secara utuh.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: PPIM survey : religious courts access and equity

0 0 6

STRATEGI PROMOSI WISATA RELIGI MAKAM SYEKH SURGI MUFTI Devi Noviyanti UIN Antasari Banjarmasin Abstract - STRATEGI PROMOSI WISATA RELIGI MAKAM SYEKH SURGI MUFTI

0 0 29

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Analisis Hubungan Faktor Sanitasi Sumur Gali Terhadap Indeks Fecal Coliform di Desa Sentul Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Tahun 2017

0 0 142

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: ANALISIS PERUBAHAN PARAMETER IKLIM DAN MOSQUITO-BORNE DISEASE DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2009-2016

0 1 193

IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DALAM KASUS KEPUASAN KONSUMEN USAHA LAUNDRY Restu Khaliq UIN Antasari Banjarmasin Abstract - IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DALAM KASUS KEPUASAN KONSUMEN USAHA LAUNDRY

0 0 18

SIARAN DENGAN CONTENT POSITIF DAN EDUKATIF Surianor UIN Antasari Banjarmasin Abstract - SIARAN DENGAN CONTENT POSITIF DAN EDUKATIF

0 0 19

FILOSOFIS KOMUNIKASI QAULAN SYAKILA Fahriansyah UIN Antasari Banjarmasin Abstract - FILOSOFIS KOMUNIKASI QAULAN SYAKILA | Fahriansyah | Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah

0 2 12

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Terapi megatasi ketakutan dalam menghadapi kematian menurut Ibnu Maskawaih

0 0 79

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Pelayanan konseling pada rehabilitasi pasien napza di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur Jakarta Timur

0 2 100

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Evaluasi daya mengembang dan profil disolusi famotidin dari matriks kompleks polielektrolit Kitosan dan Gom Xanthan

0 0 12