TUJUAN KETENTUAN UMUM KEGIATAN
LAMPIRAN V : Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor : 1 Tahun 2014 Tanggal : 3 Maret 2014 PENGATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN ARAHAN KAWASAN TUJUAN
KETERANGAN PEMANFAATAN
A. KAWASAN LINDUNG
Hutan lindung (HL) Mempertahankan fungsi pokok sebagai
1. Kawasan Hutan Kegiatan pelestarian kawasan hutan Diizinkan terbatas wisata Kegiatan yang mengakibatkan lindung perlindungan sistem penyangga kehidupan, lindung. alam meliputi kegiatan penurunan kualitas lingkungan dan pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan riset dan pengembangan terjadinya alih fungsi hutan lindung dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari ilmu pengetahuan, menjadi kawasan budi daya.
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. pendidikan, rekreasi dan Kegiatan yang mengakibatkan wisata tanpa merubah mengurangi luas kawasan hutan bentang alam. dan tutupan vegetasi.
Diizinkan terbatas Merusak prasarana dan sarana pengembangan perlindungan hutan.
bangunan sarana dan Melakukan kegiatan eksplorasi atau prasarana untuk eksploitasi bahan tambang di dalam mendukung fungsi kawasan hutan. lindung.
Kawasan resapan Mempertahankan fungsi pokok sebagai Kegiatan pelestarian kawasan resapan air.
2. Kawasan Diizinkan terbatas Kegiatan yang berpotensi perlindungan air (RA) perlindungan sistem penyangga kehidupan pengembangan menimbulkan perubahan kawasan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, bangunan sarana dan lingkungan fisik alami ruang untuk bawahannya mengendalikan erosi, dan memelihara prasarana untuk kawasan resapan air.
kesuburan tanah. mendukung fungsi
Penggunaan lahan untuk bangunan lindung. yang tidak berhubungan dengan
konservasi mata air.
Diizinkan terbatas kegiatan pemanfaatan ruang tanpa merubah bentang alam dan mengganggu kawasan resapan air meliputi:
- kegiatan wisata alam;
- kegiatan pendidikan; dan
KETENTUAN UMUM KEGIATAN ARAHAN KAWASAN TUJUAN
DIIZINKAN BERSYARAT/DIBATASI DILARANG - penelitian.
Kawasan Mengendalikan hidrologi wilayah, yaitu sebagai Kegiatan pelestarian kawasan bergambut. Semua kegiatan yang berpotensi Diizinkan bersyarat bergambut (KG) penambat air dan pencegah banjir, serta menimbulkan perubahan lingkungan kegiatan pemenuhan melindungi ekosistem yang khas di kawasan fisik alamiah ruang untuk kawasan kebutuhan dasar bergambut. penduduk asli dan tidak gambut. mengurangi fungsi kawasan bergambut.
Diizinkan terbatas menata dan mengelola kawasan bergambut sebagai bagian dari kesatuan pengelolaan kawasan.
Diizinkan terbatas kegiatan pemanfaatan meliputi:
- jasa lingkungan;
- wisata alam;
- kegiatan pendidikan; dan - penelitian.
Diperbolehkan bersyarat pembangunan infrastruktur kawasan bergambut.
Sempadan pantai Semua kegiatan yang berpotensi Kriteria sempadan
3. Kawasan
a. Melindungi wilayah pantai dari kegiatan Kegiatan yang mampu meredam energi Diizinkan bersyarat dan
Perlindungan (SP) yang mengganggu kelestarian fungsi menimbulkan perubahan lingkungan pantai adalah 100 gelombang, melindungi atau memperkuat terbatas kegiatan budi
Setempat pantai. perlindungan kawasan sempadan pantai daya tanpa mengurangi fisik alamiah dan fungsi lindung. meter dari titik pasang. dari abrasi dan infiltrasi air laut ke dalam kualitas lingkungan fisik
b. Memberikan perlindungan kepada kawasan di belakangnya terhadap terpaan angin laut tanah. alamiah dan fungsi
dan badai, gelombang laut yang tinggi. lindung.
Ruang terbuka hijau.
Diizinkan secara terbatas Jalan inspeksi. jaringan kabel listrik, kabel telepon, pipa air minum, prasarana lalu
KETENTUAN UMUM KEGIATAN ARAHAN KAWASAN TUJUAN
KETERANGAN PEMANFAATAN
lintas air, pemancangan tiang atau pondasi prasarana jalan/jembatan, pemasangan papan reklame.
Sempadan Sungai Meningkatkan mutu lingkungan hidup, sarana Semua kegiatan yang berpotensi Kriteria sempadan
Ruang terbuka hijau. Diizinkan secara terbatas
(SS) pengaman lingkungan perkotaan, menciptakan menimbulkan perubahan fungsi dan sungai pada jaringan kabel listrik,
Jalan inspeksi. keserasian lingkungan alam dan lingkungan kualitas air sungai. kawasan budi daya kabel telepon, pipa air binaan. minum, prasarana lalu adalah 5 meter dari tepi tanggul. lintas air, pemancangan tiang atau pondasi
Kriteria sempadan prasarana sungai di luar jalan/jembatan, kawasan budi daya pemasangan papan adalah 50 meter reklame. dari tepi sungai.
Diizinkan terbatas pendirian bangunan pengelolaan badan air atau pemanfaatan air untuk menunjang fungsi pengelolaan sungai dan taman rekreasi.
Diizinkan bersyarat dan terbatas kegiatan budi daya tanpa mengurangi kualitas lingkungan fisik alamiah dan fungsi lindung.
Kegiatan yang diperbolehkan terbatas adalah kegiatan penanaman tanaman produksi.
KETENTUAN UMUM KEGIATAN ARAHAN KAWASAN TUJUAN
KETERANGAN PEMANFAATAN
Kriteria sempadan Ruang terbuka hijau . Diizinkan secara terbatas Semua kegiatan yang berpotensi
Sekitar danau (SD) Mempertahankan kelestarian fungsi danau.
danau adalah 100 jaringan kabel listrik, menimbulkan perubahan fungsi dan Kegiatan wisata ecotourism.
kabel telepon, pipa air kualitas air danau, meter dari titik Jalan inspeksi. minum, prasarana lalu pasang. lintas air, pemancangan tiang atau pondasi prasarana jalan/jembatan, pemasangan papan reklame.
Diizinkan terbatas pendirian bangunan pengelolaan badan air atau pemanfaatan air untuk menunjang fungsi pengelolaan sungai dan taman rekreasi.
Diizinkan bersyarat dan terbatas kegiatan budi daya tanpa mengurangi kualitas lingkungan fisik alamiah dan fungsi lindung.
Kegiatan yang diperbolehkan terbatas adalah kegiatan penanaman tanaman produksi.
Sekitar mata air Mempertahankan kelestarian fungsi mata air. Kegiatan untuk mempertahankan fungsi Diizinkan terbatas Semua kegiatan yang berpotensi (SM) mata air dan fungsi lindung. penggunaan zona lindung menimbulkan perubahan lingkungan untuk pengembangan fisik alamiah dan fungsi lindung. bangunan sarana dan prasarana untuk mendukung fungsi lindung.
KETENTUAN UMUM KEGIATAN ARAHAN KAWASAN TUJUAN KETERANGAN PEMANFAATAN
DIIZINKAN BERSYARAT/DIBATASI DILARANG
- Ruang terbuka hijau Kegiatan wisata, olahraga, dan terkait Diizinkan secara terbatas
4. Ruang Terbuka
a. Menjaga ketersediaan ruang terbuka hijau Kegiatan yang dapat menimbulkan
Hijau (RTH) sebagai tempat untuk berbagai aktivitas. evakuasi bencana. jaringan kabel listrik, kabel dampak negatif dan pengurangan keseimbangan antara telepon, pipa air minum, luasan RTH.
b. Menciptakan
lingkungan alam dan lingkungan binaan prasarana lalu lintas air, Penebangan pohon di kawasan yang berguna untuk kepentingan pemancangan tiang atau
RTH kota tanpa seizin instansi yang masyarakat. pondasi prasarana berwenang. jalan/jembatan,
c. Mengoptimalkan fungsi ruang terbuka di wilayah perkotaan sebagai aktivitas sosial. pemasangan papan reklame. Kawasan cagar Melindungi keanekaragaman biota, tipe Pelestarian kawasan lindung. Diizinkan terbatas kegiatan: Semua kegiatan yang berpotensi
5. Kawasan Suaka
Alam dan Cagar alam (CA) ekosistem, gejala, dan keunikan alam bagi menimbulkan perubahan lingkungan penelitian dan
Budaya kepentingan plasma nutfah, ilmu pengetahuan fisik alamiah dan fungsi lindung. pengembangan ilmu dan pembangunan pada umumnya. pengetahuan;
pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam.
- Pelestarian kawasan lindung. Semua kegiatan yang berpotensi Diizinkan terbatas wisata alam (TW) menjadi pelestarian sumberdaya alam hayati
Kawasan taman Melindungi keaslian alamnya, sehingga tetap
menimbulkan perubahan lingkungan kegiatan: dan ekosistemnya. fisik alamiah dan fungsi lindung.
- penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
- pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam.
Diizinkan terbatas dan bersyarat kegiatan budi daya masyarakat adat.
KAWASAN ARAHAN PEMANFAATAN TUJUAN
Kegiatan yang mengganggu kelestarian lingkungan di sekitar peninggalan sejarah.
Kawasan Cagar Budaya (CB)
Mempertahankan dan melestarikan kawasan cagar budaya.
Pembangunan prasarana dan sarana kawasan yang menunjang fungsi kawasan.
Diizinkan terbatas kegiatan:
Kegiatan yang menganggu atau merusak kekayaan budaya.
- 6. Kawasan rawan
- penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
- pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam.
- Diizinkan bersyarat dan terbatas kegiatan budi daya.
- Diizinkan bersyarat dan terbatas meliputi:
- Kegiatan hutan produksi;
- Kegiatan pertanian; dan - Kegiatan perikanan.
Diizinkan terbatas dan bersyarat kegiatan budi daya masyarakat adat.
Kawasan rawan gempa bumi (KBB) Melindungi kawasan-kawasan sekitarnya dari bencana.
Kawasan rawan abrasi, gelombang pasang, dan tsunami (KBG) Melindungi kawasan-kawasan sekitarnya dari bencana.
Kegiatan yang mampu meredam energi gelombang, melindungi atau memperkuat perlindungan kawasan sempadan pantai dari abrasi dan infiltrasi air laut ke dalam tanah.
Diizinkan bersyarat dan terbatas kegiatan budi daya.
Semua jenis kegiatan yang dapat menurunkan nilai ekologis dan estetika kawasan.
Kawasan rawan bencana tanah longsor (KBL)
Melindungi kawasan-kawasan sekitarnya dari bencana.
Dilarang kegiatan budi daya dan kegiatan yang dapat mengurangi daya penahan gerakan tanah.
Kawasan rawan banjir (KBJ) Melindungi kawasan-kawasan sekitarnya dari Kegiatan membangun bangunan Diizinkan bersyarat dan - -
KAWASAN ARAHAN PEMANFAATAN TUJUAN
B. KAWASAN BUDI DAYA
Menyediakan peraturan yang jelas pada kawasan pemerintahan, meliputi dimensi, intensitas, dan disain.
Pelarangan kegiatan industri dan kegiatan lain yang dapat mengganggu fungsi utama kawasan peruntukan perumahan.
KDB maks :
50%
KLB maks : 1,2 GSB min : 5 m KDH min : 30 %
2. Kawasan Peruntukan Perkantoran
Kawasan Pelayanan Jasa Pemerintahan (PK)
Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja, jasa pemerintahan, dan pelayanan masyarakat.
Kegiatan perdagangan dan jasa juga dapat dikembangkan pada kawasan ini, tetapi bersifat terbatas dan bersyarat.
Diperuntukan untuk pembangunan bangunan pemerintah, seperti kantor pemerintah propinsi, kantor pemerintah kota, kantor instansi vertikal, kantor polisi, dan lain-lain.
Diperbolehkan melakukan kegiatan pengembangan perumahan, perdagangan dan jasa skala lokal, kegiatan pelayanan masyarakat.
Pelarangan pengembangan kegiatan untuk jenis bangunan dengan fungsi hotel dan bioskop.
Pelarangan kegiatan industri besar dan menengah dan kegiatan lain yang dapat mengganggu kegiatan perkantoran.
KDB maks :
60%
KLB maks : 2
GSB min : 12 m
KDH min : 30 %
Kegiatan campuran rumah- toko, rumah-kantor, perdagangan dan jasa komersil paling tinggi skala lingkungan.
1. Kawasan Peruntukan Perumahan
Kawasan Perumahan Kepadatan Tinggi (R-1)
Menyediakan lahan untuk pengembangan perumahan dengan kepadatan sedang.
Menyediakan lahan untuk pengembangan perumahan dengan kepadatan tinggi, yang dapat berasosiasi dengan kegiatan perkotaan.
Kegiatan hunian berkepadatan tinggi berupa rumah deret, rumah kopel maupun rumah tunggal, dan hunian vertikal.
Diperbolehkan melakukan kegiatan pengembangan perumahan, perdagangan dan jasa skala lokal, kegiatan pelayanan masyarakat.
Kegiatan campuran rumah- toko, rumah-kantor, perdagangan dan jasa komersil paling tinggi skala lingkungan.
Pelarangan kegiatan industri dan kegiatan lain yang dapat mengganggu fungsi utama kawasan peruntukan perumahan.
KDB maks : 70%
KLB maks : 3 GSB min : 3 m KDH min : 20 %
Kawasan Perumahan Kepadatan Sedang (R-2)
Kegiatan hunian berkepadatan tinggi berupa rumah deret, rumah kopel maupun rumah tunggal, dan hunian vertikal.
Menyediakan lahan untuk pengembangan perumahan dengan kepadatan rendah yang dapat berasosiasi dengan kegiatan pertanian.
Diperbolehkan melakukan kegiatan pengembangan perumahan, perdagangan dan jasa skala lokal, kegiatan pelayanan masyarakat.
Kegiatan campuran rumah- toko, rumah-kantor, perdagangan dan jasa komersil paling tinggi skala lingkungan.
Pelarangan kegiatan industri dan kegiatan lain yang dapat mengganggu fungsi utama kawasan peruntukan perumahan.
KDB maks :
60%
GSB min : 4 m
KDH min : 25 % Kawasan Perumahan Kepadatan Rendah (R-3)
Kegiatan hunian berkepadatan tinggi berupa rumah kopel maupun rumah tunggal, dan hunian vertikal.
KAWASAN ARAHAN PEMANFAATAN TUJUAN
5. Kawasan Peruntukan pariwisata
50 %
KLB maks : 0,2 GSB min : 12 m KDH min :
KDB maks: 20 %
Pelarangan kegiatan industri besar dan menengah dan kegiatan lain yang dapat mengganggu kegiatan pariwisata.
Kegiatan yang dapat menimbulkan dampak negatif yang cukup besar bagi fisik alamiah dan kegiatan pariwisata.
Zonasi kawasan pariwisata terdiri atas:
Kegiatan hunian baik hunian tunggal maupun hunian bersama.
Perlindungan terhadap situs peninggalan sejarah dan budaya.
Pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Memanfaatkan potensi keindahan alam, budaya dan sejarah di kawasan peruntukan pariwisata
Kawasan pemanfaatan ruang untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi (PR)
50%
3. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
KDB maks: 40% KLB maks: 0,2 KDH maks:
4. Kawasan Peruntukan Industri mendukung kegiatan wisata dan kesejahteraan perekonomian warga. bersyarat industri skala menengah dan bersifat polutif. dampak negatif yang cukup besar bagi fisik alamiah dan kegiatan, serta lingkungannya.
KLB maks : 3 GSB min : 6 m KDH min : 10 %
KDB maks : 75%
Pelarangan kegiatan industri dan kegiatan lain yang dapat mengganggu kegiatan perdagangan dan jasa.
Bengkel kendaraan niaga, penggunaan dengan kegiatan memperbaiki dan memelihara komponen atau badan truk besar, kendaraan angkutan massal, peralatan besar, atau peralatan pertanian.
Bisnis dan profesional, penggunaan yang berhubungan dengan mata pencaharian melalui usaha komersial atau jasa perdagangan atau melalui keahlian yang membutuhkan pendidikan atau pelatihan khusus.
Penggunaan untuk perdagangan (eceran, penyewaan), dan jasa komersial (jasa perjalanan, jasa hiburan/entertainment, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa telekomunikasi dan informasi, jasa keuangan, jasa penginapan dan jasa pelayanan bisnis.
Menyediakan peraturan yang jelas pada kawasan perdagangan dan jasa, meliputi: dimensi, intensitas, dan disain.
Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa, dan pelayanan masyarakat.
Kawasan pelayanan perdagangan dan jasa baik berbentuk tunggal maupun deret (PJ)
- zona usaha jasa pariwisata difungsikan untuk jasa biro perjalanan wisata, jasa agen perjalanan wisata, jasa pramuwisata dan jasa informasi pariwisata;
- zona objek dan daya tarik wisata difungsikan untuk objek dan daya tarik
KETENTUAN UMUM KEGIATAN ARAHAN KAWASAN TUJUAN
KETERANGAN PEMANFAATAN
wisata alam, objek dan daya tarik wisata budaya, dan objek serta daya tarik wisata minat khusus; dan
- zona usaha sarana pariwisata difungsikan untuk penyediaan akomodasi, makan dan minum, angkutan wisata, dan kawasan pariwisata.
Pembatasan pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pariwisata.
Penyediaan prasarana dan sarana minimal meliputi telekomunikasi, listrik, air bersih, drainase, pembuangan limbah dan persampahan, WC umum, parkir, lapangan terbuka, pusat perbelanjaan skala lokal, sarana peribadatan dan sarana kesehatan, persewaan kendaraan, loket tiket, tempat penukaran uang dan kegiatan pendukung pariwisata lainnya.
Memiliki akses yang terintegrasi dengan sarana dan prasarana
KAWASAN ARAHAN PEMANFAATAN TUJUAN
Kawasan terbuka non hijau yang meliputi:
Menjaga ketersediaan ruang terbuka dengan perkerasan sebagai tempat untuk berbagai aktivitas.
transportasi lokal maupun regional.
Diizinkan bersyarat dan terbatas kegiatan sektor informal.
6. Ruang Terbuka
- KDB maks:
parkir;
GSB min: 12 m
Non Hijau Kawasan ruang terbuka non hijau (RTNH)
KDH min: 30 %
GSB min: 12 m
KLB maks: 2
KDB maks: 60 %
Bengkel kendaraan niaga, penggunaan dengan kegiatan memperbaiki dan memelihara komponen atau badan truk besar, kendaraan angkutan massal, peralatan besar, atau peralatan pertanian
Kegiatan hunian baik hunian tunggal maupun hunian bersama.
Diizinkan terbatas dan bersyarat kegiatan sektor informal.
Perdagangan dan jasa yang mendukung fungsi kawasan kesehatan, perkantoran, perdagangan, jasa kesehatan, jasa telekomunikasi dan informasi dan jasa penginapan.
Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam pelayanan kesehatan Penggunaan lahan yang berhubungan pelayanan kesehatan dengan dilengkapi sarana pengolahan air limbah dan sampah B3 rumah sakit.
Kawasan pemanfaatan ruang untuk kesehatan (FS-2)
8. Kawasan peruntukan kesehatan
KDH min: 25 %
KLB maks: 2
taman bermain;
KDB maks: 60%
Kegiatan yang menimbulkan dampak dampak negatif yang cukup besar bagi kegiatan di lingkungan fasilitas sosial
Diizinkan secara terbatas jasa pelayanan pendidikan.
Menciptakan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat.
Mempertahankan fasilitas yang terbangun serta meningkatkan kualitas sesuai dengan standar kebutuhan ruang.
Menyediakan lahan untuk pembangunan dan pengembangan sarana pendidikan yang jumlah dan kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan jumlah penduduk berdasarkan standar kebutuhan minimum sarana umum.
Kawasan pemanfaatan ruang untuk pendidikan (FS-1)
7. Kawasan peruntukan pendidikan
10 %
KLB maks: 0,2 GSB min: 12 m KDH maks:
20 %
Mengoptimalkan fungsi ruang terbuka di wilayah perkotaan sebagai aktivitas sosial.
koridor pada kawasan perdagangan dan jasa, perkantoran serta perumahan.
buffer/penyangga, dan
Kegiatan yang menyediakan fasilitas pelayanan pendidikan tinggi.
KETENTUAN UMUM KEGIATAN ARAHAN KAWASAN TUJUAN
KETERANGAN PEMANFAATAN
Kegiatan yang menyediakan fasilitas Diizinkan secara terbatas Kegiatan yang menimbulkan dampak
Kawasan
9. Kawasan Menyediakan lahan untuk pembangunan KDB maks: 60%
peruntukan pemanfaatan ruang pelayanan peribadatan. kegiatan perdagangan dan dampak negatif yang cukup besar bagi dan pengembangan sarana peribadatan KLB maks: 2
peribadatan untuk peribadatan yang jumlah dan kapasitasnya disesuaikan jasa. kegiatan di lingkungan fasilitas sosial.
GSB min: 12 m
(FS-3) dengan kebutuhan jumlah penduduk KDH min: 25 % berdasarkan standar kebutuhan minimum sarana umum.
Mempertahankan fasilitas yang terbangun serta meningkatkan kualitas sesuai dengan standar kebutuhan ruang.
- Kawasan ruang Menyediakan ruang bagi evakuasi bencana Diizinkan sebagai ruang evakuasi bencana.
10. Kawasan peruntukan evakuasi bencana sebagai melting point. bencana
Kawasan Menyediakan ruang bagi kegiatan tertentu yang Kegiatan pemanfaatan ruang yang dapat Diizinkan bersyarat kegiatan Kegiatan yang dapat mengganggu
11. Kawasan KDB maks : 50%
peruntukan pemanfaatan ruang karena sifatnya mempunyai kekhususan di luar digunakan untuk mendukung fungsi kawasan pemanfaatan ruang di fungsi kawasan pertahanan dan KLB maks : 1
pertahanan dan pertahanan dan ketentuan yang ditetapkan pada zona dasar pertahanan dan keamanan. sekitar kawasan pertahanan keamanan.
GSB min : 12 m
keamanan keamanan (KM) lainnya, yang memerlukan penanganan dan keamanan.
KDH min : 30 % operasional, desain, dan spesfikasi yang khusus.
Kawasan Mengendalikan ruang untuk pertambangan. Kegiatan perkotaan lainnya untuk alih fungsi Pertambangan rakyat milik Pengembangan pertambangan bukan -
12. Kawasan peruntukan peruntukan kawasan peruntukan pertambangan sesuai hak ulayat. rakyat milik hak ulayat. pertambangan pertambangan dengan daya dukung kawasan. bahan galian batuan (PT)
Meyediakan ruang untuk mengakomodasi Kegiatan perikanan skala
13. Kawasan Kawasan Aktivitas pendukung perikanan. Dilarang segala aktivitas budi daya KDB maks : 30%
peruntukan kegiatan perikanan. besar, menggunakan lahan perikanan yang akan mengganggu kualitas air
KLB maks : 0,3
Pengembangan sarana dan prasarana yang luas, atau teknologi tangkap (KP-1) untuk pengembangan perikanan.
GSB min : -
KAWASAN ARAHAN PEMANFAATAN TUJUAN
KDH min : 100%
Penggunaan yang dapat memicu terjadinya pengembangan bangunan yang mengurangi luas ruang kawasan pertanian kota
Pelarangan kegiatan lain yang mengganggu fungsi lahan pertanian; dan
Pelarangan alih fungsi lahan menjadi lahan budi daya non pertanian kecuali untuk pembangunan sistem jaringan prasarana kota.
KDB maks : 0%
KLB maks : -
GSB min : -
15. Kawasan peruntukan hutan produksi
Pengembangan prasarana pengairan.
Kawasan hutan produksi (HP) Menyediakan lahan untuk hutan produksi.
Pengembangan usaha hasil hutan kayu, pengembangan jasa lingkungan, pemanfaatan kawasan, dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu.
Kepentingan pembangunan di luar kehutanan tanpa mengubah fungsi pokok kawasan peruntukan hutan produksi.
Pemanfaatan kawasan hutan produksi untuk memiliki kajian studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang dilengkapi dengan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).
Penggunaan hutan produksi yang mengurangi luasan dan mengganggu fungsi hutan produksi.
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi pertambangan dalam kawasan hutan produksi.
Penggunaan pendukung kegiatan pertanian.
kawasan pertanian dengan irigasi teknis tidak boleh dialihfungsikan.
perikanan
Kawasan holtikultura (KT-3)
Kawasan perikanan budi
daya (KP-2) pengembangan perikanan dan pembenihan. intensif harus memiliki kajian Amdal.
KDH min : 30%
14. Kawasan peruntukan pertanian
Kawasan Pertanian Lahan Pangan (KT-1)
Kawasan pertanian perkebunan (KT-2)
Kawasan peternakan (KT-3)
Penanganan limbah pertanian peternakan (limbah kotoran).
Menyediakan lahan untuk mengakomodasi keberadaan kawasan pertanian lahan pangan, perkebunan, dan peternakan.
Meningkatkan mutu lingkungan hidup, sarana pengaman lingkungan perkotaan, menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan.
Mendukung ketahanan pangan.
Penggunaan untuk kegiatan pertanian.
Penggunaan rekreasi aktif dan fasilitas rekreasi untuk umum.
Penanganan limbah pertanian tanaman (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut dalam air drainase).
KETENTUAN UMUM KEGIATAN ARAHAN KAWASAN TUJUAN
KETERANGAN PEMANFAATAN
Peningkatan Penataan kawasan bagi sektor informal pada
- Pemanfaatan ruang untuk sektor informal Pengaturan waktu Sektor informal dilarang menggunakan
16. Kawasan peruntukan kawasan bagi sore dan malam hari (bukan pemanfaatan ditempatkan pada tempat tertentu yang operasional sektor informal. badan jalan, jalur pedestrian, dan sektor informal sektor informal (SI) ruang secara utuh) tersebar pada kawasan-kawasan yang saluran drainase. ditetapkan.
Sumber: Hasil Rencana Tim RTRW Kota Jayapura, 2012-2013
WALIKOTA JAYAPURA, TTD BENHUR TOMI MANO Diundangkan di Jayapura Pada tanggal 3 Maret 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA JAYAPURA, TTD RD. SIAHAYA , SH.MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19611112 198603 1 024