BAB I PENDAHULUAN - Siosar Islamic Research and Education Centre

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Indonesia merupakan Negara berada di garis khatulistiwa yang memiliki dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Dan Indonesia terdiri dari lima pulau besar dan beribu-ribu pulau kecil didalamnya. Negara Indonesia adalah Negara yang sering terjadi bencana alam, karena Indonesia itu sendiri terletak di wilayah Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik ( Ring Of Fire ). Bencana alam yang terdiri dari gempa bumi, banjir, tsunami, dan gunung meletus, semua itu terjadi tidak diduga-duga atau tidak dapat diprediksi. Bagi masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana alam seperti di gunung berapi yang masih aktif agar selalu waspada.

  Di Indonesia khususnya Gunung Sinabung merupakan gunung yang masih aktif di wilayah Indonesia dan tergolong rawan. Akhir-akhir ini Gunung Sinabung kembali meletus, mengakibatkan daerah-daerah sekitarnya harus mengungsi ketempat yang lebih aman. Akibat Gunung Sinabung meletus terus-menerus dan tidak tahu kapan berakhirnya, pemerintah berinisiatif merelokasi pemukiman- pemukiman penduduk yang dekat dengan Gunung Sinabung. Pemerintah merelokasi pemukiman-pemukiman tersebut ke hutan Siosar yang berjarak 23.5km dari Gunung Sinabung. Hijrahnya masyarakat korban bencana alam Gunung Sinabung ke lokasi hutan Siosar berdampak besar bagi masyarakat relokasi, khususnya masalah pada psikilogi mereka. Pemerintah merencanakan fasilitas-fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah, untuk mengembalikan psikologi mereka yang telah hancur. Khususnya tempat ibadah seperti Masjid, fungsi masjid menurut istilah islam adalah hal-hal yang berhubungan denagn ibadah dan pendidikan agama. Nabi Muhammad SAW menjadikan Masjid Nabawi sebagai tempat belajar mengenai urusan dunia dan agama di samping beribadah.

  Sampai saat ini, selain sebagai pusat ibadah, masjid masih merupakan tempat kegiatan pendidikan agama terutama yang berkaitan denagan ilmu agama islam. Islam mengutamakan pendidikan sebagai suatu usaha yang terus menerus untuk meraih, menyampaikan dan memanfaatkan ilmu, kemahiran dan penghayatan Islam berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi. Ini bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai hamba Allah yang bertaqwa, dalam arti kata yang sebenar-benarnya. Dengan pengadaan pendidikan dasar agama sebagai bekal ilmu akhirat diikuti denga penekanan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ilmu dunia, di harapkan generasi / kader-kader islam dapat bersaing bahkan dapat menempati posisi di jajaran depan dalam persaingan yang semakin ketat di era globalisasi saat ini.

  Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi untuk mensejajarkan jalan dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pendidikan agama agar dapat meningkatkan kemampuan umat dalam menjalankan roda kehidupan dengan baik tanpa melenceng dari asas dasar yaitu agama. Khususnya masyarakat korban relokasi Gunung Sinabung. Menyadari keperluan tersebut, penting adanya pengadaan suatu sarana pengkajian yang berorientasi pada agama Islam. Sarana yang disediakan diharapkan akan mampu mendidik dan melatih umat dengan metode-metode pembelajaran yang teoritikal, praktikal dan ilmiah agar pendidikan yang diberikan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

  Sarana yang akan diwujudkan berupa suatu Pusat Kajian (Masjid) dan Pendidikan Islam (Islamic Research and Education Centre) yang merupakan suatu kompleks pendidikan keagamaan dan ilmu pengetahuan yang akomodatif terhadap harapan umat Islam untuk dapat menciptakan kembali psikologis umat muslim yang telah hilang atau hancur akibat bencana Gunung Sinabung. Dan memperkuat iman seorang muslim tanpa melunturkan dasar-dasar agama dalam diri masing-masing umat. Kegiatan-kegiatan pendukung seperti kegiatan dakwah dan sosialisai kepada masyarakat luas maupun masyarakat relokasi itu sendiri yang akan ikut memperkuat keberadaan Islamic Research and Education Centre ini di tengah masyarakat demi tujuan yang akan dilaksanakan yaitu untuk mencerdaskan umat muslim.

1.2. Maksud dan Tujuan

  Adapun maksud dan tujuan proyek ini direncanakan dan dikonsepkan dengan maksud sebagai konsep pembangunan Masjid dan Pendidikan Islam bagi masyarakat yang dahulu hidup di Gunung Sinabung, yaitu: 1.

  Menciptakan suatu sarana pendidikan dan pengkajian yang berorientasi pada islam.

  2. Menjadikan sarana dan prasarana ibadah sebagai identitas budaya Islam melalui kegiatan dakwah dan sosialisasi kepada masyarakat.

  3. Menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Islam berdasarkan metode-metode pembelajaran yang teoritikal, praktikal dan ilmiah agar pendidikan yang diberikan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

  4. Membentuk lingkungan berkarakter dengan masyarakat relokasi bencana Gunung Sinabung agar tetap memiliki pendidikan dasar agama, ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat bersaing di era globalisasi.

1.3. Rumusan Masalah

  Masalah di seputar pelaksanaan proses perancangan yang berkitan dengan kasus proyek di uraikan sebagai berikut:

  1. Bagaimana menyatukan sarana berbasis kegiatan Islam dalam satu kompleks pendidikan agar tercipta keselarasan dan saling mendukung satu sama lain.

  2. Bagaimana cara mempertahankan aspek positif “kehidupan lama” mereka ke suatu tempat yang baru dengan latar belakang fungsi sarana pendidikan dan agama Islam.

3. Menentukan cara-cara penerapan nilai-nilai Arsitektur Islam dan Arsitektur Tradisional dalam bangunan yang berada di wilayah Karo.

  4. Mengoptimalkan desain terhadap kebutuhan ruang, kegiatan, masalah sosial dan keagamaan dalam sudut pandang arsitektur pada kompleks bangunan.

5. Menentukan nilai-nilai filosofis dalam Arsitektur Islam yang dikaitkan terhadap pengorganisasian bangunan dan ruang di dalam site.

1.4. Lingkup / Batasan Proyek

  Permasalahan perancangan dan perencanaan Masjid dan Pendidikan Islam Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung mempunyai lingkup dan pembahasan yang sangat luas, agar dapat ditangani dengan jelas, dalam pembahasan dan perencanaan ini diadakannya batasan-batasanan berikut: 1.

  Lokasi yang digunakan untuk merelokasi masyarakat Gunung Sinabung adalah lokasi yang digunakan pemerintah saat ini untuk merelokasi masyarakat Gunung Sinabung. Sehingga analisa keamanan lokasi, analisa pergerakan angin yang berimbas pada pergerakan asap gunung, analisa kesuburan tanah, analisa struktur tanah, keberadaan air bersih dan lainnya tidak menjadi bahasan perancang, karena lokasi site yang ditentukan saat ini sudah memenuhi standar kelayakan untuk sebuah permukiman.

  2. Luasan lahan yang dipakai merupakan luasan yang tidak mengacu pada lahan yang diberikan pemerintah yaitu sekitar 1120 Ha. Yang di pakai

  2 untuk sarana Masjid dan Pendidikan Islam sebesar 13702m .

  3. Secara arsitektur, pembahasan dibatasi pada masalah seputar Arsitektur Islam, serta langgam arsitektur lain yang di wilayah karo kemudian akan ikut berakulturasi.

  4. Aspek-aspek social dan keagamaan yang ikut mempengaruhi keputusan akhir dalam perancangan.

  5. Konteks kasus proyek yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proyek seperti site (tapak bangunan), keadaan iklim dan topografi, kondisi social kemasyarakatan dan lain-lain.

1.5. Pendekatan Perancangan

  Pendekatan yang ada dalam perancangan ini menggunakan berbagai metoda sebagai berikut:

  1. Studi literatur Metoda yang digunakan dengan cara mempelajari permasalahan yang ada pada perancangan dengan menggunakan pemecahan masalah, pengambilan teori, penggunaan data berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan, kontekstual, dan mendukung dalam proses perancangan.

  2. Studi banding Metoda yang digunakan untuk melakukan perbandingan terhadap pendekatan masalah, pendekatan pemecahan masalah, dan perbandingan kasus yang memiliki kesamaan isu ataupun tema yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, majalah, dan lainnya.

  3. Survey lapangan Metoda menganalisis dan survey lapangan secara langsung.

  4. Melaksanakan indentifikasi dan analisis perancangan dengan berpedoman pada teori-teori yang telah ada

  5. Pelaksanaan proses assistensi sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan untuk mengarah proses rancangan serta mengevaluasi rancangan.

  6. Menentukan sistematika desain untuk lebih mengarahkan proses rancangan agar tercipta rancangan akhir yang baik.

1.6. Kerangka Berfikir

  Islamic Research And

  Education Centre Latar Belakang

  Kasus Proyek Maksud dan

  Tujuan Survey

  Identifikasi Masalah perancangan

  Batasan Masalah

  Pendekatan Perancangan

  Analisis Perancangan:

  • Analisa site
  • Analisa kegiatan
  • Analisa ruang
  • Analisa bentuk dan langgam bangunan

  Solusi Konsep

  Perancangan Pradesain

  Islamic Research And

  Education Centre

1.7. Sistematika Laporan

  • Keterangan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan masalah dan metodenya, ruang lingkup pembahasan, kerangka berpikir dan sistematika laporan.

  Bab I PENDAHULUAN

  • Pembahasan pada bab ini di fokuskan pada tinjauan umum, definisi secara umum yang berkaitan dengan kasus proyek dan tinjauan khusus yang menerangkan secara mendetail tentang kasus proyek. Serta uraian mengenai kasus proyek, tinjauan site, serta keterangan lainnya yang berhubungan dengan konteks proyek.

  Bab II TINJAUAN PROYEK

  • Berisikan uraian tema, latar belakang tema, serta hubungan tema dengan kasus proyek.

  Bab III ELABORASI TEMA

  • Berisikan analisis-analisis perancangan yang merupakan analisis site, analisis kegiatan, analisis ruang dan analisis bentuk / arsitektur bangunan.

  Bab IV ANALISIS

  • Konsep perancangan akan diuraikan pada bab ini yang merupakan awal dari proses pengerjaan gambar pra-rancangan dari kasus proyek.

  Bab V KONSEP PERANCANGAN

  • Berisikan proses perancanga pertama kali sampai dengan sidang dua.

  Bab VI PROSES DESAIN SATU

  • Berisikan proses perancangan setelah sidang dua.

  Bab VII PROSES DESAIN DUA

  • Berisikan hasil akhir perancangan.

  Bab VIII PROSES DESAIN TIGA

  • Berisikan gambar kerja hasil rancangan.

  Bab IX HASIL RANCANGAN

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian air - Analisis Cemaran Mikroba Terhadap Kualitas Treated Water Dengan Metode Pour Plate di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal - Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

0 0 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hipertensi - Gambaran Xerostomia Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Sentosa Baru Dan Puskesmas Sering Medan

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi - Persepsi Orangtua Tentang Kualitas Hidup Anak Dihubungkan Dengan Pengalaman Karies Anak Usia 6-7 Tahun Di SD Namira Dan SDN 060922

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Narkoba dan Penggolongannya Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya. Narkoba merupakan bahan atau zat yang dimasukkan ke tubuh manusia dengan cara diminum, dihirup

0 0 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Kekasaran Permukaan Dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

0 1 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan Serat Kaca Terhadap Kekasaran Permukaan Dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik

0 2 7

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Liquefied Petroleum Gas (LPG) 2.1.1. Definisi Umum LPG - Rancangan Sistem Pengontrolan dan Pengamanan Kebocoran LPG Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Menggunakan Media Informasi SMS

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis 2.1.1 Pengertian Analisis - Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Anak Putus Sekolah Di Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah

0 1 22

BAB II DESKRIPSI PROYEK - Siosar Islamic Research and Education Centre

0 0 55