BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan adalah suatu wadah yang menuntut adanya kerjasama antara masing-masing individu untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.
Dengan semakin pesatnya perkembangan zaman, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Banyaknya perusahaan baru yang bermunculan baik perusahaan domestik maupun perusahaan asing menciptakan gairah persaingan yang semakin ketat untuk mempertahankan eksistensi masing-masing perusahaan di dalam pasar. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan kompeten sehingga tujuan perusahaan dapat terwujud. Sumber daya manusia yang terampil dan berkompeten tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh perusahaan. Sejauh ini, tidak dapat dipungkiri bahwa sumber daya manusia masih mutlak sebagai faktor penentu utama keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Sumber daya manusia yang dapat menjadi lokomotif di dalam perusahaan adalah karyawan yang mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sehingga menghasilkan prestasi kerja yang tinggi. Sutrisno (2009:93) mengungkapkan prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Menurut Simamora (2002:330) salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah analisis pekerjaan. Kemudian, Abdullah (2014:61) mengatakan bahwa penempatan karyawan juga mempengaruhi prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan itu sendiri. Penilaian prestasi kerja dilakukan perusahaan untuk mengevaluasi apakah prestasi kerja karyawan telah mencapai target yang telah ditetapkan atau tidak. Selain itu, dengan adanya penilaian prestasi kerja perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan karyawan tidak mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.
Dalam proses pencapaian target tersebut, perusahaan harus mendukung dan memenuhi kebutuhan karyawan agar mereka terus menghasilkan prestasi kerja yang tinggi. Perusahaan harus melakukan analisis pekerjaan agar dapat memberikan berbagai informasi mengenai ruang lingkup pekerjaan kepada karyawan. Dengan adanya informasi mengenai ruang lingkup pekerjaan secara jelas, karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik sehingga sasaran atau tujuan perusahaan dapat tercapai. Analisis pekerjaan yang diungkapkan oleh Rivai (2004:107) adalah suatu proses sistematis untuk mengumpulkan informasi atas aspek penting yang berkaitan dengan suatu pekerjaan. Analisis pekerjaan menghasilkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang didalamnya terdapat informasi mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan, kualifikasi yang harus dipenuhi, serta target yang harus dicapai oleh karyawan. Dessler (2000:86) mengungkapkan bahwa informasi yang dihimpun oleh analisis pekerjaan berkenaan dengan standar prestasi, seperti kuantitas, kualitas, atau waktu yang diperlukan bagi tiap aspek pekerjaan. Standar ini digunakan sebagai dasar evaluasi prestasi pegawai atas pelaksanaan pekerjaan yang bersangkutan.
Dalam menjalankan pekerjaannya, setiap karyawan tidak terlepas dari proses penempatan kerja. Penempatan kerja yang tidak sesuai akan menghambat proses kerja karyawan. Menurut Mathis dan Jackson (2000:262) penempatan adalah menempatkan seseorang pada posisi yang tepat (fitting a person to the right job).
Sedangkan Hasibuan (2007:71) mengatakan bahwa penempatan karyawan yang tepat merupakan salah satu kunci meraih prestasi kerja yang optimal dari setiap karyawan.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa penempatan karyawan merupakan proses untuk menempatkan seseorang pada bidang-bidang yang sesuai dengan kemampuan, keterampilan, dan bakat dasarnya berdasarkan penilaian dalam deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan yang dihasilkan oleh analisis pekerjaan.
Hal ini mengandung arti bahwa dasar ukuran bagi penempatan seseorang adalah evaluasi deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan sebagai standar evaluasi.
Perusahaan harus menempatkan karyawan pada pekerjaan yang sesuai dengan bidang atau keahlian yang dimilikinya agar dapat bekerja secara optimal sesuai dengan kemampuan sehingga mendorong karyawan untuk berprestasi.
PT. Kalbe Farma Tbk merupakan perusahaan internasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi, dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta. Selain di Indonesia, Kalbe Farma memiliki 10 cabang di luar negeri, yaitu Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Srilanka, Nigeria, dan Afrika Selatan. Kalbe Farma memfokuskan bisnisnya pada 4 divisi, yaitu Divisi Obat Resep, Divisi Produk Kesehatan, Divisi Nutrisi, serta Divisi Distribusi & Logistik. PT. Kalbe Farma Tbk memiliki 1 (satu) unit Kantor Pusat di Medan.
Pada penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pembahasan pada divisi utama yang berada di dalam Divisi Obat Resep yaitu Divisi Primary Care. Divisi Primary Care bergerak di bidang pemasaran produk obat resep dimana target pasarnya adalah dokter umum (general practitioner) dan dokter gigi yang berada di praktek umum, klinik utama, klinik pratama, rumah bersalin, serta pelayanan medis lainnya yang berada di luar Rumah Sakit. Pemilihan divisi ini sebagai objek penelitian adalah karena Divisi Primary Care merupakan divisi lini pertama yang memasarkan obat resep ke pelayanan utama, dan juga karena divisi ini merupakan salah satu divisi terbaik pada PT. Kalbe Farma Tbk yang memperoleh penghargaan sebagai “The Best Growth National” pada tahun 2013 dan “The Best New Product” pada tahun 2014. Pada saat ini, Divisi Primary Care Cabang Medan memiliki 41 orang karyawan yang terdiri atas Regional Sales Manager, District Manager,
Supervisor , Medical Representative, Administrative, dan Driver.
Berikut ini adalah data penilaian prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan pada tahun 2013-2014.
Tabel 1.1 Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan Tahun 2013-2014 Jumlah Persentase Karyawan No. Kriteria Uraian 2013 2014 2013 2014≥ 95.00 -
1. Out Standing (K) 0% 0% - -
100.00
2. Very Good (A)
2 6 5,6% 14,6% ≥80.00 - <95.00
3. Good (L)
23 28 63,9% 68,3% ≥60.00 - <80.00
Below Expectation 4.
10 6 27,7% 14,6% ≥50.00 - <60.00
(B)
5. Poor (E) < 50.00
1 1 2,8% 2,5%
Jumlah
36 41 100% 100%
Sumber : Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan Pada tabel 1.1 terlihat bahwa penilaian prestasi kerja karyawan Divisi
Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan terbagi atas lima yaitu : out (K) yang dapat diartikan sebagai sangat memuaskan, very good (A) yaitu
standing
memuaskan, good (L) yaitu cukup memuaskan, below expectation (B) yaitu kurang memuaskan, dan poor (E) yaitu tidak memuaskan. Jumlah karyawan mengalami peningkatan yaitu 36 orang pada tahun 2013 menjadi 41 orang pada tahun 2014. Pada tahun 2013 dan 2014 prestasi kerja karyawan dengan kriteria out standing menunjukkan persentasi 0%. Prestasi kerja karyawan dengan kriteria very good sebesar 5,6% pada tahun 2013 dan 14,6% pada tahun 2014, kriteria good sebesar 63,9% pada tahun 2013 dan 68,3% pada tahun 2014, kriteria below expectation sebesar 27,7% pada tahun 2013 dan 14,6% pada tahun 2014, dan kriteria poor sebesar 2,8% pada tahun 2013 dan 2,5% pada tahun 2014. berada pada golongan 4 disebut sebagai officer atau supervisor. Yang termasuk
Proses
- Kedisiplinan -
- Kedisipilinan -
- Strategic
- Understanding &
- Perencanaan dan pengendalian aktivitas
- Teamwork -
- Strive for excellence
- Team Leadership -
- Kerjasama -
- Strive for excellence 3.
- Inisiatif dan upaya mencapai hasil terbaik
- Coaching &
- Coaching &
- Pengembangan bawahan
- Developing Others -
- Delegasi
Karyawan yang berada pada golongan 1-3 merupakan staff. Dimana yang termasuk pada golongan 1 adalah Driver, golongan 2 adalah
Delegating Sumber : Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan
Counseling
People Management
Counseling
People Management
Costumer focus
Improving Business Process
management
Customer Focus
Penilaian prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan memiliki beberapa indikator penilaian. Setiap golongan akan memiliki indikator penilaian yang berbeda-beda. Adapun indikator penilaian prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Action
Plan Do Check
Proses
Service Excellence
Tertib administrasi dan prosedur
Proses
1. Hasil Hasil Hasil 2.
Farma Tbk Cabang Medan Tahun 2014
No. Golongan 1-3 Golongan 4 Golongan 5 Tabel 1.2 Indikator Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Divisi Primary Care PT. KalbeAdministrative , dan golongan 3 adalah Medical Representative. Karyawan yang
PT. Kalbe Farma Tbk sudah memiliki analisis pekerjaan yang jelas dan terperinci pada saat sebelum proses rekrutmen karyawan. Ini merupakan hal yang sangat baik, karena dengan adanya analisis pekerjaan yang jelas maka perusahaan dapat mengetahui karyawan seperti apa yang dibutuhkan pada saat itu. Setelah mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan, PT. Kalbe Farma Tbk memberikan informasi tertulis kepada karyawan mengenai ruang lingkup pekerjaan secara keseluruhan serta melakukan training selama 1 bulan. Meskipun sudah memiliki analisis pekerjaan yang lengkap, PT. Kalbe Farma Tbk dalam hal ini Divisi Primary Care Cabang Medan masih saja menghadapi beberapa masalah yang terkait dengan analisis pekerjaan yang dapat menyebabkan penurunan prestasi kerja karyawan.
Berdasarkan wawancara pra survey, District Manager mengatakan bahwa terdapat karyawan yang tidak memahami ruang lingkup pekerjaannya secara mendalam. Hal ini menyebabkan terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Dalam menghadapi karyawan seperti ini, biasanya atasan memberikan teguran secara lisan jika kesalahan yang dilakukan masih berada pada tahap wajar. Namun, jika kesalahan yang sama terus terulang atau terdapat kesalahan yang sangat fatal maka atasan memberikan Surat Peringatan (SP) pada karyawan tersebut. Tidak jarang kesalahan yang dilakukan oleh karyawan disebabkan karena adanya kesalahpahaman antara atasan dan bawahan pada saat pemberian arahan atau bimbingan. Biasanya kesalahpahaman ini terjadi karena komunikasi yang tidak jelas, atau terdapat bawahan yang sulit mencerna instruksi yang diberikan oleh atasan. Untuk mengatasi hal ini, biasanya atasan memberikan contoh langsung kepada bawahannya agar tidak terulang lagi kesalahpahaman yang sama. Selain itu, terdapat beberapa karyawan yang hanya menjalankan pekerjaannya setelah diperintah oleh atasan. District Manager juga mengatakan adanya ketidaksesuaian antara nama jabatan dengan tugas pekerjaan yang dilaksanakan setiap harinya. Dalam hal ini misalnya supervisor mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh medical representative. Hal ini terjadi karena adanya jabatan yang kosong ataupun terdapat karyawan yang cuti karena melahirkan atau sakit. Dikarenakan harus mengerjakan pekerjaan orang lain secara sekaligus, seringkali karyawan tidak fokus dan bekerja tidak optimal karena menerima beban kerja yang sangat besar.
Pada PT. Kalbe Farma Tbk proses penempatan karyawan disesuaikan dengan hasil psikotest dan hasil wawancara pada saat rekrutmen. Kemudian, dilihat juga berdasarkan prestasi kerjanya. Perusahaan juga melakukan rotasi karyawan yang diadakan minimal 1 (satu) tahun sekali agar karyawan tidak merasa jenuh dan memiliki keahlian yang beragam. Proses penempatan dan rotasi karyawan tersebut juga dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan organisasi pada saat itu. Permasalahan yang sering dihadapi perusahaan berkaitan dengan penempatan adalah terdapat karyawan yang tidak berkenan untuk dipindahkan ke cabang/area tertentu. Karyawan yang dipindahkan ke cabang lain dikarenakan karyawan tersebut bermasalah ataupun melakukan kesalahan yang fatal, tetapi bisa juga karena karyawan tersebut berprestasi sehingga dipromosikan ke cabang/area yang lain. Karyawan yang tidak berkenan untuk dipindahkan ke cabang lain biasanya melakukan penolakan. Bagi karyawan yang berprestasi, perusahaan memperbolehkan karyawan tersebut untuk menolak, tetapi dengan konsekuensi mendapatkan penilaian yang buruk dari atasan. Bagi karyawan yang bermasalah, harus mengikuti kebijakan dari perusahaan untuk dipindahkan. Jika karyawan tersebut tetap menolak, maka solusinya adalah mengundurkan diri atau dikeluarkan secara tidak terhormat.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Analisis Pekerjaan dan Penempatan
Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah analisis pekerjaan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan
Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan? 2. Apakah penempatan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan
Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan? 3. Apakah analisis pekerjaan dan penempatan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk
Cabang Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh analisis pekerjaan terhadap prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penempatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh analisis pekerjaan dan penempatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan.
1.4 Manfaat Penelitian 1.
Bagi Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi empiris yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi penilaian terhadap prestasi kerja karyawan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia.
3. Bagi Pembaca dan Peneliti Lain
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan penelitian lanjutan dan sekaligus sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang akan datang.