BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja (Studi Kasus Pengguna Narkoba Di Desa Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak – kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda (Soetjiningsih. 2004 : 45). Dalam periode ini pastilah terjadi perubahan yang sangat pesat dalam dimensi fisik, mental dan sosial yang rentan terhadap prilaku menyimpang seperti kenakalan remaja.

  Berkembangnya kenakalan remaja tersebut saat ini sudah menjadi bencana sosial yang sangat mengkhawatirkan. Selain menimbulkan keresahan dan merugikan masyarakat, kenakalan remaja juga memiliki dampak psikis yang sangat negatif bagi remaja yang melakukan tindakan tersebut.

  Pada awalnya, kenakalan remaja hanyalah perilaku “nakal” yang dilakukan oleh remaja semata –mata untuk menemukan identitas dan jati diri. Kenakalan yang seperti itu pada umumnya wajar dan tidak menimbulkan kekhawatiran di dalam masyarakat khususnya orang tua, guru, teman, dan masyarakat lainnya. Kenakalan yang dilandasi oleh pencarian jati diri secara psikologis sering terjadi di kalangan remaja karena mereka sedang mengalami masa transisi antara anak – anak ke masa kedewasaan dan dengan sendirinya kenakalan tersebut akan menghilang begitu saja ketika mereka sudah memasuki fase kedewasaan.

  Akan tetapi saat ini, kenakalan remaja yang terjadi tidak lagi berbentuk kenakalan, tetapi sudah menjadi suatu bentuk kejahatan yang sangat meresahkan, yang pada umumnya berbentuk perkelahian antar kelompok, narkoba, pergaulan bebas, aksi ugal-ugalan di jalan, dan tindakan – tindakan yang menjurus pada perbuatan – perbuatan kriminal. Berkembangnya kejahatan- kejahatan yang terjadi akibat kenakalan remaja sudah menjadi bencana sosial yang sangat mengkhawatirkan.

  Salah satu bentuk kenakalan remaja yang sangat berkembang saat ini adalah remaja pengguna narkoba. Setiap tahun jumlah pengkonsumsi narkoba terus meningkat,mulai dari anak-anak SD sampai kepada orang dewasa. Majalah Tempo, Jakarta pada hari jumat, 30 juli 2004 menjabarkan bahwa 70 persen dari 4 juta pecandu narkoba ( sekitar 2,8 juta orang ) di Indonesia tercatat sebagai anak usia sekolah, yakni berusia 14-20 tahun,bahkan menyusup ke usia SD. Hal ini di kemukakan oleh oleh Muchlis Catyo, Kepala Subdit Kesiswaan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Departemen Pendidikan Nasional. (http://www.tempo.co/read/news/2004/07/30/05545767/70-Persen-Pecandu-Narkoba-Diakses pada tanggal 24 Oktober 2012).

  Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Universitas Indonesia, jumlah pengguna narkoba sejak tahun 2003 terus meningkat tajam.

  Pada Februari 2006 dilaporkan, dalam lima tahun terakhir jumlah kasus tindak pidana narkoba di Indonesia rata-rata naik 51,3% atau bertambah sekitar 3.100 kasus per tahun. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2005 sebanyak 16.252 kasus atau naik 93% dari tahun sebelumnya. Di tahun yang sama tercatat 22 ribu orang tersangka kasus tindak pidana narkoba. Kasus ini naik 101,2% dari 2004 sebanyak 11.323 kasus. Dilaporkan pula bahwa pada tahun 2008 penyalahguna narkoba masih 1,99% dari jumlah penduduk, 2010 sudah menjadi 2,21% atau jika sekarang jumlahnya 3,8 juta orang, pada 2015 akan menjadi 5,1 juta orang. Hal yang sangat menghawatirkan kita semua yaitu dari hasil survey BNN baru-baru ini menyebutkan bahwa sebanyak 26.500 kasus narkoba berhasil diungkap selama tahun 2011. Jumlah ini meningkat 12,62% dibandingkan tahun 2010 yang sebanyak 23.531 kasus. Ironisnya, jumlah pengguna narkoba atau zat aditif yang berbahaya lain dan disalahgunakan untuk kepentingan sesaat paling banyak adalah kelompok usia remaja atau pemuda-pemudi dengan kisaran usia

  15-24 tahun. Ketika mereka seharusnya mengisi masa remaja dan berjuang untuk membangun bangsa, malah justru terjebak dalam suatu proses penghancuran masa depan akibat penggunaan narkoba.

  Terdapat sebanyak 1.037.682 pelajar dan mahasiswa di Indonesia diketahui telah mengkonsumsi narkotik dan obat-obatan terlarang lainnya. Angka itu merupakan 32% dari total 3,2 juta pengguna narkoba secara nasional yang terdiri dari masyarakat biasa dan aparat. (http://cakrawalaberita.com/horizon/corby-dan-retorika-tiada-ampun-sby-untuk-narkoba,Diak- ses pada tanggal 24 Oktober 2012).

  Banyak faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba diantaranya adalah karena kurangnya kasih sayang serta perhatian dari orangtua dan bergaul di lingkungan negatif. Kebanyakan penyalahgunaan narkoba terjadi di kalangan remaja yang orangtuanya memiliki tingkat ekonomi yang mapan. Banyak orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan cenderung menjadikan materi dan uang sebagai ekspresi kasih sayang mereka kepada anaknya, padahal uang dan materi belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang bagi anak. Selanjutnya yang harus dipahami oleh orangtua adalah kebanyakan remaja sangat menginginkan perhatian dan pengakuan akan eksistensinya dari orang disekitarnya, yang mana apabila hal tersebut tidak mereka dapatkan di rumah, maka tempat yang paling memungkinkan bagi remaja untuk mendapatkan pengakuan dan perhatian tersebut adalah lingkungan teman sebayanya, dan sayangnya kebanyakan remaja menjadi terjerumus kepada perbuatan – perbuatan negatif justru berawal dari lingkungan yang salah guna mendapatkan pengakuan akan eksistensinya.

  Selain itu, banyak juga pihak yang sebenarnya menjadi penyebab munculnya kejahatan remaja pengguna narkoba, mulai dari orang tua, sistem pendidikan dan sistem hukum.

  Kenakalan remaja pada umumnya merupakan produk sampingan dari: 1. Pendidikan massal yang tidak menekankan pendidikan watak dan kepribadian anak.

  2. Kurangnya usaha orangtua dan orang dewasa menanamkan moralitas dan keyakinan beragama pada anak –anak muda.

  3. Kurang ditumbuhkannya tanggung jawab sosial pada anak – anak remaja (Kartono, 2010:8).

  Awalnya remaja hanya merokok dan minum minuman keras, kemudian lama- kelamaan ketagihan dan berkembang menjadi pecandu obat-obat terlarang dan narkoba kemudian menjadi pengedar atau Bandar narkoba. (AMA, Ciraulo&Shader, Davinson&Neale, dalam Sarafino, 1998:58). Sangat banyak kasus-kasus yang berkaitan dengan narkoba baik di luar negeri ataupun dalam negeri yang dapat kita lihat di berbagai media cetak dan media elektronik yang mengakibatkan seorang remaja dibekuk oleh aparat negara sehingga masuk ke penjara. Tidak hanya itu saja, bahkan sering juga seorang remaja sampai berujung kepada kematian di umur yang cukup muda dikarenakan overdosis.

  Remaja yang mengkonsumsi narkoba dapat di kategorikan menjadi dua bagian yakni remaja sebagai pengguna dan remaja sebagai pecandu. Dikategorikan sebagai pengguna yaitu remaja yang mengkonsumsi narkoba hanya sekali-sekali dan tidak mempunyai dampak fisik dan psikis tertentu apabila tidak mengkonsumsi. Rata-rata remaja tersebut mempunyai statement “ Kalau ada dipakai, kalau tidak ada tidak dicari.“ Sedangkan remaja yang di kategorikan sebagai pecandu yaitu remaja yang mengkonsumsi secara rutin setiap hari karena apabila remaja tersebut tidak mengkonsumsi maka akan terjadi ganguan fisik dan psikis seperti yang dijelaskan sebelumnya. Oleh sebab itu tidak jarang remaja yang menjadi pecandu narkoba tersebut pada akhirnya menjadi seorang pengedar bahkan narkoba bandar narkoba guna mendapatkan narkoba yang lebih mudah.

  Penggunaan narkoba akan menimbulkan dampak buruk, tidak hanya secara fisik (merusak produktivitas, tubuh terasa sakit dan ngilu, hidung berair, kulit disentuh terasa seperti di tusuk jarum,dll) tetapi juga psikis (menjadi pecandu dan terasa sakit jika tidak mengkonsumsi lagi, sulit berkonsentrasi, bahkan harus merubah pola-pola hidup).  

  ( http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23243/5/Chapter%20I.pdf).

   

  Semakin berkembangnya remaja pengguna narkoba merupakan salah satu permasalahan sosial yang harus ditangani secara serius dan tidak bisa dipandang sebelah mata apalagi remaja tersebut sampai menjadi pecandu narkoba. Berdasarkan informasi dari media cetak, media elektronik, dan masyarakat, penulis mengetahui bahwa penyalahgunaan narkoba tersebut telah merambah sampai ke seluruh wilayah pedesaan di seluruh Indonesia. Dengan melihat kondisi-kondisi tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kenakalan remaja khususnya pengguna narkoba dengan fokus wilayah di Desa Perumnas Simalingkar yang merupakan daerah tempat tinggal penulis. Remaja sebagai aset bangsa, generasi bangsa harus lebih diperhatikan tingkat kecermatannya dalam memilih teman bergaul agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, karena setiap tahunnya apabila tidak dilakukan pencegahan sejak dini pasti akan senakin bertambah remaja pengguna narkoba. Penulis sangat berharap hasil dari penelitian ini bisa menjadi suatu solusi untuk mencegah semakin berkembangnya remaja pengguna narkoba di Indonesia pada umumnya dan pada khususnya di Desa Permunas Simalingkar. Atas dasar itulah maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “ Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja (Studi Kasus Pengguna Narkoba Di Desa Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu)”.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan diangkat adalah ”Apakah yang menjadi faktor-faktor

  penyebab remaja menjadi pengguna narkoba di Desa Perumnas Simalingkar?”

  1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1.3.1 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka yang akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab

  remaja menjadi pengguna narkoba di Desa Perumnas Simalingkar.

  1.3.2 Manfaat penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan kajian dan referensi bagi kalangan mahasiswa dan akademisi Departemen Ilmu Kesejahteraan

  Sosial yang berkaitan tentang permasalahan kenakalan remaja khususnya remaja pengguna narkoba.

  2. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk mempertajam pemahaman dan kemampuan penulis dalam penulisan karya ilmiah serta menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan berpikir terhadap fenomena dan bencana sosial secara kritis, sehingga dapat di tindak lanjuti ke dalam dunia nyata bagi penulis.

  3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan masukan dan kontribusi bagi beberapa pihak dalam mengatasi berkembangnya remaja pengguna narkoba di Desa Perumnas Simalingkar, serta menghasilkan beberapa solusi yang nantinya dapat dijadikan bahan pembelajaran sekaligus bahan evaluasi khususnya bagi orangtua dan guru dalam menangani berkembangnya pengguna narkoba di kalangan remaja di Desa Perumnas Simalingkar.

1.4 Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisikan uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka penelitian, defenisi konsep dan defenisi operasional. BAB III : METODE PENELITIAN Berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, unit analisis dan informan, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Berisikan gambaran umum lokasi penelitian dimana penulis melakukan penelitian. BAB V : ANALISIS DATA Berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisanya. BAB VI : PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang

  dilakukan

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

2 86 149

Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja (Studi Kasus Pengguna Narkoba Di Desa Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu)

14 286 86

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Penyalahgunaan Narkoba pada Kalangan Remaja di Desa Batukarang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

0 1 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan - Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 2 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 10

Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang - Faktor-Faktor Penyebab Anak Bekerja Di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Kenakalan Remaja di Perkotaan (Studi Kasus Munculnya Fenomena Geng Motor di Kalangan Pelajar di Kota Medan)

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Harmonisasi Interaksi Antar Etnis Di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu Kebupaten Deli Serdang

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Remaja Menggunakan Narkoba (Studi Deskriptif : Remaja Korban Penyalahgunaan Narkoba Binaan Al-Kamal Sibolangit Centre)

0 0 12