Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Price To Book Value Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

  Dalam era globalisasi saat ini pasar modal telah menjadi sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang memiliki dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana. Pasar modal juga berperan sebagai indikator perekonomian dimana pasar modal saat ini telah menjadi suatu lembaga investasi yang berperan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

  Menurut Lubis (2008:7) “pada dasarnya pasar modal hampir sama dengan pasar-pasar lain. Yang membedakan pasar modal dengan pasar lain adalah dalam hal komoditas yang diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan sebagai pasar abstract¸ karena yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun”. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi, dan fungsi keuangan. Pasar modal memiliki fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer)

  Peran aktif lembaga pasar modal sangat dibutuhkan dalam menunjang perekonomian sebuah negara. Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Menurut Tandelilin (2001) “tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek”.

  Dalam hal ini termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor perbankan. Industri Perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial

  Sebelum melakukan investasi di pasar modal, investor terlebih dahulu melakukan analisis pada kinerja keuangan dari perusahaan. Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi yang dihasilkan sudah dapat bermanfaat untuk memprediksi return saham di pasar modal, termasuk kondisi keuangan di masa mendatang adalah dengan cara melakukan analisis rasio keuangan. Secara umum, semakin baik kinerja suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, serta semakin memperbesar peluang bahwa harga saham akan naik, dan akan menghasilkan tingkat pengembalian (return) yang menguntungkan.

  Berinvestasi pada pasar modal dapat meningkatkan laba pada perusahaan. Menurut Jogiyanto (2003 : 130) “investasi sendiri merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh pendapatan atau peningkatan atas nilai investasi awal (modal) yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas resiko yang dapat diterima untuk tiap investor”. Return menurut Tandelilin (2001: 47), adalah “salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya”. Investor pasti selalu mencari alternatif investasi yang memberikan

  return

  tertinggi dengan tingkat risiko tertentu. Investasi dalam bentuk surat berharga merupakan investasi yang menghasilkan return yang tinggi tetapi dengan resiko yang cukup besar. Investor dituntut untuk bisa melakukan berbagai analisis untuk mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

  Untuk menganalisis kinerja keuangan, investor biasa melihat rasio keuangan pada perusahaan tersebut. Rasio keuangan angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur rasio dengan menggunakan laporan keuangan sebagai alat ukur. Hubungan dalam rasio keuangan dinyatakan dalam hubungan matematis antara dua kuantitas dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Agar bermakna, sebuah rasio harus mengacu pada hubungan ekonomis. Meskipun perhitungan rasio merupakan operasi aritmatika sederhana, interpretasinya lebih kompleks.

  Mengukur kinerja perusahaan dapat melihat kinerja keuangan dari berbagai macam rasio. Selama ini analisis rasio keuangan yang lazim dipakai dalam penilaian kinerja suatu perusahaan dinyatakan dalam rasio keuangan yang terbagi menjadi empat kategori utama, yaitu rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio likuiditas.

  Price Earning ratio merupakan contoh dari rasio keuangan dan beberapa indikator penting

  yang sering digunakan untuk menilai ukuran pasar. Price Earning ratio adalah ‘perbandingan

  

antara harga saham dengan laba per saham’, dimana Price Earning Ratio merupakan suatu

  ukuran investor untuk berinvestasi. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh modal sendiri yang digunakan sebagai pembayaran hutang. Dengan demikian debt to equity ratio dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat risiko tidak tertagihnya suatu hutang. Semakin tinggi beban/ hutang (DER) maka resiko yang ditanggung juga besar. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan dan selanjutnya akan mempengaruhi return saham investor tersebut.

  Price to Book Value (PBV) yang merupakan bagian laba yang dihasilkan untuk para

  pemegang saham merupakan indikasi perubahan harga saham yang berpengaruh juga terhadap

  

return saham. Kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen dinyatakan dalam rasio ini. Apabila rasio ini mengalami kenaikan maka akan terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.

  Melihat laba dan juga leverage masih menjadi perhatian yang penting bagi investor dan demikian juga dengan pasar modal Indonesia yang semakin berkembang, menuntut pengetahuan yang baik dalam berinvestasi saham di pasar modal, sehingga muncul ketertarikan untuk meneliti pengaruh rasio fundamental terhadap return saham.

  Marisa (2010) melakukan penelitian Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Variabel independen dalam penelitian ini adalah DER, ROE, EPS, PER, OCF, sedangkan variable dependennya yaitu return saham. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan, DER ,ROE, EPS, PER, OCF tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sementara secara parsial, DER, ROE, OCF, EPS tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Hanya PER yang berpengaruh signifikan terhadap return saham.

  Penelitian yang dilakukan oleh Artatik (2007) yang meneliti di Bursa Efek Jakarta pada perusahaan Manufaktur dimana variabel penelitian yaitu price earning ratio dan earning per

  

share secara simultan ada pengaruh antara EPS dan PER terhadap return saham pada perusahaan

  manufaktur di BEJ. Secara parsial EPS berpengaruh terhadap return saham sedangkan PER tidak berpengaruh terhadap return saham.

  Nathaniel (2008) melakukan penelitian pada saham-saham Real Estate and Property yang

  

listed di Bursa Efek Indonesia periode 2004 sampai 2006 dengan menggunakan beberapa

  variabel, yaitu DER, EPS, NPM dan PBV. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel PBV yang berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan DER, EPS, NPM bahwa DER, EPS, dan NPM tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan strategi investasi para investor dalam menanamkan sahamnya di pasar modal.

  Ikhsan (2011) meneliti Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di BEI. Yang menjadi variable independen dalam penelitian ini yaitu: ROA, ROE, DER, dan yang menjadi variable dependennya adalah return saham. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya meliputi jenis variabel, periode tahun penelitian, dan jenis perusahaan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini adalah Trisnaeni (2007) menganalisis mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

  Berdasarkan latar belakang yang telah penulis sampaikan, maka penulis tertarik untuk menyusun penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Debt to

  

Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Return Saham pada

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan pokok dari penelitian ini adalah :

  1. Apakah Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio dan Price to Book Value secara parsial berpengaruh terhadap return saham.

  2. Apakah Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio dan Price to Book Value secara simultan berpengaruh terhadap return saham

  1.3 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pengaruh analisis PER, DER, dan PBV terhadap Return saham pada perusahaan perbankan secara parsial.

  2. Untuk mengetahui pengaruh analisis PER terhadap Return saham pada perusahaan perbankan secara simultan.

  3. Untuk mengetahui pengaruh analisis DER terhadap Return saham pada perusahaan perbankan secara parsial.

  4. Untuk mengetahui pengaruh analisis PBV terhadap Return saham pada perusahaan perbankan secara parsial.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi penulis.

  Sebagai sarana untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengembangan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

  2. Bagi investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada saham di pasar modal.

  3. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan kebijakan manajemen dan penyusunan laporan keuangan yang akan datang khususnya bagi bank.

  4. Bagi pihak lain Sebagai salah satu referensi atau rujukan untuk penelitian-penelitian juga diharapkan dapat sebagai tambahan informasi karya ilmiah bagi pembaca di perpustakaan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dividend Yield, Dan Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

3 98 75

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 98 106

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

14 110 103

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Pengaruh Capital Edequacy Ratio, Debt To Equity Ratio, Non Performing Loan, Operating Ratio, Loan To Deposit Terhadap Return On Equity (ROE) Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 110

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 176 106

Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Price Book Value Terhadap Harga Saham Pada Sub Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bei Periode 2012-2016

0 2 14

Pengaruh Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dividend Yield, Dan Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Price To Book Value Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 13

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis - Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Price To Book Value Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 17