LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

  

PROSPEK KEPEMIMPINAN NASIONAL

EVALUASI PUBLIK ATAS KINERJA PRESIDEN DAN

WAKIL PRESIDEN

Jakarta, 11 Oktober 2006

  Survei Nasional Nov 2004- Oktober 2006 www.lsi.or.id LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

  

PENDAHULUAN

  • Rakyat telah memberi mandat secara demokratis kepada SBY-MJK untuk memimpin negeri ini. Dalam masa berkuasa ini, rakyat juga berhak menilai, dan didengar aspirasinya. • Rakyat ikut menentukan bulat-lonjongnya negeri ini, dan karena itu mencermati • pandangan rakyat tentang kepemimpinan nasional dan kinerja pemerintah menjadi penting agar pelaksanaan kekuasaan tidak menyimpang jauh dari keinginan rakyat. Bila terjadi penyimpangan besar, akan muncul kekecewaan dan ketidakpercayaan • pada pemerintah, dan ini potensial bagi rakyat untuk mencari altenatif di luar mekanisme untuk memecahkan masalah, termasuk dengan kekerasan. Pada akhirnya ini akan memperlemah demokrasi itu sendiri. Survei opini publik yang dilakukan dengan cara dan metodologi yang benar • merupakan salah satu cara sistematis untuk menampilkan opini publik nasional ke permukaan sehingga terjadi komunikasi antara rakyat dan elite politik di Jakarta. Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei ini secara periodik untuk •

  METODOLOGI ● Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih

dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau

lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

● Jumlah sampel sebesar 1.239 responden, dengan toleransi kesalahan (margin

of error) sebesar +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan

sample dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling.

● Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang

telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden ● Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar

20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden

terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

  Methodologi Survei

  Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional

  Prop.k

  Desa/kelurahan di tingkat

  Prop.1

  Propinsi dipilih secara random dengan jumlah

  

  proporsional

  Ds 1 … Ds m Ds 1 … Ds n RT1 RT2 RT3 …. RT5 Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT

  dengan cara random Di masing-masing RT/Lingkungan

  KK1 KK2

  dipilih secara random dua KK Di KK terpilih dipilih secara random

  Laki-laki Perempuan

  Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan

DEMOGRAFI KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS JENIS KELAMIN KELOMPOK PENDIDIKAN

  LAKI-LAKI

  50.2 50.0 <= SD 48.4*

  60.0 PEREMPUAN

  49.8

  50.0 SLTP

  19.9

  19.0 DESA-KOTA SLTA

  23.7

  18.0 DESA

  60.2

  59.0 Universitas

  8.0

  4.0 KOTA

  39.8

  41.0 AGAMA

  KELOMPOK USIA Islam

  88.2

  87.0 <= 19 tahun 3.0*

  15.1 Kristen

  8.7

  10.0 20 - 29 tahun

  19.8

  27.1 Hindu

  2.7

  2.0 30 - 39 tahun

  31.9

  22.4 Lainnya

  0.5

  1 40 - 49 tahun

  22.6

  15.8 ETNIS >= 50 tahun

  22.6

  19.6 Jawa

  39.4

  41.6 PENDAPATAN Sunda

  13.2

  15.4 < 400 ribu

  39.2

  42.0 Melayu

  5.7

  3.4 400 - 999 ribu

  39.1

  38.0 Madura

  2.9

  3.4 >= 1juta

  21.7

  20.0 Bugis

  2.4

  2.5 Betawi

  2.5

  2.5 Minang

  3.6

  2.7 Lainnya

  30.4

  28.5

DEMOGRAFI KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS

  0.8

  0.8

  0.6 SULSEL

  3.2

  3.5 DKI

  4.0

  3.5 SULTRA

  0.8

  0.9 JABAR

  14.5

  17.4 GORONTALO

  0.8

  0.4 JATENG

  12.9

  15.2 SULBAR

  0.5 DIY

  0.8

  4.0

  PROPINSI

  0.3 PROPINSI

  0.8

  0.9 IRJABAR

  0.8

  4.1 PUPUA

  0.4 BANTEN

  1.6

  0.8

  16.7 MALUKU UTARA

  13.7

  0.6 JATIM

  0.8

  1.6 MALUKU

  1.1 KEPRI

  NAD

  2.4

  1.9 JAMBI

  1.9 BALI

  2.4

  1.5 SUMUT

  4.8

  5.3 NTB

  2.4

  2.0 SUMBAR

  3.2

  2.1 NTT

  2.4

  2.0 RIAU

  2.4

  2.2 KALBAR

  2.4

  0.8

  0.8

  0.8 KALTIM

  1.0 BABEL

  1.6

  3.4 SULUT

  3.2

  1.4 LAMPUNG

  1.6

  0.8

  1.3 KALTENG

  1.5 BENGKULU

  2.4

  3.2 KALSEL

  3.2

  0.9 SUMSEL

  1.5

  0.5 SULTENG

TEMUAN SURVEI

  

PUAS TERHADAP KERJA PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN (%)

  80

  80

  75

  77

  69

  71

  70

  65

  67 SBY

  63

  65

  63 MJK

  65

  64

  60

  56

  56

  55

  59

  55

  58

  53

  50

  52

  50

45 Nov' 04 Jan' 05 Apr' 05 Jul' 05 Sept' 05 Des' 05 Jan' 06 Mar' 06 Okt' 06

  

PUAS TERHADAP KERJA PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN (%)

  80

  80

  75

  77

  70 SBY

  67

  63

  65 MJK

  63

  60

  55

  58

  50

  45 Nov' 04 Sept' 05 Okt' 06

KEPUASAN TERHADAP KINERJA SBY-MJK

  SBY-MJK memulai pemerintahan mereka pada bulan Oktober 2004 atas dasar dukungan • pemilih sangat besar (61%), dan dengan ekspektasi dan optimisme masyarakat yang sangat tinggi. Baru sekitar 1 bulan memerintah (November 2004), hampir semua warga merasa puas dengan apa yang telah dilakukan SBY-MJK (80%).

  Optimisme yang tinggi ini menurun tajam setahun kemudian (september 2005) hingga • mencapai 64%. Kepuasan menurun sebesar 16% dalam satu tahun. Di akhir tahun 2005 dan awal tahun 2006, kekecewaan terhadap SBY-MJK berlanjut hingga mencapai tingkat 55% (Maret 2006). Kekecewaan ini merupakan dampak jangka pendek dari efek negatif kenaikan BBM (akhir tahun 2005).

  Akibat kenaikan BBM ini jumlah orang miskin meningkat sekitar 4 juta orang dibanding • tahun sebelumnya (2004-2005), atau naik sekitar 1,79% (Susenas Maret 2006). Pengangguran juga meningkat, dari 10,51 juta (2005) menjadi 11,1 juta (Maret 2006), atau • naik sekitar 0,35%. Ini menurut Susenas BPS Maret 2006, dan kepuasan pubik terhadap SBY waktu itu mencapai titik terendah selama 1,5 tahun memerintah.

KEPUASAN TERHADAP KINERJA SBY-MJK

  • Tapi itu ceritera hinga bulan Maret 2006. Setelah itu, ada indikasi ekonomi mulai merayap, pelan-pelan. Indikator ekonomi makro mulai membaik. Hingga triwulan kedua pertumbuhan ekonomi • mencapai 5,2%, dan diperkirakan tahun ini akan tumbuh 5,8%. Ini sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan tahun 2005 yang 5,4%. Kita belum tahu dampaknya terhadap jumlah kemiskinan dan jumlah pengangguran. Kita tunggu data Susenas BPS tahun depan. Indikator makro lainnya adalah tingkat suku bunga yang menurun, dan nilai rupiah yang • relatif stabil.
  • Tahun lalu kelangkaan BBM dan kenaikan harga BBM, merupakan isu yang sangat menonjol. Di tahun 2006 masyarakat secara umum mungkin tidak merasakan masalah ini sepeti tahun lalu. Apakah sedikit pemulihan ini dirasakan oleh publik? Apakah ada peningkatan jumlah warga • yang merasa keadaan ekonomi membaik setelah Maret 2006 dibanding setahun sebelumnya? Seperti yang akan dipaparkan di bawah, bahwa ekonomi nasional sekarang lebih baik • dianding tahun lalu sedikit meningkat, dan ini sejajar dengan kembali naiknya kepuasan publik terhadap kinerja SBY-JK.

KEPUASAN TERHADAP KINERJA SBY-MJK

  • Hal ini berdampak pada kembali meningkatnya kepuasan publik terhadap SBY-MJK. Kalau tahun 2005 yang lalu kepuasan publik pada kinerja SBY sebagai presiden 63%, maka setahun kemudian (sekarang) menjadi 67%. Ini kenaikan cukup berarti kalau dibanding Maret 2006 (55%). Apa yang dapat dikatakan • adalah bahwa kepuasan terhadap SBY-MJK relatif stabil dalam setahun terakhir. Sejak kenaikan harga BBM pada akhir 2005, tingkat kepuasan terhadap kinerja SBY-MJK kembali pulih setelah jatuh ke 55% pada Maret 2006.
  • Kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK Oktober 2006 ini sebenarnya tidak terlalu besar kalau dibandingkan angka september tahun lalu (63%). Ini konsisten dengan evaluasi publik terhadap kondisi ekonomi nasional, dan tingkat optimisme publik untuk ekonomi nasional setahun ke depan, yang hanya meningkat sedikit seperti akan dipaparkan di bawah. Sebelumnya perlu ditegaskan di sini, pasangan SBY-MJK sampai hari ini masih sangat • populer, umumnya publik puas atas kinerja mereka. Ini adalah modal politik penting untuk membuat keputusan-keputasan publik secara lebih desisif, tanpa harus terlalu kawatir dengan masalah popularitas.

KINERJA BIDANG EKONOMI

  • • Evaluasi atas kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun

    lalu, dan optimisme atas ekonomi nasional tahun depan.
  • Evaluasi atas kinerja pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan ekonomi (isu ekonomi)

  Kinerja di bidang Ekonomi Keadaan ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu ...(%)

  60

  54

  53

  52

  50

  47

  41

  41

  43

  38

  37

  37

  40

  35

  29

  35

  36

  31

  27

  30

  32

  29

  32

  24

  23

  22

  28

  29

  26

  22

  24

  20

  

24

  23

  21

  20

  14

  15

  10 Okt' 03 Okt' 04 Nov' 04 Jan' 05 Apr' 05 Jul' 05 Sept' 05 Des' 05 Jan' 06 Mar' 06 Okt' 06 Lebih baik Sama Lebih buruk

  Kinerja di bidang Ekonomi Keadaan ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu ...(%)

  60

  54

  53

  52

  47

  50

  41

  41

  43

  37

  37

  40

  31

  29

  30

  29

  32

  29

  28

  27

  26

  20

  24

  23

  23

  22

  21

10 Okt' 03 Okt' 04 Nov' 04 Jan' 05 Apr' 05 Jul' 05 Sept' 05 Des' 05 Jan' 06 Mar' 06 Okt' 06

  Lebih baik Lebih buruk

  Kinerja di bidang Ekonomi

Keadaan ekonomi nasional setahun ke depan dibanding sekarang (%)

  80

  67

  70

  66

  55

  60

  53

  51

  49

  50

  44

  42

  40

  39

  44

  40

  39

  30

  24

  21

  18

  18

  17

  17

  21

  20

  13

  10

  10

  11

  8

  13

  10

  15

  15

  14

  5

  14

  2

  10

9 Okt' 03 Okt' 04 Nov' 04 Jan' 05 Apr' 05 Jul' 05 Sept' 05 Des' 05 Jan' 06 Mar'06 Okt' 06

  Lebih baik Sama Lebih buruk

  Kinerja di bidang Ekonomi

Keadaan ekonomi nasional setahun ke depan dibanding sekarang (%)

  80

  67

  70

  66

  55

  60

  53

  51

  49

  50

  44

  42

  40

  39

  44

  40

  30

  21

  18

  17

  20

  10

  8

  13

  10

  15

  5

  2

  10

9 Okt' 03 Okt' 04 Nov' 04 Jan' 05 Apr' 05 Jul' 05 Sept' 05 Des' 05 Jan' 06 Mar'06 Okt' 06

  Lebih baik Lebih buruk

  Kinerja ekonomi nasional secara umum

  Pada bulan September 2005, yang merasa bahwa ekonomi nasional ketika itu lebih baik • dibanding setahun sebelumnya sekitar 24%, dan sekarang menjadi 29%. Dan yang merasa kedaan ekonomi lebih buruk pada bulan sepetember 2005 dibanding setahun sebelumnya sebesar 47%, dan sekarang menjadi 43%. Jadi ada semacam perbaikan, meskipun tidak besar. Masih lebih banyak yang merasa kedaan ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu dibanding yang merasa sebaliknya. Tapi dibanding tahun lalu ada sedikit perbaikan, seperti halnya ada sedikit perbaikan ekonomi nasional sebagaimana ditunjukan para teknokrat dan ahli (bukan publik pada umumnya).

  • Namun demikian, secara umum optimisme publik atas prospek ekonomi nasional di bawah pemerintah SBY-MJK belum banyak berubah pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya.Meskipun dalam sembilan bulan terakhir kecenderungan optimis semakin kuat. Yang optimis bahwa keadaan ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dari sekarang meningkat dari 39% pada bulan Januari 2006 ke 44% pada Oktober 2006 sekarang. Dan yang merasa pesimis bahwa keadaan ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dari tahun ini menurun dari 21% pada bulan Januari 2006 menjadi 13% pada bulan Oktober ini. Jumlah orang optimis bertambah, dan sebaliknya jumlah orang pesimis tentang prospek ekonomi Indonesia berkurang. Ekonomi yang sedikit membaik berdampak pada peningkatan kepuasan atas kinerja SBY-MJK. •

  Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut. (%)

  80

  71

  70

  62

  56

  60

  53

  45

  50

  43

  

41

  41

  40

  33

  30

  24

  20

  14

  5

  5

  10

  4

  3 Mengurangi Mengurangi Menjaga harga Menjamin Mengendalikan jumlah orang jumlah terkendali tersedianya BBM harga BBM miskin pengangguran Baik Buruk TT

  Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut. (%)

  80

  73

  70

  63

  60

  50

  49

  50

  40

  35

  26

  26

  30

  25

  24

  16

  20

  11

  10

2 Menstabilkan nilai Menjamin tersedianya Mengundang investor Membangun jalan-jalan rupiah terhadap dollar sembako Baik Buruk TT

  Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut. (%)

  90

  78

  80

  67

  66

  70

  60

  52

  50

  40

  33

  27

  30

  18

  16

  20

  15

  15

  7

  6

10 Perumahan terjangkau Infrastruktur listrik Sarana air bersih Rekonstruksi wilayah

  korban gempa Baik Buruk TT

60 M

  49

  e ng ur a ng i ke mi s k in an Me n g u r a n g i pe n g a n ggu r a n me n g e n d a li ka n hr g s e m b a k o M e ng nd a li k a n h a r g a BBM Me n ja m in ke te r s e d ia a n BBM Me n g e n d a li k a n n ilai r u p iah M e ng und a n g in v e s to r Sep' 05 Okt' 06 Perubahan

  50

  40

  30

  20

  10

  3

  22

  15

  18

  50

  45

  Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah

berikut “Baik” atau “Sangat Baik,” Sept. 05 – Okt. 06 (%)

  41

  30

  24

  33

  47

  27

  30

  23

  43

  32

  40

  • 7
  • <
  • 13
  • 20
  • 10

  Korelasi ekonomi dan kepuasan atas kerja SBY-MJK

ƒ Dengan kondisi ekonomi nasional secara umum: r =

.24 (P&lt;.01) ƒ Dengan upaya pemerintah mengatasi isu-isu ekonomi: r = .38 (P&lt;.01)

ISU-ISU EKONOMI

  Secara lebih khusus, masih banyak masalah ekonomi yang harus ditangani • pemerintah. Sejumlah isu penting dinilai buruk oleh publik dalam

penanganannya oleh pemerintah: Kemiskinan, pengangguran, stabilitas harga

kebutuhan pokok, dan mengendalikan harga BBM.

  Tapi dibanding tahun lalu, sekarang ada peningkatan jumlah orang yang merasa •

bahwa pemerintah bekerja baik dalam mengendalikan harga BBM dan dalam

menjaga ketersediaan BBM di pasar. Juga ada peningkatan dibanding tahun lalu

tentang baiknya kerja pemerintah dalam mengendalikan nilai rupiah terhadap

dollar, dan dalam upaya mengundang investor. Di samping itu, pemerintah dipandang berkinerja baik dalam upaya mengatasi • masalah infrastruktur (jalan, listrik, sarana pengairan dll.).

  Plus-minus dari indikator-indikator di atas, kinerja pemerintah di bidang ekonomi • sedikit membaik tahun ini dibanding tahun lalu, dan ini berdampak pada peningkatan kepuasan publik atas kinerja SBY-JK. Kepuasan publik atas kinerja SBY-JK juga banyak didongkrak oleh kinerja di •

  POLITIK dan HUKUM

  Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah- masalah berikut (%)

  80

  72

  72

  68

  70

  60

  55

  50

  36

  40

  30

  25

  23

  22

  20

  9

  7

  10

  6

  5 Pemberantasan Kriminalitas Perjudian Pemberantasan

  narkoba Korupsi

  Baik Buruk TT

  

Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-

masalah berikut (%)

  80

  73

  70

  70

  66

  60

  53

  50

  40

  29

  30

  20

  19

  

18

  18

  20

  15

  12

  7

10 Terorisme Konflik komunal Perlindungan TKI Illegal lodging

  Baik Buruk TT

  

Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-

masalah berikut (%)

  80

  71

  70

  70

  62

  60

  50

  50

  40

  27

  30

  25

  23

  21

  18

  20

  13

  

11

  9

10 Pertambangan liar Pelayanan kantor Separatisme di GAM

  pemerintah Papua Baik Buruk TT

  Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah- masalah berikut (%)

  90

  81

  80

  71

  71

  70

  63

  60

  55

  50

  40

  28

  30

  24

  22

  21

  18

  20

  11

  11

  9

  8

  7

10 Mewujudkan Pelayanan kantor Mendamaikan Pilkada Buruh-

  MoU Helsinki pemerintah mantan GAM pengusaha dan warga lain Baik Buruk TT

  Kinerja di bidang Politik-Hukum-Keamanan Hasil kerja pemerintah dalam menangani permasalahan berikut … (%)

  77 Mengatasi Kriminalitas

  72

  76 Memberantas Perjudian

  72

  65.1 Memberantas Korupsi

  55

  71 Melindungi kel minoritas

  70

  51.5 Melindungi TKI

  56

  51.9 Mengatasi Ilegal loging

  53

  47 Megatasi pertambangan liar

  50

  57.8 Mengatasi konflik Papua

  62

  75.9 Menangani masalah GAM

  69 Menindaklanjuti kesepahaman dengan GAM di

  66.4

  63 Helsinki Merukunkan bekas anggota GAM denan Warga

  73.3

  72 Indonesia lainnya

  Korelasi isu polkam dan kepuasan atas kinerja SBY-JK r = .27 (P&lt;.01)

  Pengaruh Polkam Semua indikator Polkam yang digunakan dalam studi ini disikapi secara positif • oleh publik pada umumnya. Publik menilai bahwa pemerintah baik dalam menanggulangi masalah-masalah • polkam seperti kemanan, ketertiban, kriminalitas, terorisme, separatisme, konflik komunal, pemberantasan korupsi, dll. Namun demikian ada beberpa indikator yang menunjukan penurunan dari jumlah • warga yang menilai pemerintah berkinerja baik dibanding setahun sebelumnya, terutama dalam masalah pemberantasan korupsi. Pada sepetember 2005, 65%

dari publik menyatakan bahwa pemerintah bekerja baik dalam pemberantasan

korupsi, dan sekarang (Oktober 2006), jumlah itu menurun mejadi 55% meskipun masih mayoritas.

  Persepsi yang umumnya positif tentang kinerja pemerintah dalam menangani • masalah-masalah Polkam ini ikut meningkatkan kepuasan publik terhadap kinerja SBY-JK. Bagaimana dengan sumbangan Kesra? •

ISU-ISU KESRA

  Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah- masalah berikut (%)

  90

  80

  79

  80

  68

  

66

  70

  60

  54

  50

  40

  31

  30

  19

  18

  18

  16

  15

  15

  20

  13

  5

  10

4 Pelayanan Pendidikan Pemberdayaan Masalah flu Masalah kesehatan yang perempuan burung lumpur panas terjangkau

  di Sidoarja Baik Buruk TT

  

Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-

masalah berikut “Baik” atau “Sangat Baik,”

Sept. 05 – Okt. 06 (%)

  85

  80

  79

  80

  75

  75

  70

  70

  66

  65 Sept' 05

  61 Okt' 06

  60

  55

  50

  45

  40 Pendidikan Kesehatan Pemberdayaan perempuan

  

Korelasi kinerja di bidang kesra dan

kepuasan publik atas kinerja SBY-JK

r = .27 (P&lt;.01).

  Kinerja kementerian dan departemen (Kabinet)

  Kinerja departemen dan kementerian:

  3.86

  3.79

  3.76

  3.69

  3.69

  3.68

  3.64

  3.64

  3.64

  3.62

  3.61

  3.6 I a ri lu al fo as an an da an g par p m si h u TN in d at kn ng da ga

  De m So u h ep p Di A

  Bu D se

Pem

Ko

  De hub Ke er P

  Skor rata-rata dari skala 1 - 5:

  • Sangat buruk : 1 - 1.50
  • Buruk : 1.51 - 2.50
  • Sedang : 2.51 - 3.50
  • Baik : 3.51 - 4.50

  Kinerja departemen dan kementerian:

  3.58

  3.57

  3.57

  3.56

  3.56

  3.56

  3.55

  

3.55

  3.54

  3.54

  3.54

  3.52

  3.52

  3.51

  3.49

  3.48 i

i

n n n n n k

  N lr as eg an ia as am AN ia M ua kab ga gan ste P Po ut nga en kn er n str u p BU Ri la Se tan huk gan op ua Se ol er Ba K remp Ke ndu p P ngk Ke rda ri Pe o Li Pe Pe nk Me

  Skor rata-rata dari skala 1 - 5:

  • Sangat buruk : 1 - 1.50
  • Buruk : 1.51 - 2.50
  • Sedang : 2.51 - 3.50

  Kinerja departemen dan kementerian:

  3.47

  3.46

  3.44

  3.42

  

3.41

  3.35

  3.34

  3.32

  3.27 ESDM Jaksa Agung PU Menko kesra Perumahan Daerah Tenaga Menko ekuin Kehutanan tertinggal kerja Skor rata-rata dari skala 1 - 5:

  • Sangat buruk : 1 - 1.50
  • Buruk : 1.51 - 2.50
  • Sedang : 2.51 - 3.50
  • Baik : 3.51 - 4.50

  Kinerja kementerian dan departemen Dari semua departemen dan kementerian, tidak ada yang dinilai sangat baik, • tapi juga tidak ada yang dinilai buruk atau sangat buruk.

  Secara umum kinerja departemen dan kementerian berkisar antara sedang dan • baik. Secara umum dinilai moderat saja.

  • Dalam rentang sedang dan baik ini, TNI berada pada posisi tertinggi, dan kehutanan pada posisi terendah. Namun demikian, dari semua departemen dan kementrian, yang punya • hubungan paling kuat dengan penilian atas kinerja SBY-JK adalah menko ekonomi, dan departemen-departemen di bawahnya. Konsisten dengan itu, isu-isu yang terkait paling kuat dengan kinerja SBY-JK • juga isu-isu ekonomi, bukan polhukam maupun kesra.

  Efek terhadap evaluasi atas kinerja SBY-JK .105 Kondisi ekonomi nasional .076 Pilih Partai Demokrat .096 Warga yang tinggal di pedesaan .143 Kementerian/departemen polhukam .154 Kementerian/departmen ekuin .231 Isu ekonomi

  Standardized regression coefficients (Beta) Multivariate Analysis (Yang ditampilkan hanya yang secara statistik signifikan pada P&lt;.05)

IMPLIKASI ELECTORAL

KEPEMIMPINAN ALTERNATIF

  Ada yang berpendapat bahwa pemerintahan Presiden Susilo Bambang • Yudhoyono harus diawasi dan dikritik oleh orang-orang atau partai yang berada

di luar pemerintahan agar pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

bekerja lebih baik untuk rakyat. Seberapa setujukah ibu/bapak dengan pendapat tersebut? Sejumlah tokoh nasional bersikap kritis terhadap pemerintah. Bila tokoh-tokoh • tersebut dikasih kesempatan untuk menjadi pemimpin nasional, apakah mereka

akan lebih mampu dibanding SBY dalam memecahkan berbagai masalah yang

dihadapi bangsa kita, atau akan sama mampunya dengan SBY, akan sama tidak mampu seperti SBY, atau akan menjadi lebih tidak mampu dari SBY? Nama-

nama tokoh: Amien Rais, Hidayat Nurwahid, Megawati, Akbar Tandjung, Ryas

Rasjid, dan Wiranto, Diantara tokoh-tokoh nasional berikut, siapa menurut ibu/bapak yang akan lebih •

mampu memimpin Indonesia ke depan dalam memecahkan berbagai masalah

bangsa yang dihadapi? Semi-terbuka

KEBERADAAN OPOSISI

  Harus ada oposisi di luar pemerintah untuk mengeritik dan mengontrol pemerintah agar bekerja lebih baik untuk rakyat …(%)

  100

  80

  75

  50

  25

  14

  6 Setuju Tidak setuju Tidak tahu

  70 Akbar Amien Hidayat N Magawati Ryas R Wiranto Lebih mampu dr SBY Akan sama mampu spt SBY Akan sama tidak mampu spt SBY Akan lebih tidak mampu dari SBY Tidak tahu Net

  28

  10

  18

  13

  15

  34

  35

  44

  60

  27

  39

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  17

  9

  

Tokoh-tokoh nasional berikut bila dikasih kesempatan untuk

memimpin akan …(%)

  29

  5

  10

  7

  15

  2

  6

  23

  30

  

8

  29

  17

  30

  11

  9

  8

  10

  • 3
  • <>9 20
  • 10
  • >22
  • 7
  •   Tokoh nasional yang dipandang akan lebih mampu memimpin Indonesia ke depan (%)

      40

      37

      28

      30

      18

      20

      17

    10 SBY Megawati Tokoh lainnya Belum tahu

      (ada 16 nama)

      Belum ada pemimpin alternatif Hampir semua anggota masyarakat melihat pentingnya oposisi untuk mengkritisi • dan mengontrol jalannya pemerintahan SBY-MJK agar membuat kebijakan- kebijakan dan implementasinya yang mencerminkan kepentingan rakyat. Tapi tidak ada satu pun tokoh yang mampu mengambil peran oposisi secara •

    menonjol yang mendapat pengakuan dari rakyat sehingga ia dipandang akan

    lebih mampu dibanding SBY dalam memimpin Indonesia.

    • • Pada umumnya lebih banyak warga yang menilai bahwa tokoh-tokoh nasional itu

      lebih tidak mampu dibanding SBY untuk memimpin Indonesia. SBY masih dipandang sebagai figur yang paling mampu memimpin Indonesia • yang sedang dihadapi berbagai masalah ini. Begitu besarnya selisih antara SBY dan tokoh-tokoh lain dalam mempersepsikan • siapa yang lebih mampu memimpin Indonesia ke depan menunjukan kegagalan dan kemandegan rekrutmen dan kaderisasi politik di tingkat elite partai. SBY populer nyaris tanpa pesaing berarti. •

    PILIHAN PRESIDEN

      Bila pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan • ibu/bapak pilih sebagai presiden? Pertanyaan terbuka Bila pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan • ibu/bapak pilih? Apakah SBY atau calon lain?

    PILIHAN PRESIDEN

      Kalau pemilihan umum untuk presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih? Pertanyaan terbuka …(%)

      50

      41

      40

      30

      20

      13

      10

      2.4

      2 SBY Megawati Lain-lain Belum tahu

    PILIHAN PRESIDEN

      Kalau pemilihan umum untuk presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih? SBY vs Tokoh-tokoh lain …(%)

      Pertanyaan tertutup

      60 SBY

      51

      50

      40

      40

      38

      40 Tokoh lain

      32.5

      38

      33

      35

      30

      29.5

    25 Belum tahu

      20

      22

      16

    10 Des' 05 Jan' 06 Mar' 06 Okt' 06

    BELUM TERSAINGI

    • Lemahnya oposisi dari tokoh-tokoh nasional lain terhadap SBY, dan kegagalan partai mengorbitkan tokoh alternatif dari yang sudah ada, membuka peluang besar bagi SBY untuk kembali terpilih sebagai presiden bila pemilu diadakan sekarang (ketika survei).
    • • Setelah SBY, masih Megawati yang bisa menjadi pesaing, tapi dengan

      selisih kemungkinan dipilih sangat besar, sekitar separuhnya.
    • Apa yang membuat SBY tetap berpeluang paling besar untuk terpilih menjadi presiden?

      

    Efek terhadap pilihan presiden (SBY vs lainnya)

    .246 Pilih Partai Demokrat .112 Kementrian/departemen polhukam .119 Isu ekonomi .267 Kinerja SBY-JK

      Standardized regression coefficients (Beta)

      Multivariate Analysis (Yang ditampilkan hanya yang secara statistik signifikan pada P&lt;.05)

      Path analysis kinerja SBY-JK dan Pilihan thd SBY Pilih SBY

      Dep Demokrat K SBY-JK Isu ekonomi

      Dep ekuin Kond Ekonomi nasional

      Orang desa .25 .27

      .12 .11 .23

      .15 .14 .10

      .10 .08 .29

      Dep Kesra .22

      Isu polkam .26 .17

      .14 Isu Kesra

      .14 .16

      .19 .09 .28 .68

      .59 .63 (Standardized regression coefficients)

      Determinan pilihan terhadap SBY dibanding yang lain

      Analisis statistik menunjukan bahwa kepuasan terhadap kinerja SBY sebagai presiden • merupakan faktor penting mengapa ia berpeluang besar unuk kembali terpilih. Sumbangan kepuasan ini dianding faktor lain sekitar 27%. Di samping itu, sumbangan partisan partai demokrat sebesar 25%. • Evaluasi atas kemampuan pemeritah menangani isu-isu ekonomi sebesar 11%, dan kinerja • departemen/kementerian Polkuham sebesar 10%.

    • Sementara itu kepuasan terhadap kinerja SBY-JK banyak terkait dengan penanganan isu-isu ekonomi, kinerja kabinet ekuin dan polhukam, dan evaluasi atas kondisi ekonomi nasional secara umum. Sementara itu Kesra, yang merupakan sisi belanja dari pemerintah, tidak punya pengaruh • langsung terhadap kepuasan publik atas kinerja SBY-JK setelah dikontrol faktor ekuin dan polhukam. Pola ini menunjukan bahwa ekonomi dan politik merupakan faktor paling penting yang • menentukan menguat atau melemahnya dukungan terhadap SBY. Bila melamah, SBY bisa ditinggalkan publik, dan sebaliknya bila menguat akan kembali dipilih rakyat.

      KESIMPULAN

      Telah terjadi kemandegan dalam rekrutmen dan promosi kepemimpinan nasional oleh partai- • partai politik di luar incumbent. Partai masih terpaku dengan tokoh-tokoh veteran pemilu 2004 yang telah terbukti kalah telak oleh SBY-MJK. Akibatnya, SBY sampai hari ini masih sangat populer karena kelangkaan figur alternatif tadi. Bila diadakan pemilihan umum sekarang kemungkina besar SBY akan mengulang sukses besar 2004. Margin elektoral yang besar antara SBY dan tokoh-tokoh lain sekarang ini tidak umum • ditemukan dalam demokrasi, dan ini harus menjadi perhatian elite politik.

      Di luar incumbent publik mengaharapkan ada oposisi terhadap incumbent, tapi publik melihat • tidak ada oposisi yang potensial menjadi pemimpin lebih baik dari SBY bila mereka memimpin. Elite di luar incumbent belum berhasil meyakinkan publik. Di samping kemandegan politik elite di partai-partai lain, kekuatan SBY-JK terletak pada • approval atau kepuasan publik terhadap kinerja pasangan ini. Hampir 7 dari 10 warga yang punya hak pilih (67%) merasa puas atau sangat puas dengan kerja SBY-MJK sebagai presiden-wakil presiden. Tingkat kepuasan ini naik secara signifikan dibanding awal tahun 2006 di mana tingkat kepuasan terhadap SBY sekitar 55%. Dibanding sepetember 2005 yang lalu, kenaikan tidak terlalu berarti, hanya terjadi sekitar 4%.

      Sumber naik-turunnya kepuasan publik terhadap kinerja SBY-JK terutama adalah evaluasi • publik terhadap kondisi ekonomi nasional, apakah keadaan ekonomi nasional sekarang lebih baik atau lebh buruk dibanding tahun lalu, dan apakah ekonomi nasional setahun ke depan

      KESIMPULAN

    • Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK turun ketika tingkat evaluasi positif publik terhadap kondisi ekonomi nasional menurun, atau ketika tingkat evaluasi negatif publik terhadap kondisi ekonomi nasional meningkat seperti terjadi pada bulan Desember 2005, Januari 2006, dan Maret 2006. Sebaliknya, tingkat kepuasan publik terhadap kineja SBY naik ketika tingkat evaluasi positif publik terhadap kondisi ekonomi nasional naik, dan tingkat evaluasi negatif publik terhadap kondisi ekonomi nasional menurun. Naik turunnya evaluasi positif-negatif tentang kondisi ekonomi nasional terkait dengan • bagaimana publik menilai kinerja pemerintah dalam mengatasi isu-isu ekonomi spesifik seperti pengurangan kemiskinan dan pengangguran, ketersediaan dan pengendalian harga kebutuhan pokok, terutama BBM, pengendalian nila rupiah, investasi, dan pembangunan infrstaruktur.
    • Di samping itu, evaluasi atas kinerja pemerintah dalam menangguangi isu-isu ekonomi terkait erat dengan evaluasi publik atas kinerja kabinet ekuin. Secara umum, kabinet ekuin dinilai publik hanya berkinerja SEDANG, walapun tidak buruk, dan ini membantu meningktkan kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK. Faktor polhukam juga penting bagi evaluasi positif publik terhadap kinerja SBY-MJK. • Penanganan konflik komunal, separatisme, pemberantasan Narkoba, penciptaan ketertiban umum, adalah beberapa indikator penting dari isu Polhukam, dan sejauh ini pemerintah terkait dipandang bekerja baik dalam mengatasi isu-isu tersebut. Dibanding kabinet

      KESIMPULAN

      Kemandegan rekrutmen elite politik oleh kekuatan di luar incumbent, dan kinerja • incumbent yang BAIK bidang polhukam dan SEDANG di bidang ekonomi membuat SBY tetap populer di mata rakyat pada umumnya. Bila tiga faktor ini berubah secara negatif bagi SBY, maka kepuasan publik terhadapnya dapat merosot.

      Tapi masih ada tiga tahun untuk partai menawarkan figur alternatif, dan membuka • peluang untuk direspon secara positif oleh publik. Apapun alasannya, sekarang SBY-MJK punya modal politik sangat besar (67%), dan ini • harusnya menjadi dasar untuk mengambil keputusan-keputusan teknokratis yang tegas dan cepat terutama untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, yang ternyata punya dampak langsung sangat penting bagi karir politik SBY sendiri. Bila modal ini tidak digunakan dalam pembuatan-pembuatan kebijakan secara tegas dan cepat, ia tidak akan banyak berbunga atau berbuah yang akan dipetik tahun 2009 nanti.