PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MIKROFILARIA POSITIF DAN FILARIASIS DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DAN KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Megister Kesehatan (M.Kes)
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MIKROFILARIA POSITIF DAN FILARIASIS DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DAN KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2013 T E S I S Oleh
IRIANTI 117032076/IKM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MIKROFILARIA POSITIF DAN FILARIASIS DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DAN KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2013 T E S I S Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Megister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Oleh
IRIANTI 117032076 PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Judul Tesis : PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MIKROFILARIA POSITIF DAN FILARIASIS DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DAN KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2013 Nama Mahasiswa : Irianti Nomor Induk Mahasiswa : 117032076 Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi : Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, M.P.H) (Ir. Evi Naria, M.Kes) KetuaAnggota Dekan (Dr. Drs. Surya Utama, M.S) Tanggal Lulus : 31 Juli 2013
Telah diuji Pada Tanggal : 31 Juli 2013 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, M.P.H Anggota : 1. Ir. Evi Naria, M.Kes
2. Ir. Indra Cahaya, M.Si
3. Drs. Jemadi, M.Kes
PERNYATAAN PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MIKROFILARIA POSITIF DAN FILARIASIS DI KABUPATEN
LABUHANBATU SELATAN DAN KABUPATEN ASAHAN
TAHUN 2013 T E S I SDengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam pustaka.
Medan, Agustus 2013 I r i a n t i 117032076/IKM
ABSTRAK
Filariasis disebabkan infeksi cacing filaria, ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, dan lingkungan sangat berperan terhadap distribusi dan mata rantai penularannya. Menurut WHO (2010) 1,3 miliar penduduk berada di negara berisiko tertular filariasis. Di Indonesia sejak tahun 2000 sampai dengan 2009 dilaporkan kasus kronis filariasis 11.914 kasus. Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan memiliki prevalensi kasus filariasis tertinggi di Sumatera Utara dengan angka Mf rate 0,17% dan 0,67%.
Tujuan penelitian menganalisis pengaruh faktor lingkungan terhadap kejadian mikrofilaria positif dan filariasis. Metode penelitian adalah analitik observasional desain case control. Sampel penelitian sebanyak 56 orang kasus dan 56 orang kontrol. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan uji chi-square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda.
Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian mikrofilaria positif dan filariasis adalah keberadaan rawa-rawa, keberadaan kawat kasa pada ventilasi rumah, konstruksi plafon rumah, keberadaan tanaman di sekitar rumah, pekerjaan, kebiasaan keluar pada malam hari dan kebiasaan menggunakan kelambu sewaktu tidur. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang berpengaruh signifikan hanya konstruksi plafon rumah, keberadaan tanaman di sekitar rumah, kebiasaan keluar pada malam hari dan kebiasaan menggunakan kelambu sewaktu tidur.
Keberadaan tanaman di sekitar rumah merupakan faktor paling kuat pengaruhnya terhadap kejadian mikrofilaria positif dan filariasis di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan (OR=4,432). Masyarakat disarankan menggunakan kelambu sewaktu tidur dan menghilangkan keberadaan semak-semak disekitar rumah, serta perlunya dilakukan penyuluhan tentang filariasis.
Kata Kunci : Mikrofilaria Positif dan Filariasis, Lingkungan
ABSTRACT
Filariasis is caused by filarial worm infection and transmitted by variouskinds of mosquitos, and the environment plays a very important role in its
distribution and chain of transmission. According to WHO (2010), 1.3 million people
are in the countries at risk of contracting the filariasis. It is reported that there were
11.914 cases of cronic filariasis from 2000 to 2009 in Indonesia. Labuhanbatu
Selatan District and Asahan District had the highest prevalence of filariasis in the
Province of Sumatera Utara with the Mf rate of 0.17% and 0.67%.The purpose of this analytical observational study with case-control design
was to analyze the influence of environmental factor on the incident of microfilariae
positive and filariasis. The samples for this study were 56 persons for case group and
56 persons for control group. The data for this study were obtained through
interviews and observation using questionnaires and observation sheets. The data
obtained were analyzed through univariate analysis, bivariate analysis using Chi- square test, and multivariate analysis using multiple logistic regression tests.The result of bivariate analysis showed that the variables with significant
influence on the incident of microfilariae positive and filariasis were the existence of
swamps, the existence of wire netting on home ventilation, home ceiling construction,
the existence of plants around the house, work, the habit of going out at night, and
the habit of using mosquito nets while sleeping. The result of multivariate analysis
showed that the most significantly influencing variables were only home ceiling
construction, the existence of plants around the house, the habit of going out at night,
and the habit of using mosquito nets while sleeping.The existence of plants around the house was the factor with the strongest
influence on the incident of microfilariae positive and filariasis in Labuhanbatu
Selatan District and Asahan District (OR = 4.432). People are advised to use
mosquito nets when sleeping and eliminate the presence of the bushes around the
house, as well as the need for education about filariasis.Keywords: Microfilariae Positive, Filariasis, Environment
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah serta Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini dengan judul “Pengaruh Faktor
Lingkungan terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis di
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013”.Penyusunan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan (M.Kes) pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dengan Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi.
Proses penulisan tesis dapat terwujud berkat dukungan, bimbingan, arahan, bantuan, dan kemudahan dari berbagai pihak sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimaksih kepada : 1.
Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Drs. Surya Utama, M.S selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Ir. Evawany Aritonang, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
4. Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, M.P.H selaku Ketua Komisi Pembimbing tesis yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penulisan tesis ini.
5. Ir. Evi Naria, M.Kes selaku Anggota Komisi Pembimbing tesis yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penulisan tesis ini.
6. selaku Ketua Penguji yang telah banyak memberikan Ir. Indra Cahaya, M.Si masukan dan saran guna penyempurnaan tesis ini.
7. selaku Anggota Penguji yang telah banyak memberikan Drs. Jemadi, M.Kes masukan dan saran guna penyempurnaan tesis ini.
8. Hasnan Hajar, S.K.M, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang telah memberikan izin penelitian di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
9. dr. Herwanto, Sp. B., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang telah memberikan izin penelitian di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Asahan.
10. Ayahanda Baharuddin Ys dan Ibunda Paenah, selaku orang tua yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi, dan doa selama penulis menyelesaikan pendidikan Program Pasca Sarjana IKM-FKM USU.
11. Suamiku tercinta Edy Rahman Syahputra, S.E dan putriku Asyla Nazhira Nuha, serta Anakku Desy Arnita, S.Pd yang telah banyak berkorban selama penulis menyelesaikan pendidikan Program Pasca Sarjana IKM-FKM USU.
12. Rekan-rekan mahasiswa di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara khususnya Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi.
13. Keluarga Besar Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.
Akhirnya kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materi, penulis ucapkan terima kasih semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya.
Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam tesis ini masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, semoga tesis ini dapat bermanfaat.
Medan, Agustus 2013 Penulis
I r i a n t i 117032076/IKM
RIWAYAT HIDUP
Irianti, lahir pada tanggal 12 Februari 1981 di Kisaran, anak ke tujuh dari tujuh bersaudara dari pasangan Ayahanda Baharuddin Ys dan Ibunda Paenah.
Pendidikan formal penulis dimulai dari sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri No. 014697 Kisaran, selesai tahun 1994, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Air Joman Kisaran, selesai tahun 1997, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Kisaran, selesai tahun 2000, dan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, selesai tahun 2004.
Penulis bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2005 sampai 2008, bekerja di Dinas Kesehatan Kota Langsa pada tahun 2009, dan bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan pada tahun 2010 sampai sekarang.
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ........................................................................................................... i ABSTRACT .......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................13 2.1.4 Diagnosis..............................................................................
2.1.9.1 Siklus Hidup Nyamuk ............................................... 36
2.1.9 Nyamuk Sebagai Vektor Filariasis ...................................... 36
2.1.8 Rantai Penularan .................................................................. 31
2.1.7 Penetapan Endemisitas ........................................................ 30
2.1.6.4 Determinan Filariasis ................................................ 19
2.1.6.3 Distribusi Menurut waktu ......................................... 19
2.1.6.2 Distribusi Menurut Tempat ....................................... 18
2.1.6.1 Distribusi Menurut Orang ......................................... 17
2.1.6 Epidemiologi Filariasis ........................................................ 17
2.1.5 Patogenesis .......................................................................... 15
15
15 2.1.4.3 Diagnosis Imunologi ................................................
14 2.1.4.2 Diagnosis Radiodiagnosis ........................................
14 2.1.4.1 Diagnosis Parasitologi .............................................
11 2.1.3 Penentuan Stadium Limfedema ...........................................
1
1.4 Hipotesis ..........................................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................
1
1.2 Permasalahan ...................................................................................
8
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................
8
8
11 2.1.2.2 Gejala Kronis ...........................................................
1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................................
9 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................
10
2.1 Filariasis ........................................................................................... 10 2.1.1 Pengertian Filariasis .............................................................
10 2.1.2 Gejala Klinis ........................................................................
11 2.1.2.1 Gejala Akut ..............................................................
2.1.9.2 Tempat Berkembang Biak ........................................ 39
2.1.9.3 Kebiasaan Menggigit ................................................ 40
2.1.9.4 Kebiasaan Beristirahat .............................................. 41
2.1.10 Pencegahan dan Pengendalian Filariasis ............................. 41 2.1.10.1 Pencegahan dan Pengendalian Vektor ...................
41 2.1.10.2 Peran Serta Masyarakat .........................................
43 2.1.10.3 Pengobatan Massal ................................................
43 2.1.10.4 Pengobatan Kasus Klinis (Individual) ...................
43
2.2 Landasan Teori ................................................................................ 45
2.3 Kerangka Konsep ............................................................................. 47 BAB 3. METODE PENELITIAN ....................................................................
48 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................
48 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................................
48 3.2.1 Lokasi Penelitian ..................................................................
48 3.2.2 Waktu Penelitian ..................................................................
48 3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................
49 3.3.1 Populasi ................................................................................
49 3.3.2 Sampel..................................................................................
49 3.4 Metode Pengumpulan Data ..............................................................
51 3.4.1 Jenis Data .............................................................................
51 3.4.2 Pengumpulan Data ...............................................................
52 3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................
52 3.5 Variabel dan Definisi Operasional ...................................................
54 3.6 Metode Pengukuran .........................................................................
57 3.7 Metode Analisis Data ......................................................................
60 3.7.1 Analisis Univariat ................................................................
60 3.7.2 Analisis Bivariat ...................................................................
60 3.7.3 Analisis Multivariat .............................................................
61 BAB 4. HASIL PENELITIAN .........................................................................
62 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Labuhanbatu Selatan ........................
62 4.2 Gambaran Umum Kabupaten Asahan .............................................
64 4.3 Analisis Univariat ............................................................................
67 4.4 Analisis Bivariat ..............................................................................
76 4.4.1 Faktor Lingkungan Fisik ......................................................
76 4.4.2 Faktor Lingkungan Biologis ................................................
78 4.4.3 Faktor Lingkungan Sosial ....................................................
79 4.4 Analisis Multivariat .........................................................................
81 BAB 5. PEMBAHASAN ...................................................................................
86
5.1 Pengaruh Lingkungan Fisik terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ....................................................................................
86
5.2.1 Pengaruh Keberadaan Rawa-Rawa terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ...........................................
95
6.2 Saran ................................................................................................ 105
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 105
BAB 6. KESIMPULAN .................................................................................... 105
5.5 Keterbatasan Penelitian ................................................................... 103
5.4 Faktor Paling Dominan .................................................................... 100
5.3.4 Pengaruh Kebiasaan Memakai Obat Anti Nyamuk Sebelum Tidur terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ......................................................................... 100
99
5.3.3 Pengaruh Kebiasaan memakai Kelambu Sewaktu Tidur terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ..........
97
5.3.2 Pengaruh Kebiasaan Keluar pada Malam Hari terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis .........................
96
5.3.1 Pengaruh Pekerjaan terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis .............................................................
96
5.3 Pengaruh Faktor Lingkungan Sosial terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ....................................................
5.2.2 Pengaruh Keberadaan Keberadaan Hewan Peliharaan di Sekitar Rumah terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis .........................................................................
86
93
5.2.1 Pengaruh Keberadaan Tanaman di Sekitar Rumah terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ........................
93
5.2 Pengaruh Faktor Lingkungan Biologis terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ....................................................
92
5.2.6 Pengaruh Konstruksi Plafon terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ................................................................
91
5.2.5 Pengaruh Keberadaan Kawat Kassa pada Ventilasi Rumah terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis .............
90
5.2.4 Pengaruh Kelembaban dalam Rumah terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ...........................................
89
5.2.3 Pengaruh Suhu dalam Rumah terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ...........................................
88
5.2.2 Pengaruh Keberadaan Persawahan terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis ...........................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 107 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman2.1
14 Stadium Limfedema ..........................................................................
2.2 Jenis Mikrofilaria yang terdapat di Indonesia dalam Sediaan Darah dengan Pewarnaan Giemsa ................................................................
22
3.1
50 Rekapitulasi Nilai OR dari Penelitian Terdahulu ..............................
3.2
53 Hasil Uji Validitas .............................................................................
3.3
54 Hasil Uji Reliabilitas .........................................................................
3.4
57 Cara Ukur, Alat Ukur, Skala Ukur dan Hasil Ukur ...........................
4.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah, dan Jumlah Penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2011 ...................................
63
4.2 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan yang Dikelola Pemerintah dan Swasta di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2011 ..................
64
4.3. Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Kabupaten Asahan Tahun 2011 ............................................................................
66
4.4 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan yang Dikelola Pemerintah dan Swasta di Kabupaten Asahan Tahun 2011 ........................................
67
4.5 Distribusi Frekuensi Kasus Mikrofilaria Positif dan Filariasis di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2012 ........................................................................................
67
4.6 Distribusi Proporsi Kasus dan Kontrol Menurut Karakteristik Umur, Jenis Kelamin dan Pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013 ..................................................
68
4.7 Distribusi Kasus dan Kontrol Menurut Faktor Lingkungan Fisik di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013 ........................................................................................
70
4.8 Distribusi Proporsi Kasus dan Kontrol Menurut Faktor Lingkungan Biologis di Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013 ........................................................................................
73
4.9 Distribusi Kasus dan Kontrol Menurut Faktor Lingkungan Sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013 ........................................................................................
74
4.10 Hasil Uji Bivariat Faktor Lingkungan Fisik terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013 .....................................
76
4.11 Hasil Uji Bivariat Faktor Lingkungan Biologis terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013 .....................................
78
4.12 Hasil Uji Bivariat Faktor Lingkungan Sosial terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013 .....................................
80
4.13 Hasil Uji Regresi Logistik Ganda Pengaruh Variabel Konstruksi Plafon, Keberadaan Tanaman di Sekitar Rumah, Kebiasaan Keluar pada Malam Hari dan Kebiasaan Memakai Kelambu terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Asahan Tahun 2013 ...............
83
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman2.1
33 Skema Rantai Penularan Filariasis ......................................................
2.2
38 Nyamuk Mansonis spp ........................................................................
2.3
45 Model Kausasi Segitiga Epidemiologi ...............................................
2.4
47 Kerangka Konsep Penelitian ..............................................................