Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan Arahan kebijakan daerah yang diakomodir untuk keterpaduan strategi pengembangan Kabupaten Lampung Selatan antara lain arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI- SPAM), Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

  (RTBL), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota, serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK).

5.1 ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN

  Arahan pengembangan pusat kegiatan dilakukan melalui pengembangan pusat-pusat permukiman baik pusat permukiman perkotaan maupun perdesaan untuk melayani kegiatan ekonomi, pelayanan pemerintahan dan pelayanan jasa, bagi kawasan permukiman maupun daerah sekitarnya. Pusat-pusat kegiatan ditujukan untuk melayani perkembangan berbagai usaha atau kegiatan dan permukiman masyarakat dalam wilayahnya dan wilayah sekitarnya. Pengembangan pusat-pusat kegiatan dilakukan secara selaras, saling memperkuat dan serasi dalam ruang wilayah. Pengembangan pusat - pusat kegiatan diserasikan dengan sistem permukiman, jaringan prasarana dan sarana, serta peruntukan ruang lain yang berada di dalarn

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan kawasan budidaya wilayah sekitarnya, yang ada maupun yang direncanakan, sehingga pengembangannya dapat meningkatkan mutu pemanfaatan ruang yang ada.

  Sistem pusat-pusat kegiatan atau sistem permukiman tidak bisa dilepaskan dari tata ruang yang ada, karena permukiman merupakan salah satu unsur penting dalam membentuk struktur tata ruang. Sementara itu penataan ruang sendiri pada dasarnya mengarahkan sistem permukiman.

  Selain sistem perkotaan, Kabupaten Lampung Selatan juga memiliki sistem perdesaan. Sistem perdesaan di Kabupaten Lampung Selatan memberikan dukungan terhadap kegiatan perkotaan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Kawasan Perdesaan berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Lokal (PPL). Perdesaan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan lebih kepada penyediaan bahan pangann dan sumber energi maupun pertambangan yang dimanfaatkan ataupun dipasarkan pada wilayah perkotaan Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah perdesaan dilayani oleh masing-masing pusat kecamatan. Untuk kebutuhan yang lebih besar, wilayah perdesaan dilayani oleh adanya PPK di Kabupaten Lampung Selatan.

5.1.1 KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN

  Berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditetapkan dalam Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, maka beberapa kawasan yang di tetapkan sebagai kawasan strategis. Dari empat kriteria kawasan strategis yang ditetapkan dalam peraturan, Kabupaten Lampung Selatan memiliki 3 kriteria kawasan stretegis, yaitu kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan ekonomi, kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan lingkungan hidup dan kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan teknologi tinggi. Dengan dasar ketiga kriteria tersebut, maka kawasan strategis Kabupaten Lampung Selatan meliputi :

A. Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan ekonomi

1. PKLp Kabupaten Lampung Selatan

  Berdasarkan ketentuan yang berlaku, wilayah perkotaan yang dipromosikan sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi, tentunya perlu ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Kabupaten. PKLp Kabupaten Lampung Selatan adalah Bangun Rejo Kecamatan Ketapang. PKLp ini nantinya akan berkembang sebagai PKL jika pada tahap evaluasi RTRW dalam lima

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan tahun kedepan kawasan tersebut memiliki perkembangan yang cukup signifikan. Untuk mendukung perkembangan tersebut perlu dilakukan perencanaan infrastruktur pada kawasan-kawasan tersebut. Selain itu perlu pula peningkatan kualitas SDM di kawasan tersebut untuk mendukung kemajuan yang dicapai.

  2. Kawasan Strategis Natar

  Kota Natar merupakan salah satu kota yang ditetapkan sebaga Pusat Kegiatan Lokal Provinsi Lampung. Hal ini disebabkan bahwa Natar memiliki kelengkapan infrastruktur dan sarana yang dapat mendukung aktivitas masyarakat yang ada di sekitarnya. Natar juga terlingkup sebagai salah satu wilayah yang berada dalam konstelasi Metropolitan Bandar Lampung. Pembangunan/Pengembangan Bandara Branti (Bandara Raden Intan II) sebagai Bandara Embarkasi Haji dan Bandara Internasional Provinsi Lampung merupakan faktor lain yang dapat mendorong fungsi strategis kecamatan Natar. Dengan demikian Natar ditetapkan sebagai Kawasan Strategis dengan Kabupaten Lampung Selatan dari sudut pandang kepentingan ekonomi dengan fungsi pengembangan fungsi perdagangan dan pengembangan Bandara dengan fungsi sebagai Embarkasi Haji dan Bandara Internasional. Rencana pengembangan bandara dilakukan dengan menambah landasan pacu (Run Way), dan terminal tunggu baru. Selain itu pengembangan kawasan strategis natar ini juga didukung dengan rencana pengembangan Terminal Tipe A. Sehingga untuk menintegrasikan perkembangan Kawasan Natar ini perlu disusun perencanaan kota dan kawasan dalam skala yang lebih detail sehingga pembangunan pada kawasan tersebut selaras dan terarah.

  3. Kawasan Merbau Mataram

  Untuk mengembangkan perekonomian kabupaten Lampung Selatan, pada Kecamatan Merbau Mataram akan dibangun Kawasan tracking batubara dari Kabupaten Muara Enim berupa Pelabuhan/Terminal Batubara. Kawasan ini merupakan terminal komoditas pertambangan terutama batu bara yang datang dari Sumatera Selatan untuk pemenuhan kebutuahan energi, baik di Provinsi Lampung maupun secara nasional. Disamping itu, terminal Batubara ini akan di dukung dengan pengembangan pelabuhan khusus batubara di Katibung (Sebalang atau Tarahan) oleh PT. Bukit Asam, dengan jalur kereta api khusus. Dengan demikian untuk pertumbuhan kawasan ini, perlu dilakukan penataan kawasan agar sinergi dengan kawasan lainnya.

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  4. Kawasan Agropolitan Sidomulyo dan Terminal Agribisnis Panengahan

  Kawasan agropolitan merupakan satu kesatuan kawasan yang saling terkait dalam pengembangan kegiatan pertanian. Sidomulyo, ditetapkan sebagai kawasan agropolijtan. Pada dasarnya agropolitan adalah suatu konsep pembangunan yang memadukan pembangunan pertanian (sektor basis di perdesaan) dengan sektor industri yang selama ini secara terpusat di perkotaan. Pengembangan agropolitan berarti mengembangkan kawasan perdesaan dengan cara memperkenalkan fasilitas-fasilitas kota/modern yang disesuaikan dengan lingkungan perdesaan. Mendorong penduduk untuk berusaha dan menanamkan modal di daerah perdesaan. Hal ini membuka peluang tumbuhnya penyediaan kebutuhan- dasar seperti lapangan kerja, akses permodalan, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan kebutuhan sosial-ekonomi dapat terpenuhi di desa. Pada dasarnya kawasan Agropolitan harus memenuhi kriteria yang antara lai mempunyai skala ekonomi yang besar, sehingga produktif untuk dikembangkan; mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang; memiliki dampak spasial yang besar dalam mendorong pengembangan wilayah yang berbasis pertanian sebagai sumber bahan baku; memiliki produk-produk unggulan yang mempunyai pasar yang jelas dan prospektif; memenuhi prinsip – prinsip efisiensi ekonomi untuk menghasilkan output yang maksimal. Dalam pengembangan kawasan agropolitan Sidomulyo ini, rencana pengembangan terminal agribisnis di Kecamatan Penengahan dapat melengkapi pengembangan kawasan agropolitan. Untuk itu perlu adanya upaya inventarisasi dan integrasi berupa penyusunan rencana strategis dan rencana induk sebelum melakukan pengembangan dan pembangunan kawasan agropolitan ini, sehingga kawasan ini dapat bersinergi secara dinamis. Rencana terminal agribisnis akan dikembangkan pada desa Way Pisang Kecamatan Ketapang. Selain itu kegiatan agrowisatapun juga akan dikembangkan pada kawasan ini.

  5. Kawasan Ketibung Katibung merupakan kawasan yang di dorong untuk pertumbuhan kegiatan industri.

  Selain itu untuk mendukung pengembangan kegiatan industri pada kawasan ini direncanakan adanya terminal peti kemas. Pengembangan kawasan industri ini sangat dimungkinkan mengingat pada kawasan ini memiliki pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tarahan yang menjadi salah satu sumber energi utama bagi Provinsi Lampung. Selain itu pada kawasan ini juga akan dikembangkan pelabuhan tetes tebu. Untuk pengembangan lebih lanjut, pada kawasan ini perlu dipersiapkan rencana pengembangan yang terpadu dan dukungan pengemabangan infrastruktur kawasan.

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  6. Kawasan Kalianda

  Merupakan kawasan yang selain berfungsi sebagai kawasan pemerintahan, kawasan ini juga akan memiliki fungsi sebagai kawasan kota modern yang dapat menyokong aktivitas perumahan dan perdagangan, serta menjadi kawasan wisata. Untuk mewujudkan fungsi tersebut perlu disusun suatu perencanaan khusus kota modern Kalianda. Dengan pengembangan kota kalianda sebagai Kota Modern, tentunya akan menjadi pemucu pertumbuhan kawasan perkotaan Kabupaten Lampung Selatan secara keseluruhan.

  7. Kawasan Ketapang

  Merupakan kawasan yang diharapkan menjadi pusat kegiatan perikanan serta menjadi daerah tujuan wisata. Perlu peningkatan aksesibilitas untuk pengembangan kawasan wisata pada masa mendatang berikut dengan fasilitas wisata di kawasan tersebut. Kawasan ini didorong untuk menjadi kawasan perikanan dan minapolitan. Pengembangan kawasan ini juga di dukung dengan pengembangan pelabuhan penagkapan ikan. Dengan demikian arahan pembangunan untuk Minapolitan Ketapang adalan perlunya disusun dokumen perencanaan dalam tingkat detail seperti RDTR Kecamatan, dan juga upaya penyusunan Rencana Pengembangan Pembangunan Perumahan dan Permukiman (RP4D) Kawasan Ketapang. Selain itu untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai kawasan minapolitan, perlu disusun kegiatan perencanaan dalam tingkat kebijakan maupun teknis sehingga Kawasan Minapolitan Ketapang, dapat memiliki pengaruh dan mendorong pertumbuhan kawasan sentra – sentra perikanan lainnya.

  8. Kawasan Bakauheni

  Merupakan Kawasan Wisata,Kawasan Pelabuhan, Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS),Kawasan Industri, serta Merupakan pusat koleksi dan distribusi dan pengembangan pariwisata. Kawasan Bakauheni, memiliki peluang tumbuh yang sangat besar. Dari hasil analisis, diperkirakan setelah berfungsinya jembatan selat sunda, kawasan bakauheni tentunya menjadi kawasan alternatif yang sangat poktensial bagi pertumbuhan kegiatan industri. Hal ini terkait mulai jenuhnya industri pengolahan yang ada di Provinsi Banten dan sekitarnya. Oleh sebab itu, Kawasan Bakauheni perlu dipersiapkan dengan dukungan infrastruktur yang memadai untuk investasi pada kegiatan industri tersebut. Selain itu kegiatan industri yang ada dapat mendorong pertumbuhan beberapa sektor lainnya seperti jasa dan permukiman. Oleh sebab itu, Bakauheni perlu dipersiapkan rencana dalam tingkat kedalaman rencana rinci sehingga kawasan ini dapat tumbuh secara optimal dan bersinergi dengan kawasan strategis provinsi.

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  9. Kawasan P.Sibesi dan P. Sebuku, merupakan kawasan pulau dengan pemandangan alam pantai yang indah, sehingga dapat menarik para wisatawan dan menjadi daerah tujuan wisata Kedua pulau tersebut dapat menjadi kawasan wisata special interest yang bertujuan menjaring wisatawan dari golongan menengah keatas. Untuk mendukung rencana tersebut diperlukan prencanaan kawasan wisata Pulau Sibesi dan Pulau Sebuku. Pada kawasan ini juga dikembangkan aktivitas wisata yang terintegrasi dengan keberadaan CAL Krakatau. Untuk mendukung aktivitas tersebut, perlu disusun rencana induk pengembangan obyek wisata, serta upaya pemberdayaan masyarakat sekitar. Pengembangan kawasan ini juga didukung dengan pengembangan pelabuhan Canti sebagai pelabuhan wisata.

B. Kawasan Strategis untuk kepentingan lingkungan hidup, yaitu :

1. Kawasan Cagar Alam laut Krakatau

  Kawasan cagar alam laut (CAL) krakatu merupakan kawasan yang dilindungi. CAL Krakatau merupakan World Heritage (warisan dunia) yang patut di jaga kelestariannya. Sebagai Cagar Alam Kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan strategis untuk kepentingan lingkungan, selain dikembangkan sebagai obyek wisata minat khusus (special interest).

C. Kawasan Strategis untuk kepentingan teknologi tinggi, yaitu :

1. Kawasan Gunung Rajabasa

  Kawasan Gunung Raja Basa selain memiliki fungsi kawasan lindung juga memiliki potensi panas bumi yang dapat digunakan sebagai bahan pembangkit listrik panas bumi atau yang lebih dikenal dengan pembangkit listrik tenaga geothermal (PLTG). Berdasarkan hal tersebut kawasan gunung rajabasa perlu perencanaan selain kawasan lindung juga sebagai kawasan sumber energi. Untuk ini perlu dilakukan upaya pengawasan dan pengendalian yang cukup intensif terkait eksploitasi panas bumi tersebut, sehingga fungsi lindung gunung raja basa tetap terjaga. Mekanisme pemanfaatan hutan lindung ini telah diatur dalam peraturan pemerintah Nomor 10 tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan. Peraturan pemerintah ini juga nantinya akan menjadi salah satu dasar untuk penyusunan rencana strategis pengelolaan kawasan Gunung Rajabasa.

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  • Sebagai arahan untuk sektor dalam penyusunan program utama (besaran, lokasi, sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan);
  • Sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam program pemanfaatan ruang
  • Sebagai dasar estimasi kebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun pertama; dan

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

Tabel 5.1 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Berdasarkan RTRW

  Kabupaten Lampung Selatan

  Kawasan Strategis Kabupaten Sudut Kepentingan Lokasi/Batas Kawasan Pusat Kegiatan Lokal Promosi Bangun Rejo Kecamatan Ketapang

  Ekonomi Bangun Rejo Kecamatan Ketapang Kawasan Strategis Natar Ekonomi Natar Kawasan terminal komoditas pertambangan Merbau Mataram (Kec. Merbau Mataram) Ekonomi Merbau Mataram (Kec.

  Merbau Mataram) Kawasan Agropolitan Sidomulyo dan Terminal Agribisnis Panengahan (Kec. Sidomulyo dan Kec. Penengahan) Ekonomi Sidomulyo dan Panengahan

  (Kec. Sidomulyo dan Kec. Penengahan) Kawasan Industri Ketibung (Kec.

  Ketibung) Ekonomi Ketibung (Kec. Ketibung) Kawasan Kota Modern Kalianda Ekonomi Kalianda Kawasan Minapolitan dan Pariwisata Ketapang Ekonomi Ketapang Kawasan Pelabuhan Bakauheni Ekonomi Bakauheni Kawasan Pariwisata Pulau Sibesi dan Pulau Sebuku Ekonomi Pulau Sibesi dan Pulau

  Sebuku Kawasan Cagar Alam Laut Krakatau Lingkungan Hidup Krakatau Kawasan Lindung dan Sumber Energi Panas Bumi Gunung Rajabasa

  Teknologi Tinggi Gunung Rajabasa Sumber : RTRW Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 – 2031

5.1.2 ARAHAN PENGEMBANGAN STRUKTUR RUANG DAN POLA RUANG KABUPATEN

  Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan perwujudan rencana tata ruang yang dijabarkan ke dalam indikasi program utama kabupaten dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun perencanaan (20 tahun). Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten berfungsi:

  1. Sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pemrograman pemanfaatan ruang;

  • Sebagai acuan bagi masyarakat dalam melakukan investasi.
  • Rencana struktur ruang dan pola ruang;
  • Ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan;
  • Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan; dan
  • Prioritas pengembangan wilayah kabupaten dan pentahapan rencana pelaksanaan program sesuai dengan RPJPD.

  • Mendukung perwujudan struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis kabupaten;
  • Mendukung program utama penataan ruang nasional dan provinsi, serta kabupaten;
  • Realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu perencanaan;
  • Konsisten dan berkesinambungan terhadap program yang disusun, baik dalam jangka waktu tahunan maupun antar lima tahunan; dan
  • Sinkronisasi antar program harus terjaga.
    • – Pulau Kecil -

  • Sumber : RTRW Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 – 2031

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  2. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten disusun berdasarkan:

  3. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten disusun dengan kriteria:

Tabel 5.2 Arahan RTRW Kabupaten Lampung Selatan Untuk Bidang Cipta Karya Arahan Pola Ruang

  Arahan Struktur Ruang

  Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung Rencana Sistem Perkotaan Dan Pedesaan Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya

  Rencana Sistem Jaringan Prasarana Rencana Pola Ruang Pesisir Dan Pulau

  Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (Kkop)

5.1.3 KETENTUAN ZONASI PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA

  Secara garis besar klasifikasi rencana penggunaan ruang di Kabupaten Lampung Selatan adalah hutan, pertanian dan perkebunan disamping permukiman perkotaan dan perdesaan serta Kawasan Bandara. Secara lebih detil rencana pemanfaatan ruang tersebut adalah sebagai berikut :

A. Kawasan Lindung

  1. Kawasan Hutan Lindung

  2. Kawasan Resapan Air

  3. Kawasan Sempadan Pantai

  4. Kawasan Sempadan Sungai

  5. Kawasan Sempadan Danau/Waduk

  6. Kawasan Sempadan Mata Air

  7. Kawasan Ruang Terbuka Hijau

  8. Kawasan Rawan Bencana

  9. Kawasan Lindung Lainnya

  B. Kawasan Budidaya

  1. Kawasan Hutan Produksi Terbatas

  2. Kawasan Hutan Rakyat

  3. Kawasan Perkebunan

  4. Kawasan Pertanian

  5. Kawasan Perikanan

  6. Kawasan Peternakan

  7. Kawasan Pertambangan

  8. Kawasan Industri

  9. Kawasan Pariwisata

  10. Kawasan Permukiman

  11. Kawasan Peruntukan Lainnya

  C. Jaringan prasarana

  1. Sistem perkotaan

  2. Sistem jaringan transportasi

  3. Sistem jaringan prasarana energi

  4. Sistem jaringan prasarana telekomunikasi

  5. Sistem jaringan sumber daya alam

  6. Sistem prasarana lingkungan

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

5.1.4 INDIKASI PROGRAM

  Indikasi program adalah bagian yang memuat rincian tahapan dan program pembangunan yang akan diterapkan di kawasan perencanaan, sesuai dengan tujuan pengembangan tata ruang di masa yang akan datang. Indikasi program pembangunan ditentukan berdasarkan potensi dan masalah kawasan terkait pengembangan wilayah serta kecenderungan perkembangan sektor-sektor tertentu dan sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan atau pembangunan sektor tersebut. Adapun program-program yang direncanakan, dapat dikelompokkan dalam beberapa program kegiatan.

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Lampung Selatan Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

  Waktu Pelaksanaan Lokasi Sumber PJM PJM PJM No Program Utama Lokasi Instansi Pelaksana PJM 1 KSK Dana

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4 5 5 th 5 th 5 th

  I Perwujudan Struktur Ruang

1. Perwujudan Pusat Kegiatan

  1.1 Perwujudan PKW Kalianda

  a. Penyusunan RTBL Kawasan Kota Kalianda Ya APBN Kementrian PU/Dis Pemerintahan Ciptakarya dan Pengairan Prov.

  b. Penyusunan RTBL Kawasan Kota Kalianda Ya APBD Dinas PU Kabupaten Perdagangan Kabupaten

  c. Penyusunan Rencana RTH Kota Kota Kalianda Ya APBD Dinas PU Kabupaten Kabupaten

  1.2 Perwujudan PKWp Bakauheni

  a. Penyusunan RTBL Kawasan Kota Bakauheni Ya APBD Dinas PU Kabupaten Sekitar JSS Kabupaten

  b. Penyusunan Rencana RTH Kota Kota Bakauheni Ya APBD Dinas PU Kabupaten Kabupaten

  1.3 Perwujudan PKL Sidomulyo, Natar – Jatiagung, Tanjung Bintang a. Penyusunan RTBL Kawasan Tanjung Bintang Tdk APBD Dinas PU Kabupaten Industri

  Kabupaten

  b. Penyusunan Rencana RTH Kota Sidomulyo, Natar – Ya APBD Dinas PU Kabupaten Jatiagung, Tanjung Kabupaten Bintang

  c. Penyediaan Prasarana dan Sidomulyo, Natar – Ya APBD Dinas PU Kabupaten Sarana Dasar Jatiagung, Tanjung Kabupaten Bintang

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

Bab V - 11

  2 PJM

  3 PJM

  Dinas Cipta Karya dan Pengairan

  b. Prasarana Pengelolaan Lingkungan Persampahan Ketibung (Sidomekar) Ya APBD

Provinsi

  Pengembangan TPA dengan sistem Sanitary Land Fill Kalianda, dan Natar Ya APBD Dinas PU abupaten

  2.1 Pengembangan Sistem Prasarana Lainnya a. Prasarana Pengelolaan Lingkungan Persampahan

  Kabupaten Dinas PU Kabupaten

  Tanjung Sari, Way Sulan, Way Panji, Penengahan, Sragi Tdk APBD

  Penengahan, Sragi Tdk APBD Kabupaten Dinas PU Kabupaten b. Penyusunan Prasarana dan Sarana Dasar

  1.5 Perwujudan PPL Tanjung Sari, Way Sulan, Way Panji, Penengahan, Sragi a. Penyusunan Rencana RTH Tanjung Sari, Way Sulan, Way Panji,

  Kabupaten Dinas PU Kabupaten

  Palas, Candipuro, Merbau Mataram, dan Katibung Ya APBD

  Kabupaten Dinas PU Kabupaten c. Penyusunan Prasarana dan Sarana Dasar

  b. Penyusunan Rencana RTH Palas, Candipuro, Merbau Mataram, dan Katibung Ya APBD

  Dinas PU Kabupaten

  1.4 Perwujudan PPK Palas, Candipuro, Merbau Mataram, dan Katibung a. Penyusunan RTBL Kawasan Katibung Ya APBD Kabupaten

  5 5 th 5 th 5 th

  4

  3

  2

  1

  4

2 Perwujudan Sistem Prasarana Wilayah

Bab V - 12 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan No Program Utama Lokasi Lokasi KSK Sumber Dana Instansi Pelaksana Waktu Pelaksanaan PJM 1 PJM

  Bab V - 13 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan No Program Utama Lokasi Lokasi KSK Sumber Dana Instansi Pelaksana Waktu Pelaksanaan PJM 1 PJM

  2 Perwujudan Pola Ruang Kawasan Budidaya

  Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten

  a. Pengembangan Infrastruktur Kawasan Natar Natar Ya APBD

Provinsi

  1.1 Kawasan Strategis Natar

  1 Perwujudan Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi

  II Perwujudan Kawasan Strategis

  Dinas PU Kabupaten

  Kabupaten Lampung Selatan

APBD

Kabupaten

  Kabupaten dan Swasta Dinas PU Kabupaten dan Swasta b. Perbaikan Sarana dan Prasarana Perumahan Perdesaan

  a. Pengembangan Kawasan Perumahan Perkotaan Kalianda, Bakauheni, Tanjung Bintang, Natar- Jatiangung, Sidomulyo Ya APBD

  2.1 Kawasan Peruntukan Perumahan

  II Perwujudan Pola Ruang

  2 PJM

  Kabupaten,

Swasta

Dinas PU, Swasta

  Tanjung Bintang, Bakauheni, Ketapang, Sragi Ya APBD

  Kabupaten Dinas PU d. Pembangunan IPAL dan IPLT Kawasan Industri

  Sidomulyo, Ketapang, Tanjung Bintang, dan Jati Agung-Natar Ya APBD

  5 5 th 5 th 5 th Pembangunan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) c. Pengembangan Septictank terpadu pada kawasan permukiman perkotaan Kalianda, Bakauheni,

  4

  3

  2

  1

  4

  3 PJM

  1.2 Kawasan Strategis Merbau Mataram

  Waktu Pelaksanaan Lokasi Sumber PJM PJM PJM No Program Utama Lokasi Instansi Pelaksana PJM 1 KSK Dana

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  5 5 th 5 th 5 th

  b. Pengembanga Infastruktur Merbau Mataram Ya APBD Bappeda, Dinas Kawasan Kabupaten/S Perhubungan, Dinas wasta Pertambangan dan

  Energi, Dinas PU Kabupaten, Swasta

  1.3 Kawasan Strategis Agropolitan Sidomulyo dan Terminal Agribisnis Penengahan

  a. Penyusunan Masterplan APBD Bappeda Kabupaten Kawasan Agropolitan Kabupaten

  b. Penyusunan Masterplan APBD Dinas PU Kabupaten Terminal Agribisnis Kabupaten

  c. Pengembanga Infastruktur APBD Dinas PU Kabupaten Kawasan Kabupaten

1.4 Kawasan Strategis Ketibung

a. Penyusunan Masterplan

  APBD Bappeda Kabupaten Kawasan Terminal Petikemas Kabupaten dan Industri

  b. Pengembanga Infastruktur APBD Dinas PU Kabupaten Kawasan Kabupaten

1.5 Kawasan Strategis Kalianda

c. Penyusunan Masterplan

  APBD Dinas PU Kabupaten Kawasan Kota Modern Kabupaten

  d. Pengembanga Infastruktur APBD Dinas PU Kabupaten Kawasan Kabupaten

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

Bab V - 14

  Waktu Pelaksanaan Lokasi Sumber PJM PJM PJM No Program Utama Lokasi Instansi Pelaksana PJM 1 KSK Dana

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  5 5 th 5 th 5 th

1.6 Kawasan Strategis Bakauheni

  a. Penataan Kawasan di sekitar APBD Dinas PU Kabupaten landasan jembatan selat sunda Kabupaten b. Pengembanga Infastruktur APBD Dinas PU Kabupaten Kawasan

  Kabupaten

  1.7 Kawasan Strategis Pulau Sebuku dan Sibesi

a. Penyusunan Masterplan

  APBD Dinas Pariwisata Kawasan Wisata Kabupaten Kabupaten

  b. Pengembanga Infastruktur APBD Dinas PU Kabupaten Pendukung pengembangan Kabupaten Kawasan

  Sumber : RTRW Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 – 2031 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

Bab V - 15

5.2 ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

5.2.1 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

  Strategi Pembangunan Daerah merupakan kebijakan yang disusun guna mengimplementasikan program kerja, sebagai payung pada perumusan program dan kebijakan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi.

  Misi-1 : Mengembangkan infrastruktur wilayah untuk mendukung pengembangan infrastruktur skala tinggi, ekonomi, dan pelayanan sosial.

  Strategi Pembangunan Daerah :

  1. Meningkatkan dan pemerataan daya dukung, kapasitas, kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana fisik dasar bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah kecamatan dan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat revitalisasi pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan tidak mungkin berhasil tanpa infrastruktur yang memadai, mengingat biaya pemasaran makin dominan dalam struktur biaya akhir suatu komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan. Keluarga miskin tidak akan mampu ikut dalam gelombang pertumbuhan ekonomi jika terisolasi akibat ketiadaan infrastruktur. Masalah lingkungan hidup seperti polusi air, udara dan tanah, atau banjir di lingkungan perkotaan memiliki keterkaitan yang kuat dengan ketiadaan infrastruktur yang memadai. Walaupun pengeluaran dalam bidang infrastruktur telah ditingkatkan, kesenjangan infrastruktur masih terasa. Karena itu, pembangunan infrastruktur dasar harus menjadi prioritas pembangunan.

  2. Pengembangan kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh sehingga diharapkan dapat menjalankan perannya sebagai ‘motor penggerak’ pembangunan wilayah- wilayah di sekitarnya maupun dalam melayani kebutuhan warga kotanya dan pada akhirnya akan dapat mendorong keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan secara sinergis (hasil produksi wilayah perdesaan merupakan backward linkages dari kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan) dalam suatu ‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  Misi-2 : Meningkatkan kesejahteraan melalui pengembangan ekonomi kerakyatan

  Strategi Pembangunan Daerah :

  1. Pemerataan pertumbuhan ekonomi ke seluruh wilayah Lampung Selatan, terutama daerah-daerah yang masih memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi untuk mengurangi kesenjangan antar daerah. Pertumbuhan di seluruh wilayah perlu memperhatikan keterkaitan terhadap pelaku dan sumber daya lokal sehingga masyarakat lebih banyak berperan di dalamnya dan ikut menikmati hasil pertumbuhan, sekaligus nilai tambah yang dinikmati di daerah-daerah.

  2. Pertumbuhan ekonomi yang tercipta harus dapat memberikan kesempatan kerja seluas- luasnya dan lebih merata ke sektor-sektor pembangunan, yang banyak menyediakan lapangan kerja untuk mengurangi kesenjangan antar pelaku usaha. Pertumbuhan ekonomi melalui investasi, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Usaha mikro, kecil, dan menengah, diharapkan juga dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat agar dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing yang lebih baik.

  3. Meningkatkan pengembangan dan pendapatan pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan berbasis agribisnis dan agroindustri. Potensi sumber daya alam Lampung Selatan akan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat jika pola dan sistem pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan yang dikembangkan tidak lagi bertumpu kepada ekstensifikasi lahan pertanian melainkan kepada peningkatan daya saing produk pertanian dan pemasarannya melalui konsep agribisnis dan agroindustri sehingga diharapkan pada akhirnya akan dapat memberikan sumbangan yang terbaik dalam perekonomian daerah seiring dengan semakin besarnya tekanan penduduk terhadap lahan daratan potensial dan produktif.

  4. Meningkatkan PAD dan PDRB sektor pertambangan dan penggalian. Sumberdaya bahan tambang dan galian yang tersebar di seluruh wilayah Lampung Selatan merupakan potensi perekonomian daerah yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat jika dikelola dengan cara yang berkelanjutan dan beerwawasan lingkungan.

  5. Meningkatkan SDM pelaku koperasi dan UMKM. Koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 perlu terus diberikan kesempatan dalam mendukung perekonomian daerah. Kegiatan-kegiatan usaha kecil dan menengah yang banyak berkembang di kalangan masyarakat menengah ke bawah

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan merupakan mitra usaha yang potensial dikembangkan dalam mendorong perekonomian lokal dan daerah.

  Misi-3 : Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial

  Strategi Pembangunan Daerah :

  1. Peningkatan produktifitas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Peningkatan produktivitas sangat ditentukan oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, utamanya dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, maupun derajat kesehatannya. Sumber daya manusia, bukan hanya sebagai faktor produksi melainkan ikut berfungsi mengkoordinasi faktor produksi lain dalam kegiatan ekonomi. Karenanya, peningkatan kualitas manusia Lampung Selatan, khususnya dalam bidang pendidikan, penguasaan dan akses ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui pendidikan formal dan nonformal serta pemerataan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi faktor penentu dalam mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Selanjutnya, di bidang kesehatan, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan serta pemerataan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan serta layanan kesehatan keluarga dan lingkungan kepada semua lapisan masyarakat akan menjadi factor yang menentukan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Lampung Selatan. Dengan demikian, dalam lima tahun ke depan pendidikan dan kesehatan harus terfokus pada peningkatan kualitas manusia secara keseluruhan dan memperbaiki kesenjangan kualitas manusia, baik dilihat dari status golongan pendapatan, gender maupun antar daerah.

  2. Meningkatkan prestasi olahraga unggulan daerah. Melalui pembinaan yang bermutu dan berkelanjutan diharapkan generasi muda dan pemuda Lampung Selatan dapat mencapai tingkat prestasi yang tertinggi di bidang olah raga yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang sudah ada dan berkembang sejak lama dan menjadi ciri khas kedaerahan Lampung Selatan.

  3. Meningkatkan prestasi dan partisipasi pemuda dalam pembangunan. Peran serta pemuda diharapkan akan menjadi tulang punggung (motor) penggerak dalam berbagai sektor dan bidang pembangunan.

  4. Meningkatkan pelayanan sosial dasar. Pemerataan dan peningkatan kualitas layanan sosial dasar kepada mayarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) akan mendorong motivasi dan semangat kebersamaan dalam kesetaraan pembangunan.

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  5. Meningkatkan kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial. Strategi ini diperlukan dengan pertimbangan bahwa masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) merupakan bagian dari masyarakat sosial lainnya yang juga mempunyai hak-hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa Lampung Selatan dalam pembangunan daerah.

  6. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kelembagaan perempuan. Peranan perempuan dalam pembangunan daerah Lampung Selatan perlu semakin ditingkatkan dan diberikan kesetaraan dalam memperoleh kesempatan berperan aktif melaksanakan pembangunan sesuai dengan kodrat dan derajat sosialnya.

  7. Mengembangkan kelompok kegiatan KB dan KS. Tingkat pertumbuhan penduduk dan kesenjangan kesejahteraan keluarga yang semakin meluas menuntut semakin diperlukannya keberadaan dan peranan kelompok-kelompok kegiatan KB dan KS.

  Misi-4 : Mengembangkan masyarakat berbudaya dan berakhlak mulia

  Strategi Pembangunan Daerah : 1. Meningkatkan kualitas pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama.

  Strategi ini didasari pada pemahaman bahwa pembangunan yang dilaksanakan tanpa dilandasi dengan penerapan nilai-nilai dasar keagamaan diyakini tidak akan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umat manusia (masyarakat). Oleh karena itu, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama perlu senantiasa di tumbuhkembangkan kepada setiap orang baik secara formal melalui lembaga pendidikan maupun informal melalui forum-forum keagamaan yang dilakukan secara swadaya dan swakarsa oleh masyarakat.

  2. Meningkatkan hubungan harmonisasi antar umat beragama. Kabupaten Lampung Selatan dengan beragam agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya, memiliki potensi konflik sosial yang cukup besar karena perbedaan faham dan tata cara pengamalan agama dan kepercayaannya tersebut. Namun demikian, perbedaan tersebut sekaligus dapat dipandang sebagai keragaman potensi yang dapat dikembangkan dalam pembangunan masyarakat Lampung Selatan.

  3. Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya daerah. Budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Lampung Selatan tidak lepas dari beragamnya suku dan adat istiadat. Perbedaan khasanah budaya yang dimiliki tersebut

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan dapat menjadi pendorong atau penghambat dalam pelaksanaan pembangunan yang berbasis masyarakat. Oleh karena itu kekayaan budaya daerah yang dimiliki harus dapat dipandang sebagai potensi yang cukup besar untuk melaksanakan percepatan pembangunan.

  4. Mengembangkan kepariwisataan daerah berdasarkan budaya, potensi daerah dan lingkungan hidup yang dimiliki dengan prinsip pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.

  Misi-5 : Meningkatkan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan

  Strategi Pembangunan Daerah : 1. Meningkatkan kualitas dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya alam dan ruang.

  Potensi sumberdaya alam dan lingkungan hidup pada dasarnya ditujukan sebesar- besarnya untuk kesejahteraan seluruh rakyat Lampung Selatan. Oleh karena itu, dalam pengelolaanya harus dilakukan dengan cara yang bijaksana mempertimbangkan tiga aspek, yaitu aspek kelestarian produksi, kelestarian fungsi sumberdaya alam dan lingkungan, serta keseimbangan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

  2. Meningkatkan pembangunan industri yang ramah lingkungan. Kegiatan industri sebagai suatu proses merubah bentuk suatu produk sumberdaya alam menjadi produk lain yang bernilai ekonomis lebih baik diyakini akan dapat meningkatkan nilai jual produk atau jasa yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun dilain pihak, proses produksi barang dan jasa tersebut akan menimbulkan masalah terhadap lingkungan jika tidak dilakukan dengan cara yang berwawasan lingkungan (ramah lingkungan). Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan pada semua sektor pembangunan termasuk kegiatan industri yang semakin berkembang di Lampung Selatan saat ini perlu semakin mendapat perhatian pemerintah daerah beserta masyarakatnya.

  Misi-6 : Meningkatkan supremasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang demokratis

  Strategi Pembangunan Daerah :

  1. Meningkatkan aktivitas penegakan supremasi hukum dan HAM secara adil. Penegakan hukum pada semua sendi kehidupan bermasyarakat secara adil pada era reformasi dan

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan

  pelaksanaan otonomi daerah yang semakin luas dan nyata saat ini semakin dirasakan sebagai suatu tuntutan kebutuhan dalam melaksanakan pembangunan daerah yang bersih dan berwibawa.

  2. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu. Sejak diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka proses pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dilakukan secara langsung oleh seluruh anggota masyarakat yang sudah memiliki hak pilih dalam proses pemilu. Demokratisasi pun bergulir melalui perwakilan masyarakat dalam lembaga legislatif yang dipilih melalui proses pemilu. Oleh karena itu, dalam upaya tetap menjaga keterwakilan suara rakyat dalam lembaga eksekutif dan legislatif pemerintahan daerah maka peran serta seluruh komponen bangsa dan masyarakat Lampung Selatan demi terlaksananya pemilu yang jujur dan adil juga semakin menjadi tuntutan dan kebutuhan pembangunan daerah Lampung Selatan pada masa yang akan datang.

  Misi-7 : Mewujudkan pemerintah yang bersih, berorientasi kemitraan, dan bertatakelola yang baik

  Strategi Pembangunan Daerah : 1. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan desa berbasis masyarakat dan potensi desa.

  Desa sebagai unit terkecil dalam tataran pemerintahan daerah sebagai ujung tombak dan indikator pelaksanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu perencanaan pembangunan daerah harus bertumpu kepada potensi dan kebutuhan desa (basic needs).

2. Meningkatkan dan menumbuhkembangkan peran forum-forum musyawarah

  pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan yang aspiratif dan partisipatif diyakini akan dapat didukung dan dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, peran serta seluruh masyarakat dalam pembangunan yang dijewantahkan dalam forum-forum musyawarah perencanaan pembangunan perlu semakin dikembangkan dan dibudayakan secara lebih meluas 3. Meningkatkan budaya kerja aparatur pemerintah daerah. Budaya kerja seluruh aparatur pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan mendapat penekanan pertama dalam upaya meningkatkan kualitas manajemen pemerintahan, pada semua level dan jenjang pemerintahan hingga pada tingkat kecamatan dan desa. Budaya kerja terkait dengan ethos kerja dan kedisiplinan pegawai. Dengan tingginya ethos kerja dan kedisiplinan maka peran aparatur pemerintah sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat akan semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh komponen bangsa di Lampung Selatan pada satu sisi serta efisiensi dan efektifitas pendayagunaan aparatur juga semakin meiningkat pada sisi yang lain.

  4. Meningkatkan efektifitas pengawasan aparatur pemerintah daerah. Pelaksanaan

  pembangunan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah akan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan sasarannya jika disertai dengan adanya mekanisme dan pelaksanaan pengawasan, baik yang dilakukan oleh pemerintah sendiri (pengawasan internal) maupun oleh masyarakat (pengawasan eksternal). Dengan demikian diharapkan bias pembangunan dapat diminimalisasi sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pemanfaatannya.

  5. Menindaklanjuti hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan aparatur pemerintah daerah.

  Inspektorat Daerah sebagai lembaga institusi internal yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pemerintahan, akan semakin mempunyai arti jika hasil-hasil kegiatan pengawasan dan pemeriksaannya ditindaklanjuti dan disikapi sebagai bentuk umpan balik penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan secara luas.

  6. Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintah daerah. Aparatur pemerintah daerah

  sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat akan dapat menjalankan perananannya dengan baik jika didukung dengan tingkat kesejahteraan yang baik. Dengan demikian professionalitas terhadap tugas pokok dan fungsi semua aparatur dapat diharapkan pada kondisi yang prima yang pada gilirannya meningkatkan budaya dan ethos kerja individu aparat dan kelembagaan.

  7. Melaksanakan jenjang karier berdasarkan prestasi. Penerapan mekanisme Reward and

Punishment kepada seluruh jajaran aparatur pemerintahan secara adil dan transparan akan

  meningkatkan motivasi kerja menuju kepada pencapaian prestise individu yang lebih baik disamping meminimalisasi terjadinya praktek-praktek KKN.

  8. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi ketatalaksanaan pemerintah daerah, dilakukan

  melalui peningkatan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintahan serta penataan kembali (evaluasi) fungsi-fungsi kelembagaan pemerintahan daerah.

  Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan uraian visi dan misi 2011 – 2015 Kabupaten Lampung Selatan tersebut di atas, sangatlah tepat apabila kebijaksanaan dalam pengembangan perekonomian guna mencapai visi 2015 tersebut harus didasarkan pada keunggulan komparatif dan kompetitif sesuai dengan kompetensi dan produk unggulan daerah, serta memberdayakan para pelaku dan potensi ekonomi di daerah dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi secara efektif dan efesien. Oleh karenanya, pada masa yang akan datang, pembangunan daerah di Kabupaten Lampung Selatan harus didasarkan pada pendayagunaan potensi daerah dalam mendukung pengembangan ekonomi rakyat yang dilakukan melalui strategi kombinasi yaitu kewenangan daerah untuk dapat berdiri sendiri dengan basis sumberdaya yang dimiliki dengan kemampuan menciptakan interaksi dan keterkaitan secara ekonomi dengan daerah sekitarnya atau dengan wilayah ekonomi yang lebih luas.

5.2.2 KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

  Adapun kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Lampung Selatan disusun berdasarkan pada visi dan misi serta isu-isu strategis yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Selatan tahun 2011- 2015 sebagai berikut : 1) Pengamanan pencapaian target realisasi penerimaan daerah, baik Pendapatan Asli