INTERAKSI SOSIAL dan interaksi Tkt I

INTERAKSI SOSIAL
OLEH
JAROT SUGIHARTA, A. KEP, M.KES

• Bentuk umum proses sosial adalah interaksi
sosial dinamakan sebagai proses sosial .
• Interasi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas sosial.
• Interaksi sosial merupakan hubungan sosial ,
dinamis yang menyangkut hubungan antara
perorangan, kelompok manusia.
• Interaksi sosial antara kelompok manusia terjadi
antara kelompok tersebut sebagai suatu
kesatuan biasanya tidak menyangkut pribadi
anggotanya.

• Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia
di dalam masyarakat.
• Interaksi lebih mencolok ketika terjadi benturan
antara kepentingan perorangan dengan kepentingan
kelompok.

• Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak
apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak.
• Interaksi sosial tidak akan mungkin teradi apabila
manusia mengadakan hubungan yang langsung
dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh
terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan
termaksud.

Berlangsungnya suatu proses interaksi
didasarkan faktor :
• Imitasi
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi
dapat mendorong seseorang untuk mematuhi
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
• Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang
memberi suatu pandangan atau suatu sikap
yang berasal dari dirinya yang kemudian
diterima oleh pihak lain.


• Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau
keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain.
Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi,
karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar
proses ini.
• Proses simpati
Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang
merasa tertarik pada pihak lain.
Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang
sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati
adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk
bekerja sama dengannya.

Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial
yang dinamis, menyangkut hubungan antara
individu, antara kelompok maupun antara
individu dengan kelompok.


Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
a. Adanya kontak sosial (social contact)
• Suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun
tidak langsung.
• Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau
cum (artinya bersama-sama) dan tango (yang
artinya menyentuh).
• Arti secara hanafiah adalah bersama-sama
menyentuh.
• Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya
hubungan badaniah.

Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :
1) Adanya orang perorangan
Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari
kebiasaan dalam keluarganya.
Proses demikian terjadi melalui sosialisasi : suatu proses
dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma
dan nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.

2) Ada orang perorangan dengan suatu kelompok manusia
atau sebaliknya.
Kontak sosial ini adalah seseorang : merasakan bahwa
tindakan berlawanan dengan norma masyarakat atau
apabila suatu partai politik memkasa anggotanya
menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.

1) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok
manusia lainnya.
• Misal : dua partai politik mengadakan kerja sama
untuk mengalahkan parpol yang ketiga di pemilihan
umum.
• Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata
tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan
terhadap tindakan tersebut.
• Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada
suatu kerja sama, sedangkan bersifat negatif
mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan
sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi
sosial.


Suatu kontak dapat bersifat primer atau sekunder.
• Kontak perimer terjadi apabila yang mengadakan
hubungan langsung bertemu dan berhadapan
muka.
• Kontak sekunder memerlukan suatu perantara.
• Sekunder dapat dilakukan secara langsung.
• Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut
dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf,
radio, dst.

b. Arti terpenting komunikasi :
• Seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak
badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang
ingin disampaikan oleh orang tersebut.
• Orang bersangkutan kemudian memberikan reaksi
terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang
lain.
• Dengan adanya komunikasi , sikap dan perasaan suatu

kelompok manusia / perseorangan dapat diketahui
oleh kelompok lain atau orang lain.
• Hal itu kemudian merupakan bahan untuk
menentukan reaksi apa yang dilakukannya.

Kehidupan yang Terasing
• Pentingnya kontak dan komunikasi bagi
terwujudnya interaksi sosial dapat diuji terhadap
suatu kehidupan yang terasing (isolation).
• Kehiduapan terasing yang sempurna ditandai
ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi
sosial dengan pihak lain.
• Kehidupan terasing karena secara badaniah
seseorang sama sekali diasingkan dari hubungan
dengan orang lain, padahal perkembangan jiwa
seseorag banyak ditentuan oleh pergaulan
dengan orang lain.

• Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh
cacat pada salah satu indra

• Dari hasil penelitian, ternyata kepribadian orang
mengalami banyak penderitaan akibat kehidupan yang
terasing karena cacat indra.
• Orang cacat akan mengalami perasaan rendah diri,
karena kemungkinan untuk mengembangkan
kepribadiannya seolah-olah terhalang, bahkan sering
kali tertutup sama sekali.
• Pada masyarakat berkasta, dimana gerak sosial vertikal
hampir tak terjadi, terasingnya seseorang dari kasta
tertentu apabila berada di kalangan kasta lainnya dapat
pula terjadi.

Kimbal Young (1948) membedakan
interaksi sosial sebagai berikut:
1. Oposisi, mencakup persingan dan
pertentangan.
2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi
3. Diferensi, menyebabkan adanya
perbedaan kerja antara orang – orang atau
kelompok dalam masyarakat


14

Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:

1.
2.

Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi
Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan,
atau pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.

Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani mengutarakan pendapat
tentang interaksi sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal
berikut:
3. Akomodasi
4. Ekspresi
5. Interaksi Strategis
6. Pengembangan Perilaku Manusia


Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin
dengan menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi
proses asosiatif dan proses diasosiatif.

BENTUK INTERAKSI SOSIAL
ASOSIATIF
1. Kerja sama (Cooperation)
Timbul karena setiap orang menyadari
bahwa mereka memiliki kepentingan
yang sama dan pada saat yang sama
mempunyai pengetahuan dan
pengendalian diri untuk memenuhi
kepentingan tersebut
16

KERJA SAMA (COOPERATION)
• Pengertian dari kerja sama : kemampuan seseorang
untuk bekerja sama dengan orang lain / secara
kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas

atau kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai
daya guna yang sebesar – besarnya.
• Kerja sama muncul karena adanya orientasi
perorangan terhadap kelompoknya sendiri atau
kelompok orang lain.
• Proses sosial terbentuknya kerja sama secara tidak
sengaja akan menimbulkan konflik sosial yang
bersifat positif maupun negatif.

• Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam
masyarakat dapat membuat solidaritas sosial dalam
kelompok itu menjadi rusak karena terjadi
perpecahan.
• Maka konflik yang bersifat negatif segera harus
segera diatasi meskipun sifatnya sementara.
• Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga
terdapat konflik yang bersifat positif.
• Konflik yang bersifat positif dapat membuat
solidaritas sosial menjadi lebih tinggi apabila
mengalami konflik dengan kelompok luar.


Bentuk kerja sama :






Kerukunan
Bargaining
Kooptasi (co-optation)
Koalisi (coalition)
Joint ventrue
19

2. Akomodasi (Acomodation)
Proses orang perorangan atau
kelompok manusia yang mulamula saling bertentangan, saling
mengadakan penyesuaian diri
untuk meredakan ketegangan.
AKOMODASI=ADAPTASI
20

TUJUAN AKOMODASI
• Mengurangi pertentangan
• Mencegah meledaknya pertentangan
untuk sementara waktu
• Memungkinkan terjadinya kerja sama
• Peleburan antara kelompok sosial

21

BENTUK AKOMODASI









Coercion - PAKSAAN
Compromise - KOMPROMI
Arbitration – PIHAK KETIGA
Mediation - PENENGAH
Conciliation - PERSETUJUAN
Toleration - TOLERANSI
Stalemate - KEMACETAN
Adjudication - PERADILAN
22

HASIL AKOMODASI
• Integrasi masyarakat
• Menekan oposisi
• Koordinasi berbagai kepribadian
yang berbeda
• Membuka jalan menuju ASIMILASI

23

3. ASIMILASI

Proses sosial taraf lanjut yang ditandai
dgn usaha untuk mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat
antara orang perorangan atau
kelompok manusia dan mempertinggi
kesatuan tindak, sikap dan proses
mental dgn memperhatikan tujuan
bersama
24

ASIMILASI TIMBUL BILA :

• Terdapat kelompok manusia yang berbeda
kebudayaannya
• Orang perorangan sebagai warga kelompok
tadi saling bergaul secara langsung dan
intensif dalam waktu yang lama
• Kebudayaan dari kelompok-kelompok
manusia tersebut masing-masing berubah
dan saling menyesuaikan diri

25

FAKTOR YANG MEMPERMUDAH ASIMILASI :








Toleransi
Kesempatan yg seimbang dalam ekonomi
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
Persamaan unsur-unsur kebudayaan
Perkawinan campuran (amalgamation)
Musuh bersama

26

Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
1. Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan
masyarakat
2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki
oleh kelompok sosial
3. Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan
kebudayaan yang dihadapinya
4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki
loeh golongan atau kelompok lain lebih unggul
dibandingkan dengan kebudayaan yang dimiliknya

5. Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik
tertentu karena latar belakang induk bangsa
yang berbeda
6. Adanya perasaan mengelompok atau
menutup diri yang sangat kuat
7. Adanya gangguan dari golongan mayoritas
terhadap golongan minoritas
8. Munculnya perbedaaan kepentingan dan
pertentangan pribadi atau golongan

4. AKULTURASI (ACCULTURATION)
• Akulturasi : fenomena yang timbul sebagai akibat
pertemuan (kontak budaya) secara langsung dan terus –
menerus antar kelompok manusia yang memiliki
kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri atau
sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
• Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi
Prambanan, bangunannya berbentuk punden berundak
dan relief – reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Indonesia mendpat pengaruh
dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja.

ASIMILASI
INTERAKSI SOSIAL

KEBUDAYAAN A

KEBUDAYAAN B

KEBUDAYAAN BARU

AKULTURASI
INTERAKSI SOSIAL
KEBUDAYAAN B

KEBUDAYAAN A

KEBUDAYAAN B
KEBUDAYAAN A

30

DISOSIATIF
1. Persaingan (competition)
Proses sosial dimana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari
keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan dengan cara menarik perhatian
atau dengan mempertajam prasangka
yang telah ada, tanpa menggunakan
ancaman atau kekerasan

31

FUNGSI PERSAINGAN :

• Menyalurkan keinginan-keinginan
individu atau kelompok yang bersifat
kompetitif
• Merupakan alat untuk mengadakan
seleksi atas dasar seks dan sosial
• Pembagian kerja yang selektif
32

2. Kontravensi (contravention)
Pada hakekatnya merupakan proses sosial
antara persaingan dan pertikaian.
Merupakan sikap mental yang
tersembunyi terhadap orang lain atau
terhadap unsur kebudayaan golongan
tertentu.
Sikap ini berkembang menjadi kebencian
namun tidak sampai menjadi pertikaian.

33

3. Pertentangan (conflict)
Proses sosial dimana individu atau
kelompok berusaha memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan yang disertai dengan
ancaman atau kekerasan

34

BENTUK PERTENTANGAN






Pertentangan pribadi
Pertentangan rasial
Pertentangan antar kelas sosial
Pertentangan politik
Pertentangan internasional

35

DAMPAK PERTENTANGAN

• Solidaritas meningkat
• Apabila pertentangan terjadi dalam
kelompok
perpecahan
• Korban harta benda dan jiwa

36

TERIMA KASIH

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24