Komunikasi sistem keamanan sepeda motor

1

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan

masalah,

lingkup tugas akhir, tujuan penelitian , metodologi penelitian dan sistem
penulisan laporan tugas akhir

1.1 Latar Belakang
Semakin kerasnya kehidupan menyebabkan banyak orang menjadi gelap
mata. Mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, seperti : merampok,
korupsi, mencuri, dan tindak kriminal lainya. Salah satu tindak kriminal yang
marak di era sekarang adalah tindak kriminal pencurian sepeda motor. Tidak
hanya di malam hari atau tempat sepi saja, di siang hari dan di keramaian pun para
pencuri dapat melakukan aksi dengan mudahnya. Maka dibutuhkan kewaspadaan
yang ekstra untuk menjaga sepeda motor kita.
Dengan meningkatnya tindak kriminal, khususnya pencurian kendaraan

bermotor roda dua sekarang ini, bukan hal yang mengherankan apabila semakin
hari manusia menginginkan suatu system keamanan sepeda motor yang modern.
Solusi yang bias dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor hanya dengan
memakai kunci gembok. Tetapi pencuri kendaraan bermotor dapat membuka atau
membuat kunci duplikat sehingga pencuri dapat dengan santai melakukan aksinya
dengan tidak mengundang kecurigaan.
Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi, handphone
merupakan salah satu teknologi yang sangat digandrungi masyarakat. Dengan
uang dibawah satujuta saja sudah dapat digenggam ponsel yang canggih. Untuk
itu,

1

2
dengan menambahkan rangkaian berbasis mikrokontroler, maka fungsi
ponsel tidak hanya untuk sarana telekomunikasi via suara ataupun SMS (Short
Message Service) tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pengaman pada
sepeda motor yang nantinya dapat juga dikembangkan pada mobil.yang menjadi
permasalahan di organisasi/perusahaan ini, langsung yang terkait dengan apa yang
akan anda kerjakan.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan

hal–hal yang di uraikan pada latar belakang maka

permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana cara
mengatur program “Komunikasi sistem keamanan sepeda motor dengan
menggunakan mikrokontroler ATMega328 dan telepon seluler” yang nantinya
akan dipasang di dalam sepeda motor.
.

1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah lebih terarah maka penulis memberikan batasan
masalah pada penelitian ini. Adapun batasan masalah tersebut adalah:
1.

Bagaimana pembuatan program pada sistem keamanan sepeda motor dari
komponen masukan (input), modul untuk memproses sistem SMS
Gateway sampai modul keluaran (output).


2.

Pemrograman mikrokontroler dengan menggunakan bahasa C yang
kampatibel dengan modul arduino.

3

1.4 Tujuan Pembahasan
Dalam melakukan kegiatan tugas akhir ini penulis mempunyai tujuan yang
ingin dicapai yaitu sebagai berikut:
1.

Menghasilkan alat komunikasi sistem pengamanan motor yang praktis,

2.

ekonomis dan dapat bersaing di pasaran.
Mengoptimalkan fungsi telepon seluler selain sebagai sarana komunikasi
dan antarmuka pengguna, menginformasikan keamanan sepeda motor dari

pencurian motor yang semakin hari semakin marak di lingkungan
masyarakat.

1.5 Sistematika Penyajian
Laporan tugas akhir akan disusun secara sistematik, penulis membagi
pembahasan menjadi beberapa bab, diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat tugas akhir, ruang lingkup tugas akhir,
metodologi tugas akhir, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan
buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep
dasar sistem kendali, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang
dibahas.


4

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan tentang analisis sistematik menguraikan pokok-pokok
permasalahan yang dihadapi pada Implementasi Sistem Keamanan Sepeda Motor
Berbasis Mikrokontroler Via Ponsel.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari berbagai proses yang
telah

dirancang, dimulai

dari

lingkungan

implementasi


sistem

dan

menjelaskan mengenai hasil pengujian sederhana terhadap sistem yang telah
dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari semua kegiatan penelitian
dan perancangan mengenai Implementasi Sistem Keamanan Sepeda Motor
Berbasis Mikrokontroler Via Ponsel.

DAFTAR PUSTAKA

Pada daftar pustaka menjelaskan tentang sumber yang digunakan penulis
sebagai landasan teoritis dalam menulis tugas akhir ini.

BAB II

LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan
buku, yang berupa beberapa pengertian. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar
sistem kendali, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

2.1 Komunikasi Keamanan Sistem Sepeda Motor
Sistem keamanan sepeda motor berbasis mikrokontroler adalah sistem
keamanan berlapis yang diterapkan pada sepeda motor. Sistem keamanan ini
berbasis mikrokontroler dimana rangkaian mikrokontroller ini sebagai otak semua
proses sistem keamanan, mulai dari pemutusan arus listrik motor,

hingga

memberikan pesan kepada si pemilik motor apabila sepeda motornya dicuri. Di
samping itu, dalam rangkaian ini juga ditanam semacam perangkat modem gsm
yang berfungsi sebagai media pengirim pesan ke telepon seluler pemilik motor
apabila terjadi pencurian sepeda motor.
Sistem keamanan ini mengacu pada penggunaan teknologi informasi untuk
mengendalikan rangkaian yang ada di dalam sepeda motor, sistem yang
beroperasi dapat berupa sistem kontrol jarak jauh yang sederhana dari pemutusan

arus listrik motor, hingga sebuah sistem yang mampu mengirimkan pesan ke
telepon seluler pemilik sepeda motor secara otomatis untuk mengontrol sepeda
motor itu sendiri.

2.2 Mikrokontroler ATMega328
Mikrokontroler ATMega328 adalah sebuah sistem komputer fungsional
dalam sebuah chip, di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori
5

6

(sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya) dan perlengkapan input
output. Mikrokontroler adalah sebuah alat pengendali (kontroler) berukuran mikro
atau sangat kecil yang dikemas dalam bentuk chip
Dengan kata lain, mikrokontroler ATMega328 adalah suatu alat elektrik
digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program
yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler
sebenarnya membaca dan menulis data. Secara harfiah mikrokontroler bisa
disebut


“Pengendali

Kecil”,

dimana

sebuah

sistem

elektronik

dapat

direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler
ini. Mikrokontroler ATMega328 terdiri dari beberapa bagian seperti gambar 2.1
berikut ini:

Gambar 2. 1 Bagian Mikrokontroler ATMega328


7

2.3 Arduino Uno
1. Pengertian Arduino UNO
Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328.
IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM),
6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor,
pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mensupport
mikrokontrol secara mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power
supply adaptor AC ke DC atau juga baterai.
Uno berbeda dari semua board mikrokontroler diawal-awal yang tidak
menggunakan chip khusus driver FTDI USB-to-serial. Sebagai penggantinya
penerapan USB-to-serial adalah ATmega16U2 Versi R2 (Versi sebelumnya
ATmega8U2). Versi Arduino Uno Rev.2 dilengkapi resistor ke 8U2 ke garis
ground yang lebih mudah diberikan ke mode DFU.

Gambar 2. 2 Arduino Uno

8


2. Keunggulan Board Arduino UNO R3
Untuk keunggulan board Arduino Uno ReVision 3 (R3) antara lain:
1.

0 pinout : Ditambahkan pin SDA dan SCL di dekat pin AREF dan dua pin
lainnya diletakkan dekat tombol RESET, fungsi IOREF melindungi
kelebihan tegangan pada papan rangkaian. Keunggulan perlindungan ini
akan kompatibel juga dengan dua jenis board yang menggunakan jenis
AVR yang beroperasi pada tegangan kerja 5V dan Arduino Due tegangan

2.
3.

operasi 3.3V.
Rangkaian RESET yang lebih mantap.
Penerapan ATmega 16U2 pengganti 8U2.
Bahasa “UNO” berasal dari bahasa Italia yang artinya SATU, ditandai

dengan peluncuran pertama Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai referensi
untuk Arduino yang selanjutnya, seri Uno versi terbaru dilengkapi USB.
3. Spesifikasi Arduino UNO R3
Untuk spesifikasi dari Arduino UNO ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mikrokontroler: Atmega328
Tegangan Kerja: 5V
Tegangan Masukan (Disarankan): 7-12V
Tegangan Masukan (Batas mendekati): 6-20V
Pin I/O Digital: 14 (Termasuk 6 pin yang mendukung PWM)
Jumlah Pin-Pin Analog: 6
Arus DC pin-pin I/O: 40mA
Arus DC untuk Pin 3.3V: 50 mA
Flash Memory: 32 KB (Atmega328) dimana 0.5 KB digunakan untuk

bootloader

9

10.
11.
12.
13.
14.
15.

2.3.1

SRAM: 2 KB
EEPROM: 1 KB
Clock speed: 16 Mhz
Panjang: 68.6 mm
Lebar: 53.4 mm
Berat: 25 gram

Pin Masukan dan keluaran Arduino ATMega328
Masing-masing dari 14 pin digital arduino dapat digunakan sebagai

masukan atau keluaran menggunakan fungsi pinMODE(), digitalwrite() dan
digitalRead(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin mampu
menerima atau menghasilkan arus maksimum sebasar 40 mA dan memiliki
resistor pull-upinternal (diputus secara default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai
tambahan, beberapa pin masukan digital memiliki kegunaan khusus yaitu:
1. Komunikasi serial: pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan untuk
menerima(RX) dan mengirim(TX) data secara serial.
2. External Interrupt: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk
memicu sebuah interrupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada
saat terjadi perubahan nilai.
3. Pulse-width modulation (PWM): pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan
keluaran PWM 8-bit dangan menggunakan fungsi analogWrite().
4. Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan
13(SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI
library.
5. LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13.
Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin
bernilai LOW maka LED akan padam.
Arduino memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5,
setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara
default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5V, walaupun begitu
dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin AREF

10

dan fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan analog
memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang digunakan
untuk komunikasi Two Wire Interface(TWI) atau Inter Integrated Circuit(I2C)
dengan menggunakan Wire library.

2.3.2

Sumber Daya Dan Pin Tegangan Arduino ATMega328
Arduino dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial Bus)

atau melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke kedua
sumber daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih salah
satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supplay external (yang
bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor
dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno.
Jika menggunakan baterai, ujung kabel yang dibubungkan ke baterai dimasukkan
kedalam pin GND dan Vin yang berada pada konektor POWER.
Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino
uno diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan tegangan di
bawah 5 volt dan arduino uno munkin bekerja tidak stabil. Jika
diberikan tegangan melebihi 12 volt, penstabil tegangan kemungkinan akan
menjadi terlalu panas dan merusak arduino uno. Tegangan rekomendasi yang
diberikan ke arduino uno berkisar antara 7 sampai 12 volt.

Pin-pin tegangan pada arduino uno adalah sebagai berikut:
1. Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke arduino uno ketika
menggunakan sumber daya eksternal (selain dari koneksi USB atau
sumber daya yang teregulasi lainnya). Sumber tegangan juga dapat
disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk arduino
uno dialirkan melalui soket power.

11

2. 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.
3. 3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.

12

2.4 Modem GSM
Modem GSM adalah GSM/GPRS modem yang siap digunakan sebagai
modem untuk suara, data, fax dan SMS. Kelas ini juga mendukung 10 tingkat
kecepatan transfer data. Wavecom dengan mudah dikendalikan dengan
menggunakan perintah AT untuk semua jenis operasi karena mendukung fasilitas
koneksi RS232 dan juga fasilitas TCP/IP stacked.
Adapun fungsi Modem GSM wavecome sebagai berikut:
1. Aplikasi SMS broadcast
2. SMS aplikasi kuis
3. SMS jajak pendapat
4. SMS jawaban otomatis
5. M2M integrasi
6. Aplikasi server pulsa
7. Telemetri
8. Data titik pembayaran
9. PPOB dll.

Gambar 2. 3 Modem GSM

2.5 Sensor Air Raksa (Mercurry)
Sensor

air raksa berfungsi untuk mendeteksi gerakan-gerakan hingga

menimbulkan bunyi atau alarm sebagai tanda bahwa alat sensor tersebut mampu
mendeteksi gerakan atau di sebut juga dengan sensor switch otomatis.
Pada Gambar 2.4 dapat dilihat sebuah sensor gerak sebagai berikut:

Gambar 2. 4 Sensor Air Raksa (Mercurry)

2.6

Konverter Serial RS-232
Converter serial RS-232 adalah rangkaian yang berfungsi untuk
mengkonversi sinyal RS-232 pada serial port modem wavecom agar kompatibel
dengan sinyal TTL yang akan diterima oleh perangkat USART (Universal
Synchronous/Asynchronous

Receiver/Transmitter)

pada

mikrokontroler

ATmega328.
Perangkat UART pada PC memiliki rangkaian tambahan yang
mengkonversi sinyal UART agar sesuai dengan spesifikasi RS-232 yang
umumnya digunakan untuk komunikasi antara PC dengan modem. Spesifikasi
RS-232 lebih kompleks dibandingkan dengan UART yang dapat bekerja hanya
dengan menggunakan 3 kabel (RX, TX, dan Ground) ada juga yang
menambahkan sinyal RTS dan CTS sehingga menggunakan total 5 kabel seperti
pada FTDI header.
13

14

Agar dapat berkomunikasi dengan UART yang ada pada mikrokontroler
dibutuhkan rangkaian converter untuk mengubah kembali sinyal RS-232 ke level
yang kompatibel dengan sinyal TTL.
Port RS-232 pada PC menggunakan konektor D-Sub 9 Pin dan D-Sub 25
Pin, berikut adalah tabel konfigurasi pin untuk konektor RS-232:
DB9 and DB25 Pinout :

Gambar 2. 5 Konverter Serial RS-232

15

BAB III
ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan

tentang Analisis dan Perancangan, analisis

merupakan proses dalam menentukan bentuk dari kebutuhan sistem/ alat baik
berupa kebutuhan

pada saat membangun maupun pada saat

implementasi.

Perancangan merupakan penjelasan peracangan sistem/ alat yang akan dibuat.

3.1 Deskripsi Sistem
Implementasi komunikasi sistem keamanan sepeda motor berbasis
mikrokontroler adalah sistem keamanan berlapis yang diterapkan pada sepeda
motor melalui beberapa program yang diterapkan pada prototipe. Sistem
keamanan ini berbasis mikrokontroler dimana rangkaian mikrokontroller ini
sebagai otak semua proses sistem keamanan, mulai dari pemutusan arus listrik
motor, hingga memberikan pesan kepada si pemilik motor apabila sepeda
motornya dicuri. Di samping itu, dalam rangkaian ini juga ditanam semacam
perangkat modem gsm yang berfungsi sebagai media pengirim pesan ke telepon
seluler pemilik motor apabila terjadi pencurian sepeda motor.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Pada tahap analisis kebutuhan komunikasi sistem ini telah diketahui
adanya beberapa kebutuhan

perangkat pada sistem yang sedang di buat.

Kebutuhan tersebut terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya yaitu kebutuhan
perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan kebutuhan penguna. Dimana
kebutuhan perangkat keras yaitu terdiri dari kebutuhan perangkat atau komponenkomponen yang dibutuhkan pada sistem. Sedangkan perangkat lunak yaitu sebuah
perangkat yang digunakan untuk membantu agar komponen-komponen perangkat
keras dapat berfungsi dan dapat dijalankan pada sistem. Kemudian kebutuhan

16

pengguna merupakan salah satu dari pengguna atau user untuk dapat berinteraksi
secara langsung dengan sistem keamanan sepeda motor.
3.2.1

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Pada tahap analisis sistem keamanan sepeda motor yang telah diuraikan

diatas terdapat beberapa kebutuhan perangkat lunak untuk menjalankan sebuah
sistem. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membantu agar komponen
perangkat keras dapat berfungsi dan dapat dijalankan pada sistem keamanan
sepeda motor. Berikut ini merupakan kebutuhan perangkat lunak yang di
butuhkan pada sistem keamanan sepeda motor yang dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Kebutuhan Perangkat Lunak
No

Kebutuhan Perangkat Lunak

Deskripsi

1

Software Arduino

Digunakan untuk menulis sebuah program pada
board arduino mengkompilasi menjadi kode biner
dan meng-uploadnya kedalam mirokontroler pada
arduino.

2

Driver Modem GSM

Driver modem gsm berfungsi sebagai penghubung
antara komputer dengan modem gsm pada saat
instalasi modem.

3

Hyper Terminal

Digunakan sebagai media pengecekan pada awal
penggunaan modem gsm

3.2.2

Analisis Kebutuhan Pengguna
Pada tahap analisis penguna yang telah diuraikan diatas, terdapat sebuah

kebutuhan penguna untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan sistem
sehingga sistem keamanan sepeda motor dapat berjalan.Berikut ini merupakan
kebutuhani pengguna yang dibutuhkan dalam sistem keamanan sepeda motor
yang dijelaskan pada tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Kebutuhan Pengguna
No

Kebutuhan Pengguna

Deskripsi

1

Ponsel

Berfungsi untuk mengaktifkan sistem yang
dipasang di sepeda motor saat pengguna
meninggalkan motor.

3.3 Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem merupakan bagian

terpenting dalam

pembuatan tugas akhir ini yang pada prinsipnya berupa sebuah perancangan,
untuk mendapatkan gambaran umum dari sebuah sisstem yang akan dibuat. pada
perancangan perangkat untuk sebuah sistem yang akan dibuat berupa sebuah
rancangan untuk dapat mengetahuai sebuah masukan (input), proses, dan keluaran
(output).

3.3.1

Desain Sistem
Berikut ini merupakan gambaran dari diagram blok pada sistem keamanan

sepeda motor pada gambar
17

18

Gambar 3. 1 Diagram Blok.

19

3.3.2

Diagram Alir Sistem
Berikut ini merupakan diagram alir sistem yang menunjukan alir sistem

pada bagian input, proses dan output dari sistem pada komunikasi sistem
keamanan sepeda motor yang diuraikan pada gambar 3.2.

Gambar 3. 2 Diagram Alir Sistem

20

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJUIAN
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari berbagai proses yang telah
dirancang. dimulai dari lingkungan implementasi sistem dan dilanjutkan dengan
hasil implementasi keseluruhan proses didalam sistem.

4.1 Tinjauan Umum
Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan
dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang.
Langkah langkah dari proses implementasi adalah urutan dari kegiatan awal
sampai kegiatan akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem yang
dirancang.

4.2 Implementasi Perangkat Lunak
Berikut ini merupakan implementasi perangkat lunak untuk kode program
pada beberapa komponen yang digunakan pada pengembangan sistem keamanan
sepeda motor mulai dari komponen masukan (input), modul untuk memproses
sistem alarm sampai modul keluaran (ouput).

4.2.1

Tranduser Sistem Keamanan Sepeda Motor
Berikut ini merupakan implementasi kode program komunikasi sistem

keamanan sepeda motor pada komponen.

Kode Program Komunikasi Sepeda Motor
#include

21

const int rxpin = 2; // pin used to receive
const int txpin = 3; // pin used to transmit

SoftwareSerial gsm(rxpin, txpin);
String noHP;
int SensorPin = 4;

int HPstate=0;
int reading;
int previous = LOW;

long time = 0;
long debounce = 50;

void setup()
{
pinMode(SensorPin, INPUT);
digitalWrite(SensorPin, HIGH);
Serial.begin(9600);

22

gsm.begin(9600);

noHP="083822553433";
}

void loop()
{
int switchstate;

reading = digitalRead(SensorPin);
if (reading != previous) {

time = millis();
}

if ((millis() - time) > debounce) {

switchstate = reading;

if (switchstate == HIGH)

23

HPstate = 0;
else
HPstate ++;
}
if (HPstate==5){
sendsms(noHP,"tes menggunakan arduino"); delay(1000);
HPstate = 0;
}
previous = reading;
}

void sendsms(String nomorHP,String pesan)
{
gsm.print("AT+CMGS=");
gsm.write((byte)34);
gsm.print(nomorHP);
gsm.write((byte)34);
gsm.println();
delay(1000);

24

Serial.println();
gsm.print(pesan);
gsm.write((byte)26);
gsm.println();
delay(1000);
delay(2000);
Serial.println("Pesan Terkirim");
}

25

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari semua kegiatan
Komunikasi

Sistem

Keamanan

Sepeda

Motor

Dengan

Menggunakan

Mikrokontroler ATMega328 Dan Telepon Seluler.

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pengembangan implementasi sistem
kemanan sepeda motor berbasis mikrokontroler Atmega 328 via ponsel, Adapun
kesimpulan lain yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
1.

Pengambangan perangkat lunak ini bertujuan untuk mengontrol
sebuah sistem alarm sepeda motor dari jarak jauh dengan
menggunakan ponsel.

2.

Nilai keseluruhan dari pengembangan implementasi sistem kemanan
sepeda motor ini adalah 85%, sedangkan nilai 15% dari nilai
keseluruhan adalah pencapaian yang belum tercapai yang meliputi:

2.

b.

Sistem belum biasa untuk mengaktifkan alarm.

c.

Sistem belum biasa untuk menon aktifkan alarm.

Program pada arduino untuk saat ini aktif secara otomatis dan
mematikan sistem secara manual.

5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan, maka disarankan untuk melakukan
pengembangan – pengembangan untuk beberapa hal dibawah ini, agar

26

pengembangan komunikasi sistem keamanan sepeda motor dengan menggunakan
mikrokontroler atmega328 dan telepon seluler, adalah sebagai berikut:
1.

Agar sistem alat dapat bekerja dengan baik, sebaiknya di tambahkan
program aktif otomatis dan mati otomatis, sehingga penggunanya
lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA

[1] J. M. Hartono, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta, Central
Java: Andi, 2000.
[2] Andrianto, Heri. 2013. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega 328
Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR). Bandung : Informatika.
[3] Bandung.Budhiarto,

Widodo.

2005

.

Panduan

Lengkap

Belajar

Mikrokontroler Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta : PT
Elex media Komputindo.
[4] Anggara “Rangkaian Sensor Air Raksa”2011.
www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-sensor-gerak.htm/.

[5] Chahya Putra “Port Serial RS232”
www.chahyaputra.blogspot.co.id/2013/06/port-serial-rs232.html