T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Serta Masyarakat Dalam Pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Studi Pada Gugus Cut Nyak Dien Di Kebonagung Demak T2 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Gugus PAUD
Cut Nyak Dien di Kecamatan Kebonagung Kabupaten
Demak

dengan

mengambil

responden

penelitian

sebanyak 2 (dua) lembaga PAUD yaitu TK Kuncup
Mekar 1 Mangunrejo dan TK Budi Lestari 1 Megonten.
4.1.1 TK Kuncup Mekar I Mangunrejo
a. Deskripsi Lokasi Penelitian
Taman


Kanak-kanak

Mangunrejo

terletak

di

Mangunrejo

Kecamatan

Kuncup
Dusun

Mekar

Paseban


Kebonagung

I

Desa

Kabupaten

Demak. TK Kuncup Mekar I Mangunrejo berdiri pada
bulan Juni tahun 1967. Visi dan Misi TK Kuncup
Mekar I Mangunrejo yaitu:
Visi:
Dengan semangat yang tinggi melalui proses
pembelajaran bermain sambil belajar danbelajar seraya
bermain dapat menumbuh kembangkan insan yang
ceria, cerdas, mandiri dan kreatif serta memiliki moral
yang luhur dan berwawasan nasional.

31


Misi:
a.

Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, bermutu
dan bermoral dengan meningkatkan kompetensi
SDM dan integritas pribadi.

b.

Mewujudkan insan yang ceria, cerdas, mandiri
dankreatif serta sehat, modern, disiplin dan dapat
bertanggung jawab.
Menciptakan

c.

lingkungan

sekolah


yang

aman,

nyaman, bersih dan indah
d.

Menjadikan sekolah yang berkualitas dalam IPTEK
maupun IMTAK

b. Deskripsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Deskripsi tenaga pendidik di TK Kuncup Mekar I
Mangunrejo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Tenaga Kependidikan
TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo
No
1
2


Tahun
Pelajaran
2012/2013
2013/2014

Nama

Pendidikan
Terakhir
S1

Jabatan

Alamat

Kepala Sekolah

Mangunrejo

SRI LESMONOWATI, S.Pd


S1

Guru Kelas

Mangunrejo

MUNAWAROH, S.Pd

S1
S1

Kepala Sekolah
Guru Kelas

Mangunrejo
Mangunrejo

MUNAWAROH, S.Pd


SRI LESMONOWATI, S.Pd

Dari
komponen

data
yang

diatas

menunjukkan

penting

dalam

salah

satu


mendukung

terlaksananya penyelenggaraan program pendidikan
pada jenjang PAUD adalah guru / tenaga pendidik.
Secara akademik seluruh tenaga pendidik termasuk
kepala sekolah sudah memenuhi syarat akademik yaitu
telah menempuh Pendidikan Sarjana (S1) dengan
32

mengambil

jurusan

yang

relevan

yaitu

Sarjana


Pendidikan Anak Usia Dini. Komposisi antara guru dan
murid juga cukup seimbang dimana jumlah total guru
ada 2 orang sedangkan jumlah murid ada 31 anak.
Berarti setiap guru dapat mengampu 15 murid. Sesuai
dengan

Petunjuk

Kanak-kanak

Teknis

bahwa

Penyelenggaraan

kualifikasi

Taman


minimal

untuk

pendidik adalah Sarjana dengan bidang studi yang
relevan. Selain itu, untuk meningkatkan kualifikasi dan
kompetensi guru, yayasan sering menugaskan guru
untuk mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar
dengan swadaya sendiri.
c. Deskripsi Peserta Didik
Deskripsi peserta didik di TK Kuncup Mekar I
Mangunrejo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Peserta Didik
TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo
No
1.

Tahun

Pembelajaran
2012 / 2013

2.

2013 / 2014

Kelompok
A
B
A
B

L
13
14

Jumlah
P
Total
18
31
20
34

Presentase

0%
100 %
0%
100 %

Dari data diatas menunjukkan bahwa usia murid
didominasi oleh kelompok B atau usia 5-6 tahun. Hasil
wawancara dengan penyelenggara menyebutkan bahwa
rata-rata usia peserta didik di TK Kuncup Mekar I
adalah

usia

4-5 tahun,

sebelum memasuki

usia

tersebut, pendidikan mereka akan masuk pada jenjang
33

Playgroup atau Kelompok Bermain (KB). Saat awal
tahun pelajaran baru, penyelenggara secara rutin
melakukan
terutama

sosialisasi
masyarakat

kepada

masyarakat

lingkungan

sekitar

luas

tentang

penerimaaan peserta didik baru dengan syarat usia
yang telah ditentukan.
d. Deskripsi Sarana dan Prasarana
Deskripsi sarana dan prasarana TK Kuncup
Mekar I Mangunrejo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana
TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Uraian
A. Sarana
Gedung Sekolah
Ruang Kelas
Ruang Guru
Ruang UKS
Ruang Tamu
Ruang Kantor
Kamar Mandi/WC
Area Parkir

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

B. Perabot
Meja Guru
Meja Murid
Kursi Guru
Kursi Murid
Almari
Papan Tulis
Rak kelas
Tiang Bendera
Tape/radio/TV
Sumur/PDAM
Listrik
APE Luar
APE Dalam

Jumlah

Keterangan

1
1
1
1
1
1
1
1

Milik Pemerintah Desa
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

2
12
4
42
3
2
3
1
1
1
1
9
65

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

34

Dari data diatas menunjukkan bahwa saran dan
prasarana yang digunakan dalam seluruh kegiatan
pembelajaran di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo sudah
memenuhi

syarat.

Sesuai

dengan

Juknis

Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak bahwa prinsip
yang harus dipenuhi dalam penyediaan / pengadaan
saran dan prasarana di taman kanak-kanak adalah:
1.

Aman, nyaman, terang, dan memenuhi kriteria
kesehatan bagi anak

2.

Sesuai dengan tingkat perkembangan anak

3.

Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada
di

lingkungan

sekitar,

termasuk

pemanfaatan

barang limbah / bekas layak pakai.
e. Deskripsi Program Pembelajaran
Program

pembelajaran

yang

dikembangkan

adalah program yang disusun berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan disesuaikan
dengan ciri khas TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan
kearifan

dan

budaya

lokal

masyarakat

sekitar.

Kurikulum dikembangkan dengan mengacu pada 6
aspek pengembangan anak usia dini yaitu:
1. Pengembangan Moral dan Nilai Agama
Meliputi

pembiasaaan

perilaku

positif,

penanaman kemandirian dan disiplin serta pembinaan
keimanan dan ketaqwaaan terhadap Tuhan YME.
Pengembangan

ini

mengarah

pada

pengembangan

kecerdasan spiritual.

35

2. Pengembangan Sosio Emosional
Meliputi pengembangan perasaan dan emosi
serta

pengembangan

peningkatan

kemampuan

kepekaan

sosial

terhadap

untuk

kehidupan

bermasyarakat. Pengembangan ini mengarah pada
pencapaian kecerdasan intra personal, kecerdasan
interpersonal, dan kecerdasan naturalistik.
3. Pengembangan Bahasa
Meliputi

pengembangan

bahasa

agar

anak

mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif terhadap
lingkungan sekitar. Pengembangan ini mengarah pada
kecerdasan linguistik.
4. Pengembangan Kognitif
Aspek ini meliputi pengembangan matematika
permulaan dan sains permulaan. Pengembangan ini
mengarah

pada

pengembangan

kecerdasan

logika

matematika dan visual spasial.
5. Pengembangan Seni
Aspek pengembangan seni melipuiti pengembangan
seni musik dan seni tari sederhana serta ketrampilan
dalam

membuat

karya

(kerajinan

tangan).

Pengembangan seni ini mengarah pada pencapaian
pengembangan kecerdasan musikal dan visual spasial.
6. Pengembangan Fisik Motorik
Pengembangan

ini

meliputi

pengembangan

motorik kasar dan motorik halus untuk pertyumbuhan
dan kesehatan anak. Pengembangan fisik motorik ini
mengarah pada pencapaian kecerdasan body kinestetik.

36

f.

Deskripsi Pembiayaan
Keuangan merupakan hal yang sangat penting

dalam kelangsungan suatu organisasi atau instansi.
Terlebih lagi instansi tersebut adalah swasta. TK
Kuncup Mekar I Mangunrejo sebagai instansi sekolah
swasta
dalam

menerapkan
menentukan

sistem
segala

musyawarah
macam

mufakat

kebijakan

tak

terkecuali kebijakan dalam pembiayaan pendidikan di
instansi tersebut. Pola pembiayaan yang ada di TK
Kuncup Mekar I Mangunrejo adalah dimulai dengan
kemufakatan rencana anggaran belanja sekolah yang
dirapatkan

bersama

dengan

pihak-pihak

terkait.

RAPBS TK Kuncup Mekar Mangunrejo dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.4
RAPBS TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo
Tahun Pelajaran 2013/2014
Pendapatan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sumber Dana
Sumbangan PMB
Operasional TK dari
Kabupaten
Bantuan Desa untuk
KBM
Bantuan Desa untuk
honor
Majalah anak
Dana Komite (SPP)
Sumbangan
Pembangunnan
Bantuan Pemerintah
APBNP

Pengeluaran
Jumlah
380.000
100.000

Program
Kurikulum
Kegiatan PHB

1.000.000

Umum

3.600.000

1.800.000

Kemuridan

2.648.000

2.448.000
9.792.000
1.900.000

Perlengkapan
Perawatan
Supervisi

1.900.000
26.350.000
300.000

25.000.000

Kesejahteraan

2.800.000

42.420.000

Pendapatan
JUMLAH
SALDO

9.
JUMLAH

Jumlah
3.600.000
850.000

350.000
42.398.000
22.000

37

Dari

data

diatas

disebutkan

bahwa

untuk

anggaran pendapatan tahun 2013/2014 mencapai
sekitar Rp. 42.420.000,00, besar anggaran tersebut
ditentukan dengan adanya bantuan blockgrant dari
pemerintah berasal dari APBNP untuk pemeliharaan
dan

perawatan

berupa

pemasangan

pavingblok

halaman sekolah sebesar Rp.25.000.000,00. Dilihat
dari data diatas menerangkan bahwa dana pengeluaran
sebesar Rp.42.398.00,00 atau saldo yang diperoleh
sebesar

Rp.

dimasukkan

22.000,00.
kas

sekolah

Saldo
sebagai

tersebut

akan

acuan

untuk

anggaran tahun pembelajaran berikutnya.
4.1.2 TK Budi Lestari I Megonten
a. Deskripsi Lokasi Penelitian
Taman Kanak-kanak Budi Lestari I Megonten
terletak di Desa Megonten Kecamatan Kebonagung
Kabupaten Demak. TK Budi Lestari I Megonten berdiri
pada bulan Maret tahun 1975. Visi dan misi TK budi
Lestari I Megonten adalah sebagai berikut:
Visi:
Meningkatkan mutu pendidikan dan menjadikan anak
didik yang berkualitas
Misi:
Meningkatkan kreatifitas anak didik, menjadikan anak
didik sebagai pribadi yang mandiri

38

b. Deskripsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Deskripsi tenaga pendidik di TK Budi Lestari I
Megonten dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Tenaga Kependidikan
TK Budi Lestari 1 Megonten
No

Tahun

Nama

Pendidikan

Pelajaran
1

2012/2013

UCI SETIANINGRUM
SITI SELAMI

2

2013/2014

UCI SETIANINGRUM
SITI SELAMI

Dari

Jabatan

Alamat

Terakhir

data

komponen

diatas

yang

S1

Kepala Sekolah

MEGONTEN

SMP

Guru Kelas

MEGONTEN

S1

Kepala Sekolah

MEGONTEN

SMP

Guru Kelas

MEGONTEN

menunjukkan

penting

dalam

salah

satu

mendukung

terlaksananya penyelenggaraan program pendidikan
pada jenjang PAUD adalah guru / tenaga pendidik.
Secara akademik hanya kepala sekolah yang telah
menempuh pendidikan tinggi yaitu telah menempuh
Pendidikan Sarjana (S1) dengan mengambil jurusan
yang relevan yaitu Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini.
Komposisi antara guru dan murid pada tahun pelajaran
2013/2014 seimbang karena dengan 2 guru mengajar
murid dengan jumlah 51 anak. Berarti pada saat itu
satu orang guru mengampu sekitar 25 anak didik. Pada
tahun

pembelajaran

berikutnya

terjadi

penurunan

menjadi 44 anak sehingga satu guru mengampu 22
anak

didik.

Penyelenggaraan

Sesuai

dengan

Taman

Petunjuk

Kanak-kanak

Teknis
bahwa

kualifikasi minimal untuk pendidik adalah Sarjana
dengan bidang studi yang relevan. Selain itu, untuk
meningkatkan

kualifikasi

dan

kompetensi

guru,
39

yayasan sering menugaskan guru untuk mengikuti
pelatihan, workshop, dan seminar dengan swadaya
sendiri.
c. Deskripsi Peserta Didik
Deskripsi peserta

didik di

TK Budi

Lestari

Megonten dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Jumlah Peserta Didik
TK Budi Lestari 1 Megonten
No
1.

Tahun
Pembelajaran
2012 / 2013

2.

2013 / 2014

Kelompok
A
B
A
B

L
20
17

Jumlah
P
Total
31
51
27
44

Presentase

0%
100 %
0%
100 %

Dari data diatas menunjukkan bahwa usia murid
didominasi oleh kelompok B atau usia 5-6 tahun. Hasil
wawancara dengan penyelenggara menyebutkan bahwa
rata-rata usia peserta didik di TK Budi Lestari I
Megonten adalah usia 4-5 tahun, sebelum memasuki
usia tersebut, pendidikan mereka akan masuk pada
jenjang Playgroup atau Kelompok Bermain (KB). Saat
awal tahun pelajaran baru, penyelenggara secara rutin
melakukan
terutama

sosialisasi
masyarakat

kepada

masyarakat

lingkungan

sekitar

luas

tentang

penerimaaan peserta didik baru dengan syarat usia
yang telah ditentukan.

40

d. Deskripsi Sarana dan Prasarana
Deskripsi sarana dan prasarana TK Budi Lestari I
Megonten dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Sarana dan Prasarana
TK Budi Lestari 1 Megonten
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Uraian
C. Sarana
Gedung Sekolah
Ruang Kelas
Ruang Guru
Ruang UKS
Ruang Tamu
Ruang Kantor
Kamar Mandi/WC
Area Parkir

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

D. Perabot
Meja Guru
Meja Murid
Kursi Guru
Kursi Murid
Almari
Papan Tulis
Rak kelas
Tiang Bendera
Tape/radio/TV
Sumur/PDAM
Listrik
APE Luar
APE Dalam

Jumlah

Keterangan

1
-

Milik Sendiri

1
12
2
27
1
1
18

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Ada yang baik dan ada yang
rusak

Dari data diatas menunjukkan bahwa sarana dan
prasarana yang digunakan dalam seluruh kegiatan
pembelajaran di TK Budi Lestari I Megonten belum
memenuhi

syarat.

Syarat

haruslah sesuai dengan

yang

harus

dipenuhi

Juknis Penyelenggaraan

41

Taman Kanak-kanak yang sudah dijelaskan pada
halaman sebelumnya.
e. Deskripsi Program Pembelajaran
Seperti
Kuncup

pada

Mekar

dikembangkan

program

I,

pembelajaran

program

adalah

di

pembelajaran

program

yang

TK
yang

disusun

berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan disesuaikan dengan ciri khas TK Budi
Lestari I Megonten dan kearifan dan budaya lokal
masyarakat sekitar. Kurikulum yang dikembangkan
juga mengacu pada 6 aspek pengembangan anak usia
dini yaitu:
1.

Pengembangan Moral dan Nilai Agama
Meliputi

pembiasaaan

perilaku

positif,

penanaman kemandirian dan disiplin serta pembinaan
keimanan dan ketaqwaaan terhadap Tuhan YME.
Pengembangan

ini

mengarah

pada

pengembangan

kecerdasan spiritual.
2.

Pengembangan Sosio Emosional
Meliputi pengembangan perasaan dan emosi

serta

pengembangan

peningkatan

kemampuan

kepekaan

sosial

terhadap

untuk

kehidupan

bermasyarakat. Pengembangan ini mengarah pada
pencapaian kecerdasan intra personal, kecerdasan
interpersonal, dan kecerdasan naturalistik.

42

3.

Pengembangan Bahasa
Meliputi pengembnagn bahasa agar anak mampu

berkomunikasi

secara

aktif

dan

pasif

terhadap

lingkungan sekitar. Pengembangan ini mengarah pada
kecerdasan linguistik.
4.

Pengembangan Kognitif
Aspek ini meliputi pengembangan matematika

permulaan dan sains permulaan. Pengembangan ini
mengarah

pada

pengembangan

kecerdasan

logika

matematika dan visual spasial.
5.

Pengembangan Seni

Aspek pengembangan seni melipuiti pengembangan
seni musik dan seni tari sederhana serta ketrampilan
dalam

membuat

karya

(kerajinan

tangan).

Pengembnagn seni ini mengarah pada pencapaian
pengembangan kecerdasan musikal dan visual spasial.
6.

Pengembangan Fisik Motorik
Pengembangan

ini

meliputi

pengembangan

motorik kasar dan motorik halus untuk pertyumbuhan
dan kesehatan anak. Pengembangan fisik motorik ini
mengarah pada pencapaian kecerdasan body kinestetik.
f.

Deskripsi Pembiayaan
Keuangan merupakan hal yang sangat penting

dalam kelangsungan suatu organisasi atau instansi.
Terlebih lagi instansi tersebut adalah swasta. TK
Kuncup Mekar I Mangunrejo sebagai instansi sekolah
swasta

menerapkan

sistem

musyawarah

mufakat
43

dalam

menentukan

segala

macam

kebijakan

tak

terkecuali kebijakan dalam pembiayaan pendidikan di
instansi tersebut. Pola pembiayaan yang ada di TK Budi
Lestari I Megonten adalah dengan menyusun RAPB
Sekolah

untuk

tahun

tertentu

untuk

dirapatkan

bersama seluruh komponen masyarakat. Deskripsi
RAPBS TK Budi Lestari I Megonten dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.8
RAPBS
TK Budi Lestari 1 Megonten
Pendapatan
No

Sumber Dana

Pengeluaran
Jumlah

1.

Honor guru tetap

2.

Honor guru wiyata
bakti

3.

Sumbangan awal
tahun

4.

Sumbangan BP3

Program

1.200.000

Jumlah

Kurikulum

730.000

700.000

Kegiatan PHB

200.000

460.000

Umum

2.000.000

Kemuridan

1.120.000

8.280.000

5.

Perlengkapan

940.000

6.

Kesejahteraan

4.450.000

7.

Pendataan

1.200.000

dan

Laporan
JUMLAH

10.640.000

JUMLAH

10.640.000

SALDO

0

Dari data diatas diketahui bahwa anggaran
pendapatan yang diterima oleh TK Budi Lestari I
Megonten pada tahun anggaran 2013/2014 adalah
Rp.10.640.000.

Besar

anggaran

didapat

dari

pemasukan honor guru, sumbangan awal tahun, dan
iuran SPP/BP3 dari orang tua/wali murid. Pada
44

realisasi

pengeluarannya

digunakan

untuk

pos

kurikulum, kegiatan peringatan besar kemudian untuk
alokasi

umum,

kesejahteraan,

dan

kemuridan,
pendataan

perlengkapan,

juga

sebesar

Rp.

10.640.00,00. Dengan demikian pada pelaksanaan
anggaran tersebut dipakai secara habis tanpa saldo
tersisa sesuai dengan pendapatan.

4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh adalah hal-hal
yang mencakup bagaimana perencanaan, pengelolaan,
pengawasan dan pengarahan dalam pembiayaan PAUD
serta deskripsi bentuk-bentuk peran serta masyarakat
dalam hal pembiayaan PAUD pada lembaga PAUD TK
Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I
Megonten. Dari hasil analisis data penulis memperoleh
gambaran yang merupakan hasil penelitian sebagai
berikut:
a. Perencanaan Biaya Pendidikan di TK Kuncup
Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I
Megonten
Perencanaan

biaya

pendidikan

disusun

atas

dasar Surat Keputusan dari Yayasan Dharma Wanita
Persatuan dari kedua lembaga tersebut. Perencanaan
biaya pendidikan dilakukan kedua lembaga tersebut
melalui

penyusunan

Penyelenggaraan
pembelajaran

Pendidikan
disesuaikan

Rencana
selama
dengan

Anggaran
satu

tahun
Rencana

Penyelenggaraan Pembelajaran yang disusun pada awal
45

semester I yang mencakup program pembelajaran serta
sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Kepala

TK

Kuncup

Mekar

I

Mangunrejo,

Munawaroh, S.Pd menjelaskan tentang pentingnya
perencanaan terkait pembiayaan PAUD sebagai berikut:
“Perencanaan sangat perlu dilakukan, sebab segala
sesuatu yang tersistem atau terorganisir sangat
membutuhkan perencanaan sebagai persiapan dan
petunjuk untuk pelaksanaannya. PAUD sebagai
sebuah

institusi

merupakan

pendidikan

organisasi

yang

yang

secara jelas

tersistem

sehingga

segala hal di dalamnya pasti sangat membutuhkan
suatu perencanaan. Terkait dengan perencanaan
pembiayaan secara garis besar itu merupakan
bagian dari persiapan dalam segala hal utamanya
ketika dalam rapat wali murid untuk menentukan
biaya pendidikan, kita sudah ada gambarannya
untuk dijelaskan kepada orang tua/wali pak.”

Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa
perencanaan

sangat

perlu

untuk

dilaksanakan

mengingat institusi pendidikan merupakan sebuah
sistem pendidikan yang berjalan sesuai dengan aturan
yang berlaku yang tidak dapat terlepas dari apa yang
disebut perencanaan. Perencanaan yang dilakukan
adalah bagian dari suatu persiapan dalam penyusunan
program-program pembelajaran yang ditujukan untuk
peserta didik. Rapat orang tua/wali murid di awal
tahun pembelajaran adalah bagian dari perencanaan
yang dilakukan oleh sekolah termasuk did alamnya
adalah tentang perencanaan pembiayaan.
Uci Setianingrum, S.Pd sebagai Kepala TK Budi
Lestari I Megonten menjelaskan bahwa peran serta
46

orang tua/wali murid dalam perencanaan pembiayaan
adalah sebagai berikut:
“Perencanaan selalu dibahas pada rapat wali murid
di awal tahun pembelajaran dengan menghadirkan
pihak-pihak yang terkait seperti penilik PLS dari
dinas

pendidikan,

kemudian

dari

yayasan

penyelenggara, komite sekolah, dan tentunya orang
tua/wali. Orang tua/wali perlu dilibatkan dalam
perencanaan

pembiayaan

karena

menyangkut

kesepakatan bersama antara orang tua/wali murid
dengan pihak sekolah terkait berapa besar biaya
yang harus dikeluarkan oleh orang tua/wali murid
dan

digunakan

pada

pos-pos

apa

saja

oleh

pengelola sekolah.”

Pernyataan tersebut diatas menunjukkan bahwa
dalam hal perencanaan, peran serta orang tua/wali
murid sangat besar terkait dengan kesepakatan antara
pihak sekolah dan masyarakat dalam hal penentuan
pembiayaan dalam kurun waktu satu pembelajaran.
Kesepakatan tersebut tidak terjadi secara sepihak akan
tetapi

melibatkan

pula

dinas

pendidikan,

penyelenggara, dan komite sekolah.
b. Pengelolaan Biaya Pendidikan di TK Kuncup
Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I
Megonten
Pengelolaan biaya pendidikan di kedua lembaga
tersebut secara umum dilaksanakan secara efektif,
efisien dan cukup transparan. Sesuai dengan hasil
wawancara disertai dengan data-data pembiayaan yang
otentik

yang

menjelaskan

bahwa

pelaksanaan

pengelolaan pembiayaan pendidikan baik di TK Kuncup
47

Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten
selalu mengedepankan hasil kemufakatan dalam rapat
terutama rapat orang tua/wali murid di awal tahun
pembelajaran yang salah satunya adalah pembahasan
tentang pembiayaan pendidikan.
Pendapat

Sri

Lesmonowati,

S.Pd

sebagai

bendahara TK Kuncup Mekar I Mangunrejo tentang
pengelolaan pembiayaan pendidikan di TK tersebut
adalah sebagai berikut:
“Kadangkala

ada

masukan

dari

wali

murid

terutama yang berkompeten atau ahli di bidang
manajerial terutama manajemen keuangan yang
berguna pada sistem pengelolaan pembiayaan yang
kita

kelola.

Sehingga

ada

unsur

transparansi

anggaran pendidikan yang dibentuk oleh sekolah
dengan

masyarakat

pelaksanaan

selain

anggaran

bentuk

setiap

pelaporan

akhir

tahun

pembelajaran.”

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa
pengelolaan biaya pendidikan di TK Kuncup Mekar I
Mangunrejo melibatkan peran aktif masyarakat berupa
masukan-masukan yang berguna dalam pengelolaan
terutama dari masyarakat yang kompeten di bidang
pengelolaan

keuangan.

keterlibatan

masyarakat

Secara

tidak

tersebut

langsung

mencerminkan

adanya prinsip transparansi dalam pengelolaan biaya
pendidikan

disamping

adanya

laporan

pertanggungjawaban dari sekolah kepada masyarakat
pada setiap akhir tahun pembelajaran.

48

Hal

senada

juga

disampaikan

oleh

penyelenggaraan di TK Budi Lestari I Megonten tentang
pengelolaan biaya pendidikan sebagai berikut:
“Saya

sebagai

penyelenggara

penanggungjawab

di

sekaligus

lembaga

tersebut

sebagai
selalu

memberikan saran, arahan, dan masukan, serta
tukar pengalaman tentang manajemen keuangan
suatu oganisasi ataupun instansi seperti sekolah.
Saya tekankan kepada pengelola untuk transparan
dan apa adanya sehingga kepercayaan masyarakat
akan selalu ada.”

Dari pernyataan penyelenggara TK Budi Lestari I
Megonten tersebut dapat diketahui bahwa pengelolaan
biaya

pendidikan

juga

menekankan

prinsip

transparansi. Saran, masukan, dan pengalaman dari
penyelenggara dalam pengelolaan keuangan di TK Budi
Lestari I Megonten bertujuan agar pengelolaan biaya
pendidikan

yang

dilakukan

oleh

pengelola

selalu

terbuka dan transparan. Dengan begitu kepercayaan
masyarakat selalu ada dan tidak hanya bergantung
pada hasil laporan akhir tahun pembelajaran.
Laporan

setiap

semester

terkait

dengan

pelaksanaan pembiayaan pendidikan yang diwujudkan
dalam program-program pendidikan dilaksanakan oleh
pengelola

sekolah

demi

transparansi

pelaksanaan

program kepada masyarakat khususnya orang tua/
wali murid. Dengan segala keterbatasan sumber daya
yang ada kedua sekolah tersebut mampu menjalankan
program pendidikan sesuai dengan harapan orang
tua/wali murid. Beberapa kebijakan dilakukan masing-

49

masing lembaga tersebut terkait dengan orangtua /
wali murid yang secara ekonomi kurang mampu
dengan tidak mengesampingkan pendekatan secara
kekeluargaan. Hal ini membuktikan bahwa prinsip
keefektifan, keefisiensian, dan transparansi pengelolaan
pembiayaan

sudah

terbentuk

dalam

pengelolaan

pembiayaan pendidikan di kedua lembaga tersebut.
c. Pengarahan Biaya Pendidikan di TK Kuncup
Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I
Megonten
Pengarahan biaya pendidikan dilaksanakan pada
saat kegiatan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh
Penilik PAUD, Ketua Yayasan, dan Ketua Komite
Sekolah. Pengarahan juga dilaksanakan pada saat
rapat

koordinasi

antara

unsur

dinas

pendidikan,

yayasan, penyelenggara, tenaga pendidik, dan komite
sekolah.

Pengarahan

tersebut

bertujuan

agar

pelaksanaan anggaran pendidikan yang dilakukan oleh
penyelenggara

dan

tenaga

pendidik

pada

kedua

lembaga tersebut sesuai dengan rencana pelaksanaan
program

pembelajaran

yang

telah

ditetapkan

sebelumnya.
Pendapat

dari

Penilik

PAUD

Kebonagung

mengenai pengarahan dalam pembiayaan pendidikan di
wilayah kerja UPTD dikpora Kebonagung terutama di
TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I
Megonten adalah sebagai berikut:

50

“saya selaku yang berwenang di tingkat kecamatan
untuk sektor Pendidikan Anak Usia Dini khususnya
jenjang TK. Sebagai tangan panjang dari dinas
pendidikan yang terjun langsung ke lapangan saya
selalu

berusaha

memberikan

pelayanan

dan

informasi yang terbaik demi lancarnya operasional
sebuah sekolah. Sekolah-sekolah daerah binaan
saya saya anggap sebagai mitra kerja saya. Terkait
dengan hal pembiayaan saya selalu memberikan
saran dan masukan di setiap kesempatan dengan
tidak meninggalkan

koordinasi

dengan penilik-

penilik lain di Kabupaten Demak. Karena menurut
saya masalah biaya menjadi isu yang sangat sensitif
bagi masyarakat terutama orang tua/wali murid
sehingga pada pelaksanaan dan hasilnya harus
dapat dipertanggungjawabkan.”

Dari

kutipan

wawancara

diatas

kita

dapat

mengetahui bahwa peran dinas pendidikan sangat
penting dalam aspek pengarahan pembiayaan tersebut.
Dinas

Pendidikan

lewat

menekankan

kepada

pelaksanaan

pembiayaan

penilik

PAUD

penyelenggara
harus

sangat
bahwa

sesuai

dengan

program-program yang telah disepakati bersama antara
pihak sekolah dan orang tua/wali murid, dengan
demikian tujuan utama pembelajaran yang diharapkan
dapat tercapai.
d. Pengawasan Biaya Pendidikan di TK Kuncup
Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I
Megonten
Kegiatan

pengawasan

biaya

pendidikan

dilakukan oleh pejabat terkait, dalam hal ini adalah

51

supervisi dari Penilik PAUD dari dinas Pendidikan,
Ketua Yayasan Penyelenggara, dan Ketua Komite baik
secara perorangan ataupun secara terpadu. Supervisi
tersebut

dilakukan

dengan

tujuan

memberikan

pengawasan terhadap program-program yang ada dan
memberikan

petunjuk

penyelenggara

dan

maupun

arahan

tenaga

baik

kepada

pendidik

agar

melaksanakan program tersebut sesuai dengan rencana
yang

telah

ditetapkan.

Kegiatan

ini

dilakukan

setidaknya 3-4 bulan sekali sebagai bentuk tanggung
jawab supervisor terhadap lembaga dan masyarakat.
Sesuai dengan pendapat Penilik PAUD mengenai
pengawasan pembiayaan adalah sebagai berikut:
“Supervisi sebagai salah satu bentuk pengawasan
terhadap kinerja sekolah dilakukan sebagai bentuk
tanggungjawab saya sebagai Penilik PAUD. Semua
hal yang mencakup materi supervisi tak terkecuali
tentang pelaksanaan pembiayaan di lembaga TK di
Kebonagung Demak khususnya subyek penelitian
ini yaitu TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK
Budi

Lestari

I

Megonten.

Terkait

pembiayaan,

supervisi saya lakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengelola dapat mengemban tanggungjawab
yang dibebankan kepadanya dari orang tua/wali
murid terkait dengan pembiayaan tadi. Supervisi
yang saya lakukan adalah juga sebagai bentuk
pengawasan

atau

controlling

terhadap

kinerja

pengelola lembaga TK tersebut.”

Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa
ada proses pengawasan dalam kegiatan supervisi
tersebut. Pengawasan yang dilakukan oleh Penilik
PAUD lewat kegiatan supervisi tersebut bertujuan
52

untuk mengontrol pelaksanaan pembiayaan yang ada
di lembaga TK di Kebonagung Demak khususnya di
lembaga subyek penelitian ini. Hasil dari supervisi
tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi antara
unsur

dinas

pendidikan,

yayasan,

penyelenggara,

tenaga pendidik, dan komite sekolah sebagai feedback
(umpan balik) serta perbaikan kekurangan-kekurangan
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran maupun
pengelolaan pembiayaan yang ada di kedua lembaga TK
tersebut.
e. Bentuk-bentuk Peran Serta Masyarakat dalam
Pembiayaan di Kuncup Mekar I Mangunrejo dan
TK Budi Lestari I Megonten
Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah
Orang tua / wali dalam hal pembiayaan adalah dengan
membayar sumbangan penyelenggaraan pendidikan
selama satu tahun pembelajaran dan sumbangan
pendidikan lainnya (Tabel 4.4 dan 4.8). Dari tabel
tersebut

dapat

diketahui

bahwa

peran

serta

masyarakat terbesar dalam pembiayaan PAUD adalah
melalui sumbangan finansial yang berupa materi atau
uang sebagai sumbangan pendidikan untuk menunjang
program-program sekolah khususnya di TK Kuncup
Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten.
Sesuai

dengan

hasil

analisis

tabel

RAPBS,

pernyataan dari Munawaroh, S.Pd, Kepala TK Kuncup
Mekar I Mangunrejo adalah sebagai berikut:

53

“Bentuknya ya sebagai penanggung biaya anak
didik mereka selama satu tahun seperti SPP, uang
seragam, dll. Kemudian peran yang lain adalah ada
beberapa orang tua/wali yang berkompeten di
bidang

manajemen

menyumbangkan

buah

keuangan

yang

pikirannya

dalam

pengelolaan pembiayaan. Kemudian beberapa orang
tua/wali murid juga menyumbangkan tenaga dalam
pembangunan sarana dan prasarana di sekolah
kami berupa pemasangan pavingblok.”

Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa peran
serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan adalah
berdasar

pada

masyarakat

tiga

dalam

hal,
hal

yaitu

(1)

sumbangan

peran

serta

materi/biaya

pendidikan, (2) peran serta masyarakat dalam hal
sumbangan ide dan pemikiran yang berhubungan
dengan

manajemen

keuangan,

(3)

peran

serta

masyarakat yang diwujudkan dalam bantuan tenaga
dalam hal perbaikan sarana dan prasarana sekolah.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pembahasan
Sesuai dengan data empirik yang telah diperoleh,
pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang
peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan
pada Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak.
Pembahasan

akan

disesuaikan

dengan

rumusan

masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya
yaitu :
1) Perencanaan biaya pendidikan
2) Pengelolaan biaya pendidikan
54

3) Pengarahan biaya pendidikan
4) Pengawasan biaya pendidikan
5) Bentuk peran serta masyarakat dalam pembiayaan
pendidikan
1. Perencanaan Biaya Pendidikan Anak Usia Dini
“TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi
Lestari I Megonten”
Hasil

penelitian

tentang

perencanaan

biaya

pendidikan di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK
Budi

Lestari

I

Megonten

menunjukkan

bahwa

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran diawali dengan
penyusunan rencana kegiatan pembelajaran selama
satu tahun oleh kepala sekolah dan guru yang
diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) dari ketua
Yayasan

Dharma

Wanita

sebagai

yayasan

penyelenggara lembaga TK tersebut. Selanjutnya adalah
penyelenggara, tenaga pendidik dan kependidikan, dan
orang tua / wali murid menyusun rancangan garis
besar tentang pembiayaan pendidikan selama kurun
waktu satu tahun pembelajaran. Hal ini dilakukan
sebagai

upaya

dalam

menjamin

kontinuitas

dan

stabilitas program pembelajaran.
Ditinjau dari teori yang ada menjelaskan bahwa
perencanaan

mengutamakan

kontinuitas

program

sebagai lanjutan bagi terciptanya stabilitas kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sekolah harus membuat
rencana jangka pendek pada setiap semester dan
tahunan,

karena

kegiatan

selalu

berubah

seiring

dengan perubahan kurikulum dari tahun ke tahun.
55

Kegiatan perencanaan meliputi menetapkan apa yang
ingin dicapai, bagaimana cara mencapai, dan berapa
jumlah biaya yang diperlukan. Perencanaan dibuat
sebelum suatu tindakan dilaksanakan. Secara umum,
perencanaan biaya pendidikan di TK Kuncup Mekar I
Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten telah
sesuia

dengan

upaya

untuk

menjamin

keberlangsungan program.
Perencanaan merupakan hasil kesepakatan dan
pengertian antar personal di sekolah tentang apa yang
harus dicapai oleh sekolah. Perencanaan pendidikan
merupakan awal proses-proses yang logis dan rasional,
serta mengandung sifat optimisme yang didasarkan
kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai
macam permasalahan. Oleh karena itu perencanaan
dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai
keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang
akan

datang

ditetapkan.

untuk
Proses

mencapai

tujuan

penetapan

dan

yang

telah

pemanfaatan

sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan
dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya
yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif
dalam mencapai tujuan (Sagala, 2007:57).
Konsep perencanaan adalah suatu pembentukan
pedoman pada masa kini yang dilaksanakan pada masa
yang

akan

datang

sebagai

suatu

proses

yang

menggambarkan kerjasama untuk mengembangkan
upaya peningkatan organisasi secara menyeluruh. Hal
ini dapat menunjukkan bahwa sebuah perencanaan
mengandung

tuntutan-tuntutan,

taksiran,

pos-pos
56

tujuan dan letak-letak pedoman yang telah menjadi
komitmen dan pernyataan keputusan yang tidak dapat
diganggu gugat, yang diatur dan disepakati secara
bersama-sama.
secara

Proses

kerjasama

mengikuitsertakan

perencanaan

atau

dilaksanakan

kolaboratif,

personel

sekolah

yaitu

dengan

dalam

semua

tahapan perencanaan. Perencanaan harus melibatkan
banyak orang yang kompeten dalam hal tersebut, hal
ini dimaksudkan agar dapat menghasilkan programprogram pembelajaran yang berpusat pada anak didik.
Peran serta masyarakat dalam hal perencanaan
pembiayaan

pendidikan

dalam

hasil

penelitian

ditunjukkan dengan adanya keterlibatan masyarakat
dalam

perencanaan

terutama

mengenai

biaya

pendidikan. Dalam penyelenggaraan program dengan
penyusunan Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RABS)
di awal tahun pembelajaran, keterlibatan masyarakat
dalam hal ini adalah orang tua/wali tidak hanya
sebatas kehadiran dalam rapat dan persetujuan hasil
rapat.

Masyarakat

telah

ikut

andil

dalam

hal

musyawarah dengan secara aktif memberikan pendapat
dan masukan serta dalam pengambilan keputusan.
Masyarakat diberikan kesempatan yang luas untuk
bertanya, memberikan pendapatnya, dan memberikan
masukan

sehingga

akan

mendorong

terjadinya

kesepakatan bersama. Disinilah kelihatan jelas peran
serta masyarakat dalam hal perencanaan pembiayaan
pendidikan.
Biaya
keterkaitan

dan
secara

mutu

pendidikan

langsung.

Mutu

mempunyai
pendidikan
57

merupakan

fungsi

menyediakan

dan

sejumlah

perangkat

input

faktor

akan

input,

memberikan

dampak terhadap mutu pendidikan melalui fungsi
alokasi yang tepat, adil, dan pendayagunaan secara
efisien (Fattah, 2006:108). Biaya merupakan salah satu
diantara

sekian

pendidikan
berfungsi

banyak

yang

tidak

dalam

faktor
dapat

penentu

mutu

dihindarkan

penyelenggaraan

proses

yang
belajar

mengajar.
Sistem

perencanaan

pembiayaan

di

Taman

Kanak-kanak Kuncup Mekar I dan Budi Lestari I
dibangun

dengan

pola

kemitraan

dan

kerjasama

dengan instansi terkait. Bentuk kerjasama yang telah
dilakukan antara lain dengan Dinas Pendidikan dalam
hal ini adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kecamatan Kebonagung selaku instansi vertikal. Selain
itu kerjasama kemitraan juga terjalin dengan Dinas
Kesehatan

yang

Kesehatan

Desa

pertumbuhan

dalam

hal

(Polindes)

dan

ini

adalah

terutama

perkembangan

Poliklinik

dalam

peserta

hal
didik.

Personal yang berpengalaman dan berpengetahuan
cukup

di

bidang

perencanaan

diperlukan

dalam

mewujudkan pembangunan kerjasama yang baik dan
pembuatan perencanaan yang matang. Perencanaan
pembiayan pendidikan di TK Kuncup Mekar I dan TK
Budi

Lestari

pemberian

I

sesungguhnya

penjelasan

kepada

merupakan
masyarakat,

upaya
yang

ditujukan untuk mencapai tujuan dari masa sekarang
ke masa yang akan datang sebagi suatu proses yang

58

menggambarkan

kerjasama

untuk

pengembangan

upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya di TK.
2. Pengelolaan Biaya Pendidikan Anak Usia Dini
“TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi
Lestari I Megonten”
Pengelolaan biaya pendidikan merupakan salah
satu substansi manajemen sekolah yang akan turut
menentukan
sekolah.

berjalannya

kegiatan

pendidikan

di

Sebagaimana yang terjadi di substansi

pengelolaan

pendidikan

pada

pengelolaan

keuangan

dilakukan

perencanaan,

umumnya,

kegiatan

melalui

pengorganisasian,

proses

pengarahan,

pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48
menjelaskan
pendidikan

bahwa

bahwa

berdasarkan

pada

pengelolaan
prinsip

biaya

efisiensi,

efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Berikut ini dijelaskan secara singkat keempat prinsip
tersebut:.
1. Transparansi.

Transparan

berarti

adanya

keterbukaan sumber dana dan jumlahnya, rincian
penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus
jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya. Beberapa
informasi keuangan yang bebas diketahui oleh
semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya
rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di
ruang guru atau di depan ruang tata usaha
59

sehingga

bagi

informasi

siapa

itu

saja

yang

dapat

membutuhkan

dengan

mudah

mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui
berapa jumlah dana yang diterima sekolah dari
orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja
dana tersebut.
2. Akuntabilitas.

Akuntabilitas

adalah

kondisi

seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas
tugas

performansinya

untuk

mencapai

dalam

menyelesaikan

tujuan

yang

menjadi

tanggung jawabnya. Penggunaan dana pendidikan
dapat

dipertanggungjawabkan

sesuai

dengan

perencanaan yang telah ditetapkan. Ada tiga pilar
utama

yang

menjadi

prasyarat

terbangunnya

akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para
penyelenggara
masukan

dan

pendidikan

dengan

menerima

mengikutsertakan

berbagai

komponen dalam mengelola pendidikan, (2) adanya
standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur
dalam

melaksanakan

tugas,

fungsi

dan

wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling
menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan
pelayanan

masyarakat

dengan

prosedur

yang

mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang
cepat.
3. Efektivitas. Efektivitas menekankan pada kualitatif
hasil suatu kegiatan. Pengelolaan dana pendidikan
dikatakan

memenuhi

prinsip

efektivitas

kalau

kegiatan yang dilakukan dapat mengatur dana yang
tersedia untuk membiayai aktivitas dalam rangka
60

mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan
kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
4. Efisiensi.

Efisiensi

lebih

menekankan

pada

kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input)
dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil.
Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran,
waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat
dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan
biaya,

pengelolaan

dana

pendidikan

dapat

dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga
dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai
hasil yang ditetapkan.
b. Dilihat dari segi hasil, Kegiatan pengelolaan dana
pendidikan dapat dikatakan efisien kalau dengan
penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu
memberikan

hasil

sebanyak-banyaknya

baik

kuantitas maupun kualitasnya.
Biaya

pendidikan

merupakan

salah

satu

komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah. Setiap upaya pencapaian tujuan
pendidikan,

baik

tujuan

yang

bersifat

kuantitatif

maupun kualitatif, biaya pendidikan memiliki peranan
yang sangat menentukan. Biaya (cost) dalam pengertian
ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis
pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan baik dalam bentuk uang maupun barang
dan tenaga.
61

Berkaitan dengan hasil penelitian ini tentang pola
pengelolaan biaya pendidikan di TK Kuncup Mekar I
dan

TK

Budi

Lestari

I

mendeskripsikan

bahwa

pengelolaan biaya pendidikan dilaksanakan dengan
musyawarah mufakat, transparan, akuntabel, efektif,
dan efisien. Pengelolaan biaya pendidikan dilaksanakan
oleh Kepala Sekolah dan Guru selaku pengelola satuan
pendidikan, dipergunakan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan serta dibuat laporan, baik laporan
semesteran maupun laporan tahunan sebagai bentuk
pertanggungjawaban. Hal tersebut dikuatkan dnegan
adanya laporan pertanggungjawaban keuangan secara
tertulis untuk disampaikan kepada orang tua / wali
murid.
Keberlangsungan TK Kuncup Mekar I dan TK
Budi Lestari I dalam penyelenggaraan pendidikan tidak
terlepas dari peran serta masyarakat yang dalam hal ini
adalah orang tua/wali murid. Adanya kebijakan dari
penyelenggara TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari
I khususnya bagi orang tua / wali murid yang
berkompeten di bidang ekonomi atau manajemen
keuangan untuk memberikan kontribusi lebih dalam
pengelolaan biaya pendidikan dalam upaya menjaga
keberlangsungan penyelenggaran pendidikan.
3. Pengarahan Biaya Pendidikan Anak Usia Dini “TK
Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari
I Megonten”
Para
pengarahan

ahli

banyak

merupakan

berpendapat
fungsi

kalau

terpenting

suatu
dalam
62

manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka
hendaknya
dengan

pengarahan

baik

oleh

pengarahan

ini

benar-benar

dilakukan

pemimpin.

Pengertian

seorang

sendiri

yaitu

kegiatan

untuk

menggerakkan atau mengarakan orang lain supaya
bisa dan dapat bekerja dengan baik dalam upaya
mencapai tujuan yang di inginkan. Seorang manajer
yang

baik

hendaknya

sering

memberi

masukan-

masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat
menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota
juga layaknya manusia biasa yang senang dengan
adanya

suatu

perhatian

dari

yang

lain,

apabila

perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan
kinerja mereka.
Koontz dan O’Donnel (1976:449) mengemukakan:
“Directing is the interpersonal aspect of
managing by which subordinates are led to
understand and contribute effectively and efficiently
to attainment of enterprise objectives, directing
involves guiding and leading subordinates.”

Pernyataan tersebut berarti bahwa pengarahan
adalah

aspek

interpersonal

pengelolaan

dimana

bawahan dituntun untuk memahami dan berkontribusi
secara efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan
perusahaan, pengarahan melibatkan membimbing dan
memimpin bawahan.
Koontz dan O’Donnel berpedapat bahwa melalui
kegiatan pengarahan setiap orang dalam organisasi
diajak atau dibujuk untuk memberikan kontribusinya
melalui kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi.
Pengarahan
gambaran

meliputi
tentang

pemberian

petunjuk/memberi

kegiatan-kegiatan

yang

akan
63

dilakukan sehingga para manajer harus memotivasi
staf dan personil organisasi agar secara sukarela mau
melakukan kegiatan sebagai manifestasi rencana yang
dibuat.
Pengarahan dalam pendidikan selalu dilakukan
oleh pihak-pihak yang terkait guna mewujudkan suatu
tujuan pendidikan yang sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Pendidikan tidak dapat berjalan lancar
tanpa ada pengarahan. Pengarahan dalam pendidikan
berfungsi sebagai control management dalam setiap
aspek. Salah satu aspek yang sangat vital dalam
pelaksanaan pendidikan adalah aspek pembiayaan.
Biaya

menjadi

hal

yang

penting

dalam

penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

setiap
Tanpa

adanya pembiayaan, maka program atau layanan
pendidikan

tidak

dapat

berjalan

dengan

baik.

Pembiayaan dalam pendidikan sangat perlu untuk
diberikan pengarahan agar biaya yang dikeluarkan oleh
pihak-pihak yang terkait dapat disalurkan untuk pospos pelayanan pendidikan yang telah direncanakan.
Pengarahan dalam pembiayaan pendidikan di TK
Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I selalu dilakukan
oleh pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan
pengarahan.

Kegiatan

supervisi

juga

mengandung

unsur pengarahan dari Penilik PAUD ataupun ketua
yayasan yang bertujuan untuk menjaga kontinuitas
dan kualitas layanan program pendidikan. Bentuk
keterlibatan masyarakat dalam aspek pengarahan ini
adalah masyarakat atau dalam hal ini adalah orang
tua/wali mempunyai posisi yang sangat dekat dengan
64

pelaksanaan pendidikan di sekolah tersebut. Kedekatan
posisi tersebut memungkinkan masyarakat tahu apa
yang sebenarnya terjadi terutama di dalam KBM.
Sehingga

ketika

terjadi

problem

dalam

kegiatan

pembelajaran, masyarakat memberikan saran atau
masukan secara langsung kepada pengelola ataupun
berkomunikasi

dengan

komite

sekolah

sebagai

jembatan antara masyarakat dan sekolah. Dengan
begitu informasi yang jelas dari masyarakat akan
direspons oleh pihak-pihak yang terkait terutama Dinas
Pendidikan untuk memberikan pengarahan terutama
dalam hal pembiayaan agar program pendidikan yang
telah dirancang sebelumnya dapat berjalan sesuai
rencana.
4. Pengawasan Biaya Pendidikan Anak Usia Dini
“TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi
Lestari I Megonten”
Kegiatan pengawasan merupakan kegiatan yang
bertujuan

untuk

mengurangi

atau

menghindari

masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan
wewenang,

kebocoran

dan

pemborosan

keuangan

negara, pungutan liar dan bentuk penyelewengan
lainnya. (Depdiknas, 2007:22). Pengawasan anggaran
pada dasarnya merupakan aktivitas menilai, baik
catatan, dan menentukan prosedur-prosedur dalam
mengimplementasikan anggaran, apakah sesuai dengan
peraturan,

kebijakan,

dan

standar-standar

yang

berlaku.

65

Pengawasan dapat dipahami sebagai kegiatan
memberi petunjuk kepada pelaksana suatu kegiatan
agar bertindak sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Dengan adanya pengawasan, maka dapat
dilakukan umpan balik serta perbaikan kekurangankekurangan yang dialami oleh suatu lembaga. Model
pembiayaan disusun dan dibuat dengan melibatkan
dari berbagai unsur dan sumber yang semuanya
diadministrasikan,

keterlibatan

warga

masyarkat

khususnya orang tua / wali selalu menjadi bagian dari
bentuk pengawasan manajemen pengelolaan keuangan
sekolah dan menjadi hal yang perlu dilakukan.
Nanang Fattah (2006:67) mengungkapkan bahwa
proses

pengawasan

dapat

melihat

ada

tidaknya

penyimpangan, yaitu; (1) Pemeriksaan yang ditujukan
pada bukti-bukti

dokumen asli, penerimaan, dan

pengeluaran serta saldo akhir yang dicocokkan dengan
temuan hasil audit. (2) Bila terdapat penyimpangan,
dapat dilanjutkan dengan penyusutan. Bila tidak ada
penyimpangan, dilakukan pembinaan ke arah yang
lebih baik.
Pengawasan

pembiayaan

pendidikan

dapat

dilakukan secara internal yang dilakukan oleh kepala
sekolah beserta warga sekolah lainnya dengan pihak
penyelenggara sekolah. Di samping itu pengawasan
dapat dilakukan oleh pengawas fungsional, seperti
pengawas

sekolah,

inspektorat

wilayah/

Badan

Pengawas Daerah, BPIC, BPKP, dan lembaga keuangan
lainnya.

Selain

itu,

pengawasan

dilakukan

oleh

lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak
66

dalam

bidang

pendidikan

atau

akuntan

publik.

(Depdiknas, 2007:29).
Hasil penelitian menjelaskan bahwa kegiatan
pengawasan terhadap pembiayaan pendidikan di TK
Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I dilakukan secara
internal dan eksternal. Secara internal pengawasan
dalam hal ini adalah supervisi dilakukan oleh Kepala
sekolah beserta ketua yayasan dan komite sekolah.
Untuk pengawasan secara eksternal dilakukan oleh
Penilik PAUD yang berasal dari dinas terkait. Penulis
berpendapat bahwa hasil supervisi yang dilaksanakan
oleh pihak yang terkait sehingga memberikan suatu
data

yang

tepat,

cepat,

dan

transparan

kepada

masyarakat khususnya orang tua / wali sehingga
informasi tersebut dapat diterima oleh semua pihak,
maka disini peran serta masyarakat tercipta dalam
lingkup pengawasan biaya pendidikan di TK Kuncup
Mekar I dan TK Budi Lestari I tersebut.
5. Bentuk

Peran

Serta

Masyarakat

dalam

Pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini “TK
Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari
I Megonten”
Secara singkat pendidikan merupakan produk
dari masyarakat. Pendidikan tidak lain merupakan
proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keterampilan dan aspek-aspek perilaku lainnya kepada
generasi ke generasi. Dengan pengertian seperti itu,
sebenarnya

upaya

sepenuhnya

oleh

tersebut

sudah

kekuatan-kekuatan

dilakukan
masyarakat.
67

Hampir segala sesuatu yang kita pelajari adalah
sebagai hasil dari hubungan kita dengan orang lain,
baik di rumah, sekolah, tempat permainan, pekerjaan
dan sebagainya. Segala sesuatu yang kita ketahui
ternyata adalah hasil hubungan timbal balik yang telah
sedemikian rupa dibentuk oleh masyarakat di sekitar
kita.
Bagi masyarakat sebagai salah satu stakeholder
dalam

dunia

diharapkan

pendidikan,

mampu

hakikat

berfungsi

pendidikan

menunjang

bagi

kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya. Agar
masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka
diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan
bentuk tata perilaku lainnya kepada generasi mudanya.
Tiap

masyarakat

selalu

berupaya

meneruskan

kebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuai
corak

masing-masing

periode

zamannya

kepada

generasi muda melalui pendidikan, atau secara khusus
melalui

interaksi

sosial.

Dengan

demikian

fungsi

pendidikan tidak lain adalah sebagai proses sosialisasi.
Pendidikan

adalah

tanggungjawab

bersama

antara pemerintah, orangtua, dan masyarakat. Tanpa
dukungan masyarakat, pendidikan tidak akan berhasil
dengan maksimal. Sekarang hampir semua sekolah
telah mempunyai komite sekolah yang merupakan
wakil masyarakat dalam membantu sekolah, sebab
masyarakat dari berbagai lapisan sosial ekonomi sudah
sadar betapa pentingnya dukungan mereka untuk
keberhasilan pembelajaran di sekolah.

68

Orang tua/wali sebagaoi salah satu bagian dari
masyarakat adalah salah satu mitra sekolah dimana
peranan orangtua adalah mempercayakan anaknya
untuk lebih baik dan menjadi pribadi yang mampu
membawa perubahan positif baik dalam lingkungan
sekolah maupun diluar sekolah, disini pula pihak orang
tua mendistribusikan dana untuk keberlangsungan
suatu

pendidikan

anaknya

pendidikannya

berjalan

menghasilkan

anak-anak

hubungan

orang

supaya

dengan

baik

yang

tua

dalamproses
dan

mampu

berkualitas,

dalam

dan

perencanaan

pengembangan sekolah dapat ditempuh dengan banyak
cara seperti orang tua dapat datang ke sekolah
tanpa/dengan undangan sekolah yang mengundang,
dan sekelompok orang tua mengadakan pertemuan di
luar

sekolah

untuk

bersama-sama

menampung

berbagai permasalahan yang dihadapi dan dari jumlah
permasalahan tersebut dipilih sejumlah permasalahan
paling penting yang akan dipecahkan, serta dalam
memecahkan masalah, harus memperhitungkan pula
kemungkinan

tersedianya

sarana,

lain-lain,

dan

sumber

serta

dana,

kesempatan

tenaga,
untuk

mengatasi masalah tersebut sehingga setelah orang tua
membahas

dan

memberikan

peningkatan

mutu

sekolah,

hasil

masukan
dari

untuk

perte

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45