METODOLOGI PENELITIAN SASTRA Paradigma METODOLOGI PENELITIAN SASTRA Paradigma

Judul Buku

: METODOLOGI PENELITIAN SASTRA:
Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan Penerapan
Penulis
: Puji Santosa
Penerbit
: Azzagrafika, Yogyakarta
Tahun
: Oktober 2015
Halaman
: xvi + 246 halaman
Ukuran Buku : 14,5 x 21 Cm
Harga
: Rp60.000,00

KATA PENGANTAR PENERBIT
Metodologi penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam,
sosial, kebudayaan, dan kemasyarakatan atau kemanusiaan, berdasarkan disiplin ilmu
yang bersangkutan. Dalam mencari kebenaran tersebut peneliti dapat memilih jenis-jenis
metode penelitian dalam melaksanakan penelitiannya, antara lain, metode kualitatif,

kuantitatif, deskriptif, historis komparatif, eksperimental, analisis konten, dan kajian
budaya. Demikian halnya dalam bidang kesusastraan, metodologi penelitian sastra
adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala kesusastraan, kebudayaan, dan
kemasyarakatan, berdasarkan disiplin ilmu humaniora untuk kesejahteraan umat.
Buku Metodologi Penelitian Sastra: Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan
Penerapan yang ditulis Puji Santosa ini merupakan buku panduan bagi calon peneliti dan
peneliti, juga dapat sebagai referensi mahasiswa diploma, S-1, S-2, dan S-3, dalam
melaksanakan

penelitiannya,

dari

persoalan

memahami

paradigma

penelitian,


merancangan penelitian, membuat urutan kerja penelitian, memilih sarana dan prasarana
yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, mengukur,
menganalisis, dan menyajikan data, hingga melaporkan hasil penelitiannya.
Agar buku panduan ini tidak terasa kering wawasan, dalam buku ini disajikan juga
contoh penerapan beberapa metode penelitian sastra yang berkaitan dengan masalah
promosi kepariwisataan Indonesia; persoalan pemeliharaan lingkungan hidup yang bersih
dan sehat sebagai upaya kampanye sadar lingkungan; kearifan budaya dan fungsi
kemasyarakatan sastra lisan sebagai upaya penyelamatan sastra hampir punah;
pemahaman lintas-budaya serumpun dalam menghadapi benturan budaya; perbandingan
diakronis karya sastra yang berbeda zaman dengan penelusuran kedudukan, fungsi,
kesejajaran, genetika, generik, dan tematik teks sebagai upaya penyelamatan aset
bangsa; analisis konten semiotik dengan penelusuran tanda-tanda bentuk dan bunyi,
sintaksis semiotik, semantik semiotik, pragmatik semiotik, dan hubungan intertekstual
sebagai upaya pemahaman gejala alam dan budaya bangsa; kritik mitos nusantara
dengan penelusuran struktur, latar, ideologi, jenis, penampilan, dan manfaat mitos
sebagai pemahaman kesadaran purba agar tidak tercerabut dari akar tradisi; serta historis
komparatif cerita rakyat dengan penelusuran tipe, motif, dan historis komparatif sebagai
upaya pengembangan strategi kebudayaan di Indonesia.
Mengingat betapa pentingnya buku panduan bagi calon peneliti dan peneliti ini,

Elmatera dengan bangga menerbitkan buku panduan ilmiah bidang penelitian sastra ini
dan menyajikannya yang terbaik kepada masyarakat. Semoga penerbitan buku ini dapat
menambah khazanah publikasi hasil penulisan karya ilmiah di Indonesia serta sebagai
sumbangsih kami kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Selamat membaca dan
mengapresiasi sajian penerbitan kami ini.
Penerbit Elmatera

PENGANTAR PENYUNTING AHLI
Pada awalnya suatu penelitian timbul dari keingintahuan manusia atas
pengamatan akan gejala-gejala alam, sosial, dan kebudayaan yang melingkupi manusia.
Keingintahuan manusia atas pengamatan itu kemudian menimbulkan pertanyaan,
kesangsian, keragu-raguan, bahkan menjadi teka-teki atas misteri dibalik apa yang dilihat,
apa yang didengar, dan apa yang dirasakan atas pengamatannya tersebut. Keseluruhan
pertanyaan akan keingintahuan manusia itulah yang kemudian menjadi permasalahan
dalam suatu penelitian. Sebab, aktivitas penelitian itu pada dasarnya memecahkan
permasalahan yang diakhiri dengan hasil temuan. Atas hasil temuan ini peneliti kemudian
melaporkan dalam bentuk paparan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah itu dapat
disampaikan dalam forum seminar, simposium, dan kongres ilmiah; atau dapat juga
dilaporkan dalam bentuk skripsi, tesis, dan disertasi bagi mahasiswa yang tengah
menempuh pendidikan di perguruan tinggi; dan atau dapat juga dimuat dalam jurnal

ilmiah, prosiding, bunga rampai penelitian ilmiah, dan menjadi buku karya ilmiah.
Sebelum sampai menemukan hasil penelitaian, suatu penelitian berangkat dari
masalah. Apa yang dihadapi peneliti tentu banyak masalah. Satu masalah dengan
masalah lainnya tentu dapat saja terjadi tumpang tindih, bertabrakan, ataupun hampir
sama. Agar penelitian kita fokus terhadap satu atau beberapa masalah, perlu perumusan
masalah. Setelah perumusan masalah ditemukan, barulah melakukan penelaahan
informasi. Hasil penelaahan informasi dapat dimanfaatkan untuk menyusun instrumen
penelitian. Susunan instrumen penelitian agar valid atau sahih perlu dilakukan uji coba ke
lapangan. Hasil uji coba lapangan ditelaah dan perlu dilakukan evaluasi. Setelah
instrumen penelitian direvisi sesuai dengan hasil uji coba lapangan, maka tindakan
selanjutnya adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
studi pustaka, wawancara, penyebaran kuesioner, dan atau observasi lapangan. Datadata yang telah dikumpulkan lalu diolah melalui cara klasifikasi, identifikasi, kodefikasi,
analisis, dan interpretasi data. Setelah hal itu dilakukan semua, selanjutnya tinggallah
menyajikan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
Demikianlah urutan kerja penelitian yang tersaji dalam buku ini. Akan tetapi,
mereka, calon peneliti dan peneliti, yang akan melakukan penelitian, baik penelitian
pustaka maupun penelitian lapangan, memang sebaiknya terlebih dahulu memahami
paradigma penelitian. Hal ini sangat berguna bagi calon peneliti dan peneliti untuk
memandu arah penelitian sesuai dengan masalah yang dihadapi di lapangan serta tujuan
yang dikehendaki dalam penelitian. Setelah paradigma penelitian terpahami dengan baik,

tentu langkah selanjutnya adalah membuat proposal atau rancangan penelitian. Proposal
sangat berguna bagi peneliti sebagai pedoman arah penelitian yang menjadi tujuannya.
Selanjutnya, pelaporan pelaksanaan penelitian bermanfaat sebagai pertanggung jawaban

peneliti atas kerja penelitian yang dilakukan, baik secara manajerial pengelolaan dana
dan aset penelitian maupun secara ilmiah penelitian yang dilakukan. Akan lebih elok lagi
apabila temuan hasil penelitian itu dilaporkan dalam bentuk karya tulis ilmiah dan
dipublikasikan kepada khalayak sehingga masyarakat dapat ikut serta merasakan hasil
penelitian tersebut.
Atas dasar alasan di atas, saya bangga bertindak sebagai penyunting ahli buku
Metodologi Penelitian Sastra: Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan Penerapan yang
ditulis Puji Santosa ini. Buku ini benar-benar merupakan buku panduan bagi calon peneliti
dan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya, yang berisi dari persoalan memahami
paradigma penelitian (Bab I, Bab II, dan Bab III), merancang penelitian, membuat urutan
kerja penelitian, memilih sarana dan prasarana yang digunakan untuk mengumpulkan,
mengolah, mengklasifikasikan, mengukur, menganalisis, dan menyajikan data (Bab III dan
Bab IV), hingga melaporkan hasil penelitiannya (Bab V), serta beberapa contoh
penerapan metodologi penelitian sastra yang diaplikasi dalam pelbagai ranah kehidupan
(Bab VI—Bab XII). Buku ini memang benar-benar bernas, baik dari sisi teknis bahasa
maupun isi sajiannya yang begitu mendalam tentang betapa pentingnya peran panduan

metodologi penelitian sastra dalam pengembangan penelitian-penelitian sastra di
Indonesia. Hasil penulisan buku oleh Saudara Puji Santosa ini ternyata mampu membuka
cakrawala betapa kaya wawasan dan luasnya medan penelitian sastra, tidak hanya
terbatas pada masalah intrinsik karya sastra, tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia,
baik gejala alam, sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, maupun kemasyarakatan atau
kemanusiaan dapat menjadi lahan penelitian sastra. Buku ini pantas dibaca khalayak
masyarakat Indonesia yang membuka cakrawala tentang kiat-kiat penelitian sastra
sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan umat.

Drs. Dhanu Priyo Prabowo, M.Hum.
Peneliti Utama Bidang Sastra

KATA PENGANTAR PENULIS
Buku Metodologi Penelitian Sastra: Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan
Penerapan ini semula ditulis sebagai upaya untuk mempersiapkan bahan perkulihan
“Metodologi Penelitian Sastra” pada Jurusan Sastra Jepang dan Sastra Indonesia,
Fakultas Sastra Universitas Nasional, Jakarta (2002—2006), Kuliah Umum Metodologi
Penelitian Sastra pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (2013), Kuliah
Umum Sikap Positif Berbahasa Indonesia pada Program Pascasarjana (S-2) Linguistik,

Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan (2014), dan Kuliah Umum Metodologi
Penelitian Sastra di Kalimantan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan (2015). Setelah kegiatan
tersebut, penulis bertemu dengan Prof. Dr. Bani Sudardi, Guru Besar Ilmu Sastra pada
Universitas Sebelas Maret Surakarta, di Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi
Kebahasaan, Sentul, Bogor, pertengahan Juli 2015. Dari diskusi dengan beliau
menyatakan bahwa buku-buku yang penulis tulis sebelumnya, seperti Ancangan
Semiotika dalam Pengkajian Susastra, Bahtera Kandas di Bukit, Kritik Sastra, Kekuasaan
Zaman Edan, dan Estetika Sastra, menjadi bahan referensi perkuliahan di Pascasarjana
(S-2 dan S-3) Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta. Atas dasar itulah
penulis termotivasi untuk mencoba menyusun kembali buku ini agar dapat menjadi
pegangan dasar para mahasiswa yang mengambil jurusan dan program studi ilmu sastra.
Mata kuliah “Metotologi Penelitian Sastra” merupakan mata kuliah yang perlu (dan
tentunya wajib) diikuti oleh mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa dan sastra, baik
sastra Indonesia, daerah, maupun asing, guna menunjang ilmu dan wawasannya tentang
penelitian sastra. Oleh sebab itu, buku ini diupayakan untuk dapat diterbitkan sebagai
buku acuan perkuliahan “Metodologi Penelitian Sastra”, khususnya bagi mahasiswa S-1,
S-2, S-3, dan Diploma pada Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya, dan juga
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Hal ini mengingat pada akhir masa studinya mereka yang mengambil

konsentrasi kesusastraan akan menulis karya tulis ilmiah (skripsi, tesis, disertasi) tentang
sastra. Itulah sebabnya buku Metodologi Penelitian Sastra ini dapat sebagai modal
dasar pemahaman mereka tentang penelitian sastra.
Mata kuliah “Metodologi Penelitian Sastra” di dunia perguruan tinggi mencoba
memperkenalkan kepada mahasiswa tentang paradigma penelitian sastra dalam studi
dunia kesusastraan. Mahasiswa hendaknya memahami dengan benar hakikat atau dasardasar penelitian sastra, jenis-jenis penelitian sastra, tahapan-tahapan atau prosedur
penelitian sastra, ukuran-ukuran dalam penelitian sastra, berbagai landasan teori dan
metode penelitian sastra, menyusun proposal atau membuat perencanaan penelitian,

melaporkan pelaksanaan penelitian, dan tentu saja mampu melaksanakan penelitian
sastra guna mengaplikasikan teori-teori penelitian yang diperolehnya agar mahasiswa
dapat memahami, mengerti, melakukan, dan menulis karya tulis ilmiah hasil penelitian
sastra. Selain itu, dalam mata kuliah ini juga diperkenalkan secara kongkret hasil
penelitian sastra yang telah dilakukan oleh penulis buku ini.
Agar buku panduan perkuliahan “Metodologi Penelitian Sastra” ini tidak terasa
kering wawasan, dalam buku ini disajikan juga contoh penerapan beberapa metode
penelitian sastra yang berkaitan dengan masalah: (1) promosi kepariwisataan Indonesia;
(2) persoalan pemeliharaan lingkungan hidup yang bersih dan sehat sebagai upaya
kampanye sadar lingkungan; (3) kearifan budaya dan fungsi kemasyarakatan sastra lisan
sebagai upaya penyelamatan sastra hampir punah; (4) pemahaman lintas-budaya

serumpun dalam menghadapi benturan budaya; (5) perbandingan diakronis karya sastra
yang berbeda zaman dengan penelusuran kedudukan, fungsi, kesejajaran, genetika,
generik, dan tematik teks sebagai upaya penyelamatan aset bangsa; (6) analisis konten
semiotik dengan penelusuran tanda-tanda bentuk dan bunyi, sintaksis semiotik, semantik
semiotik, pragmatik semiotik, dan hubungan intertekstual sebagai upaya pemahaman
gejala alam dan budaya bangsa; (7) kritik mitos nusantara dengan penelusuran struktur,
latar, ideologi, jenis, penampilan, dan manfaat mitos sebagai pemahaman kesadaran
purba agar tidak tercerabut dari akar tradisi; serta (8) historis komparatif cerita rakyat
dengan penelusuran tipe, motif, dan historis komparatif sebagai upaya pengembangan
strategi kebudayaan di Indonesia.
Akhirnya, selamat membaca dan mengapresiasi hasil penulisan buku dan
penelitian sastra yang sederhana ini. Tidak ada gading yang tidak retak. Apabila ada
kekurangan, sesuatu yang salah dan kilaf, mohon koreksian, kritik, dan saran perbaikan
atas buku ini. Salam dan doa.
Jakarta, 2 Agustus 2015
Penulis