Tata surya (3) Planet di tata surya

Banyak ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Tata Surya. Umur
Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun, batu tertua yang pernah ditemukan berusia 4,3 milyard
tahun.
Sistim Tata surya kita berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan dan metalik) yang
sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian tengah awan nebula. Pada saat awan ini berputar
mengelilingi Matahari, awan ini secara perlahan menjadi rata. Beberapa bagian dari awan ini berputar
seperti pusaran arus.
Gas dan debu yang berada di sekitar pusaran ini ikut bergabung. Kumpulan dari gas dan debu ini semakin
tumbuh besar dengan menarik berbagai partikel-partikel yang berada di dekatnya. Secara lambat laun
kumpulan berbagai partikel yang berputar ini membentuk planet-planet yang mengelilingi Matahari.
Salah satu teori menyebutkan bahwa Bumi pada awalnya berupa gas kemudian berubah menjadi cairan
dan akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak Bumi ( kulit luar ) menjadi padat mengeras. Banyak
ilmuwan yang mendukung teori bahwa awan Nebula yang membentuk Tata Surya kita berasal dari
ledakan sebuah bintang.
Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas. Radiasi berbagai material
dan meningkatnya tekanan di dalam Bumi secara bertahap menghasilkan panas yang sanggup
mencairkan bagian dalam Bumi. Berbagai material berat seperti besi menjadi tenggelam, sedangkan
material ringan seperti Silika ( batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen ) muncul ke permukaan Bumi
dan membentuk lapisan keras kulit Bumi yang pertama.
Panasnya perut Bumi juga menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan. Beberapa
zat kimia membentuk air, dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfere. Selama lebih

dari jutaan tahun secara perlahan-lahan air terkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk
lautan. Daratan berkembang di Bumi, air hujan dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi
dalam batuan dan membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin.
Atmosfere awal Bumi mungkin terdiri dari hidrogen, helium, metan, dan amonia sama seperti atmosfere
Jupiter saat ini. Barangkali sebagian besar terdiri dari karbon dioksida seperti atmosfer Venus saat ini.
Selama sekitar satu milyar tahun yang pertama Bumi tak mengandung kehidupan. Kemudian gabungan
kimia yang terjadi secara kebetulan di atmosfer dan memperoleh energinya dari sumber-sumber seperti
petir, menghasilkan asam amino dan asam nukleat, yakni bahan pembangun molekul semua mahluk
hidup.
Bumi pada awalnya mengandung sedikit sekali oksigen. Oksigen di Bumi terutama berasal dari tanamantanaman yang menggunakan karbon dioksida untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Dengan
semakin banyaknya tanaman yang terbentuk di Bumi maka jumlah oksigen menjadi semakin banyak.
Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangaea dan dikelilingi satu samudera
Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan
Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika, australia, Amerika
Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada
saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu
berjuta-juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini.
Bumi terdiri dari beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri dari 30 lapisan.
Masing-masing lapisan terdiri dari bagian yang keras dan mantel bagian atas, lapisan keras ini bergerak di
atas sebuah lapisan batu yang sangat panas di dalam lapisan mantel yang disebut asthenosphere. Pada


saat lapisan-lapisan ini bergerak mereka juga membawa benua-benua dan lantai dasar samudera
bergerak bersamanya.
Lapisan-lapisan Bumi ini bergerak dengan tiga cara; pertama saling menjauh, kedua saling mendekat dan
ketiga saling melewati. Jika lapisan Bumi bergerak saling menjauh di suatu tempat, maka mereka pasti
bergerak saling mendekat di tempat yang lain.
Bila dua buah Lapisan saling bertubrukan maka salah satu lapisan akan terangkat dan membentuk
pegunungan. Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung Everestnya mulai terbentuk 60 juta tahun
yang lalu, ketika lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan dengan lapisan Bumi yang
mengangkut Eurasia.
Ketika bertabrakan salah satu lapisan mungkin tertekan ke bawah ke dalam mantel di bawah lapisan
yang lain, membentuk sebuah jurang yang sangat dalam di dasar samudera. Panas di dalam perut Bumi
mencairkan material-material dan mencari jalan keluar ke permukaan Bumi membentuk Gunung Berapi.
a. Teori Apung Benua (Continental Drift)
Teori Apungan dan Pergeseran Benua ditemukan oleh A.L. Wegener (1880–1930). Ia menyampaikan teori
ini pada tahun 1912 di hadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Kemudian teori ini
dibukukan pada tahun 1915 dengan judul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane yang berarti Asal
Usul Benua dan Lautan. Walaupun pada awalnya buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di
lingkungan ahli-ahli geologi, pada sekitar tahun 1960 “Teori Apungan Benua” Wegener semakin banyak
mendapatkan dukungan dari para ahli di bidangnya.

Beberapa hal yang menjadi dasar teori A.L. Wegener adalah sebagai berikut.
(1) Garis pantai timur Benua Amerika Utara mempunyai persamaan dengan garis pantai barat Eropa.
(2) Benua Afrika mempunyai persamaan yang mencolok dengan Asia barat, yang menimbulkan persepsi
bahwa kedua garis yang sama tersebut dahulunya merupakan daratan yang berimpitan. Itu juga
dikuatkan dengan persamaan formasi geologi pada bagian pertemuan dari kedua daratan tersebut,
terutama pada formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat sama dengan apa yang terdapat di pantai
Timur Amerika. Kondisi tersebut telah dapat dibuktikan kebenarannya saat ini.
(3) Benua-benua yang ada sekarang awalnya merupakan satu benua besar yang disebut Benua Pangea.
Pecahnya Benua Pangea disebabkan oleh gerakan benua besar di selatan baik ke arah barat maupun ke
utara menuju khatulistiwa. Wilayah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan
kecepatan 36 meter/tahun, demikian juga Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan
kecepatan 9 meter/tahun.
Peristiwa-peristiwa di atas akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut.
(1) Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung sendirisendiri.
(2) Karena gerakan Benua Amerika yang terus berlangsung ke arah barat, Samudra Atlantik menjadi
semakin luas. Terjadinya lipatan-lipatan kulit bumi yang menghasilkan jajaran pegunungan utara-selatan
di sepanjang pantai Amerika Utara Selatan.
(3) Besarnya intensitas kegiatan seismik yang terjadi di sepanjang patahan San Andreas, di sekitar pantai
barat Amerika Serikat.
(4) Samudra Hindia semakin mendesak ke utara, sedangkan anak Benua India akan semakin menyempit

dan mendekati Benua Eurasia, sehingga menimbulkan Pegunungan Himalaya.

Semakin lebar celah yang terdapat di dasar alur-alur samudra merupakan salah satu bukti bahwa benuabenua tersebut selalu mengalami pergerakan dan pergeseran secara terus-menerus.
b. Teori Kontraksi (Contraction Theory)
Menurut Rene Descartes (1596–1650), bumi ini berangsur-angsur mengalami penyusutan dan
pengerutan karena pendinginan sehingga terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah. Teori ini lebih
terkenal dengan sebutan teori kontraksi yang kemudian diteruskan oleh Edward Suess. Namun, teori ini
tidak mendapat dukungan para ahli geologi.
c. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)
Edward Suess (1831–1914), yang meneruskan teori Wagener, menyatakan bahwa persamaan geologi
yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika karena pada awalnya daratan-daratan
tersebut satu, yang disebut Benua Pangea, kemudian pecah menjadi dua, Benua Laurasia dan Benua
Gondwana, dan berevolusi menjadi benua-benua seperti saat ini. Daratan yang berupa benua-benua
sekarang ini merupakan sisa-sisa dari bagian daratan lain yang tenggelam ke dasar samudra.
d. Teori Konvensi (Convection Theory)
Teori konveksi dikemukakan pertama kalinya oleh Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang berjudul
“Essay in geopoetry describing evidence for sea-floor spreading”. Dalam tulisannya diuraikan mengenai
bukti-bukti adanya pemekaran lantai samudra yang terjadi di pematang tengah samudra (mid oceanic
ridges), Guyots, serta umur kerak samudra yang lebih muda dari 180 juta tahun.
Hipotesa pemekaran lantai samudra pada dasarnya adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa

bagian kulit bumi yang ada didasar samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah Samudra mengalami
pemekaran yang diakibatkan oleh gaya tarikan (tensional force) yang digerakan oleh arus konveksi yang
berada di bagian mantel bumi (astenosfir). Akibat dari pemekaran yang terjadi disepanjang sumbu
Pematang Tengah Samudra, maka magma yang berasal dari astenosfir kemudian naik dan membeku.
Pergerakan lantai samudra (litosfir) ke arah kiri dan kanan di sepanjang sumbu pemekaran Pematang
Tengah Samudra lebih disebabkan oleh arus konveksi yang berasal dari lapisan mantel bumi (astenosfir).
Arus konveksi inilah yang menggerakan kerak samudra (lempeng samudra) yang berfungsi sebagai ban
berjalan (conveyor-belt). Gambar 2.13 memperlihatkan ilustrasi dari pemekaran lantai samudra oleh arus
konveksi yang adadi lapisan astenosfir.
_____________________________________________________________________________________
___
Arus konveksi yang menggerakan lantai samudra (litosfir), pembentukan material baru di Pematang
Tengah Samudra (Midoceanic ridge) dan penyusupan lantai samudra kedalam interior bumi (astenosfir)
pada zona subduksi.
Hipotesa pemekaran lantai samudra didukung juga oleh bukti-bukti dari data-data hasil pengukuran
kemagnetan purba (paleomagnetism) dan penentuan umur batuan (rock-dating). Kemagnetan purba
adalah studi tentang polaritas arah magnet bumi yang terekam oleh mineral yang ada dalam batuan saat
batuan tersebut membeku.
Gambar Perekaman arah magnet pada batuan lava ketika pembentukan lava dengan selang waktu
400.000 tahun

.

Sebagaimana diketahui bahwa mineral-mineral yang menyusun batuan, seperti mineral magnetit akan
merekam arah magnet-bumi saat mineral tersebut terbentuk, yaitu pada temperatur lebih kurang 5800
Celcius (temperatur Currie). Hasil studi kemagnetan purba yang dilakukan terhadap sampel batuan yang
diambil di bagian Pematang Tengah Samudra hingga ke bagian tepi benua menunjukkan terjadinya
polaritas arah magnet bumi yang berubah rubah (normal dan reverse) dalam selang waktu setiap
400.000 tahun sekali (gambar 2.15 dan gambar 2.16).
Polaritas arah magnet bumi yang terekam pada batuan punggung tengah samudra dapat dipakai untuk
merekontruksi posisi dan proses pemisahan antara benua Amerika dan Afrika yang semula berimpit dan
data ini didukung oleh hasil penentuan umur batuan yang menunjukkan umur yang semakin muda ke
arah pematang tengah samudra. Hal lain yang perlu diketahui dari hipotesa pemekaran lantai samudra
adalah bahwa ternyata volume bumi tetap dan tidak semakin besar dengan bertambah luasnya lantai
samudra dan hal ini berarti bahwa harus ada di bagian lain dari kulit bumi dimana kerak samudra
mengalami penyusupan kembali ke dalam perut bumi.
_____________________________________________________________________________________
___
Kenampakan Pematang Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridge) yang berada di Samudra Atlantik
Proses pembentukan material baru dan periode polaritas arah magnet bumi yang terekam pada batuan
dasar lantai samudra sejak 3.6 milyar tahun lalu (atas) hingga saat ini (bawah)

D. Teori Tektonik Lempeng
Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang
mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi. Dalam teori tektonik
lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan
kecil. Adapun lempeng-lempeng tersebut terlihat pada gambar 2.18 sebagai berikut:
1). Lempeng Pasific (Pasific plate),
2). Lempeng Euroasia (Eurasian plate),
3). Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate),
4). Lempeng Afrika (African plate),
5). Lempeng Amerika Utara (North American plate),
6). Lempeng Amerika Selatan (South American plate),
7). Lempeng Antartika (Antartic plate)
serta beberapa lempeng kecil seperti :
1). Lempeng Nasca (Nasca plate),
2). Lempeng Arab (Arabian plate), dan
3). Lempeng Karibia (Caribian plate).
4). Lempeng Philippines (Phillippines plate)
5). Lempeng Scotia (Scotia plate)
6). Lempeng Cocos (Cocos plate)
Lempeng-lempeng utama litosfir


Batas-batas dari ke 13 lempeng tersebut diatas dapat dibedakan berdasarkan interaksi antara
lempengnya sebagai berikut (gambar 2.18):
(1). Batas Konvergen: Batas konvergen adalah batas antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas
lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction).
Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana lsalah satu empeng
menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan (gambar 2.19 Bawah).
Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi adalah Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari
lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng samudra Hindia–Australia di sebelah selatan SumatraJawa-NTB dan NTT. Batas kedua lempeng ini berupa suatu zona subduksi yang terletak di laut yang
berbentuk palung (trench) yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh
lainnya adalah kepulauan Philipina, sebagai hasil subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan
lempeng samudra Pasifik.
Obduksi (Obduction) adalah batas lempeng yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua dengan
benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan (gambar 2.19 Atas). Contoh batas lempeng tipe
obduksi adalah pegunungan Himalaya yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua India dengan
lempeng benua Eurasia.
Batas-batas lempeng : Konvergen (atas), Divergen (tengah) dan Transforms (bawah).
Jenis Batas Konvergen: Obduction/Obduksi (atas) dan Subduction/Subduksi (bawah)
(2). Batas Divergen: Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya.
Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya

magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada
lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas lempeng jenis divergen adalah
Punggung Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu
contoh lainnya adalah rifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut
merah.
(3). Batas Transform: Batas transform adalah batas antar lempeng yang saling berpapasan dan saling
bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas
lempeng jenis transforms adalah patahan San Andreas di Amerika Serikat yang merupakan pergeseran
lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara.
Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak dan berinteraksi satu
dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng tersebut juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh
rotasi bumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan
akan semakin cepat ke arah ekuator. Pada gambar 2.20 diperlihatkan prinsip-prinsip dari pergerakan
lempeng bumi, dimana pada bagian kutub (Euler pole) masuk kedalam lingkaran besar sedangkan ke
arah ekuator masuk kedalam lingkaran kecil. Interaksi antar lempeng dapat saling mendekat
(subduction), saling menjauh dan saling berpapasan (strike slip fault).

Ilustrasi siklus pembentukan Bumi terbagi menjadi:
(a) Bumi masih berbentuk bola pijar;
(b) Bumi mendingin berangsur-angsur membentuk litosfer;

(c) pembentukan atmosfer Bumi;
(d) Bumi terbentuk sempurna.
Pada saat terlahir sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi kita masih merupakan bola pijar yang
sangat panas. Lama kelamaan secara berangsur-angsur Bumi kita mendingin. Akibat proses
pendinginan, bagian luar Bumi membeku membentuk lapisan kerak Bumi yang disebut litosfer.
Selain pembekuan kerak Bumi, pendinginan massa Bumi ini mengakibatkan terjadinya proses
penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam jutaan tahun
sehingga terjadi akumulasi uap dan gas yang sangat banyak.
Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer Bumi. Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam
waktu jutaan tahun tersebut pada akhirnya dijatuhkan kembali sebagai hujan untuk kali
pertamanya di Bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Titik-titik air
hujan yang jatuh selanjutnya mengisi cekungan-cekungan muka Bumi membentuk bentang
perairan laut dan samudra.
Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred Wegener (1912), dalam teorinya yang
terkenal, yaitu Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory) mengemukakan bahwa
sampai sekitar 200 juta tahun yang lalu, di Bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha
luas. Benua raksasa ini dinamakan Pangea, sedangkan kawasan samudra yang mengapitnya
dinamakan Panthalasa.
Sedikit demi sedikit Pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar 180 juta tahun yang
lalu, benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara dinamakan

Laurasia dan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut
sempit yang dinamakan Laut Tethys. Sisa Laut Tethys pada saat ini merupakan jalur cebakan
minyak Bumi di sekitar laut-laut di kawasan Timur Tengah.

Gambar 2.14 Continental Drift Theory Continental Drift Theory dari Alfred Wegener mengenai
terbentuknya massa daratan Bumi.
Baik di antara Laurasia maupun Gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang
lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak berkisar antara 1–10 cm
pertahun. Dalam sejarah perkembangan planet Bumi, Laurasia merupakan cikal bakal benuabenua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan Bumi utara), meliputi Eurasia,
Amerika Utara, dan pulaupulau kecil di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan cikal bakal
benua-benua di belahan Bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India,
Australia, dan Antartika.

tidak ada kata-kata yang benar-benar dapat meringankan rasa sakit tiba-tiba kehilangan seperti ini .. tapi
kalau pikiran peduli dapat membantu, mereka dengan Anda di sana sekarang.

hanya ingin kau tahu, budi.
Aku sedang memikirkan Anda sela Afred Wegener seorang ahli geofisika dan

klimatologi Jerman pada tahun 1915 mengemukakan Teori Pergeseran
Benua.Menurut Wegener pada mulanya benua hanya ada satu saja
karena adanya tendaga endogen(tenaga yang berasal dari dalam
Bumi)benua2 itu saling bergerak,ada yang menjauh dan ada pula
yang mendekat .Ia menyatakan bahwa 200 juta tahun yang lampau Bumi
hanya terdiri dari satu benua raksasa yang terletak di Kutub
Selatan,benua ini disebut benua Pangaea,seperti gambar dibawah
ini

200 juta tahun yang lampau Benua Pangaea pecah menjadi 2 benua
yang disebut Laurasia di belahan Bumi Utara dan Gondwanaland di
belahan Bumi Selatan.135 juta tahun yang lampau Australia dan
Antartika terpisah,Amerika Selatan berpisah dari Afrika.65 juta
tahun yang lampau Afrika dan India bergerak kearah

utara,sedangkan Amerika Selatan mendekati Amerika Utara,seperti
gambar dibawah ini

Bukti-bukti adanya pergeseran Benua:
1.Persamaan garis pantai timur Amerika Selatan dengan pantai
barat Afrika,demikian pula pada fosil flora faunannya
2.Greenland menjauhi Eropa kurang lebih 36 cm per tahun
3.Jenis tanah Amerika Utara,Afrika,India,Australia dan Antartika
menunjukan persamaan sifat
4.Pulau Madagaskar dalam gerakannya ke arah barat terhambat oleh
benua Afrika

Pada tahun 1960-an muncul teori yang mendukung pendapat Alfred
Wegeneer yaitu Teori Tektonik Lempeng(Plate Tectonic
Theory).Teori ini menyatakan bahwa Benua dan Samudera terapung
di,atas massa batuan cairyang panas dan membara.Karena terapung
lempeng2 Benua dan Samudera dapat saling bertubrukan dan dapat
pula bergeser,pergeseran dan tubrukan inilah yang menyebabkan
terjadinya gempa bumi tektonik,letusan gunung berapi dan tsunami

ma masa sulit ini.
2.oh yeah? thank you. I hope you can be better again and can overcome the problems that you face.

3.ada satu lagi bintang di langit malam. dan bahkan berpikir itu jauh, kecerahan dan kehangatan
masih menghubungi kami di sini untuk membuat malam sedikit kurang gelap.
4.menjangkau Anda dalam simpati dan persahabatan untuk membiarkan Anda tahu berapa
banyak saya peduli.
3.and hopefully the brightness and warmth it will always be there for us.

4.thank you for your sympathy may God repay you

Bumi saat ini
Bumi saat ini tentusaja bisa kita lihat saat ini juga. Kondisi saat ini merupakan kondisi ideal
untuk hidupnya manusia.

Bumi dimasa kini. Daerah yang tektoniknya paling aktif tentusaja Asia Tenggara atau Indonesia.
Bumi masa depan 50 juta tahun lagi

Bumi 50 juta tahun yang akan datang
Seandainya gerakan tektonik lempeng yang terjadi saat ini berlangsung terus hingga 5o juta
tahun lagi maka Benua Australia akan menabrak Asia.

Bumi masa depan 150 juta tahun lagi

Bumi 150 juta tahun lagi
Samodera Atlantik mulai tertutup. Terkungkung diantara benua-benua besar.
Terbentuk zona penunjaman sepanjang Amerika Utara. Nah saat itu amerika akan gantian
menjadi pusat gempa-gempa. Nah, rasain emang enak kena gempa melulu !
Akibat menunjamnya kerak samodera diantaranya maka daratan Benua Afrika dan Benua
Amerika Utara menjadi saling mendekat. Nah saat itu orang negro akan bersatu dengan orang
putih

Bumi masa depan 250 juta tahun lagi

Beginilah rupa bumi 250 juta tahun yang akan datang
“Pangea Ultima” akan terbentuk setelah 250 juta tahunn lagi.
Benua Pangea masa depan, “Pangea Ultima” terbentuk akibat penunjaman kerak-kerak
samodera yang habis menunjam kedalam mantle bumi. Akhirnya mempertemukan seluruh
benua-benua yang ada di Bumi.
Dengan “pertemuan” benua-benua ini kemungkinan akan menyebabkan adanya tubuh air yang
“terjebak” diantara benua-benua ini.

Sejarah Bumi Sejak Superkontinen Pangaea Hingga Saat Ini
16 Jan
Sekitar 250 juta tahun yang lalu, hanya ada superkontinen yang dinamakan Pangaea. Kemudian
50 juta tahun kemudian, sekitar 200 juta tahun yang lalu, Pangaea pecah menjadi dua
superkontinen, Laurasia di sebelah utara dan Gondwana di sebelah selatan.

Kemudian 135 juta tahun yang lalu, Laurasia bergerak dan pecah menjadi tiga yaitu Benua
Amerika Utara, Benua Eropa dan Benua Asia. Sedangkan Gondwana pecah menjadi Benua
Afrika, Benua Antarktika, Benua Australia dan Benua Amerika Selatan.
Sekitar 65 juta tahun yang lalu (saat terjadi kepunahan massal Dinosaurus), susunan dan posisi
benua secara perlahan berangsur-angsur mirip seperti yang ada saat ini. Ditambah dengan
berpisahnya Anak Benua India dari Antarktika dan Benua Australia bergerak relatif ke arah
ekuator. Anak Benua India tersebut kemudian menabrak Benua Asia dan karena dua-duanya
tidak ada yang mau mengalah, maka dua-duanya saling berlomba menjulang ke atas membentuk
Pegunungan Himalaya, pegunungan tertinggi di dunia.
1. 250 Juta Tahun Yang Lampau
Permukaan bumi pada 250 Juta tahun yang lampau disebutkan dalam teori apung benua,yakni:
Kelima lempeng (lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara, lempeng Afrika, lempeng Amerika
Selatan, lempeng Australia, dan lempeng Antartika) yang ada dibumi bergabung dalam satu
kesatuan (super benua) di dekat khatulistiwa bernama Pangaea. Amerika Utara dan Eurasia
merupakan bagian utara Pangea, dan disebut Laurasia. Benua-benua lain bergerombol di segmen
Selatan, yaitu Gondwa. Disebelah timur terdapat laut Tethys. Dapat juga dilihat bahwa pada saat
Samudera Atlantik yang menghubungkan Benua Afrika dan Benua Amerika masih belum ada,
kerena pada saat itu Benua Afrika dan Benua Amerika masih menjadi satu daratan (menyatu).
Yang ada hanyalah Samudera Pasifik, yang menghubungkan Benua Asia dan Benua Amerika.
Kulit bumi memiliki sifat padat, dingin, dan terapung diatas lapisan mantel kerak bumi yang
membentuk dasar samudera disebut lempang samudra, sedangkan kerak bumi yang membentuk
benua disebut lempeng benua. Dibawah lempeng benua dan lempeng samudra ini terdapat
lapisan mentel, semua ini mengambang diatas magma yang encer dan pijar serta memiliki suhu
yang sangat panas.
2. 180 Juta Tahun Yang Lampau
Pada 180 juta tahun yang lampau benua-benua tersebut pecah, dimana Amerika Utara bergerak
ke utara menuju kutub utara, Eurasia bergerak berputar kearah timur,sedangkan Amerika Selatan
bergerak ke barat. Afrika bergerak ke utara, India bergerak ke utara, Antartika bergerak ke
selatan, dan Australia bergerak ke timur. Pergerakan-pergerakan tersebut diakibatkan oleh
lempeng-lempeng tektonik yang memiliki pergerakan mendatar.
Menurut (http://id.wikipedia.org/wiki/Gondwana) Pada umumnya keadaan benua yang
ada di bumi pada 200 juta tahun lampau dan 180 juta tahun lampau tidak jauh berbeda. Hanya

saja pada 180 juta tahun lampau Pangaea sudah mulai pecah dan terpisah dengan munculnya
Samudera Atlantik Utara di antara Laurasia dan Gondwana. Gondwana sendiri pecah menjadi
tiga bagian dan Laut Tethys menjadi lebih sempit. Benua Amerika bagian utara masih bersatu
dengan Benua Eropa dan Asia (Eurasia). Hanya saja posisi Amerika Utara sudah lebih ke utara.
Amerika Selatan masih bersatu dengan Benua Afrika. Sementara Amerika Utara dengan Afrika
yang dahulunya menyatu, pada 180 juta tahun lampau sudah terpisah, tetapi jaraknya tidak
terlalu jauh. Benua Afrika dan Amerika Selatan tetap menjadi satu daratan yang bergabung pada
mid-Atlantic oceanic ridge . Amerika Utara terpisah dengan Amerika Selatan kerena Amerika
Utara bergerak ke utara, sementara Amerika Selatan bergerak ke arah barat. Greenland masih
menyatu dengan Amerika Utara, begitu pula Madagaskar masih menyatu dengan Benua Afrika.
Dan

India

yang

bergerak

ke

utara

bertemu

dengan

Benua

Afrika.

3. 135 Juta Tahun Yang Lampau
Selanjutnya 135 juta tahun yang lampau terjadi sebuah peristiwa yakni sebuah retakan melebar
antara Amerika Utara dan Erasia, dengan memperlebar Atlantik Utara. Amerika Selatan dan
Afrika mulai terpisah sepanjang suatu retakan yang menjadi Samudera Atlantik Selatan. India
bergerak ke utara menuju Asia. Terjadi Perubahan kedudukan pada 135 juta lampau terlihat lebih
jelas dibandingkan dengan 180 juta tahun lampau. Dimana Amerika Utara terpisah dengan
Amerika Selatan. Amerika Selatan sudah tidak menyatu lagi, hanya saja jaraknya tidak terlalu
jauh. India sudah terpisah dengan Afrika. Antartika sudah semakin meninggalkan Benua Afrika,
tetapi masih menyatu dengan Benua Australia.
Amerika Selatan dan Afrika telah menempuh jalan masing-masing. Amerika Utara dan
Eropa masih dihubungkan Greenland. Perubahan letak benua pada 65 juta lampau sudah terlihat
dengan jelas. Amerika Utara posisinya sudah semakin ke barat, begitu pula dengan dengan
Amerika Selatan yang mengalami pergeseran ke arah barat terlihat jauh terpisah dengan Benua
Afrika. Sementara itu Benua Afrika juga telah semakin jauh bergerak ke utara meninggalkan
Benua Antartika. Sementara itu India bergerak menuju Asia. Pada pergerakan ini terbentuk
Samudera Atlantik yang merupakan samudera yang menghubungkan Benua Afrika dengan
Benua Amerika.
Menurut(http://www.dfat.gov.au/aii/publications/bab01/index.html)

Ketika

Australia

bergerak ke utara, benua tersebut melewati lokapanas, yang terletak jauh di bawah permukaan
bumi. Hal ini menyebabkan gunung berapi meletus di beberapa tempat yang berbeda di

Australia. Letusan gunung berapi yang terakhir terjadi sekitar 6000 tahun yang lalu, yaitu
Gunung Gambier di negara bagian Australia Selatan. Terus bergeraknya Benua Australia ke utara
membawanya ke daerah garis lintang yang beriklim lebih hangat. Iklim Benua Australia menjadi
lebih hangat dan lebih lembab, serta banyak hutan tropis bermunculan di seluruh Australia.
Waktu terus berlalu dan Benua Australia memasuki daerah garis lintang yang bergurun-gurun,
sehingga iklim Australia menjadi lebih kering. Tumbuh-tumbuhannya berubah, dan sebagian
besar hutan tropis menghilang, dan yang tersisa hanyalah hutan-hutan pohon eukaliptus
(eucalypt) dan padang rumput yang dapat bertahan hidup di musim-musim kering. Inilah saat
terbentuknya gunung-gunung berapi di sepanjang pantai timur Australia. Gunung-gunung berapi
membentuk kumpulan (massa) batu granit yang dapat dilihat di Australia bagian timur sekarang
ini. Pada saat itu juga terbentuk pegunungan lipatan di Australia bagian timur yang panjangnya
2.000 kilometer. Di sebelah barat dari jajaran pegunungan ini terdapat laut kebenuaan (inland
seas) yang dangkal.
Kira-kira 200 juta tahun yang lalu terdapat sebuah gunung es dan lapisan es yang sangat
luas yang menutupi bentang darat, yang menyebabkan ausnya gunung-gunung dan mengubah
bentuk daratan. Akhirnya, pada zaman inilah terjadi perubahan iklim. Iklimnya menjadi lebih
hangat dan lebih lembab. Tumbuhlah hutan-hutan besar di Australia bagian timur. Ketika pohonpohon dan tumbuh-tumbuhan mati, sisanya terkumpul di laut kebenuaan yang dangkal tersebut.
Selama lebih dari jutaan tahun, sisa-sisa pohon dan tumbuhan tersebut berubah menjadi batubara.
Sekarang ini endapan batubara dijumpai di Cekungan Sydney di New South Wales dan
Cekungan Bowen di Queensland. Juga, endapan minyak dan gas mulai terbentuk di beberapa
tempat. Saat inilah terdapat banyak danau, paya-paya, dan laut kebenuaan. Danau Eyre dan
banyak danau kering lainnya seperti Teluk Carpentaria dan cekungan Murray-Darling terbentuk
sebagai bagian dari laut kebenuaan. Cekungan Artois Besar juga terbentuk pada saat ini.
Cekungan ini merupakan kawasan air bawah tanah yang sangat luas yang membentang sejauh
2.000 km dari utara ke selatan dan 1.600 km dari timur ke barat. Cekungan tersebut terletak di
bawah Dataran Tengah dan mencakup tiga perempat Queensland, seperempat NSW, sepertiga
Australia Selatan, dan seperdelapan Daerah Khusus Utara.
Sekarang ini air tersebut tersimpan di bawah tanah dan dapat dipompa ke luar untuk
menghidupi domba dan ternak. Seringkali, airnya dapat bertambah apabila terdapat hujan di
sepanjang Pegunungan Sebelah Timur

4. 65 Juta Tahun Yang Lampau
Pada 65 juta tahun yang lalu, benua Amerika Selatan dan Afrika telah menempuh jalan masing
yaitu telah terlihat terpisah. Amerika Utara dan Eropa masih dihubungkan dengan Greenland.
Sedangkan India makin mendekat dengan Asia. Akibat dari hal tesebut sehingga muncul
Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung Everestnya mulai terbentuk 60 juta tahun yang
lalu, ketika lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan dengan lapisan Bumi yang
mengangkut Eurasia.
Ketika bertabrakan salah satu lapisan mungkin tertekan ke bawah ke dalam mantel di
bawah lapisan yang lain, membentuk sebuah jurang yang sangat dalam di dasar samudera. Panas
di dalam perut Bumi mencairkan material-material dan mencari jalan keluar ke permukaan Bumi
membentuk Gunung Berapi
5. Keadaan Sekarang
Pada keadaan sekarang ini benua-benua yang mengalami pergeseran adalah Benua Amerika,
Afrika, Asia, dan Australia. Benua Antartika tampak tidak mengalami pergeseran. Greenland
telah terpisah, sementara Australia telah berpindah ke utara dari Antartika. India telah menabrak
Asia. Kepulauan Indonesia, terbentuk dari ujung timur Benua Asia yang pada 65 juta lampau
bergerak ke arah selatan. Sebagian kecil massa Benua Asia tersebut terlepas dan akhirnya
membentuk gugusan Kepulauan Indonesia seperti keadaan sekarang. Dan keadaan pada saat ini
telah terdapat beberapa samudera yang terbentuk, dan sekarang terdapat empat samudera yang
ada di bumi, antara lain : Samudera Pasifik ( 165.000.000 km 2 ). Samudra Arktik (14.000.000
km2), Samudera Hindia (64.000.000 km2), Samudera Atlantik (82.000.000 km2). Pergeseranpergeseran benua tersebut tidak mengalami suatu pergeseran yang sama, sehingga terjadi
beberapa jenis batas pertemuan antara lempeng-lempeng tersebut, yaitu :
 Dua lempeng semakin menjauh
Dua lempeng yang saling menjauh adalah antara Amerika Utara dengan Benua Asia. Antara
Amerika Selatan dengan Benua Afrika. Dan Benua Australia dan Antartika.
 Dua lempeng saling bertumbukan.

Dua lempeng yang saling bertumbukan adalah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Lempeng
lain

yang

saling

bertubukan

adalah

India

dengan

Benua

Asia(http://www.sinarharapan.co.id/berita/0703/28/ipt02.html)
Salah satu bukti dan pergeseran kerak bumi tersebut adalah adanya batubara yang
terbentuk dan fosil tumbuhan tropis. Tapi sekarang arang batu tersebut diketemukan di daerah
dingin seperti Amerika Utara, malahan juga di Antartika. Di samping itu Benua Eropa dan Afrika
disisi yang satu dari Atlantik dapat dicocokkan benar dengan benua Amerika diseberangnya.
Demikian juga terbarat dari benua Afrika dapat dicocokkan dengan tepi timur benua Amerika
selatan.
Melalui bantuan globe atau peta, kita dapat menemukenali bahwa daratan muka bumi
terbagi atas 7 (tujuh) benua, lima diantaranya merupakan benua yang terpenting yaitu : Benua
Asia, Benua Eropa, Benua Amerika dan Benua Australia, karena dapat dihuni dan memberi
kehidupan bagi manusia di muka bumi. Sedang dua benua lainnya yaitu Benua Arktika dan
benua Antartika merupakan Benua yang kurang cocok bagi hunian manusia karena keadaan
alamnya yang sangat sulit, dimana hampir seluruh daratannya ditutupi es atau salju sepanjang
tahun.
1. Benua Asia : merupakan benua yang terluas di dunia yang terbentang dari 11° LS sampai 80° LU
dan 25 ° BT sampai 170 ° BB. Hampir seluruh wilayah daratannya berada di belahan bumi utara
yaitu wilayah bagian utara yaitu pada daerah tropis dan daerah sedang, dan hanya sebagian kecil
terletak pada daerah dingin (lintang tinggi) yaitu wilayah bagian utara Rusia seperti Dataran
Siberia Barat, Dataran Siberia Timur dan beberapa daerah -kepulauan disekitamya.
2.

Benua Afrika mencakup luas sekitar 30 juta kilometer persegi atau kira-kira seperlima dari
seluruh permukaan daratan bumi. Benua ini terentang sekitar 8.000 km dari tanjung Bon di.
Tunisia saropai Tanjung Agulhas di Afrika Selatan, dan 7.400 km dari Cape Verde di Afrika barat
sampai Tanjung Guardafui di Somalia. .Benua Afrika adalah satu-satunya benua yang dilintasi
garis khatulistiwa dan garis balik utara (23 5° LU) dan garis balik selatan (23° LS). Tiga
perempat (75%) wilayahnya terletak pada Imtarig rendah dan 50% terletak di sebelah utara
khatulistiwa.

3.

Benua Eropa ; adalah satu-satunya benua yang seluruh daratannya terletak di sebelah utara
khatulistiwa. Hampir seluruh daratannya berada pada lintang sedang (Daerah Sedang). yakni
antara 30 ° LU sampai; 60 0 LU, hanya dua negara yaitu Eslandia dan Skandinavia terletak pada

lintang tinggi (di atas 60°LU). Benua Eropa merupakan semenanjung Benua Asia di bagian
baratnya yang dibatasi oleh pegunungan Ural sehingga Benua Eropa dan benua Asia disebut
Benua Eurasia (Erasia).
4. Benua Amerika ; merupakan benua yang terpanjang dengan massa daratan yang terluas kedua
setelah Benua Asia. Bentuknya memanjang dari utara ke selatan sejauh kurang lebih 15.300 km.
Benua ini terdiri dad dua daratah utama yaitu daratan Amerika Serikat yang terletak di sebelah
utara khatulistiwa dan Amerika Selatan yang hampir seluruh daratannya terletak di sebelah
selatan khatulistiwa. kedua daratan ul.ama tersebut dihubungkan oleh daratan yang sempit, yaitu
Amerika Tengah.
5. Benua Australia ; seluruh daratan Australia terletak di sebelah . selatan khatulistiwa. para ahli
geografi mengelompokkan negara-negara Oseania menjadi satu kawasan benua dengan Australia
dengan sebutan. Benua Australia - Oseania. Australia merupakan sebuah benua dengan
pegunungan yang paling sedikit jumlahnya, atau merupakan benua yang paling datar.

6.

50 dan 250 Juta Tahun Yang Akan Datang
Sekelompok mahasiswa doktoral Universitas Chicago dan Universitas Texas di AS dalam proyek
atlas paleografik yang dipimpin oleh Christopher R.Scotese memetakan bumi 50 dan 250 juta
tahun yang akan datang. Perkembangan muka bumi, 50 juta tahun yang akan datang. terlihat
Samudra Hindia dan Samudera Atlantik terus melebar, sementara Samudra Pasifik menciut atau
lebih mengecil. Atlantik Selatan akan menguak lebih cepat dari Atlantik Utara. Australia
bergerak kearah utara begitu cepat sehingga tiba dekat Malaysia dan berbenturan dengan garis
pantai Asia. Benua Afrika akan bersatu dengan Eropa, merapat di wilayah MediteraniaLembah
retak Afrika terbuka dan tergenang. Laut tengah melebar, sehingga terbentuk danau daratan yang

kecil dan terputus dari laut Atlantik. Demikian juga Laut Merah melebar dan Teluk Persia
lenyap. Sementara California (AS) akan bergabung dengan Alaska.
Sementara 250 juta tahun yang akan datang perkembangan muka bumi, bentuknya
mungkin akan kembali seperti pangea. Proses subduksi yang berlarut-larut diperkirakan akan
membuat benua Amerika bersatu dengan Afrika, dan Eurasia. Sementara Australia bersatu
dengan Antartika, terpisah dari benua Amerika yang telah melebar. Pangea model baru ini
disebut pangea ultima
Teori Pangea adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu semua
benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (sebelum
akhirnya benua sekarang terdiri dari 5 buah benua). Kemudian karena suatu alasan yang
masih belum diketahui pasti, benua-benua pecah dan mulai hanyut dalam arah yang
berlawanan. Teori selanjutnya mengatakan bahwa benua-benua akan terus melayang
sampai mereka bertemu lagi, dalam konfigurasi yang berbeda. Di yakini oleh beberapa ahli
bahwa pangea memilik karakteristik yang sama dengan Antartica sekarang.

Teori Pangea sendiri didasari oleh teori Alfred Wegener,seorang Ilmuwan Jerman .Pada Tahun
1920 dalam buku The Origin of Continents and sea (Entstehung Die Kontinente und der
Ozeane), Dia mendalilkan bahwa semua benua itu pada satu waktu membentuk satu
superbenua Pangaea, sebelum kemudian putus dan hanyut ke lokasi sekarang. Jadi benua
pada jaman dahulu di ibaratkan sebuah batu apung yang bergerak karena adanya
pergerakan lempeng di bagian bawah kulit bumi ini. Pangea mulai memecahkan diri nya
menjadi benua (daratan) yang lebih kecil yang bernama Laurasia (membentuk daratan
belahan selatan seperti amerika latin, Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New
guenea dll) dan Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika dan
Eropa) selama periode Jurassic (jaman dinosaurus).

Click here to view the original im

Sedangkan pada akhir periode Cretaceous benua benua yang ada sudah sama dengan apa
yang kita lihat hari ini (5 benua). Pada saat benua Pangea terbentuk, daratan daratan yang
menjadi benua sekarang memiliki daratan penghubung (jembatan benua) yang
menghubungkan benua Amerika bagian selatan (latin), Afrika, India, Australia dan
Antartika.Pertanyaan nya sekarang adalah, bila kerak kulit bumi ini terus bergerak sampai
hari ini, maka berapa kecepatan nya? oke, jadi begini, benua yang kita diami sekarang ini
bergerak sangat lambat (dan tak bisa dirasakan oleh kita yang berdiri diatasnya),
pergerakan lempeng lempeng benua ini tiap tahun nya mencapai 1.5 inchi/tahun bahkan
lebih lambat dari pertumbuhan kuku jari tangan kita pertahun nya. Dan dengan ini jelas
dibutuhkan ber juta juta tahun bagi daratan benua itu untuk bergerak berjauhan dan
membentuk benua yang ada sekarang.

Dan tanpa kita sadari pun sekarang benua benua kita telah "bertumbukan" dan proses nya
telah berlangsung selama beberapa juta tahun, daratan Afrika telah bertumbukan dengan

daratan benua Eropa. Italia, Yunani dan hampir semua kota di bagian Mediteranian
merupakan bagian dari alur lempeng Afrika, dan itu telah tercatat pergerakan nya dalam 40
juta tahun terakhir (menurut data geologist). Tanda tanda lain pergerakan tersebut adalah
Gunung Alpen Swiss dan pegunungan Pyrenees telah saling mendorong, sehingga
menyebabkan gempa bumi yang terkadang menyerang wilayah bagian Yunani dan Turki.
begitu pula Australia yang diramalkan kedepan nya bila diperhitungkan dengan pergerakan
lempeng bumi tersebut, maka Australia akan terus bergerak ke arah Utara hingga
membentur Asia Tenggara. begitu pula dengan benua lain seperti benua Amerika.

Click here to view the original im

Awal terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea. Setelah
perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk 180200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan
Amerika Utara serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika. Jadi sangat

dimungkinkan bila ini terus terjadi, maka bumi (benua) kita ini sedang dalam proses untuk
menjadi "pangea" selanjutnya, karena bukti bukti penelitian memang menunjukkan hal
tersebut. Jadi kurang lebih 250 tahun lagi Bumi ini bisa jadi tak berbentuk lagi seperti
sekarang ini demikian penilitian yang di lakukan pihak NASA (Pangea Ultima).

Selain membentuk Samudera, karena teori nya dulu benua kita saling terhubung, maka saat
benua ini terpecah pecah menjadi sekarang ini, juga membawa karakteristik vulkanis yang
serupa, seperti terbentuknya "ring of fire" atau cincin api yang melingkar dari Peru, terus
memanjang hingga ke Meksiko, sepanjang pantai timur Amerika (los angeles), Alaska,
Jepang, lalu Piliphina, Indonesia, kepulauan di Pasifik, dan berakhir di Selandia baru