TATA SURYA (1) Planet di tata surya Planet di tata surya Planet di tata surya

Tata Surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas matahari
sebagai pusat dan sumber cahaya yang dikelilingi oleh planet-planet
beserta satelit-satelitnya, asteroid (planetoid), komet, dan meteor.
Teori terjadinya tata surya
Hipotesis Kabut atau Teori Kondensasi
(Pengentalan)
• Hipotesis ini dikemukakan oleh ahli fisiologi
Jerman,
Immanuel Kant pada tahun 1755
• Menurut hipotesis ini, matahari dan planetplanet berasal dari sebuah kabut pijar yang
berpilin dari dalam jagat raya. Karena putaran
kabut tersebut, sebagian dari massa kabut
tersebut lepas, membentuk gelang-gelang
sekeliling bagian utama gumpalan kabut
tersebut. Pada gilirannya, gelang itu membentuk
Hipotesis Kabut
gumpalan-gumpalan dan akhirnya membeku
menjadi
planet-planet, bulan, dan satelit-satelit
Teori
Planetesimal

lainnya.
• planet
Teori ini
dikemukakan oleh T.C Chamberlain (ahli geologi) dan F.R
Moulton (ahli astronomi)
• Teori ini menyatakan bahwa planet berawal dari kabut pijar yang
terdapat material padat berhamburan saling tarik-menarik dan membentuk
gumpalan besar.

Teori Pasang Surut Bintang
• Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys dari Inggris
pada tahun 1917
• Teori ini mengemukakan bahwa pada permukaan matahari terjadi proses
pasang surut akibat gaya tarik bintang besar yang melintas sehingga
membentuk tonjolan seperti cerutu, kemudian terputus membentuk
tetesan raksasa dan membeku menjadi planet-planet
Teori Vorteks dan Protoplanet (Teori Modern)
Teori modern ini pada dasarnya berawal dari hipotesis kabut Kant dan
Laplace tahun 1940
Teori Vorteks

• dikemukakan oleh Karl Von Weiszacker
• menurut Weiszacker, nebula (kabut) terdiri atas vorteks-vorteks
(pusaran-pusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas
dalam nebula menyebabkan pola sel-sel yang bergolak (turbulen). Pada
batas antar sel turbulen, terjadi tumbukan antar partikel yang kemudian
membesar dan menjadi planet.
Teori Protoplanet
• dikemukakan oleh Gerard P. Kuiper
• menurut Kuiper, planet terbentuk melalui golakan (turbulensi) nebula
yang membantu tumbukan planetesimal, sehingga planetesimal
membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi planet.

Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang yang memancarkan sendiri sumber
energinya ke segala penjuru dan menjadi pusat tata surya.
Ciri-ciri matahari:
1. Massa matahari = 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99%
massa total tata surya dan kira-kira 330.000 kali
massa bumi.
2. Jari-jari matahari di ekuator sepanjang 695.000 km

atau
108,97 jari-jari bumi
3. Temperatur di permukaan matahari = 6000°C
4. Magnitudo (tingkat kecemerlangan) = -26,8
5. Magnitudo berotasi dengan kecepatan yang tidak
sama antara bagian kutub dengan bagian ekuator.
Di bagian ekuator, periode rotasi matahari adalah
27
hari
Di bagian kutub, periode rotasi matahari adalah 30
hari

Korona matahari

Matahari
dan
lapisannya

Bagian-Bagian Matahari
1. Bagian dalam matahari (interior matahari)

Terdiri atas inti matahari, daerah radiatif, dan daerah konveksi
Di bagian inti terjadi reaksi termonuklir yang mengubah atom
hidrogen menjadi
helium yang menghasilkan energi yang akan
dilepas oleh matahari.
2. Permukaan matahari (fotosfer)
Terdiri atas gas padat yang terlihat sebagai bola perak yang
berkilauan.
Di permukaan matahari ini dapat terlihat adanya:
a. Bintik-bintik hitam (sunspot)
Sunspot merupakan bintik-bintik hitam matahari yang mempunyai
medan
magnet yang kuat dengan temperatur 3600°K
b. Fakula
Fakula yaitu awan hidrogen yang tampak seperti benang-benang
gelap di
permukaan matahari.
c. Granula
Granula merupakan sel-sel yang menutupi permukaan matahari
akibat proses

konveksi
3. Kromosfer
Kromosfer terletak di atas fotosfer dengan ketebalan diperkirakan
sekitar 8000 km dan terlihat berwarna merah.
Kromosfer yang menjulang tinggi sampai lapisan terluar dari matahari
dinamakan korona.

Planet-Planet
• planet bergerak dengan arah yang sama
mengelilingi
matahari, tetapi dengan lintasan
dan jarak
terhadap matahari yang
berbeda-beda
• lintasan planet merupakan bidang yang
berbentuk
elips
• kebanyakan planet mempunyai satelit
(pengiring)
seperti bulan sebagai satelit

bumi.
• planet yang tidak mempunyai satelit
(pengiring) yaitu
merkurius dan venus.
Hukum-Hukum tentang Planet
Hukum I Kepler
“Lintasan planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips dimana
matahari terletak pada salah satu titik api (fokus)”
Hukum ini menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidak
selalu sama
• perihelium yaitu posisi planet pada saat berada pada jarak
terdekatnya dengan matahari
• aphelium yaitu posisi planet pada saat berada pada jarak terjauhnya
dengan matahari

Hukum II Kepler

Hukum Keppler II
“ Garis yang menghubungkan planet dan matahari
selama revolusi planet itu melewati bidang yang sama

luasnya, dalam jangka waktu yang sama”
• Hukum ini menjelaskan bahwa planet beredar
mengelilingi
matahari dengan kecepatan tidak tetap.
• Kecepatan planet pada saat planet berada pada jarak
terdekat dengan matahari (perihelium) lebih
cepat dari pada saat planet berada pada jarak terjauh
dengan matahari (aphelium)

Hukum III Kepler
“Pangkat dua waktu revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga
jarak rata-rata dari matahari”
Jika waktu revolusi planet = P, dan jarak rata-rata planet ke matahari
= J, maka Hukum Kepler III dapat dinyatakan dengan:
P2
--- = C,
J3

dengan C merupakan bilangan konstan


erangan:
= waktu revolusi planet A
= waktu revolusi planet B

atau

PA2
PB 2
PC 2
---- = ---- = ---- dan
seterusnya

JA 3

JB3

J C3

JA = jarak rata-rata planet A ke matahari
JB = jarak rata-rata planet B ke matahari


Hukum Titus-Bode
“Jarak antara planet ke matahari dapat dihitung dengan menggunakan
deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48 dan seterusnya dengan
menambahkan bilangan 4 pada tiap-tiap suku deret itu, kemudian setelah
itu dibagi 10”
Gambarannya sebagai berikut:
Deret ukur= 0 3
6
12
24
48
96
182
384
+4
=4
7
10
16

28
52
100
186
388
:10
= 0,4 0,7
1
1,6
2,8
5,2
10
18,6
38,8
Planet
= M --V ------- B ------ Ma ---- Pl ----- J ----- S ----- U ----Klasifikasi Planet
Berdasarkan letaknya, dengan bumi sebagai batasnya, maka planet
dibedakan menjadi:
1. Planet Inferior (Inferior Planets)
Planet Inferior yaitu planet-planet yang lintasannya diantara bumi dan

matahari, terdiri atas Merkurius venus dan Bumi.
2. Planet Superior (Superior Planets)
Planet superior yaitu planet-planet yang lintasannya di luar bumi,
terdiri atas Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.

Berdasarkan letaknya dengan planetoid sebagai batasnya, maka planet
dibedakan menjadi:
a. Planet dalam
Planet dalam merupakan planet-planet yang lintasannya terletak
diantara bumi dan matahari.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Merkurius dan Venus
b. Planet Luar
Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar bumi
dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih panjang dari jarak rata-rata bumi ke matahari
Kedudukan planet dalam atau planet luar ditinjau dari bumi selalu
berubah-ubah karena pengaruh kecepatan edar planet yang berbedabeda.
Perubahan kedudukan ini menyebabkan adanya:
a. Elongasi Planet Dalam
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan Bumi - Planet Dalam dan Bumi
– Matahari
Elongasi planet dalam tidak lebih besar dari 90°
karena lintasan planet dalam lebih kecil dari
lintasan bumi mengelilingi matahari.

b. Elongasi Planet Luar
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan
Bumi – Planet Luar dan
Bumi – matahari
Elongasi planet luar dapat mencapai 180°
karena lintasan
planet luar lebih besar
dari lintasan bumi
mengelilingi matahari.
Berdasarkan komposisi material penyusunannya, planet dapat
diklasifikasikan menjadi:
a. Jovian Planet (Giant Planet)
Jovian Planet yaitu planet-planet raksasa yang komposisi materi
penyusunannya bukan berupa batu/material yang padat, melainkan
gas.
Yang termasuk Jovian Planet yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
b. Teresterial Planet (Telluric Planet)
Teresterial Planet adalah planet-planet yang komposisi materi
penyusunannya berupa batuan
Yang termasuk Teresterial Planet antara lain Merkurius, Venus, Bumi,
Mars

Merkurius
• termasuk planet dalam atau inferior dan memiliki
jarak
paling dekat dengan matahari (0,39 SA)
• elongasi terbesarnya yaitu 28° baik barat maupun
timur
• kadang terlihat pada sore hari sebelum matahari
terbenam
dan pagi hari sebelum matahari terbit
• tidak mempunyai lapisan atmosfer
Merkurius
• tidak mempunyai satelit/bulan dan tidak mempunyai
cincin (ring)
Venus
• sering disebut sebagai “bintang kejora” atau
“sahara”
• terlihat paling terang dari bumi karena jaraknya
paling dekat dengan bumi
• rotasinya berlawanan dengan bumi (dilihat dari
venus, matahari terlihat terbit di barat dan terbenam
di timur
Venus
• seperti merkurius, venus terlihat sebagai bintang
dan bintang sore jika dilihat dari bumi, serta
• permukaan venus pagi
tidak dapat dilihat karena terhalang oleh awan tebal
memantulkan cahaya paling terang
yang mengandung asam sulfat dan hujannya merupakan cairan yang
paling merusak (korosif) dalam tata surya
• tidak mempunyai satelit dan cincin

Bumi
• dikenal sebagai “planet biru” karena sebagian besar
permukaan bumi diselimuti air sehingga dapat dihuni
makhluk hidup
• jarak antara bumi – matahari adalah satu Satuan
Astronomi (SA) = 159.000.000 km
• bumi berevolusi selama “satu tahun siderik” = 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik
• rotasi bumi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit satu
hari siderik = satu hari bintang

Mar
s

Bumi

Mars
• disebut planet Anggar
• tampak agak merah karena mengandung karat
besi
• mirip bumi sehingga dulu orang berpendapat
bahwa ada kehidupan di Mars
• atmosfernya mengandung CO2
• mempunyai dua satelit yaitu Phobos dan
Deimos
• Hasil penyelidikan AS dengan menggunakan
pesawat antariksa Viking II menyatakan bahwa
permukaan Mars mirip padang tandus diselingi

Jupiter
• merupakan planet paling besar dalam tata surya
• atmosfer Jupiter tidak turut berotasi atau berotasi
sangat lambat, sehingga mengakibatkan pusaran
pada bagian atas atmosfernya. Pusaran atmosfer
tersebut dari Bumi nampak sebagai “noda merah
besar”
• mempunyai paling banyak satelit dbandingkan
dengan planet lain (14 satelit). Empat satelit
Jupiter
terbesarnya diberi nama satelit “Galilean” karena
ditemukan oleh Galileo Galilei
• mempunyai kepadatan planet yang sangat rendah,
karena 85% tersusun atasSaturnus
hidrogen
• terlihat lebih indah karena memiliki “cincin” atau
ring yang merupakan batuan padat bahan
pembentuk bulan atau satelit
• bintang ada di balik Saturnus tampak jelas
dilihat dari bumi karena beberapa bagian diantara
pembentuk cincin Saturnus yang sangat tipis itu
adalah butir-butir es
• hingga tahun 1966, diketahui terdapat 10 satelit
Saturnus
yang mengorbit Saturnus di luar cincinnya

Uranus
• semua permukaan Uranus pernah menghadap matahari
secara tegak lurus, karena orbit kemiringannya sebesar
98° terhadap ekuator
• atmosfer Uranus tersusun atas metana (CH4) hidrogen,
helium, dan methane (CH4)
• hasil penyelidikan NASA pada tahun 1977, menemukan
bahwa Uranus merupakan planet kedua yang memiliki
Uranus
cincin. Ini terbukti dari adanya lingkaran-lingkaran materi
yang mengelilinginya
• hingga saat ini diketahui Uranus memiliki 5 satelit yaitu
Oberon, Titania, Umbriel, Ariel, dan Miranda
• planet ini juga diketahui mempunyai 9 cincin
Neptunus
• dilihat melaliu teleskop, planet ini tampak
memantulkan warna hijau kebiruan. Salah satu
penyebabnya adalah adalah karena permukaan
Neptunus diliputi awan tebal yang berwarna hijau
kebiruan.
• lapisan atmosfernya terdiri atas gas hidrogen,
helium, dan metana
Neptunus
• hingga saat ini diketahui Neptunus mempunyai 2
buah satelit yaitu Triton dan Nereid

Bulan sebagai Satelit Bumi
Peredaran bulan
Peredaran bulan terdiri dari 3 gerakan yaitu:
1. Rotasi bulan
- Rotasi bulan yaitu bulan berputar pada
porosnya. Rotasi bulan ini menyebabkan
permukaan bulan yang tampak dari bumi
seakan-akan selalu bagian yang sama.
- Ada tiga faktor yang menyebabkan
permukaan bulan yang tampak dari bumi hanya
Bulan
sebagian yaitu:
a. Librasi Paralaktik
b. Librasi Bujur
c. Librasi
Lintang
2. Revolusi bulan, yaitu bulan
beredar
mengelilingi bumi dengan arah
barat-timur. Untuk satu kali mengelilingi bumi, diperlukan waktu
selama 29,5 hari (disebut satu bulan atau peredaran sinodis bulan)
3. Revolusi bumi, yaitu bulan bersama bumi bergerak mengelilingi
matahari. Bulan dan Bumi mengelilingi matahari dalam waktu 365
hari (disebut satu tahun

Perubahan Bentuk Semu Bulan

Bentuk bulan selalu tampak berubah-ubah. Perubahan kenampakan
bentuk bulan disebabkan oleh perubahan kedudukan Bulan terhadap
bumi. Ada empat tahap kedudukan bulan yaitu:
a. Tahap pertama (bulan baru), bulan tidak terlihat karena bulan
berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga bagian gelapnya
menghadap ke arah kita
b. Tahap Kuarter 1 atau “minggu pertama”, bulan tampak berbentuk
sebelah. Hal ini terjadi pada saat bulan berada di sisi matahari
c. Tahap Bulan Purnama yang disebut “Oposisi”, seluruh permukaan
bulan terlihat. Hal ini terjadi karena seluruh permukaan Bulan yang
mendapat cahaya Matahari menghadap ke Bumi
d. Tahap Kuarter III atau “minggu ketiga”, bulan terlihat mulai mengecil
kembali (terlihat berbentuk setengah lingkaran). Hal itu terjadi karena
hanya setengah bagian Bulan yang menghadap ke Bumi mendapat
cahaya Matahari.

Gerhana
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi pada waktu Matahari, Bulan, dan Bumi berada
dalam satu garis lurus dan pada fase bulan baru.
Tiga jenis gerhana Matahari:
1. Gerhana Matahari total
2. Gerhana Matahari sebagian
3. Gerhana Matahari cincin
Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi apabila bayang-bayang Bumi mengenai Bulan,
karena bayangan Bumi dapat menutupi seluruh permukaan Bulan
Gerhana Bulan terjadi pada malam hari pada saat bulan purnama
Komet
• Komet adalah benda angkasa yang tidak padat, terbentuk dari pecahan
bahan yang sangat kecil (debu) tercampur dengan gas (karbondioksida,
metana, air)
• kepala komet terdiri atas inti dan koma. Koma yaitu kabut tipis yang
mengelilingi inti.
• Komet yang berukuran besar umumnya terdiri atas bagian kepala dan
ekor
• ketika komet mendekati matahari ekornya berada di belakang
• ketika sejajar dengan matahari, ekornya berada di samping

Jenis-Jenis Komet
Menurut bentuknya, Komet dapat dibedakan menjadi:
• komet berekor
Komet berekor yaitu Komet yang lintasannya jauh sampai beredar di
daerah yang sangat dingin.
Pada waktu mendekati matahari, Komet ini akan melepaskan gas yang
diabsorpsi di daerah dingin untuk membentuk koma dan ekor
• komet tak berekor
Komet tak berekor yaitu Komet yang lintasannya sangat pendek
sehingga tidak memiliki kesempatan mengabsorpsi gas di daerah yang
sangat dingin
Pada waktu mendekati matahari, Komet ini tidak membentuk koma dan
ekor
Berdasarkan lintasannya, Komet dibedakan menjadi:
• Komet periodik, yaitu komet yang memiliki lintasan berbentuk elips
yang sangat lonjong yang memungkinkan komet secara periodik
mendekati matahari
• Komet nonperiodik, yaitu komet yang memiliki lintasan berbentuk
parabola atau hiperbola.
Komet jenis ini hanya sekali tampak mendekati matahari, kemudian
hilang selama-lamanya.
Beberapa Komet terkenal antara lain Komet Halley, Komet Kohoutek,
Komet Biela, Komet Encke, Komet West, Komet Hyakutake, Komet HaleBopp

Meteor dan Meteorit
• Meteor atau bintang beralih adalah benda langit
yang sangat kecil yang terdiri atas debu, pasir, atau
kersik langit yang bergerak mengelilingi Matahari
seperti planet.
• Timbulnya jalur cahaya di langit karena meteor
bergerak dengan cepat ketika memasuki atmosfer
bumi sehingga menjadi panas dan terbakar yang
pada akhirnya menyala.

Meteorit Willamette

• Meteorit atau batu bintang beralih adalah meteor
yang berukuran sangat besar sehingga tidak terbakar
habis saat
Planetoid
danmemasuki
Asteroid atmosfer bumi
• Planetoid atau Asteroid adalah batu-batuan yang bergerak mengelilingi
Matahari, tetapi ukurannya sangat kecil untuk digolongkan sebagai
planet, sehingga Asteroid disebut Planetoid atau planet kerdil.
• Sebagian besar Asteroid menempati sabuk utama yang berada di
antara orbit Mars dengan Jupiter.
• Nama-nama Asteroid terkenal antara lain : Ceres, Vesta, Aresthusa,
Hidalgo, Icarus, dan Hermes