Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I SDN 5 Sojol Utara pada Tema Lingkungan dengan Menggunakan Media Gambar

  

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I

SDN 5 Sojol Utara pada Tema Lingkungan

dengan Menggunakan Media Gambar

  

Rosmida, Fatma Dhafir, dan Anggraini

  Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara pada tema lingkungan dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I yang berjumlah 17 orang terdiri dari 11 laki-laki dan 6 perempuan. Data penelitian dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Pada tahap perencanaan menyiapkan perangkat pembelajaran, instrumen pembelajaran, lembar observasi siswa dan guru, serta gambar-gambar tentang lingkungan sehat dan tidak sehat. Tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang pembelajaran, dilanjutkan dengan evaluasi.

  Hasil evaluasi pembelajaran ketuntasan belajar klasikal 88,24%. Hasil pengamatan aktivitas siswa 70% baik, dan aktivitas guru 82,28% sangat baik. Hasil yang diperoleh memenuhi indikator pembelajaran yang ditetapkan yaitu ketuntasan belajar klasikal minimal 85%, aktivitas guru dan siswa pada kategori baik atau sangat baik. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara pada tema lingkungan.

  Kata Kunci: Hasil Belajar, tema lingkungan, media gambar I.

   PENDAHULUAN Pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan salah satu tugas utama guru.

  Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk pembelajaran siswa. dalam proses pembelajaran masih sering ditemui ada kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif dan adanya hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru, akibatnya siswa tidak mengembangkan kemampuannya untuk menggali segala fenomena alam. Kondisi ini tidak akan menumbuhkembangkan aspek kemampuan dan aktivitas siswa yang diharapkan. Masalah tersebut di atas terjadi karena keterlibatan siswa dalam mengamati segala jarang dilakukan. Interaksi antar siswa serta sosialisasi antar siswa tidak ada. Akibatnya pembelajaran kurang menarik dan membuat siswa bosan karena siswa baik secara fisik maupun psikis kurang aktif.

  Hasil pengamatan yang dilakukan di SDN 5 Sojol Utara menunjukkan bahwa perolehan nilni rata-rata ujian formatif siswa kelas I tahun ajaran 2014/2015 adalah 5,75. Perolehan hasil belajar siswa tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah adalah 65. Berdasarkan data hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas belum memuaskan karena nilai rata-rata ujian rendah dan belum memenuhi target yang ditentukan.

  Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka dipandang perlu adanya penggunaan bentuk pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas anak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Salah satu yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pemanfaatan lingkungan alam sekitarnya melalui penggunaan media gambar.

  Penggunaan media gambar dalam pembelajaran mempunyai peranan penting untuk memperjelas pengertian. Gambar adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi (Asnawir, 2002). Molenda dalam Wibawa (1993) menyarankan pada kita supaya dapat membedakan: (a) gambar yang disukai orang karena mereka suka melihatnya dan menikmatinya, dan (b) gambar yang dapat membantu proses belajar dengan baik. Fungsi gambar yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep- konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan (Sardiman, 2002).

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara pada tema lingkungan dengan menggunakan media gambar.

II. METODE PENELITIAN

  2.1 Rancangan Penelitian

  2.1.1 Desain Penelitian siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart (Depdiknas, 2003) yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

  2.1.2 Seting dan Subyek penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 5 Sojol Utara. Subyek penelitian adalah siswa kelas I yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 17 orang yang terdiri dari 11 siswa orang laki-laki dan 6 orang siswa perempuan.

2.2 Rencana Tindakan

2.2.1 Siklus I 1.

  Perencanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada kegiatan perencanaan sebelum melakukan penelitian adalah: a) Menyiapkan materi ajar.

  b) Membuat skenario yang akan digunakan dalam penelitian

  c) Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan guru

  d) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran

  e) Menyiapkan alat/media pembelajaran yang diperlukan

  f) Membuat Lembar Kerja Siswa

  g) Membuat lembar evaluasi/tes hasil belajar individu setiap akhir tindakan.

  h) Menentukan personil yang terlibat dalam team observer dan evaluasi.

  2. Pelaksanaan Tindakan Adapun kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

  3. Pengamatan (Observasi) Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan tersebut merupakan dasar untuk melakukan refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya.

  Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis hasil tes dan lembar observasi yang didapatkan untuk melihat kekurangan dan kelebihan serta sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama tindakan pembelajaran berlangsung. Selain itu peneliti membandingkan hasil tes siswa dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah.

  2.2.2 Siklus II Pelaksanaan pada tindakan siklus II mulai dari perencanaan, pengamatan dan refleksi tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II melengkapi/memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I.

  2.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

  2.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian adalah data kualitatif dan data kuantitatif.

  a) Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru.

  b) Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil siswa dalam mengerjakan tes.

  2.3.2 Cara Pengumpulan data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melalui tes hasil belajar siswa dan observasi kegaitan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

  2.4 Teknik Analisis Data

  2.4.1 Analisis Data Kualitatif Analisa data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data melalui wawancara. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah: a) .

  Mereduksi data, b). Menyajikan data, dan c). Verifikasi data/penyimpulan.

  Untuk menganalisis data aktivitas siswa dan guru pada lembar observasi, digunakan analisis presentase skor dengan rumus: Persentase Nilai rata-rata (NR) = x 100% yaitu: 75% < NR < 100% : Sangat baik 50% < NR < 75% : Baik 25% < NR < 50% : Cukup baik 0% < NR < 25% : Kurang baik

2.4.2 Analisis Data Kuantitatif

  Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisi data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa sebagai berikut : 1)

  Daya Serap Individu dengan rumus:

  X DSI =

  x 100%

  Y

  2) Ketuntasan Belajar secara Klasikal dengan rumus:

  N

   KBK = X 100 %

  S

  

2.5 Indikator Kinerja

  Penelitian ini dinyatakan berhasil jika hasil observasi aktivitas guru dan siswa tersebut telah berada dalam kategori baik atau sangat baik dan ketuntasan belajar klasikal lebih dari atau sama dengan 85% (Depdiknas, 2004).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Tindakan Siklus I

3.1.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

  Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan observsasi kelas dan tahap persiapan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi kelas subyek penelitian. Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 17 orang yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Tema yang akan dipelajari adalah tema lingkungan.

  Tindakan siklus I dilaksanakan di kelas I SDN 5 Sojol Utara, mempelajari tema lingkungan. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menggunakan gambar-gambar yang sesuai dengan tema lingkungan yang diajarkan. Guru menjelaskan tema lingkungan menggunakan gambar-gambar. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan gambar-gambar yang ditampilkan. Setelah itu siswa mengisi LKS yang dibagikan tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat. Setelah pelaksanaan pembelajaran pertemuan selanjutnya , peneliti memberikan evaluasi. Analisis hasil belajar siswa disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis hasil evaluasi tindakan siklus I

  No Aspek Perolehan Hasil

  1 Skor tertinggi 100

  2 Skor terendah 62,5

  3 Jumlah seluruh siswa

  17

  4 Banyak siswa yang tuntas

  15

  5 Banyak siswa yang tidak tuntas

  2

  6 Persentase Ketuntasan Klasikal 88,24% Berdasarkan tabel di atas analisis hasil evaluasitindakan siklus I, menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa mencapai 100 sedangkan skor terendah mencapai 62,5. Dari 17 siswa kelas I yang mengikuti pembelajaran sebanyak 15 siswa dinyatakan tuntas, diperoleh ketuntasan klasikal 88,24%.

3.1.2 Observasi tindakan siklus I

  Observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang disesuaikan dengan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dan guru disajikan pada tabel 2 dan tabel 3. Tabel 2. Hasil observasi aktivitas siswa

  Skor perolehan Aspek yang Diamati

  Kegiatan Awal:

  • 3 Menyiapkan alat tulis dan duduk dengan tenang.

  3 Memperhatikan penjelasan guru.

  • 3 Menjawab pertanyaan guru.
  • Kegiatan Inti:
  • 4

  2 Memperhatikan topik/masalah yang disampaikan guru.

  • yang sehat.

  Memperhatikan pengarahan guru mengenai lingkungan sekolah

  • Duduk sesuai dengan kelompok yang ditentukan.
  • Melaksanakan diskusi tentang cara yang baik menjaga kebersihan sekolah.
  • Mengisi LKS berdasarkan hasil diskusi.

  • Menanyakan kepada guru bila terdapat masalah yang mengisi LKS.
  • Melaporkan hasil diskusi kelompok.
  • Kelompok siswa lainnya menanggapi laporan yang disampaikan.
  • Mencatat hasil diskusi kelompok.
  • Mengumpulkan hasil diskusi kelompok.
  • Bersama guru menyimpulkan materi yang disajikan.
  • Mengerjakan evaluasi.
  • Menjelaskan tujuan pembelajaran.
  • Memotivasi siswa agar terlibat aktif kegiatan belajar.
  • Menyampaikan pertanyaan prasyarat: siapa yang suka hidup sehat?
  • Masalah mengemukakan topik/materi yang akan dipelajari.

  3

  3 Kegiatan Inti:

  4

  3

  Kegiatan Awal:

  Aspek yang Diamati Skor perolehan

  Tabel 3. Hasil observasi aktivitas guru

  Hasil observasi terhadap aktivitas siswa mengikuti pembelajaran tema lingkungan secara umum sudah baik dengan perolehan nilai rata-rata 70% kategori baik, walaupun masih terdapat satu aspek amatan memperoleh nilai 2. Hasil yang diperoleh memberikan gambaran bahwa siswa mengikuti dengan baik proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru melalui penerapan media gambar media gambar.

  Kategori Baik

  64 Nilai rata-rata (NR) 70%

  45 Skor maksimal

  4 Jumlah skor

  4

  3 Kegiatan akhir:

  4

  3

  3

  3

  4

  3

  3

  Memperhatikan gambar yang disajikan guru mengenai lingkungan sekolah yang tidak sehat.

  4

  • Menjelaskan lingkungan sekolah yang sehat dan lingkungan sekolah yang tidak sehat melalui gambar.

  Membagi siswa ke dalam 4 kelompok (4-5 orang perkelompok).

  • 3

  4 Membagikan LKS kepada kelompok siswa.

  • kebersihan sekolah.

  Mengarahkan siswa untuk mendiskusikan cara memelihara

  • diskusi.

  3 Mengarahkan siswa untuk mengisi LKS sesuai dengan hasil

  • diskusi dan mengisi LKS.

  4 Memperhatikan kelompok siswa yang kesulitan melaksanakan

  • mengisi LKS.

  4 Memandu siswa yang kesulitan dalam melaksanakan diskusi dan

  • mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapinya.

  3 Memandu siswa untuk membacakan hasil diskusi dan

  • Kegiatan Akhir

  4 Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan LKS.

  • 4 Memberikan tugas/evaluasi kepada siswa.

  4 Membimbing siswa menyimpulkan materi.

  • 53

  Jumlah skor

  64 Skor maksimal 82,28%

  Nilai rata-rata (NR) Sangat Baik

  Kategori Berdasarkan data hasil observasi aktifitas guru pada siklus I (Tabel 3) diperoleh skor nilai rata-rata 82,28% dengan kategori sangat baik. Semua yang menjadi aspek pengamatan pada aktifikas guru mendapatkan skor penilaian 3 dan 4 atau kategori baik dan sangat baik. Dalam menerapkan media gambar, guru memilih gambar yang sesuai dengan tema yang diajarkan.

3.1.3 Refleksi Siklus I

  Kegiatan refleksi ditujukan kepada hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dan aktivitas siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa berdasarkan Tabel 1 diperoleh ketuntasan belajar siswa 88,24% atau 15 siswa tuntas hasil belajar dari 17 siswa yang mengikuti pembelajaran. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal yang disarankan yaitu minimal 85%, hasil tersebut mengindikasikan bahwa kriteria ketuntasan belajar secara klasikal sudah tercapai. pembelajaran berlangsung (Tabel 2 dan 3) diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa 70% kategori baik dan aktivitas guru 82,28% kategori sangat baik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru berada pada kategori baik daan sangat baik. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa indikator pembelajaran secara kualitatif sudah tercapai, yaitu aktivitas belajar beradaa pada kategori baik atau sangat baik.

  Berdasarkan hasil belajar siswa dan aktivitas guru dan siswa ketika pembelajaran berlangsung, maka pelaksanaan pembelajaran tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

3.2 Pembahasan

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas penggunaan media gambar pada pembelajaran tema lingkungan di kelas I SDN 5 Sojol Utara mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

  Tahap perencanaan, peneliti merencanakan semua perangkat pembelajaran, instrumen pembelajaran dan gambar sebagai media yang akan digunakan dalam proses proses pembelajaran. Gambar yang digunakan disesuaikan dengan tema yang diajarkan yakni tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat. Gambar lingkungan sehat seperti gambar lingkungan sekolah yang bersih, lingkungan rumah dan taman yang bersih dan pohon yang hijau. Sedangkan gambar lingkungan tidak sehat seperti gambar aliran sungai dipenuhi sampah, sampah berserakan dijalan dan pemukiman penduduk yang penuh dengan sampah. Gambar yang ditampilkan dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung, sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut (Rahadi, 2003).

  Tahap pelaksanaan pembelajaran guru memaksimalkan semua aspek amatan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai pada kegiatan akhir. Pada kegiatan awal guru menjelaskan dengan baik tujuan pembelajaran dan mengajukan pertanyaan- pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan awal siswa, seperti siapa yang suka suka siswa berperan aktif, baik secara individu atau dalam kegiatan kelompok.

  Pada kegiatan inti guru menjelaskan bagaimana lingkungan yang sehat dan lingkungan yang tidak sehat, dengan memanfaatkan gambar sebagai media pembelajar. Peranan media dalam pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan tema yang dijelaskan oleh guru dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan menjelaskan kepada siswa kelas I tentang tema lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.

  Penggunaan gambar dalam mengajarkan tema lingkungan mendapat respos yang sangat baik dari siswa. Hal tersebut tercermin dari hasil pengamatan aktivitas guru dalam memotivasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran pada Tabel 3 mendapat skor 4. Demikian pula dalam membantu siswa yang kesulitas melaksanakan diskusi dan mengisi LKS baik secara individu maupun secara berkelompok, guru memberikan arahan dan bimbingan sehingga siswa dapat mengisi dengan benar LKS yang diberikan. Semua kegiatan guru yang menjadi aspek pengamatan memperoleh skor 3 dan 4 dengan kategori baik dan sangat baik. Secara umum aktivitas guru dalam menerapkan media gambar dalam mengajarkan tema lingkungan dikelas I sangat baik dengan NR 82,28% (Tabel 3).

  Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran (Tabel 2) dengan kriteria baik. Hal ini tercermin dari beberapa kegiatan siswa seperti perhatian terhadap penjelasan guru tentang tema lingkungan sehat dan tidak sehat melalui gambar. Siswa memperhatikan dengan baik gambar-gambar yang ditampilkan guru tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, melalui penjelasan guru dan arahan guru siswa dapat mengisi dengan baik lembar kerja siswa. Demikian pula dalam melaksanakan diskusi, semua siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Secara umum aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan media gambar 70% dengan kategori baik. Hal ini dapat terjadi karena gambar yang ditampilkan guru sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan pengamatan kita (Sardiman, 1996).

  Setelah pelaksanaan pembelajaran, peneliti melaksanakan evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melihat keberhasilan penerapan media gambar dalam pembelajaran tema lingkungan. Evaluasi diberikan dalam bentuk tes isian dengan cara mengitung jumlah daun kering, dan menuliskan jumlah daun kering, menghitung jumlah lalat, menuliskan jumlah lalat, memilih mana kegiatan siswa yang mencerminkan memelihara kebersihan lingkungan. Dari 17 siswa yang mengikuti pembelajaran diperoleh ketuntasan belajar klasikal 88,24% (15 siswa tuntas) dan 11,74% (2 siswa belum tuntas). Berdasarkan indikator pembelajaran yang disarankan yaitu ketuntasan belajar klasikal minimal mencapai 85%, maka secara umum pembelajaran sudah tuntas dan tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.

  Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dua siswa yang belum tuntas adalah mereka yang perhatiannya tergolong kurang terhadap penjelasan guru tentang tema lingkungan yang disampaikan melalui gambar-gambar yang ditampilkan guru. Dua siswa tersebut usia masuk sekolah tergolong cepat karena belum mencapai usia 7 tahun. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada guru kelas I untuk dapat memberikan perhatian khusus kepada siswa yang dimaksud, baik melalui tambahan waktu belajar maupun pengayaan, agar bisa mengikuti dan menyesuaikan dengan hasil belajar siswa lainnya. Berdasarkan indikator pembelajaran yang ditetapkan yaitu indikator kuantitatif hasil belajar siswa yang mencapai KBK yang disarankan dan indikator kualitatif yaitu aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran berada pada kategori baik dan sangat baik, maka penelitian tindakan kelas penggunaan media gambar di kelas I SDN

  5 Sojol Utara pada tema lingkungan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

IV. KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapatlah dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar di kelas I SDN 5 Sojol

  Utara pada tema lingkungan diperoleh ketuntasan belajar klasikal 88,24%, rata- guru menggunakan media gambar 82,28% kategori sangat baik.

2. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 5 Sojol Utara pada tema lingkungan.

  

DAFTAR RUJUKAN

Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

  Depdiknas. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas.(2004). Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hadi. A. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Rahadi. (2003). Media Pembelajaran. Dikjen Dikti Depdikbud. Jakarta Sardiman. (2005). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya . Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wibawa. 1993. Belajar dengan Media Gambar. Jakarta: Bumi Aksara.