Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Media Gambar di Kelas III SDN 7 Sojol Utara

  

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Melalui

Penerapan Media Gambar di Kelas III SDN 7 Sojol Utara

Mono, Irwan Said, dan Ratman

  Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA melalui penerapan media gambar di kelas III SDN 7 Sojol Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam dua siklus. Tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III berjumlah 30 orang siswa, terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Data dalam penelitian ini meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diambil melalui lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian diperoleh siklus I, ketuntasan belajar klasikal 76,67%, aktivitas siswa kategori cukup baik 63,64% dan aktivitas guru kategori baik 79%. Tindakan siklus II mengalami peningkatan, diperoleh daya ketuntasan belajar klasikal 93,33%, aktivitas siswa kategori sangat baik 90,91% dan aktivitas guru kategori sangat baik 96%. Hasil belajar tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu ketuntasan belajar klasikal minimal 85%, aktivitas guru dan siswa baik atau sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III SDN 7 Sojol Utara.

  Kata Kunci : Hasil Belajar, IPA, Media gambar.

I. Pendahuluan

  Dalam proses pembelajaran, guru dituntut agar selalu mencari inovasi, cara baru untuk membuat para siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman terhadap pelajaran dengan sebaik-baiknya. Demikian halnya proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar jika berbagai komponen terlibat. Komponen-komponen yang mesti ada dalam setiap proses pembelajaran di sekolah antara lain, guru, siswa, sarana, media pembelajaran di sekolah, pengelola (tata usaha), kurikulum dan sebagainya. Semua komponen ini secara bersama-sama terlibat dalam setiap proses pembelajaran di sekolah dengan satu sasaran yaitu meningkatkan hasil belajar siswa.

  Beberapa hal penting yang menentukan suatu pembelajaran dapat berhasil diantaranya adalah; metode pengajaran, model pengajaran, media pembelajaran, dan sarana prasarana dimiliki oleh sekolah. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran perlu menggunakan metode atau media yang efektif disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Romiszowski dalam Ischak (1996) media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan. Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar yang membantu guru menyalurkan pesan atau informasi materi pada siswa dalam proses belajar mengajar (Anita, 2009). Penggunaan media pembelajaran tidak harus berbasis teknologi, tetapi dapat berupa media sederhana yang mudah didapat dan mudah dalam proses pembuatannya.

  Arsyad (2002) menyatakan gambar adalah salah satu media visual sederhana yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media. Media gambar adalah media yang sering digunakan guru dalam penyampaian materi pelajaran. Media gambar menimbulkan daya tarik siswa, dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk nyata, menyingkat suatu uraian, memperjelas bagian-bagian yang penting, serta mudah disesuaikan dengan materi pelajaran.

  Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas III SDN 7 Sojol Utara menggunakan metode konvensional. Guru lebih dominan menggunakan metode ceramah, tanpa diselingi dengan penggunaan media pembelajaran. Peran siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih banyak mendengar dan mencatat materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru sebagai sumber utama dalam pembelajaran. Siswa tidak mendapat kesempatan untuk mengaktualisasikan hasil pemikirannya. Akibatnya dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak menjadi pasif. Apabila kondisi seperti ini dibiarkan terus berlanjut maka akan berdampak rendahnya pemahaman siswa terhjadap materi pembelajaran dan pada rendahnya hasil belajar siswa.

  Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas III SDN 7 Sojol Utara selama dua tahun terakhir tahun pelajaran 2013/2014 mencapai 59,75% dan tahun ajaran 2014/2015 hanya mencapai 60%. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa rendah dan tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal khususnya mata

  pelajaran IPA yaitu ≥ 65% dan indikator ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85%. Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan cara dalam penyelesaian masalah tersebut. Untuk itu peneliti berminat melakukan penelitian tindakan dengan judul

  “meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan media gambar di kelas III SDN 7 Sojol Utara”.

II. METODE PENELITIAN

  2.1 Rancangan Penelitian

2.1.1 Desain Penelitian

  Desain atau model penelitian ini mengacu pada modifikasi spiral yang dicantumkan Kemmis dan Mc Taggart (Dahlia,2012). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Tahap-tahap tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1

  

Gambar 1. Alur dalam penelitian tindakan kelas (PTK)

  2.1.2 Setting dan Subyek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 7 Sojol Utara. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III berjumlah 30 orang siswa, terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016.

  2.1.3 Rencana Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini direncanakan minimal dua siklus dimana setiap siklus memiliki tahapan sebagai berikut; 1) perencanaan, 2)

  Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi.

  2.1.4 Deskripsi siklus I a 1 2 3 4 b 7 6 8 5 Keterangan: 0 : Orientasi 1 : Rencana siklus 1 2 : Pelaksanaan siklus

  1 3 : Observasi siklus 1 4 : Refleksi siklus 1 5 : Rencana siklus 2 6 : Pelaksanaan siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi siklus 2 a : Siklus 1

  1) Prosedur Penelitian

  Kegiatan penelitian ini terdiri dalam dua tahap, yaitu tahap pra tindakan dan tahap pelaksanaan tindakan.

  1. Perencanaan a.

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi pelajaran IPA yang akan diajarkan.

  b.

  Menyiapkan materi ajar.

  c.

  Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama proses belajar mengajar di kelas.

  d.

  Membuat lembar kegiatan dan menyiapkan media gambar dan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran.

  e.

  Menyiapkan tes akhir tindakan.

  2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang diiaksanakan pada tahap ini didasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan, yaitu dengan menggunakan media gambar.

  3. Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan oleh teman sejawat menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Observasi dilakukan dengan cara memberikan cek list (√ ) pada kolom lembar observasi yang dianggap sesuai dengan kegfiatan siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung.

  4. Refleksi Pada tahap ini seluruh hasil dan data yang diperoleh dari beberapa sumber dianalisis dan direfleksikan, apakah kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Selanjutnya mencatat kelemahan- kelemahan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Kemudian mendiskusikan alternatif penyelesaian masalah.

2.2 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data

  2.2.1 Jenis data Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. a.

  Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktivitas siswa dan aktivitas guru berupa data hasil observasi.

  b.

  Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa.

2.2.2 Cara pengumpulan data

  Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Pemberian akhir tindakan.

  Tes pada akhir tindakan dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan keberhasilan media gambar yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

  b.

  Observasi Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Tujuannya untuk mengamati aktivitas guru (peneliti )dan siswa, yang melakukan observasi atau observer adalah teman sejawat.

2.3 Teknik Analisis Data

  2.3.1 Data Kualitatif Adapun penjabaran tahap-tahap analisis data menurut Miles dan Huberman

  

dalam Muchlis (2011 ) adalah mereduksi data, penyajian data dan

  verifikasi/penyimpulan. Pengelolaan data kualitatif diambil dari data hasil aktivitas guru dengan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus:

  Persentase nilai rata-rata = x 100% 85%

  ≤ NR ≤ 100% sangat baik 75%

  ≤ NR ≤ 85% baik 50%

  ≤ NR ≤ 75% cukup baik 0%

  ≤ NR ≤ 50% kurang

  2.3.2 Data kuantitatif Data kuntitatif diperoleh dari tes akhir tindakan. Data tersebut kemudian diolah dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  Persentase daya serap individu = x 100% Ketuntasan Belajar secara Klasikal = x 100%

2.4 Indikator Keberhasilan Tindakan

  Pada penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan adalah apabila hasil belajar IPA siswa kelas III SDN 7 Sojol Utara selama proses pembelajaran mengalami peningkatan. Hal ini akan ditandai dengan daya serap individu minimal 65% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 85% dari jumlah siswa yang ada. Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran dan guru dalam menerapkan media gambar berada pada kategori baik (B) atau sangat baik (SB).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.

  Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus I, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran, instrumen pembelajaran, gambar-gambar yang akan digunakan dan kesiapan pengamat. Pada siklus II menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan yaitu sifat benda. Perencanaan pembelajaran mempertimbangkan hasil pengamatan sebelumnya yaitu memperbaiki kekurangan yang terjadi pada aktivitas siswa dan guru. Setelah perangkat pembelajaran disediakan dinyatakan siap, selanjutnya peneliti pelaksanaan pembelajaran 2.

  Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada RPP yang telah disipkan dan direvisi sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menfokuskan perhatian pada beberapa aspek pengamatan yang terjadi pada siklus I, seperti memperhatikan gambar yang ditampilkan guru, mengidentifikasi gambar yang belum jelas, dan menanyakan kembali penjelasan guru tentang gambar. Setelah pelaksanaan pembelajara, peda pertemuan selanjutnya peneliti melaksanakan evaluasi.

  Hasil evaluasi belajar siklus I dan siklus disajikan pada Tabel 1.

  Tabel 1 Analisis Hasil Belajar Siswa

  Aspek perolehan Hasil Siklus I Siklus II

  Nilai tertinggi 90 (12 orang) 100 (1 orang) Nilai terendah 50 (2 orang) 60 (2 orang) Jumlah Siswa

  30

  30 Jumlah Siswa yang tuntas

  23

  28 Jumlah Siswa tidak tuntas

  7

  2 Ketuntasan Belajar Klasikal 76,67% 93,33% Hasil belajar siswa siklus I tergolong rendah dengan ketuntasan belajar klasikal

  76,67% dari 30 siswa yang mengikuti pembelajaran. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan menjadi 93,33%, sebanyak 28 siswa tuntas.

3. Observasi pelaksanaan pembelajaran

  Aspek Yang Diamati Siklus I Siklus II

  4

  4

  4

  3

  4

  3 Kegiatan Akhir 1. Membimbing siswa menyimpulkan materi.

  2. Melakukan tanya jawab.

  2

  2

  4

  4 Jumlah skor

  28

  40 Skor maksimal

  44

  44 Nilai rata-rata (NR) 63,64% 90,91%

  Kategori Cukup Sangat

  4

  3

  Kegiatan Awal: 1.

  3 Kegiatan Inti: 1. Memperhatikan penjelasan guru.

  Menjawab pertanyaan 2. Menyiapkan alat tulis 3. Menulis tujuan pembelajara

  2

  3

  2

  3

  4

  2. Memperhatikan gambar yang ditampilkan guru.

  3

  3. Memperhatikan penjelasan tentang gambar 4.

  Mengidentifikasi gambar.

  5. Mengisi LKS.

  Observasi ditujukan kepada aktivitas siswa mengikuti pembelajaran dan guru dalam menerapkan media gambar. Hasil observasi aktivitas siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung disajikan Pada Tabel 2 dan 3. Tabel 2. Hasil observasi aktivitas siswa

  3

  2

  2

  6. Menanyakan kembali materi yang belum dipahami. baik baik Aktivitas siswa dalam mengikuti siklus I cukup baik 63,64%, dan siklus II sangat baik 90,91% (Tabel 2). Aktivitas siswa mengikuti pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 27,27%. Tabel.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru

  Aspek Yang Diamati Siklus I Siklus II

  Kegiatan Awal: 1.

  Apersepsi 2. Memeotivasi siswa agar berperan aktif dalam pembelajaran.

  3

  3

  3

  4

  4

  4 Kegiatan Inti: 1. Menjelaskan kepada siswa tentang benda dan sifatnya 2. Menjelaskan penggolongan benda padat, cair dan gas.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

  4. Menjelaskan masing-masing gambar.

  3

  Baik Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media gambar siklus I 79% baik dan siklus II sangat baik 96% (Tabel 3). Terjadi peningkatan aktivitas guru dalam menggunakan media gambar sebesar 17%.

  Kategori Baik Sangat

  52 Nilai rata-rata (NR) 79% 96%

  52

  50 Skor maksimal

  41

  4 Jumlah skor

  4

  4

  4

  Membimbing siswa menyimpulkan materi 2. Mengadakan tanya jawab tentang benda berdasarkan wujudnya.

  4 Kegiatan akhir: 1.

  4

  4

  4

  5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi gambar yang belum jelas.

  4

  4

  3

  3

  3. Menampilkan gambar-gambar benda padat, cair dan gas.

  4

  2

  3

  3

  3

  3

  8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal- hal yang belum dipahami.

  7. Memeriksa hasil kerja siswa.

  6. Membagikan LKS.

  3

  4). Refleksi Siklus I Refleksi siklus I ditujukan kepada hasil belajar dan aktivitas pembelajaran aktivitas yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Berdasarkan hasil analisis evaluasi pembelajaran (Tabel 1) dengan jumlah siswa tuntas 23 (76,67%) belum mencapai KBK yang disarankan yaitu minimal 85%. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dengan nilai rata-rata 63,64% kriteria cukup (Tabel 2). hasil tersebut memberikan gambaran bahwa aktivitas siswa masih kurang. Aktivitas guru secara umum berada pada kriteria baik dengan 79% (Tabel 3), namun masih terdapat aspek pengamatan dengan kriteria kurang yaitu memberi kesempatan kepada siswa dalam mengidentifikasi kembali gambar yang belum dipahami. Hasil ini memberikan gambaran bahwa pelaksanaan pembelajaran siklus I belum berhasil dan perlu dilanjutkan ke siklus II.

  Hasil analisis evaluasi pembelajaran siklus II ketuntasan belajar klasikal mencapai 93,33% dengan jumlah siswa tuntas 28 dari 30 siswa mengikuti pembelajaran. Aktivitas siswa dan guru berada pada kriteria sangat baik dengan rata- rata 90,91% dan 96%, maka penelitian tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.

4.1 Pembahasan

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas di SDN 7 Sojol Utara mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan media gambar.

  Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan semua perangkat pembelajaran, instrumen pembelajaran dan gambar sebagai media yang akan digunakan dalam proses proses pembelajaran. Gambar yang digunakan tentang benda dan sifatnya. Gambar digunakan sebagai alat bantu pelajaran yang sengaja dirancang atau disediakan guru untuk dapat merangsang dan menarik perhatian siswa agar terlibat langsung dalam pembelajaran. Wibawa (1993) gambar yang baik adalah gambar yang dapat membantu proses belajar dengan baik. Selanjutnya Rahadi (2003), menyarankan bahwa gambar yang digunakan harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.

  Tahap pelaksanaan pembelajaran guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun. Peneliti memaksimalkan semua aspek amatan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai pada kegiatan akhir. Pada kegiatan awal guru menjelaskan dengan baik tujuan pembelajaran dan malakukan apersepsi untuk mengungkap pengetahuan awal siswa. Selanjutnya memotivasi siswa agar dalam kegiatan pembelajaran semua siswa berperan aktif, baik secara individu atau dalam kegiatan kelompok.

  Pada kegiatan inti guru menjelaskan penggolongan benda dan sifat benda pada, cair dan gas dengan memanfaatkan gambar sebagai media pembelajar. Peranan media dalam pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan tema yang dijelaskan oleh guru dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.

  Penggunaan gambar dalam mengajarkan benda dan sifatnya mendapat respos yang sangat baik dari siswa. Siswa sangat termotivasi belajar tentang benda padat, cair, gas dan sifatnya dengan memperhatikan penjelasan-penjelasan guru melalui gambar-gambar yang ditampilkan (tabel 2) dengan kriteria sangat baik. Demikian pula kemampuan guru dalam menjelaskan pelajaran melalui gambar semakin meningkat(tabel 3) dengan kriteria sangat baik.

  Setelah pelaksanaan pembelajaran, peneliti melaksanakan evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melihat keberhasilan penerapan media gambar dalam pembelajaran benda dan sifatnya. Evaluasi diberikan dalam bentuk tes isian. Hasil evaluasi diperoleh ketuntasan belajar klasikal 93,33%. Hasil yang diperoleh telah mencapai indikator ketuntasan belajar klasikal yang disarankan yaitu minimal 85%. Perolehan ketuntasan belajar klasikal tersebut menunjukkan bahwa media gambar yang diterapkan oleh guru sesuai dengan materi materi benda dan sifatnya di kelas III.

  Berdasarkan indikator pembelajaran yang ditetapkan yaitu baik secara kualitati indikator yaitu aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran berada pada kategori baik dan sangat baik, indikator kuantitatif yaitu hasil belajar siswa yang mencapai KBK yang disarankan dan indikator kualitatif, sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

IV. KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapatlah dibuat kesimpulan sebagai berikut:

  1. Aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar di kelas III SDN 7 Sojol Utara berada pada kriteria sangat baik nilai rata-rata 90,91% dan 96%, ketuntasan belajar klasikal 93,33%.

2. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran benda dan sifatnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 7 Sojol Utara.

  

DAFTAR RUJUKAN

Anita. (2009). Teknologi Pembelajaran Surakarta: Yuma Pustaka.

  Arsyad.( 2006). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Dahlia. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Palu : Edukasi Mitra Grafika. Ischak. (1996). Penggunaan Media dalam Pembelajaran. Bandung: Tarsito. Muchlis. (2011). Melaksanakan PTK Itu Mudah ( Action Research Classroom ).

  Jakarta : PT Raja Grafindo. Rahadi. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Dikjen Dikti Depdikbud. Wibawa. (1993). Belajar dengan Media Gambar. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

Penerapan Metode Outdoor Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Materi Ciri-ciri Mahluk Hidup Kelas III SDN Semalang Kecmatan Kopang Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 17

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowina

0 0 22

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Pengunaan Media Gambar di SDN Tomini

0 0 15

Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajar IPS di Kelas IV SD Inpres Dongkas

0 0 10

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kepada Mata Pelajaran IPS Kelas V Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Learning Numbered Heads Together pada SDN 1 Binangga

0 0 11

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran PKn Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament di SDN I Parigi

0 0 18

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif (Demonstrasi) dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sojol Utara

0 0 13